Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG PETUALANGAN BUDI

Bila kalian masuk ke Budi Universe, Pilih 2 orang yang yang jadi teman hidup

  • Amelia

  • Rara

  • Anisa

  • Hana

  • Mirna

  • Yohana

  • Aulia

  • Siti

  • Atun


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Status
Please reply by conversation.
EPISODE 10.

Hujan belum ada tanda-tanda berhenti, bahkan hujan ini mungkin baru awal dari dari buruknya cuaca hari ini. Suara petir mengelegar membelah suara rintik hujan yang terdengar sangat keras. Namun derasnya hujan itu tak membuat Atun ragu membuka resleting calana Budi untuk mencari bagian tubuh yang ia pegang tadi. Atun agak kesusahan melakukannya sehingga dia memilih berlutut dihadapan Budi yang sedang duduk di kursi kayunya.

“Tun,” Cegah Budi.

“Atun ingin tahu seperti apa bentuknya kak,” lanjut Atun. Budi menelan ludah. Fikirannya sudah kacau balau. Dan kontolnya sudah terlalu sakit tertekan oleh celana yang ia kenakan. Atun lalu menurunkan Celana yang panjang yang dikenakan Budi. Pelan pelan ia tarik sampai menuju mata kaki Budi. Lalu ia menatap celana dalam Budi. Ada yang menonjol seperti pipa paralon yang menjulang kearah kiri celana dalam itu.

Dengan pelan Atun menarik celana dalam Budi dan sontak kontol Budi mengarah ke wajah Atun dan sempat mengenai pipinya. Atun kaget, ujungnya agak basah. Ini pertama kalinya ia melihat dari dekat penis pria dewasa. Kontol itu terihat keras dan berurat dan hitam. Atun kini sedikit ngeri membayangkan bahwa seyogyanya penis diciptakan untuk masuk dalam vagina. Apakah bisa organ sebesar itu masuk kedalam vaginanya.

Atun penasaran lalu menyentuh kontol Budi dengan Pelan. Budi kaget, namun sentuhan itu hangadari tangan yang bukan dirinya membuat kontol budi terus mengerah. Atun lalu meraba kontol budi, memijatnya pelan dari atas sampai ujung pangkal kontol budi.

“Mhh.” Budi mengerang. Badanya terasa Panas dan kontolnya sudah terlalu keras. Atun lalu mencoba menjilat ujung penis itu dengan lembut, sesekali ia coba untuk memasukkannya kedalam mulut namun Atun rasa ia hanya bisa memasukkan kepalanya saja. Budi bisa merasakan kehangatan dari mulut atun, walau basah namunlidah atun yang aktif membuat Budi tak bisa menahan kenikmatan itu.

“mmmmhh,” Atun menyedot kepala kontol ian sambil sesekali menjilatnya. tangannya mulai konstan kengocok kontol itu dengan pelan dan lama lama menaikkan ritmenya.

“Mmmmh,” ucap Budi.

Atun semakin mengocok kontol budi dengan keras.

“Tun, ah kocok terus kontol kakak tun,” ucap Budi. Semua itu spontan ia tak bisa berfikir lagi. Atun menjilat jilat batang panjang itu dengan ganas, sesekali ia sedot dengan keras dan mencoba memasukkan ke dalam mulutnya dan menelan sedalam dalammnya. Tambah lama kocokan atun semakin cepat. Budi duduk tak berdaya merasakan nikmatnya mulut Atun. Budi sesekali memajukkan pingganya sehingga kontol itu memenuhi mulut atun.

“Kakak suka?” jeda atun.

“ya tun, kocok terus tun,” pinta budi. Namun atun malah menghentikan kocokannya. Ia melihat sekeliling namun di ruang depan itu hanya ada meja kayu dan kursi kayu.

“Kamu mau kekamar kakak?” Pinta Budi. Atun mengangguk. Budi lalu berjalan sambil menentang celana dengan posisi hanya memakai baju saja. Atun mengikuti dari belakang. Mereka lalu duduk dipinggiran kasur. Bingung akan memulai lagi dari mana.

Budi duduk dengan canggung, kontolnya yang berdiri menjulang tak bisa ia tutupi dengan tangannya. Ia mantap atun, gadis itu menggunakan rok hitam dan baju kaos lengan panjang dan jilbab instan yang seperti sehari hari Atun pakai. Budi baru sadar di balik jilbab yang menutupi dada Atun ada gundukan daging besar yang ia tutupi. Mungkin karena tubuh atun yang besar membuat budi gak sadar payudara atun melekat ketat dan ingin berontak di dalam kaos lengan panjang yang dipakainya.

“Kak?” panggil atun.

“Ya,”

Atun berdiri malu-malulalu melepas celana dalam yang tersembunyi di dalam roknya. Atun lalu membaringkan tubuhnya di kasur, menarik roknya lebih tinggi sehingga pahanya yang putuh tampak jelas. Budi menelan ludah. Atun mempersilahkan Budi. Atun lalu melebarkan pahanya sambil memalingkan wajahnya karena malu menatap wajah Budi.

“Setubuhi Atun kak,” Ucap atun.

Budi menarik nafas. detak jantungnya berdegup kencang. Dia bingung, apakah dia harus langsung memasukkan kontolnya ke memek Atun. Apa dia harus menciumnya dulu, atau tapi kontol itu sudah terlalu keras. Budi mendekati atun, ia sedikit melebarkan kembali paha atun, tampak memek Atun yang berwarna cerah senada dengan kulitnya dan ditumbuhi bulu bulu halus, tampak sempit sekali. Ia mendekatkan pinggulnya. mencoba mengarahkan kontolnya ke lubang yang bahkan tak bisa budi lihat dengan jelas. Budi memastikan lalu memegang memek Atun. Basah. Sangat basah. Sejak kapan? Fikir budi.

“Pelan pelan ya kak.”

Budi mendorong pinggulnya, kontol itu mencoba melesak masuk kedalam memek Atun tapi sempit. Susah saat akan masuk atun langsung menjerit kesakitan. sambil mencengkram tangan budi dengan kukunya.

“Ahh kak. aduh sakit kak,” RIntih Atun. Ia menggigit bibirnya karena tak tahan ada benda yang coba memasuki memeknya yang sempat.

“tahan ya atun,” kata Budi. Budi dengan sabar mencoba memasukkannya dengan pelan lagi-lagi atun meremas kasur dan merintih kesakitan.

“Aduh kak, sesakit ini ya kak, kayak kulit atu mau robek,” Rintih atun. Budi tidak menyerah. Budi menekan kembali namun mencoba menghiraukan rintihan atun dan Dengan usaha yang cukup lama akhirnya kontol budi bisa masuk diiringin dengan teriakan Atun dan cengkaran keras di lengan Budi.

“Kak, stop dulu kak,!” Teriak atun. Teriakan itu kalah dengan lebatnya hujan di luar. Budi mendiamkan kontolnya di dalam. setelah genggaman atun di lengan budi mulai melemah, Budi menggerakkan pinggulnya pelan yang diringin oleh rintihan atun.

“Kak, sakit.”

Kepala budi mendadak pening. Darahnya berdesir. nafsu ini tertahan terlalu lama. Ia lalu menekan Kontolnya masuk dengan keras. Atun merintih sakit namun Budi sudah tidak bisa mendengar. ia lalu dengan ritme pelan memompa memek Atun. Saat Atun mau memegang lengan Budi, dengan cepat Budi menepis dan menekan tangan Atun di kasur. Budi lalu mengocok memek Atun dengan kontolnya.

“kak, nanti dulu kak sakit,” Rintih Atun

Budi tak peduli, ia terus mengerakkan pinggulnya. ia lalu menggenggam jari jemari atun masih masing dengan tangannya. ia lalu menggerkan pingggulnya tambah cepat, atun teriak merintih namun dengan cepat ia menutup mulut atun dengan ciuamannya, dijilatnya bibir atun dengan nafsu, bibir mereka beradu, sesekali lidah budi main di dalam mulut atun. Atun menikmatinya walau rasa sakit di memeknya tak tertahankan. Goyangan Budi semakin cepat, atun tak bisa bergerak karena tangganya dipegang dengan erat. mulutnya terpaut oleh mulut Budi yang dengan ganas mulai turun dan menggigit gundukan daging yang masih ditutupi kaos Atun.

“Ah kak,”

Budi memelankan goyangannya, nafas atun mulai memelan, Budi lalu menarik kontolnya dengan pelan, tambah ada bekas darah menempel di kontolnya. Atun memegang memeknya karena perih. ia usap darah itu dengan celana dalam yang ia taruh di sisi kasur. Kontol budi masih berdiri.

“Boleh ditunda dulu kak? vagina Atun sakit banget,” kata Atun.

“Gak bisa tun! kamu bilang kamu mau disetubuhi kakak. Atun? kamu bohong sama kakak?” Budi, sudah tidak terdengar seperti budi biasanya. Suaranya dingin dan terkesan intimidatif.

“Atun gak bohong kak,”

“Ya jangan pernah bohongi kakak,”

Budi lalu menarik rok atun dan melepas jilbab instan atun dengan pelan lalu menampakkan rambut hitam atun yang berhelombang. Namun mata Budi tidak kesana. Leher atun yang putih tampak ingin dinikmatinya. Ia lalu pelan pelan mendekati leher atun lalu menjulukan lidahnya menyentuh kulit leher atun dengan lembut. Atun menggeliat nikmat mulutnya mendesarh mengeluarkan suara suara nikmat.

“Mmmhhh. kak,” kata ataun “ atun geli,”

Budi tidak berhenti menjamah inchi demi inchi leher atun dengan ganas, sesekali ia menggigit dan menyedotnya. Atun mendesarh pelan. badannya bergerak mengiri rasa geli yang bahkan sampai terasa di vaginanya yang tadi perih. Atun

“kak enak kak, geli,”

“Mmmuhhhh,”

Tangan budi tidak diam, pelan pelan tangan masuk dari bawah meraba pelan dari perut lalu menuju gundukan yang masih di selimuti BH. Tangan budi mengerayang mengangkat penutup susu atun sehingga tangannya leluasa menjamah susu Atun yang masih kencang dan besar. Ia memilin puting atun dengan lembut, kaki atun menghentak kaget dengan rasa nikmat yang menjalar disekujur tubuhnya. Saat Budi sibuk menjamah susu kiri atun tangan kakan atun meremas susu bagian kanannya. rasa nikmat yang atun rasakan sangat luar biasa.

Budi melepas ciuman lehernya ke atun lalu membuka baju dan BH atun. Kini tubuh atun tak lagi ditutupi apapun. Atun tampak malu dan menutup kedua susunya dengan tangan dan mengatupkan pahahnya agar memeknya tak terekspose. Sayang sekali tangan itu terlalu kecil untuk menutup susu yang tampak menantang dan tambah mebuat kontol budi berdiri.

Budi tak sabar, ia lalu langsung menyerang susu itu dengan nafsu, ia menjilati puting Atun dengan ganas, sesekali ia mengigitnya sehingga atun menggeliat. Atun menghimpit paha Budi dengan kedua pahanya, memeknya di usap usapnya di paha Budi yang sudah basah oleh lendir. Desahan atun memenuhi ruangan itu. Tangan budi mulai menjamah memek atun, tangannya meraba memek yang basah itu dengan pelan. Tubuh atun mengelinjang keras. ia tak sanggup merasakan banyakknya sentuhan nikmat yang menyantroni tubuhnya.

“Ahhh kak aja susu atun, gigit aja kok enak,” racau Atun. Budi langsung melakukannya, Budi menggigit putung atun. “Ahhhhh kak, sakit tapi enak,” racau atun.

Serangan budi berlangsung lama. rasa nikmat yang dirasakan atun membuat tubuhnya lemas tak berdaya namun hidangan utama belum keluar. Budi lalu bangkit, kakinya berlutut di antara paha Atun. Kini tak ada kata ampun. NAfsunty sudah terlalu memuncak. Tanpa aba-aba budi menggesekkan kontolnya di bibir memek Atun.

“Ahhh enak kak,” Rintih atun. tangan Atun sibuk memilih susunya sendiri.

Budi lalu menekan pinggulnya dan blas kontol itu masuk ke dalam memek atun yang sempit, kepitan memek itu sangat terasa apalagi dengan ukuran kontol Budi yang besar. Atun meringis namun dia tak ingin mengeluh lagi. Memang sakit tapi kini dia bisa merasakan kenikmatan. Budi memaju mundurkan pingganya dengan cepat, memek Atun yang sudah basah kini membuat kocokan kontolnya ke memek atun lebih lancar walau jepitan memek atun benar benar meremas kontolnya dengan nikmat. Atun mendesar, tangan atun mengalung ke lehar Budi.

“MMMmm ih ahhh.” racau atun. budi lalu memainkan puting Atun sambil mengocok memek Atun dengan ritme yang tambah cepat. Atun merintih, memeknya yang sakit memelan dipenuhi rasa geli yang nikmat.

“Kaaak, kenapa enak kak, ayo kak, lebih cepat kak,” Atun mulai merasakan kenikmatan yang tiada tara. Kontol yang besar itu seolah menekan semua saraf dalam memeknya. kocokan kontol budi berlansung cukup lama, dia memainkan tempo sehingga atun meracau tak jelas.

“Kontol kakak enak, enak sekali kak, lebih dalam kak, aahh kakak,” mendengar itu budi lalu mengocok memek atun dengan kontolnya lebih cepat. tubuh atun lalu menegang, kakinya mengapit kaki Budi sehingga budi tambah menekan kontolnya ke memek atun. Atun seolah sedang meraskan sesuatu keluar dari tubuhnya, himpitan vagina atun terasa lebih kuat di kontol budi. lalu tubuhnya bergetar lama. hingga sesaat kemudian ia tiba tiba lemas.

“Ahhh kak, Itu tadi apa kak, enak banget.” ucap Atun. Budi memelankan goyangannya. Setelah atun tampak rileks. Budi lalu membalikkan tubuh Atun pelan. Atun yang masih lemas menurut saja. ia lalu menarik paha atun sampai atun terlihat menungging. Pinggul atun yang lebar tampak marum dan memek sempit ditengahnya menantang ingin dimasuki. Kontol budi lalu dengan cepat menusuk memek atun dengan posisi berbeda, posisi doggy. Kontol Budi menghujam dengan keras, Atun langsung mendesah keenakan. Budi memang tak bisa melihat wajah atun yang mendesah kenikmatan namun susu atun yang menggantung, tampak menggoda untuk di remas dengan keras.

“Mas, remas lebih keras mas. kurang keras,” kata atun. bekas tangan Budi tampak merah di susu atun yang besar, namun atun menyukai itu, rasa sakit itu menambah kenikmatan saat memeknya di sodok oleh Budi.

Goyangan budi semakin cepat, lebih 15 menit mereka ada di posisi yang sama. Budi juga mulai bingung kenapa belum ada tanda tanda dia mau keluar walau kontolnya masih terus mengeras. Budi lalu melepas serangan kontllnya di memek Atun. Atun lalu berbalik dan mendorong tubuh budi sampai budi berbaring. Atun lalu duduk di paha Budi,

“Atun di atas ya kak,” kata Atun. Atun lalu memegang kontol budi dan mengarahkan ke memeknya. ia lalu menurunkan pinggangnya. Kontol Budi langsung melesak masuk seolah membentur dinding di memek Atun. Kontol Budi terasa sangat hangat. Atun sempat terdiam karena sensani memeknya terasa sangat penuh.

“Ahhhhh.” rintih atun, “kakak diem aja ya,” kata Atun.

Atun lalu mengoyangkan pinggulnga naik turun, goyangan itu membuat budi merintih. Susu Atun yang naik turun langsung tampak tambah merasangsang Budi. Tak tahan, budi lalu menyerang susu itu dengan remasan yang kuat. Ataun memejamkan mata, sentuhan Budi di susunya membuatnya merem melek tak karuan. Atun lalu meraba raba lehenrnya sambil merasakan kontol Budi yang lebih terasa dengan posisi ini. Budi tak sanggup menahan nikmat ini. dia ikut menaik turunkan pinggulnya. hujaman pinggul Atun membuat kontol budi masuk sangat dalam.

Plok plokk

“Enak sayang.”

“kak budi atun senang, enak sekali. kenapa baru sekarang atun tau ini kak budi, aAhh kak, enak sekali” kata atun meracau. Sampai akhinrya budi tak tahan. tanganya mengepal lalu air maninya keluar dengan deras ke rahim atun. Atun masih menggoyang tak sadar tiba tiba rahimnya terasa hangat.

“Ahhhhh,” racau budi,

“Kak?”

Gerakan Budi pelan namun menghujam ke sisi dalam memek Atun.

“Maaf kakak keluar tun”

“Di dalam?”

Atun menghentikan goyangannya. Kontol itu masih menusuk ke memek atun. Atun lalu mengangkat pinggulnya, tampak lelehan air mani budi mulai keluar dari memeknya. hangat dan mempunyai bau yang khas.

“Kalau atun hamil, kakak mau tanggung jawabkan?,” tanya Atun yang masih duduk di atas paha budi dengan toket besar menggantung indah menantang di hadapan Budi

Budi mengangguk.

Tak lama kemudian, kontol budi berdiri kembali dengan keras.

“Kayaknya kalau kak budi nafsunya sebesar ini, atun akan kurus,”

Budi lalu menyergap Atun dan mereka berdua rebahan di kasur. Budi memeluk atun dari belakang

“kakak akan buat kamu olahraga tiap hari,” kata Budi. Ia lalu mengangkat kaki kiri atun dan kontolnya menyelinap dari belakang di belahan memek yang tadi belum dibersihkan.

“masih basah kak.”

Budi tidak peduli dia langsung menghantam memek itu dengan kontolnya. Atun memejamkan mata. ternyata walau masih basah sekali tapi dinding memeknya masih merasakan kontol itu menusuk ke rahimnya.
Atun tertidur lemas di sisi Budi. Atun tak sanggup melanjutkan lagi. Permainan mereka berdua berjalan lebih dari satu jam. Kontol Budi masih berdiri namun tak sekuat biasanya. Kepalanya sudah terasa plong. Ia lalu melirik Atun yang terlentang tanpa menggunakan Busana. Memeknya masih basah, badannya masih dipenuhi oleh air maninya.

Budi tak sadar tersenyum sendiri, seolah sudah berhasil melakukan sesuatu lalu tiba tiba terlintas dikepalanya. “Aku sudah punya pelampiasan, kapanpun aku mau gadis ini pasti akan menurut, kamu gak akan lepas.” Namun budi langsung tersadar. ia lalu memukul mukulkan kepalanya dengan keras.

Ia lalu bangkit dari kasur, mengenakkan pakaiannya lalu pergi menuju kamar mandi yang terletak di luar kamarnya, ia lalu membasuh wajahnya berulang kali.“Sadar budi, sadar.” teriaknya dalam hati. kenapa fikirannya bisa sejahat itu, fikirnya. setelah agak tenang Budi lalu keluar dari kamar mandi.

ia kaget saat tahu Bapaknya sudah pulang dan sedang menengok kedalam kamar. padahal hujan masih deras di luar. namun bapaknya tidak nampak basah.

“Dia anak Pak Kades kan?” tanya Bapaknya saat melihat Budi keluar dari kamar mandi.

Budi terdiam

“Perawan? Waw. Dia itu anak sahabat bapak lo?” kata Bapak Budi. Budi masih tidak menjawab.

“Walau agak besar tapi body sama wajahnya diatas rata rata. Bapak suka susunya. Kamu pernah nyoba jepit kontolmu pakai susunya?”

“Diam Pak!”

“Diam? Kamu mau sok suci lagi di depan bapak?” Razak, bapak Budi mendekati Budi. “Bapak gak marah, kamu tidak memperkosanya, kalian jelas suka sama suka.”Lanjut razak.

“Budi gak mau dengar kata kata bapak,”

Razak lalu menarik kerah baju budi. lalu mendorong dan menempelkan badan budi di pintu kamar mandi.

“Bapak ini bodoh, kamu itu cerdas. Pakai otakmu sebelum melakukannya. Paham! kalau cara mainmu sembarangan kayak gini. Tunggu saja sampai kamu berakhir seperti Bapak. Pesan bapak Hati hati,”

Razak lalu melepas baju Budi dan keluar dari rumah. ia tampak membawa payung dan pergi dalam derasnya hujan.

*************************

“Tun, aku gak kuat begini. Aku harus balikan sama kak Budi,” Siti merengek. Mereka berdua sedang duduk makan bakso di jeda istirahat kedua. Bakso Siti masih penuh sedangkan Atun hanya memesan minuman.

“Kamu ngomong apa sih siti? emang kamu mau dipegang pegang lagi sama kak Budi?” tanya Atun. Siti menggelang. “kalau aku sih mau,” kata Atun, dalam hati.

“Tapi kak Budi baik tun, dia dia buat hati siti berdegub terus,” lanjut Siti.

“kamu makan dulu, jangan fikirin cowok,” kata Atun.

“Aku gak laper Tun.”

“nanti kamu sakit siti,” kata Atun. Atun mencoba menyuapi Siti namun siti menolak, lengan atun yang sedang mencoba menyuapi siti terbentur ke bakso yang ada diatas meja dan jatuh mengenai baju seragam putih dan rok abu abu Siti hingga basah.

“Aduh, maaf siti. Atun gak sengaja,”

“Ya tun siti tahu,” kata siti mencoba membersihkanya pakai tissu. baju putih itu tampak terawang dan menempel di perut siti.

“kamu harus ganti baju siti, di UKS kayaknya ada baju ganti,” kata Atun. Siti mengangguk. Atun memalingkan wajah sejenak lalu tersenyum senang.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd