Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Petualangan Maryanah, Sang Istri Sholehah

Chapter 8

Pak Muslim menelan ludahnya, tubuhnya panas menahan gelora syahwat, perlahan disentuhnya paha mulus menantunya. Serrrrr…halus dan licin ada perasaan mendesir menyerang tangan dan hati Pak Muslim. Tubuh molek menantunya tergeletak tak berdaya dihadapannya, belum lagi pesona memek mungil berwarna pink yang sedari tadi mengundang birahinya untuk mendekat menuntaskan segala ketegangan yang ditimbulkan. Yanah masih terpejam menikmati sisa-sisa puncak kenikmatan akibat ulah tangan Abah Ganda yang begitu ganas memborbardir kemaluan Yanah dan seluruh tubuhnya.

Digeseknya perlahan kepala Kontol yang sejak tadi mengacung keras, Pak Muslim merasakan nikmat yang tiada tara. Nafsunya semakin diubun-ubun, paha Yanah direngkuh kemudian disandarkan ke bahunya. “Blesshhhhhhh…..shhhhh….shhh….”Kontol itu masuk perlahan membelah bibir memek yang masih rapat. Pak Muslim memejamkan matanya, kenikmatan yang baru pertama kali dia rasakan sungguh memek menantunya ini memberikan berjuta-juta kenikmatan yang sulit digambarkan.

Sedangkan Yanah masih belum sadar bahwa Mertuanya yang sedang memasukinya, kakinya melingkar kuat kepinggul mertunya. “Plok…..plok…plok…..jleb…jleb…jleb…” bunyi beradunya dua kelamin Yanah dan Pak Muslim. “Silahkan dilanjut Tuan, saya permisi dulu….”Abah Ganda undur diri dari ruangan itu. Dirinya tak tahan kalau harus menyaksikan pertempuran dua insan yang sedang memacu birahi, ditutupnya rapat-rapat pintu kamar itu kemudian dia menjauh dengan kelamin yang juga tegang menuntut pelampiasan.

”Ahhhhhh….Masss…..kamu gagah sekali….Ahhhhh….ssshhhh…” Yanah mendesah manja matanya masih terpejam. “Masss….ayoooo..hamilin aku….aaahhhh……Masss….oouuuhhh” lagi-lagi Yanah meracau tak karuan, dia menyangka bahwa lelaki yang sedang berpacu diatas tubuh mungilnya adalah Abas suaminya. Sedang Pak Muslim mendapati Yanah mulai bergoyang erotis dibawah tubuhnya semakin belingsatan. Sungguh dia tak menyangka bahwa akan mendapat rejeki nomplok hari ini. Menikmati memek sempit menantunya tanpa ada perlawanan. Pak Muslim semakin keras bergoyang memaju mundurkan pantatnya, menggempur memek Yanah yang menyedot kontolnya sangat erat.
Kontolnya seperti sedang diremas-remas oleh dinding memek menantu tercintanya. “Ouuuhhh ahhhh grrrhhhmmm…Ahhhh…..Nduk memek kamu sempiiiittt..sekaliiii ahhhh…shhhh” Pak Muslim meracau kemudian melumat bibir tipis Yanah yang menyambut dengan ganasnya bibir mertuanya. Lidah mereka saling membelit, Yanah masih memejamkan matanya, dalam benaknya suaminya buas sekali hari ini. Dan sepertinya kontol suaminya semakin membesar didalam sana, Yanah merasakan penuh sesak sekali memeknya. Dia semakin liar bergoyang ingin memberikan pelayanan terbaik bagi suaminya tercinta.

”Ahhhhhh…….Masss….aku keluaaaarrr ahhhh…seerrrrr…..creeett…criiiit…serrr” Yanah Orgasme setelah 15 menit lamanya di genjot Pak Muslim. Cairan hangat itu menyirami batang kontol Pak Muslim, menambah semangat Pak Muslim untuk menuntaskan permainan ini. Di diamkannya sejenak, dilihatnya tubuh menantunya yang molek putih bak pualam, matanya yang terpejam namun bibirnya menyunggingkan senyum yang manis. Remasan-remasan memek Yanah semakin terasa di Kontol Pak Muslim, sungguh memek kualitas nomor 1, perlahan dan pasti Pak Muslim kembali menggenjot tubuh Yanah setelah reda dari gelombang orgasmenya.

”Plok….plok…plok…Plak….plaaak…plaakk…jleb..jlebbbb..cleppp..cleppp..clopp” Suara benturan paha dan kelamin mereka semakin keras terdengar. Yanah kelelahan orgasme keduanya semakin dekat di ujung, dan “Serrrr….serrr…..seerrrrr….crrriiittttt….creeeettt…ccriiitt…serrrr…Ahhhhh…Ouuuhhh….shhhhh” Yanah melentingkan tubuhnya dicakarnya punggung sang mertua yang masih tetap ganas memacu tubuhnya. Pak Muslim menegang spermanya sudah berkumpul diujung kepala kontolnya, lelaki tua itu penuh dendam asmara, dicengkramnya kuat-kuat pinggul menantunya yang aduhai. Dan sekali hentak Pak Muslim menusukan kontolnya dalam-dalam menembus mulut rahim Yanah.

Yanah mendelik ditengah orgasmenya dia sungguh tak siap dengan serangan tiba-tiba yang begitu menusuk dalam ke rahimnya. Ingatan nya kembali normal, tubuhnya menggigil menyadari bahwa ayah mertuanya sedang menyetubuhinya dengan ganas.
”Ahhhhh….Aabbiiiii…leppaaaassss…ahhhh…lepassss” Yanah berusaha melepaskan diri dari genjotan Pak Muslim. Kakinya menerjang kesegala arah berharap kelamin mereka berpisah, namun gerakannya itu malah membuat Pak Muslim semakin belingsatan. Setiap Yanah bergerak berusaha melepaskan diri justru memeknya semakin mencengkram erat kontol mertuanya seakan-akan enggan untuk melepasnya.

Kontol Pak Muslim seperti disedot mesin vacum cleaner, “Ouuuhhh..Nduukkk..diam Nak sebentar….jangan buat Abi tak tahaaannn…Ahhhh…nikmat sekali memek kamu Ndukkk…Ahhhh” Pak Muslim menahan pinggul Yanah agar tak bergerak. Pertahanannya hampir jebol. Namun Yanah tak mau mendengar ucapan mertuanya, tubuh nya semakin liar bergerak berusaha melepaskan diri. Pak Muslim menyerah, memek Yanah semakin menarik kontolnya begitu dalam. Sekali lagi Pak Muslim menghentakkan dalam-dalam kontolnya tenaganya dikeluarkan untuk menghujam memek binal sang menantu yang sedari tadi tidak mau diam.
”Jleebbb…Blesekkkk…blessshhh…..Dugggghhh” kontol Pak Muslim menyentuh dinding rahim Yanah, Kontolnya seperti dijepit sebuah cincin tepat dibagian kepalanya. Cincin itu begitu rapat menjepit kepala kontolnya mengakibatkan spermanya menyembur menyirami rahim menantunya yang terbuka lebar menanti calon-calon bayi itu berenang kearah indung telurnya. “Ouuhhh,,,,crooooottttt…crooooot….crrooooottt…..ahhhhh….shhhh…..nikmat sekali Ndduuukkkk…Abiii keluar….ahhhh” Mata Yanah mendelik merasakan siraman hangat diperutnya. Airmatanya menetes dipipi, dirinya merasa kotor sudah di nodai mertuanya.

Kedutan demi kedutan cairan sperma itu terasa sekali masuk kedalam rahimnya, yang selama ini tak pernah dia rasa ketika berhubungan dengan suaminya. Hatinya menjerit pedih rasa takut mulai menjalar kedalam dada Yanah, dia khawatir kalau mertuanya akan berhasil menghamilinya. Tangan nya meremas kasur, kaki yang tadi direntangkan kini malah menjepit pantat mertuanya. Pak Muslim ambruk diatas tubuh menantunya, nafasnya naik turun menikmati gelombang-gelombang kenikmatan yang baru saja dialaminya seumur hidup. Bibirnya perlahan mengecup leher jenjang menantunya kemudian merembet kearah bibir Yanah, Yanah memalingkan mukanya dan bibir Pak Muslim hanya mengecup pipi Yanah.

Perlahan-lahan kontol pak Muslim mulai mengecil dan lepas dari bibir memek Yanah, Plop. Pak Muslim bergulir kesamping Yanah yang masih terpejam dengan tetesan airmata di pipinya. Dadanya naik turun tanda bahwa dia pun dilanda kenikmatan yang luar biasa. Perzinahan dengan mertuanya memberikan sensasi kenikmatan tersendiri yang tidak akan bisa Yanah lupakan, justru Ia akan ketagihan dan menuntut untuk selalu dipuaskan. Kedua insan berbeda usia itu perlahan terlelap, Yanah tertidur dengan segores luka dihatinya dan nikmat yang menggoda.

Pak Muslim perlahan terbangun, menatap tubuh menantunya yang masih tergolek lemas. Tubuh itu sudah memberikan kenikmatan dan menjadikannya muda kembali. Dicarinya pakaian yang berserakan kemudian Pak Muslim memakai kembali celana dan bajunya. Pintu kamar terbuka dan Abah Ganda mengangguk hormat ke Pak Muslim, perlahan dihampirinya tubuh Yanah, gairah Abah Ganda kembali menyala. Namun dia harus menahannya, diteliti dengan seksama selangkangan Yanah yang semakin membuat Abah Ganda berdecak kagum. Celah yang sempit menggoda dengan warna pink cerah mengeluarkan aroma sensual.

”Hmmm....Abah lihat sperma Tuan masuk kedalam rahim si Non dan tidak ada yg keluar…insyaAllah apa yang di idam-idamkan Tuan dan Non agar segera terkabul” Pak Muslim hanya tersenyum menanggapi ucapan Abah Ganda. “Biarkan si Non istirahat dulu, nanti setelah ini Abah harus memandikannya dengan ramuan rempah-rempah yang sudah Abah siapkan…” Ucapnya lagi memecah kesunyian. “Mohon Maaf Tuan juga harus melakukan ritual menyucikan diri disungai belakang rumah ini…nanti Ujang akan mengantarkan Tuan Kesana..” jelasnya lagi, kembali Pak Muslim hanya mengangguk perlahan.

Keduanya keluar kamar itu menuju pendopo, dua cangkir kopi hangat sudah mengepul disana menunggu mereka. Abah Ganda menyilahkan tamunya untuk menyeruput kopinya. Keduanya kemudian terlibat pembicaraan ngalor-ngidul, “Tuan beruntung memiliki istri muda yang begitu cantik, meski memang peranakannya cukup dalam sehingga cukup sulit untuk sperma menjangkau sel telurnya..”Abah Ganda menjelaskan. Pak Muslim hampir tersedak mendengar Abah Ganda mengira Yanah adalah istrinya, ingin rasanya dia menjelaskan siapa Yanah sesungguhnya namun di urungkan niatnya.

Sesaat kemudian keduanya tertawa entah apa yang mereka bicarakan. Abah Ganda menatap kelangit diluar pendopo, malam hampir menjelang, senja di ufuk timur merona jingga. “Sepertinya sudah waktunya Tuan melakukan ritual penyucian diri disungai….nanti ujang akan membantu Tuan apa saja langkah-langkahnya…” Abah Ganda kemudian memanggil Ujang, seorang pemuda tanggung yang masih belia. Abah Ganda memberikan instruksi kepada Ujang yang manggut-manggut tanda mengerti. Beberapa peralatan dibawa oleh Ujang, Sarung tujuh lembar, ember berisi air bunga 7 rupa dan batok kelapa.

”Silahkan Tuan……” Abah Ganda dengan ramah menyilahkan Pak Muslim untuk mengikuti Ujang yang sudah bergegas meninggalkan pendopo. Pak Muslim beranjak mengikuti Ujang, langkahnya agak terburu-buru karena Ujang bergerak dengan cepat sekali. Abah Ganda menyaksikan keduanya dengan senyuman mengikuti bayangan tubuh Ujang dan Pak Muslim yang makin lama makin samar kemudian hilang tertelan rimbunnya pepohonan di sekitar rumahnya. Perlahan Abah Ganda memasuki kamar dimana Yanah masih tergeletak pasrah.

Matanya nanar menatap tubuh telanjang Yanah yang menggoda, jakunnya turun naik. Mengendap-endap Abah Ganda menghampiri Yanah, matanya tertuju pada kelamin Yanah yang mengkilat karena minyak dan cairan cinta pak Muslim. Tangannya mengusap-usap bibir memek yang masih sempit itu, rasa yang masih terasa di jari Abah Ganda saat mengocok memek Yanah dengan jarinya. Wajahnya didekatkan kearah kelamin perempuan itu, hmmmm aroma wangi nan segar bercampur bau sperma dihirupnya dalam-dalam, sungguh nikmat dan memabukkan.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd