Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Perubahan Pacarku Yang Cantik

Bimabet
Selamat suhu sudah menamatkan ceritanya
 
Part 1, The Beginning.

Sore itu hujan deras mengguyur kota bandung. Sudah seminggu ini selalu hujan turun di kota kembang yang sejuk ini. Suara petir menyambar-nyambar diatas genteng kostku yang terletak di kawasan bandung utara. Bandung sore itu sebenarnya terasa sangat dingin sekali. Tapi dinginnya Kota bandung tidak aku rasakan sama sekali, justru aku keringatan didalam kamar kost yang berukuran 3x4 M ini.

Aku telentang diatas kasurku dengan peluh di dahi. Tubuhku telanjang bulat tanpa sehelai benang pun. Diatas tubuhku seorang gadis yang sama telanjangnya juga sedang asik menaik turunkan tubuhnya mengendarai penisku. Tubuhnya yang putih mulus bak pualam juga penuh keringat.

“Ahhh….ahh…..ahhh…..” Desah gadis itu, dengan semangat menaik-turunkan pantatnya. Derasnya hujan membuat desahannya tidak terdengar sampai keluar kamar kost.

Aku menatap wajahnya yang cantik yang dilanda horny itu. Dia dengan semangat aku biarkan mengejar kenikmatan sendiri dengan posisi woman on top. Posisi favorit sebagian kaum hawa. Wajahnya yang kemerahan karena nafsu menambah kesexyan.

Aku hanya meraba-raba pantatnya yang sekal itu, sambil sesekali membantu mengangkat pantatnya agar lebih dalam masuk ke batangku.

“Aduh sayang……enak bangeet……” desahnya lagi.

“Ayo goyang terus sayang. Kamu sexy banget kalau lagi horny gini” Sahutku. Sambil berkata begitu aku raih sepasang payudara indah berukuran 34B itu. Aku remas putingnya sehingga membuatnya mendesah makin kencang. Ini memang titik sensitifnya.

“Terus….jilat aja sayang….” desahnya, dengan tetap semangat memompa batangku. Maka aku majukan wajahku ke dada indah itu, lalu jilatin payudara kanannya, tangan kananku memainkan dadanya yang kiri. Hal itu membuat dia makin mendesah kuat. 3 menit aku melakukan itu, di menit keempat dia tambah cepat menaik turunkan tubuhnya, menghujamkan penisku ke vaginanya. Kadang-kadang dia memutar pinggulnya, untuk menemukan titik-titik nikmat vaginanya sendiri.

Tak lama dia menjerit panjang. “Ahhhhhhhhhhhhhhh…………”. Kurasakan vaginanya mengeluarkan cairan yang sangat banyak. Dia orgasme dengan sangat suskses, lalu ambruk ke dadaku.

"Aduh yang enak banget……aku keluar…..” katanya ngos-ngosan. Bandanya tak bergerak, lemas diatas tubuhku. . Kubiarkan dia istirahat sejenak.

Gadis cantik itu tak lain adalah Marcha, pacarku. Dia adalah mahasiswi semester 2 di sebuah PTS di bandung, kami baru 6 bulan menjalin hubungan. Tapi urusan making love sudah sering kami lakukan. Akulah orang pertama yang memecahkan perawannya 3 bulan lalu. Sejak itu, kami sering melakukan hubungan sex, terutama di kostku seperti saat ini.

Untuk diketahui Marcha memiliki bentuk badan yang proporsional, tinggi badannya sekitar 165 dan badannya sangat sexy dengan bentuk lekuk tubuh yang ideal dan dada yang ranum menggoda. Kulitnya putih halus dan rambutnya hitam lurus panjang penuh terawat. Wajahnya yang cantik terkesan lugu seperti boneka, karena matanya yang kemayu dihiasi bulu mata lentik dan alis mata yang indah. Marcha pun gemar menggunakan pakaian yang terbuka dan sering mengenakan celana rok pendek yang memperlihatkan kemulusan pahanya dan betisnya yang menurutku sangat sexy. Baju ketat ala mahasiwi dan kemeja dengan kancing atas terbuka (dengan belahan dada yang sesekali terbuka) adalah fashion dia tiap hari. Benar-benar gadis idalam kaum hawa.

Aku sangat menyayanginya dan sungguh bahagia bisa mendapatkannya, karena selain cantik wajahnya, diapun sangat baik dan ramah yang menarik perhatian semua cowok. Sebelum akhirnya ada suatu kejadian yang mengubah semua pandanganku dan mengubah caraku memperlakukannya sebagai pacar.

“Sayang, kontolku masih keras nih. Aku tuntaskan ya…” Kataku sambil menggeser tubuhnya dari atasku. Dia tidak menjawab, tapi tidak menolak juga. Matanya masih terpejam. Kini dia aku atur posisi tertidur telungkup dengan posisi kepala terbenam di bantal. Aku berdiri diujung tempat tidur, menatap pantatnya yang putih mulus menggemaskan itu. Aku tak tahan, lalu menaikkan pantatnya sehingga posisinya menungging dengan kepala masih diatas bantal. Akupun langsung memasukan penisku ke vaginanya yang masih basah dengan sisa orgasmenya.

Penisku menusuk liang kewanitaannya dari arah belakang, pantat sekal gadis ini bergetar. Kudengar desahannya yang tertahan bantal. Kini dengan cepat pantatku bergoyang maju mundur menyetubuhi kemaluannya. Mencari kenikmatan yang tadi sempat terhenti sejenak. Suara petir diluar bersahut-sahutan dengan desahanku karena nikmatnya. Walau sudah sering mengenjot liang pacaraku ini, tapi aku selalu suka dengan sensasi vaginanya yang masih sempit ini. Batangku seperti disedot-sedot. Aku harus memainkan tempo, kalau tidak bisa cepat crottt. Beruntung sekali aku bisa punya pacar secantik ini, yang selalu menurut disuruh ngapain saja. Dan tentunya ini semua gratis. hehe.

“Ehhhh….ehhhh…” Kudengar dia mendesah. Wajahnya masih terbenam dibantal.

Tubuh pacarku sesekali terhentak-hentak kedepan. Pantatnya yang sekal itu aku remas dengan kuat. Tak berapa lama kemudian:

“Aaaaahhh….. sayang aku keluar…….” kataku sambil mencabut penisku dari vaginanya dan menyemprotkan spermaku ke bokong dia sampai habis. Aku lalu ambruk disampingnya, mengumpulkan sisa-sisa tenaga.

Demikianlah aktifitas sex kami sore itu kala hujan. Aktifitas yang kami sering lakukan, apalagi dengan kondisi mendukung seperti ini. Marsha pacarku benar-benar penurut. Pasti kalau dia mampir kekost dia akan dengan hati melayaniku. Walau awalnya kami dikamar hanya mengerjakan tugas atau nonton DVD atau sekedar tiduran menghilangkan penat, pada akhirnya kami ML. Pacarku lambat laun sepertinya menyukai sex yang mengebu-gebu.

BERSAMBUNG


Index Cerita :
Part 2 : Pacarku Eksibisionist?
Part 3. Lanjut Exsibisionist
Part 4. Mewujudkan Fantasi
PART 5 : Sahabat Pacarku dan Pesta Ulangtahun
Part 6: Kejutan Di Pagi Hari
Part 6b: Fantasi Pagi Hari
Part 6c: Kejutan Pagi Hari di Kolam Renang
Part 6D: Sex Outdoor
Part 6E: Video
Part 6F: Dugem

Part 7: Perubahan Pacarku Sehabis Liburan
Part 8: Kejadian-Kejadian yang Mencurigakan
Part 8C: Diantar Teman ke Kampus

Part 9: Tukang Pijat Online Yang Beruntung
Part 10: Tukar Pasangan?
Part 11: Long Distance Relation-shit
Part 12 : Pulang Ke Kost

Part 13 : Rekaman CCTV
Part 14 : Sebuah Permainan
Part 14b: Sebuah Tawaran
Part 15 : Live Show
Part 16: Putri, Akhirnya
Part 17: Pesta
Part 18 : Conclution (TAMAT)
Maraton ini
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
PART 19 : EPILOG


Keesokan harinya, setelah Insiden Karoke


Sore itu, sehari menjelang sidang skripsiku, aku datang kerumah pacarku Marscha. Kami memang sudah sepakat untuk melanjutkan hubungan. Berpacaran kembali tanpa ada yang ditutup-tutupi, dan dengan syarat dia akan selalu menurut akan apa yang aku perintahkan. Gadis muda secantik dan sesexy Marscha akan sulit dicari pengantinya. Lagian aku juga belum bosan mengexploitasi tubuhnya yang indah. Kadang memang logika kalah sama hati (dan kelamin).

Saat itu terlihat rumahnya sepi, karena tidak terlihat mobil orangtuanya di garasi. Aku lalu membuka gerbang yang tidak tertutup rapat, lalu aku memutar lewat pintu belakang dan membuka pintu belakang yang biasanya tidak terkunci. Pas aku masuk, bulu kudukku langsung merinding. Aku bisa mendengar suara desahan-desahan dari seorang wanita. Desahan yang sangat akrab aku kenali, yaitu desahaan kenikmatan bersetubuh.

Melewati ruang tamu aku lihat celana dalam dan BRA pacarku berserakan dilantai. Ada juga kemeja lengan panjang dan celana bahan yang tergeletak diatas sofa. Ini sudah tanda, kalau diruang tamu ini tadi terjadi sebuah adegan 17 plus.

Perlahan aku jalan ke kamar Marscha, semakin dekat ke kamar, desahan itu makin terdengar jelas. Ini fix memang kalau Marscha lagi ngentot dikamarnya. Pintu kamar itu tidak tertutup sempurna, ada celah sedikit untukku bisa mengitip kedalam.

Benar saja. Ditengah tempat tidur, aku lihat pacarku yang sudah telanjang bulat sedang asyik digenjot dari belakang dengan doggy style. Sebuah batang yang sudah tegang maksimal keluar masuk di vagina pacarku dengan lacar, menandakan kalau liang itu sudah sangat banjir.

Marscha mendesah-desah dan sesekali menjerit kecil menerima sodokan di memeknya. Payudaranya menganyun-ayun dengan indah seiring genjotan benda tumpul dibelakangnya. Payudaranya yang besar itu kadang saling bertumbuk satu sama lain saat genjotan brutal dibelakangnya.

Pemandangan yang sungguh mengundang birahi, mneyaksikan tubuh seorang gadis muda yang putih mulus sedang diperdayai oleh lelaki yang umurnya jauh diatasnya.

“Auwww...… shhh… hayoo dikocokinn terus pak…” Desah Masrcha pacarku. Dia sepertinya sudah diujung birahi.

Mendengar itu lelaki itu langsung ngocokin kontolnya sambil maju mundurin pinggangnya dengan intens. Setiap gesekan membuat pacarku tidak bisa menahan lagi desahan yang keluar dari bibirnya. Bahkan Marscha ikut membantu semakin menunggingkan pantatnya kebelakang, sehingga tumbukan 2 alat kelamin itu semakin kencang, tapi sexy terdengar.

"Memek kau memang selalu ngangenin, Marscha" Ucap lelaki tua nan buncit itu.

Kontol hitam itu makin semangat memompa liang pacarku. Begitu kontras sekali badan indah terawat Marscha diperdaya tubuh hitam kriput. Jauh sekali. Bulatan pantat pacarku dipegang dengan tanganya yang kasar. Bunyi decitan ranjang mulai terdenger seiring ritme sodokan yang makin agresif.

Aku mengeluarkan HP ku dan mulai merekam adegan itu. Lelaki tua yang sedang kenikmatan merasakan jepitan Vagina pacarku. Rekaman ini akan jadi barang bukti dan bagian dari bargainingku nanti.

"Pak......memek Marscha penuh...auhh"

"Ini memek kau sempit sekali....Ketagihan aku"

Tangan kirinya bergerilya mengelusi punggung, lalu ke dada kanan pacarku yang menggantung indah. Dipilinnya puting pink itu, membuat Masrcha mendesah panjang. Marscha bahkan ikutaan menggoyangkan pantatnya berlawan dengan penis itu. Sungguh kerjasama yang baik, membauat lelahan lendirinya mengalir dipaha mulus pacarku.

Harusnya aku sudah melabrak mereka sekarang, tapi ntah kenapa aku sengaja mengulur waktu, karena aku justru senang menyaksikan pacarku dikentot cowo lain. Wajah Marscha yang kemerahan karena horny sangat aku suka. Aku juga menikmati sekali wajah penuh kepuasan dari lelaki itu karena berhasil merasakan nikmatnya tubuh pacarku. Kontolku sudah tegang dibalik celanaku.

Sampai akhirnya aku dengar teriakan pacarku yang menandai dia sudah orgasme. "AHHHHHHHHH........HHHHHHhhhhhhhhh.....hhhhhhhhhh". Teriakan panjang yang sangat sexy terdengar. Teriakan kepuasan karena berhasil mencapai puncak orgasme.

Kepala pacarku langsung telungkup diatas bantal yang ada didepannya. Pantatnya masih menungging kebelakang, lelaki tua itu masih menggenjotnya tanpa ampun. Kulihat sebuah kepasrahan dalam diri Marscha, yang tak kuat menolak hujaman benda hitam dalam memeknya.

Walau aku menikmati, tapi ini harus aku sudahi segera. Tak berapa lama kemudian, aku dorong pintu itu. BRAK!!!

Lelaki terkejut bukan main, tapi hanya bisa bengong melihatku. Batangnya berhenti menggenjot.

"Bi...bi...Billy..." Katanya.

Kuarahkan kamera HP ke wajahnya.

"Dasar dosen sialan. Enak-enakan ngentot sama pacarku" Aku tendang kaki ranjang dengan keras. Dia kaget lalu melepaskan kontolnya. Aku mendekatinya ingin menghajar.

Lelaki itu tak lain dan tak bukan adalah Pak Zakar, dosen pembimbingku. Marscha sudah bangun dari tempat tidur, berusaha meleraiku dan minta maaf. Marscha mencoba menengkanku.

"Yang.....maaf ya.....aku khilaf..." Kata Marscha sambil menangis.

"Dek Billy...maafain bapak.....bapak juga khilaf" Katanya turun dari ranjang.

"Silahkan lanjut ngentot. Rekaman ini akan aku sebar. Biar mampus lu" Kataku lalu keluar kamar.

Dosenku itu langsung lari mengejarku. Aku dihentikan diruang tamu. Dia minta maaf. Wajahnya ketakutan sekali. Marscha hanya menatapku dari balik pintu kamarnya, tak berani keluar.

"Maaf Billy...maaf sekali" Katanya gemetaran. Keringat dingin mengalir dikeningnya.

"Selama ini saya marah ya sama bapak. Bapak mengerjai saya dengan skripsi yang ga kelar-kelar. Bahkan manfaatkan saya untuk proyek pribadi bapak, sampai jauh-jauh ke surabaya. Dan sekarang bapak tega ngentotin pacar saya. Dosen maccam apa kau!" Bentakku.

Pak Zakar minta maaf dan memohon dengan sangat. Bisa hancur karirnya sebagai dosen, dan dia ditinggal istrinya. Dan tentu saja, dia akan malu seumur hidup. Dia akhirnya minta negosiasi denganku, asal rekaman video itu ga kesebar.

"Emang bapak mau nawarkan negosiasi apa?" Tanyakua, mencoba menengar apa tawarannya.

"Terserah aja, apa yang bisa saya bantu. Saya bayar pakai duit tutup mulut juga boleh" Katanya mencoba menyogokku.

"Bapak kira saya butuh duit. Saya kok kayak germo aja ya, membiarkan pacar saya dikentotin bapak lalu dibayar. Saya tersinggung"

"Bukan. Maksud saya..." Dia menghentikan obrolannya.

"Apa? Ah lama. Gw cabut nih"

"Eh tunggu-tunggu... Saya bingung. Billy maunya apa? Saya pasrah"

Aku menghela nafas panjang. Kudengar pacarku dari balik pintu kamar setengah teriak : "Sayang, kamu nego aja ke Pak Zakar. Please jangan disebar videonya. Aku juga bisa malu karena wajahnya kerekam juga. Please. Aku salah, kamu boleh hukum aku apa aja, asal jangan disebar"

"DIAM KAU!!!!" Bentakku. Bukan hanya Marscha, dosenku ini juga kaget mendengarku marah.

Aku berdiam diri sejenak. Deep thinking. Dosen cabul itu masih tetap membujukku. Aku menarik nafas dalam-dalam. Dengan penuh perhitungan akhirnya aku setuju untuk memberikan penawaran.

"Baiklah. Dengarkan penawaran saya."

"I..iyaa.."

"Yang pertama bapak jangan pernah lagi dekatin Masrcha. Dan jangan coba-coba jadi dosen cabul dikampus"

"Siap Billy. Terimakasih. "

"Bukan itu aja. Enak aja langsung terimakasih"

"Trus?"

"Besok saya sidang skripsi. Tapi saya kondisi lagi kalut begini. Saya stress. Bapak bisa bantukah agar saya besok sidang formalitas saja? Bapak kondisikan ke 2 dosen penguji itu. Bila perlu mereka ga usah hadir, kasih catatan aja di skripsi"

"Oh kalau itu bisa diatur. Saya kan pejabat fakultas. Gampang. Hari ini juga Billy dapat nilai skripsi A plus"

"OK"

"Sip. Kalau begitu saya ijin pamit ya"

"Tunggu dulu"

"Lha apa lagi?"

"Yang terakhir, saya mau minta duit bapak"

"Hah? Kau mau meras aku?"

"Saya hanya minta hak saya pak"

"...."

"Selama ini saya jadi asdos tapi tak pernah dikasih honor. Padahal ada honornya dari fakultas kata orang tata usaha. Bayarkan itu".

"Ya nanti saya coba atur gimana itu" Katanya mulai kesal.

"Masih masalah duit. Ini juga hak saya"

"Apa lagi?" Katanya mulai gusar.

"Saya sudah cek ternyata penelitian skripsi saya yang disurabaya itu proyek pribadi bapak, pakai bendera LPPM fakultas. Tapi bapak tidak melibatkan 1 dosen pun biar masuk kantong bapak semua dananya, malah menyuruh saya sendiri yang mengerjakan. Itu Proyek konsultan dari BUMN. Nilainya 2,2 M"

Pak Zakar hanya melongo menyadari aku tahu kartunya. Memang ini orang sering sekali bawa nama kampus untuk dapatin proyek, tapi yang kerjakan mahasiswa biar ga perlu bayar sehingga semua dana proyek masuk kekantong pribadinya.

"Nilainya lumayan besar. Karena saya sudah bantu sebagian besar proyeknya, jadi saya anggap itu proyek kita berdua. Saya minta dibagi 2 nanti nilainya. Ini tawaran saya terakhir. Kalau ga mau, ya sudah. Tunggu aja aku sebar ini"

Pak Zakar melongo. Dia sudah skak mat. Dengan tanpa pilihan dia akhirnya mengangguk pasrah. Akhirnya kita deal. Aku bilang akan hapus video ini besok setelah keluar nilai sidang skripsiku dan setelah dana yang aku minta dia kasih.

Aku tahu kalau sudah cair 80% termin proyeknya, tinggal 20% saja setelah perbaikan laporan final proyek. Jadi kalaupun ada fee buat bendera LPPM dan kalaupun ada fee ke orang dalam BUMN, sisanya masih diatas 50%. Aku minta besok pagi dalam bentuk cash, karena aku ga mau berurusan kedepan dengan record tranfer.

Dia hanya menganguk pasrah, kemudian keluar dari rumah Marscha, setelah memungut pakaiannya yang berserakan dilantai. Kulihat dia sangat frustasi, terlihat dari wajah dan jalannya yang menunduk keluar mencari taxy. Mampus lu.

Aku tertawa penuh kemenangan. Begitupun pacarku Marscha, yang keluar dari pintuk kamar dengan masih telanjang sambil senyum merekah. Kami berpelukan dengan bahagia. Aku merasakan kemenangan yang luar biasa saat ini, dan Marsha sampai harus menenangkanku yang tertawa bahagia.

Memang semua ini skenarioku untuk membalas Pak Zakar. Seperti yang aku bilang, semua orang yang pernah affair dengan Marscha akan aku balas dengan setimpal. Ide ini muncul hanya dalam hitungan jam saja.

Jadi tadi aku minta Marcha untuk menggodanya dengan menawarkan tubuhnya. Dosen cabul ini tanpa pikiran panjang langsung mengiyakan. Marscha bilang lagi sendiri dirumah dan horny dan kangen disodok sama batangnya.

Dengan buru-buru dosen cabul membatalkan jadwal kuliah, dan naik ojek kerumah Marscha. Dia juga sama seperti lelaki lain, tak mungkin menolak tubuh indah nan sexy pacarku. Pasti dia kecanduan jepitan memek pacarku.

Marscha yang sudah berjanji akan menuruti keinginanku asal tidak diputuskan, dengan senang hati melaksanakan skenario. Dia merelakan tubuhnya sebagai umpan. Dengan sengaja Marscha tidak mengunci gerbang, dan membiarkan pintu belakang terbuka.

Sebenarnya skenario awal tadi, hanya sampai adegan Marscha mengoral batangnya, lalu aku rekam dengan wajah Pak Zakar kelihatan. Tapi berhubung aku telat kerumah Marsha karena macet naik taxy, jadilah Marscha sampai dikentot.

"Iya yank, kamu kelamaan. Dia sampai rumah langsung terkam aku tadi, aku ditelanjangi mulai dari pintu masuk, sampai ruang tengah aku sudah bugil. Ya udah sesuai skenario, aku langsung buka celananya, aku oral batangnya. Aku tunggu-tunggu kamu kok belum datang, sampai pegal bibirku emut batangnya yang gede itu. Makanya pas dia minta gantian yang oral, aku ga ada pilihan. Jadilah memekku dioral diatas sofa itu, untuk ulur waktu sampai kamu datang" Kata pacarku cerita panjang lebar, sambil menujuk sofa.

"Bahkan aku ga sadar tutup mata karena keenakan dijilati dia. Kamu kan tahu, jilatan di klitoris titik lemahku. Apalagi saat kedua tanganya memainkan kedua toketku. Aku sampai blank. Tiba-tiba tanpa sadar batanganya sudah masuk ke Vaginaku, tanpa ampun digenjotnya. Sampai aku orgasme sekali diatas sofa". Kuperhatikan memang ada bercak basah ditengah sofa itu.

"Aku tunggu-tunggu kamu ga datang juga. Maka aku ajak aja ke kamar. Dia minta gaya doggy, katanya senang lihatin pantatku, jadi mau sambil diremas-remas. Aku hanya bisa pasrah menuruti dia dan berharap kamu cepat datang, agar siksaan birahi ini cepat berlalu. Nah habis itu kamu baru datang."

Katanya menyelesaikan ceritanya. Begitupun aku sudah menyelesaikan membuka pakaianku yang terakhir, hingga kami sama-sama bugil.

"Eh, kamu horny ya dengar ceritaku?" Tanya Marscha dengan binalnya sambil menoel-noel kontolku.

"Ya iyalah"

"Emang cowo aneh kamu. Justru senang pacarnya dikentot cowo lain"

Aku hanya tersenyum simpul, lalu memegang bahunya, dan menurunkan badannya hingga wajahnya tepat didepan batangku. Tanpa diperintah, Marscha lalu memainkan juniorku itu dengan sangat lihai. Makin hari sedotannya memang makin mantap saja. Dari ujung, batang sampai dragon ball ku tak luput dari jilatannya.

Kami kemudian bercinta dengan hebat sekali. Libidoku begitu berlebihan, karena membayangkan persetubuhan pacarku dengan dosenku.

"Genjot aku yank...tadi kentang..." desahnya.

Aku genjot dia diatas sofa, tepat ditempat tadi dosenku menggenjotnya. Setelah Marscah orgasme disana, aku bawa dia kekamar, lalu aku doggy. Aku ikuti apa yang dilakukan Pak Zakar ke dia. Sampai akhirnya kami sama-sama orgasme. Aku tembakkan spermaku di wajahnya. Banyak sekali cairanku memenuhi wajahnya, bahkan sebagian kena rambutnya.

Setelah puas, pacarku bilang: "Gila nih. ga nyaka bakalan dimasuki 2 kontol dalam sehari"

"Halah, kayak lu ga pernah aja". Marsha hanya tersenyum malu, lalu mencubit pinggangku.

"I love you, honey" Katanya mencium bibirku.

"I know" Jawabku.

"Jadi kamu suka kalau aku dikentot cowo lain"

"Kayaknya Iya"

"Aku mau aja kok menyalurkan fantasi kamu. Tinggal kamu perintah aja, aku nurut. I am totally yours"

"Ok tunggu aja. You are my beautiful slave"

"Ok sayang. Aku kekamar mandi dulu bersihin memek dan toket aku. Biar wangi nanti kalau kamu pakai pake lagi" Katanya berlalu menuju kamar mandi.

Benar-benar pacar yang pengertian dan penurut. Sungguh beruntung sekali kau Billy. Nikmat mana lagi yang kau dustakan.

Mungkin masih banyak yang berpikir aku bodoh, harusnya Marscha dihukum lebih berat lagi. Hei, kejadian sore ini adalah bukti bagimana aku memanfaatkan tubuh Marscha untuk kepentingan pribadiku. Dia yang penurut mau saja jadi umpan. Dan kedepan Marsha akan jadi boneka sex untuk menyalurkan fantasi-fantasi sexku.

Aku kemudian menyusulnya ke kamar mandi. Masih ada 1 lobangnya yang belum aku nikmati hari ini.


Putri Angelica Fadilah.

Setelah kejadian pembalasanku dengan Ringgo di tempat karoke tempo hari, hubungan dengan Putri tidak bisa diajak Serius. Walau polos, tapi wanita ini cukup smart. Dia bilang ga akan bisa punya hubungan serius denganku, apalagi sampai menikah. Karena kami memulainya dengan salah (selingkuh disurabaya).

Menurutnya segala sesuatu yang dimulai dengan salah, tentu tidak akan berakhir benar. Setidaknya untuk saat ini kami berteman saja dulu, sampai bertahun-tahun kedepan. Kalau jodoh tak kan kemana. Walaupun dia megakui kalau dia nyaman sekali denganku.

Putri juga bilang kalau aku dan Marscha sangat cocok. Dan ga mau jadi penggangu. Lagian Putri juga bilang kalau dia menikmati sex sejak pecah perawan, dan akan mengexploasinya dulu sebelum nanti menikah. Apalagi dia merasa "terlambat" mengenal namanya sex karena terkekang selama ini.

"Kalau kita pacaran dan kemudian menikah, keenakan Aa Billy dong. Selama ini sudah ML sama beberapa cewe, sedangkan Putri hanya sama Aa doang. Ga adil" Katanya sambil tertawa lebar.

"Lagian kita uji dulu dengan waktu kenyamanan yang kita rasakan A`. Apakah memang benaran rasa sayang, atau hanya sex doang". Bijak juga wanita ini.

Saat ini Putri menganggapku layaknya seorang abang. Abang tapi ngentot. Karena sesekali kami masih ML.

Walau polos, nafsunya lumayan gede. Mungkin karena aku tahu cara mengekplotasi tubuhnya dengan baik, makanya dia kecanduan. Dia belum berani ML dengan sembarangan Cowo, maka aku yang jadi pelampiasannya. Aku memang tidak pernah egois urusan ML, hanya dengan Putri aku memperhatikan kepuasannya dalam bercinta, memastikan dia keluar dulu baru aku. Dia selalu sukses orgasme minimal 2x kalau kami bercinta. Minimal.

Hubungan kami makin hari makin dekat saja. Semacam TTM begitulah. Dia bahkan mengenalkanku dengan bokapnya, yang ternyata punya beberapa perusahaan. Maklum, bokapnya mengelola dana-dana para bintang yang pensiun. Karena aku cukup pintar, minimal pernah asisten dosen dengan IP lumayan, dan nilai skripsi A plus (serta dipromosikan Putri khususnya), aku nanti setelah wisuda akan kerja di anak perusahaan holding bapaknya.

Jadi bokapnya Putri punya 4 perusahaan besar yang bergerak di bidang konstruksi, distributor alat persenjantaan dari Eropa Timur, perusahaan investasi dan perusahaan tambang batu bara. Nah aku ditempatkan dianak perusahaan investasi. Memang sih perusahaan kecil. Tapi langsung diangkat jadi manager. Kalau aku kerja benar dalam 3 tahun, aku bisa naik jadi direktur dan 3 tahun selanjutnya bisa jadi direktur utama anak perusahaan bokapnya, bahkan pindah ke holding.

Ini adalah kenikmatan yang hakiki, karena Putri ditempatkan bokapnya sebagai komisaris independen disana. Namanya juga komisaris independen, jadi Putri bisa sambil kuliah, karena rapat hanya beberapa kali dalam sebulan saja. Jadilah kami akan sering ngantor bareng. Aku tak sabar ingin segera kerja.

Membayangkan Putri disatu sisi akan jadi atasanku, tapi disisi lain jadi bawahanku karena bebas aku kentotin, sungguh sebuah perpaduan yang membuatku terbang keawan. Ga sabar mau genjot tubuh indah itu diruang kantor nantinya. Bahkan perjalanan-perjalanan dinas ke luar kota dan luar negeri yang akan kami lakukan bersama.

Paling Marsha doang yang cemburu, karena takut aku berpaling darinya karena akan sering bareng Putri. Tapi kami sudah sepakat menjalani hubungan seperti ini. Dia sudah bertekuk lutut dan akan menuruti semua keinginanku, termasuk jika aku harus ML sama Putri. Kedekatanku dengan Putri justru membuat Marscha makin sayang padaku. Dia 100% sudah takluk dan menurut apa perintahku.

Dan yang lebih membahagiakan, karena harusnya posisiku ini adalah jatah Ringgo sebagai pacarnya Putri, tapi diberikan kepadaku karena dia masih sakit hati sekali. Putri cerita kalau Ringgo marah-marah setelah tahu aku dapat tawaran itu dari bokapnya. Tapi ringgo ga berani melawan, dia sangat takut dengan bokap Putri.

Mereka berdua statusnya tetap pacaran. Status doang, karena ringgo ga mau putus. Mereka sesekali masih nge-date berdua. Tapi Putri bilang ga mau kasih jatah ML ke pacarnya itu.

"Memekku sudah aku serahkan ke A` Billy. Minta ijin aja kedia" Begitu kata Putri, yang membuat kesal ringgo.

Putri bilang begitu sebagai balasan juga karena aku bilang juga kalau kontolku milik Putri seorang, Marscha harus ijin kalau mau makai. Walau aku pernah (bahkan sering) juga ML dengan Marscha tanpa sepengetahuan Putri. Egois at its best.

Saat ini aku adalah manusia yang paling dibenci sama Ringgo. Sudah jabatan di perusahaan calon mertua hilang, malah pacarnya lebih memilih ngesex denganku dibanding dirinya. Tapi dia hanya bisa pasrah saja.

Bagaimana akhirnya aku membalas dendam dengan semua cowo yang pernah sama Marscha? Begini ceritanya.


Bogem Mentah Untuk Johan

Aku datangi Johan dikamarnya sehari setelah aku dinyakan lulus sidang kuliah. Aku tunjukan rekaman CCTV kejadian dia bersama pacarku. Dia ketakutan dan minta maaf sambil menangis. Iya menangis. Dasar cengeng. Aku makin emosi melihat lelaki pecundang begini.

Aku hajar dia habis-habisan saat itu di kamar kostnya. Wajah dan dadanya habis aku tinju. Sampai TV & beberapa barangnya rusak saat aku terjang badannya. Dia hanya bisa menangis sambil menutupi muka.

"Dasar banci lu" Kutendang kontolnya, sampai dia kesakitan parah. Biar aja mampus lu. Lebih memilih menutup wajah, dibanding kontolnya. Dasar lelaki modal tampang doang.

Amarahku seolah tak terbendung tiap lihat dia ada dikost, jadi sampai berhari-hari setelahnya aku hajar terus dia. Teman-teman kost yang setia kawan dan tahu kalau Johan telikung aku juga ikut juga menghajarnya.

Bahkan Kang Jajang penjaga kostku ikut-ikutan menghajarnya, karena memang selama ini ga suka juga sama johan yang sombong. Sampai akhirnya Johan cabut dari kost. Semoga kontolnya masih bisa dia pakai, minimal untuk kencing.

Aku juga interogasi dia terkait insiden CCTV sebelumnya. Apa yang terjadi sampai pacarku masuk kekamar dengan telanjang, setelah sebelumnya dari kamarnya.

Jadi waktu Marsha balik ke kosanku dalam keadaan bugil itu, dia sebenernya disuruh nungguin Johan di kamarnya dia, soalnya agak gak nyaman kalau Johan kudu mampir ke kamarku lagi. Johan harus pergi sebentar untuk ngurus soal surat keterangan lulus kuliah. Soalnya udah diminta sama perusahaan tempat dia diterima kerja, yang pengen segera penempatan di luar negeri (dia sudah lulus sidang, tinggal nunggu wisuda).

Habis itu lalu Johan balik kekost, dan mendapati Marscha yang sudah bugil berada diatas kasurnya. Langsung aja disikat, katanya Marsha membuka kakinya lebar-lebar saat johan masuk kepintu, seolah memeknya mengundang untuk segera dimasuki. Mereka lalu ML ama Marsha dikamarnya dengan liar. Tidak sampai keluar didalam, karena Marscha minta keluarin dimulut aja.

Nah sehabis ML Johan confide kalau dia cinta sama Marsha dan mau nikahin Marsha secepatnya buat diboyong ikut dia ke luar negeri.

Marsha marah, karena selama ini dia nggak ada rasa ke Johan, beneran hanya dianggep sebagai partner ONS doang, dan yang dia cintai hanya aku, walau dia udah sering selingkuhin.

Johan kesel terus bilang kalau aku cuman asdos yang gak ada masa depannya, makanya Marsha langsung balik dalam keadaan marah. Ada perasaan senang dalam hatiku kalau Marscha bersikap begitu, marah karena aku diremehkan.

"Selamanya rekaman CCTV ini akan gw simpan. Hidup lu ga akan pernah bisa tenang, karena kapanpun bisa aku sebar di internet". Kataku sebelum dia minggat dari kost. Aku akan jadi mimpi buruknya setiap hari karena sudah pegang kartunya. Hidupnya ga akan pernah tenang.


Pembalasan Gilang.

Untuk Gilang, aku harus hati-hati karena dia ketua ormas kepemudaan di bandung. Bukan hanya itu, bokapnya juga ketua ormas preman, yang punya jaringan luas dan cukup disegani karena massanya banyak. Bisa berabe kalau aku tidak hati-hati melakukan pembalasan. Apalagi ormas preman begini pasti punya back up aparat, kalau ngga mana berani brutal dijalanan.

Melawan Gilang head to head itu mustahil saat ini. Apalagi setelah aku tahu infonya dari Sherry siapa sebenarnya Gilang ini. Membuatku makin hati-hati.

"Jujur ya Bil, kalau cuman ama Ringgo itu gampang lah, tapi kalau udah ngelibatin si Gilang, lo kudu punya rencana yang bener2 mateng nih. Gengnya si Gilang itu nggak main2 lho, gw denger polisi aja segen ama mereka" Kata Sherry saat kami ketemu berduaan di dago atas.

Setelah menimbang berbagai macam ide pembalasan, akhirnya aku mau tak mau harus memanfaatkan Putri. Aku bilang memanfaatkan karena skenario ini tanpa sepengatahuan Putri. TERPAKSA. Karena aku kehabisan ide balas dendam.

Untuk memuluskan rencanaku, aku harus kerjasama dengan pacarku Marscha. Aku bilang ke Marscha kalau aku mau menjebak Gilang seolah mau memperkosa Putri. Marscha harus ajak Gilang ke suatu tempat, ceritanya Marshha mau ajak Gilang ML karena kangen sama anal sexnya, tapi sebelumnya Marscha dan Putri lesbian dulu. Marscha harus bisa menelanjangi Putri sebelum Gilang datang.

"Kalau nanti beneran Gilang ngentotin aku gimana, yank?" Tanya Marscha.

"Ya udahlah gpp. Kamu sudah pernah juga dikentot dia" Jawabku mencoba santai.

"Tapi kamu horny kan bayangin aku dikentot cowo lain?" Goda Marscha.

"Hmmmm......"

"Kamu ada bakat cuckload lagi. Dan aku juga."

"Hmmmm...."

"Tapi aku sudah janji akan nurut sama kamu. Jadi terserah kamu. Badan Marscha sepenuhnya budak kamu sayang. Kalau kamu ga suka, aku ga akan lakukan"

Dan begitulah akhirnya. Sesuai skenario, tempat pejebakan dilakukan di kostku dengan rekaman CCTVku untuk jaga-jaga.

Ceritanya Marscha ajak Putri main ke kostku dengan alasan aku yang ajak. Putri yang sudah seminggu tidak aku genjot menurut saja, karena dipikir kami akan Threesome, seperti yang kami pernah lakukan di karoke tempo hari.

Memang pernah aku bilang ke Putri sehabis kami ML kalau aku mau ajarin dia petualangan sex yang baru, salahsatunya Threesome dengan ajak cowo lain untuk pake dia. Tapi dia masih takut dan malu. Dia malah menawarkan threesome dengan Marscha saja, karena dia mau ulangi lagi.

Begilah akhirnya, sepulang dari kampus, Putri dan Marscha bareng ke kostku dengan mobil Putri. Pas dijalan, Marscha mulai wa Gilang dan menggodanya. Gilang yang saat itu lagi di basecampnya langsung meluncur menuju kostku, yang sudah dia tahu sebelumnya.

Dua mahasiswi cantik itu akhirnya sampai dikost, membuka pintu lalu tidur-tiduran dikamarku menunggu aku pulang. Marscha memutar TV lalu menonton acara gosip, sedangkan Putri mainin HP nya dan sesekali menerima telpon.

Marscha yang awalnya menggoda, dia dengan nekat membuka baju dan celana didalam kamarku dengan alasan gerah. Putri hanya geleng-geleng kepala saja, apalagi saat Marscha juga melepas CD dan BRA nya hingga bugil.

Dasar memang Putri polos, mau aja dibujuk-bujuk Marscha hingga akhirnya ikut telanjang bulat juga. Awalnya mereka berdua saling memuji tubuh satu sama lain, lambat laut saling meraba, dan kemudian ciuman. Mereka akhirnya lesbian disana sambil menungguku.

Aku yang kemudian melihat rekaman CCTV itu sangat horny sekali menyaksikan 2 orang mahasiswa cantik dan sexy yang jadi pujaan para pria dikampus lagi asik bermesraan saling memuaskan dengan gaya 69. Fantastic.

Tiba-tiba Gilang yang sudah dihubungi Marscha sebelumnya datang dan langsung masuk kamar, yang memang sudah tidak dikunci. Kedua gadis itu sangat kaget ada cowo tiba-tiba masuk kamar. Mereka berdua langsung menutupi tubuh telajang dengan selimut. Cukup bagus akting Marscha disitu. Putri yang ketakutan, sampai keringat dingin dan menutup wajahnya dengan bantal.

Ada drama disana, saat Masrcha ga mau diajak ML. Katanya dia hanya setia kepadaku. Jadilah Gilang makin gusar karena sudah bayangkan akan menggenjot pacarku. Bahkan jiwa arogan dalam diri Gilang yang tertarik dengan tubuh mulus Putri yang telanjang mau memperkosanya. Apalagi setelah tahu kalau Putri adalah pacar Ringgo, yang dalam pikiranya pasti sudah sering juga dipake Ringgo dan bisa dioper kedia.

"Kalau lu ga mau, gue pake nih teman lu. Jangan sampai sia-sia gue minum obat kuat tadi" Kata Gilang sambil menerkam Putri dan membuatnya tidak bisa berkutik diujung ranjang.

Putri ga terima mau diperkosa sama Gilang. Melakukan perlawanan, walau tenaganya kalah dari Gilang. Putri hanya bisa meronta-ronta saat kedua tangannya dipegang dengan 1 tangan gilang, sedangkan tangan gilang yang satunya meraba-raba toket kenyal Putri.

Putri berusaha menendang, tapi pahanya diduduki oleh gilang. posisinya sudah terkunci. Putri mulai menangis. Dia ketakutan sekali. Semoga habis ini dia tidak trauma.

Disaat itulah Marscha menyelinap keluar kamarku, lalu memanggil penjaga kost. Kang Jajang datang dan terjadilah perkelahian dikamarku sampai ribut dan kedengaran keluar. Bahkan dibantu 2 orang penghuni kost lainnya, Gilang dilumpuhkan. Wajahnya habis babak belur dihajar 3 orang.

Gilang marah-marah, dan mengancam akan membakar kost itu dan membuat perhitungan dengan penjaga kost dan 2 teman kostku. Putri mendengar sendiri ancaman itu.

Atas bujukan Marscha, Putri akhirnya melapor ke bokapnya kalau dia mau diperkosa Gilang. Marsha cerita kalau Gilang itu anaknya preman dan pasti akan menggangu Putri kedepan. Putri akhirnya setuju dan melapor saat itu juga ditemani oleg Marscha.

Bokap Putri Marah besar. Bapaknya Gilang ditelp orang suruhan bapaknya putri. Ga tahu gimana ceritanya, besoknya Gilang menghilang dari kampus, dan tidak berada di bandung lagi. satu minggu berlalu, Gilang juga tidak terlihat dimana-mana, termasuk di kantin belakang kampus tempat tongkrongannya dan juga di sekertariat.

Ada yang bilang dia dikirim bapaknya kuliah diluar negeri, ada yang bilang dia diproses hukum dengan ancaman pemerkosaan, tapi ada yang bilang Gilang diculik dan dibunuh orang yang tidak suka dengannya. Ntah yang mana yang benar, tapi Gilang sudah tidak jadi masalah lagi kedepan. Selesai sudah pembalasan dendam ke dia. Setimpal atau tidak, diserahkan ke masing-masing orang saja. Karena ini yang terbaik kalau pakai akal sehat.


Nasib Ringgo Sesudahnya

Setelah Gilang menghilang dari bandung, ormas pemuda yang mengalami kekosongan kepemimpinan, direbut lagi sama saingannya mereka. Dan terjadi pengejaran ke anggota-anggota ormas, termasuk Ringgo. Dia yang selama ini songong petantang petenteng, jadi korban pertama. Ringgo sampai dihajar segerombolan orang dan masuk rumah sakit. Bahkan Ringgo sempat ga berani menunjukan wajah dikampus untuk sementara, masih trauma karena pernah diintai.

Putri justru ga mau bantu saat ringgo minta tolong perlindungan ke bokap putri. Dia juga kesal karena tahu dari Marsha kalau Ringgo ini sobat Gilang. Dan Marscha cukup sukses mengomporin Putri katanya bisa jadi Ringgo yang suruh Gilang mau memperkosanya.

Nasib sial Ringgo makin bertambah saat Putri yang tahu ringgo diopname datang berkunjung. Putri bukannya kasihan melihat luka disekujur tubuh Ringgo, dia malah ML dengan dokter Rumah sakit didepan Ringgo. Putri puas sekali bisa mengerjain ringggo begitu. Walau katanya dia deg-degan banget awalnya saat menggoda dokter itu. Tapi siapa lelaki yang bisa menolak gadis secantik Putri?

Nekad juga nih Putri. Gila. Berani sampai ML di rumah sakit.

Akhirnya ada batang kedua yang masuk ke vagina Putri. Perlahan dia ini mulai berubah. Dia jadi senang melihat ringgo tersiksa melihatnya dikentot cowo lain. Perubahan Putri sedikit banyak karena pengaruhku juga.

Berhubung waktuku juga sibuk membagi jadwal ngentot antara Marsha dan Sherry, Putri terkadang harus menunggu giliran. Padahal dia senang sekali menyiksa Ringgo.

Makanya pas kejadian ringgo di rumah sakit, selama 10 hari ringgo dirawat, hampir tiap hari aku kentot Putri didepan ringgo. Cerdiknya Putri, dia memindahkan Ringgo ke kamar VVIP rumah sakit, sehingga aksi perlendiran berlangsung dengan bebas. Putri bisa sampai orgasme berkepanjangan saat ML dilihat orang lain. Kondisi mental ringgo drop sejadi-jadinya. Pacarnya aku explotasi di setiap ruangan VVIP rumah sakit itu. Dia strees berat. Sudah beruntung Ringgo kalau tidak masuk rumah sakit jiwa.


Rendy Kena Skors

Bagaimana dengan Rendy? Cowo yang lumayan pintar tapi memanfaatkan kepintarannya untuk mengambil keuntungan dari mahasiswi-mahasiwi yang malas kerjakan tugas. Aku kesal banget saat tahu dia minta konpensasi oral sex dari Marscha ketika dibantuin tugas. Padahal aku sebagai asdos sering sekali membantu tugas-tugas para junior yang membutuhkan.

Hukuman buat Rendy ga berat. Dia hanya di skor 1 semester karena ketahuan plagiat tugas. Itupun setelah disetting sama Marscha yang ngaku, dan dibantu Pak Zakar pembantu dosen itu. Dia masih beruntung tidak di DO. Walau 1 semester di skors, tapi beasiswanya dicabut. Dia kesulitan sejak saat itu, karena memang dia menggantungkan beasiswa untuk bisa kuliah di bandung.


Rama and the ganks

Masih ingat Rama, Denny, ama Martin yang pernah menjebak Marscha dan Sherry main game UNO? Mereka ini juga harus dikasih pelajaran. Karena akan bahaya kedepannya. Orang-orang ini pasti mengganggap Marscha cewe gampangan dan bisa dieksploitasi. Apalagi mereka pasti masih ingin sekali menelanjangi pacarku lagi. Tapi belum juga aku mau membalaskan, sudah dapat laporan dari Sherry kalau dia yang akan balas.

Jadi Sherry kesal sama Rama dkk yang mulai maksa-maksa Sherry untuk ML lagi. Sherry yang walaupun doyan sex, tetap aja ga suka dipaksa. Apalagi doi juga kecewa sama kemampauan ngesex Rama dkk. Jadilah Sherry share foto mereka bertiga yang lagi bugil saat adegan UNO itu ke ketua jurusan mereka (foto yang ada Marscha dan Sherry tentu tidak dikasih). Ketua jurusan yang ga mau aib ini sampai kesebar (menjaga nama baik kampus) akhirnya memanggil ketiga orang itu, tapi sayangnya mereka hanya diskors 1 semester saja.

Masa hukumannya seenak itu? Aku kesal juga pas dengar cerita Sherry. Maka sesuai saranku, aku bilang Sherry menemui Pak Zakar, wakil dekat yang derajatnya diatas ketua jurusan. Jual aja namaku aku bilang. Sherry menurut, setelah aku yakinkan, kalau Pak Zakar pasti bantu.

Jadilah Sherry menghadap Pak Zakar, menunjukkan video yang pernah dia kirim ke aku itu (video adegan2 sexy mereka saat main UNO). Sherry ancam video itu akan disebar dan akan merusak citra kampus.

Tak berapa lama aku dengar Pak Zakar lalu memanggil ketiga orang itu, dan dipaksa mengundurkan diri dari kampus.

Mendengar mereka di DO, aku telp Sherry. "Apa kata gw, benar kan Pak Zakar bisa bantu kalau lu jual nama gw ke dia" Aku tertawa bahagia, karena Pak Zakar bisa juga dimanfaatkan.

"Apaan? Gw harus rela dikentot sama dia diruangannya"

"Lha kok bisa"

"Iya dia horny pas lihat video yang aku tunjukkan. Dia mau nekan ketua jurusan untuk DO mereka, asal gw mau dikentot dia. Ya udahlah, aku pasrah aja"

"Waduh, keenakan dong dia"

"Iya. Gw juga keenakan sih. hehe."

"Dasar pecun lu"

"Biarin wek. Btw, kenapa tadi dia bilang gw ga bisa cerita ke lu kalau gw habis dia pakai ya? Kok kayaknya dia takut sama lu?"

"Sini ke kost an biar gw ceritain. Sambil bawa baby lotion yang banyak"


Hukuman Setimpal Untuk Fotografer Mesum

Untuk urusan Fotografer, Marscha memutuskan membereskannya sendiri tanpa bantuanku. Dia bilang dia yang bertanggung jawab karena dulu mau dimodusin sama fotografer itu, bahkan sampai foto-fotonya beredar di forum IGO. Karena ini sudah menyangkut aib yang dishare di dunia maya, Pacarku berpikir memakai UU ITE untuk menghukum Fotografer itu. Tapi Marscha minta dibantu oleh Putri, karena bokap putri pensiunan tentara dengan pangkat lumayan tinggi, masih banyak koneksi.

Siang itu Marscha pamit ke aku. Dia ditemanin Putri menghadap dikantor bokapnya pada jam makan siang. Kata Marscha, Putri yang sudah dikenal disana, dengan hormat para bawahan mengantarnya langsung keruangan bokapnya. Akhirnya Marscha ketemu bokapnya Putri dan menceritakan semuanya. Bokapnya Putri siap bantu. Dia kasihan juga masih muda begini berurusan dengan kejahatan IT.

“Baiklah. Saya suruh nanti anggota saya untuk kawal biar cepat selesai”

“Makasih om”

“Makasih papa”

“Kamu ga ada kasus begini kan, put?” Kata bokapnya dengan mata tajam kearah Putri.

Putri awalnya grogi, sebelum akhirnya dijawab Marscha: “Putri anak baik kok om. Ga aneh-enah. Masih perawan”

“Baguslah. Jangan aneh-aneh”

“SIAP PAPA” Jawab Putri sambil terseyum penuh arti ke Marscha.

Aku ketawa terbahak-bahak saat Marscha menceritakan dialog diatas. Masa iya Putri perawan. “Hellooo...pak, anak bapak sudah sering dikontolin”.

Selang 3 hari kemudian. Marcha dapat telpon dari ajudan bokapnya Putri. Katanya lokasi tempat tinggal fotografer itu sudah diketahui dan sudah diintai selama 2 hari ini. Marscha disuruh datang ke sebuah alamat. Agar sama-sama mengrebek dan jadi saksi atas semua barang bukti.

“Biar aku sendiri saja sayang. Kamu ga usah ikut” Kata pacarku.

Aku biarkan saja pacarku itu pergi. Daripada aku ikut dan nanti ribut disana. Toh pacarku akan aman juga ada aparat yang jaga. Amanlah. Tapi aku minta pacarku nanti datang kekost menjumpaiku untuk menceritakan detail penggerebekan.

Aku menunggu dengan deg-degan di kost. 1 jam berlalu dengan cepat, tapi pacarku belum ada kabar. 2 jam sampai 3 jam pacarku belum kasih kabar juga, bahkan telponnya mati. Aku makin penasaran. Jangan sampai ajudan bokapnya Putri itu menembak mati fotografer. Kasihan juga. Kalau dihajar sampai babak belur sih gpplah.

“Sayang sudah beres ini. Aku jalan ke kost kamu ya” Wa pacarku. Akhirnya yang ditunggu muncul juga.

Sejam kemudian aku dengar suara mobil di halaman kostku. Aku mengintip dari jendela. Tapi pengendara maupun penumpang tidak langsung turun. Mobil itu sepertinya mobil dinas berplat khusus.

5 menit kemudian pacarku baru turun dari mobil itu. Seorang aparat dengan badan besar tegap dan sepertinya dari daerah timur tampak turun juga dan mengbrol sebentar. Kudengar mereka berdua tertawa, sambil pacarku mencubit pinggang tentara itu.

“Sayang, semua sudah beres”. Katanya sambil memelukku, saat dia tiba dikamar kostku.

“Oh yaa? bagaimana ceritanya?”

“Aku mandi dulu ya. Gerah. Nanti aku ceritakan” Aku sedikit curiga sama pacarku yang buru-buru kekamar mandi. Sebelumnya aku lihat bajunya rada kusut. Dan rambutnya rada acak-acakan. Sepertinya ada seustu disudut bibirnya yang belum terhapus, cairan putih kental seperti susu. Hmmmm.....

15 menit kemudian pacarku selesai mandi. Dia hanya mengenakan handuk, dan duduk diatas kasurku sambil mengeringkan rambutnya. Sexy sekali pacarku ini, dengan tubuh yang sedikit basah.

“Jadi tadi kita ke kostnya fotografer itu. Sergio langsung gerebek kamar Delvin. Delvin yang lagi didepan komputer langsung diringkus dan diikat diatas kursinya. Sergio sudah bawa tali ternyata. Delvin berontak diatas kursi, tapi mulutnya dilakban”

“Wah seru amat...” Kataku. Sambil mengingat nama aparat itu: Sergio.

“Iya yang. Delvin ga bisa bergerak karena diikat dikursi. Kemudian diintegroasi sambil ditampar begitu. Bahkan kepalanya sampai ditutup kain basah biar sampai ngaku. Aku rada seram sih. Tapi efektif juga karena delvin akhirnya ngaku”.

“Terus...?”

“Delvin ga bisa mengelak karena setelah dilihat laptopnya masih log in ke forum itu. Dan di laptopnya banyak foto-foto. Tapi foto-foto aku ga ada di folder laptopnya yank. Terus sergio nampar lagi sambil tanya dimana foto-foto aku. Akhirnya Delvin nunjukkan Hardsiknya didalam lemari”.

“Ada foto kamu?”

“Ada yank. Sergio buka isi harddisk itu dilaptop. Benar saja, sesi foto-foto sebelumnya itu terlihat didalam 2 folder”.

“Syukurlah..” Jawabku lega.

“Sergio buka folder hardisk itu dikomputer. Sebenarnya aku rada malu sih. Karena Sergio bisa lihat foto telanjangku. Tapi ya udahlah bodo amat. Namanya juga investigasi”.

“Lalu?” sambarku cepat dengan suara aku buat sesantai mungkin, padahal pikiranku ntah kemana membayangkan cowo lain melotot menatap foto tubuh telanjang pacarku.

“Iya, Bang Sergio sita hardisk itu. Dia tanya dengan keras ke Delvin apa ada foto2 lain. Delvin jawab ga ada. Terus dia diancam kalau berani macam-macam sama aku, dia akan hajar. Delvin kelihatan takut sekali, sambil badannya gemetar”

“Terus?”

“Ya sudah begitu saja yank. Habis itu akun Delvin di forum itu didelete sama bang sergio. Aku lega”

“Syukurlah. Begitu saja ceritanya?”

“Ya, aku senang banget. Jadi ga akan dikerjain fotografer itu lagi kedepan. Ada Sergio yang akan hajar dia. Dan aku kasih hadiah buat Sergio”

“Hadiah apa?”

“Hmmmmm....aduh cerita ga ya?”

“Ya ceritalah...Jujur saja. Aku ga akan marah” Jawabku mencoba biasa. Walau kepaa sudah mulai nyut-nyutan mendengar kata "hadiah"

“Benar ya. Aku harap kamu ga marah dan nyesal karena aku jujur, karena aku melakukan ini semata-mata agar aku aman, dan hitung-hitung balas budi”

“Ayo cerita” Katanya. Mulai mencurigai ada insiden apa.

“OK fine. Jadi pas lagi lihat foto-foto telanjang aku itu kan cukup lama, semua foto dilihat, mulai dari awal aku pakai lingerie, sampai yang bugil kelihatan toket. Sesekali Sergia memperhatikan aku, aku hanya balas senyum, walau malu banget. Tapi aku perhatiakan celananya dan ternyata batangnya Sergio sudah tegang. Aku kaget juga. Ini orang horny lihat foto-fotoku. Wajar kali ya. Namanya cowo Normal. Tapi dia gentle. Dia ijin kekamar mandi, ga berani nakalin aku”

“And then?”

“Terus dia kekamar mandi untuk coli. Kan lama amat ya. Aku sudah ga tahan lama-lama didepan delvin yang menatapku tajam. Apalagi aku takut ikatannya lepas, dan fotografer itu bisa jahatin aku. Ya sudah aku menyusul kekamar mandi yang pintunya ga ditutup. Aku kaget saat lihat dia sudah buka celana dan lagi kocok batangnya. Batangnya gede yank. Hitam berurat begitu. Dia bukannya nutupin batangnya, malah minta aku bantuin kocokin...”

“Kamu mau?”

“Awalnya aku ragu yank. Tapi kan aku merasa berhutang budi kedia. Ya sudah aku akhirnya mau. Toh cuman pakai tangan, pikirku. Lagian biar cepat balik.”.

“Aku lalu kocok pelan batangnya yang hitam itu. Dia keenakan. Lucu ngelihat orang segede Sergio bisa mendesah-desah. Hihihi...”

“Cukup lama juga aku kocokin tapi dia ga keluar. Lama banget. tanganku capek”

“Karena ga keluar juga, jadi aku inisitif buka baju. Maksudku mau bantu dia makin terangsang yang lihat tubuh telanjangku. Ya udah aku buka kancing-kancing kemejaku, lalu aku turunkan BRA ku kebawah, agar dia bisa puas melihat toketku"

“Habis itu, aku lanjutin kocokin batangnya. Tapi dia ga tinggal diam”

“Dia remas-remas dadaku. Putingku dimainkan olehnya. Kamu kan tahu itu titik sensitifku".

“Ntah bagai mana ceritanya batangnya sudah ada tepat didepan wajahku. Dia tarik rambutku, lalu dimasukkan batanganya ke mulutku. Mau ga mau aku oral dia. Mulutku penuh sama batangnya. Aku coba paksakan hisap biar dia cepat keluar”

“Mulutku sampai pegal. Lama amat keluarnya”

Aku mendengarkan cerita pacarku dengan jantung yang mulai berdegub kencang, meski ada rasa cemburu disana tapi tak ada sebersitpun gelora amarah, entah mengapa.

"Dia akhirya Minta digesek-gesek batangnya di memekku biar cepat keluar. Ya sudah, biar ini cepat selesai aku lalu turunkan celana dan CDku, lalu nungging pegangan di bak mandi. Aku bilang hanya boleh gesekin, jangan dimasukin. Dia setuju".

"Dia lalu mengarahkan batangnya gesek-gesekin memekku yank. Geli banget. Aku bolak-balik ingatkan dia hanya boleh gesekin, soalnya palkonnya sesekali nyepip masuk. Dasar emang orangnya sopan, dia nurut aja. Jadilah dia gesek-gesek terus, sampai aku basah. Banjir juga karena aku horny".

"Kamu horny ya? Tanya Sergio ke telingaku. Aku diam aja karena malu. Dia jilat telingaku, lalu turun ke leher. Bahkan dia mulai mainkan lagi tangan kanannya di dada kananku. Disitu aku ga bisa bohong lagi yank, aku menyerah sama nafsuku. Maafkan aku" Ucap Marscha

"Karena aku sudah keenakan, tanpa sadar aku sendiri yang dorong pantatku kebelakang. Masuk sebagian batangnya. Maaf ya sayang".

Jantungku berhenti berdetak. "Ja...di.....kamu yang masukin duluan?" Tanyaku

"Iya sayank, maaf ya. Habis sudah ga tahan. Dan aku ingin cepat-cepat selesai biar bisa pulang"

"OK. Lanjut ceritanya" Kataku mencoba santai.

"Batangnya yang sudah bersarang di memekku, tanpa komando mulai keluar masuk. Aku lalu digenjot dikamar mandi dengan posisi aku membelakanginya. Awalnya lembut, sekitar 10 kali sodokan, tapi habis itu kencang. Dia kasar juga genjot memekku, jadi rada sakit. Apalagi kontolnya besar, belum terbiasa di memekku. Bahkan dia remas-remas dadaku yang terayun-ayun. Kebetulan ada kaca kamar mandi, dia bisa lihat toketku yang terayun indah".

Anjis pikirku. Sekarang ada kontol yang lebih besar yang sudah masuki memek pacarku yang sempit. Apakah setelah ini vaginanya jadi longgar?

"Cukup lama dia genjot aku posisi itu yank. Aku sudah keluar sekali, tapi dia masih ON. Karena dia belum keluar jadi aku inisiatif ambil kendali. Aku bilang mau woman on top saja."

"Maksudku WOT dilantai kamar mandi, eh dia malah angkat tubuh telanjangku kekamar yank. Diletakkan aku di ranjang. Malu banget ada Delvin disana. Dia melotot tajam melihatku telentang telanjang. Tapi lama-lama aku bodo amat. Mampus lu pikirku. Delvin hanya bisa melihat, tapi ga bisa menyentuhku."

"Sergio menggenjotku lagi dengan posisi missionari, dimana aku yang dibawah dan dia yang diatas. Aku sudah ga perlu lagi malu-malu mendesah. Bahkan adanya Delvin disana membuatku makin horny. Maaf ya sayang. Aku mendesah-desah dengan kencang, sambil sesekali aku lirik Delvin yang melotot tajam. Pasti kontolnya sudah ngaceng dan tersesak di dalam celananya. Mana posisi dia terikat lagi"

"Eh kamu horny yang. Itu kontolnya kok naik?" Kata Marscha menatap btaangku yang sudah tegang karena mendengar ceritanya.

"Iya nih. Lanjut aja ceritanya" Kataku sambil melepas celanaku, sehingga kontolku tersembul keluar.

Marscha yang pengertian, kemudian merengkuh kontolku, lalu mengocoknya sambil melanjutkan cerita. Sangat seru sekali mendengarkan ceritanya yang detail, sambil batangku dikocok-kocoknya. Aku horny.

"Tahu ga yank, kontolnya Sergio dalam banget masuk ke memekku. Aku sampai harus menahan nafas tiap kali kontolnya masuk. Dia ga mau dengar aku bilang lembut nyodoknya, malah makin cepat, kayak orang bar-bar. Aku sampai orgasme dengan posisi itu"

Aku mendengarnya makin gila saja perasaanku. Segera aku tarik handuk Marscha, sehingga dia sekarang sudah telanjang. Aku langsung remas dada indahnya itu, aku mainkan putingnya. Membayangkan baru saja puting ini disedot-sedot cowo lain. Aku raba vaginanya, yang ternyata sudah basah juga. Jariku dengan gampang masuk kedalam liang vaginanya, dengan perlahan aku keluar masukkan.

"Ouhhhh...sayang nakal..." Katanya manja.

"Lanjut jadi ceritanya yank. Aku makin horny"

"Iya habis itu, aku disuruh naikin kontolnya yang. Posisi WOT. Aku diatas. Katanya dia mau lihat toket aku bergoyang-goyang pas naik turunkan badanku diatasnya. Ya udah aku naikin lagi kontolnya. Walau aku lemas, aku paksakan aja goyangin badanku. Biar dia cepat keluar dan aku bisa cepat-cepat balik ketemu kamu"

Marscha menatapku. Aku ga tahu harus percaya atau tidak dengan perkataannya yang terakhir. Kemudian wajah kami berdua mendekat dan kami berciuman. Sambil berciuman aku raba vaginanya dan dia balas raba batangku. Kemudian aku merebahkan diri.

"Lanjut ceritanya yank. Tapi sambil masukan memek kamu kesini" Aku tunjuk kontolku yang sudah tengang maksimal karena ceritanya. Marscha menurut. Lalu mengarahkan liangnya menelan kontolku.....BLESSS.... masuk seluruhnya batangku ditelan vaginanya. Nikmat sekali. Sambil bergoyang, aku mecoba menghayati kenikmatan apa yang telah diberikan pacarku ini. Marscha menaik turunkan tubuhnya, sesekali berhenti saat ceritanya panjang.

"Aku lalu ganti gaya, masih posisi WOT tapi aku membelakanginya. Biar aku bisa lihat delvin. Jadi posisi delvin dekarang pas didepanku. Aku puas melihat mukanya yang lagi menahan horny, sambil aku naik turunkan memekku diatas kontol sergio"

"Aku bilang ke delvin: lu sudah gw kasih enak, malah sembarangan sebar foto gw di internet....*** tahu terimakasih lu......rasakan"

"Ntah kenapa, mungkin karena dendam ke fotografer sialan itu, aku jadinya mau hukum dia. Maaf ya sayang. Hukumannya adalah aku buat dia tersisksa birahi. Maka sambil digenjot Sergio dari bawah, aku buka resletingnya di delvin. Kontolnya yang sudah tegang maksimal segera terpampang. Aku raba-raba saja. Bahkan sambil aku kocok-kocok. Dia meringis keenakan. Tapi aku sengaja ga aku kasih keluar spermanya. Biar mampus aja dia". Pacarku sebenarnya menceritakan ini dengan terbata-bata karena memeknya aku genjot.

Bahkan aku suruh juga Marcha posisi WOT membelakangiku untuk mempraktekkan yang dia lakukan tadi. Nikmat sekali merasakan sensasi ini, membayangkan kalau sudah ada batang lain memasuki vagina pacarku. Ada perasaan cemburu, tapi juga horny yang tak tertahan. Jujur aku sangat menikmatinya. Ini sudah diluar dugaan.

"Yank, ganti gaya yuk. Aku mau disodok sambil nungging" Kata Masrcha. Dia lalu memposisikan dirinya nungging dengan indah diatas kasurku. Kemudian aku mendekat, dengan sekali sentakan masuk seluruh batangku di memeknya.

"Jadi sergio belum juga keluar. Aku sudah kewalahan. Malah dia minta aku nungguing kayak gini yank. Katanya dia mau remas-remas pantatku. Kemudian aku di doggy sama dia. Kami kayak anjing kawin. Tangannya bukannya meremas, malah nampar-nampar pantatku".

Aku tak ingin kalah dengan cerita pacarku, maka aku genjot dia dengan buas dengan posisi doggy style juga. Kontolku terasa mentok sampai dinding vaginanya, aku remas-remas pantatnya yang sexy itu, sesekali aku tampar. Ada bercak merah di kulit mulus pantatnya.

"Posisiku sekarang berhadapan dengan Delvin. Aku bahkan pegang pahanya. Kami sangat dekat sekali. Aku rasakan hembusan nafasnya diwajahku. Aku lalu cium aja dia. Maaf ya sayang. Ntah kenapa aku horny banget digenjot sergio sambil dilihatin Delvin yang hanya berjarak hanya beberapa centimeter. Ya udah aku kasih bonus dikit aja ke fotografer itu dengan memberikan bibirku. Bahkan aku pegang kontolnya dan aku kocok-kocok, sambil berciuman. Lucu sekali melihat delvin yang horny banget tapi masih terikat di bangku. Aku sampai orgasme panjang sekali posisi itu. Memekku banjir yank"

Mendengarnya makin aku hantam dengan kesar memek pacarku, bahkan sampai suara paha kami beradu dengan keras. Marscha ternyata senang dikasari begitu, Vaginanya makin banjir parahm, menets diatas kasur.

"Kemudian Sergio suruh aku emut kontolnya Delvin, sambil dia masih tetap menggenjotku tanpa memberi waktu istirahat. Aku yang sudah lemas dan ga bisa mikir apa-apa lagi, tanpa sadar sudah menurut. Ntah kapan kontolnya Delvin sudah ada dimulutku. Aku sedot aja dengan kuat. Keenakan dia. BIar ajalah aku kasih bonus dikit. Sergio sudah ada tanda-tanda mau keluar, dia makin kasar menggejot sampai kontol Delvin sesekali keluar dari mulutku. Tak berapa lama kurasakan kontolnya fotografer itu berdenyut-denyut dimulutku, tapi pas sudah mau keluar aku lepas, biar aja dia tanggung."

"Kamu jahat banget sih yank, buat orang kentang" Ujarku, sambil terus menggenjot sambil meremas-remas toketnya yang terayun-ayun" Kurasakan sebentar lagi akan segera keluar. Cerita pacarku ini membuat darah dari otak mengalir cepat ke batangku. Pacarku juga hampir orgasme.

"Habis dia juga jahat samaku...auhhhhhh.....ahhhhhhhhh,,,,,,,ahhhhhhh........." Desah Marsha, dia meremas sprei kasur dengan kencang, kurasakan kontolnya seolah diremas seperti vakum cleaner. Dia orgasme. Aku juga sudah ga sanggup menahan gejolak birahi ini. Biasanya aku bisa bertahan lebih lama, tapi dengan cerita Marscha begini aku makin horny saja, dampaknya kontolnya makin cepat dialiri darah, sehingga mau keluar.

Ya udah aku keluarkan saja, ga usah ditahan, nanti lanjut ronde 2. Memek ini akan selalu ready.

"Aku keluarin didalam ya sayang?"

"Terserah kamu sayang"

Crottt...crottt...crottt..spermaku masuk kedalam vaginanya, banyak sekali sampai meluber diselah-selah bibir memeknya. Nikmat sekali bisa ngecrot didalam seperti ini.

"Eh Sergio tadi keluar didalam ga?" selidikku.

"Ga kok sayang"

"Benar?" Tanyaku lagi.

"Iya. Pas sergio mau keluar, aku bilang jangan didalam, untung dia nurut. Aku lalu berlutut didepan kontolnya, aku hisap sampai semua spermanya habis"

"Tahu ga habis itu apa? Aku cium Delvin, sperma sergio yang dimulutku aku masukkan ke mulutnya. Haha"

"Jahat kamu" aku terseyum melihat kebinalannya.

"Iya, dia sampai muntah-muntah."

Kuihat pacarku tertawa penuh kemenangan. 5 menit kami terdiam sambil mengumpulkan nafas. Nikmat sekali bercinta sambil bercerita begini.

"Kamu suka ya kalau aku dikentot cowo lain? Buas amat tadi mainnya"Tanya Marscha kemudian.

"Iya" Jawabku singkat.

Kemudian cerita Marscha berakhir dan kami tertidur kecapean sekitar satu jam. Kami kemudian bercinta sepanjang sore dan malam itu. Bahkan sampai aku minta pacarku berbohong ke ortunya ga bisa pulang karena lembur ngerjain tugas, agar Masrcha menginap malam ini dikamarku.

Malam itu kami bercinta dengan hebat. Semua tempat dikamarku jadi saksi pertempuran kami. Semua lobang yang ada dipacarku aku masukin. Kami hanya beristirahat sebentar, lalu lanjut lagi. Aku dan Marscha memiliki nafsu yang menggebu-gebu. Itu semua berkat kebinalannya.

"Yank, kamu ada no Sergio?" Tanyaku.

"Iya ada, kenapa?"

"Suruh dia kesini besok ya"

"Hah? Mau ngapain?"

"Aku mau lihat dia kentot kamu depan aku"

"Hah, serius?"

"Iya....habis itu kita nanti theresome"

"Asikkk...." Katanya lalu mengambil HP nya. "Tapi malam ini biar Marscha persembahkan tubuh Marscha buat Billy seorang. Billy bebas mau ngapain saja. Aku budak mu"

"Ok Fine. Sekarang kamu beli makan di warung depan. Tapi ga usah pakai CD dan BRA. Pakai kaos saja. Dan ga boleh bawa uang. Ntah gimana ceritanya, pokoknya harus ada makanan sama minuman nanti"

"Ok sayang. " Katanya menurut.


THE END
Mantap hu ceritanya, akhirnya selesei, side story' nya pake judul apa ya hu?
 
Baru selesai marathon cerita ini, makasih banyak ya hu, ceritanya bener2 seruuu
 
Punya pacar kayak Marcha ini ngeri ngeri sedap ya, doi cerita kita ikutan ngerasa deg degan..
 
Sayang sekali suhu ga ikut lktcp.... padahal cerita marcha cocok dengan temanya

Belum percaya diri. Biar para maestro yang ikutan.

Abis marathon

Lebih seru marathin bacanya ya. Ga kentang gitu. Kalau kentang suka dikejar2 penulisnya. Dan penulis jadi beban moral

===

Terimakasih semua apreasisnya. Maaf ga bisa balas satu2. Jadi memotivasi ane untuk trus berkarya. Sekarang lagi finishing cerita dari POV Marschanya.

Tapi kalau jenuh, pengen juga refresing buat cerita baru. Ada ide?
 
Tapi kalau jenuh, pengen juga refresing buat cerita baru. Ada ide?

Gimana kalo gini:

A laki-laki,

B, perempuan, pacar A.

C, laki-laki, selingkuhan B.

D, perempuan, anak dari si B dan C.

Part 1:

Ada mahasiswa laki-laki A. Punya pacar mahasiswi B.

Si B ini selingkuh sama si C. Terus hamil sama si C.

Pas si B udah hamil anak si C, malah ditampik sama si C. Nangis si B. Ngadu ke Si A.

Si A marah, ngumpulin temennya. Si C dihajar, dipaksa tanggung jawab nikahin B.

Akhirnya C nikahin B. Pas acara nikahan si B sama si C, si A hadir.

Si B lari nangis-nangis ke pelukan si A.

Si A ngebujuk B, biar nerima C sebagai suami B.

Part 2.

Belasan tahun kemudian, si A jabatan dah lumayan, tapi masih belom nikah, karena trauma pacarnya, yaitu si B, selingkuh.

Ada proyek kerja sama, kantor tempat kerja A sama kantor tempat kerja B. Ketemulah secara nggak sengaja, si A dan si B.

Si B cerita, si C dah meninggal dunia karena sakit.

Si A ngelihat, si B agak kurang sehat, terus si B ambruk.

Si B dibawa ke rumah sakit. Ternyata sakitnya sudah parah. Si B ngehubungin anak perempuannya dari si C, yang masih SMA, yaitu si D.

Si D dateng sendirian ke rumah sakit masih pakai seragam sekolah, cantiknya ngalahin ibunya.

Si A, jatuh cinta sama si D.

Si D juga ngelihat oom-oom ganteng yang mapan yaitu A, jatuh hati juga.

Si B bilang, kalo si A suka sama anak perempuannya yaitu si D, dia ikhlas.

Part 3

Akhirnya hubungan si A sama si D, dari cinta pada pandangan pertama, berlanjut dengan ngajarin pelajaran sekolahnya, jalan-jalan, nonton, makan, tanpa aktifitas seksual (ya iyalah, si D belom 18 tahun.).

Pas ulang tahun si D yang ke-18, si D ngikhlasin perawannya ke si A.

Trus lanjut hubungannya, sampe ada adegan seks di mobil pas si A jemput si D pulang sekolah.

Suatu ketika, si A nguping, obrolan si D sama si B, kalo si D nungguin lamaran dari si A.

Si B bilang ke si D, jangan cuma jadi pengganti Mama (si B) buat oom A.

Si A keluar dari ngupingnya, ngasih cincin tunangan ke si D di hadapan si B.

Akhirnya, si A nikah sama si D, setelah si D lulus SMA.

Beberapa bulan kemudian, si B meninggal dunia karena sakitnya.

Nggak lama setelah itu, Si A dan si D, bawa anak mereka yang masih bayi ziarah ke makam si B.
 
Terakhir diubah:
Akhirnya salah satu cerita favorit ane tamat... sori ketinggalan beritanya suhu, pas ada notif sebelumnya lg padet bgt RL...
Ending yg keren, mgkn bukan yg diharapkan oleh netijen yg udh terlanjur emosi ama marscha.. tp justru artinya suhu sukses mengemas karakter marscha n billy sehingga netijen larut dlm ceritanya...
Sekali lg congrats suhu dan waktunya ane melipir ke lapak suhu di sebelah nih...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd