Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Pengalaman masuk SMA

Manakah karakter kesukaan anda? -tiga pilihan-

  • Aryo si anak baru masuk SMA

  • Rina yang baru sekali ana*

  • Bapak Aryo, tokoh tanpa nama

  • Tante bule yang misterius

  • Fahrissa kakak Aryo

  • Mama kandung Aryo yang kayanya doyan eksib


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
ane masih belum ngerti sih,, tapi nikmatin aja lah...
lanjut terus hu
 
toilet sekolahnya adalah guru yg baik untuk mematangkan "pengalaman"....
 
Ane mo belajar dulu mahamin ni thread kok rada gmn atau di paksain gt yha ..... Btw mksh om re updatenya ....
 
Ane mo belajar dulu mahamin ni thread kok rada gmn atau di paksain gt yha ..... Btw mksh om re updatenya ....
ya sama-sama suhu tangan nubi suka gatel mau ngetik soalnya.
Btw bagian maksainnya gimana suhu? ada saran perbaikankah suhu? Atau ada saran jasa editor cerita gratis
 
ya sama-sama suhu tangan nubi suka gatel mau ngetik soalnya.
Btw bagian maksainnya gimana suhu? ada saran perbaikankah suhu? Atau ada saran jasa editor cerita gratis


Hehehhehe bisa aja sih om, untuk adegan exe kayaknya agak di buru buru gt ane baca belum ngapa ngapain dah keluar aja hmmmhhh cuma itu mungkin,.... Yha paling nggak di tambahin dikit dikit lha biar rada panjangan dikit....
 
Ane agak bingung nih bacanya gimana, kayak loncat2 dan gak ketata, apa emang ane aja yg rada telmi ya? Wkwkwk
 
Hehehhehe bisa aja sih om, untuk adegan exe kayaknya agak di buru buru gt ane baca belum ngapa ngapain dah keluar aja hmmmhhh cuma itu mungkin,.... Yha paling nggak di tambahin dikit dikit lha biar rada panjangan dikit....
saran ditampung suhu hahaha
Ane agak bingung nih bacanya gimana, kayak loncat2 dan gak ketata, apa emang ane aja yg rada telmi ya? Wkwkwk
wah banyak saran juga soal begini. Kurang tahu suhu, mungkin nubi perlu banyak belajar
 
Mohon maaf kalau terlalu lama, Semoga masih berkenan. masih menampung saran :kangen::kangen:


Menjelang sore terlihat seorang wanita melonggokan kepalanya keluar dari dalam toilet. Wajahnya terlihat was-was sambil menatap sekeliling mencoba melihat-lihat keadaan. Setelah menyadari keadaan sepi, dia mulai berjalan menjauh, Dimana dari dalam pintu yang toilet semi otomatis menutup itu, suara pergumulan masih terdengar seperti sebelumnya.

“terus mas terus!”

“nghh nghhh nghh”

“plak-plak-plak”

“ckrek”

Dan pintu pun menutup rapat. Wanita itu pun segera menggigit bibirnya setelah tidak lagi mendengar suara yang semakin heboh saja itu. Dengan perasaan galau ia mulai berpikir berbagai macam hal. Di satu sisi Ia ingin mempunyai bukti foto pergumulan dua insan yang memliki hubungan guru dan murid itu sebagai sebuah bukti tak bergerak. Namun, disisi lain ia tidak ingin tergoda begitu jauh. Ia bisa merasakan semakin lama ia berada disana, ia tidak lagi dapat mengontrol birahinya. Bahkan kinii di telinganya masih terngiang bunyi-bunyi pergumulan itu.

“plak-plak-plak”

“plak-plak-plak”

“cek-cek-cek”

Tanpa sadar, memeknya sendiri lagi-lagi mulai membanjir. Lubang yang masih memiliki selaput itu telah ia bersihkan dengan hati-hati sampai kering sampai sepuluh kali, dan sepuluh kali juga liang peranakan itu kembali membanjir bahkan tumpah. Bunyi becek pun mengiringi langkahnya menuju sekertariat OSIS. Yang hanya tinggal beberapa langkah lagi.

“Tahan rev... tehan sebentar lagi sampai” ucap wanita itu dengan mata sayu.

Namun Reva menyadari bahwa kantor itu tidak seperti biasanya. Seluruh jendela telah tertutup gorden rapat-rapat. Benar saja, saat wanita itu membuka pintu, ia mendapati bahwa ternyata ruangan itu tidak kosong sebagaimana mestinya. Padahal waktu pulang sudah lama lewat dan seharusnya rapat panitia tidak berlangsung disana.

Namun kini yang menjadi fokus pikirannya adalah kepada sosok seorang wanita yang kini tengah terbaring ditengah-tengah meja diruangan itu. Seorang wanita cantik dengan kancing kemeja yang terbuka memperlihatkan kulit puith dan setengah dadanya yang sudah keluar dari Bhnya. Ia nampak tidak sadarkan diri meski beberapa laki-laki dengan jaket hujan tengah menggerayangi tubuhnya, Ia tidak bergerak ataupun bereaksi bahkan ketika puting susunya digigit halus di depan para laki-laki yang menatapnya mesum.

“Apa yang kalian lakukan?” teriak wanita yang kini tidak mengenakan pakaian dalam lagi menerjang.

Ia mulai menerobos kerumuna leaki itu dan mendorong satu-persatu lelaki yang mencoba mencumbu dan menggerayangi wanita yang terbaring diatas meja tidak bergerak... Fahrissa.

“Pergi! Pergi! Lo semua atau gw akan teriak!” seru wanita ini dengan berani.

Para lelaki yang saat itu sudah mengenakan topeng dan masker mulai panik melihat wanita dan pintu yang terbuka. Sebagian dari mereka mulai kelihatan ketakutan sehingga mulai berlarian keluar. Sementara sebagian dari mereka yang lebih berani kini bergerak menelanjangi wanita yang coba menolong itu. Namun melihat teman-teman mereka kabur, para lelaki ini mulai jiper. Sambil menyumpah-nyumpah mereka ikut berlari keluar mengikuti beberapa rekannya yang sudah pergi duluan.

Ruangan yang tadinya penuh oleh belasan orang, kini hanya menyisakan empat orang saja. Dua pasang pria dan wanita dewasa dalam keadaan berantakan. Terlihat Fahrissa yang tidak sadarkan diri penuh dengan bekas merah akibat gigitan dan cubitan halus, sementara sahabat Fahrissa sendiri harus tahan dengan kancing baju yang telah terlepas beberapa dan rok panjang yang telah terlempar entah kemana.

Namun kedua wanita itu masih lebih beruntung dari kedua pria lainnya. Setidaknya mereka tidak terikat telanjang dengan mulut tersumpal diatas kursi. Apalgi terlihat wajah mereka terluka dan berdarah membuat wajah mereka yang tidak tampan semakin bertambah jelek. Namun hal tu juga membuat kelebihan mereka menonjol diantara cowok-cowok lainnya. Otot-otot kekar dan perut sixpack mereka menonjol diatara selangkangan yang rimbun dan kekar.

Tidak memperdulikan dirinya, teman Fahrissa itu mulai menutup ruang OSIS dan menguncinya dari dalam dan mulai mengganjalnya dengan kursi. Barulah ia bergerak merapikan baju Fahrissa yang sepertinya sudah dibius.

“Ris, bangun Ris...”

“mmmppph?” sahut suara tiba-tiba.

“Eh?” seru wanita penolong itu bingung dengan tangan mulai bergerak menuju kemeja sahabtnya itu.

“brakk”

“kont-” sahut waita penlong itu latah

Sebuah kursi mendadak terlompat saat wanita yang baru keluar dari toilet itu sedang merapikan kemeja seragam sahabatnya yang kini tengah terbaring itu. Begitu ia menoleh ia dapat melihat Hendri pria yang juga petugas pengawas seepertinya sudah tersadar dengan ekspresi kaget. Matanya melotot melihat seluruh tubuhnya terikat dan telanjang. Apalgi ketika melihat Reva dan seorang wanita lainnya dalam penampilan menggoda. Namun akal sehatnya maish berjalan.

Sekuat tenaga ia mulai mencoba melepaskan diri. Ia mulai menggeram membuat otot-ototnya berkonstraksi. Dan tentu saja benda tak bertulang itu pun mulai merangkak naik.

“Ah...” seru Reva dengan dada berdesir.

Kontol hendri terkesan biasa saja pada awalnya. Bahkan tadinya terlihat cupu dengan ukurannya yang hanya munkin 7cm. Namun saat ia bergerak, otot-ototnyamulai mengeras dan menunjukkan kontol yang juga memilki masa otot. Bahkan kontol itu belum sepenuhnya ereksi namun sudah bisa mulai bergerak mengangguk-angguk. Reva bisa merasakan kegagahannya. Dan Ia bisa merasakan memeknya kembali basah dengan cepat.

“Gimana ya rasanya di mulut gw?” batin Reva menjilat bibirnya

“shi*! Masa gw horni ama cowok item!”

Reva lalu mulai galau namun pandangan Hendri membuatnya lupa.

Reva mulai menelan air liurnya. Kontol yang bergerak-gerak itu meminta agar Reva memberi perhatian pada dirinya. Apalagi dua sorot mata yang menatap sedih membuat Reva tidak kuasa mulai turun dari meja dan bergerak menghampiri kontol itu.

“Oke! Tapi Cuma gw gesek aja ya...” ucap Reva sebelum mulai menduduki selangkangan Hendri yang lebih gagah dari Valen itu.

Mata Hendri melebar, ia tidak percaya bahwa wanita itu memberikan selangkangannya begitu saja.

“ngghh” ucap Hendri saat kontolnya merasakan tindihan.

“Maaf ya ,lo gw bukanya nanti aja... biar lo ga macem-macem...” bisik Reva pada telinga pria yang sebenarnya cukup tampan itu.

Reva pun mulai menaikkan kontol Hendri ke perutnya sebelum mulai... menggeseknya naik turun denga gerakan berputar. Hendri menjadi blingsatan. Ia meinginkan lebih dan kepalanya mulai bergerak menuju dada montok milik Reva.

“Ih! ” teriak Reva genit merasakan sundulan di dadanya.

Namun setelah itu, setelah mengatakan hal seperti itu, Reva mulai membuka kancing kemejanya sambil terus menaik turunkan pinggulnya. Dan kini setelah kemeja itu terlempar ke belakang, Hendri harus puas hanya dapat melihat kulit mulus toked yang dia idam-idamkan dari balik tanktop hijau miliknya. Namun puting yang membayang karena menegang hebat tetap membuat Hendri mupeng.

”hihihi”

“srek-srek-srek”

“Ahhh.. Hendri ahhh.... ”

“i love your cock Hend!”

“mmpmhhh” ucap Reva saat ia mulai menggigit telinga Hendri dan merasakan jilatan untuk pemuda hitam itu.

“move ! move plis! what do you want baby?”

Reva mulai mencumbunya dalam bahasa inggris.

“Ah!”

Kontol Hendri kemudian mulai menjadi terlalu keras. Beberapa kali kepala kontolnya menekan cela karetnya terlalu dalam. Bahkan samapi membaut bibir dalamnya tergesek mesra. Klentintya yang selama ini tertutup mulai bergeser dan bertemu ujung celana karet. Reva bergetar merasakan sesnasi baru, dan ingin bergerak lebih banyak.

"ngh-ngh " guma keduanya ditengah gerakan membabi buta itu

Reva pun bimbang untuk meneruskan. Namun yang jelas, Ia sangat ingin merobek tengah celananya, membiarkan kontol itu masuk kedalam tubuhnya sepenuhnya.

“hendri!”

Punggung Reva menegang! memeknya kembali berkedut hebat. Samapai-sampai oto pahanya menajdi lemas. Akibatnya Reva mulai jatuh dan menghantam sebuah handycam.

“brakk”

Layar handycam itu pecah. Dan memberikan sensasi perih pada kulit wanita cantik itu. Dan kini saat ia menyingkirkan pecahan-pecahan barang elektronik itu, ia bisa mlihat satu nama disana.

“Karina!”

***
 
Karina siapa lagi nich??
Apa rina ibu tiri nya aryo itu suhu??
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd