BAGIAN 23
Keesokan harinya ..
POV ANAM
" Mass .. bangun udah subuh lohh " ucap Nunung menggoyangkan tubuhku .
Aku pun melihat Nunung sudah memakai mukena aku pun bangun untuk segera ibadah shubuh , aku berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu' dan melaksanakan sholat dirumah sendiri karna udah hampir habis waktu subuhan nya .
Setelah selesai aku mengambil rokok serta minuman yang berada di kulkas dan tidak lupa membawa hp , aku menuju kursi di depan rumah sambil menunggu matahari mulai terang .
Aku pun duduk di kursi sambil menghidupkan rokok , " Sluurrpp ckk ... ahhh nikmat banget dah .. " ucapku sambil menyeruput susu sapi dingin .
Aku menghidupkan hp karna takut ada informasi penting dari kantor , aku melihat banyak chat dari grup kantor aku mengabaikan saja hanya melihat canda'an karyawan yang sepertinya gabut . Aku mendengarkan VN Izha yang memberikan ucapan selamat pagi , aku pun tersenyum sendiri sambil membalas VN .
" Selamat pagi juga dekk .. jangan VN lanjut chatingan aja " jawabku sambil melirik kanan kiri .
Aku pun menonton highlight pertandingan sepak bola tadi malam , " Mass .. anterin aku ke pasar yuk pengen nasi pecel aku " ucap Nunung berada di tengah pintu .
Aku hanya melirik sekilas dan kembali menonton highlight sepak bola lagi , " Bentar .. habisin ini dulu " jawabku tidak menoleh sambil menunjukan rokok yang tinggal separuh .
Nunung pun duduk di sebelah ku sambil ikut menonton , aku tidak ingin terlalu banyak omong ke Nunung karna jika salah ngomong saja pasti ngambek nanti malah gak mau bicara lagi .
Sekitar 3 menitan rokok pun habis , aku pun berdiri dari kursi .
" Pakek motor rian aja mas .. sambil nyari udara pagi gitu " ucap Nunung tersenyum .
Aku membalas anggukan saja , aku masuk kedalam mencari kunci motor milik Rian .
" Dimana ya rian naruh kontak ini " ucapku lirih .
Aku mencari sekeliling ruang tamu dan akhirnya aku temukan di atas kulkas , aku pun berjalan keluar rumah sambil membawa dua helm .
Aku pun tidak berkata sepatah apapun ke Nunung , aku hanya memberikan helm tersebut lalu aku menaiki motor Rian .
Aku menaiki motor Rian sambil di panaskan mesinnya , aku menoleh ke Nunung yang sepertinya kebingungan cara naik nya .
" Kenapa ma ? " tanyaku .
" Cukup gak mas .. kalau aku bonceng " jawab Nunung .
" Coba aja .. naik " ucapku sambil mengotak atik spion .
" Gak bisa kayak nya mas .. naik mobil aja deh hehe " jawab Nunung cengengesan .
Aku hanya mendengus kesal , aku sudah tau kalau motor Rian gak bisa di buat bonceng buat orang berisi ( Gemuk ) aku sebenarnya ingin menolak dan menyarankan naik mobil saja tapi aku males lihat Nunung ngambek kalau tidak di turutin .
Aku pun turun sambil membuka helm , aku berjalan mengambil kunci mobil milik ku di dekat lemari TV .
Setelah menaruh kunci motor ke tempat asal nya , aku kembali berjalan menuju mobil .
Aku langsung masuk mobil sambil memanaskan mesin nya , Nunung masuk dan duduk di sebelahku .
" Kamu makan pecel juga gak mass .. soalnya aku juga belikan bapak ibu sama rian " tanya Nunung .
Aku teringat bahwa Izha mengajak ku makan di rumah nya , " Enggak masih kenyang " jawabku sambil menjalan kan mobil .
Aku pun menjalan kan mobil dengan lumayan cepat , aku merasakan hp di celana ku bergetar aku pun mengambil hp berada di saku celana sambil menyetir mobil .
Aku pun melirik Nunung yang sedang bermain hp situasi lumayan aman , aku melihat di layar terpampang nama Izha aku pun langsung mematikan telpon nya .
" Loh kok gak di angkat mas emang nya siapa ? " tanya Nunung .
Aku pun mencoba bersikap biasa saja agar tidak terlihat gugup , " Biasa karyawan tanya jadwal kedatangan ku " jawabku tenang .
" Loh kasihan dong mas .. kalau gak di kasih tau siapa tau penting " ucap Nunung menasihati ku .
" Gapapa kok bawel banget .. " ucapku pelan .
" Iya deh iyaa .. " ucap Nunung nada lumayan tinggi .
Aku bingung mau beralasan apa lagi takut nya Nunung malah ngecek hp ku , perasaan ku sedikit lega karna mobil sudah sampai di pasar .
" Aku tungguin sini aja ma " ucapku mencoba mengalihkan pembahasan .
" Hemm .. yaudah mas aku mau nyari nasi pecel dulu " jawab Nunung turun .
Setelah pintu tertutup aku langsung menelpon Izha kembali .
Tut ... tuttt ... tutt ...
" Hallo assalamulaikum dek .. ada apa " ucapku di sambungan telpon .
" Walaikumsalam .. mas jadikan makan di rumah ? " tanya Izha sedikit ramai suara salsa pastinya .
" Jadi kok dek .. habis ini ya aku lagi nganter nunung ke pasar " jawabku .
" Emm .. yaudah mass takut nanti dateng istrinya .. adek pamit dulu mas assalamulaikum .. " .
" Iya makasih .. waalaikumsalam " jawabku sambil mematikan telpon .
Aku menaruh hp di speedometer , aku membuka kaca mobil karna bibir lagi pait aku pun merokok sambil menunggu Nunung membeli nasi pecel .
Sekitar 20 menitan aku menunggu Nunung habis dua batang rokok mild , Nunung pun datang juga dan langsung membuka pintu .
Aku hanya melihat ia sedang menaruh nasi pecel nya di kursi belakang , " Udah ? " tanyaku melihat ia sudah duduk rapi .
" Udah mas .. oh iya aku beneran gak belikan nasi pecel loh ya " jawab Nunung sambil membuka tas nya .
" Ya .. " jawabku datar .
Nunung yang sedang menata uang nya seketika menatap ku sayu , " Mas .. marah ? " tanya Nunung suara yang mau menangis .
" Kamu tanya apaan sih ma .. gak usah tanya aneh - aneh aku gak ngapa - ngapin dikira marah .. " jawabku menoleh sekilas .
Nunung pun tidak menjawab nya lagi , aku pun fokus menyetir sambil mencuri pandang .
Karna masih pagi jalan raya masih belum macet , mobil pun sampai di depan rumah aku sedang memarkirkan mobil agar terlihat rapi .
Setelah mematikan mesin mobil Nunung turun terlebih dahulu sambil membawa kantong plastik berisi nasi pecel nya , aku pun turun dari mobil dan berjalan masuk kedalam rumah .
Aku melihat jam tangan menunjukan pukul 06.25 , " telat gak ya kalau mampir ke Izha dulu " batinku .
Aku melihat Nunung yang sedang menata nasi pecel nya di ruang makan , aku masuk kedalam kamar mengambil handuk sambil melepaskan kaos baru saja aku pakai .
Aku pun segera menuju kamar mandi , agar tidak telat jika mampir ke rumah Izha aku mandi kucing agar tidak terlalu lama . Setelah selesai aku berjalan melewati orang tua ku sedang makan bersama Nunung dan Rian .
Aku masuk kedalam kamar dan sambil mengusapkan handuk ke tubuh , Nunung masuk kedalam kamar .
" Kok pagi banget mas bukan nya masuk nya jam 8 pagi ? " ucap Nunung sambil membuka lemari .
" Takut macet .. " jawabku sambil duduk di meja rias Nunung .
" Kan lewat tol kan mass .. ? " tanya Nunung masih ngeyel .
Aku tidak merespon nya karna aku sibuk dengan menggosokkan deodorant ke ketiak .
" Mass .. di tanya lohh " ucap Nunung nada yang akan menangis .
Nunung tergolong tipe cewek yang mudah nangis alias cengeng jika dia ngomong kepadaku atau apapun dan tidak aku respon atau sedikit nada tinggi dia selalu menangis .
" Pasti lewat tol .. tapi di malang pasti macet aku takut telat " jawabku berbohong .
Aku pun berdiri memakai baju kerja yang di siapkan Nunung barusan , " Pulang jam berapa mass ? " tanya Nunung duduk di tepi ranjang .
Aku pun memikirkan jawaban tersebut , " Pulang jam berapa ya .. apa aku bilang nginep di apart dulu aja ya " pikirku .
" Palingan nginep apartemen aja biar gak bolak - balik capek .. " jawabku sambil memasang celana .
" Aku ikut ya mass .. aku pengen lihat apartemen nya ya .. kan rian ada bapak sama ibu jadi ada teman nya di rumah " ucap Nunung tersenyum sambil memasangkan dasi .
" Pliss .. boleh yaa nanti sekalian bikin adek rian gitu hehe .. " ucap Nunung manja .
Aku dibikin pusing oleh Nunung , ia sangat ngeyel untuk ikut ke Malang .
" Duh .. kapan - kapan aja maa , nanti malah telat nungguin beres - beres baju mu " ucapku terus mencari alasan .
Aku melihat raut wajah Nunung penuh kecewa karna aku melarang nya ikut , sebenarnya aku tidak tega tapi demi kebaikan Izha aku tetap melarang nya .
Aku pun memakai jas sambil membawa tas , Nunung tetap duduk menatap kosong .
" Aku berangkat dulu ma .. assalamulaikum " ucapku keluar dari kamar .
Nunung tidak menjawab salam ku atau sekedar salim , aku mengambil uang di dompet dan menghampiri Ibu sedang bersama Rian .
" Buk .. adek ayah berangkat kerja dulu ya " ucapku mencium tangan Ibu ku sambil memberikan uang .
Rian pun langsung mengambil tangan ku sambil di cium , " Iya .. yah " jawab Rian .
Ibu menatapku heran , " Buat apa ini lee " tanya Ibu .
" Belanja sama buat di tabung buk .. " jawabku tersenyum .
" Owlah ... makasih lee yaudah hati - hati berangkat nya istrimu kemana ? " tanya Ibu .
" Didalam kamar buk .. yaudah aku berangkat assalamulaikum " ucapku berjalan keluar .
" Walaikumsalam " jawab Ibu bersamaan dengan Rian .
Aku pun berjalan menuju mobil , sambil kepikiran Nunung .
" Ngambek lagi .. baru baikan hadeh kayak nya aku gak jodoh deh " batinku .
Aku pun masuk kedalam mobil , mobil pun berjalan menuju Malang dengan kecepatan normal .
. . . . . . . . . .
Skippp
Aku pun sampai di depan rumah Izha , aku pun turun membuka gerbang setelah terbuka aku kembali masuk kedalam mobil . Setelah mobil masuk kedalam aku di sambut oleh salsa yang sudah berseragam sekolah dasar , " Ayahh .. udah di tungguin sama ummi " ucap Salsa menghampiri ku .
Aku sedikit kaget mendengar Salsa memanggil ku dengan sebutan Ayah , aku berlutut memeluk nya .
" Masuk yok .. kedalam " ucapku sambil kugendong di punggung .
Aku pun berjalan masuk kedalam rumah , aku mencium aroma masakan yang sangat enak di hidung ku aku berjalan menuju dapur terlihat Izha sedang memasak .
" Ummiii .. ini ayah udah dateng " ucap Salsa nada keras .
Izha pun tersenyum sambil berbalik badan , " Astaga salsa turun udah gede masih minta di gendong ya " ucap Izha .
" Ayah turun .. takut hihi " ucap Salsa .
Aku pun menurunkan nya di kursi makan , entah begitu senang nya melihat anak dari Izha ini meskipun di tinggal oleh Abi nya seperti tidak berpengaruh .
" Mass .. sebentar ya bentar lagi mateng kok " ucap Izha kembali mengaduk .
" Iya .. nayla kemana dek .. ? " tanyaku .
" Di kamar mass .. lagi tidur tadi " jawab Izha .
Aku pun menaiki tangga menuju kamar Izha , aku pun masuk melihat Nayla sedang tertidur lelap karna takut terbangun aku pun turun kebawah kembali .
" Tetep masih tidur kan mass " ucap Izha sambil menata piring di meja makan .
" Iya .. baby sister nya kemana dek ? " tanya ku sambil menuruni tangga .
" Belum dateng mass .. nanti jam 9 an biasanya " jawab Izha .
Aku pun manggut - manggut dan duduk di kursi makan , Salsa duduk si sebelah ku sambil menonton YT kids Izha langsung mengambilkan nasi di piring ku serta piring salsa .
" Lauk nya milih aja mass .. adek mau nyiapin buku nya salsa sebentar " ucap Izha berjalan menaiki tangga .
Aku pun mengambil lauk ayam goreng dan perkedel tak lupa sambel dan sup .
" Salsa mau yang mana ? " tanyaku sambil memegang piring nya .
Salsa menaruh hp di meja sambil melihat lauk yang mau di pilih , " Ayam aja deh yah .. sup nya gak usah sama sayur ya " jawab Salsa .
" Lohh .. harus sama sayur nya dong salsa " ucap Izha turun sambil membawa tas .
" Dikit aja ya umii .. " ucap Salsa .
" Harus banyak dong anak ummi biar sehat yahh .. " ucap Izha .
Salsa mengangguk pasrah , aku pun mengambilkan sayuran di dalam sup tersebut .
Setelah itu aku memakan nasi dengan lahap karna sejak tadi aku menahan lapar , ketika sedang makan aku melihat Izha sedang menatapku .
" Adek gak makan ? " tanyaku .
" Nanti aja deh mass .. habis nganterin salsa sekolah dulu " jawab Izha salah tingkah .
Aku pun kembali makan dengan lahap sampai kuah sup aku minum , " Enak banget dekk .. mantap " ucapku berdiri menaruh piring .
" Hehe .. makasih mass " jawab Izha tersenyum lebar .
" Ayahh .. nginep ya nanti di sini salsa pengen ke alun - alun sama ayah " ucap Salsa ..
Aku bingung menjawab nya bagaimana , memang tadi aku pamitan ke Nunung nginep di apartemen tapi aku niat nya beralasan seperti itu agar tidak di telpon terus , jadi aku tetep pulang ke rumah tapi gak nentu wakutnya .
" Ayah mau pulang ke rumah nya dong salsa .. kapan - kapan aja kasihan ayah pasti capek kalau pulang kerja " Ucap Izha menaruh piring Salsa ke wastafel .
" Gapapa kok .. nanti habis pulang kerja ya salsa .. ayah ajak ke alun - alun aja ya .. " jawabku tersenyum .
" Horeee ... makasih ayah " ucap Salsa .
Aku pun tersenyum melihat tingkah nya yang manja seperti Ummi nya , " Nanti di cariin istri nya loh mass , mending kapan - kapan aja " ucap Izha pelan duduk di sebelahku .
" Aman kok dekk .. kasihan juga salsa biar refreshing .. " jawab ku sambil melihat jam .
Jam masih menunjukan pukul 07.20 , " Anterin salsa dek mumpung masih belum macet , ini " ucapku sambil memberikan kunci mobil .
" Yaudah mass aku anterin dulu ya bentar .. " jawab Izha mengambil kunci mobil .
" Ayok salsa berangkat sekolah " ucap Izha .
Salsa pun turun dari kursi , " Ayah .. salsa berangkat sekolah ya nanti jangan lupa " ucap Salsa salim .
" Iya .. belajar yang pinter biar kayak ummi nya .. " jawabku sambil melirik Izha .
Izha terlihat malu aku tersenyum melihat nya , Aku pun berjalan mengikuti nya karna aku belum merokok sama sekali , sekalian membukakan pintu gerbang .
Aku membuka kan pintu mobil untuk Salsa , setelah masuk aku menutup nya kembali , aku berjalan membuka kan gerbang rumah .
".. Assalamulaikum " ucap Izha bersamaan dengan Salsa di dalam mobil .
" Walaikumsalam " jawab ku .
Aku pun menunggu sampai mobil tak terlihat setelah itu aku pun menutup gerbang separuh , aku berjalan menuju taman kecil di dekat garasi mobil sambil menyulut rokok .
" Aku harus jujur sih ke nunung kalau aku bantu izha , tapi responnya pasti marah banget , tapi gimana lagi ya .. kasihan izha nya nanti di tuduh pelakor " ucapku dalam hati .
Pikiran ku terus mencari jalan keluar agar Izha dan Nunung berdamai saling menerima satu sama lain , hingga tak terasa mobil yang di kemudi oleh Izha pun berada di depan gerbang .
Aku pun berlari membukakan gerbang , mobil pun masuk kedalam aku menutup gerbang kembali . Izha pun turun dari mobil terlihat wajah nya yang cantik , " Dekk .. siapa yang ngajarin salsa manggil ayah ? " tanyaku berjalan bareng masuk kedalam rumah .
" Salsa sendiri mass sumpah , dari kemaren mas di cariin katanya ayah gak kesini ya mi " jawab Izha .
Aku pun duduk di ruang tamu , " Kopi atau teh mass ? " tanya Izha masih berdiri .
" Air putih aja .. dek " jawabku sambil mematikan rokok di asbak .
Izha pun pun mengambilkan segelas air putih , ia menaruh di meja sambil duduk di kursi .
Aku pun meneguk air putih hingga habis , " Mas , abi kemaren ke sini " ucap Izha menatap ku serius .
" Ngapain ? " tanyaku serius .
" Intinya kemaren abi ngomong gini mas .. aku gak mau nanggung biaya anak mu suruh siapa kamu minta cerai .. gitu mass " ucap Izha .
" Ohh .. kirain ngapain biarin aja kan ada mass yang nanggung biaya sekolah nya anak mu , gimana udah nemu supplier busana muslim nya ? " tanya ku .
" Udah mass .. adek bilang nego harga sama mas saja gitu " jawab Izha .
" Ohh .. kapan nanti aja biar sekalian salsa ke alun - alun ? " ucapku sambil meminum air putih .
" Boleh mass .. nanti adek bilangin ya mas " jawab Izha sangat antusias .
Aku melihat jam tangan sudah menunjukan 07.55 , " Mas pamit kerja dulu ya dek .." ucapku berdiri mengambil tas .
" Iya mass .. ayok aku anterin " jawab Izha berdiri .
Aku pun berjalan keluar menuju mobil , setelah masuk kedalam mobil terlihat Izha mendorong gerbang aku pun memundurkan mobil , " Assalamulaikum " ucapku sambil membuka kaca .
" Bentar mass .. "
Izha pun menghampiri ku , " Cuppphh .. walaikumsalam " ucap Izha tersenyum .
Aku pun agak kaget dengan ciuman barusan , aku pergi sambil melambaikan tangan , aku pun menuju kantor agak ngebut .
.................
Malam harinya ..
POV NUNUNG
" Duhh ... kok gak di angkat sihh , masak jam segini masih kerja .. gak mungkin lah " ucapku dalam hati .
Aku terus mencoba menghubungi mas Anam lewat telpon lagi .
Tutt ... tutt .. tuttt
" Angkat mass .. pliss perasaan ku kok gak enak ya , apa aku samperin ke malang aja ya " batinku gelisah .
Aku bangun dan duduk bersandar di dipan , melihat jam sudah menunjukan 21.00 dan mas Anam masih belum bisa di hubungi . Aku pun berjalan keluar dari kamar sambil menunggu kedatangan mas Anam , aku melihat Ibu sedang menonton acara televisi aku berjalan melewatinya . Aku duduk di depan rumah sambil mencoba entah yang keberapa .
Tutt ... tuttt .. tuttt
" Nomer yang anda tuju tidak dapat di hubungi coba beberapa saat lagi " ucap operator .
Aku pun sudah putus asa untuk mencoba menghubungi mas Anam , ketika hendak menrauh hp di meja .. Hp ku berdering aku tersenyum langsung mengangkat nya .
" Assalamualaikum mass .. kok baru di angkat sihh " ucapku manja .
" Mbakk .. aku agus .. maaf kalau ganggu mbak " jawab Agus .
Aku pun langsung melihat layar hp terpampang nama Agus di hp ku , " Ehh .. kirain suami ku gus .. emang nya ada apa gus ? " ucapku malu karena salah orang .
" Emm gini .. mbak bisa ke gapura ? " tanya Agus .
" Bisa sih guss .. tapi mbak takut ada yang ngelihat kalau ketemu di situ " .
" Enggak kok mbak aku gak lama - lama janji bentar aja " .
Aku pun mencoba berfikir untuk menemuinya atau mending gak usah , " Kalau aku nolak gak enak sendiri orang yang selalu nolongin aku ya agus " batinku .
" Emm ... yaudah bentar mbak ambil jilbab dulu .. " jawab ku .
" Ya mbak .. aku tunggu " ucap Agus mematikan sambungan telpon .
Aku pun berjalan menuju kamar untuk mengambil jilbab cardingan ku , setelah aku pakai aku menyemprot kan parfum milik mas Anam .
Aku pun berjalan menghampiri Agus , ketika berada di dekat gapura aku mencari keberadaan Agus . Agus ternyata berada di dekat penjual nasi goreng , aku pun menghampiri nya .
" Ada apa guss ? " tanyaku sambil menoleh kanan kiri .
" Ini mbak aku ada sedikit rezeki heheh terima ya mbak " jawab Agus memberikan sekotak pizza .
" Emm .. makasih banget loh ya " ucapku waspada takut ada orang kampung .
" Udah gitu aja mbak .. aku langsung pulang dulu .. assalamualaikum " ucap Agus sambil menghidupkan motor nya .
" Walaikumsalam .. makasih banyak ya guss .. " jawabku tersenyum .
Agus pun berjalan pergi , aku pun berjalan menuju pulang ke rumah dengan perasaan senang , " Ngapain ya agus sampek beli'in ginian mending kan di tabung loh .. " batinku .
Ketika sedang berjalan aku di klakson mobil dari belakang sambil lampu ngedim aku menoleh kebelakang , aku melihat mobil tersebut tersenyum bahagia . Aku pun langsung menghampiri nya , mas Anam pun membuka kan pintu sebelah .
" Habis darimana ma ? " tanya mas Anam .
Aku pun duduk di sebelah nya , " Ini mas .. di kasih temen ku pizza " jawabku tidak menyebut kan nama Agus sambil menunjukan sekotak pizza .
Aku melihat mas Anam hanya manggut - manggut , " Mass ... aku kepingin " ucapku sambil menggigit bibirku .
Mas Anam pun tersenyum sambil merangkul ku , " Iya .. " jawab mas Anam mengelus kepalaku .
" Kok iya doang sih mass .. " ucapku cemberut .
" Lah minta nya gimana ya nanti lah .. masak langsung disini " jawab mas Anam .
Aku merasa mas Anam tidak terlalu antusias , biasanya kalau di ajak udah pasti langsung terlihat senang , " Dasar .. coba aja kalau kepengen sendiri , pasti udah maksa " batinku kesal .
Aku pun melihat mas Anam yang tetap menyetir , sama sekali gak menoleh ke arah ku .
" Oh iya .. kan tadi mas Anam bilang nya nginep kan tapi kok pulang ya ?? .. ah biarin aja deh yang penting sekarang udah ada disini hihi " ucapku dalam hati .
Mobil pun berhenti di depan rumah , " Ayok ma turun .. " ucap mas Anam sambil melepaskan sabuk pengaman nya .
Aku pun terkejut ternyata daritadi aku ngelamun , aku pun keluar dari mobil sambil membawa pizza aku berjalan masuk ke rumah .
Ketika masuk keadaan sudah sepi , " Yess .. udah sepi hihihi " ucapku lirih .
Aku menaruh pizza di meja makan , aku langsung berjalan masuk ke kamar untuk berganti baju dengan lingrie .
Mas Anam pun masuk dan melepaskan jas nya , aku tersenyum menghampiri nya dan membantu melepaskan kemeja yang ia pakai .
Setelah telanjang dada mas Anam melepaskan celana nya aku semakin tak sabar untuk bersetubuh lagi dengan nya , " Yuk mass .. " ucapku menggandeng tangan nya .
" Ntar dulu .. aku mau mandi bau " jawab mas Anam melepaskan pegangan ku .
Aku mendengus kesal tapi bagaimana lagi kalau aku ngotot pasti bakalan tambah marah , mas Anam keluar sambil membawa handuk .
" Beda banget sih kayak gak bergairah gitu .. kok aku ngerasa mas Anam semenjak cekcok sama aku di rumah sakit sikapnya beda ya ?? " ucapku dalam hati .
Aku pun berkaca sambil membayangkan persetubuhan habis ini , aku menyemprot kan parfum di tubuh ku biar mas Anam semakin bergairah .
Aku pun duduk sambil bermain hp menunggu mas Anam selesai mandi , " Wahh .. siti udah isi perut nya .. seneng banget ya kayak nya siti udah mau punya anak lagi " Batinku sambil melihat story foto testpack garis 2 .
Aku melihat mas Anam masuk ke kamar , " Sekarang ya mass .. aku udah gak sabar hehe " ucapku cengengesan .
Mas Anam menaruh handuk dan menghampiri ku yang duduk di ranjang , aku langsung menarik nya pelan hingga tiduran di kasur .
Aku duduk di atas nya sambil mengelus dada nya , aku mencoba membuat mas Anam bergairah lagi aku pun memulai dengan ciuman bibir terlebih dahulu sambil mengelus dada mas Anam .
" Emm .. cuphh cuphhh cuphh " erangku terus menyosor bibir nya .
Aku merasakan mas Anam tidak terlalu membalas atau menyedot lidah ku ketika masuk kedalam mulut nya , aku pun menghentikan ciuman bibir dan menatap mas Anam heran .
" Mass .. kok gitu sih ayok dong mas yang semangat , katanya bikin adek nya rian " ucapku manja .
Mas Anam hanya menatap ku biasa saja tanpa ada senyuman , aku pun melepaskan lingrie ku dan telanjang tanpa sehelai benang apapun .
Aku menyodorkan payudara ku ke mulut nya , mas Anam hanya menjilat biasa saja tidak terlihat bernafsu .
" Remes dong mass .. ayokk shh " ucapku sambil mengelus rambut nya .
Tetap tidak ada respon untuk melakukan apapun , aku pun berbalik badan menghadap penis nya yang masih lemas aku mengocok nya sambil ku jilat ujung nya .
Aku pun sedikit membungkuk di atas tubuh mas Anam sambil mengocok dan memasukan kedalam mulut ku walau hanya ujung nya saja .
Mas Anam mulai mendesis ketika aku sedot ujung nya sambil ku mainkan lidah ku di lubang kencing nya , aku semakin bersemangat karna pikirku mas Anam mulai terbawa nafsu nya .
Plakkk .. plak .... plak ..
" Ahh .. sakit mass jangan di gituin di elus aja " ucapku menoleh ke belakang .
Mas Anam tidak merespon ku , ia terus menampar dengan keras bokong ku aku mulai kurang nyaman karna aku tidak suka dengan seks agak menyiksa . Terlihat sudah berdiri keras penis hitam nya aku pun berjongkok dan memasukan penis nya kedalam kemaluan ku .
" Uhh .. enak mass ahh " ucapku perlahan duduk sambil menggoyangkan pinggul ku .
Aku berposisi wot membelakangi mas Anam , aku melihat diriku di pantulan kaca .
" Emm ... enak mass ? " erangku .
Mas Anam hanya diam saja seperti patung , aku terus pun berjongkok kembali dan menaik turun kan pinggulku walau terlihat masih kaku .
Plakk .. plakk ..
" Ahh .. sakit mass jangan dongg shh ahh " erangku .
Aku pun mencoba untuk menghentak - hentak kan pinggulku dengan keras .
Plokk .. plokk .. plok ..
Suara benturan pinggulku dengan paha mas Anam sangat keras , aku tidak peduli jika Ibu sampai mendengar persetubuhan ku dengan mas Anam .
Aku mulai merasakan nikmat ketika penis mas Anam menggaruk kemaluan ku , aku pun merasa agak pegel di lututku .
" Mass .. aku dibawah ya .. " ucapku menoleh ke belakang .
Mas Anam mengangguk , aku pun tersenyum sambil merebahkan tubuku dan mengangkang lebar .
" Enak gak mass .. goyangan ku barusan " ucapku tersenyum menggoda .
" Biasa ... " jawab mas Anam datar .
Mendengar jawaban seperti itu hatiku seperti di pukul oleh nya , aku ingin mendengar pujian nya tetapi ia seperti tak menghargai ku .
Mas Anam mulai memasukan penis nya kedalam liang peranakan ku , " Uhhh .. enak mass " ucapku mendesis .
Mas Anam pun mulai mengayunkan pinggul nya dengan tempo sedang , aku pun meraskan penis nya keluar masuk dengan nikmat dan geli .
Aku memejam kan mata menikmati genjotan dari mas Anam , aku mengelus dada nya sambil mendesah pelan .
" Terus mass .. ahh ,,, ahh ,, enak mass " desahku .
Mas Anam terus menggenjot ku tanpa henti , aku mulai merasakan akan segera orgasme .
PLOKK .. PLOOK .. PLOKK ..
" Ahh aku mau dapet mass .. ahh agak kencengin mass shh " erangku memejamkan mata sambil mencekram sprei .
Mas Anam tiba - tiba menghentikan genjotan nya , aku membuka mata dan agak kesal karna aku hampir saja orgasme .
" Kok berhenti sihh mass .. aku mau dapet lohh " ucapku menggerutu .
" Ada orang ngetok pintu .. " jawab mas Anam .
" Kan bisa habis ini mass .. selesain dulu yok mass .. " ucapku memaksa .
Mas Anam malah melepaskan penis nya , aku heran dengan sikap nya ia pun memasang celana dan kaos nya mas Anam pun berjalan keluar kamar .
Aku masih dalam posisi nanggung karna dikit lagi aku bakal orgasme , aku pun meluruskan kaki ku sambil menunggu mas Anam kembali .
Sekitar 10 menitan mas Anam tak kunjung kembali , tubuku yang mulai merasakan kedinginan aku bangun dan memakai lingrie kembali dengan perasaan sebal karena gagal orgasme .
" Udah daritadi aku yang banyak gerak .. baru mau dapet malah di lepasin bete banget deh .. " ucapku lirih .
Aku membuka pintu sedikit sambil melirik di luar , terlihat mas Anam yang sedang duduk bersama Bapak , " Ganggu aja sih bapak .. gak enak nya tinggal bareng sama mertua ya gini ah .. " ucapku dalam hati marah .
Aku pun merapikan sprei sehabis pertempuran yang belum selesai aku tiduran sambil menunggu mas Anam kembali , aku tidak enak jika diriku memanggil mas Anam takut dikira gak sopan oleh Bapak .
" Tidur aja deh bentar .. nanti kan mas Anam bakalan bangunin aku " ucapku lirih .
Aku pun memejamkan mata sambil memeluk guling , tak terasa aku mulai terlelap tidur .
Tidak ada lagi persetubuhan selanjutnya karna , Anam langsung tidur setelah ngobrol dengan Bapak .
BERSAMBUNG ....