Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA perjalanan menuju dewasa (Gita Meyliana)

siapa yg akan dapetin perawan nya Gita Meyliana ?

  • Bayu Praja Nugraha

    Votes: 34 26,2%
  • Indra Irsad Maulana

    Votes: 19 14,6%
  • Pak Dedy (Personalia tempat Gita kerja)

    Votes: 87 66,9%
  • Aditya Markus Kholid

    Votes: 8 6,2%

  • Total voters
    130
Status
Please reply by conversation.
Me(lawan)

POV Gita

Pagi ini aku bangun dengan kepala berat yg sangat terasa, aku sebenernya lagi bingung karfena hari in i pak feri memaksa ku untuk ikut dengannya, biasa dengan segala ancamannya dia memaksa. Aku bingung karena dia minta menemani dari jam 9 pagi, dimana aku juga harus berangkat kerja. Ya, dia minta di temani dari pagi karena katanya minggu lalu dia gak jadi di temani oleh ku karena aku sedang haid.

aku masih tiduran di kasur, Anis menyarankan aku agar beristirahat saja karena melihat badanku yg demam. Padahal apa yg ku alami bukan semata demam, tapi lebih ke pikiran.

Sekitar jam setengah 8 aku mencoba bangkit dan menuju toilet untuk membersihkan badan, belum sempat ku bangkit. HP ku bedering.


disana terlihat nama A Iqbal, dia adalah pemilik studio foto tempat aku bekerja. Huh apa aku harus izin aja ya kebeneran dia telepon duluan.

aku angkat telepon dari dia.

I : Assalamu'alaikum

G : waalakum'salam a

I : neng, kamu gak usah ke studio dulu hari ini libur aja ya

G : Loh ada apa a emang nya

I : sodara ku ada yg meninggal di pangalengan neng, jadi studio tutup dulu aja ya

G : innalillahi a, turut berduka cita a.

I : Iya terimakasih neng, hari ini pake main aja ya

G : Iya a maksih


sedikit percakapan singkat di telepon dengan dia, sebenernya ada rasa penasaran ku kepada dia sih. Dia agak aneh orangnya, cuek2 gitu. Bahkan aku lihat kpd pacar nya aja cuek kalo dateng ke studio. Dengan sifat pendiam nya dia seolah menyimpan banyak hal yg belum aku tahu tentang pria.

ah.. kenapa jadi bahas iqbal sih ? haha

huhh.. seolah selalu di beri jalan, semua rencana yg di minta oleh pak feri seolah berjalan lancar. Dari studio tutup, dia minta menemani dari jam 9 pagi.

Aku lalu bangkit dan mandi, agar otak dan badan ku seger kalo udah mandi.

Sesudah mandi, aku cek HP ku, disana ada beberapa chat.

Ada chat dari pak feri.

F : saya jemput kamu jam 9 git, kamu siap2 ya.

Aku hanya membaca chat dari dia, aku lalu siap2, pakai kaos sepak bola tim Ibukota spanyol. Di balut celana jeans dan sweater abu ku. Cuaca di luar lumayan mendung, dingin rasanya kalo hanya memakai kaos.

Jam 9 aku di jemput oleh seorang pria memakai mobilnya pak feri, saat aku masuk aku kaget karena aku tidak mengenal dia.

"punten neng, saya di suruh sama pak feri jemput eneng" kata dia saat aku duduk di kursi depan, aku tidak tahu bahwa orang lain yg menjemputku jadi aku duduk di depan.

"Iya pak" kataku.

mobil lalu berjalan menyusuri jl katapang, lalu masuk ke jalan gandasari.

"Mau kemana pak?" aku bertanya pada supir.

"ke vila neng suruh pak feri" kata dia.

Lalu mobil belok ke jalan soreang-banjaran, lalu masuk lagi ke kanan ke jalan lebih kecil yg tembusan pangalengan.

Mobil berhenti di sebuah rumah yg lumayan besar, dengan kolam di depan nya. Aku turun dari mobil, kulihat pak feri sedang memancing di kolam.

"Akhirnya dateng juga cantik"

Aku lalu duduk di kursi dekat kolam. Bingung mau ngapain juga.

"bapak mau apa sekarang ? Langsung aja" kataku kepada nya agar dia tidak mengulur2 waktu, muak rasnaya harus mengikuti semua kegiatan dia hari ini.

"Santai aja atuh geulis meni rusuh" Kata dia (Santai aja cantik kaya banyak uruhan gitu)

lalu sekitar jam 1 dia mengajak ku ke dalam, setelah dia selesai memancing.

Kami langsung menuju kamar di dalam.

mungkin sudah tahu lah apa yg terjadi di kamar itu, dia mencumbu ku. Namun, ada yg buatku heran karena dia tumben memcumbuku menggunakan kondom.

jujur, agak kurang berasa sih urat uratnya kalo pake kondom hehe..

Di dalam cumbuan kami, dia lumayan lama juga belum mencapai klimaks. Dan di tengah genjotan kontol dia di memekku dengan kondisi kami juga sudah saling memeluk, aku menutup mata karena jujur aku tidak mau ini terjadi, namun mencoba menikmatinya saja agar aku juga merasakan sakit.

ahh..hhmmm...

aku mencoba menahan setiap desahan ku yg keluar dari mulutku.

Lalu ada yg membuka pintu kamar ini.

Aku membuka mata, aku bingung, aku malu di pintu masuk seorang laki2 yg tidak ku kenal langsung masuk ke kamar, pak feri melepaskan pelukan nya di tengah cumbuan nya juga. Dia berhenti menggenjot memekku juga dengan kontol yg menancap di memekku.

"wah gila fer cantik gitu" kata orang itu.

"Hahaha, heeh atuh bro, buru lah kadieu" (iya dong bro, cepet sini)

lalu orang itu melucuti semua pakaian yg ia pakai, dan langsung memamerkan kontol yg lebih besar dari pak feri menganggtung bebas.

mau ngapain ih..

aku mencoba melawan bangkit dengan posisi masih mengangkang dengan kontol menancap disana.

"Udah nikmatin aja say...ang" kata pak feri lalu menggenjot lagi di akhir katanya.

ahhh,,,...hhmmm

aku menutup mata, tidak, aku bukan wanita murahan yg mudah memberikan semua nya kepada lelaki, aku seperti ini karena kondisi memaksaku.

"Make kondom fer ?" pria itu bertanya di tengah genjotan pak feri kepada ku.

"Heeh ri, karek beres men jaga2 lah" jawab pak feri (Iya ri, baru beres haid jaga2 aja)

aku bisa menebak apa yg selanjutnya terjadi, pria itu langsung duduk di samping mukaku, dan mengarahkan kontolnya ke wajah dan mulutku.

tangannya juga langsung meremas payudaraku.

"anjing hade kieu awewe" kata pria itu.

"Sepong kontol aa neng" lanjut pria itu.

hmmm...hmmm..

aku sekuat tenaga ku menutup mulutku di tengah genjotan pak feri yg semakin cepat.

"Buka mulutnya gita" kata pak feri di tengah aktivitas nya.

"kakarek ku duaan ieu awewe fer ?" (Baru pertama kali sama dua orang dia fer ?) kata pria itu.

"heunteu ri, per,,nah ku duaa,,an ku urang jeung dulur urang" kata pak feri setengah mendesah (enggak ri, pernah berdua sama sodara)

Aku menutup mataku rapat2, kata2 pak feri seolah menusuk hatiku. Ingin rasanya mengangis sejadi2 saat itu.

"Buru atuh neng sepong" kata pria itu

Pak peri lalu menambah tempo genjotan nya.

aku tidak bisa menahan desahanku, di saat aku membuka mulutku saat mendesah, pria itu memaksa melesakan kontolnya ke dalam mulutku.

Aku merasakan air mata ku mengucur dari mataku.

aku terpaksa memaju mundurkan juga kontol pria itu di mulutku, dengan kontol pak feri juga sedang menggenjot memekku.

"Fer, buru atuh, hayang nyobaan memek na" kata pria itu (Fer cepet, mau nyoba memek dia)

"Heeh sok sakali ewang ri, kalem weh teu rusuh awewe ieu mah da" (iya sok gantian ri, santai aja gak buru2 cewek ini mah)

Lalu kontol pak feri terlepas dari memekku, dan pria itu juga menarik kontolnya dari mulutku.

"anjing, madep lah ieu awewe fer" puji pria itu dengan posisi sudah siap menggenjot memekku dengan kontol sudah menggesek memekku. (anjing, cewek ini bagus banget fer)

lalu dia dengan sekali hentakan memaksukan kontolnya ke memekku.


aaawwwwwwhhh

aku menjerit, ada rasa perih di memekku walau memekku udah di masukin kontol pak feri.

anjing.. neng geulis.. enakk

pria itu ikut meracau juga di tengah genjotan dia.

hampir sampai jam 3 sore diriku di genjot bergantian oleh pak feri sama pria yg tidak ku kenal. dengan sama2 dua kali memuntahkan sperma di memekku dengan halangan kondom tentunya.

sekitar jam 4 aku tertidur disana, tubuhku terasa lelah, suara ku mulai berat juga kala itu.

jam 6 maghrib aku di suruh makan bersama mereka. Setelah selesai makan, sekitar jam 7 pria itu mengajak ku kembali ke kamar dan melakukan apa yg seperti siang tadi. Aku hanya menuruti karena di bawah ancaman pak feri juga.

Kala itu, hanya oleh pria itu aku di genjot, dua kali muntahan sperma di dalam kondom dan di muka ku berhasil dia raih.

sekita jam 9 malam dia menyudahi permainan dia dengan muka ku penuh sperma, Dia langsung berbaring tidur di sebelah ku.

Aku mencoba bangkit, lalu menuju toilet di kamar itu. Aku membersihkan badan dan muka ku yg kotor. Sesudah membersihkan semuanya, aku keluar kamar, di ruang tengah aku melihat pak feri sudah tertidur disana. Ku lihat HP nya tergeletak di samping dia dengan posisi masih di charger, secerca haarapan saat aku ingat semua senjata pak feri ada di HP itu. Aku mengendap2 ke samping dia dan berhasil mengambil HP nya.

Aku lalu menuju kursi di luar di dekat kolam. Aku mencoba membuka HP pak feri. Ah, sialnya HP itu di kunci dengan pola. Aku bingung, secerca harapan ku seolah hilang saat itu.

Di tambah, ada seorang pria yg berbisik menuju ke arahku.

Awalnya aku kaget saat dia menepuk bahuku dan langsung mendepap mulutku.

Aku melihat wajah pria itu, aku tahu dia, dia supir yg menjemputku tadi di kostan.

Pikiran ku jadi lebih kacau lagi, aku berpikir bahwa pria itu juga meminta hal yg macam2 karena mungkin dia tahu apa yg terjadi di dalam rumah tadi.

"suttt..neng" kata dia mencoba menenangkan.

"Bapak mau apa ?" kataku lemas di kursi.

"eneng cepet keluar dari sini, langsung aja kesana, di pinggir jalan jam segini masih banyak ojeg" kata bapak itu setengah berbisik.

"maksud bapak apa ?"

"bapak tahu apa yg neng alami, neng cantik, masih muda, jangan terjerumus sama hal kaya tadi neng, sok eneng cepet pulang, saya gak bakalan kasih tahu yg di dalam" kata bapak itu.

aku celingak celinguk memastikan pak feri dan orang yg di kamar tidak bangun.

"Sok enggal neng, ngan moal di anterkeun ku bapak soal na ke bisi tambah manjang neng" kata bapak itu (cepet neng, maaf gak di anterin sama bapak takutnya tambah panjang masalahnya)


Aku bangkit, lalu mengambil HP ku dan HP pak feri, ku masukan saku sweater.

"Bapak hatur nuhun pisan"
kata ku terhadap bapak itu. Di matanya tersorot pandangan seorang ayah yg ku lihat.

Aku sedikit meneteskan air mata saat berjalan keluar dari sana, aku di antarkan sampai gerbang sama bapak itu.

"Neng hati2, pami hoyong langsung aya ojeg mah kaluhur we neng sok masih seer di warung, barageur da orang dieu mah bapak orang dieu da wartoskeun saur Pak entis" katanya (neng hati2, kalau mau langsung naik ojeg neng ke atas aja langsung masih ada di warung, pada baik orang sini bilangin kata pak entis)

"Bapak hatur nuhun sakali deui" kataku kdp nya lalu mencium tangan nya, dia tersenyum lalu menutup gerbang dan langsung menuju dalam lagi.

Harapan ku kembali ada saat itu, namun aku juga bingung di hampir tengah malam gini di pinggir jalan aku sendirian. Tidak ada kendaraan yg lewat dari arah manapun. Aku berjalan ke warung di atas pun udah tutup.

Hampir setengah jam atau lebih aku berdiam diri di pinggir jalan, tidak ada yg lewat sama sekali. seolah hantu pun tidak ingin lewat di depan ku kala itu.

Sekitar jam 11 aku melihat cahaya lampu yg mendekat dari arah atas, aku mencoba nekat untuk mencegat kendaraan itu, sepertinya cuma satu motor dia aja yg lewat.

aku lalu berjalan dan diam di aspal di pinggirnya dengan tangan melamabi, seolah memberikan isyarat kpd kendaraan itu.

Sekitar udah 5 meter di depan ku, motor itu sedikit diam, dan maju perlahan menuju ke arahku.

Aku berkata sedikit jelas dan lantang.

"A punten ngiring" saat berkata seperti itu aku menangis, aku tidak tahu apa yg selanjutnya terjadi. Bisa aja yg berkendara itu adalah orang yg berniat jahat juga. aku udah pasrah karena bingung juga.

Aku mengibaskan rambutku dan tertunduk di depan kendaraan itu, pengemudi nya mendiamkan motor nya dekat dengan ku. Pikiran ku udah kalut, mungkin dia juga akan melakukan hal jahat kpd ku. Tapi aku tidak peduli, toh jika pun dia meminta tubuhku, tubuhku sudah kotor oleh orang lain.

"Kamu ngapain disini ? Mau kemana malem2 ?" kata pengendara itu sedikit agak membentak, aku kaget juga saat itu.

Lalu dia membuka helm nya.. Aku tahu yg mengendarai motor itu siapa.

YA, dia adalah a iqbal, pemilik studio foto tempat ku bekerja.

Dia juga mungkin kaget atas pertemuan nya dengan diriku malam2 seperti ini.

Aku lalu memaksa untuk ikut kepada nya, saat dia mau mengantarkan ku pulang ke kostan atau ke rumah aku menolak. Aku tidak mau pulang ke kostan dengan keadaan seperti ini. Aku takut anis curiga, dan pulang ke rumah, aku tambah takut juga orang tua ku akan curiga dengan kondisiku.

Aku memaksa untuk menginap di studiop foto, kulihat dia bingung atas permintaan ku, namun aku memaksa dan memaksa. Dia pun mengizinkan nya.

Di studio foto aku langsung di suruh tidur di lantai atas, kata dia aku harus tidur disana, dan dia tidur di bawah. Aku percaya aja sih dia gak bakalan macem2, karena dari pembawaan nya pun dia sepertinya tidak ada niat jahat kepada ku.

Dan sedikit rasa terimakasih ku, sebelum aku tidur aku membuat segelas kopi untuknya. Saat aku meletakan kopi di samping meja nya, pandangan kami bertemu sebentar. Aku agak malu sih saat dia memandang gitu, entah lah kenapa.

Lalu aku langsung ke atas dan langsung tidur di kasur yg mungkin biasa nya jadi tempat dia tidur. Tidak seperti cowok pemiliknya, karena ruangan ini tertata rapi walaupun ada PS dan TV disana.

Sekitar jam 3, aku terbangun karena ingin pipis, saat aku ke bawah, aku melihat a iqbal sedang tidur di sopa, dengan layar laptop dan komputer yg masih menyala. Sesudah aku pipis, aku mencoba mendekat kepada nya.

dia memakai jacket dan celana panjang namun posisi tidurnya mengisyaratkan dia kedinginan, aku melihat sewater ku di kursi meja kerjaku.

Aku ambil, lalu aku sampaikan di tubuh a iqbal bagian atas, walaupun tidak bisa menyelimuti seluruh tubuh dia, semoga bisa menambah sedikit rasa hangat aja untuk dia yg udah menolong ku.


bersambung..
semoga jadi cerita pengantar tidur ya..
Salam hangat dari ane dan istri yg sedang terlelap di samping ane.. ehh sut, istri ane gak tahu soal ini, soal cerita ini, soal permasalahan gita. Dan tentang semuanya. I LOVE YOU Istriku Intan.. Muach
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
SS ...
Bisa Jadi perkimpoiiiaan perdana TS dengan Gita
Bisa juga Gita cerita telah Di kimpoi sama badjingan lain .. si feri ? .. ah faakk aing keuheul ka si eta
 
Me(lawan)

POV Gita

Pagi ini aku bangun dengan kepala berat yg sangat terasa, aku sebenernya lagi bingung karfena hari in i pak feri memaksa ku untuk ikut dengannya, biasa dengan segala ancamannya dia memaksa. Aku bingung karena dia minta menemani dari jam 9 pagi, dimana aku juga harus berangkat kerja. Ya, dia minta di temani dari pagi karena katanya minggu lalu dia gak jadi di temani oleh ku karena aku sedang haid.

aku masih tiduran di kasur, Anis menyarankan aku agar beristirahat saja karena melihat badanku yg demam. Padahal apa yg ku alami bukan semata demam, tapi lebih ke pikiran.

Sekitar jam setengah 8 aku mencoba bangkit dan menuju toilet untuk membersihkan badan, belum sempat ku bangkit. HP ku bedering.


disana terlihat nama A Iqbal, dia adalah pemilik studio foto tempat aku bekerja. Huh apa aku harus izin aja ya kebeneran dia telepon duluan.

aku angkat telepon dari dia.

I : Assalamu'alaikum

G : waalakum'salam a

I : neng, kamu gak usah ke studio dulu hari ini libur aja ya

G : Loh ada apa a emang nya

I : sodara ku ada yg meninggal di pangalengan neng, jadi studio tutup dulu aja ya

G : innalillahi a, turut berduka cita a.

I : Iya terimakasih neng, hari ini pake main aja ya

G : Iya a maksih


sedikit percakapan singkat di telepon dengan dia, sebenernya ada rasa penasaran ku kepada dia sih. Dia agak aneh orangnya, cuek2 gitu. Bahkan aku lihat kpd pacar nya aja cuek kalo dateng ke studio. Dengan sifat pendiam nya dia seolah menyimpan banyak hal yg belum aku tahu tentang pria.

ah.. kenapa jadi bahas iqbal sih ? haha

huhh.. seolah selalu di beri jalan, semua rencana yg di minta oleh pak feri seolah berjalan lancar. Dari studio tutup, dia minta menemani dari jam 9 pagi.

Aku lalu bangkit dan mandi, agar otak dan badan ku seger kalo udah mandi.

Sesudah mandi, aku cek HP ku, disana ada beberapa chat.

Ada chat dari pak feri.

F : saya jemput kamu jam 9 git, kamu siap2 ya.

Aku hanya membaca chat dari dia, aku lalu siap2, pakai kaos sepak bola tim Ibukota spanyol. Di balut celana jeans dan sweater abu ku. Cuaca di luar lumayan mendung, dingin rasanya kalo hanya memakai kaos.

Jam 9 aku di jemput oleh seorang pria memakai mobilnya pak feri, saat aku masuk aku kaget karena aku tidak mengenal dia.

"punten neng, saya di suruh sama pak feri jemput eneng" kata dia saat aku duduk di kursi depan, aku tidak tahu bahwa orang lain yg menjemputku jadi aku duduk di depan.

"Iya pak" kataku.

mobil lalu berjalan menyusuri jl katapang, lalu masuk ke jalan gandasari.

"Mau kemana pak?" aku bertanya pada supir.

"ke vila neng suruh pak feri" kata dia.

Lalu mobil belok ke jalan soreang-banjaran, lalu masuk lagi ke kanan ke jalan lebih kecil yg tembusan pangalengan.

Mobil berhenti di sebuah rumah yg lumayan besar, dengan kolam di depan nya. Aku turun dari mobil, kulihat pak feri sedang memancing di kolam.

"Akhirnya dateng juga cantik"

Aku lalu duduk di kursi dekat kolam. Bingung mau ngapain juga.

"bapak mau apa sekarang ? Langsung aja" kataku kepada nya agar dia tidak mengulur2 waktu, muak rasnaya harus mengikuti semua kegiatan dia hari ini.

"Santai aja atuh geulis meni rusuh" Kata dia (Santai aja cantik kaya banyak uruhan gitu)

lalu sekitar jam 1 dia mengajak ku ke dalam, setelah dia selesai memancing.

Kami langsung menuju kamar di dalam.

mungkin sudah tahu lah apa yg terjadi di kamar itu, dia mencumbu ku. Namun, ada yg buatku heran karena dia tumben memcumbuku menggunakan kondom.

jujur, agak kurang berasa sih urat uratnya kalo pake kondom hehe..

Di dalam cumbuan kami, dia lumayan lama juga belum mencapai klimaks. Dan di tengah genjotan kontol dia di memekku dengan kondisi kami juga sudah saling memeluk, aku menutup mata karena jujur aku tidak mau ini terjadi, namun mencoba menikmatinya saja agar aku juga merasakan sakit.

ahh..hhmmm...

aku mencoba menahan setiap desahan ku yg keluar dari mulutku.

Lalu ada yg membuka pintu kamar ini.

Aku membuka mata, aku bingung, aku malu di pintu masuk seorang laki2 yg tidak ku kenal langsung masuk ke kamar, pak feri melepaskan pelukan nya di tengah cumbuan nya juga. Dia berhenti menggenjot memekku juga dengan kontol yg menancap di memekku.

"wah gila fer cantik gitu" kata orang itu.

"Hahaha, heeh atuh bro, buru lah kadieu" (iya dong bro, cepet sini)

lalu orang itu melucuti semua pakaian yg ia pakai, dan langsung memamerkan kontol yg lebih besar dari pak feri menganggtung bebas.

mau ngapain ih..

aku mencoba melawan bangkit dengan posisi masih mengangkang dengan kontol menancap disana.

"Udah nikmatin aja say...ang" kata pak feri lalu menggenjot lagi di akhir katanya.

ahhh,,,...hhmmm

aku menutup mata, tidak, aku bukan wanita murahan yg mudah memberikan semua nya kepada lelaki, aku seperti ini karena kondisi memaksaku.

"Make kondom fer ?" pria itu bertanya di tengah genjotan pak feri kepada ku.

"Heeh ri, karek beres men jaga2 lah" jawab pak feri (Iya ri, baru beres haid jaga2 aja)

aku bisa menebak apa yg selanjutnya terjadi, pria itu langsung duduk di samping mukaku, dan mengarahkan kontolnya ke wajah dan mulutku.

tangannya juga langsung meremas payudaraku.

"anjing hade kieu awewe" kata pria itu.

"Sepong kontol aa neng" lanjut pria itu.

hmmm...hmmm..

aku sekuat tenaga ku menutup mulutku di tengah genjotan pak feri yg semakin cepat.

"Buka mulutnya gita" kata pak feri di tengah aktivitas nya.

"kakarek ku duaan ieu awewe fer ?" (Baru pertama kali sama dua orang dia fer ?) kata pria itu.

"heunteu ri, per,,nah ku duaa,,an ku urang jeung dulur urang" kata pak feri setengah mendesah (enggak ri, pernah berdua sama sodara)

Aku menutup mataku rapat2, kata2 pak feri seolah menusuk hatiku. Ingin rasanya mengangis sejadi2 saat itu.

"Buru atuh neng sepong" kata pria itu

Pak peri lalu menambah tempo genjotan nya.

aku tidak bisa menahan desahanku, di saat aku membuka mulutku saat mendesah, pria itu memaksa melesakan kontolnya ke dalam mulutku.

Aku merasakan air mata ku mengucur dari mataku.

aku terpaksa memaju mundurkan juga kontol pria itu di mulutku, dengan kontol pak feri juga sedang menggenjot memekku.

"Fer, buru atuh, hayang nyobaan memek na" kata pria itu (Fer cepet, mau nyoba memek dia)

"Heeh sok sakali ewang ri, kalem weh teu rusuh awewe ieu mah da" (iya sok gantian ri, santai aja gak buru2 cewek ini mah)

Lalu kontol pak feri terlepas dari memekku, dan pria itu juga menarik kontolnya dari mulutku.

"anjing, madep lah ieu awewe fer" puji pria itu dengan posisi sudah siap menggenjot memekku dengan kontol sudah menggesek memekku. (anjing, cewek ini bagus banget fer)

lalu dia dengan sekali hentakan memaksukan kontolnya ke memekku.


aaawwwwwwhhh

aku menjerit, ada rasa perih di memekku walau memekku udah di masukin kontol pak feri.

anjing.. neng geulis.. enakk

pria itu ikut meracau juga di tengah genjotan dia.

hampir sampai jam 3 sore diriku di genjot bergantian oleh pak feri sama pria yg tidak ku kenal. dengan sama2 dua kali memuntahkan sperma di memekku dengan halangan kondom tentunya.

sekitar jam 4 aku tertidur disana, tubuhku terasa lelah, suara ku mulai berat juga kala itu.

jam 6 maghrib aku di suruh makan bersama mereka. Setelah selesai makan, sekitar jam 7 pria itu mengajak ku kembali ke kamar dan melakukan apa yg seperti siang tadi. Aku hanya menuruti karena di bawah ancaman pak feri juga.

Kala itu, hanya oleh pria itu aku di genjot, dua kali muntahan sperma di dalam kondom dan di muka ku berhasil dia raih.

sekita jam 9 malam dia menyudahi permainan dia dengan muka ku penuh sperma, Dia langsung berbaring tidur di sebelah ku.

Aku mencoba bangkit, lalu menuju toilet di kamar itu. Aku membersihkan badan dan muka ku yg kotor. Sesudah membersihkan semuanya, aku keluar kamar, di ruang tengah aku melihat pak feri sudah tertidur disana. Ku lihat HP nya tergeletak di samping dia dengan posisi masih di charger, secerca haarapan saat aku ingat semua senjata pak feri ada di HP itu. Aku mengendap2 ke samping dia dan berhasil mengambil HP nya.

Aku lalu menuju kursi di luar di dekat kolam. Aku mencoba membuka HP pak feri. Ah, sialnya HP itu di kunci dengan pola. Aku bingung, secerca harapan ku seolah hilang saat itu.

Di tambah, ada seorang pria yg berbisik menuju ke arahku.

Awalnya aku kaget saat dia menepuk bahuku dan langsung mendepap mulutku.

Aku melihat wajah pria itu, aku tahu dia, dia supir yg menjemputku tadi di kostan.

Pikiran ku jadi lebih kacau lagi, aku berpikir bahwa pria itu juga meminta hal yg macam2 karena mungkin dia tahu apa yg terjadi di dalam rumah tadi.

"suttt..neng" kata dia mencoba menenangkan.

"Bapak mau apa ?" kataku lemas di kursi.

"eneng cepet keluar dari sini, langsung aja kesana, di pinggir jalan jam segini masih banyak ojeg" kata bapak itu setengah berbisik.

"maksud bapak apa ?"

"bapak tahu apa yg neng alami, neng cantik, masih muda, jangan terjerumus sama hal kaya tadi neng, sok eneng cepet pulang, saya gak bakalan kasih tahu yg di dalam" kata bapak itu.

aku celingak celinguk memastikan pak feri dan orang yg di kamar tidak bangun.

"Sok enggal neng, ngan moal di anterkeun ku bapak soal na ke bisi tambah manjang neng" kata bapak itu (cepet neng, maaf gak di anterin sama bapak takutnya tambah panjang masalahnya)


Aku bangkit, lalu mengambil HP ku dan HP pak feri, ku masukan saku sweater.

"Bapak hatur nuhun pisan"
kata ku terhadap bapak itu. Di matanya tersorot pandangan seorang ayah yg ku lihat.

Aku sedikit meneteskan air mata saat berjalan keluar dari sana, aku di antarkan sampai gerbang sama bapak itu.

"Neng hati2, pami hoyong langsung aya ojeg mah kaluhur we neng sok masih seer di warung, barageur da orang dieu mah bapak orang dieu da wartoskeun saur Pak entis" katanya (neng hati2, kalau mau langsung naik ojeg neng ke atas aja langsung masih ada di warung, pada baik orang sini bilangin kata pak entis)

"Bapak hatur nuhun sakali deui" kataku kdp nya lalu mencium tangan nya, dia tersenyum lalu menutup gerbang dan langsung menuju dalam lagi.

Harapan ku kembali ada saat itu, namun aku juga bingung di hampir tengah malam gini di pinggir jalan aku sendirian. Tidak ada kendaraan yg lewat dari arah manapun. Aku berjalan ke warung di atas pun udah tutup.

Hampir setengah jam atau lebih aku berdiam diri di pinggir jalan, tidak ada yg lewat sama sekali. seolah hantu pun tidak ingin lewat di depan ku kala itu.

Sekitar jam 11 aku melihat cahaya lampu yg mendekat dari arah atas, aku mencoba nekat untuk mencegat kendaraan itu, sepertinya cuma satu motor dia aja yg lewat.

aku lalu berjalan dan diam di aspal di pinggirnya dengan tangan melamabi, seolah memberikan isyarat kpd kendaraan itu.

Sekitar udah 5 meter di depan ku, motor itu sedikit diam, dan maju perlahan menuju ke arahku.

Aku berkata sedikit jelas dan lantang.

"A punten ngiring" saat berkata seperti itu aku menangis, aku tidak tahu apa yg selanjutnya terjadi. Bisa aja yg berkendara itu adalah orang yg berniat jahat juga. aku udah pasrah karena bingung juga.

Aku mengibaskan rambutku dan tertunduk di depan kendaraan itu, pengemudi nya mendiamkan motor nya dekat dengan ku. Pikiran ku udah kalut, mungkin dia juga akan melakukan hal jahat kpd ku. Tapi aku tidak peduli, toh jika pun dia meminta tubuhku, tubuhku sudah kotor oleh orang lain.

"Kamu ngapain disini ? Mau kemana malem2 ?" kata pengendara itu sedikit agak membentak, aku kaget juga saat itu.

Lalu dia membuka helm nya.. Aku tahu yg mengendarai motor itu siapa.

YA, dia adalah a iqbal, pemilik studio foto tempat ku bekerja.

Dia juga mungkin kaget atas pertemuan nya dengan diriku malam2 seperti ini.

Aku lalu memaksa untuk ikut kepada nya, saat dia mau mengantarkan ku pulang ke kostan atau ke rumah aku menolak. Aku tidak mau pulang ke kostan dengan keadaan seperti ini. Aku takut anis curiga, dan pulang ke rumah, aku tambah takut juga orang tua ku akan curiga dengan kondisiku.

Aku memaksa untuk menginap di studiop foto, kulihat dia bingung atas permintaan ku, namun aku memaksa dan memaksa. Dia pun mengizinkan nya.

Di studio foto aku langsung di suruh tidur di lantai atas, kata dia aku harus tidur disana, dan dia tidur di bawah. Aku percaya aja sih dia gak bakalan macem2, karena dari pembawaan nya pun dia sepertinya tidak ada niat jahat kepada ku.

Dan sedikit rasa terimakasih ku, sebelum aku tidur aku membuat segelas kopi untuknya. Saat aku meletakan kopi di samping meja nya, pandangan kami bertemu sebentar. Aku agak malu sih saat dia memandang gitu, entah lah kenapa.

Lalu aku langsung ke atas dan langsung tidur di kasur yg mungkin biasa nya jadi tempat dia tidur. Tidak seperti cowok pemiliknya, karena ruangan ini tertata rapi walaupun ada PS dan TV disana.

Sekitar jam 3, aku terbangun karena ingin pipis, saat aku ke bawah, aku melihat a iqbal sedang tidur di sopa, dengan layar laptop dan komputer yg masih menyala. Sesudah aku pipis, aku mencoba mendekat kepada nya.

dia memakai jacket dan celana panjang namun posisi tidurnya mengisyaratkan dia kedinginan, aku melihat sewater ku di kursi meja kerjaku.

Aku ambil, lalu aku sampaikan di tubuh a iqbal bagian atas, walaupun tidak bisa menyelimuti seluruh tubuh dia, semoga bisa menambah sedikit rasa hangat aja untuk dia yg udah menolong ku.


bersambung..
semoga jadi cerita pengantar tidur ya..
Salam hangat dari ane dan istri yg sedang terlelap di samping ane.. ehh sut, istri ane gak tahu soal ini, soal cerita ini, soal permasalahan gita. Dan tentang semuanya. I LOVE YOU Istriku Intan.. Muach
Kalau bini ente tahu, terong ente bisa dibikin sambel goreng...:pandatakut:
 
Ternyata SS nyah si Feri badjingan ..
tapi ngga apa ..
hape ancaman sudah berpindah tangan ..
Saatnya pembalasan dendam ..
Hinakan ..
Nistakan ..
Sampe dasar laut terdalam ..
Tenggelamkan .. hahaha
 
Lanjut

POV Iqbal

Posisi gw sekarang rebahan tanpa sehebail benang pun gw pakai. Di depan gw bangkit seorang wanita, gak menyangka bisa sampai begini sama dia.

lalu dia naik ke pangkuan gw, tangannya memegang kontol gw dan dia perlahan turun mengarahkan memeknya ke kontol gw.

"Neng, jangan.. kita salah sampai begini" kata gw masih sadar akan apa yg terjadi. Terlebih gw gak punya pengalaman sama sekali dalam hal ini.

"Gapapa a, itung2 rasa terimakasih aku...aahhhhh" di ikuti desahan dia.

kontol gw dengan mudah masuk ke dalam memek dia yg basah.

gw merem pas itu terjadi. Suumpah enak banget baru kali ini secara sadar gw merasakan hal ini. Kontol gw serasa di urut oleh memeknya dengan cairan absah yg seolah melumasi agar tambah nikmat.



zzzzzzzzzz

heppp..


masa iya langsung ke kejadian sana nya ah.

Kita flashback dulu yah ke kejadian beberapa hari lalu yg mengakibatkan kenapa bisa hal ini terjadi.

Pagi itu gw terbangun sekitar jam 6 pagi. Di badan gw udah tersangkut sweater abu, gw bangkit menuju dapur, anjrit gw kaget pas gw masuk dapur, ada sesosok wanita cantik sedang berada di depan kompor yg menyala. Gw lupa kalau malam tadi gw se ruko berdua sama dia.

"lagi masak ?" kata gw basa basi.

"Eh iya a hehe aku lancang cek kulkas ada telor disana, ya aku goreng aja sekalian buat sarapan aa" kata dia.

"oh oke gapapa" jawab gw lalu menuju kamar mandi.

Sumpah masih agak shock sih gw bawa cewek nginep disini, kalau ada yg tahu gimana kata mereka coba. aduh bingung gw jadinya.

Gw keluar kamar mandi udah seger cuci muka, lalu gw ke meja komputer gw. Disana udah ada secangkir kopi.

"makasih kopi nya neng" kata gw saat dia duduk di sofa samping meja gw dengan membawa piring berisi nasi sama telor. Gw tadi suruh dia makan duluan kebetulan nasi kemarin masih ada, bisa di panasin lah.

"Aku duluan ya a" kata dia menimpal.

gw membakar rokok gw satu, ruko udah gw buka, pintu udah buka juga saat itu. Bisa berabe nanti kaloada yg liat pas buka gw udah berdua di dalem.

"Eh a, bisa benerin HP gak ?" kata dia pas udah selesai makan.

"benerin apanya emang ? Rusak hp kamu ?" kata gw.

"Engga aini HP temen aku, lupa pola nya gak bisa dibuka"

"Masa iya bisa lupa sih ?"

"I..iya a beneran" kata dia sambil memberikan HP ke gw.

Gw nyalain HP nya, bingung juga sih sebenernya gimana caranya, gw tukang foto men, bukan tukang service HP.

"Gimana yah ini, kurang ngerti sih aa"

"yah.. kirain bisa a"

"Tapi aa punya temen sih neng tukang service HP, kalau mau ya kesana aja benerin"

"eh jangan a" kata dia

"loh kenapa ? kan katanya mau bener lagi" jawab gw

"Ya jangan aja, nanti mahal kalo ke orang lain mah" katanya.

"Gini aja, HP nya aa bawa dlu kesana, gampang lah soal harga mah gak usah khawatir kamu" kata gw.

"Tapi bener ya HP nya di aa ?"

gw mengangguk sambil masih mengedit kerjaan yg malem gw gak sampai beres.

"Tapi kalau udah jangan di buka yg ada di dalem nya ya a?" kata dia.

"hahaha santai aja kali neng, aa gak suka kepoin orang lain koq" kata gw, asli saat itu gw cuma mau bantu dia aja sih.

lalu sekitar jam 9, gw keluar sambil bawa HP nya.

Gw tinggal gita sendirian di studio, udah biasa juga sih dia.

Gw lalu menuju rumah gw di daerah sekitaran Gajah mekar, hampir deket sama stadion jalak harupat lah.

GW ke rumah untuk mandi doang, nyokap gw sempet tanya2 ke gw. Katanya kenapa jarang pulang lah, terus hub gw sama intan gimana lah, dan yg lainya. mumet dengernya sih.

Lalu gw pergi ke daerah soreang deket pasar, tujuan gw kesana untuk ke kounter HP temen gw mau nanyain gimana ni HP biar bener.

Terus kata dia sih bisa di restrart, tapi gak tahu lah gw gak ngerti dia juga lagi sibuk.

Tapi kata dia coba bukin pola acak aja tapi ngebentuk, kali aja ada yg pas gitu kan pola nya jadi bisa kebuka lagi deh.

Gw lalu ikut ke toilet karena mau berak, gw bawa HP itu juga. Sambil berak iseng2 gw coba masukin pola ngaco, bebeapa kali gagal juga, terus harus nunggu juga beberapa menit biar bisa nyoba lagi. Gw ulangi terus, sampai gw nyoba bikin pola kaya petir gitu, atau lambang listrik gitu.

Dan.. taraaa..

gw hebat ya, bisa nyoba bikin pola dan berhasil. Ternyata pola nya bentuk petir doang.

Hp udah kebuka kuncinya, banyak Telepon dan pesan yg masuk kesana, gw gak berani buka sih, cuma gw agak heran. Katanya HP temen si gita, koq wallpaper nya foto laki2 dewasa sih, kaya udah 30 tahunan gitu. Aneh juga sih ya.

Gw buka menu nya, karena penasaran sih intinya. Biarin aja lah toh dia juga gak bakalan tahu.

Gw jujur penasaran sama isi nih Hp, soalnya gak kaya HP cewek aja sih isinya.

beres berak, gw menuju depan. Di depan sambil di charger nih HP, gw iseng buka2 HP nya, pertama liat galeri. Loh koq isi nya foto2 cowok sih, ada foto cowok sama anak kecil, ada juga yg sepertinya istri dia. Aneh banget sih. Gw alihkan ke album di galerinya.

Mata gw langsung fokus ke album download, gw buka. Isinya bokep brow.. lumayan banyak juga bokepnya. ada pikiran gw untuk langsung di kirim ke HP gw saat itu.

"inget mang pola na ?" tanya temen gw liat fokus sama HP ini.

"heeh inget mang euy hehe, milu heula nyah" jawab gw.

"nyantai weh atuh, dek ngopi mah nyieun we nya bal" kata dia lagi.

Gw keluarin HP gw, nyalain bluetooth, terus kirim deh tuh bokep dari HP nya. Sekitar 5 menit beres tuh bokep udah ke kirim ke HP gw.

Gw coba scrool lagi ke album bawah, kali aja ada lagi pikiran gw.

Dan.. gw nemuin sebuah galeri camera, yg pertama gw buka karena ada icon video di depan nya. Gw buka dan...

gw kaget saat itu, di dalem galeri itu ada foto pegawai gw lagi tiduran sambil bugil men. Gw buka tuh foto, gw zoom lagi. Asli gw gak salah, foto itu Gita. Dengan ekpresi muka merem dan gw langsung fokus ke arah dadanya. Gila gede banget, seperti dugaan gw sih. Gw bingung saat itu bisa buka galeri nya dan nemu foto ini. Gw agak zoom ke bawah fotonya cuma sampe perut nya doang, Haduh si joni malah ikut semangat lagi, ada niat mau di kirim ke gw sih. Tapi gw urungkan. Itu bukan hak gw.

gw masih menyucek isi galeri itu, ada video disana, pertama gak tahu isinya apaan karena gak jelas latar depan nya. Gw coba iseng buka, pertama nya cuma isinya di kamar doang dengan durasi yg lumayan panjang sih.

Gw pajuin durasi nya dan.. anjrit di dalem video itu satu orang pria sedang menggenjot wanita cantik yg sangat familiar di muka gw. Dengan saling berbagi ekpresi menikmati apa yg meraka lakukan. Gw gak tahu suaranya gimana karena volume gw gak pake.

Asli gw saat itu kaget bercampur sange lah parah. Seorang cewek yg kemarin malem nginep di studio gw, sekarang gw liat sebuah video yg sangat rahasia milik dia.

Bingung juga sih gw. Gw keluarin dari video itu, asli gw juga merasa bersalah sih bisa sampe liat isi video nya itu. Bukan hak gw juga liat isi HP nya.

"Mang, urang balik heula nya" kata gw ke temen gw.

"ati2 bal"

gw lalu pergi pake motor gw. Gw mau ke studio mau kasiin nih HP dengan pura2 gak tahu apa2, cukup bokep nya aja gw kirim ke HP gw. Jangan yg pemeran nya pegawai gw lah. haha

Gw sampe di studio, disana ada beberapa orang sedang duduk, mungkin lagi print foto.

"Eh a, itu ada yg mau bikin pas foto. mau di foto disini katanya" kata cewek yg juga menjadi pemeran di video tadi gw liat.

"Oh, iya hayu. di atas aja a langsung ya" kata gw ke orang yg ditunjuk tadi.

Gw ke atas terus motret dia buat bikin foto lamaran katanya.

"udah di kirim ke komputer ya neng langsung print aja edit dikit" kata gw .

"oke a" jawabnya dengan berbalik ke gw dengan memperlihatkan leher putihnya di balut keringat disana, emang sih siang ini lumayan panas. Dan hal itu bikin gw panas juga pas liat dia.

Koq gw grogi gini sih anjrit.

Gw diem di sopa. Terus buka tas slempang gw, gw ambil HP gw, juga HP punya gita di dalam tas.

"Eh iya ini HP kamu neng, udah ketemu pola nya kayak petir gitu dari kanan atas" Kata gw sambil simpen tuh HP di meja.

"wah, makasih banget a, berapa a aku bayarnya ?" kata dia semangat.

(Gak perlu bayar, aku penasaran banget sama tubuh kamu neng, aku minta itu aja) kata gw dalam hati hahahaha sarap.

"eh.. gausah neng, tadi kebeneran aja pola nya pas gitu" jawab gw grogi.

"makasih ya a" kata dia.

Setelah udah gak ada yg print, dia langsung ambil HP nya lalu membuka HP nya.

"Gimana a polanya?" tanya dia.

Gw mendekat dari belakangnya. busyet tuh leher bikin gw ngiler men. Si joni gak tahu kondisi nih gw lagi grogi gini malah tegang.

"gini neng" tangan gw ke arah HP nya yg dia pegang, posisi gw tepat di samping muka dia.

Harum men harum.. rambut nya harum shampoo gitu.

Lalu gw dengan salting nya kembali ke sopa belakang.

"Eh emangnya itu HP siapa sih neng ?" kata gw penasaran.

"eh apaa gitu a emangnya kenapa ?" dia langsung panik gitu, dan langsung meletakan HP nya.

"oh, engga nanya aja sih neng" kata gw.

Muka dia berubah langsung menunduk gitu. aneh gak sih.

"Eh tapi maaf neng, kamu ada masalah ya ?" kata gw mulai mencairkan suasana dengan kondisi si joni masih tegang juga.

"gak apa2 a, aa liat isi HP nya ya ?" jawab dia.

gw bingung saat dia balik tanya gitu.

"Eh engga ko neng, cuma nanya aja tadi" jawab gw panik.

"bener a ? ini aplikasi nya gak di keluarin koq, masa iya bukan aa yg buka ?" desak dia.

"eh engga.. koq neng, aa gak tahu" jawab gw tambah panik.

"gapapa a jujur aja, aa pasti udah beda yah liat aku a" kata dia.

dia seolah bisa menebak kalau gw lagi berbohong. Gak pandai banget bohong sih elu bal.

"engga koq, emangnya kenapaa neng" gw mencoba tenang.

"aa jaawab dulu udah liat isinya ? semuanya di buka sama aa ?" desak dia lagi.

"Iya maaf neng, tadi gak sengaja aa buka, awalnya gak niat sih dan emang gak tahu ada beberapa rahasia disana, tapi tenang aja neng aman koq, aa bukan orang jahat" jawab gw langsung menjelaskan.

"Iya aku percaya aa orang baik koq, pandangan aa pasti udah beda yah sama aku" kata dia.

"eh, engga ko. kamu gausah sedih gitu lah" kata gw mencoba mencairkan suasana, jadi sendu gini di studio. Cuaca juga langsung grimis di luar.

"Itu bukan kemauan aku juga koq a" kata dia jadi seolah ingin cerita.

"Emangnya kenapa neng ? kamu ada masalah ya sampe gitu ? kalau mau cerita sih monggo neng, siapa tahu aa bisa kasih solusi dan juga tenang aja gak usah khawatir, pandangan aa kepada kamu ttep sama koq, sama kaya pertama ketemu" kata gw lebih jelas lagi.

Gw bingung juga saat itu, dia kaya menahan tangis gitu di depan gw.



bersambung...
selamat malam jum'at, hari ini update lebih cepet karena gw mau pulang, ada janji sama istri buat mencoba membuat si buah hati. do'akan teman2, udah hampir satu tahun kami menikah belum di percaya sama tuhan.
 
Terakhir diubah:
Pertamax gagal diamankan... :(

Apa pun makasih atas update nya yah suhu
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd