Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Pengalaman masuk SMA

Manakah karakter kesukaan anda? -tiga pilihan-

  • Aryo si anak baru masuk SMA

  • Rina yang baru sekali ana*

  • Bapak Aryo, tokoh tanpa nama

  • Tante bule yang misterius

  • Fahrissa kakak Aryo

  • Mama kandung Aryo yang kayanya doyan eksib


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
maaf banget karena kuota tipis nubi ga bisa balas komen satu-satu.

berikut ceritanya lepas dari cewek cewek SMA balik kerumah


Pintu unit 28F kembali membuka. Namun berbeda dengan seblumnya kali seorang anak lelaki berjalan tertatih dengan kaki terseret. Dia mengenakan seragam puith biru lengkap dan sebuah tas yang terbuat dari karung beras. Dia lah Aryo yang seharian ini menghilang entah kemana.

“Eh sudah pulang nak?” ucap seorang wanita menyapa Aryo.

“Eh i-iya....”

”ma...” ucap Aryo kikuk.

Bagaimana tidak? Wanita itu adalah ibu kandungnya yang baru kemarin ditemuinya setelah hampir sebelas tahun mereka berpisah. Aryo tidak tahu harus bercertia apa, dan juga ia tidak punya keinginan untuk bertanya kepada ibunya itu. Ibunya sepertinya mengerti dan juga lebih banyak bertanya dengan suara datar.

“kamu capek ya...?”

“i-iya ma...” jawab Aryo gugup.

“ah...” ucap mamanya itu mulai menyadari yang terjadi.

“maafin mama ya ... karena ...”

“ga apa-apa ma...”

“Aryo naik dulu” sambung Aryo cepat.

Sayangnya Aryo tidak tahu. Kalau saja Aryo berdiri diam lebih lama, maka mamanya pasti sudah berlari memeluknya. Aryo kemudian tentunya dapat merasakan jepitan dada wanita itu dan mungkin laing peranakan yang telah mengeluarkannya. Karena saat itu mama Aryo tidak mengenakan pakaian dalam. Walau mungkin lekuknya tidak terlihat dari luar karena saat itu mama Aryo mengenakan daster tebal longgar berwarna hitam mencolok.

Sementara itu, Aryo kini sudah berjalan membuka pintu kamarnya meninggalkan mamanya yang masih berdiri memandangi tangga.

Sementara itu di lantai atas Aryo bisa bernafas lega. Ia mulai mengeluarkan kontolnya dari dalam celananya setelah sebelumnya merasa terjepit dan kebas. Setelah melakukan itu Aryo pun mulai berjalan merangkak menuju kamarnya karena takut kontolnya itu tergores ujung resleting yang tajam.

“Ckrek”

Aryo dengan hati hati membuka pintu kamarnya dan berjalan masuk. Awalnya ia tidak menyadari sosok lain di dalam kamarnya itu sampai ia selesai membukan celananya dan melihat sesosok wanita sedang menungging di tempat tidurnya, dengan memek merekah penuh dengan cairan berwarna putih kental yang terus meneter keluar membasahi lantai kamar anak laki-laki itu.

“Mama Rina?” ucap Aryo pelan.

Ia sudah beberapa hari belakangan terus mengerjai ibunya, Apalagi selama beberapa hari ini dia selalu mencari-cari celah mengagetkan ibu tirinya itu bahkan juga berpura-pura tidak sengaja meremas ataupun sekedar mengintip wanita itu ketika ia sedang berganti baju. Sejak malam itu di rumahnya yang lama, kecuali kamarnya semua kucni rumah sudah di lepasnya membuat mama Rina tidak punya tempat bersembunyi.

“pasti papa deh... dasar... ”

“Tapi.. kenapa pake kamar gw sih? ”

“Sialan...”

“Hmmm...tapi banyak banget tuh peju bokap gw...” ucap Aryo melihat genangan peju di bawah selangkangan ibu tirinya itu.

“Tunggu... Kalo...gw tambahin.... ga akan ketahuan kan? ”

“Maaf ya ma... aku pinjem memek mama sedikit...”

Aryo pun perlahan muali tersenyum. Lelah pada kontolnya perlahan menghilang. Dan kini silinder di selangkangannya mulai menegang mencapai ereksi 18cm yang dibanggakannya. Namun sebelum ia mulai bergerak ia mengambil beberapa barang dari lemari sebelum mulai menggarap ibu tirinya itu.

Ia ingin mengorek habis sperma itu supaya tidak terlalu becek.

***

Rina menggeliat saat jari-jari Aryo mulai menyentuh sisi dalam memeknya yang biasa hanya tersentuh saat bersetubuh itu. Perutnya menegang dan dinding vagina nya mencengkram berusaha membuat benda asing itu terkunci. Untungnya Aryo sudah melapisi tangannya dengan sarung tangan karet sehigga melepaskan diri dari jepitan memek jauh lebih mudah dari yang bisa dikatakan.

Menyadari reaksi mama Rina, Aryo mulai bergerilya ke seluruh sisi memek wanita itu. Ia mulai menggesek paha ibu tirinya itu untuk kemudian bergerak mencium klitoris ibunya dan menariknya pelan. Saat itu Aryo belum sadar bahwa tidak seperti sebelumnya, klentit wanita 29 tahun ini, sudah keluar dari kulupnya bahkan terlihat lebih panjang dibandingkan malam itu.

Aryo terus melakukan hal itu ia terus menggesek dua bibir gemuk itu naik turun dengan cepat sebelum bergerak menjamah lubang yang penuh cairan sperma itu. Perlahan Aryo bisa merasakan tangannya mulai terdorong oleh cairan lain yang keluar dari tubuh wanita itu.

“ngghh” dengus mama Rina dalam tidurnya.

Meski Aryo tidak terlalu tahu pasti namanya tapi Mama Rina baru saja mengalami light orgasm yang membuat Mama Rina sedikit lebih rileks. Itulah yang Aryo rasakan saat dinding vagina Rina tidak lagi menahan penetrasi jarinya untuk masuk. Namun sebaliknya otot-otot yang penuh syaraf kenikmatan itu seperti berkontraksi menahan jemari Aryo yang terbungkus sarung tangan itu untuk keluar. Terpaksa Aryo hanya bisa bergerak dengan menekuk jari-jainya saja berusaha memuaskan gairah mulut rahim ibu tirinya itu.

Menurut dugaan Aryo, mama Rina sepertinya sudah sangat terangsang. Dari cerita-cerita panas yang dibacanya ... saat seorang wanita tidak bergerak menghentikannya atau bahkan tidak berusaha menghindari kontak dengan jari-jari yang semakin brutal itu maka wanita itu sudah sangat siap untuk di-ekse. Aryo berniat menarik jemarinya dan menggantikan jeari-jari kurusnya dengan benda yang lebih tebal.

“cring”

Dengan susah payah Aryo membuka celananya dengan hanya satu tangan. Karena sebelah tanganya masih ingin memuaskan wanita yang sudah merawatnya selama ini. Ah Aryo sudah tidak tahan dan kontolnya yang sudah keluar setengahnya itu sudah penuh oleh cairan pelumasnya sendiri.

Aryo mulai tidak kuasa untuk tidak mengocok kontolnya. Ia segera menarik tangannya dan sebelum melakukan penetrasi ia ingin mengeraskan batangnya itu hingga ereksi penuh. Sayangnya gerakan itu membuat jarinya tertarik kuat mengagetkan Rina hingga terbangun.

“Uhhh?” lengguh Rina membuka matanya.

“Di-dimana ini...” lanjutnya dengan pandangan berputar.

Namun Mata Rina yang nanar mendadak fokus, karena sesuatu... sesuatu yang besar bergerak membelah memeknya dan berusaha menggesek daerah sensitifnya itu.

“Si-siaphhaaa...” dengus Rina merasakan penetrasi itu terlalu kasar.

“Eh?” mata Rina mulai membelalak.

“Jhhha-janghhhan...” ucap Rina lirih... sambil berusaha memberontak

Namun tubuhnya seperti tidak bisa ia gerakkan. Bahkan suaranya sendiri terdengar seperti sebuah bisikan birahi. Aryo pun gagal menangkap penolakan ibu tirinya itu dan terus melanjutkan penterasinya. Kini kontol Aryo sudah tertelan setengahnya menembus bagian lain dari memek Rina... membuat Rina mulai frustasi.

“Aryo!!!” teriak Rina namun hanya didalam hatinya.

Karena...suaranya tidak lagi keluar, dan tubuhnya mulai mengkhianatinya. Gelegak birahi mulai minta pemuasan. Namun hatinya yang masih dikuasai nurani masih berontak. Terlihat dari air mata yang mengalir turun melalui sisi matanya. Namun itu juga perlahan tertutup dan menghilang bercampur dengan keringat akibat foreplay Aryo selama setengah jam belakangan.

“plak plak plak”

***

“Rina kamu tidak apa-apa?”

Ucap seorang laki-laki ditengah kesadaran Rina yang kabur.

“i-iya...” jawab Rina tersengal-sengal.

Rina tidak mengenali suara itu. Namun.. bukankah pria itu baru saja memanggil namanya? Apakah pria ini salah seorang kerabatnya? Rina tidak bisa berpikir lagi. Tubuhnya menggigil di bawah dinginnya AC. Bibirnya pucat dan tangannya gemetar. Perlahan cengkraman pada sebuah selimut kain tipis mengendur, tubuh indahnya yang selama ini tersembunyi olehbaju-baju dan kegelapan mulai terlihat. Siluet toked bundar dengan puting kemerahan yang mengintip disela-sela kain jelek berwarna kusam.

“Rin... beneran lo gapapa?”

“...” Rina hanya mengangguk melalui isyarat matanya.

Lelaki itu lalu membelalak dan terdengar panik. Dengan tergesa-gesa ia seperti membongkar seluruh ruangan itu untuk mencari sesuatu. Tak lama, ia kembali sambil menyodorkan segelas air hangat untuk membuat perasaan Rina lebih baik.

Rina meminumnya dengan lahap. Hingga dalam beberapa tegukan saja gelas itu sudah kosong. Itu membuat lelaki itu mulai terlihat senang dan berniat mengambilkan air lagi untuknya.

Namun kali ini, lelaki itu terlihat lebih santai. Ia tidak lagi terburu-buru dan kembali setelah beberapa menit lamanya. Kali ini ia hanya mengenakan pakaian santia dengan celana pendek memperlihatkan tubuhnya yang atletis. Ditanganya tergenggam sebotol minyak dan sebuah handuk.

“Rin minum ini...” ucap lelaki itu menyodorkan segelas teh.

“minum...” ucap lelaki itu tidak sabar menenggakkan minuman itu kemulut ibu tiri Aryo itu.

“glek glek glek” Rina tidak kuasa menolaknya dan dengan gelagapan ia membiarkan air teh itu membasahi kerongkongannya yang kering.

Namun air teh itu terasa sangat aneh. Ia terasa manis seperti gula namun juga terasa kecut dan asam. Namun rasa aneh itu bukan seperti lemon ataupun jeruk apalagi kulit manggis. Ah mendadak tubuh Rina menjadi lemas. Samar-samaia melihat lelaki itu tersenyum jahat.

Rina tidak tahu bahwa lelaki itu mendadak berubah pikiran ketika melihat Rina menenggak segelas air hangat yang pertama diberikan lelaki itu. Ia terlihat begitu menggoda ketika otot-otot lehernya menegang naik turun bersama air yang masuk sedikit-demi sedikit ke tubuhnya.

Apalagi selama kegiatan minum itu, ekspresi Rina terlihat begitu pasrah dan binal. Dengan mata setengah sadar akibat kelelahan dan mengantuk. Dan dengus nafas yang terburu-buru membuat dadanya yang mengintip dari celah selimut bergoyang-goyang mengikuti otot lehernya.

Setelah menyadari Rina mulai teler. Ia mulai mengangkat tubuh Rina dan membawanya keluar ruangan. Kali ini ia membiarkan tubuh indah Rina terpampang bebas. Selimut tipis berwarna kusam sudah ditinggalkannya di dalam ruangan tadi. Kini Rina yang sudah tidak bisa bergerak hanya bisa bergerak menutup putingnya yang mulai menegang dan juga belahan memeknya yang mulai basah.

Untunglah karena kebakaran, lorong yang arahnya berlawanan menjadi sepi bahkan kosong. Rina bisa menarik nafas lega dan mulai memperhatikan lelaki itu. Dari dugaannya ia mengira lelaki itu berniat berbuat buruk kepadanya. Namun kemana orang ini akan membawanya?

Rina entah mengapa hanya bisa memandangi pria dari arah bawah membuat wajah lelaki itu ditutupi siluet hitam akibat ampu neon yang silau. Walau begitu, siluet itu memancing memorinya mengingatkan kenangan lama yang ingin ia lupakan. Nafasnya mulai memburu karena sesak membuat birahi yang ditahannya tidak lagi dapat terkontrol.

Terlihat sekumpulan pria dengan baju pemadam membelakangi dirnya. Sementara pria-pria lain berpakaian hitam menatapnya dengan tatapan hormat. Ah pria ini punya jabatan penting disini.

“A-apa...” batin Rina berteriak

“Selamat malam pak...” sapa seorang laki-laki.

Meski begitu lelaki itu tidak menatap mata pria itu. Matanya tertuju pada belahan dadahnya yang ia kepit. Senyum mesum muali terpampang diwajahnya sebelum ia bergerak membukakan pintu yang membelakanginya.

Kini Rina bisa melihat sebuah kasur tikar terbentang di ruangan itu bersama sekelompok orang lainnya dalam balutan seragam hitam.Mendadak Rina merasa firasat buruk. Dengan panik ia berusaha memberontak. Namun dengan kondisinya sat ini ia hanya bisa ... pasrah.

“papa.... Aryo... tolong Rina” panggilnya memohon.

Namun dari mulut Rina hanya terdengar degusan-dengusan nafas yang memburu.
 
Ini rina nya kenapa lagi ini, kok tiba² di pemadam kebakaran..
:bingung:
 
Ini rina nya kenapa lagi ini, kok tiba² di pemadam kebakaran..
:bingung:
cluenya dicerita sebelumnya suhu. sama sebelumnya lagi...
Maaf kalo settingnya begini.

:hua: nubi masih belajar. eh udah tiga bulan juga sih...:kacau:.
 
Terakhir diubah:
???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????/:bigo::bigo:
 
Bimabet
Numpang tenda aja hu... tapi masih belum paham sama karakternya,. Alurnya juga terkesan gak rapi, dan sedikit membingungkan..

Makasih hu atas tritnya... so lanjut hu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd