Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Petualangan Maryanah, Sang Istri Sholehah

Chapter 22


“Ahhhhh…ouuhh….sshhhh….ahhhhh....Tuuuuaaannn….ahhhh….ahhhhh….ahhh..pelaaan…Sakiiiitttt…Tuan…sshhhh….ahhhh….ahhhhhh” Bi Yati menjerit-jerit tak karuan digenjot secara intensif oleh Pak Muslim. “Hmmm…grrrhhhmmm…enaaak banget memek kamu shhhh” Pak Muslim merem melek menikmati jepitan memek Bi Yati yang masih bergeliat manja dibawah himpitan tubuhnya. Sepasang manusia itu terus bergerak erotis seirama mengikuti desah nafas dan gejolak nafsu mereka.

Hingga kemudian tubuh Bi Yati menegang, tangan nya mencengkram punggung Pak Muslim, kakinya membelit pinggang lelaki paruh baya itu. Sementara itu Pak Muslim merasakan batang kelaminnya disiram cairan hangat dari dalam kelamin Bi Yati. Pak Muslim berhenti sejenak memberikan ruang untuk Bi Yati menikmati orgasmenya, batang kontol Pak Muslim serasa diurut halus oleh bibir memek Bi Yati. Meski empotan memek itu tidak seketat memek Yanah namun kenikmatan yang ditimbulkan akibat dari remasan halus itu tetap memabukkan Pak Muslim.

“Ahhhhh……memek kamu ngempot…sayang….shhhhh” Pak Muslim memejamkan mata menikmati empotan-empotan Bi Yati. Sementara itu Bi Yati yang mendengar pujian dari Tuannya hanya tersipu bersemu merah, malu dan menyembunyikan mukanya di bahu sang pejantan. “Abi genjot lagi ya sayang…..?”Pak Muslim mengerling, Bi Yati hanya mengangguk perlahan pasrah melebarkan kembali pahanya bersiap menerima tusukan-tusukan gagah dari Tuannya.

Kembali Pak Muslim menggenjot memek Bi Yati yang sudah becek akibat cairan orgasme yang melandanya. “cloookkk..cloookk…clopppp…plop..klok…jlebb…..jlebbb…clokkk…” bunyi kocokan kontol Pak Muslim pada memek pulen Bi Yati. Keduanya kembali menggayuh bahtera cinta menuntaskan segala hasrat yang tersisa, Pak Muslim ganas menghajar Bi Yati, lelaki itu merasakan nikmat yang luar biasa dari memek perempuan yang sangat biasa saja. “Ahhhh…Abi keluar sayang…..ahhhhhh…crooott…..crooot…crooot…serr…ser..” Pak Muslim menggeram dan menghujamkan kontolnya dalam-dalam kelubang memek Bi Yati.

Keduanya menegang tubuhnya, Bi Yati juga kembali orgasme mengiringi semprotan demi semprotan sperma dari Pak Muslim yang menyembur didalam memeknya. Tubuhnya lemas seketika mengalami puncaknya kenikmatan seksual yang selama ini belum pernah dirasakan. Perlahan Pak Muslim mecabut kontolnya dan spermanya merembes keluar dari lubang kemaluan Bi Yati yang sedikit memar akibat rojokan batang pusakanya. Pak Muslim memeluk Bi Yati dari belakang menghembuskan nafasnya di punggung perempuan desa itu yang sedari tadi memejamkan matanya.

Hingga beberapa saat keduanya terlelap menikmati sisa-sisa puncak kenikmatan seksual, perlahan Bi Yati bangun dari tidurnya, sementara itu Pak Muslim masih mendengkur dalam tidurnya. Lelaki tua itu kelelahan luar biasa setelah menghajar dua wanita sekaligus hari ini beberapa ronde. Bi Yati pelan sekali mengendap-ngendap keluar kamar setelah mengenakan pakaiannya kembali. Dilihatnya bahan masakan yang tadi sedang diolahnya masih teronggok taka da yang menyentuh.

Diliriknya jam dinding di dapur, 2 jam lebih dirinya di kentot Pak Muslim setitik airmata menetes tanpa disadarinya. Namun sesaat selanjutnya terbersit senyuman manis di sudut bibirnya, Bi Yati bergegas menyelesaikan masakannya sebelum Yanah dan Pak Muslim bangun dari tidurnya masing-masing. Tanpa terasa seluruh masakan sudah selesai Bi Yati bersekan, dirinya segera ke kamar mandi membersihkan keringat dan lender-lendir bekas percintaannya dengan pak Muslim.

Bi Yati cukup lama membersihkan diri dengan mandi, beberapa kali dia gosok tubuhnya dengan sabun dan dibilasnya dengan air. Dirinya merasa belum juga bisa membersihkan noda-noda akibat perkosaan yang begitu nikmat dan menghanyutkan perasaannya itu. Dirabanya payudara dan vaginanya perlahan terbayang genjotan dan cumbuan Pak Muslim pada tubuhnya, hingga Bi Yati menyadari ada jejak-jejak bibir Pak Muslim yang memerah pada dadanya.

Bi Yati panik bagaimana dia menyembunyikan tanda itu dari suaminya nanti malam?? Bi Yati perlahan menangis kemudian berusaha menyabuni kembali tubuhnya. Selesai mandi Bi Yati bergegas kembali ke kamarnya untuk berganti baju, dibukanya pintu kamar perlahan, terlihat pak Muslim masih berbaring miring dalam ketelanjangan yang menggoda mata Bi Yati. Terutama Bagian selangkangan lelaki tua itu yang baru saja menghujam kedalam lubang kenikmatannya dan menyirami rahimnya dengan benih-benih cinta.

Kembali Bi Yati terhenyak dia terlupa apakah saat ini masa suburnya atau bukan, dia buru-buru berganti pakaian untuk melupakan keresahan-keresahan yang melanda dirinya. Selanjutnya Bi Yati keluar menuju kamar Yanah, waktunya makan siang meski memang sangat terlambat akibat perbuatan Pak Muslim yang menyetubuhinya diwaktu yang tidak tepat.

Sejenak kita tinggalkan kediaman Abas dan Yanah dengan cerita kehidupan didalamnya, sang pemilik rumah saat ini sedang berada di kediaman orang tuanya. Abas masih menunggu kedatangan Pak Muslim untuk menitipkan Laras sementara waktu di rumah orang tuanya itu. Abas sedang menikmati teh hangat setelah makan siang, Bi Inah sedang keluar sejenak entah kemana, sedang Laras sejak makan siang tadi hanya mengurung diri di kamar tamu.

Abas beberapa kali mencoba mengajak gadis itu berbicara namun sepertinya usaha Abas sia-sia belaka. Gadis itu masih saja berdiam diri tanpa kata, jangankan berbicara senyum pun tak nampak dibibir mungil nan merekah indah itu. Bahkan ketika Bi Inah yang keibu-an dengan lemah lembut menyapa Laras, gadis itu hanya menitikan airmata yang segera dihapusnya agar tak terlihat Bi Inah.

Habis sudah teh hangat itu diseruput Abas, namun Pak Muslim belum nampak juga kehadirannya, diraihnya remote TV Abas berusaha menonton televise sambal menunggu kehadiran Ayahnya. Ditekan nya tombol-tombol remote berusaha mencari acara televise yang bisa ditontonnya menghabiskan waktu, namun Abas harus kecewa acara TV di jam segini tak ada yang menarik baginya. Abas mematikan TV kemudian perlahan menuju kamar tamu, dirinya sedikit cemas dan ingin mengecek kondisi Laras saat ini.

Diketuknya perlahan namun taka da jawaban, perlahan sekali Abas membuka pintu itu, dilihatnya Laras memunggungi pintu, roknya tersingkap keatas melihatkan bulatnya pantat yang putih mulus tertutup celana dalam yang menggoda birahi lelaki. Laras terlelap nafasnya teratur, perlahan tubuhnya bergerak terlentang, otomatis roknya tersingkap dibagian depan dan terpampanglah vagina mungil yang tertutup celana dalam.

Abas menelan air liurnya, jakunnya turun naik menyaksikan tubuh mungil gadis cantic yang tergolek lemah diatas tempat tidur di dalam rumah orang tuanya. Setan kembali berbisik menghasut Abas hingga perlahan di bukanya seluruh pakaiannya, kontolnya menegang mencari mangsa. Abas perlahan menghampiri Laras, di rabanya paha gadis itu menyusuri hingga pangkal pahanya, jarinya menyentuh belahan vagina mungil yang pernah disetubuhinya.

Laras menggeliat namun tetap memejamkan matanya, Abas semakin berani berbuat, ditariknya perlahan-lahan celana dalam gadis itu hingga kelutut. Bibirnya menghampiri gundukan kelamin Laras, aromanya memabukkan Abas, dijulurkan lidahnya menyapu bibir dan belahan memek ranum yang masih rapat. “Slruuppp…slrupppp..slruppp…cup…cup…cup” sedotan, jilatan dan kecupan disarangkan Abas pada kelamin mungil yang menggoda itu.

Laras kembali menggeliat dalam tidurnya, cairan mulai merembes dari bibir vaginanya yang sedang menerima serangan dari mulut Abas. Sedangkan Abas semakin bersemangat menyerang bibir memek yang mulai mengeluarkan lendir kenikmatan, disedot dan digigitnya klitoris kecil yang ngumpet diantara belahan bibir memek Laras. Sesaat kemudian membuat Laras tersadar dari tidurnya dan menjerit mendapati ada lelaki dalam keadaan bugil sedang menyedoti kelaminnya.

“Ahhhhhh….siapa kamu…ahhhh……lepaskan…ahhhh..hikksss..hikkks…hiskkks…” Laras berontak, Abas yang kaget menyadari Laras terbangun dari tidurnya refleks dirinya membekap mulut gadis itu. Dengan cepat dan kasar Abas melebarkan kedua paha gadis itu dan ditempelkan kepala kontolnya yang sudah menegang dengan sempurna tepat didepan lubang surgawi. Laras menyadari dirinya akan diperkosa kembali oleh lelaki yang sama hanya bisa menangis menitikkan airmata.

Gadis itu masih berusaha berontak melepaskan diri dari bekapan Abas, namun tenaganya jauh kalah kuat untuk melawan Abas yang sedang dilanda nafsu birahi tinggi. Laras melenguh saat kepala kontol itu berhasil membelah kelaminnya kembali, “Ahhhhhhh……hiks….hikks…hikkks….hikkss….aahhh….shhhh” Abas memejamkan mata merasakan nikmat luar biasa jepitan memek gadis yang semalam telah dinodainya.

“Uhhhhh….ooouuhhh….Damn…….ketat sekali memek ini…shhhhh….Annjiinggg..enak banget aaahhhh” Abas meracau kasar menggenjot Laras secara brutal. Memek gadis itu sangat memabukkan Abas dan entah kenapa dirinya merasa sangat puas jika berlaku kasar kepada Laras. Jepitan memek Laras boleh dikatakan seperti memek Yanah, memek gadis itu sangat nikmat membuat Abas mabuk kepayang dibuatnya.

Sementara itu Laras hanya bisa pasrah dan menangis menerima nasibnya disetubuhi oleh lelaki yang sudah mengambil mahkkota kegadisannya. Namun tanpa disadari Laras memeknya justru memeras dan memijat kontol lelaki yang memperkosanya itu. Abas mendesah memejamkan matanya meresapi gesekan kelamin mereka, empotan-empotan memek mungil itu begitu kuat dan ketat hingga membuat dirinya tak bisa bernafas.
 
Bimabet
menarik update ceritanya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd