Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Pengalaman masuk SMA

Manakah karakter kesukaan anda? -tiga pilihan-

  • Aryo si anak baru masuk SMA

  • Rina yang baru sekali ana*

  • Bapak Aryo, tokoh tanpa nama

  • Tante bule yang misterius

  • Fahrissa kakak Aryo

  • Mama kandung Aryo yang kayanya doyan eksib


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Saran ane nih suhu, pindahke sub cerbung aja sebelum di hapus sama momod mimin, suhu pm aja ok wil buat mindahin thread nya, sayang cerita bagus gini di hapus suhuu
wah iya baru di PM maklum nubi gan. Kirain otomatis.
 
Agak membingungkan suhu, kurang jelas tentang PoV dialog antar karakter juga alur cerita nya.

Kalo berkenan boleh di perbaiki setelah UAS nanti suhu, maaf kalo nubi lancang, cerita yg bagus suhu, keep update yaa ^^/
 
bagus ceritanya hu, cuman detainya kok agak susah ane bayangin
 
Agak membingungkan suhu, kurang jelas tentang PoV dialog antar karakter juga alur cerita nya.

Kalo berkenan boleh di perbaiki setelah UAS nanti suhu, maaf kalo nubi lancang, cerita yg bagus suhu, keep update yaa ^^/

wah makasih sarannya suhu, emang ada beberapa coba disamarkan sih takut kepanjangan kaya film captain tsu**** eh takut bermunculan generasi-generasi PK yang baru:angel:. Ya sebisa mungkin si Aryo dijaga tetep lurus meski berada di dunia yang penuh hingar bing**. Trus abis itu dia coba minyak wangi yang bikin kalem(little spoiler). :eek:

PS: sebenernya ... emang udah mulai mandek kata-kata.:aduh:baru inget belom ke sekolah.
 
part. 5 Iseng karena dua hari kosong. Sekalian ngerayain pindah ke cerbung.
POV: three person KEPO (biar bahasa inggris semua :))

“Pa bener kan disini?” tanya Aryo pada papanya.

“I-iya shhh ughh-“ jawab papanya.

“di- disitu geli sayang...” jawab papanya setengah mendesis.

Aryo pun cemberut mendengarnya. Aryo pun mulai memutar Fotuner mereka menuju parkir basemen apartemen tempat tinggal merka yang baru itu. Setelah mengambil karcis dari mesin otomatis ia melajukan mobilnya mencari tempat sepi agar dua orang yang duduk di bangku belakang itu tidak menimbulkan sensasi.

Sialnya, Aryo setelah lima menit berputar-putar Aryo tidak dapat melihat tempat sepi dimana tidak ada satpam yang berjaga. Sementara bangku paling belakang itu sudah makin panas saja. Akhirnya karena kesal Aryo memarkirkan mobilnya dekat dengan pintu keluar yang menuju ke lift barang.

“udah sampe pa... nih terus gimana?”

“Ar-Aryoo... kamu naik duluan... dari lobi... nanti sama sat- ughhh”

“Ma!” teriak Aryo kesal pada orang yang mengganggu pikirannya sejak tadi.

Namun mama Rina hanya menjawab Aryo dengan suara tidak jelas seperti orang yang sedang bergumam. atau mungkin sibuk mengunyah sesuatu yang tebal dan panjang. Aryo pun menengang dan namun gengsi untuk mendekat. lagipula papanya melihatnya.

“mmhamphhha mmphibuk maaammphh” ucap mama Rina baru saja.

“Ngg- mama kayanya mau muntah- shhh kamu du-duluan aja... papa jagain mama dulu dishh mmmphh” sahut papa Aryo kemudian.

“Sampe ... ughh ke-keluar... 36C! ughh” seru papa Aryo bergetar.

“ka-kamu duluan.. sana..” lanjut papanya lagi

“Bilang aje lo ngusir!” rutuk Aryo dalam hatinya.

Aryo pun segera berjalan keluar dengan membanting pintu. Sementara dari balik jok belakang terlihat sepasang mata menatap kepergian Aryo yang berjalan terseok-seok. Pemilik mata itu kini terlihat llebih santai sambil mengocok kontolnya sendiri. Sementara lawan mainnya yang kini sedang sibukmenarik bajunya keatas dan melemparnya ke jok tengah. ,

“bener kamu ma...” ucap papa Aryo tiba-tiba.

“eh?” jawab mama Rina menggesek-gesek memeknya.

“Kalo pas begini keliatan banget tonjolannya... mana jalannya sampe nunduk-nunduk, tegang banget pasti. Kasihan...” lanjut papa Aryo berspekulasi.

“hihihi masa papa kepingin coba? Ih kontol makan kontol?” sahut mama Rina naik ke pangkuan suaminya sambil menekan kontolnya ke memeknya.

“ja-jangan ngomong gitu dong... amit-amit cabang bayi” ucap papa Aryo mengelus elus perut istrinya yang masih kencang.

“hihihi” tawa mama Rina kegelian.

Setelah mengatakan itu papa Aryo muali semakin semangat menggarap Rina yang tertawa. dia mulai menggenjot Rina kuat-kuat sampai-sampai mobil ikut bergoyang karenanya. Rina pun mulai melenguh dengan suara tertahan menikmati keperkasaan suaminya.
***
Aryo kini sudah berada di dalam lift dan kini bergerak menuju lobby. Disampingnya nampak seorang wanita seumurannya dalam balutan daster yang lusuh. Meski cantik Aryo tidak terlalu ingin menggodanya. Karena setelah kejadian hari itu, Aryo masih terobsesi mengawini ibu tirinya. Tentu saja dalam artian menyarangkan otongnya kedalam tubuh wanita yang sekarang binal itu.

Meski Aryo tidak berbuat apa-apa, wajah wanita dengan daster lusuh itu nampak kelimpungan. Mungkin karena kontol Aryo saat ini masih membusung di balik celana pendeknya menimbulkan tonjolan pada celana itu atau mungkin karena Aryo cukup tampan. Yang jelas, wanita dengan daster lusuh ini tersipu-sipu malu.

Di lobby, Aryo mendapati bahwa meja resepsionis ternyata kosong. nampaknya para satpam yang bertugas jaga di meja itu sepertinya sibuk mengurus beberapa keperluan sehingga tidak meninggalkan seorang pun untuk menjaga meja itu. Untuk itu Aryo terpaksa duduk menunggu di lobby. Meski sudah terhitung penghuni, namun karena kartu akses pribadinya belum ada, Aryo harus mengurusnya terlebih dahulu sebelum naik menuju suit yang di belikan untuk keluarganya.

Setelah beberapa menit, Aryo mulai lelah menunggu. Karena bosan, ia mulai melihat-lihat pemandangan sekitarnya. Namun karena lobby berada di lantai satu, pemandangan yang dapat dilihatnya hanya jalan dan seorang wanita dengan daster lusuh. karena jalanan terlalu gersang, aryo lebih memilih memperhatikan wanita yang kini duduk berhadapan dengannya. Terlihat wajahnya mengantuk memandang ke arah jalan seakan-akan ia sedang menunggu seseorang. Mungkinakah satpam?

Pahanya kini tersingkap karena tubuh wanita itu telah berkali-kali merosot dari posisi duduknya semula. Nampak ia mulai tertidur diatas sofa yang terletak di samping AC itu. Nampaknya kesadarannya sudah kabur meski ini matanya masih belum sepenuhnya terpejam. Dengan terkantuk-kantuk ia berusaha membetulkan posisi duduknya meski lagi-lagi kembali merosot. Akhirnya kantuknya menang dan ia mulai tertidur dengan punggung membungkuk.

"tuing!"

Kini Aryo dapat melihat bentuk dada wanita itu yang terbalut BH berwarna biru. Kulitnya terlihat masih sangat halus kencang sehingga menimbulkan kesan kenyal. Walau ukurannya tidak sebesar milik ibu tirinya, Aryo harus mengakui bahwa dadanya masih tergolong besar untuk usianya yang mungkin tidak berbeda jauh dengan Aryo. karena ama Rina ukuran cupC, mungkin saja wanita ini hanya memiliki ukuran satu cup lebih rendah.

“kasihan, pasti capek abis bersih-bersih rumah.” Ucap Aryo jelalatan.

Aryo kini mulai memperhatikan wanita itu lekat-lekat dari ujung kepala sampai dengan ujung kaki. Ia melihat wajah wanita itu terlihat sangat mempesona meski wanita itu tidak mengenakan riasan sedikitpun diwajahnya Tidak ada bedak yang menjadi foundation, tidak ada pensil alis, eyeshadow, blush on atau sekedar lipstik untuk menghiasi bibirnya yang ranum . Aryo pun mulai membayangkan bagaimana tampilan wanita itu dalam balutan riasan mahal. Sayang ia tidak bisa. Tapi satu hal yang menurutnya, kalau itu terjadi, pasti saat itu dia adalah salah satu wanita tercantik yang pernah Aryo lihat.

Lama berselang, masuklah dua orang negro bersama seorang bule paruh baya berpakaian seksi. Nampak tante-tante bule itu memakai mini dress yang satu talinya telah putus yang melambai-lambai bebas seiring gerakan berjalannya yang aneh. Setengah bongkah payudaranya terekspos membuat puting payudara kirinya mengintip keluar. Nampak wajahnya meringis dan tubuhnya bergetar setiap kali ia melangkahkan kakinya seakan-akan ia berjalan di jalanan yang penuh duri. Anehnya, menurut Aryo, ekspresi wanita bule itu nampak senang dan bahagia.

Lalu mereka berhenti menunggu di depan pintu pengaman apartemen yang memisahkan loby dengan lift dan tangga. Pintu hanya bisa yang hanya bisa diakes oleh penghuni dengan kartu akses atau melalui komputer pada meja resepsionis. Tante bule berambut pirang itu nampak kehilangan kartu itu dan sibuk membuka tasnya berusaha mencari kartu itu. Nampak ia sangat terburu-buru karena tangannnya bergerak-gerak cepat seakan-akan tidak mengenal hari esok. Besar kemungkinan ia sedang kebelet pipis karena beberapa kali cairan menetes dari selangkangannya mebasahi lantai.

Lalu tiba-tiba saja tubuh bule itu bergetar hebat bahkan melompat-lompat seakan-akan sesuatu mengigit memeknya. Tas yang ia genggam pun terjatuh sehingga barang-barangnya berhamburan. Anehnya kedua negro itu tertawa melihatnya dan sama sekali tidak membantu wanita yang kini terjatuh menungging. Jahatnya lagi, mereka bahkan tidak membantu saat tante bule itu memunguti barang-barangnya sendiri.

“hey! Your skirt not showing!” teriak salah satu negro berusaha mencari perhatian.

Lalu negro itu pun menyingkapkan rok bule itu sehingga semua orang dapat melihat isi di dalamnya berupa kulit yang berkilap. jelas bule itu tidak mengenakan pakaian dalam karena memek dan lubang pantatnya kini terpampang bebas. Kalaupun terlihat sebuah penutup, mungkin itu adalah sebuah tongkat berwarna merah muda yang bergerak heboh mengobok memeknya. Benda itu menggeliat liar seakan-akan sedang mencoba bersarang lebih dalam dari sebelumnya.

“hey dude that’s not enough!” sahut seorang negro lainnya sambil melirikku
Aku kini menyadari, bahwa akuluah satu-satunya orang yang masih bertahan di lobby itu tentunya selain wanita dastaer yang kini tertidur lelap itu..

Negro itu lalu mengorek memek bule itu dan menarik tongkat merah jambu yang terlihat berontak hebat seakan-akan masih ingin berada di memek bule itu. Benda itu terlhat sangat licin karena berkali-kali tongkat itu terlepas dan kembali membelah liang memeknya. Atau mungkin memang itu benar disengaja oleh keduanya. Bule itu nampak tidak membalas namun tetesan air terlihat termuncrat dari lubag itu. Merasakan kegilaan ini, bule itu mulai berteriak.

“sthooop! Shttooop! everybody see it” racau bule itu memohon dalam bahasa asing.

Namun kedua negro itu nampak tidak memperdulikannya dan malah mengendongnya dengan kaki terkangkang lebar. Lalu satu negro itu bergerak menghampiri meja Aryo karena Aryo dari tadi tidak bisa berhenti memandang mereka dari tadi.

“hey dude wanna try?” ucap negro sambil mendekatkan memek bule itu ke wajahnya.

Namun Aryo hanya melongo melihat memek itu mulai megap-megap meski tongkat merah jambu itu masih terselip. Nampaknya lubang itu mengingkian tidak ada ruang kosong dalam lubang itu. Melihat Aryo hanya begong, negro lainnya bangkit nerdir dan berjalan mendekati Aryo dan berkata,

“just shake it ”

Ia lalu mencontohkan bagaimana mengocok memek kepada Aryo. Ia menarik maju mundur tongkat merah jambu itu dan memutarnya di dalam liang memek tante bule itu. Sambil sesekali memainkan tonjolan kecil sebesar penghapus di memek bule itu. Aryo pun tergoda mencobanya. Tangannya mulai terjulur menyambut tawaran kedua negro itu. Namun sebelum ia menyambut estafet tongkat merah jmabu yang kini sudah terlepas sepenuhmya, sebuah hape berdering, hape milik wanita dengan daster lusuh itu.

“eh?” teriak wanita kaget.

Mulanya ia hanya mengeliatkan tubuhnya dan membuka kedua matanya. Namun setelah matanya membuka nafasnya mulai memburu, dan segera berlari menuju pintu keluar. Sialnya ia menubruk salah satu negro sampai jatuh. Membuat tongkat merah jambu berbentuk kontol yang dipegangnya itu terlempar jauh. Aryo tersadar dari hipnotis yang menderanya .

“beach!” ucapnya negro yang terjatuh dengan penuh air liur.

Aryo lalu melihat negro yang jatuh itu mulai bergerak menangkap wanita dengan daster itu yang kini berontak mencoba kabur dari lelaki yang terlihat marah itu. Namun sayangnya para negro ternyata cukup kuat dan cepat. Dalam sekejap wanita itu kini berada dalam pelukannya.

“hey! Sweetie give me medicine! Kontol- kontol gw patah. Lu obatin. Understand?”

“E-nggak?” jawab wanita itu mengeleng panik.

“good!”

Negro itu mulai meremas dada dan membuat wanita itu berontak heboh. Ia hampir saja ditelanjangi Untung saja Aryo segera menengahi dengan pintar.

“hey- nigga, don’t touch her.” Teriak Aryo lantang.

Para negro itu lalu membanting tubuh kedua wanita itu ke lantai. Dan bergerak mendekati Aryo.

“bukk” Aryo segera dipukul hingga jatuh terduduk diatas sofa.

Lalu kedua negro itu bergerak mengunci tubuh Aryo dan mulai menelanjangi tubuh bagian bawah Aryo. Merasa tidak puas, mereka mulai merobek-robek celananya hingga menjadi ptongan-potongan kecil. Sepertinya Aryo mendapatkan balasan dari langit karena sering mencabuli mama Rina belakangan ini. Namun untungnya bule itu segera melerai mereka dan mencium kedua negro mesra.

“hey don’t waste your fist on him, fu** me...”

Mendengar itu kedua negro terdiam dan perlahan kemarahan mereka mereda. Lagipula Aryo hanya menyuruh mereka menjauhi gadis mungil itu. Akhirnya keduanya memilih meludahi baju Aryo lalu beranjak pergi mengikuti tante bule itu yang kini sudah membuka pintu akes apartemen dan naik menggunakan lift. Aryo dan wanita itu akhirnya menarik nafas lega dan berbaring pasrah.

“ma-makasih... mas” ucap wanita bangkit berdiri dan menunduk kepada Aryo.

Aryo menoleh dan hendak berbasa-basi dengannya. Namun sebelum sempat Aryo menjawab wanita itu sudah berlari meninggalkan Aryo. Aryo pun menyadari bahwa kini bagain bawah tubuhnya telanjang membuat kontolnya mengacung kemana-mana.

Karena posisinya yang mungkin terlihat dari jalan, Aryo mulai bergerak menuju belakang meja resepsionis untuk bersembunyi. Sesampainya disana, Aryo sibuk memutar otak untuk mencari cara menuju lantai 36. Namun ia tidak dapat menemukan jawabannya di gugel karena hapenya sendiri tertinggal di dalam dashbard mobil.

“Anj*** neg** kampr**!” rutuk Aryo.

“srak”

Sebuah plastik merah besar berisi perlengkapan pesta tiba-tiba tergeletak di samping meja resepsionis. Namun tidak berhenti sampai disitu, plastik itu kemudian bergerak mendekatinya di dorong oleh sebuah kaki tanpa bulu. Dan setelah kaki itu tidak sanggup lagi menjangkaunya, suara seorang wanita mulai terdengar lembut dan terbata-bata,

“ma-maaf mas , sementara pakai itu aja...”

***
 
Terakhir diubah:
Baru dapet sinyal ....

Hattrick pertamax gue dimari gagal .... :sendirian:

eh ane dapet pertamax page ternyata :pandaketawa:

Btw ini efek ane yg frustasi karna gk punya duit atau emang alurnya jadi gk jelas?

iya abis idenya karena efek muka adam smith nongol terus pas ngetik gan. nubi gagal paham. tar deh coba di tambal sulam di part 6.

PS:Kalo suhu mau beliin pulsa boleh hu ga nolak.
 
Akhirnya pindah ke cerbung juga, jadi aman deh ga takut deleted
Nice update suhuu
:mantap: :mantap:
 
Bimabet
Gagal paham ane om :bata:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd