Setelah perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan kami pun sampai dirumah
" haaahhh capek banget yaampun "
" bobo aja a " rina tersenyum sambil membereskan barang barang
" temenin bobo yu hehe "
aku segera mengecharge HP karena sudah mati total
" ah yang ada nanti bukan bobo "
" kan kita emang tidur, ini doang yang berdiri hehehe " aku menunjuk pada kontolku yang ngaceng
" baru aja bilang hehehe "
" tapi aa kasian sama rosa, resti "
" dipake terus ya sama pak kades " ia dapat menebak fikiranku
" ohh atau ajak kerja aja disini, nanti nyari deh gampang "
" pernah rina ajak dulu "
" terus? "
" gak hafal jalannya katanya "
" gapapa kita jemput aja nanti " kataku
" iya deh nanti coba diajak lagi "
sambil mengotak ngatik HP dan menyalakannya tiba tiba saja banyak pesan masuk dan telepon tak terjawab hingga HPku hang
" duh ini kenapa macet HPnya "
" kan dirumah rina gak ada signal a "
bahkan neng, mang kosim & yuni meneleponku berkali kali
" ada apa ya rin, kayaknya ada sesuatu deh "
" hmmm gatau a " ia terlihat mengantuk
" kamu istirahat dulu aja, aku mau kerumah mang kosim ya "
" hmmm hmm " ia sudah mengantuk parah, aku segera menyelimutinya dan langsung memacu mobilku menuju rumah mang kosim
TOK TOK TOK
" assalamaualaikum mang "
" waalaikumsalam, duh gan punten saya belum ke kebun "
" ohh iya gapapa "
" masuk dulu gan, neng bikin minum buat si agan "
mereka terlihat sibuk, kedatanganku jadi tidak enak saja rasanya karena waktunya tidak tepat
" kenapa mang nelepon saya, di kampungnya rina susah signal "
" ohh itu gan " ia menunjuk ke arah rumah yang tak lain rumah anwar, sebuah bendera kuning berkibar dirumahnya
" HAH??? siapa mang? "
" anwar "
yuni seketika berkaca kaca saat mang kosim berkata seperti itu
" ah masa sih?? " sungguh masih tidak percaya dengan apa yang kulihat, segera aku menelpon neng
" assalamualaikum "
" waalaikumsalam aa " ia seperti sedang pilek terdengar dari suaranya
" lagi dimana neng "
" dirumah a "
" aa kesitu ya "
" iya a "
mereka menatapku
" ini beneran mang? yun? "
" udah 40 harinya gan " ujar mang kosim
" innalillahi, kenapa? sakit? "
mereka saling tatap dan menatapku heran
" neng gak cerita gan? "
" enggak mang, tapi saya mau kesana sih rencana " aku sudah tidak enak hati
" iya gan, nanti kebun saya beresin "
" yaudah mang saya jalan dulu ya " saat lewat kembali aku memastikannya, benar bendera kuning menempel dirumahnya. Ah aku tidak percaya, apa ini bagian dari skenario rekayasa dan ilmu pemikatnya?? jujur saja aku sudah benar benar hilang kepercayaan apalagi setelah kejadian kejadian mereka yang menyimpang.
Letak perumahannya memang lumayan jauh dan memakan waktu untuk sampai kesana hingga setelah beberapa saat akupun tiba di gerbang perumahan dan langsung menuju rumahnya
TOK TOK TOK
" assalamualaikum "
" waalaikumsalam " neng muncul dengan mata yang kembung dan hidung yang memerah
" neng kenapa? " aku mengusap wajahnya dan seketika ia memelukku erat hingga menangis sesenggukan
" hmmmm aa "
" aa belum tau sebenernya ada apa "
ia semakin erat memelukku
" hmmmm aa "
" iya sayang " kuusap rambutnya, walau bagaimanapun ia tetap istriku, aku masih memiliki rasa dan tak sepenuhnya hilang.
" a anwar meninggal "
" aa liat bendera kuning dirumahnya " kataku
" udah 40 hari "
" jadi gimana awalnya " tanyaku
Ia menceritakan secara semua detail kejadiannya dengan jelas, sehingga aku dapat menangkap ceritanya tapi sepertinya masih ada yang ditutupi
" a anwar emang ngancam dulu ke dia "
" emang nagih utang apa? " tanyaku
" ada bisnisan dia a "
" bisnis apa maksudnya? "
neng kembali tertunduk dan memelukku lebih erat lagi
" maafin neng a "
" cerita aja, aa tau masih ada yang kamu tutupi "
" a anwar dapet keuntungan dari tubuh neng "
" hah?? kamu dijual? " tanyaku dengan nada tinggi
" awalnya neng gamau a, tapi uangnya menjanjikan "
memang aku tahu ia membeli rumah ini secara cash, aku segera berdiri dan menuju kamar
" si dede aa ambil aja " kataku ketus
" aa " ia kembali memelukku, dan cukup lama kami terdiam membisu
" masalah keturunan oke aa gabisa ngasih, tapi masalah financial? apa pernah kamu gak makan? "
" maafin neng a " ia menangis sejadi jadinya
" inget si dede neng, dia tau apa yang kamu lakuin "
" maafin neng "
aku sungguh emosi namun bingung antara sedih, kecewa dan kaget. Segera kupegang pipinya dan menatapnya tajam
" kamu kenapa sih? mana cowok cowok yang udah nidurin kamu? apa ada disaat kondisi kamu gini? "
" mungkin ini balesan buat neng sama a anwar " katanya sesenggukan.
Aku sudah kehabisan kata kata dan bingung harus berbuat apa dengan kondisi sekarang ini
Disaat seperti ini pria pria yang menikmatinya tidak ada satupun yang datang, tapi yang aku takutkan ia semakin terpuruk dan berbuat hal nekad, yang sudah pasti melibatkan si bayi
" untung kamu gak senasib sama anwar, masih dikasih kesempatan buat berubah "
aku mencoba menenangkannya
" aa " ia membenamkan wajahnya ke pundakku, memang disaat terpuruk yang dibutuhkan wanita hanyalah pundak dan pelukan
" kamu cewek baik baik kok, cuma salah pergaulan aja "
" hmmmm "
" aa pilih kamu karena aa yakin itu "
" maafin neng a, neng nyesel "
lama kami berpelukan dan rasanya aku tidak ingin meninggalkan mereka jika kondisinya seperti ini
" udah gaboleh nyesel, dari awal kamu juga pasti tau akibat dari hal yang kamu lakuin kan "
" hmmmm "
kasihan juga aku melihatnya semakin terpuruk saja
" udah udah ya "
" neng masih sayang sama aa " ia memelukku semakin erat
" iya, udah jangan nangis "
" neng gamau kehilangan aa "
" udah, berubah aja dulu. Perbaiki diri kamu ya " kuusap kepalanya, mencium keningnya
" iya a "
" kamu cewek baik baik kok aa tau "
Kami menghabiskan hari itu dengan pelukan erat yang tak lepas sama sekali, hanya ini yang ia butuhkan saat ini dan bukan ingin membohongi rina.
" yaudah aa pamit ya "
" iya a, makasih udah dateng "
" iya "
Aku segera pulang dan menemui rina untuk menceritakan insiden ini padanya karena rina juga mantan istri anwar
" kok rina gatau ya? "
" iya aa juga kalo gak kerumah mang kosim gak bakalan tau "
" terus teh neng gimana sama si dede? "
ia tidak menggubris masalah anwar namun fokus ke neng dan si bayi, apa rina juga sebenarnya tidak mencintai anwar? ia benar benar enggan membahas tentang anwar bahkan disaat seperti ini
" aa takut mereka nekad "
" atau gini aja a, teh neng tinggal disini sama si dede "
" ah kamu ada ada aja "
" harus ada yang kontrol a, mereka gaboleh dibiarin kalo kondisinya lagi gini bisa depresi "
nah itulah yang aku takutkan dan melibatkan si bayi, aku sangat tidak mau itu terjadi
" nanti aa fikirin dulu "
" rina gak keberatan kok kalo teh neng sama si dede disini, malah seneng " katanya.
Memang benar ia wanita idaman, aneh anwar malah mengecewakan wanita sebaik rina hanya karena memeknya yang gundul hahahaha, sungguh bajingan sekali