Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Pengalaman masuk SMA

Manakah karakter kesukaan anda? -tiga pilihan-

  • Aryo si anak baru masuk SMA

  • Rina yang baru sekali ana*

  • Bapak Aryo, tokoh tanpa nama

  • Tante bule yang misterius

  • Fahrissa kakak Aryo

  • Mama kandung Aryo yang kayanya doyan eksib


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Bimabet
Bingung aneh baca cerita ini... Walaupun serasa berhubungan tapi tiap part-nya kayak GK nyambung... Walaupun timelinenya loncat2 tapi semrawut... :huh:
 
masih part 14

“Udah cek ke UKS?” tanya Fahrissa pada temannya.

“Be-belom sih... kan tau sendiri kita pada ga sempet kemana-mana...” jawab panita penanggung jawab kelas itu.

“ma-makanya gue ngelapor Ris... tolong cek-in deh...”

“ emang gw pesen hotel?” balas Fahrissa datar sambil menulis dalam catatannya.

“Eh? ho-hotel” jawab panitia itu kikuk.

“Eh? cek-in. Cek in.... cek-in... ” ucap Fahrissa dengan masih tetap menunduk.

Namun

“nginep di hotel...” lanjutnya lagi

“...”

Namun lagi-lagi tidak ada jawaban. Baik dari panitia itu, ataupun Reva. Membuat Fahrissa mulai

“Eh?kok diem? ga- engga lucu ya?”

“ma-maaf...” lanjut Fahriss tersipu malu dan mulai berhenti menulis.

Fahrissa lalu mulai memandang sekeliling dengan malu-malu. Namun hanya menemukan panitia itu sendirian menatap... pinggulnya yang terbalut rok abu-abu ketat. Terlihat iler mulai memnuhi wajah lelaki yang masih berusaha mencerna kata-kata wanita molek ini. Untungnya, Fahrissa tidak terlalu memperhatikannya karena ia mencari sahabatnya yang tidak terlihat di mana pun.

“Eh? Rev-...Reva?” panggil Fahrissa pelan.

***

Reva berlari menuruni tangga dengan tergesa-gesa. Entah bagaimana saat Rissa menyebut nama anak baru yang menghilang itu, pikirannya tertuju pada sebuah kontol. Kontol tebal yang berukuran besar dengan kepala merah seperti jamur. Kontol laki-laki yang ia tinggalkan saat ia panik karena ketahuan berebut kenikmatan oleh satpam sekolahnya.

“cret, cret..”

Bunyi-bunyian kuli yang beradu dengan cairan mulai terdengar dari selangkangannya. Cairan bening yang memang sudah membanjir saat ia keluar dari kamar mandi kini kembali diperbarui oleh fantasi dan ketakutannya.

Sesampainya di pintu kamar mandi nafasnya memburu. Pergerakannya dari lantai tiga menghabiskan tenaga yang tidak sedikit. Terlebih nafsu juga sudah merasuk dalam pikirannya. Gesekan celana pendek yang menjadi dalamannya memberikan sensasi yang saat ini membutuhkan pemuasan mungkin jari-jari tebal yang bisa mengorek-ngorek memuaskannya tanpa merobek selaput daranya. Tidak seperti tadi, saat ia tergoda membiarkannya tertembus begitu saja oleh benda tumpul yang baru saja ditemuinya pagi ini.

“Huff” dengus Reva muali mendorong pintu kamar mandi dengan penutup otomatis itu.

“Krieeet”

Pintu kamar mandi mulai membuka perlahan. Reva dengan perlahan mulai melonggokkan kepalanya masuk, takut-takut erhadap kondisi di dalam kamar mandi itu. Namun rupanya Reva tidak perlu khawatir***angan kamar mandi sangat sunyi. Ruangan itu masih sedikit sama seperti saat seorang pemuda masuk kedalamnya. Dimana suara-suara desahan, dan bunyi-bunyi basah terdengar memenuhi ruangan kamar mandi

“hegh-hegh-hegh”

“cret, cret, cret”

“Eeee...” ucap Reva lirih.

“Pantesan aja ga ada yang nemuin.masuk aja segan apalagi nolongin” ucap Reva dalam hatinya.

“Dek.. jangan mati ya” bisik Reva lirih sambil berjalan menuju pitnui bilik tiga yang membuka lebar.

“Hihihi ternyata mbak Maya lagi horni..” ucap Reva sambil tertawa lirih.

“iya ya... kalo ditinggal suami ... bisa apa?”

Reva lalu mulai galau memikirkan masa depannya, memikirkan pendamping hidupnya. Sampai Reva masuk ke dalam bilik kamar mandi yang hanya berisi pakaian-pakaian yang berserakan.

“Eh? Be-beha?”

***
 
Terakhir diubah:
eh itu malah masih lanjutan yang sebelumnya, cuman karena liburnya sabtu -minggu ya gitu suhu :benjol::senam:
 
Bingung hu alur ceritanya

Perasaan maen RPG ga gini amat..

Kasih keterangan hu kalo timelinenya berubah

timelinenya ga berubah kok suhu, cuma emang sudut pandang nubi sebagai produsernya masih suka agak berantakan (pemilihan diksi, majas simphony kata nubi akuin juga masih kurang). kalo timelinenya masa lalu selama ini nubi coba menceritakan dengan banyak kalimat pasif. Maklum thread perdana suhu, gaya penulisan masih acak-acakan:capek:. Emang lagi nyari saran buat tulisan-tulisan berikutnya. Mungkin suhu-suhu ada yang bisa bantu saran.

PS: kalo soal alur, mungkin di PM aja suhu, siapa tau kepake. kalo pemilihan kata, atau editing kalimat terserah suhu aja:senam::senam::ampun::ampun::ampun:
 
Mau vote tp ceritanya masih bergulir, nunggu update aja ahhhh.....
 
part 15

***

“Ckrek”

Pintu bilik pertama tiba-tiba membuka. Membuat Reva segera berlari masuk ke dalam bilik ketiga dan segera bergerak menutup pintu.Tak lama ia dapat mendengar suara air dari wasatafel dan sebuah siluet dari celana bahan khas seragam satpam.

“Mbak- mbak Maya-” Batin Reva terkejut.

Lubang kunci yang rusak telah kembali di tutup oleh gumpalan kertas, sehingga Reva bisa merasa aman setelah mengintip sosok wanita itu tanpa takut ketahuan. Walau sebagai gantinya ia juga tidak bisa melihat dengan jelas tapi ia dapat mendugai bahwa sosok wanita dalam seragam satpam itu adalah salah satu dari dua satpam sekolahnyai bernama Maya.

Ia merantau ke jakarta saat berusaha mencari suaminya adalah seorang kru kapal pesiar. Mereka bertemu setelah si pelayar ini menjadi salah satu langganan toko pamannya di kampung.Hanya saja setelah dua bulan mereka menikah lelaki itu pergi dan kini Maya menunggu kapal pesiar itu kembali ke Jakarta walau itu tidak akan pernah terjadi.

Kini setelah memastikan sosok wanita berpakaian satpam itu keluar dari kamar mandi, Reva mulai meneliti setiap sudut kamar mandi itu. Ia berusaha menemukan petunjuk. Petunjuk mengenai identitas para pelaku kemesuman di toilet lantai satu itu.

“dua kemeja putih, dua buah celana dalam dan sebuah BH berukuran cup kecil.”

“Karina? “

“Tapi Karina tokednya gede... masa iya Cuma ukuran cup A?”

“Se-selama ini Cuma disumpel?”

Namun rupanya analisis Reva tidak perlu dilanjutkan karena tiba-tiba saja suara berbisik-bisik mulai terdengar dari bilik sebelah. Suara bisikan dari seorang wanita dan seorang pemuda.

“Mbak... mbak masukin ya...”

“ja-jangan mas... di- sebelah-sebelah ada orang.... gesek aja... gesek.... gesek aja dulu...”

“u-dah ga tahan nih mbak... pliss...”

“nanti- mas... mas Aryo nanti... jangan ssshhhh... keluarin mas nanti ...”

“Ah-”

Reva melotot. Dia seperti baru saja menemukan tambang emas. Maya baru saja keluar dari bilik pertama. Dan berarti di bilik tengah itu seharusnya hanya tersisa satu tersangka.

“Karina! A-apa itu pak Aryo?”

“tu-tunggu... i-ini bagus...”

“huhuhu..” reva mulai tertawa jahat.

Setelah menutup tutupan atas toilet duduk, Renata mulai bergerak naik memanjat kloset untuk melonggokkan kamera hapenya, merekam kejadian mesum di toilet lantai satu itu.

***

“uhh kok gw jadi horni....” ucap Reva dengan bersimbah keringat.

Bajunya telah basah sampai sedikit putingnya yang menegang tercetak disebelah kanan dadanya. Raknya terlihat bekas bsaah yang menimbulkan genangan yang mengalir turun sampai setengah panjang rok ketat itu. Sementara tangannya, tergenggam sebuah hape yang menunjukkan sebuah rekaman video berdurasi 15 menit.

“Sialan... baju gw jadi pada basah gini... gw ga bisa keluar...sekarang” batin Reva nampak berpikir.

Reva lalu memutuskan membuka seragammnya dan juga celana pendek yang menutupi tubuhnya. Sehingga kini Reva hanya menyisakan sebuah tanktop dengan tali tipis sebagai penutup tubuhnya. Memeknya yang berbulu halus terpampang bebas membuat setiap lelaki mengingkan untuk dijepit diantara dua selangkangan gemuk dan masih kencang itu.

Reva mulai menggantung seragamnya dan juga celana pendeknya pada gantungan yang disediakan. sambil diangin-anginkan berharap bekas basah akibat cairan pejunyal bisa segera mengering dan dia bisa pergi beraktivitas lagi. Namun tiba-tiba Reva teringat sesuatu, baju-baju yang kini berserak di lantai kamar mandi, baju milik Karina.

“huhu maafin gw ya Kar...”

“Plakk!”

“Ahhh!!!”

Tiba-tiba terdengar suara tamparan di iringi suara erangan seorang wanita. Reva terkaget-kaget sampai tubuhnya melompat dan selangkangannya kembali berkedut.

“Aduduh... bikin kaget aja” ucap Reva sambil mengelus selangkangannya.

“Ta-tapi sensasinya beda...” sahut Reva mulai hanyut

“Aduh memek gw banjir lagi... musti gw keluarin dulu peju... biar cepet kering kering...”

“shhh... shhh hhhh”

“kok... tambah basah... ...”

“shhh”

“clok-clok-clok”

Lalu kembali terdengar suara basah dari jari yang beradu dengan cairan peju wanita didalam liang peranakan wanita muda ini.

Namun rangsangan dan colokan tidak cukup memuasakan Reva. Tangannya mulai bergerilya menjelajahi pinggangnya sendiri dan juga ujung puting yang hanya terbatas oleh sebuah tanktop warna hijau.

“U-untung gw udah lepas BH ama CD gw... ”

“shhh.. shhhh... ”

“Iya... ahhhhssss ahhsss ahhsss”

“clok-clok-clok”

“Slep-slep-slep”

***
 
Biyuuh.. Biyuuh..
Baru ngeh pas update an ini..
Hahaha...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd