BAGIAN 13
KEESOKAN HARINYA . . .
POV NUNUNG
Aku terbangun seperti biasa ketika adzan subuh berkumandang , aku menggeliat ke kanan dan ke kiri udah kerasa tulang gak kaku aku pun bangun dan duduk di tepi ranjang . Aku melihat ke arah kaca " Haduh .. kok aku tambah gemuk ya ? mungkin aku harus olahraga deh tapi dimana ya " ucapku lirih .
Setelah merasa nyawaku terkumpul aku pun langsung mandi karena kemaren tubuhku penuh air ludah dari Agus , " Kemaren Agus itu kok pinter banget ya udah gitu sabar gak asal maen hampir aja aku keluar kalo di terusin gesek - gesek tangannya ke kemaluan ku .
Aku pun mengambil handuk dan berjalan menuju kamar mandi setelah melepaskan pakaian yang kemaren malem aku pakai , ketika melepaskan G string aku teringat kalo aku becek banget sampai G string ku basah " Kok aku keinget kejadian kemaren terus ya , jujur enak sih maennya Agus andai mas Anam kayak gitu mungkin dulunya aku sering puas " ucapku lirih .
Aku duduk di korslet sambil membayang kan kejadian malem itu " Kok aku makin nafsu ya ngebayangin itu , duhh jangan aneh - aneh deh dosa Nung haduhh " ucapku lirih .
Aku berusaha agar berfikir sehat , aku pun segera mandi . Setelah mandi aku berjalan menuju kamar untuk menunaikan ibadah sholat serta mengaji sedikit .
Tak terasa matahari udah naik sedikit , aku pun berdiri dari sajadah dan melepaskan mukena ku , sambil bertelanjang aku mengambil daster tanpa lengan warna coklat serta hijab segi empat warna hitam .
Aku pun berjalan dan melakukan aktivitas ku sebagai ibu rumah tangga , aku menuju kamar Rian yang tak terkunci .
" Dekk .. bangun udah pagi loh " ucapku menghampirinya .
Tak ada respon dari Rian malah dengkuran nya semakin nyaring , aku tertawa melihat kejahilan anak ku satu ini .
" Aduhh .. malah ngorok yaudah gak usah bangun sampek besok , awas sampek keluar rumah " ucapku bercanda .
Rian pun langsung terbangun dan duduk " Hehe mama tau aja kalo aku udah bangun " ucap Rian tertawa tak bersalah .
" Mama bukan anak kemaren sore dek .. dulu mama ya begitu kalo di bangunin sama nenek Rian ,yaudah cepet mandi sama nata apa yang mau dibawa ke sekolah " ucapku pergi keluar .
" Siap ma " jawab Rian .
Aku pun berjalan menuju kamar untuk mengambil uang buat belanja , setelah itu aku keluar mencari tukang sayur dan terlihat di deket rumah tukang sayur sudah dateng .
Aku pun menghampirinya , sambil mengambil ikan mujaer serta terong buat nyambel selelsai itu aku menghampiri si penjual .
" Berapa mas ini totalnya " tanyaku sambil menunjukan ikan DLL .
" Loh .. banyak banget ini terong buat apaan bu , kalo gatel biar aku aja yang garukin gak usah pakek terong " ucapnya tertawa .
Aku faham maksud dia aslinya aku marah tapi bodo amat lah orang ini buat nyambel kesukaan mas Anam .
" Udah berapa totalnya " ucapku sabar .
" 60 pas bu , gak sabar banget ya " jawabnya .
Aku memberikan uang pas kepada penjual sayur tersebut , setelah itu aku pergi karena takut ada ibu - ibu yang suka ngurusin hidup orang . Ketika sudah sampai dirumah aku langsung menuju dapur takut masakan nya belum matang kalo masih duduk leyeh - leyeh , ketika sedang mencuci terong aku tiba - tiba teringat penis agus yang aku lihat semalam " Ihh ini mirip kayak punya si Agus deh .. serem udah panjang besar hitam ihh " batinku aku bergedik membayabangkannya .
" Kok malah kepikiran agus terus ya aku " Batinku sambil menaruh ikan mujaer ke teflon , aku berjalan menuju kulkas mengambil green tea dan meneguk sampai habis , setelah itu aku kembali ke dapur melanjutkan untuk memasak .
Ketika masakan ku sudah selesai tinggal mencuci peralatan masak , Terlihat Rian sudah bersiap untuk sarapan sebelum sekolah .
" Langsung ngambil sendiri ya dek mama mau nyuci piring dulu " ucapku .
" Oke ma ayah katanya habis ini dateng " jawabnya duduk di kursi makan .
Ketika sudah selesai mencuci piring DLL , kedapatan mas Anam masuk kedalam rumah aku lantas menghampirinya .
" Asslamulaikum " ucap mas Anam masuk .
" Walaikumsalam mass " ucapku mencium tangannya .
Aku senang ternyata mas Anam sudah gak marah lagi " Makan mas aku masak ikan mujaer sama sambel terong " ucapku menuju meja makan .
" Iya bentar mau ganti baju dulu " jawab mas Anam memasuki kamarku .
Aku pun langsung mengambil kan piring serta nasi 2 centong dan ikan serta sambalnya , mas Anam selesai berganti baju santai dengan kaos serta sarung .
" Langsung cuci tangan dulu mas " kataku mengambilkan air di gelas .
Mas Anam duduk tersenyum sambil melihat hidangan yang aku buat tadi , aku juga mengambil kan nasi dan ikan untuk diriku sendiri dan semua fokus sarapan .
Setelah semua selesai makan aku pun mencuci piring nya .
" Ma kamu ya anterin Rian ke sekolah pakek mobilku " ucap mas Anam berjalan menuju ruang tamu .
Aku sebenarnya ingin tanya kenapa harus aku yang anterin kenapa gak di anterin sendiri , berhubung keaadan agak membaik aku pun tak terlalu banyak ngomel " Iya mas .. " jawabku menghampirinya dengan membawakan teh hangat .
Aku melihat mas Anam yang terlihat seperti kurang tidur , matanya yang memerah serta kantung mata nya yang menghitam " mas Anam gak tidur ngapain aja ya , masak minum - minum lagi sih ? ahh .. gak mungkin pasti mikirin pekerjaan nya " bathinku husnduzon .
Mas Anam berdiri menuju kamarku , aku tak terlalu mempertanyakan nya takut terjadi cekcok lagi aku udah capek bertengkar terus .
" Maa .. ayah kenapa kok diem mulu ? " tanya Rian berjalan duduk di sebelahku .
" Mungkin lagi banyak kerjaan dek , yaudah tungguin dulu mama mau mandi bentar " jawabku .
Aku berdiri menuju kamarku ketika membuka pintu ternyata mas Anam terlihat tidur menyamping , aku langsung mengambil handuk dan mandi karena bau amis .
Setelah selesai mandi aku menutupi tubuh ku dengan handuk dan pakaian dalam saja , aku masuk kedalam kamar , aku melihat mas Anam ternyata tak tidur ia sedang bertelponan entah dengan siapa . Awalnya aku mau berniat ganti baju di kamar mandi saja karna mas Anam gak tidur aku takut mas Anam tiba - tiba melakukan hal yang senonoh , tapi daripada kelamaan karna jam udah hampir menunjukan 07.23 aku pun melepaskan handuk dan tinggal menggunakan Bra dan celana dalam warna putih tulang , aku sambil memilih busana yang mau aku pakai untuk mengantar sekolah ketika sedang berdiri di depan lemari aku terkejut karna kaki mas Anam menyentuh bokong ku .
Aku pun menolehnya sebenarnya aku mau marah tapi karna takut seperti kemaren , aku membiarkannya setelah itu aku memilih gamis ruffle warna hijau tosca . Mas Anam masih tak berhenti mencolek bokong ku aku masih membiarkannya , aslinya aku risih tapi biarin aja daripada ngambek kayak anak kecil .
Mas Anam makin menjadi dia duduk di tepi ranjang dan sekarang tangannya mengelus bokong ku , aku pun dengan segera memakai gamis yang tadi aku pilih selesai itu aku hendak memakai celana panjang jenis joger korea mas anam menahan ku .
" Gak usah pakek celana ma " ucap mas Anam menahan tangan ku .
" Nanti tembus mas .. soalnya kalo gak pakek celana panjang ngecap juga " jawabku menolehnya .
" Udah biarin cuman nganter doang kok kan gak bakal keluar dari mobil kok " ucap nya
" Iya .. dehh " ucapku pasrah .
Tanganku delapaskan oleh mas Anam aku pun menggunakan make up secukupnya hanya lipstik serta bedak tipis , setelah itu aku memakai jilbab segi empat warna putih tulang dan memakai tas selempang pemberian mas Anam dulu .
Aku pun menghampiri mas Anam yang duduk di tepi ranjang " Mas aku mau nganterin dulu asslamulaikum " ucapku sambil mencium tangannya .
" Iya walaikumsalam " jawabnya .
Aku berjalan keluar kamar , aku merasa agak risih gara - gara gak pakai celana panjang , aku takut jika orang lain memandang ku mesum , karna selama ini aku gak pernah pakai gamis dengan pakaian dalam saja pasti selalu pakai celana panjang , Rian yang sedang bermain game di ruang tamu aku pun menghampirinya .
" Ayo dek berangkat " ucapku mengambil kontak di meja .
Rian mematikan hp nya dan berdiri " Ayo mah " jawabnya .
Aku pun berjalan di belakang Rian setelah keluar dari rumah tak lupa menutup pintu , dan pergi memasuki mobil , ketika sedang dalam perjalanan aku teringat kalau Rian belum di kasih uang saku sambil menyetir aku membuka tasku dan mengambil selembar uang 20 rb .
" Ini dek uang jajannya , segitu dulu gak ada uang kecil lagi nanti kalo udah pulang mama kasih uang lagi kok " ucapku memberikan selembar uang .
" Hehe oke ma .. oh iya ma ayah kayaknya habis begadang deh " ucap Rian menatap ke depan .
" Kok tau adek kalo ayah habis begadang ? " jawabku .
" Iya ma .. biasanya adek kalo begadang kantung mata adek kayak menghitam dan sekarang ayah kayak gitu makanya adek gaberani ngajak ngobrol " ucap Rian .
" Owhh .. gitu " jawabku manggut - manggut .
Setelah itu tak ada obrolan lagi , tak lama aku sudah nyampai di depan pintu masuk sekolah Rian .
" Ma .. adek sekolah dulu assalamulaikum " ucap Rian mencium tangan ku .
" Iya .. walaikumsalam gak boleh nakal ya dek " jawabku mencium pipinya .
Setelah itu Rian turun dan aku menginjak gas mobil terlihat Rian melambai - lambai kan tangan mobil pun berjalan .
Ketika di tengah perjalanan ternyata macet " Duhhh .. macet banget kenapa aku lewat sini " batinku .
Sekitar 30 menit macet tak bergerak sama sekali aku pun mengambil hp yang berada di tasku sambil mengecek terjadinya macet di sini , " Owhh .. ada kecelakaan makanya gak gerak sama sekali " ucapku lirih ketika mau menaruh hp ternyata ada telpon dari mas Anam .
" Assalamualikum , ma kamu dimana kok belom pulang - pulang ? " tanya mas Anam dalam telpon .
" Ini mas .. lagi macet parah aku lihat di berita katanya ada kecelakaan " jawabku .
" Hmm .. yaudah kalo gitu assalamulaikum " ucap mas Anam .
" Walaikumsalam mas " jawabku menutup telpon .
Tak terasa 40 menitan akhirnya jalan kembali normal , aku pun menjalankan .
Setelah itu aku sudah nyampek di rumah mobil sudah aku parkirkan di halaman rumah , aku pun berjalan memasuki rumah , tak terlihat ada nya mas Anam " Pasti lagi di kamar " batinku .
Ketika membuka pintu kamar aku melihat mas Anam yang sedang tidur , aku pun segera berganti pakaian dengan daster tali belakang motif bunga .
Aku pun keluar dari kamar dan berjalan menuju ruang tamu sambil membawa cemilan , ketika sudah dalam posisi duduk sambil menghidupkan Tv " Yahh ... lupa deh gak bawa minuman " ucapku lirih .
Aku pun berdiri menuju kulkas mengambil minuman green tea kesukaanku , aku kembali duduk di kursi samil menonton drama para artis negara ini .
Selang beberapa menit aku merasakan ngantuk aku pun terpaksa tidur di ruang tamu , karena kamarku di tempati mas Anam .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. ..
BEBERAPA JAM KEMUDIAN
Aku terbangun dan langsung melihat jam ternyata masih jam 11 siang , ketika hendak menaruh kepala di tanganku aku mendengar suara mas Anam yang memanggilku .
" Maa .. mamaa " ucap mas Anam berdiri di depan kulkas .
Lantas aku pun bangun dan duduk di kursi " Iya mas ada apa ? " jawabku sembil menggeliat .
" Sini ikut aku ke kamar dulu " ucap mas Anam menghampiriku .
Di tariknya tanganku lantas aku berdiri mengikutinya dari belakang " Iya mass gak usah narik gitu dong " ucapku menggerutu .
Setelah masuk kedalam kamar mas Anam menutup pintu , aku kebingungan dan tidak mengerti maksud dari ini .
" Pijetin tangan ku ma " ucap mas Anam .
" Iya bentar , kamu tiduran aja dulu mas " jawabku .
Aku pun mencari minyak urut meskipun aku tidak terlalu mengerti cara memijat , tapi mas Anam sudah biasa dulu meminta ku mijet kalau dari perjalanan jauh .
" Mass gak ada minyak nya ... pakek hand body gapapa ya ? " tanyaku .
" Iya terserah " jawab mas Anam
Aku mengambil hand body yang biasa aku pakai sehabis mandi , aku pun menghampiri mas Anam yang sudah berbaring di ranjang .
" Yang mana mas , yang mau di pijet " tanyaku .
" Paha ma .. kayak linu gitu " jawabnya .
Aku pun menaiki ranjang dan duduk bersimpuh di samping mas Anam , mas Anam tiba - tiba melepaskan sarung nya hanya memakai celana dalam saja .
" Lohh mass gak usah di lepas napa di singkap doang juga bisa " ucapku terkaget .
" Udah gapapa kayak gak pernah lihat aja kamu itu ma .. ma " jawabnya tersenyum .
Aku pun pasrah menuruti kemauannya , aku pun menuangkan hand body di pahanya dan langsung ku pijat dengan pelan .
Ketika sedang mengurut pahanya , tiba - tiba tangan mas Anam meraba bokongku di luar daster , aku pun diam tak menolehnya , lama kelamaan aku merasa risih karena mas Anam seperti orang cabul .
" Mas udah deh mas tangannya loh " ucapku risih .
Bukannya berhenti mas Anam semakin menjadi dia malah meremas serta menepuk bokongku secara keras , aku pun merasa terangsang jika terus di giniin .
" Mass ayo lah jangan gitu , ntar kalo dimarahin ngambek " ucapku ketus .
" Nostalgia ma , aku dulu kalo diajak bosku ke bali sering pijet seperti ini " ucap mas Anam tanpa rasa bersalah .
Aku mendengar ucapan mas Anam membuat diriku agak terpancing , ia seperti bangga mengatakannya padaku tanpa ada rasa berfikir kalo diriku juga punya perasaan .
" Yaudah mas sana ke bali aja maen sama cewek nakal ! " ucapku ketus .
" Enggak gitu juga maa .. aku udah tobat kok hehe " ucap mas Anam dengan ekspresi sama .
Aku pun menghentikan pijatanku , aku langsung berdiri keluar dari kamar sambil menangis . Aku pun duduk di kursi makan , " Ya allah kok gini mas Anam kayak gak punya perasaan ke aku ngomong kayak asal keluar aja , hikss ,, hikss " ucapku lirih .
Teredengar suara langkah mendekati ku , aku tak menolehnya , mas Anam tiba - tiba menarik tanganku lagi " Gak usah pakek acara nangis ayo masuk lagi " ucap mas Anam hanya memakai celana dalam .
Aku pun terpaksa mengikutinya , " Iya mass lepasin sakit tanganku " ucapku menangis .
Ketika masuk kedalam kamar aku di lemparkan ke ranjang hingga diriku tengkurap .
" Buka dasternya ma cepet " ucap mas Anam yang juga melepaskan celana dalamnya .
Aku seperti dejavu ketika dipaksa untuk melayani nya , " Hikss ,, hikss ,, aku pikir mas Anam emang niat berubah , tapi kenyataan nya malah tambah parah hikss ,, hikss,, " batinku .
Plaakk ..
Mas Anam menampar bokong ku " Malah diem ayo buka dasternya ma ! " ucap mas Anam .
Tidak ada pilihan lagi aku harus melayaninya kalau aku menolak nya aku tetep dipaksa melayaninya bahkan lebih kejam .
Aku pun berdiri dan melepaskab dasterku hingga yang terakhir celana dalam , aku pun langsung tidur terlentang sambil menekuk kaki ku ( ngangkang ) . Mas Anam tertawa sambil mengocok penis nya , aku tak mau melihatnya wajahnya aku hanya menoleh ke samping menatap jendela .
" Calon istri yang pintar di suruh bukak langsung sama ngangkang nya ckkcck .." ucap mas Anam tertawa keras .
Aku tak menoleh nya aku benci sekali dengannya perkataan nya memang tidak bisa di percaya , aku hanya menangis dan tak lama kemaluan ku terasa ada yang masuk .
" Shhh .. ahhhhh sempit memang terbaik peliharaanku satu ini shh " ucap mas Anam .
Aku merasakan penis tersebut sudah mulai menusuk liang pernakanku , aku berusaha tak membalas apapaun perlakuan dari mas Anam .
Plokk .. plokk .. plokk
Aku merasakan sakit karna kemaluan ku masih kering mas Anam hanya mengerti kalau hanya masuk saja , aku merasakan nyeri tapi aku hanya bisa menangis menutup mulut rapat .
Mas Anam mengayunkan pinggulnya dengan cepat sambil meremas kedua payudaraku , aku teringat dengan penis milik Agus yang jauh lebih panjang dan gede daripada milik mas Anam , aku hanya merapatkan bibir agar tak mendesah .
Plokk .. plokk ..
Kurang lebih 5 menitan aku mencoba menahan agar aku tak terangsang , aku saat ini sedang membayang kan jika Agus yang menyutubihinya mungkin aku bakal dibikin menjerit .
" Ahhh jepit banget memek mu maa aakhhhh , bentar lagi aku keluar ma " erang mas Anam .
Aku merasakan sakit karena gesekannya yang terlalu kasar , aku ingin menjerit bukan karna ke enakan tapi aku merasakan sakit di kemaluanku .
" Akhhh aku keluar maa " Erang mas Anam .
Mas anam menekean penisnya sedalam mungkin walau gak sampai mentok , aku merasakan siraman yang hangat dan terasa banyak setelah itu mas Anam memainkan payudara ku dengan kasar dan rakus .
" Aww .. jangan digigit mas sakit ! " ucapku merasakan putingku digigit .
" Habisnya kayak ngewe' sama patung diem mulu " jawabnya .
Setelah itu mas Anam berdiri dan mengelap penisnya dengan celana dalam ku , ia memakai bajunya kembali dan keluar dari kamar .
Aku menoleh melihat sekitar dan ternyata mas Anam sudah pergi aku pun duduk mengangkang sambil mengelap kemaluanku , aku melihat sperma mas Anam bercampur darah " Ya ampun aku baru inget kalo di keluarin dalem , aduhh gimana nih hikss ,, hikss ,, " ucapku lirih .
Aku mengorek - ngorek kemaluan ku dengan telunjuk ku , " Kenapa baru inget sekarang ,,, shh perih banget ahh " ucapku lirih .
Aku pun berusaha berjalan menuju kamar mandi walau agak terpincang karena luka di vaginaku , ketika membuka pintu aku mengeluarkan kepalaku saja melihat situasi " Alhamdulillah udah gak ada orangnya " Lirihku .
Aku pun berjalan telanjang dan membawa handuk , setelah masuk kedalam kamar mandi aku melakukan mandi besar . Setelah selesai mandi aku kembli berjalan dengan keadaan yang sama dan masuk kedalam kamar untuk memakai baju daster ku tadi , hanya ganti pakaian dalam saja .
Karena aku merasakan nyeri ketika berjalan , aku pun merebahkan diri di kasur " Gimana kalo sembuhnya lama aku gak bisa ngapa - ngapain ini , udah sakit gak puas lagi haduhhh " ucapku lirih .
Aku mencoba memejamkan mata tapi tidak bisa , karna tadi sudah tidur walau sebentar merasa bosan aku bangun mengambil laptop berada di deket meja kecil , aku pun menonton netflix agar tidak bosan tak terasa aku pun terlelap .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Sore harinya . . . . .. .
Aku terbangun mendengar suara mendengkur di belakangku ketika aku hendak menoleh ternyata mas Anam tidur dan tangannya masuk ke kedalam celana dalamku " Ihh .. apaan sih ni orang udah tau luka malah masih masuk aja tangannya " Batinku .
Aku pun melepaskan tangannya dari dalam celana dalam ku , setelah itu aku berdiri keluar dari kamar ketika hendak membuka pintu .
" Mau kemana ma sini aku aja masih belom lelap tidurku " ucap mas Anam .
Aku merinding ternyata mas Anam masih belum terlelap " Mass nanti ada rian .. gak baik kalo ngelihat gitu an " jawabku cemas .
" Ckkckc .. rian udah aku kasih duit tadi palingan nanti mau maghrib pulang nya .. udah sini cepet apa mau aku tarik lagi ? " ucap mas Anam mengancam .
Aku pasrah berjalan menghampirinya lagi , ketika sudah berada di samping ranjang aku masih ragu - ragu karena kemaluanku masih sakit .
" Lohh .. udah sini cepet tidur !" ucap mas Anam memukul ranjang yang kosong .
" Tapi masih perih mass .." ucapku mengiba .
" Ma .. maa pikiran mu ngewe' aja siapa yang mau ngewe' in kamu , aku cuman mau megang aset berharga ku sinii ! " jawabnya tertawa .
Aku pun lega ternyata mas Anam tidak menyutubuhiku lagi , aku pun langsung tidur membelakanginya , tangan mas Anam langsung menaikan daster ku sambil mengelus - elus bokong ku .
Plakk .. plakkk ..
" Ini bokong gak ada kendornya , shhh enak banget ini kalo di dubur " ucap mas Anam meremas secara kasar .
Aku mendengar kata dubur langsung menoleh ke arah nya " Apaan sihh .. gak aku gak mau dubur - dubur apalah jijik tau ! " jawabku membentak .
Plakk ...
" Di ajarin siapa ngelawan aku haa ? terusin ya ngebentak in aku " ucap mas Anam menampar dan melotot tajam ke aku .
Aku pun diam ketakutan aku kembali membelakanginya " Ya allah gimana ini caranya agar aku bisa ngejauh dari nya " batinku .
Aku diam sambil menangis pelan tangan mas Anam sudah mulai meraba ke payudaraku , ia melepaskan kait BH ku .
" Ngadep sini Ma " ucap mas Anam .
Aku pun membalikan badan ku menghadap ke mas Anam , ia langsung mengangkat daster ku lebih ke atas dan terlihat kedua payudara ku , awalanya aku pengen nutupin dengan tangan ku , tapi aku takut mas Anam memukul ku lagi .
" Shhh .. cupp cuppp gede banget ya kalo dilihat terus , ahhh ini dulu keluar asi ya ma ? " tanya mas Anam sambil memilin puting ku .
Aku diam tak merespon nya , aku males ngejawab omongan orang satu ini .
" Loh gak di jawab orang nanya itu harus di jaaa ? " ucap mas Anam sambil menaikan tangannya .
" I .. ii .. ya mass pernah " ucapku ketakutan .
Aku memejamkan mata berusaha agar tak terangsang karna titik rangsangan ku berada di payudaraku , aku merapatkan bibirku agar tak mendesah .
" Maa sinii lihat aku mau kamu giniin aku " ucap mas Anam .
Mas Anam melepaskan remasan payudaraku , aku sedikit bisa bernafas lega , aku pun melihat mas Anam sedang memainkan hp nya .
" Ini ma kayak ginii .. " ucap mas Anam menunjukan hp nya .
Aku takut melihat adegan seorang wanita yang sedang mengemut serta memainkan kantung zakar nya , aku menggeleng - gelengkan kepala .
" Gak mass .. jijik aku gak mauu pliss jangan aneh - aneh " ucapku memohon .
" Aneh ? kamu itu yang aneh istri itu harus melayani suami nya sebaik mungkin , makanya aku dulu selingkuh dari kamu orang kamu aja ngemut aja gak mau " jawab mas Anam sedikit keras .
" Enggak mas itu jijikk .. aku juga gak ngerti caranya " ucapku mencoba menolak .
" Heh nung .. tanyain ke semua temen mu pernah ngemut penis nya suaminya belom ? pasti udah pernah semua ma .. kamu aja yang sok " jawab mas Anam sambil mengangkat dagu ku .
Aku tak berani menatap nya , mas Anam terlalu kejam aku takut aku hanya bisa menangis .
" Malah nangis cengeng banget kamu ma , ayo katanya mau berbakti ke suami cepet emut sini " ucap mas Anam .
Mas Anam melepaskan sarung nya dan terlihat penis miliknya jika membandingkan dengan milik Agus maka sangat jauh .
Aku bingung caranya gimana aku pun bangun dan duduk tepat berada di depan penis nya , aku diam menatap penis milik mas Anam .
" Gak usah lelet dong , sini kamu tiduran cepet ! " ucap mas Anam bangun .
Aku pun membaringkan tubuhku dan mas berjongkok tepat di atas kepalaku , aku jijik melihat pemandangan ini , tangan nya memonyongkan bibirku ia pun memasukan penis nya kedalam mulut ku , aku merasakan bau yang tak bisa aku deskripsikan , penis tersebut telah masuk aku pengen muntah dan aku reflek mendorong badan nya .
" Hoooekk .. hoeekk "
Aku berlari ke arah jendela dan mengelurkan air liur di dalam mulut , " Hiksss ,, hikss ,, gak enak banget bau nya " batinku .
" Ayoo gak usah di lama - lamain juga dong aku gak bakal berhenti cepet emut sini ! " ucap mas Anam .
Aku menghela nafas dan berjalan ke arah nya mas Anam duduk di tepi ranjang sambil mengelus penis nya yang tak berbulu .
" Kamu duduk di sini ma , kamu emut sampek keluar oke ? " ucap mas Anam tertawa .
Aku pun berlutut tepat di selangkannya , " Gak bisa mas aku gak bisa hikss,, hikss ,," ucapku memohon .
" Yaudah kalo gak bisa emut dubur gimana ? " tanya mas Anam .
" Aku harus gimana ini .. " batinku .
Aku diam memikirkan jalan terbaik " Kalo dubur pasti sakit sihh .. mending emut aja gapapa ayo bisa yo Nung .. " ucap ku dalam hati .
Aku pun menatap wajah mas Anam , ia tertawa " Gimana maa ? " tanya nya .
" Emut aja mas " jawabku pelan .
" Yaudah ayo sini maa " ucap mas Anam tertawa .
Aku pun memegangi penis milik mas Anam ini adalah kali pertama ku selama ini karna dulu aku selalu nolak entah bagaimanapun , aku pun membuka mulutku dan memasukan ujung kepala nya saja sambil memaju mundurkan nya .
" Shhh .. terus ma sampek mentok " ucap mas Anam memejamkan mata .
Aku pun mencoba menurutinya , aku masukan lebih dalam " Hoekkk .. hoekk .. " aku berlari ke arah jendela dan meludah .
" Gak bisa mas kayak mau muntah gitu " ucapku sambil berjalan ke arah nya kembali .
" Jangan sampek kenak tenggorkan ma , kira - kira sendiri lah aku gak mau tau " jawab nya sambil mengambil hp nya .
Aku pun berlutut di hadapnya lagi , tanpa babibu aku kembali mencoba memasukan penis dengan pelan , meskipun baunya aku masih gatahan .
Aku pun memaju mundurkan kepalaku secara pelan , aku berfokus agar tidak terkena tenggorokan .
Clockkhh .. clockkghh ..
" Shhh .. ahh jangan kena gigi ma sakit " ucap mas Anam .
Aku pun melepaskan nya " Hah .. hah ... hah .. udah ya mas gak bisa nafas aku " ucapku berdiri .
Aku pun meludahkan air liur yang bercampur bau penis milik mas Anam " Gimana ya kalo milik Agus muat gak ya mulutku , penis mas Anam aja aku udah penuh " batinku .
" Yaudah kocokin aja kayak gini " ucap mas Anam sambil mencontohkannya .
Aku pun segera berlutut lagi dan mencoba menirukan contoh dari mas Anam .
" Ahh .. ludahin ma biar licin " ucap mas Anam memejamkan mata .
Aku tak mendengar nya aku terus mengocok nya secara cepat , mas Anam tiba - tiba meludah sendiri di penis nya aku pun reflek melepaskan kocokan nya .
" Jijik mass .. ihhh " ucapku memonyongkan bibirku .
Mas Anam tertawa mengelus pipiku " Kalo kering sakit ma " jawab mas Anam .
" Kan ada hand body atau apa gitu kenapa harus ludah jijik " ucapku sedikit ketus .
Aku pun berdiri mengambil tisu beserta hand body , setelah itu aku membersihkan penis tersebut dengan tisu hingga bersih dan aku menuangkan sedikit hand body ke tanganku .
Aku pun mengocok nya dengan cepat , sekitar 5 menit aku terus mengocok nya tidak ada tanda - tanda mas Anam akan keluar tanganku sudah terasa pegal dan capek .
" Maa cepetin aku mau keluar shhh " ucap nya memegangi kepalaku .
Aku pun mendengar nya semakin mempercepat kocokannya .
Crott .. crott .. crott ...
Sperma milik mas Anam menyembur mengenai wajahku , aku pun berlari mengambil tisu sambil berkaca aku membersihkan cipratan sprema yang keluar tadi walau sedikit .
" Jijik tau mas " ucapku ketus .
Mas Anam hanya membalas dengan tawaan , aku merapikan daster serta pakaian dalam ku ketika menoleh ke arah jam ternyata masih jam 16.20 aku pun keluar dari kamar dan duduk di kursi ruang tamu .
" Kok tadi rasanya aneh tapi seru ya .. aku kira bakal menjijikan " ucapku lirih sambil duduk memainkan hp ku .
Tak lama kemudian mas Anam keluar dari kamar " Ma mobil itu kamu pakek , aku udah beli lagi .. oh iya kita nikah siri dulu gimana ? " ucap nya duduk di hadapan ku .
" Ya allah gimana inii aku , aku gak mau tersiksa terus " batinku .
Aku berfikir keras gimana cara menolaknya dan akhirnya aku menemukan nya " Aku pikir dulu mas " jawabku menunduk .
" Ngapain dipikir ? kamu gak mau ? " tanya mas Anam sedikit keras .
Aku bingung gimana jawabnya " Aduhh .. gimana ini kalo mas Anam marah tambah parah" batinku .
" Yaudah kalo kamu gak mau , jangan ada penyesalan loh ya kalo Rian tiba - tiba benci sama kamu " jawab nya tertawa .
Aku duduk terdiam sambil menangis , aku gak mau dengan mas Anam melihat perilakunya semakin buruk , tapi disisi lain aku gak mau di tinggal Rian aku memikirkan masalah ini semakin pusing .
" Kamu pikir - pikir dulu ya ma , aku mau balik dulu assalamualaikum " ucap mas Anam pergi .
" Walaikumsalam " jawabku .
Setelah mas Anam pergi aku pun segera mengambil handuk , berjalan menuju kamar mandi dan setelah itu menunaikan ibadah sholat .
BERSAMBUNG . . . . . .