Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG PETUALANGAN BUDI

Bila kalian masuk ke Budi Universe, Pilih 2 orang yang yang jadi teman hidup

  • Amelia

  • Rara

  • Anisa

  • Hana

  • Mirna

  • Yohana

  • Aulia

  • Siti

  • Atun


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Status
Please reply by conversation.
N
KEMBALI KE MASA KINI

Budi berdiri di depan gerbang rumah Aulia menunggu untuk dibukakan. Ian masih tampak ngantuk dan wajahnya agak pucat karena belum bisa tidur semalaman. Tubuhnya masih belum normal, fikirannya tidak fokus dan kejantanannya selalu dalam posisi ON. Andaikan tidak ada pengantaran hari ini, mungkin Budi akan izin sakit.

“Eh Budi sudah datang,” Aulia keluar dari rumah dengan daster berwarna biru muda dengan jilbab warna senada. Ia tampak lebih Muda dengan pakaian tersebut. Budi tertegun, apakah bu Aulia memang secantik ini biasanya, Wajahnya cerah dengan jilbab warna birunya. Kalau begini ia bahkan semuda Adiknya, Anisa.

“Ya bu, Saya gak telat kan Bu?” tanya Budi. Matanya tak lepas dari Aulia.

“gak kok, ayo masuk,” Kata Aulia.

Budi lalu berjalan mengikuti Aulia menuju ruang tengah, dengan kondisinya sekarang melihat aulia tambah membuat fikirannya amburadul. Pantat aulia terlihat timbul saat berjalan. Seolah aulia tak mengenakan apa apa selain daster itu. Rumah itu tampak sepi dan tidak ada tanda tanda orang selain Aulia.

“Taruh di tempat biasa ya Bud,” kata Aulia. Budi mengangguk. Aulia lalu menuju kedapur mengambil Roti bakar dan segelas kopi. “harum” Fikir budi.

“Sudah bu, sebelumnya terima kasih sudah memesan,” kata Budi.

“Duduk dulu Bud, ini sarapan dulu,” Aulia datang dengan nampan berisi Roti dan segelas kopi. “Jangan nolak ya, ibu gak suka kalau ada yang nolak rezeki,” lanjut Aulia. Budi mencoba duduk dengan pelan, ia tampak tidak nyaman karena kejantannta terus meronta ronta.

“Gimana kuliahmu?” tanya Aulia.

“Lancar bu, seperti biasa. Sekarang tambah sibuk kalau dekat ujian,” Jawab Budi sambil mencicip Roti bakar buatan Aulia.

“Baguslah,” jawab Aulia. “Tunggu sebentar ya, Bud.” kata Aulia. Aulia lalu berjalan masuk kamar dan menutup pintunya. Budi menarik nafas panjang. Ia mencoba bersikap tenang. Ia teringat peristiwa di rumah kayunya bersama Atun. Sebuah peristiwa yang menjadi awal petaka saat dia SMA. Kini, tubuhnya melakukan hal yang persis seperti dulu, padahal selama kuliah rasa itu tak pernah muncul. Apakah solusinya sama? dia harus menyalurkan hasyratnya kepada wanita? Bu aulia? mustahil. Fikir budi.

Aulia memegang keningnya bingung.

“Apa yang aku lakukan sih? buat apa saya suruh budi kesini?”Aulia bingung sendiri dengan keputusannya. “Mana mungkin aku bercinta dengan orang asing? bodoh aulia kamu bodoh,” kata Aulia mengecam keputusannya. Aulia memandang dirinya di cermin. Bodohnya dia. Mandi pagi, membersihkan seluruh tubuhnya. lalu mengenakkan Daster baru yang ia beli tempo hari. Lalu ia hanya memakai daster tanpa ada yang menutupi tubuhnya selain kain itu. Buat apa aku melakukan ini? keluh Aulia.

Budi duduk lebih dari 10 menit menunggu Aulia keluar dari kamar. duduknya tak bisa tenang. Ingin segera pulang dari sini walau Ia ada kuliah pagi jam 7 namun dia tak akan masuk. Di saat seperti ini kuliah bukan solusi.

Aulia lalu keluar kamar, ia membawa amplop lalu segera memberinya ke Budi.

“maaf lama Budi, ini tipsnya,” kata Aulia.

“makasih bu,”

“Sama sama, rotinya sama kopinya sudah habis?”

“Sudah bu, kalau gitu saya pulang dulu,” izin Budi.

Budi berdiri lalu bersiap pergi namun karena ponselnya tertinggal di meja ia duduk mengambilnya lagi. Saat ia berbalik ia gak sadar menabrak punggung Aulia yang juga akan berjalan kedepan. Tabrakan itu cukup keras sampai aulia tersungkur kedepan hingga badan aulia jatuh ke lantai. Aulia jatuh dengan posisi telungkup dan Dasternya tersingkap sampai pantat. Lalu Budi kaget melihat pantat Aulia terpampang di depannya tanpa helai benang yang menutupinya.

“maaf Bu,” kata Budi yang terpana beberapa detik lalu langsung membantu Aulia. “maaf bu, saya harusnya lihat jalan.”

Aulia tampak kesakitan, Budi memegang kedua ketiak Aulia untuk membantunya berdiri dari samping. Budi kaget karena aulia memang tidak memakai apa apa selain daster, tangannya yang lebar sempat menyenggol gundukan hangat di dada aulia. Budi lalu menaruh tangan aulia di lehernya lalu sebelah tangan budi memegang pinggang aulia. Pinggang itu ramping tanpa lemak.

“Saya bantu ke ke kamar ya bu, sekali lagi maaf,”

“ya budi gak apa apa,”

Budi berjalan memapah Aulia menuju kamar. Saat masuk kamar tiba tiba Budi berhenti.

“Kenapa Bud?” Panggil Aulia. Budi terdiam.

“Budi?” Aulia bingung karena Budi tampak mematung.

“gak apa apa bu,” kata Budi lalu melanjutkan melangkah menuju kasur. saat selangkah lagi menuju kasur tangan budi yang tadinya memegang pinggul Aulia kini merayap keatas lalu tiba-tiba mengelus payudara Aulia dari bawah. Aulia kaget.

“Budi? Apa yang kamu lakukan. Aulia mencoba mendorong tangan Budi namun Budi tambah meremas susu Aulia. “Budi apa yang kamu lakukan?!” Budi lalu mendorong Aulia ke depan dengan cepat lalu memeluknya dari belakang. Ia menahan kedua tangan aulia dengan tangan kirinya, lalu tangan kanannya menyingkap jilbab aulia hingga terlihat leher putihnya. Budi lalu menjilat leher aulia dan tangannya turun meremas payudara aulia dengan keras.

Aulia kaget, ia merasakan tubuhnya merespon sentuhan Budi namun ia panik. Ia tak menyangka budi akan berbuat tidak senonoh. “Budi jangan kurang ajar kamu,”Aulia yang masih kesakitan karena jatuh mendorong badan budi menjauh. Budi mengalah lalu melepasnya aulia. Budi tampak beda. wajahnya terlihat bingung dan frustasi.

“Kamu kenapa Budi, kenapa kamu berbuat begitu?” tanya Aulia setengah ketakutan.

“Bodoh! Bodoh kamu Budi,” Budi menyalahkan diri sendiri sambil memukul mukul kepalanya.

“Budi? Budi kamu kenapa?” Aulia kini tambah bingung.

Budi tiba tiba tenang, ia berdiri tegak memandang aulia. Aulia mundur karena kaget dengan tingkah Budi yang tiba tiba menyeramkan. Aulia mencoba menjauh namun terhalang kasur di belakangnya.

“Bagaimana kalau kita berbagi kesenangan saja bu aulia?” kata Budi dengan suara dingin.

“Budi?” aulia seolah melihat budi yang berbeda. Budi tersenyum. Senyuman itu tampak menyeramkan.

“Percuma saja saya melawan lagi, tubuh ini sudah sampai batasnya. mau tidak mau, suka tidak suka kamu harus menjadi pelampiasan ini,” Tunjuk budi ke kontolnya yang menonjol di balik celana yang dia pakai.

“Kamu sinting! hentikan semua ini kalau tidak saya teriak” kata Aulia.

“Silahkan bu aulia. Teriak yang keras, buat semua orang tahu. Biar mereka menghajar saya sampai mati, atau saya akan dipenjara puluhan tahun. Saya tidak peduli, tak ada yang menangisi saya. Tak ada yang akan khawatir, saya memang dilhirkan untuk menyerah kepada dunia. Silahkan? teriak saja.” kata Budi. Budi bicara sambil tersenyum menakutkan tapi anehnya air matanya juga tak berhenti menetes.

“Budi kamu gak apa apa?” Aulia takut namun wajah itu wajah sedih. wajah yang penuh luka.

“Kenapa ibu gak pakai BH? Kenapa ibu gak pakai celana dalam? kenapa? harusnya ibu pakai pakaian tertutup, tak menyuguhi saya minum, makanan, harusnya ibu suruh saya pergi saat ibu menerima bunganya. kalau seperti itu saya tidak akan berakhir seperti ini. Kenapa hal ini terjadi sama saya?” Budi meracau.

“Budi!’ tegas Aulia.

“Hancur sudah semua yang saya bangun, hancur! dan akhirnya saya akan masuk penjara seperti bapak,” Lanjut Budi. “Tapi semua ini kepalang tanggung bu. Boleh saya memohon untuk kita sama sama menikmati tubuh masing masing sebelum ibu melaporkan saya ke polisi?” tanya Budi.

“Ibu gak akan melaporkan kamu, tapi kamu tenang dulu. kamu gak stabil. Tapi tolong tenang dulu,” Aulia melihat ada yang tidak beres dengan Budi, tingkahnya aneh seperti tak sadar diri.

“Ibu gak melapor? serius?” tanya Budi sambil sumringah.

“Ya, tapi kamu tenang ok?” Bujuk Aulia.

“Kalau ibu gak melapor, boleh budi memerkosa ibu?” tanya Budi.

Aulia terdiam. Dia salah menilai Budi, mungkin bukan salah tapi belum terlalu tahu siapa yang dia hadapi. Aulia menyesal berfikir bahwa dia akan menggoda Budi dengan dandanan beraninya pagi ini. Budi memang merespon tindakan bodohnya tapi tak menyangka akan berakhir seperti ini.

“Sekali saja? ya? Ya?” kata Budi.

“Bisa kamu tenang dulu?

Budi mengangguk, aulia mendekat namun budi langsung mendorong Aulia hingga aulia jatuh terbaring di kasur. Budi langsung melompat, mengunci kaki aulia dengan kedua kakinya. lalu tangan aulia di tahan oleh kedua tangan Budi. Aulia berontak namun tubuh kekar budi tak bergeming sama sekali, namun anehnya Aulia tak berteriak. dia hanya melawan dengan fisik sampai akhirnya dia lelah dan tak sanggup lagi melawan.

Saat Aulia sudah tidak berdaya, budi malah melepas tangan aulia dan membuka kuncian kakinya.

“Ini kesempatan ibu teriak sekeras kerasnya, atau memukul saya sekeras kerasnya. Lawan saya sekarang bu. Beri saya pelajaran. Tapi kalau tidak izinkan saya berbuat tidak senonoh kepada ibu,” kata Budi. Mata budi masih berair kata katanya tak susuai dengan ekpsresi wajahnya. Aulia kasihan.

Aulia terdiam. Kenapa dia mematung. Harusnya ia teriak atau menendang Budi seperti yang dikatakan Budi namun rasanya ia tak bisa. Apa mungkin dia menikmati semua ini. Aulai mengangkat tangannya lalu menyentuh pipi budi yang ternyata agak basah oleh air mata. Budi kaget tapi sentuhan itu langsung menusuk di dalam hatinya.

“Jangan sedih, ya jangan sedih.” kata Aulia. Aulia merasa sedang menenangkan seorang anak yang sedang sedih.

Budi menunggu namun Aulia tak melakukan apa apa setelah mengusap air mata Budi. Aulia hanya menatap Budi dengan wajah sedih.

Budi lalu merangkak kebawah sampai wajahnya sejajar dengan posisi memek aulia. Ia lalu mengangkat daster aulia sampai paha dan belahan aulia terpampang di depan wajah Budi. Budi meraba paha putih itu, Budi bisa merasakan kulit yang halus dari aulia. Tampak sekali tubuh itu dirawat dengan baik. Namun yang paling menarik bagi budi adalah belahan di tengah selangkangan putih milik aulia. Memek aulia tampak bersih tanpa ada bulu yang merambat. jelas sekali kalau semua bulunya dicabut dan terpampang memek mulus yang terlihat masih sempit. Warna memek Aulia begitu ranum sampai budi heran apa benar wanita ini sudah menikah dan berumur lebih dari 33 tahun.

Budi lalu melebarkan paha Aulia. Aulia masih terdiam. ia hanya memandang kearah samping seolah tidak peduli. Saat Budi mencoba menjilat bagian atas memek Aulia. aulia sontak menahan nafas. Seketika ada getaran yang aneh merambat keseluruh tubuhnya, bukan hanya geli tapi ada rasa yang lama dia tidak rasakan. Budi lalu menjilat pelan pelan memek Aulia. Lidahnya menari membelah memek aulia yang pelan pelan tambah basah. Aulia mendesah tidak sadar.

“Mmhhhh, ahhhhh”

Jilatan Budi tambah ganas , sesekali ia menyedot memek aulia sampai aulia mengelinjang menahan kenikmatan. Kini tangannya ikut meraba klistoris aulia saat lidahnya sibuk menjelajah liang memek Aulia. Aulia meremas spreinya menahan nikmat yang luar bisa. darahnya berdesir dan nafasnya tak beraturan.

“Ahhhh. terus budi,” ucapnya tanpa sadar.

Budi lalu memasukkan jarinya kedalam memek Aulia. Aulia tersentak namun Budi tak berhenti. Dia lalu balik menilat klistoris aulia seraya jarinya mengocok memek itu sampai basah. Paha Aulia tak bisa berhenti bergerak, kadang kadang ia mengepit kepala Budi dengan keras.

Tiba tiba ada yang terasa merambat di badan aulia, otot vaginanya terasa berkontaksi dengan keras, rasa itu terkumpul di memeknya yang basah lalu saat dia meluapkan rasanya tak sadar ia menyemprotkan cairan dengan deras yang langsung mengenai wajah Budi

“Aahhhhhhhhhhhhh.. ohhh.”

Aulia mengerang lemas. setelah menarik nafas ia baru sadar telah mengeluarkan cairan yang berlebihan. Ia lalu bangkit dan mendapati kasur dan wajah Budi basah. Budi tersenyum namun Aulia tampak bingung. Apa ini? batinnya. Sejak kapan berhubungan intim semenyenangkan ini. Reza tak pernah melayaninya seperti ini. Ia tetap menikmati seks dengan reza namun yang dia rasakan kali ini berbeda. Lalu ejakulasi wanita? ia hanya pernah membacanya di artikel bahwa 10% wanita di dunia mengalami ejakulasi yang berisi 50% urin dan 50 % cairan PSA. Kenapa selama 10 tahun ini ia tak tahu dirinya adalah bagian dari 10% itu.

melihat Aulia bingung sambil duduk , Budi belum puas. ia lalu mengangkat pinggul aulia lebih tinggi lalu kembali menyedot Vagina basah itu. Ia memainkan lidahnya dengan cepat sambil tangannya mengocok vagina itu dengan cepat.

“Budi, apa yang kamu lakukan, kenapa ahhhh enak sayang,” Aulia kembali merebahkan badannya, tangannya mencengkram rambut budi, dan menekannya lebih dalam kearah memeknya. Budi pelan pelan merangkak naik keatas, menjilat inchi demi inchi badan Aulia. Namun tangannya tak ingin lepas mengocok vagina hangat dan basah itu.

Aulia lalu membuka dasternya dan melepas Jilbabnya. Terpampang payudara kencang dan bundar. ukurannya sekitar 34B, cukup besar untuk tubuh aulia yang kurus. Namun Budi pangling saat melihat wajah aulia tanpa jilbab. ia membayangkan aulia adalah cewek anggun berambut hitam panjang namun ternyata rambut aulia berbentuk pixie cut, sebuah model rambut seperti cowok. potongan rambut itu menampakan seluruh leher aulia.

Budi tergoda melihat leher aulia. Ia lalu menyerbu leher itu dengan ganas, ia menjilati setiap sisi leher aulia dengan sesekali ia menggigit dan menyedotnya. Tubuh aulia tak bisa diam. lehernya sangat sensitif. badannya seolah sedang dialiri listrik. Tangan budi tak berhenti berjelajah. saat mulut Budi menjilat kuping aulia tangannya sibuk meremas susu aulia dengan keras. lalu ia memilin putingnya sampai puting itu terasa keras dan menonjol.

“Budi, ah pelan pelan sayang, tapi enak ahh. budi lagi ya lagi,” racau Aulia.

Budi lalu beralih ke bibir tipis itu. Ia manarik nafas. Ia awalnya hanya mengecup bibir Aulia. lalu ia menciumnya lebih dalam sampai akhirnya aulia memainkan lidahnya di mulut Budi. Budi yang terpancing dengan ganas memainkan lidahnya di mulut Aulia. Bibir mereka beradu dan basah. Ciuman itu berlangsung cukup lama. Ciuman panas tadi seolah merubah perasaan mereka masing masing. Mereka berdua saling melempar senyum. Ada rasa yang timbul, ada kesan romantis, tak lagi hanya nafsu yang membara.

“aku sudah telanjang tapi kamu masih berpakaian lengkap,” kata Aulia dengan nada manja.

Mereka berubah.

Aulia lalu membantu budi melepas bajunya. “Itu juga harus di lepas,”

Budi mengangguk. Budi lalu berdiri diatas kasur. Melepas jeans yang ia pakai sekaligus dengan celana dalam yang menutupi kontolnya. Dan Duaarr. Kontol budi menodong lurus kedepan. Aulia tercekat.

“Budi?” heran aulia. “ini apa?” kata aulia yang tak sadar meremas remas kontol Budi. “Ini mana bisa masuk budi,” Aulia lalu mengocok kontol budi dengan tangannya. tangannya yang kecil tak sanggup memegang penuh kontol budi. sentuhan tangan Aulia membuat Budi merem melek.

“Aku masukkan mulut,” tanya Aulia.

Budi mengangguk. “Kau tahu, sebenarnya aku suka melakukan ini, tapi suamiku tak suka, ia selalu ingin bermain main langsung dengan vaginaku,” keluh aulia.

“Memang ibu bisa menggunakan mulut,?” tanya Budi.

Aulia merasa tertantang, ia lalu mencoba memasukkan kontol budi ke dalam mulutnya. Terlalu besar namun ia mencoba memasukkannya maksimal. Kontol budi terasanya hangat, air liur dan sentuhan lidah aulia membuat kontolnya tambah berdenyut denyut. Setelah basah. Aulia lalu mengulum ujung kontol Budi dan mengocok batangnya dengan tangan. Budi menyukainya, sensani hangat dan sentuhan tangan aulia yang halus memijat nikmat kontol budi. hampir 10 menit Aulia melakukannya sampai tangan dan mulutnya pegal.

“Aku kira aku bisa mengeluarkannya di mulutku,” kata Aulia menyerah. “Boleh aku minum dulu,” tanya Aulia. Budi tersenyum lalu mengangguk. Aulia lalu turun dari kasur, awalnya dia berfikir akan menggunakan handuk namun karena tanggung dia memutuskan berjalan menuju dapur tanpa mengenakan apa-apa.

Sampai di dapur aulia lalu mengambil gelas dan air minum dingin di dalam kulkas. Ia menuangnya dengan pelan lalu meneguknya perlahan. Segar, katanya. Tapi tiba tiba tangan budi melingkar di pinggang aulia, budi memeluk aulia dari belakang dan menaruh dagunya di pundak anisa.

“Kok kamu ikut?” tanya Aulia. sambil mengelus tangan budi lembut.

“Nyaman, kenapa budi nyaman sekali memeluk ibu,” tanya Budi.

“Panggil saja namaku langsung, Aulia.” Pinta Aulia.

“Boleh?” tanya Budi.

“tentu saja, tapi kenapa ada yang mengganjal di punggungku” tanya aulia geli.

“Karena kamu belum mencobanya, aulia,” kata Budi. Aulia menarik budi menuju Sofa. Lalu menyuruh budi duduk disana sambil bersandar. Ternyata dibalik jilbab dan baju gamis yang selalu aulia pakai, tubuhnya mungil kalau di banding dengan budi, kulitnya yang putih terlihat kontras dengan kulit budi yang cenderung coklat gelap. aulia lalu duduk diatas paha Budi. Kontol budi tampak berdiri di antara kedua perut mereka. Mereka kembali berciuman. bibir mereka saling berpaut satu sama lain. ciuman itu terjadi dengan penuh gairah, berulang kali lidah Budi disedoot oleh mulut aulia dengan ganas. mereka berdua menyukai ciuman itu. sampai aulia memegang kontol budi dan mengarahkan ke memeknya yang masih basah. Ia mengangkat pantatnya lalu menekan memeknya tepat diatas kontol budi dan Blasss... Kontol itu menusuk masuk hingga mentok di dinding rahim Aulia.

“mmmmhhhhhhh sayang,” lenguh Aulia. ia lalu pelan pelan mengoyangkan pantatnya, hingga kontol budi keluar masuk di memeknya. Memek aulia terasa penuh, sentuhan kontol budi menekan dinding memek aulia yang sensitif sehingga menggetarkan seluruh tubuhnya. Ia suka posisi ini walau suaminya Reza jarang mau melakukannya. karena goyangan aulia kadang membuatnya reza terlalu kewalahan.

“Ahhhhhh, sayang, kontol kamu enak banget,” kata aulia. Goyangannya aulia tambah cepat diikuti oleh teriakkannya yang kenikmatan membelah keheningan rumah itu.

“Ahhh, mmm kamu enak kan sayang, kamu suka goyangan aku kan,” racau Aulia.

“ya aulia, kenapa memek kamu enak sekali, ahh. sempit sekali. goyang terus sayang,” balas Budi yang tak kalah nafsu.

Aulia mengoyang dengan lihai, dia mainkan tempo, dari cepat, ke pelan, kadang dia membenamkan kontol Budi sampai maksimal, seolah mempermainkan kenikmatan yang dirasakan Budi. Payudara aulia bergoyang mengikuti gerakannya yang liar. pemandangan erotis yang memanjakan mata Budi selain kontolnya yang dihisap kuat oleh memek Aulia. Budi membiarkan payudara itu bebas, aulia kadang meremasnya dengan keras dengan kedua tangannya.

Tiba tiba aulia mempercepat goyangannya, dia meracau lebih liar.

“Rasakan ini sayang, masuk kedalam memekku sayang, ahhhhh enak ahhh.”

Aulia lalu merasakan lagi sensasi yang dia rasakan tadi saat di kamar, seluruh badannya menegang, darahnya terasa berdesir, seolah ada yang mengalir dari seluruh tubuh menuju memeknya yang sedang asik menyedot kontol Budi. Goyangan yang semakin cepat itu membuat rasa itu lebih terasa.

“Ahhhhh budi, enak aku keluar sayang ahhhhh,” teriaknya sambil mengangkat memeknya hingga terlepas dan dengan cepat air keluar dari memek aulia dengan deras. paha budi langsung basah diikuti sofa di bawahnya. Aulia lalu memeluk budi, menempalkan dadanya yang kencang ke dada bidang Budi. ia lemas. badannya masih bergetar kuat.

“Aku keluar lagi, sayang. Maaf kalo jadi basah semua.” kata Aulia. Budi hanya tersenyum lalu memeluk erat tubuh aulia. Dia bahagia. dia nyaman, tak pernah ia rasakan hal seperti ini sebelumnya.

Saat aulia masih lemas, Budi lalu diam-diam memasukkan kontolnya ke memek aulia. Aulia sadar lalu mencubit lengan Budi.

“nakal ya, aku masih lemes loh,”

“Biar budi saja yang gerak,” kata Budi. Budi lalu menahan pinggul aulia, ia lalu menyerang memek aulia dengan posisi duduk. Ia langsung tancap gas. mengocok kontolnya di memek aulia. Aulia yang masih lemas langsung menggelinjang seolah energi sedang dipompa kembali ke tubuhnya.

“Sayang, ahhhh, enak sayang.” kata Aulia.

“Memek kamu kenapa sempit sekali aulia,” racau Budi.

gerakan budi konstan membuat pertahaan Aulia beberapa kali goyang dan lagi-lagi mengeluarkan cairan yang banyak, namun budi tak berhenti ia kembali memasukkan kontolnya lalu menghujam memek aulia masuk sedalam dalammnya.

“uuhhhhhh, mentok sayang,ahhhh suka budi, aulia suka,” kata AUlia.

Kocokan kontol budi akhirnya akan berakhir saat Budi merasakan air maninya akan keluar dengan keras.

“Di luar?” tanya Budi.

“Dalam sayang, hamil buat aku hami,” kata Aulia.

“Baik, aku akan buat kamu hamil sayang,aaahhhhhhhhhh,” Budi merasakan air maninya keluar dengan deras, dan aulia ikut menggelinjang merasakan air mani yang hangat memenuhi rahimnya. Budi membiarkan kontolnya diam di dalam memek aulia. mereka berpelukan berpeluh keringat.

Setelah beberap menit budi lalu berbaring di sofa, diikuti oleh Aulia. Sofa sempit itu cukup untuk mereka berdua berpelukan. Budi memeluk aulia dari belakang. aulia mengusap usap tangan budi. Mereka banyak diam mengingat kenikmatan yang mereka rasakan tadi.

“Ini hari yang aneh,” kata Aulia. “aneh tiba tiba aku bisa nyaman sekali dengan orang asing seperti kamu,” lanjut Aulia.

“Kau menyesal?” tanya Budi.

“Awalnya aku berfikir akan menyesal, tapi aku malah merasa bodoh. Bodoh karena gak bisa menemukan kenyamanan dan kesenangan ini lebih cepat,”

“maafkan aku yang tadi, aku tertekan,” Kata Budi.

“Aku tahu, aku melihat dibalik wajah emosimu ada kesedihan, keputusasaan ketidak berdayaan.”

“Senang kalau kamu mengerti,”

“kalau kau mau cerita, aku siap mendengarkan,”

“Yakin? ceritaku tak menarik dan tidak masuk akal,”

“Ya, ceritakan semuanya budi,”

Budi lalu cerita bagaimana awal dia merasakan keinginan seksualnya yang berlebihan, ia cerita bagaimana hal itu pertama kali dia rasakan sampai kejadian bersama Atun di rumahnya.

“Aku takut, bahwa sikapku ke atun hanyalah penyaluran nafsu belaka. Aku sudah merusak anak orang. lalu aku takut kamu juga merasa begitu. tapi rasa yang aku rasakanan sekarang beda. aku tenang, aku nyaman. seolah aku punya sosok orang tua yang melindungi aku dari semua masalah yang menerpaku selama ini. Aku harap rasa ini tak cepat berlalu. Kau percaya dengan ceritaku, aulia.”

“Percaya,” jawab Aulia.

“Bukannya aku jahat?”

“Kamu hanya bingung tak tahu arah,”

“Boleh aku bergantung kepadamu,”

“Ya, boleh,”
Boleh nanya hu??
Budi penyakit nya bisa sembuh GK hu?
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd