Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cerita dari pulau seberang

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Setelah ini mungkin vakum dulu sampe tgl 20. Berhubung doi baru ultah tanggal segitu. Jadi next post bareng penampakan ya hu

Enjoy it hu!
[HIDE]
Part II

Hubunganku dengan ara baik2 saja. Tidak ada peningkatan status hubungan dr sebatas teman have fun kepada tingkat lebih. Ara tidak memiliki perasaan untuk suka kepada ku, begitupun sebaliknya. Bagi ara, aku adalah guru dimasa exploitasinya. Bagiku, ara adalah pelampiasan masa mudaku. Kami saling melengkapi sebagai insan yang dikejar nafsu

Tidak bisa dibilang rutin. Kadang hanya sekali sebulan kami bertemu untuk melepas dahaga birahi masing2. Kadang dihotel, kadang dimobil ara, dan dibeberapa tempat lain. Namun untuk perlu suhu ketahui, aku tetao menjaga virginity ara. ******? Bukan, ini bentukku menghargai ara sebagai partner.

Part II ini akan kuceritakan bagian dimana aku dan ara mencoba sensasi bdsm. Jika pada umumnya orang mengenal 50 shade of grey melalui film, maka tidak dengan aku dan ara. Sebelum filn tersebut release, ara memperkenalkanku pada buku tersebut. Setelah aku selesai membacanya, ara merasa tertantang untuk mencobanya. Well, belum tau aja dia kalo ini adalah salahsatu fantasi ku selain outdoor. Dia akan menyesal menantangku melakukannya. Menyesal karna akan terlalu gampang basah :). Ini adalah salahsatu part soft bdsm yang masih aku ingat karena cukup menantang.

Sore itu, ara sedang sendirian dirumah. Seperti biasa, kakaknya pergi kerumah temannya. Sementara orgtuanya diluar kota. Lalu bagaimana aku bisa melewati cctv rumah ara? Ara mematikan listrik dengan menjatuhkan kontak listrik lalu mematikan wifi ketika listrik telah dihidupkan. Sementara aku akan masuk diantara jeda itu. Ketika listrik hidup, aku sudah dikamar ara.

Ara masuk ke dalam kamarnya dan langsung mendorongku. Ia langsung menciumku dengan buas. Ara menggigit bibir ku sementara jarinya menari diatas dadaku. Bukan begini rencana sebelumnya.

Aku menjambak ara dengan kuat dg harapan ia melepas ciumannya. Namun justru sebaliknya. Ara malah makin buas menggigit bibirku. Aku jambak dan aku lepaskan ciuman itu. Terlihat wajah ara bersemu merah dan kecewa aku menghentikannya

"Maksud lo apaan nyium gue gitu?"
"Hah?"
"Gue nyuruh lo kaya gitu emang?"
...
"Plaakkk" satu tamparan dariku mendarat di pipi ara yang chubby
Ara hanya diam.
"Plakkk"
"Ga gini juga anjing kalo mau bdsm. Takut ah liat tatapan lo kaya gitu, kaya mau merkosa aja bangsat"
Langsung tawaku lepas karna melihat tampang ara yang cemberut
Aku mengambil tali dan alat2 lain yang telah aku siapkan dari rumah. Sementara ara aku minta memakai jilbab dan baju sekolahnya yg sudah tidak akan dipakai lagi. Itu adalah isi perjanjian kami untuk hari ini. Bdsm dengan ara menggunakan jilbab dan pakaian sekolahnya.

Aku lalu menyuruh ara duduk dikursi belajarnya. Aku mulai aksiku. Dimulai dengan tangannya yang aku ikat dibelakang. Lalu mulutnya aku tutup dengan scraf. Setelah itu aku menarik ara dan mendorongnya kekasur. Aku menindihnya dari belakang. Aku mulai mencium lehernya dr belakang. Suara ara tertahan dr balik scraf.

Puas dengan lehernya. Aku tarik badannya sehingga ara setengah menungging. Selanjutnya, aku mulai membuka beberapa kancing kemeja ara dan menaikkan branya agar 34c (atau lebih, karna dadanya semakin lama semakin besar menurutku saat itu). Setelah pepaya gantung itu keluar, aku sentil dengan keras ujungnya yang lancip dan lalu menariknya hingga puting tersebut sudah cukup keras, aku mengambil freshcare dan lalu mengoleskannya dibagian berwarna coklat muda tersebut. Tidak banyak, hanya sekedarnya saja.

Lepas dari itu, aku buka kembali scraf yang membekap mulut ara
"Segini doang? Gaenak anjir, gaada rasanya"
Seketika aku merasa dilecehkan oleh siswi ini. Aku tampar pantatnya yang menurutku cukup berisi.
"Oh gaada rasanya ya?"
"Menurut lo? Masa langsung main gini aja, foreplay kaya biasa dulu napa"
Glekk. 2x aku dilecehkan dalam waktu singkat. Seolah ara lebih mengerti bdsm. Aku ambil kembali fresh care tersebut lalu aku mulai mencium leher ara
"Maaf deh. Kan gue belom pernah bdsm gini. Kirain lo nya mau main langsung aja"
"Lo setengah2 bego. Kalo mau kaya merkosa ya lgsg kasar aja. Kalo mau nge role ya bilang dulu. Ato kalo mau menggoda ya goda dulu aja baru mulai kasar ditengah. Jangan setengah setengah ah!" Ara terlihat kesal
Aku hanya diam
"Jangan diem aja bang, ini tangan gue pegel. Gue juga pegel nungging gini mulu. Cepetan ah"
Aku hanya bisa memberikan response dengan membalikkan kembali badan ara agar tiduran. Aku mulai mencium bibir ara dengan lembut. Semakin lama insentitas ciuman kami semakin panas. Ara mulai masuk kedalam permainan. Nafasnya mulai memburu. Tangan ku mulai memegang putingnya yang telah kulumuri dengan freshcare tadi. Tidak terasa panas. Mungkin ini yang membuat ara tidak mood krn tidak terasa panas, pikirku.

Ketika asik berciuman, aku menghentikannya. Terlihat mata ara mulai sayu. Seolah memintaku melanjutkannya
"Kenapa?"
"Terusiiinnnnn"
"Apaaa?"
"Terusin baaangggg"
"Kenapa emangnya?" Sambil ku sentil dengan keras putingnya
"Aahhhh terusin dong plisss"
Aku justru melepaskan ara dan mengambil kembali freshcare dan tali yang terletak diatas meja. Aku oleskan freshcare itu di sekitar puting ara. Ara hanya menarik napas dalam saat itu. Setelah cukup rasanya, aku kekamar mandi yang ada dikamar tersebut untuk membasahkan tanganku.
Sekembalinya kekasur, aku langsung meremas dada ara yang telah dilumuri freshcare. Ara melenguh cukup keras ketika aku menarik pentilnya. Aku lalu mencium kembali bibirnya yang tebal.

Cukup rasanya bagiku, aku lalu mengikat dada ara dengan tali yang aku sediakan sebelumnya. Terlihat acakacakan. Memang aku masih pemula sepertinya.

"Gue punya ide deh"
"Apaan?"
"Gimana kalo lu sambil telponan ama cowo yg kita cari di ****?"
"Tujuannya?"
"Ya biar dia mikir kalo dia udah jago banget bikin lu mendesah padahal mah gue yang bikin hahahaha"
"Iseng banget anjir. Ribet ah. Tangan gue udah diiket gini gimana mau sambil telponan coba?"
"Gampang. Itu urusan gue"

Akhirnya aku membuka aplikasi *** dr hp ara. Sementara itu aku membuka dulu ikatan tangan ara tetapi tdk dengan ikatan di dadanya. Ara duduk didepanku dengan bersandar didadaku dan aku memainkan aplikasi tsb yang juga dilihat ara. Setelah beberapa menit, akhirnya kami menemukan orang yang cocok. Lalu kuberikan hp ke ara karna ditelpon oleh orang tersebut. Ketika suasana ditelepon mulai memasuki tahap yang serius, aku mulai mengikat kembali tangan ara. Ara menggunakan headset waktu itu agar memudahkannya sambil telponan dg orang itu.

Sejujurnya aku tertawa melihat ara menjawab sekenanya ditelepon tersebut. Aku mulai membalikkan badan ara dan meremas pantatnya. Lama lama remasan tersebut berubah menjadi tamparan. Ara berteriak cukup keras
"Aaaahhhh sakitttt" Semakin ia mengucapkan sakit maka aku semakin keras untuk menamparnya.
Lepas dari itu, aku kembali mengambil tali yg tersisa dan mengikat putingnya lalu tali tersebut aku tarik2.
"Bilang kalo lo itu perek"
"Hah?"
Aku tarik tali tadi dengan sentakan mendadak. Ara kaget dan berteriak. Orang ditelepon itu juga kaget krn ara.
"Admit it, ra"
Ara hanya diam. Aku balas diamnya dengan tarikan kembali. Ara membalasnya demgan desahan. Kami saling balas membalas hingga akhirnya ara menyerah
"Ah guee lonn he lo bang"
" Gak jelas sayang, yang lantang dong"
"Gue lontt eeee looo" masih ada jeda antara suku kata yamg ara ucapkan. Akhirnya aku menampar pipi ara dan memberikan sentilan di putingnya demgan sangat keras
"Duhhhhhhhhhhh" terdengar desahan ara. Aku yakin itu desahan bukan kesakitan. Matanya berbicara padaku. Aku tidak peduli lagi pada orang ditelepon itu, tujuanku memang hanya untuk membagi fokus ara agar tidak fokus padaku hingga aku mendapatkan timing kembali seperti saat sekarang ini. Oleh karena itu, aku mengambil hp ara, mematikan telepon dan meletakkannya dimeja. Terdengar beberapa kali deringan, namun kami mengacuhkannya. Jika korban kentang saat itu adalah para suhu disini, mohon maaf sebesarbesarnya hehe

Siswi sma yang masih menggunakan pakaian sekolahnya itu terlihat menunggu kembali ke kasur. Tatapannya mengisyaratkan nafsu yang sudah mulai naik. Aku balikkan badannya agar tiduran kembali
"Ayo akui kalo lo itu lonte ra" aku sedikit mencekik leher ara dan mencium telinganya dr luar jilbab.
"Iye bang, gue lonthhh eeee loo"
"Sebutin dengan lantang ra"
Akhirnya ara menyebutkan dengan lantang. Dan itu justru membuatku tidak puas. Aku mulai mengelus selangkangannya dan menyuruhnya menyebutkan kata kata kasar yang menunjukkan identitas diri dia didunia nyata dan mengunakan bahasa daerahku. Silahkan suhu sekalian membayangkan saja untuk menyesuaikannya.

Hingga keluar satu kalimat yang tidak aku sangka dr mulut ara
"Gue pecun lu dam, analin gueeee"
Saat itu rok ara telah naik dan cdnya telah terlihat. Saat mendengar itu, aku kaget dan langsung mengelus v nya dengan makin cepat
"Oh siswi sma favorit ini mau di anal?" Kupadukan dengan wajah merendahkan. Ara seketika diam. Dia seolah tak percaya telah mengatakan hal tersebut. Hal itu membuatku makin menjadi mengerjainya
"Sibangsat mau dianal yaaa?" Kali ini aku padukan dengan menggesek belahannya sambil mencium leher dan menyentil putingnya yg sudah sangat keras
"Ehmm iyaaa. Tapi tetep jgn ambil V gue bang. Terserah mau lo panggil perek ato apa" ujarnya dengan malu

End of part II.
[/HIDE]
 
gk begitu fans sama bdsm, tp nice update suhuu..
lanjutkeun
 
anjrit!!!! ini bagus banget ceritanya!!!

manteb bang!!! lanjutin terus!!!
 
Distruction sore ini


[HIDE]
d4271b599309973
5a40e0599310043
796006599310113
[/HIDE]
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd