Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Petualangan Suami dan Istri (No SARA) (Remake)

Izin hu ... Pasang antena di sini biar gak ketinggalan ceritanya ...
 
Ditunggu hu...
Mantep banget nih karyanya...
:ampun::ampun::ampun:
 
Pak-Le-Hartono.jpg
Bu-Lek-Ajeng.jpg

Pak Le Hartono Bu Lek Ajeng

Pak-Le-Andi.jpg

Pak Le Andi

Rasti.jpg
hari.jpg

Rasti Hari

Aurell.jpg

Aurel

====================

Lanjutan,

Part 17, Menuju Jogja

POV Raihan


Jumat pagi jam 07.00 aku sudah sampai di gambir dengan menggunakan mobil online, setelah membayar akupun langsung masuk kedalam stasiun dan menscan tiket ku untuk menuju kereta api Argo Dwipangga yang waktu pemberangkatan nya jam 08.30.

“masih ada 1.5 jam lagi, cari kopi dulu lah sambil nunggu keberangkatan”, ucapku dalam hati,

Akupun lalu menuju ke tempat café dan memesan kopi lalu duduk di pojok ruangan agar bisa melihat-lihat sekeliling stasiun, sambil menikmati kopi akupun me WA ucok untuk memberi kabar bahwa aku sudah ada di stasiun,

“cok, gua dah di stasiun ya”, tulisku,

“mau kemana bang? Bukannya hari rabu nanti perginya”, tanya nya,

“iya ada urusan sebentar cok, nanti rabu gua jemput aurel di bandara ya”, jawabku,

“ok sep bang’,

Dan akupun menutup wa dan meletakkan hp ku, kemudian aku mengambil koran yang ada di dekat pintu lalu membacanya sambil minum kopi ku, jam 8.00 terdengar panggilan penumpang Argo Dwipangga untuk naik ke dalam Kereta, akupun langsung menuju kereta dan masuk untuk duduk di bangku yang tertera di tiketku,

Jam 8.30 tepat kereta jalan meninggalkan stasiun gambir untuk menuju stasiun jogjakarta, akupun langsung menelepon istriku untuk mengabarkan bahwa aku sudah didalam kereta menuju ke jogja, setelah memberi kabar aku langsung merebahkan diri untuk beristirahat sejenak menikmati perjalanan.

Jam 12.00 akupun terbangun dari istirahatku dan melihat bahwa kereta sudah melewati stasiun cirebon, aku langsung menuju toilet untuk cuci muka lalu menuju ke gerbong restorasi untuk makan siang karena perutku terasa lapar, akupun memesan soto dengan nasi ditambah minum air teh tawar hangat, aku memilih bangku di jujung gerbong untuk menikmati makan siangku.

Sambil asik memakan makan siangku, ada yang menepuk pundak kiriku dan kuliat ternyata yang menepuk adalah adik dari ayahku,

“Assalamuallaikum Pak le”, salam ku sambil mencium punggung tangannya,

“Wallaikumsalam raihan”, jawab pak le ku sambil duduk du depanku,

“gimana kabar pak le?, ada urusan pak le di jakarta?, kok gak ngasih kabar pak le?”, tanyaku lagi,

“kebiasaan kamu han, nanya satu-satu toh”, jawab pak le,

“hehehehe,, maaf pak le”,

“Kabar pak lee baik, pak le ke jakarta ada urusan adik sepupumu Eka mau di persunting pacarnya yang orang Jambi yang kebetulan Orang tua si cowok tinggal di jakarta han, sekalian pak le ada urusan pekerjaan sedikit di jakarta”, jelas pak lee ku,

“alasan pak le, tidak info ke kamu karena urusan pak le gak lama, nanti lah kalau sudah pasti nanti lamaran pak le datang dan stay di rumah lu atau romi”, jelas pak le ku lagi,

“asik si Eka bentar lagi merid, mudah-mudahan lancar ya pak le”,

“iyo han”

“han, gimana kabar mu dan romi? Baik-baik kan kalian semua?”,

“alhamdullilah baik semua pak le, doakan saja romi cepat dapet keturunan pak le”,

“amin han, bagus kalau semua baik”, ucap pak le ku,

“han pak le mau tanya serius sama kamu, apa seminggu ini kamu ada urusan sengketa dengan seseorang han?”, tanya nya,

Aku yang mendengar itu langsung melihat pak le ku dan terlihat pak le ku melihatku dengan tatapan yang sangat tajam, tatapan yang sama apabila dia menanyai kami keponakannya apabila ketahuan melakukan kesalahan,

“gak ada pak le”, jawabku dengan dibuat setenang mungkin agar pak le ku tidak curiga,

“yakin han, kamu gak bohongi pak le, kamu tau kan pak le tau siapa kamu?”,

“pak le harap urusan kamu yang satu ini lebih berhati-hati han, karena bisa membuat orang-orang disekitarmu terluka atau bahkan mati”, ucap pak le ku dengan pelan dan tegas,

Aku yang mendengar itu lalu menghentikan makan ku dan melihat pak le ku dengan selidik,

“apa yang pak le ketahui?”,

“justru pak le ingin mendengar dari mulutmu han, apa yang sedang terjadi, kamu itu walaupun anak dari abangku tapi kamu dan romi sudah kuanggap anakku sendiri, jadi apa yang terjadi kepada kalian berdua adalah tanggung jawab pak le”,

Akupun menghela nafas dan melihat pak le ku, lalu akupun menjelaskan semua hal yang terjadi kemaren tanpa dilebihkan atau dikurangkan dan kulihat pak le ku hanya manggut-manggut saja mendengar ceritaku, Setelah ku cerita panjang lebar pak le ku hanya mengangguk kepalanya sambil berfikir,

“han, soto mu itu enak gak, pak le baru sadar kalo pak le belom makan”, tanyanya,

“buset pak le, mending tadi makan dulu baru raihan cerita tadi”, jawabku dengan gemas,

“hahahahaha, dah sana pesankan pak le makanan yang sama kaya kamu ini kayanya enak, sekalian sama kopi nya ya han”,

“iya pak le”, jawabku dengan jengkel dan langsung pergi ke petugas untuk memesan makanan untuk pak le ku,

“hahahaha, sabar toh han”, ucap pak le ku lagi,

Setelah makanan pak le ku datang, kamipun langsung memakan makanan yang kami pesan dan menghabiskannya, lalu pak le ku meminum sedikit kopinya,

“kamu tau siapa sebenarnya orang yang kalian bunuh kemaren itu han?”, tanya pak le ku tiba-tiba,

“aku taunya hanya dari romi pak le”, jawabku,

“yang kalian bunuh itu adalah termasuk dari 3 serangkai kriminal besar terstruktur yang menguasai sumatra sampai kalimantan”, jelas pak le ku sambil menyeruput kopinya,

“mereka lah yang mengatur semua tindak kejahatan dan jaringan dari mulai prostitusi sampai narkoba, sebenarnya mereka juga sedang menjaga agar bisnis mereka tidak diambil oleh orang lain”,

“mangkanya pas salah satu dari mereka meninggal dengan tragis dengan tiba-tiba, mereka langsung melakukan antisipasi dan penyelidikan untuk mengetahui siapa yang membunuh salah satu dari mereka”, jelas pak le ku lagi,

“pak le harap kalian berhati-hati jangan percaya kesiapa saja, karena dari pihak berwajib dan tni pun ada termasuk anak buah jaringan mereka”,

“kok pak le tau semua ini darimana?”, tanyaku heran,

“hahahahaha,,, nanti pak le ceritakan kalau masalah ini sudah selesai ya, yang harus kamu tau han pak le memang ingin menghancurkan trio ini tapi kamu malah sudah memulainya, kamu janji sama pak le kamu harus selalu waspada kedepannya, pak le akan selalu memantau pergerakan mu dan romi berikut anggota keluargamu yang lain”, jelasnya

Aku yang mendengar penjelasan pak le ku sangat kaget, karena memang dari dulu adik dari ayahku ini selalu misterius, kata almarhum ayahku pekerjaan pak le ku ini serabutan mengerjakan proyek berpindah- pindah tempat,

“jadi apa yang harus raihan lakukan pak le”,

“lakukan saja kegiatanmu dengan biasa hanya dengan di tambah waspada, pak le tau kok kamu ke jogja ini mau melakukan apa?”, ucap pak le ku sambil melirikku,

“pak le harap keputusan yang kalian ambil ini tidak merusak hubungan rumah tangga kalian dan untuk wanita yang kau bantu menurut pak le sangat cantik, beruntung teman mu ucok memilikinya, ingat pesan pak le jangan ambil dia, hehehe “,

Duuuaaarrrr aku sangat kaget dengan yang di ucapkan oleh pak leku, darimana dia bisa tau apa yang akan aku lakukan di jogja,

“baik pak le, raihan akan melakukan apa yang pak le bilang, tapi benar pak le raihan bingung kenapa pak le sampai bisa tau semua ini?”,

“sudah kamu tenang saja han, pak le tidak akan mencampuri urusan kamu dan rumah tanggamu, selama itu atas persetujuan kalian pak le tidak akan ikut campur, dan untuk keselamatan kalian, pak le sudah berjanji sebelum ayahmu meninggal akan selalu menjaga kalian semua karena kalian adalah harta ayahmu paling berharga”,

“untuk pekerjaan pak le, pak le janji akan memberitahu kalian kalau masalah ini sudah selesai”,

“iya pak le, raihan pasti akan menjaga amanat pak le untuk menjaga dan waspada”,

“ya sudah nanti pak le turun di semarang, jangan lupa habis dari jogja sempatkanlah ke semarang untuk ketemu bu lek dan adik sepupumu, kangen katanya mereka sama mu”,

“siap pak le nanti raihan sempatkan waktu beberapa hari kesana”, jawabku,

Lalu kami menikmati minuman kami masing-masing,

Tidak terasa waktu sudah menunjukkan jam 13.20 kereta sudah mau memasuki Stasiun Semarang, pak le ku memelukku dengan erat untuk pamit terlebih dahulu begitupun aku,

“ya sudah han, pak le pamit dulu ya, ingat pesan pak le tadi, jaga diri kamu dan jaga emosi kamu pikirkan setiap tindakan pakai otakmu ya”,

“iya pak le, pak le juga sehat terus ya, salam buat buk le dan adik-adik disana ya”,

Setelah berpelukan dan berpamitan pak le ku pun turun dari kereta karena sudah sampai di stasiun semarang, akupun melambaikan tangan kepadanya lalu pergi ke bangku ku semula untuk kembali beristirahat,

Jam 15.30 aku terbangun karena bunyi pengumuman bahwa kereta sebentar lagi akan memasuki Stasiun jogjakarta, akupun langsung ke toilet untuk bercuci muka lagi lalu bersiap untuk turun dari kereta,

Setelah sampai di parkiran stasiun aku menelepon seseorang yang sudah menungguku di parkiran,

“Assalamuallaikum mas raihan”, jawab seorang pria di ujung telepon,

“Wallaikumsalam, saya sudah di pintu keluar stasiun, tak tunggu ya”, jawab ku,

“iya mas, aku kesana tunggu yo”,

Tidak lama datanglah mobil avanza hitam keluaran baru dan berhenti di depanku, kemudian turunlah seorang pria agak ganteng menghampiriku.

“gimana perjalannya mas?, lancar?”, tanya sepupu ku hari,

“lancar ri, gimana kabar bapak dan ibu?, baik kah?”, tanyaku sambil membantu hari memasukkan koperku di bangku tengah,

“alhamdullilah kami sekeluarga sehat mas”, jawabnya sambil kami masuk mobil dan meninggalkan stasiun jogja,

“berapa hari di jogja mas?”,

“rencana seminggu ri, tapi hari rabu nanti mas ada urusan sekolah 4 harian lah, mas mau urus bisnis peninggalan pak de mu yang sudah lama mas dan mas romi mu gak liat”,

“nah itu mas, sayang gudang dan pabrik sudah lama gak kebuka semenjak pak de meninggal dan banyak yang udah nanya kapan mulai beroperasi lagi”,

“doakan lancar ya ri, kalau lancar nanti mas akan ajarkan kamu membantu mas mengelola disini, jadi mas tinggal pantau dan tunggu laporan dari kamu saja”

“siap mas, hari pasti akan bantu mas sekuat mungkin untuk ngejalanin bisnis keluarga ini”,

Akhirnya sampai juga selama 30 menit perjalanan dari stasiun menuju kerumah pak le ku, dan di depan rumah sudah aku lihat pak le dan bu le ku sedang duduk sambil minum teh, akupun langsung turun di ikuti hari yang langsung menurunkan koper di bagian belakang mobilnya,

Assalamuallaikum Pak le”, salam ku sambil mencium punggung tangannya, begitu pun aku lakukan ke bu lek ku,

“Wallaikumsalam raihan”, jawab mereka berdua,

“duhh kangen nya bu lek sama kamu han, sudah hampir 3 tahun ini kamu gak pernah main kesini, apa gak kangen sama kami disini han?”, ucap bu lek ku sambil memelukku erat,

Bu lek ku adalah tipikal wanita jawa tulen yang masih memegang ada istiadat jawa dan pak lek ku sama seperti bapakku sangat cuek orangnya tapi sangat sayang dan perhatian ke keluarganya,

“tau nih anak gak kangen apa sama kita disini hehehehe”, ucap pak lek ku sambil memelukku erat,

“maafin raihan ya pak le, buk le, bukannya raihan gak mau kesini tapi raihan masih kepikiran sama almarhum bapak mangkanya butuh kesiapan dulu untuk sampai kesini lagi”, jelasku,

“ya sudah han, kamu pasti lapar, sana mandi dulu baru sholat dan makan, kamarmu sudah di bersihkan sama ade mu rasti ya”, ujar bu lek ku,

“iya bu lek”, akupun langsung masuk kedalam rumah dengan diantar hari kekamar dan menaruh tas dan koperku kemudian aku mengeluarkan handuk dan pakaian ganti lalu menuju kekamar mandi,

Setelah mandi akupun langsung diantar hari ke belakang, keruangan khusus untuk sholat berjamaah keluarga disini, akupun sholat disana, setelah sholat akupun makan dengan lahap karena bu lek ku masak makanan yang sangat enak,

Setelah makan aku lalu membuat kopi dan menuju ke teras depan untuk bergabung dengan pak le dan bu lek ku,

“urusanmu disini apakah ingin membangun kembali bisnis keluargamu han?”,

“salah satu nya itu pak le, dan raihan mohon bantuan pak le untuk membantu dan membimbing raihan sama seperti pak le dan bapak menjalankan bisnis itu”, ucapku,

“apakah kau yakin dengan keputusanmu ini han, karena orang sekitar disana sangat menunggu kapan jalannya lagi bisnis yang pernah ayahmu jalankan itu”,

“raihan sangat yakin pak le”,

“baiklah pak le akan bantu kamu dan membimbing kamu seperti yang kamu inginkan, pertama apa yang akan kamu lakukan han?”,

“raihan akan melihat dan menghitung besaran biaya yang akan diperlukan, juga ingin mengecek bagian perijinan usahanya apakah masih jalan atau harus di urus ulang”,

“kalau bagian perijinan dan dokumen usaha biar pak le yang urus kalo ada kendala ya han”,

“baik pak le”,

“har, temenin mas 4 hari ini ya”,

“siap mas”, ucapnya mantap,

Kamipun kembali mengobrol melepas rindu karena sudah lama tidak ketemu,

Keluarga pak le ku ini ada 6 orang, pak le ku ini anak ke dua adik dari almarhum ayahku, kakek mempunyai 4 orang anak dimana 3 orang laki-laki dan 1 orang perempuan dan ayahku adalah anak yang paling tua,

Pak lek ku ini namanya Hartono Ismawan sedangkan bu lek ku bernama Ajeng Arista, pak lek mempuyai 4 anak 2 laki-laki dan 2 perempuan dimana Hari Mandala adalah anak ke 2 dari pak lek ku, anak pertamanya adalah Rasti Nayaka, anak ke 3 adalah Ariani Elok dan si bontot Giri Djatmiko,

Setelah mengobrol dengan keluarga pak lek ku aku masuk kamar sebentar untuk menghubungi istriku sambil menunggu masuk sholat magrib,

“Assalamuallaikum ayah”, ucap istriku

“Wallaikumsalam bunda, bunda lagi apa sayang?”,

“bunda habis mandi sama anak-anak ayah, ayah udah mandi dan makan disana?”,

“sudah bunda”,

“gimana kabar keluarga disana ayah, titip salam buat mereka ya dari bunda”,

“kabarnya baik sayang, iya tadi ayah sudah sampaikan, katanya kapan bunda dan anak-anak main kesini”,

“yuk yah nanti kita liburan kesana, udah lama juga bunda gak kunjungan kesana”,

“iya bunda, nanti kalau urusan ayah kelar nanti kita semua kesini ya”,

“asiiikkkkk,,,”, ujar istriku,

“ayah bunda ada yang mau di omongin sama ayah, tapi bunda takut kalo ayah nanti marah”,

“cerita lah, ayah gak akan marah”,

“yang pertama nanti survey kunjungan kerja ke anyer sama pak haji sudah dipastikan nanti hari senin siang berangkatnya”,

“yang kedua bunda kemaren pernah masturbasi di depan budi dan menggoda dia yah, tapi budi gak pegang dan jamah bunda yah, dia hanya masturbasi di samping lemari belakang, jadi kita sama-sama melihat saling masturbasi”,

“bereran hanya itu bunda?”,

“beneran ayah, ayah marah ya sama bunda”, ucapnya dengan nada yang pelan,

“ayah gak marah sama bunda tapi ayah ingin ingatkan sama bunda sekali lagi untuk selalu info ke ayah sayang”,

“iya ayah bunda minta maaf ya”,

“gpp bunda, menurut ayah budi juga ganteng kok, walaupun dia tukang ojek dibalik itu dia adalah salah satu mahasiswa unggulan di kampusnya dan orangnya bersih dan kelihatan lugu”,

“bunda kapan punya pikiran untuk godain dia”,

“hehehe,, bunda pernah beberapa kali liat budi liatin belahan kaki atau payudara bunda tapi pas bunda pergokin dia kelihatan takut sama bunda, bunda lucu ngeliat expresi muka budi nya yah hahaha”, jelas istriku sambil tertawa,

“ya sudah tapi ingat jangan main rahasiaan lagi sama ayah, dan kalau boleh ayah minta rekaman nya bunda”,

“siap yah, ini bunda lagi pesan cctv yang bisa konek Wifi dan ada mic serta kedengaran suara biar ayah bisa liat kondisi rumah bunda beli 6, bentar lagi barangnya dateng dan teknisinya mau pasang di rumah, nanti kalo sudah bisa bunda share cara nya biar ayah bisa konek cctv nya ya”,

“kok bunda punya ide gitu dapet darimana bun?”, tanya ku heran,

“dari naila yah, romi bikin gitu di rumahnya soalnya kan romi sering dinas luar jadi dia pengen pantau naila dengan pakai itu”, jelas istriku lagi,

“wahh bagus juga tuh bun, jadi bisa kontrol keluarga apabila terjadi sesuatu”,

“iya yah, yah bunda pamit ya sayang, itu cctv dan teknisi nya sudah datang ya yah, love u ayah, muuaaaaccchhhhh”,

“mmmuuuuuaaccchhhhh juga bunda, Assalamuallaikum bunda”,

“Wallaikumsalam ayah”, jawab istriku lalu kumatikan hp ku,

Akupun keluar kamar untuk siap-siap melakukan sholat magrib berjamaah dan makan malam

Selagi makan malam adik-adik sepupuku yang lain pulang dari kerja dan kuliahnya sambil menjabat tanganku,

“wahhhh mas raihan kapan sampai rumah mas”, tanya giri

“jam setengah 5 tadi de”, jawabku,

“mas kok mbak sama anak-anak gak dibawa sih?, kan kangen mau main sama mereka”, tanya elok kemudian,

“nanti habis urusan mas kelar disini mas bawa keluarga jalan-jalan disini ya de”, jawabku lagi,

“bener ya awas boong”, ancam elok,

“jitak aja de mas mu ini, dah lupa sama keluarga disini dan sombong mas mu”, ucap jutek rasti kepadaku,

Akupun lalu menghampiri adik sepupuku yang satu ini sambil memberikan kepalaku untuk dijitaknya, rasti adalah adik sepupuku yang paling dekat setelah romi, wajar dia merasa kehilangan mas nya,

“jitak lah ras kalo itu bisa buat mu tersenyum”, ucapku,

Adduuuuhhhhhhh sakitttt rasssss,,, ucapku menahan sakit karena rasti mencubit pinggangku dengan sangat kencang,

“rasain bikin orang jengkel aja, emang enak, siapa suruh gak ada kabar”, cerocos nya lagi,

Akupun langsung memeluknya dan mengelus rambutnya dengan dilihat oleh semua keluarga,

“dasar mbak rasti cengeng dan manja banget kalo sama mas raihan”, ucap elok dan giri,

“bodo weeee,,,”, jawab rasti sambil memelukku erat,

Hahahahahaha,,,, kamipun semua tertawa dan kembali ngobrol sambil makan malam bersama melepas rindu.



POV Aulia

Jumat sore habis mandi bareng dengan sibontot aku lalu membuat teh dan duduk di ruang TV nonton sambil menunggu tukang CCTV untuk memasang CCTV yang sudah kupesan, tidak lama clara pun pulang dari kampus diantar oleh reno, akupun langsung kedepan untuk membuka pintu,

“duhh yang habis pacaran, gak lupa itu cipika-cipikinya, hehehehe”, godaku kemereka,

“weeeeekkkkk, cemburu ya mbak”, jawab clara,

Hahahahahaha,,, tawa kami lalu clara dan akupun masuk ke dalam rumah

“mbak, clara mandi dulu ya, gerah banget satu harian kuliah sama ngerjain tugas, sekalian mau rebahan bentar, boleh ya mbak?”,

“ya sudah sana, tapi jangan lupa sholat nanti ya clara”,

“siap mbak ku”, clarapun langsung naik keatas untuk mandi dan beristirahat, sedangkan aku balik keruang tv untuk lanjut nonton dan minum teh.

Jam 17.20 akhirnya tukang CCTV datang dan langsung memasang di titik rumah dan langsung mengaplikasikan ke laptop dan hp, setelah kulihat hasilnya video nya sangat jelas dan di hp juga tidak berat,

“ayah suka pasti nih sama hasil CCTV nya”, ucapku dalam hati,

Akhirnya jam 8 malam selesai sudah pemasangan dan pengerjaan CCTV nya dan aku langsung membayar uang capek ke abangnya, dan mereka pun pamit untuk pulang, setelah mereka pulang aku langsung menelepon suamiku untuk memberi tahunya,

Tuuutttt,,,, tuuutttt,,,, tuuuuutttt,,,

““Assalamuallaikum bunda”, ucap suamiku,

“Wallaikumsalam ayah, ayah lagi apa sayang?”,

“ini lagi rebahan dikamar bun”

“ayah ini CCTV nya udah kelar, ayah gak mau pasang di HP nya biar bisa liat”,

“mau bun, gimana caranya”, akupun langsung memberitahu suamiku dan langsung suamiku mengaktifkan CCTV dan hasilnya katanya bagus,

“bagus bun, mantap idenya bunda, ayah jadi bisa liat bunda jelas di setiap ruangan”

“iya yah, yaudah ayah istrirahat ya, kan besok katanya mau survey disana”,

“iya bun, bunda juga bobo ya, jangan bergadang, besok kita coba nanti ya bun”,

“ok yah”,

“Assalamuallaikum ayah”, ucap istriku

“Wallaikumsalam bunda”, lalu dimatikan telepon ku,

Akupun langsung menuju ke kamar anak-anakku untuk menemani mereka belajar sampai mereka selesai dan tidur, aku langsung keluar kamar dan menuju kekamarku untuk membersihkan diri dan mengganti baju tidur untuk tidur.



Pov Raihan

Sudah 3 hari saya tinggal di rumah paman di jogja dan selama 3 hari itupun saya ditemani hari dan rasti untuk meninjau pabrik peninggalan keluarga kami yang ditinggalkan ayahku dulu, aku dibantu hari dan rasti dalam menghitung dan mengkalkulasi berapa biaya yang kami keluarkan untuk membuka pabrik ini kembali dan kami menghubungi para pelanggan yang dulu membeli barang dari pabrik kami dan mereka sangat antusias mendengarnya dan menunggu kembali beroperasinya pabrik keluarga kami,

“mas ini hitungan terakhir yang rasti bikin, sudah termasuk biasa peremajaan dan penggantian mesin pabrik, mas ada uangnya?”, tanya rasti kepadaku,

“pad de mu meninggalkan uang yang tidak sedikit ras, beliau menginginkan mas melanjutkan pabrik ini, mangkanya sebelom beliau meninggal pak de mu meninggalkan uang yang banyak”, jelasku,

“semangat ya mas, kita pasti selalu bantu mas”, jawab hari dan rasti,

“makasih ya de, sekarang kita fokus untuk kualitas bahan yang akan kita produksi biar tetap no 1 dan tidak mengecewakan pelanggan kita”,

“har kamu bisa kan bikin web, biar hasil dan bahan dari pabrik bisa kita pasarkan online untuk pelanggan di dalam dan luar jogja”,

“siap mas, tar aku bikin yang apik ya mas biar gampang iklanin nya”,

“kamu de, mas serahkan semua sama kamu untuk keuangan ya karena mas lihat kamu bisa ya”,

“iya mas, rasti siap”,

“o iya, kata pak le kamu udah dilamar pacarmu ya, selamat ya ras, semoga lancar sampe hari pernikahannya ya”,

“makasih ya mas”, jawabnya sambil malu

“nanti tinggal disini ras?, apa keluar jogja?”,

“disini mas, calonku kerja di Pemda jogja, doakan lancar ya mas”,

“amin”,

Akupun mengajak mereka pulang untuk lanjut mematangkan rencana untuk menghidupkan kembali pabrik keluarga kami,

Malam setelah kami sholat dan makan aku langsung pamit ke keluarga pak le untuk istirahat duluan dan akupun langsung masuk kedalam kamarku, lalu langsung menelepon istriku dan kamipun ngobrol sampai tertidur,

Jam 11.00 malam aku terbangun karena ada ketukan halus dan bunyi hp ku karena ada yang menelepon dan kulihat ternyata rasti yang menelepon tapi pas aku angkat di matikannya, akupun langsung ke arah pintu karena masih terdengar ketukan halus di pintu kamarku, akupun membukanya dan kulihat rasti berdiri di depan kamarku dengan memakai dafter ketekan tali dengan panjang hanya sepaha dia sehingga bisa kulihat paha jenjang rasti yang putih dan mulus,

“mas, boleh rasti tidur dikamar mas, rasti gak bisa tidur”, ucapnya dengan tatapan yang sayu,

Akupun bingung dengan situasi ini, karena aku tau tabiat rasti yang sangat kekanakan kalau aku tolak dia akan sangat sedih besok harinya dan akan mendiamkan aku sampai lama, akupun langsung menyuruh dia masuk supaya tidak ada yang lihat,

“kamu tidur diatas ya ras, biar mas yang dibawah”, ucapku ke rasti,

“kalo gitu rasti gak jadi aja”, ucapnya dengan wajah sedih sambil menuju ke arah pintu, akupun langsung memegang tangan nya dan mengajaknya tidur di kasur bareng,

Aku naik kearah kasur untuk tidur dekat tembok dan rasti tidur disebelahku, akupun langsung tidur kembali karena memang masih ngantuk, tidak lama kurasakan rasti memelukku dan menaruh kepalanya di pundak kiriku. Aku melihat nya dan rastipun melihatku,

“aku kangen banget sama mu mas, kangen senyum manismu dan pelukanmu”, ucap rasti pelan sambil menitikkan air mata,

“heii mas kan bilang jangan nangis kan, mas kan selalu ada untukmu, mas minta maaf ya belakangan ini mas banyak pikiran mangkanya agak ngelupain rasti ya”,

“janji jangan pernah lupa dan meninggalkan rasti ya mas”,

“mas janji sayang”,

Lalu rasti mencium pipiku dengan lembut, akupun membalas mencium pipinya dengan lembut pula,

“mas rasti kangen pelukan mas”, ucapnya manja,

Akupun langsung memiringkan badanku dan menghadapnya lalu memeluknya dengan erat,

“enak pelukan mas?”,

“enak mas”, jawabnya sambil memelukku erat,

Rasti lalu membelai mukaku dan mengelus rambut kepaku dengan lembut,

“maaf kan rasti ya mas yang sangat mencintai dan menyayangimu, apakah salah apa yang rasti lakukan ini ke mas raihan?”,

“gak ras, tapi bagaimana dengan calon suamimu nanti dengan perbuatanmu ini”,

“mas catur orangnya sangat baik seperti mas raihan”, ucapnya sambil melihatku dan masih membelai rambutku,

“kalau baik kenapa kau lakukan ini ras, apakah kau gak merasa bersalah kepada catur nanti”,

“itu sudah rasti pikirkan mas, rasti sudah bilang ke mas catur kalau rasti sudah tidak perawan lagi waktu mas catur minta serius sama rasti 4 bulan yang lalu”, aku yang mendengar itu langsung memegang kepala rasti dan agak menjauhi dari mukaku,

“terus apa reaksi catur mendengarnya ras”,

“awalnya mas catur kaget dan terdiam merenung 15 menit, dan rasti bilang sama mas catur kalau keputusan ada di mas catur, rasti sudah jujur sama mas catur sekarang keputusan ada di mas catur”,

“lalu apa keputusan catur ras?”,

“mas catur langsung menggenggam tangan rasti dan tersenyum dengan sangat gantengnya lalu dia bilang ke rasti bahwa dia menerima rasti apa adanya dan dia akan menerima segala masa lalu rasti karena dia ingin memulai masa depan dengan rasti dengan membuat rasti menjadi istrinya, karena mas catur bilang ke rasti bahwa dia sangat mencintai dan menyayangi rasti”, jelas rasti,

“rasti yang mendengar itu hampir menangis mas tapi rasti belom bisa mengambil keputusan malam itu karena rasti ingin mengetahui ketulusan hati mas catur”, jelas nya lagi,

“lalu apa yang dilakukan catur ras?”,

“mas catur malakukan apa yang indah dihadapan rasti dengan cara memperhatikan rasti, memanjakan dan melakukan apapun yang rasti mau mas, juga mas catur memperkenalkan rasti kepada kedua orang tua dan keluarganya, keluarga nya sangat menerima rasti mas”,

“2 bulan mas catur berbuat seperti itu yang membuat perasaan rasti menjadi sayang dan sangat cinta kepada mas catur juga malu karena sudah berbohong karena sudah tidak perawan sama dia, akhirnya rasti menerima pinangan mas catur bulan kemaren mas, karena rasti yakin kalau mas catur bisa menjadi suami dan imam yang baik kepada rasti”,

“lalu kenapa gak kamu jujur aja ras”,

“karena rasti pengen kasih perawan rasti ke pria yang sangat rasti cintai melebihi mas catur”,

“jangan bilang,,,,,”

“iya mas, rasti ingin memberikan perawan rasti sama mas raihan”, ucap rasti dengan memandang wajahku,

“jangan gila ras, itu hak suami mu sayang, kenapa kau sampai melakukan semua ini?”,

“mas raihan lupa setiap perbuatan yang mas lakukan kepada rasti dulu, perhatian dan pertolongan mas membuat rasti sangat cinta dan sayang sama mas, jadi rasti mohon mas mau ya”, ucapnya lagi sambil dengan tatapan memohon,

“tapi mas lakukan itu karena mas sayang sama kamu karena kamu adik mas ras, mas gak mau lakukan ini, ini hak catur bukan mas, mas malu nanti kalau ketemu dia”,

“baik kalau mas tidak ingin, besok pagi rasti akan memutuskan hubungan rasti dengan mas catur dan rasti akan pergi dari jogja supaya keluarga tidak malu”, ucapnya sambil membalikkan badannya memunggungiku sambil menangis,

“jangan bodoh ras, mas mohon jangan lakukan ini, gak ada cara lain sayang”, ujarku

“maaf kan rasti, memang rasti cewek murahan yang dengan sadar meminta hal itu kepada mas raihan,, lupakan saja obrolan kita ini mas, mungkin rasti akan pergi sementara untuk menenangkan diri, dan untuk urusan rasti dan mas catur biar waktu yang akan menjawab, maafkan rasti ya mas”, ujarnya sambil berdiri dan berjalan ke arah pintu kamar,

Aku yang mendengar itu langsung mengejar rasti dan memeluknya, rasti mengangis di dalam pelukanku dengan suara yang kecil terdengar,

“maaf kan rasti mas, maafkan perasaan cinta rasti ke mas raihan, cinta yang salah mencintai kakak sepupunya, tapi inilah keinginan rasti sebelum rasti memulai hidup baru menjadi istri mas catur”, ucapnya sambil menangis,

Akupun hanya bisa memeluk dan mengelus panjang rambutnya,

“kalau mas tidak mau, rasti hormati itu tapi untuk perasaan dan keputusan rasti mas juga harus menghormatinya”, huhuhuhu nangis rasti tambah besar

“apakah kamu yakin sayang dengan permintaanmu itu?, mas sayang sama kamu, mas tanya lagi, apa rasti yakin atas keputusan dan permintaanmu?”,

“rasti sangat yakin mas”,

Akupun lalu memeluknya dengan erat,

“maafkan ayah ya bunda, bunda pasti akan marah ke ayah bila tau ayah mengambil keperawanan rasti, karena istriku juga sangat sayang dengan rasti, mumet ini”, ucapku dalam hati,

Aku langsung mengangkat wajah rasti dan menanyakan nya untuk terakhir kali,

“apakah kamu yakin ras?’,

“rasti sangat yakin mas”,

Aku pun langsung mencium kening rasti dengan lembut lalu turun ke bibirnya can menciumnya dengan lembut rastipun membalas ciumanku dengan lembut,

“tapi jangan sekarang ya ras, setelah mas selesai urusan kegiatan sekolah mas ya, nanti kita cari waktu 1-2 hari ya sewa villa biar gak ada yang ganggu”, ucapku,

“tapi janji ya mas”,

“janji, adekku sayang”

“makasih banyak ya mas”, ucapnya sambil memelukku,

“ya udah kita bobo yuk, soalnya mas mau ketemu orang pagi nanti sebelom mas ke tempat kegiatan kampus mas”,

“yuk mas, tapi peluk ya”, ujar rasti sambil menggandeng tanganku menuju tempat tidur lalu kamipun mulai tidur dengan berpelukan,

“met bobo ade mas yang paling cantik, yang mas sayang, muuacch” sambil kucium kepalanya,

“met bobo juga mas ku yang ganteng yang rasti sayang dan cinta”, jawabnya sambil memeluk tanganku yang melingkar di dadanya,

Akhirnya rastipun tertidur dengan pulas, akupun berfikir bagaimana kedepannya apa yang akan terjadi, jadi pusing kepalaku memikirkannya, sebenarnya aku bisa saja melakukannya malam ini tapi aku urungkan karena rencana untuk membuahi aurel mulai besok.



Pada subuh akupun bangun dari tidurku dengan melihat senyuman rasti didepanku,

“met pagi mas”, ucapnya sambil membelai mukaku,

“met pagi juga ras, dah lama bangunnya?”,

“baru mas, itu juga karena ada yang ganjel di pantat rasti gak taunya ini nya mas, hihihihi”, ucapnya sambil memegang kontolku yang sedang ereksi,

“biasa de, normal subuh ke pagi pasti ini bangun hehehe”,

“gede ya mas, pasti nikmat ya, sampe kak aulia teriak2 dulu”,

“ehh kok kamu tau?”,

“tau lah orang mas sama mbak kan tidurnya sebelah kamar rasti kalo ke sini jadi kedengaran desahan kalian, hihihi”,

“mas, mau,,”, ujarnya sambil masih membelai kontolku,

“sabar ya sayang, kan mas sudah bilang ada hari kita nanti berdua”, jawabku sambil mencium bibirnya dengan lembut, dan rastipun membalasnya dengan lembut, kamipun saling berciuman sambil berpelukan selama 10 menit,

“dah yuk mandi siap2 sholat de, itu di luar sepertinya bu lek dan mbak sudah bangun buat masak pagi, hati-hati nanti keluarnya ya de, takut ketauan bu lek bisa berabe”.

“peluk dulu”, ucapnya dengan manja

Akupun datang dan langsung memeluknya dengan erat lalu langsung keluar kamar untuk bersih-bersih mau sholat subuh berjamaah seperti kebiasaan dirumah ini.

Pagi hari sehabis sarapan akupun merapikan pakaianku di koper dan bersiap untuk pergi menemui orang kepercayaan ayah dan pak lek ku dulu dalam mengjalankan pabrik keluarga kami bersama Hari dan rasti,

“pak le, bu lek, raihan pamit dulu ya, nanti kalau urusan disini selesai raihan akan bawa keluarga raihan kesini lagi lengkap”, ucapku sambil mencium tangan dan memeluk mereka,

“iya hati-hati ya han, inget sering-sering main kesini”, ujar pak le dan bu lek ku,

“Assalamuallaikum”, ucapku,

“Wallaikumsalam”, jawab pak lek dan bu lek lalu akupun masuk kedalam mobil dengan hari dan rasti,

“kemana kita mas?”, tanya hari,

“Pabrik ri, mas mau ketemu sama pak le Cahyo orang kepercayaan pak de dan ayah mu dulu”,

“ok siap mas”,

“emang siapa mas pak le cahyo ini?”, tanya rasti

“dulu beliau yang urus pengiriman dan logistik gudang bahan mentah dan barang jadi ras, ditangan pak le cahyo pengiriman dan urusan gudang terhandle dengan sangat baik”,

“nanti kamu bisa berkordinasi dengan beliau ya dengan mencatat keperluan yang dibutuhkan ya”,

“siap mas”,

30 menit dijalan akhirnya kami sampai di pabrik dan ternyata pak le cahyo sudah menunggu didalam,

“Assalamuallaikum pak le”, ucapku,

“Wallaikumsalam han”, jawab pak lek cahyo,

“gimana kabar pak le? Sehat?,”

“alhamdullilah sehat han, kamu gimana kabar? Tambah tampan dan gagah saja”,

“bisa aja pak le, o iya pak le waktu raihan gak banyak, ini rasti dan hari anak pak le hartono yang akan bantu pak le disini mengurusi pabrik dan keperluannya, kalau pak le ada perlu bilang sama mereka saja ya pak le”,

“wah sudah gede ya kalian terakhir pak le kunjung kerumah kalian masih sma sekarang sudah dewasa”, ujar pak le sambil bersalaman dengan hari dan rasti,

Kamipun lalu masuk ke dalam ruangan kecil yang ada didalam pabrik dan membicarakan tentang langkah awal yang akan kami lakukan untuk menghidupkan pabrik peninggalan ayahku ini,

“perijinan sudah ok, pak le juga sudah info supliyer dan pelanggan kita yang dulu juga sudah ok, mereka ingin melihat sample bahan dan barang jadi kita untuk memastikan kualitasnya tidak berubah”, jelas pak le cahyo,

“kalau kualitas nya bagus mereka jamin akan mengambil barang dari tempat kita lagi kaya dulu”, jelasnya lagi,

“siap pak le, raihan serahkan urusan itu sama pak le ya, dan raihan juga sudah suruh teknisi teman raihan untuk mengecek mesin-mesin dipabrik ini bisa diperbaiki atau harus beli yang baru, kalau sudah ada jawaban raihan juga sudah info untuk PO bahan baku sama suplier biar langsung di produksi”,

“bagus itu han langsung gerak cepat”,

“ras kamu bantu hitung keperluan dan apa saja yang dibutuhkan biar mas hari dan pak le cahyo yang akan mencari dan mengusahakan supaya pabrik jalan dengan lancar ya, kalau ada apa-apa yang penting info mas ya, mas usahakan liburan kampus bulan depan 2 bulan akan stay disini buat bangun jaringan dulu biar stabil, sementara kita by phone atau vidio call ya komunikasinya”, jelas ku,

“siap mas rasti akan kerjakan dengan semangat”,

Kamipun kembali berbincang-bincang ringan seputar langkah untuk memajukan pabrik ini, jam 14.00 akupun pamit untuk menjemput Aurel di bandara,

“ya udah pak le, raihan pamit dulu ya ada urusan kampus yang harus raihan kerjakan, hari dan rasti mas pamit ya de”,

“iya han, hati-hati ya”, jawab pak le cahyo,

“iya mas, semoga urusan nya lancar ya mas”, ucap rasti,

Akupun pamit dengan mereka dan langsung pergi ke bandara dengan mengendarai mobil online yang sudah kupesan, jam 14.45 akupun sampai di bandara lalu menunggu di pintu kedatangan karena masih ada 20 menit lagi pesawat mendarat.



Ditempat lain

Kita harus hati-hati kedepan dalam bertindak, kita sudah kehilangan 1 orang dengan tragis, kita tidak tau siapa lawan dan siapa kawan jadi kita secepatnya harus bisa menyelidiki dan menyelesaikan masalah ini,

A, “bagaimana acara kita di jogja nanti?, sudah beres?”,

B, “sudah bos, orang kita disana sudah memberikan info barang yang akan datang sudah ada yang handle dan urusan wanita banyak calon-calon yang bisa kita jebak dan karyakan kedepannya”,

A, “bagus, atur supaya barang utama jangan diganggu gugat dan atur juga wanitanya untuk modal kita bisa jadi pemanis untuk para pejabat di wilayah sana”,

B, “siap bos”,

A, “gimana urusan di banten?”,

C, “aman bos, selangkah lagi tujuan kita di provinsi banten akan sukses, kalau kita bisa kuasai, Jakarta akan bisa kita kuasai”,

A, “bagus, usahakan yang menghalangi habisi langsung tanpa jejak”,

C, “siap bos”,



Bersambung,
 
Lanjutan,

Part 18, Permainan panas Budi dan Aulia

POV Aulia,


Senin pagi aku bangun seperti biasa dan sudah menyiapkan hal yang diperlukan untuk keperluan anakku bersekolah dan keperluan ku untuk pergi ke Anyer nanti dalam melaksanakan tugas proyek bersama pak haji,

“pagi mbak ku yang cantik, lagi siap-siap ya”, tanya clara di depan pintu kamarku,

“iya de, tumben pagi ini udah bangun, hihihi”,

“iya mbak kan mau ke kampus jam 9 nanti, mabk jam berapa perginya?”,

“rencana jam 9.30 nanti biar gak terlalu sore sampai sana”,

“rencana berapa hari mbak disana?”,

“3 hari de, mbak gak mau lama-lama kasihan anak-anak lama ditinggal”,

“o iya abang sama ade di pegang siapa dirumah nanti?”,

“o itu udah mbak infokan ke mas mu, kalau mbak udah minta tolong sama sepupu jauh mbak, rumahnya gak terlalu jauh dari sini, jadi bisa stay disini sama kamu dan bisa di tengok naila juga, mbak titip anak-anak ke kamu juga ya clara?”,

“siap mbak, nanti clara ajak jalan-jalan nanti sama berenang”,

“makasih lu ngerepotin”,

“apa si mbak orang kita udah kaya keluarga”, ucap clara sambil memelukku dari belakang,

“ihh bau asem, sana mandi hahaha”,

“tar dulu mbak, enak peluk mbak, badannya wangi”,

Kamipun ngobrol sambil clara tetap memelukku, tidak lama budi pun datang untuk menjemput kedua buah hatiku bersekolah dan akupun menuju ke halaman depan untuk mengantar kedua anakku,

“pagi bud, udah sarapan belom?”,

“pagi mbak, sudah tadi dirumah sebelum disini”, jawabnya sambil menunduk, benar kata suamiku budi lama-lama gantengnya kelihatan, apalagi kalo lagi malu-malu gini,

“bud kenapa kok nunduk gitu, gak kaya biasanya”, godaku kepadanya,

Budi yang mendapat pertanyaan seperti itu tambah salah tingkah terlihat dia pura-pura membetulkan jaketnya padahal sudah rapi, akupun tertawa dalam hatiku lucu juga budi ini, anakku kemudian naik keatas motor budi untuk peri kesekolah,

“hati-hati bawa motornya ya bud”,

“I,,iya mbak, assalamualaikum”, salam budi beserta kedua anakku,

“wallaikumsalam”, jawabku dan aku melihat mereka jalan menjauhi rumah dan ku lalu masuk kedalam rumah.

Didalam rumah aku melihat clara sudah di meja makan dengan membawa handuk untuk makan pagi,

“mandi dulu sayangnya mbak baru makan”,

“nanggung mbak sayang, habis makan aja habis itu langsung mandi dan pergi ke kampus”,

“o iya mbak jumat nanti clara pergi ke jogja ya, ada kegiatan camping ground bercampur pengajian disana, mbak sudah pulang kan hari jumat”,

“sudah de, hati-hati nanti kesananya ya, udah kasih tau reno”,

“udah mbak, malah clara ajak reno biar bisa temenin clara disana bosan”,

“bosan apa bosan, dasar yang baru pacaran susah gak bisa jauh-jauhan”,

Hahahahaha kamipun tertawa bersama, aku dan clara pun makan pagi sambil mengobrol di meja makan, tiba-tiba ada telepon dari Pak Haji Amar,

“Assalamualaikum pak haji”, salamku,

“Wallaikumsalam”, jawabnya,

“Aulia, pak haji mau kabarin aja kalau ketemuannya diundur besok ya, soalnya pak haji Ali tiba-tiba ada halangan beserta arsiteknya jadi katanya diundur besok ya”, jelas nya,

“ok pak haji aulia ngerti, besok berangkat jam berapa kita”,

“jam 8 saja ya biar kita semua bisa makan siang dulu disana sebelum meetingnya”,

“ok pak haji”,

“ya sudah pak haji pamit ya aulia, Assalamualaikum”, salamnya,

“Wallaikumsalam”, jawabku sambil menutup teleponku,

“diundur besok ya perginya mbak”, tanya clara,

“iya de, katanya yang punya tempat dan arsiteknya berhalangan, besok baru bisa, gpp si de, yang penting mbak udah siapin semua tinggal besok berangkat”,

“emang gede ya mbak proyeknya?”,

“kata pak haji lumayan gede de, ya hampir 20 M lebih lah buat renovasi resort disana”,

“wahh lumayan tuh mbak fee nya” hehehe,

“doain lancar ya de,, mangkanya mbak nunggu arsiteknya biar bisa mbak hitung cost nya”,

“clara doakan lancar”,

Sedang asik berbicara tiba-tiba reno datang kerumah,

“Assalamualaikum”, salam reno,

“Wallaikumsalam”, jawab kami berdua,

“lah yank kok belom mandi, emang pergi jam bertapa?”,

“kan jam 9, masih ada 20 menit to yank”,

“iya yank tapi kan belom dandan nya emang gak dihitung kamu kan lama”, sindir reno,

Hahahahahaha,,, kami tertawa bersama,

“ya udah ayank ku yang ganteng ini udah kelar, clara mandi dulu ya, apa ayank mau mandi lagi”,

“yeee tar jadi tambah lama, lagian kan gak enak sama mbak aulia yank”,

“diajakin juga aja yank biar mandi bertiga kita”, ucapnya genit sambil melirik reno dan aulia,

“husss sana tar yang ada kalian gak kuliah pagi ini”, celotehku

Hahahahaha,, kamipun tertawa kembali dan clara langsung masuk kedalam kamar mandi,

“ren tau dapur kan, kalo mau bikin kopi bikin aja ya, mbak mau ke ruang nonton ya”,

“siap mbak”, jawabnya sambil memasuki dapur untuk bikin kopi lalu duduk disebelahku,

“cantiknya mbak ku ini, wangi lagi”, godanya,

“gombalnya, belajar darimana ini anak”, jawabku,

“hehehe,, sama mbak mah ngapain gombal orang beneran cantik kok”,

“iya, tapi jangan di depan clara ya, gak enak mbak nya kalo kamu goda mbak”,

“clara gak keberatan mbak karena katanya kita semua sudah satu keluarga, mas raihan, mas romi, mbak naila, mbak aulia, clara dan reno sudah bisa menjalani kebersamaan seperti ini”, jelasnya sambil tersenyum,

“beneran gak papa?”,

“iya mbak sayang, gemes nih reno sama mbak”, ucapnya sambil memeluk pundak kananku dan menaruh kepalanya di pundak kiriku sambil menonton tv,

“yang serius kuliah ya ren dan jangan pernah kecewakan clara ya, mbak tau kalian saling cinta walau kalian sudah melakukan hal-hal gila akibat mas dan mbakmu ini”, jelasku sambil ku membelai rambutnya,

“siap mbak ku sayang, reno akan lulus kuliah dan langsung kerja untuk segera ngelamar clara, doain ya mbak”,

“iya ganteng”, ucapku sambil mencium pipi nya,

“duh mbak main sosor aja nih, gak permisi sama yang punya”, goda clara yang sudah keluar kamar mandi hanya memakai handuk,

“habis yang punya sering anggurin sih, ya udah mbak ambil aja”, godaku sambil memeluk erat reno dan menciumi pipi dan jidatnya,

“ihhh yank kok kamu gitu sih, mauan aja di peluk sama mbak aulia”,

“habis enak yank”, jawab reno sambil melet menggoda clara,

“lepaskan ini milik clara”, ucapnya sambil mencoba memisahkan kami berdua,

Aku dan renopun lalu mengelitik badan clara sampai ia minta ampun

Hahahahahaha, tawa kami disela-sela bercanda kami, clara lalu duduk dipangkuanku dan langsung memelukku dan reno lalu mencium bibir kami bergantian,

“clara sayang dan cinta dengan kalian berdua, terima kasih ya udah masuk di kehidupan clara”,

“iya sayang mbak juga sayang sama kamu”, jawabku dengan mencium bibirnya juga,

“dah sana pake bajunya udah siang tar telat kalian kuliah”,

“gak mau peluk dulu masih kangen”,

Aku dan reno lalu memeluk clara kembali setelahnya clara langsung naik keatas untuk memakai pakaian, tidak lama clara pun turun dan lalu pamit untuk pergi kekampus dengan reno, akupun lalu masuk kerumah dan menuju kamar untuk bersantai menghubungi suamiku yang ada di jogja.

Siang hari jam 13.20 aku terbangun karena teriakan dari anakku di depan rumah, sepertinya mereka sudah pulang dari sekolahnya, akupun keluar hanya mengenakan daster tanpa BH dan menutup kepalaku dengan handuk,

“Assallamualaikum bunda”, salam kedua anakku masuk kerumah sambil mencium tanganku,

“Wallaikumsalam”, jawabku,

Akupun melihat budi di luar rumah yang tertunduk malu setelah kupergoki kalau dia sedang melihatku, akupun menuju ke depan pagar rumahku,

“bud, makan siang dulu ya, mbak udah masak banyak soalnya tadi gak jadi pergi hari ini”,

“makasih mbak, budi makan di rumah aja”, jawabnya sambil masih menunduk malu,

“ya udah kalo gak makan, besok dan seterusnya jangan penrnah antar jemput anak mbak lagi, biar mbak cari yang lain aja”, pura-pura mengancamnya sambil tertawa dalam hati,

“yah jangan gitu dong mbak, tape bener budi makan dirumah aja ya”,

“gak ada tawar-menawar, kalo kamu gak mau makan ya besok jangan antar jemput anak mbak lagi”, akupun makin tertawa dalam hati melihat budi yang makin salah tingkah,

“I,,iya deh mbak budi makan”, ucapnya melas sambil turum membuka gerbang dan memasukkan motornya,

“jangan lupa di tutup ya bud gerbangnya, terus langsung masuk aja tunggu di meja makan tar mbak siapin makanannya biar makan sama anak-anak”, ucapku sambil aku masuk kedalam rumah duluan,

Tiba didapur budi ternyata sudah duduk di meja makan dengan sudah melepaskan jaketnya dan juga anak-anakku sudah keluar kamarnya dengan sudah berganti pakaian, akupun menyiapkan makanan mereka lalu duduk du depan budi,

“yuk silahkan dimakan, makan yang banyak ya bud”, ucapku sambil agak menunduk sehinggga terlihat sedikit celah payudaraku karena aku melepaskan 1 kancing dasterku paling atas,

“I,, iya mbak,” ucapnya yang tergagap karena ku pergoki dia sedang menatap belahan dadaku,

Hihihihi,, akupun tertawa dalam hati dan semangat untuk mengerjai budi siang ini, akupun lalu me WA suamiku untuk memberitahu kalau aku ingin mengerjai budi, aku mengetiknya dengan memajukan badanku sehingga payudaraku semaking tertekan dan semakin terlihat tonjolan payudaraku, budi yang melihat itu semakin gelisah makan nya,

Suamiku sudah membalas WA ku dan bilang ok tapi meminta rekaman nya karena suamiku sedang berada diluar meninjau pabrik disana, akupun langsung menset cctv rumah dengan recording di semua titik rumah,

Setelah selesai makan aku lalu pamit sementara ke budi untuk mengantar anak-anakku ke kamarnya untuk tidur siang, tidak lama akupun keluar dan mengajak budi untuk duduk di ruang tv sambil membawakan 2 gelas kopi,

“bud ini kopinya”, sambil kukasih kopi ketanganya dan kulihat budi melihat ke tonjolan payudaraku karena aku yakin kalau dia melihat putting payudaraku yang menempel terlihat di dasterku dengan jelas,

“I,, iya mbak” jawabnya sambil tangannya rada gemetar,

“gimana kuliahmu bud, udah semester 7 kan, enakya bentar lagi mau bikin skripsi dan lulua”, tanyaku untuk mencairkan suasana

“iya mbak doain ya biar lancar soalnya masih bingung juga buar judul skripsinya”,

“emang kamu jurusan apa bud?”,

“Manajemen Bisnis mbak”,

“ya udah tar kalo mau mbak bantuin bikin skripsinya gimana?”,

“emangnya mbak ngerti”, tanya budi yang sudah terlihat santai

“bisa lah bud, kan mbak juga pernah bantuin ade mbak dulu buat skripsi tentang management, yang penting ada bahannya ya”, jawabku sambil melipat satu kaki kananku diatas sofa yang mengakibatkan terlihat celana dalamku yang berwarna putih,

Budi yang melihat itu kembali rada gugup, akupun kembali tertawa dalam hati melihat gelagatnya itu,

“bud kata mas raihan kamu pacarnya cantik ya, soalnya katanya mas raihan pernah liat kalian berdua”,

“biasa aja mbak, cantikan juga mbak”,

“emang kamu masih anggap mbak cantik, mbak kan udah ibu-ibu, punya anak 2 lagi”,

“iya bener mbak, tapi kan mbak masih cantik dan bagus badannya kaya belom punya anak”, ucapnya kepeplosan sambil menutup mulutnya,

“maaf ya mbak, budi minta maaf yang kemaren sudah lancang ngelakuin hal yang kurang ajar di depan mbak”, ucapnya sambil menundukkan muka sambil memegang gelas kopinya,

“gpp bud, mbak juga kan ngelakuin itu di depan kamu, yang jamu rasain apa bud waktu ngelakuin itu?, emang kamu pikir tubuh mbak masih bisa bikin kamu terangsang bud?”,

“rasanya enak banget mbak, bagus banget mbak badannya mbak”, jawabnya lagi sambil masih menunduk dan sesekali melihat ke mataku,

Aku yang melihat itu tersenyum lalu meletakkan gelas kopi ku,

“bud kamu udah pernah ngelakuin itu ke pacar-pacarmu gak?”,

“belom pernah mbak, paling pegangan tangan dan ciuman aja”, jawabnya yang sudah kembali tenang,

“Pantas budi masih kelihatan masih kaku ternyata dia belom pernah ngelakuin itu”, ucapku dalam hati sambil tertawa,

Akupun kembali mengajak budi ngobrol sambil kuarahkan menjerumus ke hal-hal sexual, tidak lama kami mengobrol tiba-tiba hujan datang dengan lebat aku yang melihat itu langsung lari kebelakang rumah untuk mengangkat jemuran di belakang yang banyak,

Aku mengambil jemuran sambil diguyur hujan yang deras, budi tiba-tiba sudah berada di sampingku untuk membantuku mengambil jemuran,

“budi bantu ya mbak, soalnya bajunya nanti basah semua”,

“iya bud, cepetan nanti kamu basah juga”,

Kami langsung mengambil pakaian dengan cepat karena hujan turun dengan deras, setelah diambil semua kamipun lalu masuk ke halaman belakang tempat mencuci dan menyetrika disamping kamar mandi belakang dan menaruhnya di ember besar, budi melihat ku terkesima karena dasterku basah sehingga payudaraku dan celana dalamku sangat jelas terlihat karena terceplak di daster yang kupakai,

“bud lepasin aja bajunya nanti ganti pakai baju mas raihan, kamu basah semua itu bajunya”, ucapku menyadarkan budi,

“ehh,, gpp mbak, nanti budi ganti di rumah aja, ini budi mau langsung pulang aja ya”, ucapnya

“gak boleh nanti kamu sakit, lagian hujannya masih deres banget bud”, desakku ke budi untuk melepaskan bajunya,

“gpp mbak, budi ganti dirumah aja”,

“kamu malu ya di lihat mbak, kan kita udah saling liat badan kita berdua”, ucapku sambil membelakangi budi menuju ember baju pakaian yang baru diambil tadi,

Aku lalu membuka dasterku membelakangi budi dan menaruhnya di ember kotor dengan menyisakan celada dalam putihku, aku pun rada menunduk untuk mulai memilah baju yang terlanjur basah dengan yang sudah kering untuk nanti bisa dijemur kembali,

Aku mendengar suara zippo gesper yang terbuka dan celana panjang yang terlepas, aku melihat kebelakng ternyata budi sudah mulai membuka pakaian nya juga dengan membelakangi badannya,

“ternyata bagus juga badannya budi dari belakang” ucapku sambil tersenyum nakal dalam hati,

Aku lalu melanjutkan memilah pakaian supaya cepat kelar biar bisa mandi, tiba-tiba ada tangan mengelus punggung ku dari belakang dan kulihat ternyata budi yang mengelus punggungku,

“maaf kan budi mbak, badan mbak bagus banget bikin budi nafsu sama mbak” ucapnya sambil memegang pinggangku lalu mencium punggung belakangku,

Aku lalu hanya tersenyum nakal menggoda kepadanya untuk menantangnya melakukan yang lebih jauh,

Kurasakan budi tambah nafsu menciumi punggungku karena kurasakan punggungku sudah mulai dijilat oleh budi dari pundak sampai pinggangku tetapi tanggannya tetap masih di pinggangku, akupun hanya membiarkan saja budi melakukan itu sembari tetap memilah pakaian yang hampir habis,

“ihh nakal ya, udah berani ya sama mbak, megang-megang tanpa ijin, hihihihi”,

“maaf mbak, habis mbak yang nakal duluan sama budi, bikin budi tersiksa dari tadi”, ucapnya sambil menghentikan perbuatannya,

“yang suruh berhenti siapa?, selesaikan apa yang udah dimulai, kalo mbak gak puas mbak lapor sama mas raihan”, ucapku sambil tersenyum nakal,

Budi yang mendengar itu langsung mendirikan ku dan membalik badanku lalu kemudian di ciumnya mulutku dengan terburu-buru, terlihat sekali kalo budi baru pertama karena melakukannya dengan nafsu yang tidak terkontrol,

Aku lalu mendorong dan menjauhi mukaku dan langsung melihat budi dengan tajam dan budi pung terdiam,

“bud lakukan dengan lembut jangan kasar dan terburu-buru mbak gak suka”, ucapku sambil mengelus rambutnya,

“maa,, maafkan budi mbak, budi lom pernah soalnya”,

“hahahahaha,,, duhhh mbak gemes deh liat kamu, berarti masih perjaka tingting dong ya”,

Budi hanya tertunduk malu sambil masih memelukku,

Aku lalu mencium bibir jidatnya lalu turun ke hidung lalu ke bibirnya dengan lembut dan mesra, budi pun tersenyum dengan perbuatanku itu lalu dimajukan mukanya dan menciumku dengan pelan dan mesra, lama kelamaan ciuman budi sangat kuat di cobanya lidahnya untuk memasuki mulutku dan kubuka mulutku untuk menyambut lidah budi untuk menari-nari didalam mulutku,

Sruuupppp,,,, sruuuppp,,, sruuppp,,,, bunyi ciuman dan hisapan kami berdua,

Budi terus menciumiku sambil tangannya mengelus kepalaku dan membelai punggungku,

“ternyata sangat gentle yang budi lakukan sangat enak dan sangat memanjakan diriku tidak terburu-buru”, ucapku dalam hati,

Budi lalu melepaskan ciumannya lalu tersenyum kepadaku,

“cantik sekali dan sangat bagus badanmu mbak, ijinkan budi untuk mencicipi badanmu mbak”,

“silahkan sayang, buat dirimu dan mbak puas”,

Budi langsung mencium mulutku dengan penuh nafsu diangkatnya badanku dan digendongnya, aku lalu melingkarkan badanku dilehernya agar tidak lepas ciuman kami berdua, kubalas ciuman budi dengan penuh nafsu juga,

Di gendong dan di dudukkan aku di meja tempat gosokan sambil masih menciumi bibirku dengan penuh nafsu,

“enak sekali mulutmu mbak, aku ingin terus menciumnya”, ucapnya sambil kembali menciumi bibirku,

Lalu tangannya turun untuk meremas kedua payudaraku dan memilin kedua putting payudaraku dengan pelan dan konstan yang membuatku sangat keenakan,

“hmmmm,,,hmmmm,,hmmm,,,”, ucapku yang masih diciumi oleh budi,

Budi langsung mencium dan menjilat leherku lalu turun menghisap payudara ku bergantian kiri dan kanan sambil tangannya juga tetap meremas payudaraku bergantian,

“ahhhh,,, ahhhh,, terus bud, mbak suka apa yang kamu lakuin, yang kenceng sayang hisapnya”, desahku sambil memegang kepalanya,

Budi tetap menjilat, menghisap dan memainkan payudaraku dengan sangat rakus sampai payudaraku basah dengan air liurnya, digigit pelan-pelan putingku bergantian yang membuatku sangat teransang dan geli sampai kurasakan memekku basah akibat perbuatannya,

“suka mbak?”,

“suka sekali sayang”,

Budi lalu mengambil beberapa baju untuk diletakkan dimeja belakanggku lalu menidurkanku dan mulai menciumi perutku sambil meremas kedua payudaraku,

“uhhh,,, aahhhh,,, enak sayang,, teruskan bud, mbak suka”,

Budi lalu memasukkan jempol tangan kanannya di sela samping celana dalamku dan mengelus belaham memekku yang sudah basah,

“basah dan lembak sekali memekmu mbak, budi sangat suka, boleh budi lepaskan sayang celana dalamnya?”,

“gak boleh bayar 5 juta dulu”, ucapku menggodanya,

“mahalnya mana ada uang budi segitu mbak, budi bayar pake jasa antar aja ya, free gratis antar mbak dan anak-anak mbak selamanya”, ucap budi dengan senyuman penuh harap,

Aku yang mendengar jawabannya menjadi sangat gemas dan langsung menciumnya lagi dengan penuh nafsu,

“silahkan sayang kau lepaskan sayang, lakukan apa yang kau mau lakukan”, ucapku

Budi lalu memegang tali celana dalamku dan menariknya aku menaikkan sedikit pinggangku untuk memudahkannya dan terlepaslah celana dalam ku dan terpampanglah memekku yang tercukur rapi rambutnya di depan budi,

“cantik dan sangat terawat sekali mbak memeknya”, ujar nya sambil di belainya memekku pakai jari jempol kanannya,

Dinaikkan kedua kakiku keatas meja dan dikangkangi sehingga memekku sangat terespos, diambilnya bangku oleh budi untuk duduk lalu budi mulai mendilat garis memekku dengan pelan dari bawah keatas berulang-ulang yang membuatku sangat geli dan enak,

“aaahhh,,, aahhh,,, enak sekali sayang, iya terus kaya gitu”,

Terus dijilatnya memekku sambil kedua tangannya meremas kedua payudaraku, dimasukkan lidahnya dan dikelitiki dalamnya memekku dengan lidahnya,

“oohhhh,,, aaahhhh,,, bud enak banget sayang, terus sayang”, desahku sambil menggerakkan pinggulku lebih dalam ke mukanya,

Budi langsung memasukkan jari tengahnya kedalam memekku dan memompa dengan kecepatan sedang sedangkan lidahnya sudah menghisap itil memekku dengan kuat,,

“fucckkkk,,, aahhhh,,, aahhhh,,, terus bud, terus sayang mbak enak banget”, desahku keras sambil tanganku meremas dan memilih pentil payudaraku karena rasa gatal dan enak di sekitar memek ku,

Semakin cepat budi memompa memekku dengan jari tangannya dan hisapan di itilnya semakin kuat,,

Cplok,,,cplok,,,cplokkk,,,, sruuppppp,,,sruupppppp,,,,sruuuppppp,,,,

“ahhhh,,,,aahhhhhh,,,,uuhhhhh,,,, yesssss,,,,,”, bunyi tusukan dan desahanku yang semakin dekat mendapatkan orgasmeku yang pertama,

Ku pepet kepala budi dengan kedua kakiku supaya semakin kuat dan cepat dalam memompa dan menghisap memekku,

“bud yang kendeng sayang, mbak mau dapet”,

Cplok,,,,,cplok,,,,cplokkkk,,,,cplokkkk,,,, sruuuppppp,,,,, sruuupppp,,,,

“ooohhhhh,,, yesssss,,,, fuuccckkkkk,,, buddd,,,, mbaakkkkk dapppppeeeeettttt”,

Creeeettttt,,,,,,creeeettttt,,,,,,creeetttttt,,,,,, akupun mengeluarkan cairan memekku dengan lumayan banyak dan budi kurasakan langsung membersihkan cairan memekku sampai bersih,

“ahhhhh,,,,,ahhhhhh,,,,,ahhhhhh,,,,, enak sekali sayang, apa bener ini yang pertama bud?”, ucapku sambil membelai kepalanya dan budi langsung mencium mulutku,

Sruuupppp,,,,sruuupppp,, sruuupppp,,

“beneran mbak,, budi yang pertama, penasaran aja sering lihat di film bokep, ternyata memek mbak rasanya enak gak bau lagi, jadinya budi suka”, ucapnya sambil kembali menciumku,

Aku langsung turun kebawah lalu membalikkan budi dan mendorongnya hingga setengah duduk di pinggiran meja,

“gantian boy, kamu harus mbak kasih hukuman”, ujarku sambil menurunkan kolornya dan keluarlah kontolnya yang lumayan besar tapi lebih gemuk dari punya suamiku,

Kuludahi dan kukocok kontol budi dengan kecepatan yang pelan, kulihat muka budi yang merem melek keenakan dengan kelakuanku,

“enak bud mbak giniin?”,

“enak banget mbak, ini yang pertama, pacar budi aja blom pernah ngelakuin ini”,

“berarti mbak ambil perjaka kamu dong hihihihihi”,

Kuludahi lagi kontol budi hingga licin dan kukocok dengan cepat, lalu kumasukkan kontol budi kedalam mulutku dan mulai kuhisap dengan setengah kuat, ku masukkan sampai mentok kedalam tenggorokanku yang membuat budi kelojotan,

“ooohhh,,, yeesss,,,, aaahhhh,,,,, ooohhhhh,,,,, “, desahnya sambil memegang kepalaku yang sedang maju mundur mengoral kontolnya dengan kuat,

“mbak kalo kaya gini budi cepet keluarnya, habis enak banget isepan mbak di kontol budi”,

Aku yang mendengar itu kembali mengoral dan menghisap kontol budi dengan sangat cepat sambil ku remas bola kontol budi dan raba garis bool budi sehingga budi seperti hilang kontrol,

Sruuppppp,,,,, sruupppp,,,,srrruuuupppp,,,,ssrruupppp,,,,

“ohhhhh,,, ohhh,,,,, yeessss,,,, enaakkkk mbak,,, aahhhhh,,,, terusss mbak budi mau dapet,,” sambil semakin erat dia memegang kepalaku dan memasukkan kontolnya semakin dalam kedalam mulutku,

Aku semakin cepat dan kuat menghisap kontolnya

Sruuupppp,,,,srruuuuppp,,,ssrruuupppp,,,,

“mbak,,, budi dapett’’,,,

Crooootttt,,,,,crrroooootttt,,,,,crrrooooo,,,,crrrrrooo,,,crrrooootttt,,,,,, 7 kali budi menembakkan pejunya kedalam mulutku dan akupun menampungnya lalu kubuang di pembuangan air cuci baju dan kembali untuk membersihkan kontol budi,

“enak bud?”,

“enak banget mbak, makasih ya mbak”, ucapnya sambil memelukku dengan mesra dan mencium keningku,

“untuk pemula kamu ok banget bud. Hihihihi”, makasih mbak ku sayang,

Budi meninggalkan ku sendiri menuju kedapur dan aku mencuci tangan dan kembali untuk memindahkan baju yang tidak terlalu basah untuk di jemurkan di halaman belakang rumahku sambil telanjang,

Tidak lama budi datang membawa sebotol air putih dan 2 gelas kosong dan diberikan kepadaku, kamipun lalu minum bersama dan lanjut membantuku untuk menjemur pakaian di jemuran halaman belakang rumahku, setelah selesai budi memelukku dari belakang dang mencium pundakku layaknya seorang kekasih, akupun membelai kepalanya dengan lembut lalu muluy kami saling berciuman dengan mesra sambil bertukar air liur,

Budi lalu meremas payudaraku dengan tangan kiri secara bergantian dan tangan kanannya mengelus dan mengobel memekku dengan pelan,

Srupppp,,,srrrupppp,,,sruuppp,,,,

“hhmmmm,,,eehhmmmm,,,eehhmmm,,,,”,

Ku pegak kontol budi yang ternyata sudah tegang maksimal kembali, lalu kulepaskan ciuman kami,

“udah keras lagi aja bud, masih mau? Hihihihi”, godaku sambil menggoyangkan pinggulku di kontoilnya,

“mau mbak, kalau mbak mengijinkan”,

Akupun langsung mencium bibirnya dengan mesra lalu pergi meninggalkan nya kearah meja yang tadi, kuangkatkan kaki kananku ke atas meja sedang kaki kiriku dibawah, sambil kulirik kebelakang kuraba memekku dan kuisap cairan memekku kearah budi untuk menantangnya,

Budi pun datang dengan muka mupeng sambil mengocok kontolnya yang sudah keras, diludahi kontolnya dan diarahkan kontolnya ke germang memekku, ku raba dan kuarahkan kontolnya untuk memasuki memekku, masuklah kontolnya sedikit demi sedikit dan kurasakan kontol budi enak mengenai dinding memekku,

“kontolmu enak bud, memek mbak serasa penuh, pelan-pelan sayang jangan langsung dimasukin semua setengah masuk tarik lagi lalu masukin lagi biar memek mbak terbiasa”, ucapku sambil menahan desahan karena nikmatnya kontol budi,

“iya mbak memek mbak juga enak banget, kontol budi kaya di urut dan di hisap dengan kuat”,

Budi intens menggoyangkan kontolnya dengan kecepatan sedang sampai memekku terasa sangat basah lalu kusuh budi untuk memasukkan kontolnya semua kedalam rahimku dan budi melakukannya,

“ohhhhh,,,, yeessss,,, fuccckkkk,,,, bud,,,,, goyang sayang,,, enak banget kontolmu bud, goyang yang kuat”, desah ku,

“iya mbak, memek mbak tambah enak”,

Budi semakin cepat mengoyang dan dihentakkan kontolnya di memekku sehingga badanku terdorang di pinggiran meja,

jleebbbb,,,,,jleebbbbb,,,,,cplokkk,,,,,cplokkk,,,,dukkkk,,,dukkk,,,, aaaahhhhh,,,, ahhhhh,,,,, uhhhh,,,,, yeesssss,,, ohhh,,, aaahhhhh,,, bunyi desahan kami, pertemuan kelamin kami dan bunyi meja akibat hentakan budi yang sangat kuat,

budi menarikku menurunkan kaki kananku sehingga aku menungging bertumpu dimeja, digoyangkan lagi kontolnya denga keras dan kencang sehingga payudaraku bergoyang-goyang dengan bebas, budi langsung meremas kedua payudaraku dari belakang dengan keras,

cplokkkkk,,,,cplokkkkk,,,,cplookkkkk,,,,, issshhhhhh,,,, isshhhhhh,,,,aaahhhhh,,aaahhhh,,,

desahan kami berdua saling sahut-sahutan

“enaknya kontolmu bud, yang cepet sayang”,

“memek mbak juga enak”,

Cplokkk,,,,cplokkk,,,,,cplokkkkk,,,,

Budi lalu melepaskan kontolnya dari memekku lalu membangunkanku dan mendudukkanku diatas meja dan kembali memasukkan kontolnya kembali kedalam memekku

Bleesssss,,,,, cplokkk,,,,,cplokkk,,,,cplokkkk,,,,,

“issshhhh,,,, ahhhhh,,,, ahhhh,,,,, fuuckkkk,,, terus bud goyang yang kenceng sayang”, desahku sambil melingkarkan kedua kakiku di pinggangnya,

Budi langsung mengambil kedua tanganku dan ditaruhnya di lehernya dan dia menciumku dengan kuat sambil masih memompa memekku dengan cepat

“emmm,,,emmm,,,,,eemmmm,,,,,” desah kami berdua,

“ahhh,,,ahhh,,,, enak mbak”,

“ahhhh,,,ahhh,,, enak sayang”

“pegangan mbak, peluk budi yang erat kakinya jangan lepas nya”,

Kulakukan apa yang budi minta, lalu budi mengangkatku dan membawaku masuk kedalam rumah dengan kontol yang masih tertanam di memekku, kurasakan memekku terasa enak walaupun sedikit ngilu,

Dibawanya aku di sofa nonton yang lebar lalu di rebahkan badanku di sofa itu dan budi langsung menaikkan kaki kananku di sandaran sofa digoyangkan kontolnya lagi dengan sangat cepat sambil meremas kedua payudaraku dengan keras

Cplokkk,,,,clpookkkk,,,,cplokkk,,, kretttt,,,kretttsss,,,

“uuhhhh,,,,aahhhhh,,,,ahhhh,,,, ohhh,,,,,”, enaknya sayang kontolmu

5 menit budi melakuka gaya itu dan tubuh kami sudah mengeluarkan keringat,

Ahhhh,,,,,,ahhhh,,,,, issshhhh,,,,oohhhh,,,,,,

“bud mbak mau dapet, kamu masih lama?” desahku,

“sama mbak budi juga mau dapet”,

Akupun meminta budi untuk berhenti dan duduk bersender di sofa, aku lalu menaikinya dan mengarahkan kontolnya kedalam memekku lagi,

Aku langsung memompa kontol budi dengan menggorangkan pantatku dengan sangat cepat, budi lengsung memelukku dan menyedot kedua payudaraku dengan bergantian,

Clpokkk,,,clpokkk,,,kreeetttss,,,,,kreettttt,,,, ahhhhh,,,, enakkk,,,,ahhhh,,,,

Tubuh kami berdua sudah bermandikan keringat, aku tetap menggoyang badanku dengan sangat cepat karena aku sudah mau dapat,

Ahhh,,,,ahhhh,,,,ooohhh,,,,issshhhhh,,,,,,,ennaakkkk,,, fuuccckkkk,,, kontol inniii enak,,,

“bud mbak mau dapet,,”,

“budi juga mbak,, barenng mbak”,

Kreeeettttsss,,, kreetttttsss,,,,kreeetttttsss,,,

“mbak dapet sayang”,

Creeettttttt,,,,,crrreeeeettttt,,,,,,crrreeeetttttt,,,,crrroootttsss,,,,crroootttttss,,,ccroooottttsss,,,,,

Akhirnya kamipun mendapatkan orgasme hebat bareng memekku terasa sangat enak dan seluruh tulangku terasa mau lepas sangking enaknya,

“ahhhh,,,,ahhhhaaaa,,,aaahhhhaaaaa,,,” bunyi napasku yang tersengal-sengal sambil memeluk budi dan budipu memelukku dengan erat,

“enak sekali ngentot dengan mu bud”, ucapkku sambil membelai dan mencium teringanya,

“budi juga keenakan mbak, kapan-kapan budi boleh ngentot sama mbak lagi?”, harapnya,

“boleh sayang asal jangan ketauan mas raihan ya”, jawabku sambil mencium bibirnya dengan mesra,

“yeee,,, mbak dapet perjaka anak orang hahahaha”,

Hahahahahah,,, dan kamipun tertawa bersama,

“capek bud?”

“capek banget mbak, dan enak banget, mbak gimana?”

“sama sayang mbak capek banget sampe kaya lepas tulang-tulang mbak”,

“enak nanti pacar atau istrimu ya, kamu bisa memanjakan pasanganmu sayang, sayangilah pacarmu ya bud, jangan pakai perasaan ya apa yang udah kita lakuin ini, mbak gak mau kita saling merusak hubungan keluarga kita”, pintaku kepada budi,

“iya mbak budi tau, budi akan selalu menyayangi dan mencintai pacar budi dan juga selalu menyanyangi keluarga ini”, jawabnya kepadaku sambil memelukku sangat mesra,

“boleh gak mulai hari ini budi menyanyangi mbak sebagai kakak budi, makasih ya mbak udah baik banget sama budi selama ini, sejak dulu pengen banget budi punya kakak perempuan, mbak kan tau budi hanya sama ibu dari kecil ayah udah meninggal dan ibu gak menikah lagi”, pintanya kepadaku,

“boleh banget dong bud, sini ade mabk yang ganteng dan pintar sama yang bisa puasin mbak”,, godaku kepada budi,

Hahahahaha,,, tawa kita berdua sambil saling cium dan peluk,

Aku lalu berdiri dan sperma budi keluar merembes ke pahaku, budi yang melihat itu tersadar bahwa dia tidak memakai kondom, terlihat mukanya ketakutan,

“mbak kok gak ditahan, maafin budi mbak, budi minta maaf”, ucapnya melas

“budi takut kalo mbak hamil nanti masalah sama mas raihan”, ucapnya lagi dengan takut, aku yang melihat itu tersenyum geli dan berniat menggodanya,

“berani berbuat, berani bertanggung jawab”, jawabku tegas,

“kalau mbak hamil kamu harus bisa dan berani ngomong sama mas raihan kalau kamu yang menghamili mbak”, ucapku lagi,

Terlihat muka budi takut dan memikirkan sesuatu dan akhirnya,

“bila mbak hamil budi akan menemui mas raihan untuk mempertanggung jawabkan perbuatan budi ke mas raihan, budi akan bilang kalau budi yang memaksa mbak untuk melayani nafsu bejat budi”, ucapnya mantap dengan muka yang berkaca-kaca,

Aku yang mendengar itu sangat tersentuh bahagia dan langsung memeluknya dengan erat,

“kamu orang baik sayang, kamu laki-laki bertanggung jawab, berbahagialah wanita yang bisa memilikimu menjadi suaminya”, ucapku sambil tersenyum bahagia,

“mbak gak bakal hamil sayang, mbak hanya menggodamu, mbak pakai KB spiral sayang semenjak anak mbak yang bontot lahir”, jelasku

“goda aja terus mbak”, ujar budi sambil memeluk dam menciumku,

“dah ahh dramanya, yuk mandi sayang, hujan dah berhenti, takut anak-anak juga bangun”,

“yuk mbak”

Akupun mengajak budi mandi di kamar mandi belakang, kami saling menyabuni dan membilas sambil tertawa bersama, selesai mandi aku mengeringkan badan dan menuju kamarku untuk mengenakan pakaian dan mengambil baju mas raihan untuk dipakai budi karena pakaiannya yang basah,

Jam 16.00 budi pamit pulang bertepatan dengan sudah bangun anak-anakku dari tidur siangnya, akupun langsung menyiapkan menyuruh mereka mandi dan membantu mereka mengerjakan PR nya,

Malam hari jam 19.30 aku mendapatkan phone dari suamiku,

“Assalamualaikum ayah”, salamku,

“Wallaikumsalam bunda”, jawab suamiku,

“ayah udah sholat dan makam malam sayang?, gimana progres usaha disana?”,

“ayah sudah sholat dan makan malam bunda, dan progres disana alhamdullilah berjalan dengan baik, besok lusa rabu ayah jemput aurel bun”,

“iya yah, bunda berharap apa yang diinginkan ucok dan aurel tercipta ya walau dari ayah”,

“ayah harap juga gitu bunda, mudah-mudahan langsung bisa biar ayah gak terlalu makan hati nanti ke ucok”,

“iya yah”,

“bun, ayah udah nonton vidio rekaman bunda sama budi, bunda sangat sexy dan hots sekali sayang, ayah tar malam bisa kangen banget sama bunda, tapi ayah tahan ahh buat program aurel, hihihihi”,

“iya yah, buat koleksi ayah aja hihihihi,,,”,

“ayah kaget ternyata budi mainnya ok juga ya, sampe bunda ayah liat kecapean gitu ngadepin budi hihihii”,

“iya yah bunda pikir gampang gak taunya budi sangat kuat kaya udah lama main padahal katanya baru pertama kali”,

Hahahahaha… tawa kami berdua,

“ya udah istirahat ya sayangnya ayah, kan besok juga pagi-pagi mau pergi ke anyer sama abah, jaga kesehatan ya sayangnya ayah”,

“gak mau, bunda masih kangen sama ayah, bunda ganti ke VC aja ya temenin bunda malam ini sayang”,

Akhirnya malam ini aku VC an dengan suamiku tercinta sampai jam 10 malam dan pamit kepadanya untuk beristirahat.

Besok subuh akupun bangun dengan melaksanakan kewajibanku dengan dibantu oleh clara yang ternyata bangun subuh juga,

“mbak hari-hati nanti disana ya, kabar-kabari kita disini ya, sepi tau, mas ke jogja, mbak ke anyer huhuhuhu”, ucap clara sambil memelukku

“iya sayang, kan nanti ada naila dan kakakmu sepupunya mbak dan anaknya jadi rame rumah ini”, jawabku sambil mengelus rambutnya,

“jangan lupa oleh-olehnya ya”,

“iya cerewet”, jawabku sambil mencubit pipinya,

“ya udah mbak mandi dulu ya sayang, minta tolong dong ini koper mbak sama tas mbak di dorong kedepan pintu nanti pas pak haji jemput biar gampang dinaikinnya”,

“siap mbak, jawab clara lantang”,

Selesai mandi dan memakai pakaian serta berdandan cantik seperti ibu-ibu jaman now aku langsung mengantar anakku ke depan karena budi sudah menunggu untuk mengantar mereka kesekolah,

“hati-hati ya bud, ini ada lebih bekal pagi, terima jangan tolak” ucapku tersenyum,

“siap mbak, mbak juga hati-hati kerjanya disana ya, budi pamit ya mbak”, ucap budi,

Lalu budipun pergi meninggalkan rumahku menuju sekolah,

Jam 8.30 pagi pak haji datang dengan mengedarai pajero hitamnya dan berhenti tepat di depan rumah, reno ternyata ikut dan turun untuk membuka pintu belakang serta langsung memasukkan koperku dan tas yang kubawa,

“bah hati-hati ya disananya, mbak jagain abah ya, kalo badung bilang reno aja”,

“iya ren serahkan sama mbak, mbak pamit ya ren, clara, mbak pergi dulu ya sayang”,

“iya mbak hati-hati ya mbak”, jawab reno dan clara,

“abah juga berangkat ya re, yang semangat kuliahnya biar cepet buat halalin clara jangan macem-macem tar abah potong itunya, hihihihi”, ucap abah yang membuat clara tersipu malu,

“iya bah reno pasti semangat doain aja ya 1.5 tahun lagi selesai buat bisa pinang clara”,

“ya udah abah pamit, Assalamualaiku”, salam abah dan aku,

“Wallaikumsalam”, jawab reno dan clara,

Mobil akhirnya meluncur ke arah anyer,

“semua bahan untuk nanti siang sudah disiapkan semua kan aulia”,

“beres bah, aulia sudah siapkan ditaro di dalam tas”,

“mudah-mudahan cepat gak bertele-tele dalam menghitung cost biaya nya nanti”,

“amin, abah harap juga gitu”,

“kamu udah makan pagi aulia?”,

“sudah bah, abah gimana udah makan?”,

“udah juga, nanti pas di rest area kita berhenti bentar beli kopi ya”,

“siap bang”, jawabku sambil tersenyum dan dibalas abah dengan seyuman manisnya,



Ditempat Lain,

A, Saya dapat info dari orang kepercayaan mereka bahwa mereka akan melakukan rencana yang besar di 2 propinsi, tapi masih belom tau pastinya dimana

B, baik terus saja dipantau, biar disini saya yang pantau, jangan sampai terbongkar biar jangan banyak korban nanti

A, siap, saya akan menjaga mereka semua sesuai sumpah yang saya lakukan dulu untuk menjaga mereka,

B, ok, lakukan itu dengan sangat rapi dan hati-hati

A, ok siap.



Bersambung,
 
Adrian.jpg

Adrian

Haji-Ali.jpg

Haji Ali

=====================

Lanjutan,

Part 19, Permainan Liar Aulia di Anyer serta tragedi Naila

POV Aulia


Jam 09.00 pagi aku dan abah sudah berada di tol tangerang merak untuk menuju kearah anyer, sambil melihat hiruk ramainya kendaraan di jalan tol aku melakukan WA chat dengan suamiku dan mendengarkan musik clasik indonesia di mobil abah,

“abah beda ya hari ini”, ucapku sambil melihat nya ke kanan,

“beda gimana aulia??”,

“beda aja kelihatan tambah ganteng sama rapi dengan kumis dan jenggot yang baru numbuh, keliatan maco”, ucapku dengan tatapan kagum,

“biasa aja lah aulia, kemaren lusa umi yang cukur dan urus semua keperluan abah hari ini”,

“umi hebat ya bisa handle abah sama anak-anak padahal juga buka usaha, masih sempet buat urus keluarganya”, ucapku kagum,

“mangkanya abah jadiin istri”,

“ohh jadi buat urus-urus aja ya mangkanya dinikahin”,

“hahahaha,,, enggak lah aulia, umi itu cinta pertama abah yang pisah gara-gara dia kuliah ke Turki dan abah tetap di indonesia lanjutin usaha orang tua”, jelasnya,

“7 tahun kemudian abah ketemu lagi pas dia kerja di perusahaan telekomunikasi terbesar dinegara ini, abah ajakin pacaran lagi dia mau,, tahun depannya abah lamar Umi mau, rejeki anak soleh, hahaha”, jelasnya lagi,

“iya cinta tapi sukanya jajan juga”, ucapku sambil mencubit tangan gemas,

“kan itu juga sepengetahuan umi abah lakuin itu, umi tau semua wanita yang pernah abah tiduri dan semua atas ijin umi”, jawabnya

“terus apa umi tau abah suka gangguin dan cabulin aulia?”,

“tau, dan umi juga udah tau kok reno dan main sama kamu, reno sendiri yang cerita ke abah dan umi, ternyata abah kalah cepat sama reno yang sudah berani hahahaha,,,”, ucapnya sambil tertawa,

“reno bedalah sama abah”,

“bedanya apa”,

“dia gak genit sama ganjen dan juga dia lebih ganteng dari abah, hihihihi,,”, jawabku sambil tertawa,

“yeee gantengnya reno kan gara-gara abah, jadi kapan nih abah bisa kaya reno?”, ucapnya sambil melirikku genit,

“kapan ya, wani piro, weeekkk,,,”, ucapku sambil memeletkan lidahku,

“kamu maunya apa?”,

“apa ya?, mobil aja kaya gini bah”, sambil tersenyum nakal

“deal ya, asikkkkkk”,,

“tapi hanya pegang-pegang aja jangan dimasukin kaya di kolam renang kemaren”,

“yeee,,, kok gitu gak adil lah”, ucapnya dengan rada cemberut,

“hahahahaha,,, lucu ya abah kalo cemberut lebih kaya anak kecil daripada mas raihan dan reno”,

Hahahahaha,,, kamipun tertawa bersama

Kamipun menyanyikan lagu yang ada di dalam playlist mobil abah dan abah kemudian memegang tangan kananku sambil menyanyi dan mengendarai mobil, akupun membiarkan malah kueratkan pegangan tanganku ketangan abah,

Jam 10.00 kami sampai di rest area KM 68 sudah setengah jalan ditempuh untuk membeli kopi dan snack,

“bah mau dibeliin apa?”,

“kopi, kalau ada cemilan kaya tahu sumedang boleh juga, abah juga mau ke toilet”, ucapnya sambil melepaskan seat belt,

“ok bah, aulia juga mau ketoilet dulu”,

Pas aku mau turun abah menarik tanganku dan mendekatkan mukanya kemudian menciumku, aku yang kaget langsung melingkarkan tanganku dan membalas mencium abah dan tidak lama abahpun melepaskan ciumannya,

“maaf aulia, abah kangen sama kamu”, ucapnya sambil mau turun,

Akupun lalu membalas menarik tangannya dan menciumnya lagi dengan mesra,

“udah berani ya cium-cium istri orang, udah ijin sama suaminya belom”, ucapku tersenyum nakal setelah ciuman kami terlepas,

“nanti abah ijin sama raihan culik istrinya barang 1 malam saja sampe kangen abah puas”,

“gak boleh sebelom mobil nya ada, hahahaha”,

Hahahahaha kamipun tertawa dan kucium abah lagi sebelom kita benar-benar keluar mobil untuk menuju toilet, dijalan abah memegang tanganku lalu kemudian tangan nakalnya meremas pelan pantat kananku,

“dah nakal ya, nanti cubit nih” ucapku sambil mencubit pinggang abah

Hahahaha,,, abah tetap menaruh tangannya di pantatku dan kubiarkan saja sampai ke toilet baru dilepaskan,

Selesai menggunakan toilet akupun menuju ke indomeret point, sampai didalam akupun langsung menuju kasir untuk membeli kopi dan lalu memutar untuk mencari cemilan buat dijalan nanti, sedang memilih cemilan aku merasakan ada yang lewat dibelakangku dan berlalu dengan cepat,

“bau ini, apakah mungkin”, ucapku sambil mencari siapa tau benar ada orang itu disini,

Akupun pergi kearah pintu keluar dan kulihat ada seorang pria yang baru saja keluar dari indomaret menuju tempat parkir lalu menaiki mobil dan terus pergi meninggalkan indomaret.

“ternyata benar, sedang apa dia disini, bukannya kabar terakhir dia diluar pulau jawa, sudah 10 tahun ini aku tidak melihat dia, menghilang seperti hantu tanpa kabar”, ucapku dalam hati,

5 menit sudah aku berdiri mematung melihat kepergian seorang pria dimasalaluku dan akupun tersadar bahwa aku masih didalam indomaret, akupun langsung pergi kekasir untuk membayar cemilanku dan mengambil kopi ku dan abah lalu keluar dari sana menuju mobil,

Sampai dimobil aku menaruh kopi dan cemilan yang kubeli lalu keluar lagi untuk mencari tahu pesanan abah yang letak tokonya tidak jauh dari tempat parkir kami, akupun membeli dan langsung kembali kedalam mobil, tidak lama kamipun kembali melanjutkan perjalanan kami menuju anyer.

Jam 12.30 siang kamipun sudah sampai di lokasi tempat cootage yang akan kami pugar, cootage nya memiliki pemandangan yang sangat indah tapi sayang masih tidak terawat, apabila sudah dipugar akan terlihat sangat indah dan mewah cootage ini, kami turun dan disambut lalu diantar oleh orang disana menuju ketempat yang sudah ditentukan,

Kamipun memasuki ruangan meeting dengan pemandangan yang sangat cantik hamparan laut dan ada dermaga kecil untuk tempat sandar kapal, aku dan abah pun duduk di sofa diruangan itu sembari menunggu teman abah yang punya tempat ini.

Sambil menunggu aku menyiapkan proposal yang akan kami jelaskan nanti, akhirnya teman abah pun datang dengan ditemani 2 orang wanita,

“Assalamualaikum”, salamnya,

“Wallaikumsalam”, ucap kami,

“gimana kabarmu kawan?”, ucap teman abah,

“Alhamdullilah, baik”, jawab abah sambil mereka berpelukan,

“kenalkan ini teman abah sekalian pemilik tempat ini, Ali Afnan Maulana”, ujar abah mengenalkan temanya kepadaku,

“Ali, panggil aja abah ali ya”, salam abah ali sambil menjabat tanganku,

“aulia bah”, jawabku san kamipun melepaskan jabat tangan kami,

Lalu akupun berkenalan juga dengan kedua wanita yang bareng dengan abah ali, yaitu Asuka Nur Amalia katanya dipanggil Nur saja, nur bekerja sebagai sekretaris dan abah ali, dan yang satu lagi bernama Adelia Mahmud Hasanah lebih suka dipanggil Adel, bekerja menjadi penjaga abah lagi dan sesekali menjadi supir kalau pergi jarak dekat,

Kamipun lalu duduk di tempat duduk kami masing-masing sambil menunggu 2 orang lagi yaitu arsitek yang merangkap kepala proyek yang akan dijalankan juga seorang pengacara untuk mengurus legal standing proyeknya,

Selama menunggu abah ali menjelaskan garis besarnya komplek cotage yang dia punya, luas lahan dan jumlah cotage yang akan dipugar dan dibangun baru, sedang asik mendengarkan penjelasan abah ali kami mendengar bunyi ketukan pintu dan masuklah 2 orang kedalam ruangan yang satu perempuan dan yang satu lagi laki-laki yang ternyata laki-laki tersebut adalah laki-laki yang paling malas aku temui karena masa lalu kami,

“Amar dan Aulia, perkenalkan mereka yang wanita Yunita Anggraeni dan yang laki-laki Adrian Wibisono”, ujar abah ali yang berbarengan denganku saat menyebutkan nama adrian wibisono,

Aku dan abah amar lalu saling berjabat tangan dengan mereka sembari mengenalkan diri kami masing-masing, tapi pada saat aku menjabat tangan dengan adrian kami berdua saling diam dan kaget sehingga membuat suasana menjadi sangan canggung diantara kami berdua,

“ayo mari duduk, kita mulai saja sudah terlalu siang biar habis ini kita makan”, ajak abah ali,

Kamipun lalu duduk dan memulai rapat kami dimulai dengan paparan rencana pembangunan cotage yang dibangun, aku pun menghitung berapa biaya yang akan dikeluarkan dengan melihat denah luas dan rencana pembangunannya,

Setelah garis besarnya didapatkan kami rehat sejenak untuk makan di ruangan sebelah yang sudah di siapkan oleh orang-orang suruhan abah ali, kamipun makan sambil mengobrol ringan untuk sekedar lebih akrab antar sesama kami,

Setelah makan siang kami melanjutkan rapat kami dengan menghasilkan hitungan kasar biaya proyek yang akan dikeluarkan,

“mar, ajak aulia dan adrian berkeliling untuk melihat cotagenya agar bisa melihat kondisinya, yun kamu juga ikut sana”, ucap abah ali,

Iya bah, jawab kami berbarengan,

Kami pun pergi mengelilingi cotage dan melihat kondisi bangunan serta kondisi sekitarnya, aku merasa sangat tidak nyaman dan canggung berdekatan dengan adrian dan adrian pun sama, tapi kami berusaha tenang untuk terlihat profesional,

“sepertinya disini perlu untuk ditambahkan beberapa taman dan tempat bermain anak, karena suasananya sangat indah dan pas”, ujar adrian,

“kalau liat denah yang saya bikin ini masih banyak space lahan untuk membuatnya, gimana menurut mbak aulia apakah anggarannya cukup atau bertambah banyak?”,

“usul pak adrian sangat bagus, itu bisa membuat cantik sekaligus nilai tambah dari cotage ini, sebentar saya hitung kasar dulu ya”, ucapku sambil mengambil buku du dalam tas kerjaku,

“walah buku kerja saya ketinggalan di ruang rapat, maaf pak adrian saya permisi dulu mau ambil ya nanti balik lagi”,

“silahkan bu, saya juga mau coba hitung berapa besar pastinya ya biar ibu hitungnya enak nanti”,

Akupun lalu kembali keruangan rapat kami tadi dan ternyata pintunya sudah tertutup, akupun membuka pintu nya dan terlihat pemandangan yang sangat erotis dimana ibu Nur sedang bergoyang diatas kontol abah ali dengan hanya menggunakan baju atasnya yang sudah terbuka kancingnya, abah ali yang duduk menyender sofa memeluk ibu nur sambil meremas kedua payudaranya,

Aku yang melihat itu berusaha bersikap tenang dan biasa sambil menuju tempat duduk tadi dan mengambil buku kerjaku, ibu nur yang mengetahui aku masuk lalu bangkit dan mengambil pakaiannya menutupi bagian pribadinya beda dengan abah ali yang sikapnya biasa saja menanggapi kehadiranku,

Terlihat kontol abah ali yang besar, panjang dan berurat, serta terlihat mengkilap karena habis mengocok lobang memek ibu nur, akupun terdesir dan sedikit terangsang dibuatnya.

“maaf abah aulia masuk tanpa permisi, aulia mau ambil buku kerja ini karena ada beberapa tempat yang ada penambahan pembangunan”, ucapku rada takut sambil memalingkan mukaku menuju kursiku untuk mengambil buku kerjaku,

“gpp aulia, nanti kalo sudah pintunya di tutup lagi ya”, jawab abah ali dengan santainya,

“iya abah aulia pamit ya”, ucapku lagi sambil menuju pintu dan menutupnya,

Aku membelakangi pintu untuk menenangkan pikiranku karena situasi yang kulihat tadi, saat aku hendak pergi kudengar suara desahan ibu nur yang lumayan kuat dari dalam ruangan aku yang mendengar itu langsung pergi takut ketahuan,

Sampai ditempat semua ternyata hanya ada adrian, abah dan ibu yunita sudah tidak ada, akupun jalan berdua dengan adrian untuk memetakan wilayah penambahan fasilitas yang akan dibangun, akupun melakukan coretan hitungan kasar berapa besar biayanya.

Setelah 40 menit kami memutari cotage yang bagian dalam kamipun duduk di gazebo yang ada di tengah-tengah taman, aku mulai melihat coretan ku untuk kupelajari,

“bagaimana kabarmu Aulia?”, tanya adrian kepadaku,

Tapi aku hanya menatapnya tajam lalu kembali melihat buku ku lagi tanpa menjawabnya,

“bagaimana kabarmu?, tanyanya lagi,

“yang kau lihat apa?”, tanyaku lagi dengan sinis tanpa melihatnya,

“kau terlihat sehat dan sama cantiknya”,

“baguslah kalau kau tau”, ucapku,

“apakah kau masih marah denganku?”,

“mending kita ngobrol urusan kerjaan, jangan bahas yang lain”,

“ternyata kau masih galak seperti dulu”,

“itu bukan urusanmu”, jawabku,

“apakah kau sudah mempunyai anak?, kalau sudah pasti cantik seperti ibunya”, ucapnya lagi,

“itu juga bukan urusanmu”, jawabku masih dengan ketusnya,

“apakah kau masih marah sama ku aulia?”,

“saya mohon dengan hormat bapak Adrian, kita ngomong kerjaan saja jangan yang lain”, ucap ku sambil melihatnya dengan jengkel, tetapi dia memandangku dengan sambil tersenyum,

“ternyata benar, kau tambah cantik kalau sedang marah”,

“saya rasa cukup pembicaraan kita, permisi”, ucapku sambil meninggalkan dia sendiri,

Akupun berjalan sendirian di pinggir pantai sambil menenangkan pikiranku,

“kenapa mesti ketemu laki-laki itu disini sih, apakah aku harus menelepon suamiku perihal hal ini”, ucapku dalam hati,

“jangan, lebih baik aku handle dulu, karena apabila suamiku tau laki-laki ini ada disini dia akan kesini langsung meninggalkan kegiatannya disana”, ucap hatiku lagi,

“ahhhhh,,,, kenapa bisa begini sih keadaannya”, dengusku kesal,

“ada apa mbak?, kok kayanya mbak terlihat kesal dan marah-marah?”, ucap adel yang ternyata sudah berjalan di belakangku,

“ehh mbak adel, enggak mbak lagi pusing aja urusan anak-anak”, ucapku bohong,

“biasa mbak, namanya juga anak-anak, omong-omong jangan panggil mbak, sepertinya kita seumuran”,

“iya del, adel udah punya anak berapa?”,

“belom menikah mbak, dulu sempat mau nikah tapi gagal, calon ku menghamili wanita lain”, jelas adel,

“maaf ya del”,

“santai aja mbak, namanya belum jodoh kan, hahaha”,

“iya betul, semangat ya del, mudah-mudahan dapet pengganti yang lebih baik”,

“amin mbak”, ucapnya sambil kami tertawa bersama dan melanjutkan obrolan kami sambil berjalan di pinggir pantai,

Pukul 17.00 adel mendapatkan telepon bahwa cootage tempat kami menginap sudah siap dan adelpun mengajakku kembali kesana,

Aku mendapatkan cotage 2 kamar dengan private pool dibelakang, dalam bagus dengan kamar mandi shower dan bathup yang luas, aku sangat merasa nyaman di dalam cotage ini, ternyata aku serumah dengan abah amar untuk 2 hari kedepan,

Setelah aku merapikan bajuku di kamarku aku lalu melepaskan baju hanya menyisakan BH dan celana dalam saja dan menuju kolam renang untuk mendinginkan badan karena gerah yang kurasakan, byuurrrrr,,,

“ahhh segarnya air kolam ini”, ucapku,

Akupun mulai berenang kecil kesana kemari seperti anak kecil, maklum belom terlalu mahir berenang, sedang asik berenang ternyata abah amar sudah duduk di bangku kolam sambil melihatku berenang,

“duh asiknya anak abah yang lagi berenang”, ucapnya sambil tersenyum

“enak bah airnya seger, abah gak mau berenang?”, ajakku,

“tar aulia, abah mau santai dulu aja enak matahari sorenya, nanti malam jam 7 kita bersama ya aulia, besok baru dilanjut lagi kerjanya, pesan abah ali”, jelas abah amar

“siap bah”, ucapku sambil bersender di dinding kolam,

Menjelang magrib abah mengajakku untuk bilas supaya bisa sholat bareng, akupun lalu naik dan menuju ke dalam sampai pintu abah ternyata menarikku dan menggendongku di depan,

“duh cantiknya anak abah ini, jadi pengen cium deh”,

“dih maunya”, ucapku sambil memeluk leher abah dan memencet hidungnya,

Abah menggendongku sampai kamar mandi dan menurunkanku,

“dah mandi ya, tar gantian baru abah”,

“bareng aja bah sini yuk”, ajakku

Abah lalu melepaskan bajunya hingga bugil begitu pun aku membuka sisa pakaian yang kukenakan, kunyalakan shower dan mengatur suhunya setelah pas aku mengajak abah untuk mandi sama-sama,

Kuambil sampo dan sabun lalu ku gosok ke badan abah depan dan belakang lalu membilasanya sampai bersih, abahpun melakukan hal sama dengan ku, setelah kami sama-sama bersih aku kemudian mengajak abah berendam di bathup yang muat untuk kami berdua,

Abah memelukku dan mengelus rambutku, sedangkan aku bersender dibahunya,

“raihan sangat beruntung punya istri sepertimu aulia, baik, pintar, dan sangat bisa memanjakan suami”, ucapnya sambil mengecup kepalaku,

“keluarga abah juga beruntung bisa mempunya suami dan ayah seperti abah yang sangat baik dan bertanggung jawab sama mereka”, ucapku sambil mengecup pipi kanan abah,

“makasih ya bah udah sayang sama aulia”,

“abah juga ya aulia”,

Kamipun berendam selama 20 menit dan keluar untuk siap-siap sholat karena sudah mau masuk waktunya, setelah sholat abah menyetel lagu lama dan mengajakku berdansa,

“duhhh tampannya abahku ini” ucapku yang menerima uluran tangannya dan mencium punggung tanganku,

“duhh mesranya”,

Abah lalu memelukku dan mulai mengajakku berdansa mengikuti alunan musik,

“kau sangat cantik malam ini aulia”,

“makasih bah”,

Abah kemudian mencium bibirku dengan mesra dan melepaskannya, aku merasakan sangat nyaman dengan apa yang dilakukan abah seakan tidak mau lepas dari pelukannya,

Abah kembali mencium ku dengan mesra kali ini aku membalas ciumannya dengan sangat mesra juga dengan saling membelit lidah dan menghisap-hisap kecil,

Sruupppp,,,,sruuppp,,,,sruupppp,,, kami melakukan itu sepanjang kami berdansa, lalu abah memelukku dengan mesra sampai habis lagunya,

“makasih cantik, kau telah memberikan ciuman yang sangat manis buat abah”,

“iya abah sayang”, ucapku sambil kembali memeluk dan lalu menciumnya lagi dengan mesra,

Disaat aku sedang berdansa aku sepertinya melihat bayangan seorang laki-laki melihat kedalam ruangan dan kemudian menghilang,

Jam 7 malam lewat kami semua duduk di meja makan yang besar untuk makan malam bersama, setelah makan malam abah ali mengajak kami keluar untuk duduk di dekat api unggung yang sudah dibuat anak buah nya, kami pun saling ngobrol mengakrabkan diri dan tertawa sambil duduk di dekat api unggun,

Jam 10 malam lewat kami pun saling berpamitan untuk istirahat ke cotage masing-masing, adrian melihatku pergi sambil tersenyum dan masih meminum minumannya, tapi aku mengacuhkannya dan meninggalkannya,

Sampai di cotage aku pun lalu masuk kekamar mandi untuk mandi kembali karena bau asap yang ada dibaju dan badanku tadi, lagi asik menyabuni badan tiba-tiba ada yang menyabuni badanku dari belakang dan kulihat ternyata abah sudah telanjang juga,

“mau mandi juga bah?”,

“iya sayang, sama bau badan abah kena asap”,

Kamipun saling menyabuni dan membilas badan kami bersama, didalam guyuran air shower akupun memeluk dan mencium bibir abah dengan mesra dan abah membalasnya dengan penuh nafsu,

Ku tekan kepala abah dan kuhisap dan jilat lidah dan mulut abah abah pun membalasnya,

Sruuupp,,, sruupppp,,,, sruuppppp,,,,,

Abah lalu turun menciumi leher dan pundakku sambil kedua tangannya meremas kedua payudaraku,

Sruuuuppp,,,, sruupppp,,,, srrupppp,,, aahhhh,,, aahhhh,,, aaahhh,,

“enak sayang, terus remas dan pilin pentil tete aulia bah”, desah dan pintaku,

“enak sayang”,

“enak banget bah”,

Abah lalu menciumi, menghisap dan meremas kedua payudaraku bergantian,

Sruuppp,,, sruuppp,,, srruuppp,,, oohhhh,,,yeessss,, sayang ,,, benerrr gituu,, terus bahh,,, ahhhhh,,, ahh,,

Akupun tidak tinggak diam ku genggam kontol abah yang besar lalu ku elus dan ku kocok dengan pelan,

Ahhhh,,, aahhhh,,, ohhhh,,,, sruupppp,,, sruuppp,,, ssssrrrrruuppp,,,

Aku lalu melepaskan diri langsung bersimpuh dan langsung memasukkan kontol abah kedalam mulutku

Srupppssss,,, ssrruuuppppp,,,, srrruupppsss,,, ahhhh,,,,ahhhh,,,,, ohhhhh,,,

“enak sekali isapan mu aulia, yang kuat sayang, kontol abah enak”, desahnya sambil memegang kepalaku untuk makin dalam memasukkan kontolnya kedalam mulutku,

Sesekali aku menyelingi menjilati biji kontol abah sampai basah oleh air liurku, dan tanganku juga ikut meremasi biji kontolnya,

“ahhhh,, enaknya sayang,, masukin lagi aulia kontol abah ke mulutmu”,

Akupun memasukkan kembali lalu abah memegang kepalaku erat-erat dan langsung menggoyang kontolnya dengan sangat cepat dan dalam sampai ketenggorokanku,

Hooeeggg,,,,,hooeeggghhhh,,,, hooooeeegghhhh,,,, hoooeeggghhh,,, bunyinya dan aku mencengkram pantat abah karena agak susah bernapas tapi aku masih bisa bertahan,

“ohhh,, ohh,,, ahhhh,,, enak nya mulutmu sayang, sabar tahan bentar lagi abah keluar sayang”,

Akupun langsung membantunya memaju mundurkan kepalaku supaya cepat terbebas dari penderitaan ini, dan tak lama,

“abahhhhh dapet aulia”,

Aku langsung cepat-cepat menarik sedikit kepalaku dan menahan napas agar peju abah jangan langsung tertelan,

Crooottttt,,,,,crroootttt,,,,,croooo,,,,crooootttt,,,,crroootttt,,,, awbanyak 8 kali kontol abah memuntahkan pejunya kedalam mulutku yang sebagian ku biarkan keluar dari mulutku,

Abah langsung bersender di dinding kamar mandi sambil mengatur napasnya sedangkan aku langsung memuntahkan semua peju yang ada dimulutku lalu berdiri kemudian mencubit pinggang abah dengan kuat,

“auuuuu,,,,, sakit nak”, rintihnya sambil memegang pinggangnya yang kucubit,

“salah sendiri main kasar tadi, sampe aulia gak bisa napas tau bah”, ucapku sambil memunggunginya dan menyalakan air untuk bilas lagi,

“maafin abah ya nak, abah salah, gak akan abah ulang ya, abah tadi sangat nafsu sekali sama kamu nak”, ucapnya sambil memelukku mesra dan mencium pundakku mesra,

Aku langsung mencubit kembali pinggangnya dan abah kembali kesakitan tapi ditahannya sambil memelukku dari belakang,

“jangan diulang lagi ya bah, aulia gak mau dikasarin kecuali aulia sendiri yang mau”, ucapku

“iya sayang, maafkan abah ya”,

Akupun lalu membalikkan tubuhku sambil memeluknya

“gpp sayang, tapi jangan diulang lagi ya”,

“janji”, ucap abah sambil mengasih jari kelingkingnya, kamipun lalu kembali berciuman lagi

“enak tadi bah?”

“banget sayang”,

“gantian bah”, ucapku sambil menggandeng tangannya ke kamarku dengan badan yang masih basah

Aku lalu naik ke pinggiran tempat tidur sedikit melabarkan kaki lalu menungging sehingga memekku terexpose dengan jelas, akulalu melihat kebelakang menggoda abah dengan mengelus memekku naik turun,

Abah yang melihat itu langsung bersimpuh dan memegang pantatku, kemudian dibukanya memek ku dengan kedua jempolnya dan langsung lidahnya menjilat dan menghisap kuat memeknya,

Sruuppp,,,,sruupp,,,srruupppp,,,,sruuppp,,,

“waaawww enaknya cairan memekmu nak, gak ada baunya, abah suka sekali”, ujarnya sambil masih menjilati lobang memekku

Oohhhh,,, yeesssss,,, bah,,,, enak bah,, terus, sayang,,, desahku dengan membantunya memelintir itil memekku sendiri,

Abah lalu semakin melebarkan memekku dan memasukkan lidahnya semakin dalam kedalam memekku dan menggelikik dinding rahim ku dengan lidahnya,

Oohhhh,,, fuck,,, yessss,, oohhh,,, yeesss,,, bener bah disana,, terusss bahhh,,, erangku,

Berikutnya abah memasukkan 1 jarinya kedalam memekku dan mengocoknya dengan pelan sampai kurasakan cairan memekku keluar untuk melumasi jari abah, ditambahnya menjadi 2 jari mengobok memekku dengan cepat sampai cairan memeknya keluar banyak,

Srruuuppp,,,,ssrrruuuppp,,,, ssrruuuppp,,,, ooohhhh,,, oohhh,,,, oohh,,, aaahhhh,,, desahku keenakan,

Abah langsung menjilatin lobang anusku dan cairan memekku sambil terus di coloknya tangannya di memekku,

Ahhhhh,,,, teruss bah,, enak banget sayang yang cepet bah,,, memek dan bool aulia sangat gatal,

“nak, boleh abah masukin kontol abah kedalam memekmu sayang?”,

“kenapa abah minta ijin sayang, lakukanlah bah, aulia pengen di entot abah sayang”, pintaku,

Abah lalu bangkit dan mengambil bantal untuk kupeluk dan dimasukkan kontol nya yang besar kedalam memekku,

Bleeesssss,,,,, kurasakan kontol abah memasuki memekku,

Aahhhhhhhh,,, erang kami berdua,

“enaknya memekmu sayang walah masih sepet empat kontol abah masuk”

“kontol abah juga enak, memek aulia terasa penuh dan gatal bah”,

Lalu abah kembali memasukkan lebih dalam kontolnya kedalam memekku dan dikeluarkan lagi sampai mentok kedalam rahimku,

Abah memacu kontolnya kedalam memekku dengan tempo yang cepat,

Cploook,,,,,cplookkkk,,,,cplookkk,,,cplokkk,,, ahhhhh,,, ahhhh,,,, aahhhh,,,, ahhh,,, yeesss,,, uuhhhh,,

“bahhhh enak banget sayang, kontol abah enak banget, memek aulia penuh,, ahhha,,, aaahhhh fuucckkk enak,,, ahhhh,,,”, desahku liar sambil kubantu menggoyangkan pinggulku menyambut kontol abah di dalam memekku,

“ahhh,,, ahhh,,, ahhh,,,, memek mu juga enak sayang, abah bakal ketagihan,,”,

“abah boleh kapan aja ngentotin aulia, aulia mau bah, ahhh,,aahhhh,,, oohhh”,

Plak,,, plakkk,,, plakkkk,,,,, abah memukul pantatku tidak keras kiri dan kanan

“ahh enak bah, iya bang jangan keras-keras bah”,,

Cplokkk,,,,cplookkkk,,,,cplookkkk,,,, plak,,plakk,,,plak,,,

Ahhh,,,ahhhh,,,ahhh,,, yesss,,,ohhhh,,,ohhh,,,

“bah yang cepet sayang, aulia udah mau sampe, kontol abah enka banget, ahhh,, ahhh,,,”, desahku sambil terus menggoyang pinggulku dengan liar dan mengarahkan kedua tangannya untuk memegang rambutku,

Abah lalu mempercepat goyangannya seperti menunggangi kuda dengan rambutku sebagai tali kekang sehingga kepalaku agak menaki keatas dan badanku seperti terbanting akibat cepatnya goyangan abah, tapi aku menyukainya karena lobang memekku sangat enak,

Ahhhh,,,, ahhhh,,,, ahhhh,,, ooouuggghhhh,,, fuuckkk,, yeessss,,, cepet bah aulia dapat,,

Creeettttt,,,creeeettt,,,,,creeettttt,,,, creeetttttt,,,,, akhirnya aku orgasme yang sangat kuat hingga pinggulku seperti terhentak, abah lalu memelukku dan menahanku serta membelai punggungku memberiku waktu untuk menikmati orgasme yang baru saja aku alami,

Akupun lalu lunglai sambil memeluk bantal,

“ahhhh,,,,, ahhhh,,,, aaaahhhhhh,,, aaaaahhhhh,,,, enak nya bah, jangan dikeluarin dulu ya bah kontolnya masih enak memek aulia”, ucapku lemas sambil mengatur napas

Tidak lama kurasakan kontol keluar dari memekku, plop ahhhh,,

“istirahat sebentar ya bah”, ucapku sambil masih tetap di posisi yang sama,

“iya sayang”, jawab abah sambil mencium kepalaku dan keluar kamar sepertinya ingin mengambil air

Tidak lama abah masuk kekamar dengan membawa segelas air dan memberikan kepadaku, akupun duduk dan langsung meminumnya dan kurasakan tenagaku agak kembali pulih

“duh yang kontolnya masing ngaceng, masih kuat apa”, ucapku kepada kontol abah,

“masih dong, sama memek kamu aku akan selalu kuat”, jawab kontol abah sambil menganguk-angguk,

Hahahaha,, kamipun tertawa,

“bah ambilin ikat rambut aulia dong di atas meja”,

Abah lalu mengambilnya dan memberikan kepadaku

Aku lalu mengikat rambutku yang acak-acakan sehingga dadaku membusung kedepan, abah langsung menete di payudara kananku dan kiriku bergantian,

“sabar sayang, di iket dulu, nanti terserah mau dihisap sampe pagi gpp”,

Tapi abah tetap menghisap payudaraku dan meremasnya bergantian,

“sini sayang naik kekasur ketengah-tengah”, pintaku dan abah lalu naik dan rebahan di tengah kasur

Aku lalu mengoral kontol abah sebentar lalu aku jongkok dan mengarahkan kontolnya kedalam memekku,

Bleeesssss,,,,, masuk semua kontol abah kedalam memekku,

Aku pun langsung menggoyang dan memutar pinggulku dengan cepat sambil berpegangan di dada abah

Ploookkkk,,,,pllooooookkkk,,,,ploookkkk,,,,plloooookkkkk,,,,,, ehhhhmmmm,,,,, eeehhhhmmmm,,,,eehehmmmmmm,,, suara kelamin dan desah kami berdua

Ku goyang dan ku ulek kontol abah dengan cepat,,,, kumajukan mukaku dan ku cium abah dengan penuh nafsu sambil masih tetap ku goyang dengan cepat,,

“ahhhh,,, aahhhh,,, oohhh,,, enak sekali memekku sayang,, abah bentar lagi mau keluar sayang”,

“sama bah, aulia juga mau keluar, gaya ini bisa bikin aulia cepet keluar sama mas raihan kalo bercinta”,

Kutambah capat goyanganku sambil meremas kedua dada abah, abahpun membantuku mengerakkan pinggulnya dengan cepat sambil memegang pantatku,

Yeessss,,,,,yeessss,,,,,yeessss,,,, fuucccjkkkk,,,eennaaakkk,,,kontol enak,,, ahhhhh,,, oohhhh,,,

“Abah mau sampai aulia mau dikeluarin dimana?”,

“di dalam aja bah, aulia pake KB, bareng bah, aulia juga mau sampe”,

“fuck enaknya memek istrimu raihan”,

“umi enak sekali kontol abi”, ucap kami sambil kami bergoyang layaknya kuda jantan dan betina yang liar,

Aulia dapet bahhhh,,, abah juga sayanggg,,,

Oooouuuggghhhhhh,,,,oooouuuggghhhhhh,,,oooouuuuuggghhhhh,,,,

Crrreeeeetttttt,,,crrreeetttt,,,,crrreeettttt,,,,, crooottttt,,,crroooootttttt,,,,,crooooottttt,,,,

Kami orgasme berbarengan sambil berpelukan erat,

“ahhhh,,,ahhh,,,, enak pake banget aulia memekmu”, ucapnya lemas,

“kontol abah juga enak banget sayang, aulia bakal ketagihan nih hehehe”, ucapku sambil menciumnya mesra,

Tidak lama akupun hendak bangun dan melihat ada sosok pria yang melihat kami di luar jendela dengan tatapan penuh amarah dan kebencian kepadaku, iya itu adrian mungkin daritadi dia disana melihat pergumulanku dengan abah, tapi aku melihatnya dengan acuh dan masa bodo dengan menuju ke kamar mandi untuk bersih-bersih diikuti abah menyusulku ke kamar mandi,

Setelah membersihkan diri aku keluar dan mengambil handphone ku karena tadi ku atur supaya bisa merekam kegiatan ku di dalam kamar ini untuk ku kirimkan ke suamiku dan akupun mengajak abah tidur dikasur dengan memelukku dari belakang, dan kamipun tertidur sampai pagi.



POV Naila

Pagi ini Kak Aulia dan abah amar sudah pergi ke anyer untuk urusan kerjaan mereka tinggallah kami disini bersama anak-anak mereka, aku dan sepupu dari kak aulia sedang masak untuk makan siang kita semua sambil menunggu para keponakanku pulang dari sekolahnya,

Jam 13.05 budi sudah sampai di rumah dengan para keponakanku, aku menyambutnya sekalian menyuruh budi untuk makan bareng sesuai yang di suruuh oleh kak aulia untuk mengajak budi makan siang bareng,

Selesai makan budi ijin pamit pulang sedang ponakanku sudah masuk kamar untuk tidur siang di temani oleh mbak maya, akupun pulang dulu kerumah untuk mengambil barang jualan online ku untuk kukirimkan ke pihak ekpedisi.

“mbak may aku pulang dulu ya, mau kirim barang jualanku dulu, titip anak-anak ya, nanti kalau bangun langsung disuruh kerjakan PR ya”, ucapku,

“iya nai, hati-hati ya, jangan ngebut-ngebut dijalan”,

“iya mbak, assalamualaikum”, salamku,

“wallaikumsalam”, ucap mbak may,

Sampai dirumah aku lalu membungkus sebagian barang yang belum terbungkus dan menempelkan alamat penerimanya, setelah selesai akupun mengatur barang-barang tersebut di atas motor, aku menggunakan motor karena barang yang akan dikirim hari ini tidak terlalu banyak,

Kriiinnnggg,,, krrriiiinnnggg,,, kriinnnggg,,, bunyi HP ku ternyata suamiku yang menelepon,

“Asallamualaikum bunda”,

“Wallaikumsalam ayah”,

“bunda lagi apa?, udah makansiang belom?”,

“bunda lagi ngatur barang untuk dikirim yah, udah tadi bunda udah makan di tempat kak aulia, ayah udah makan?”,

“sudah bun, ya udah perginya hati-hati ya, ayah bentar lagi mau rapat sama komandan ayah ya”,

“yang semangat ya yah kerjanya”,

“bunda juga ya, Asallamualaikum bunda”,

“Wallaikumsalam ayah”, jawabku,

Akupun lalu menaiki motor dan menuju ketempat ekspedisi yang tidak jauh dari rumahku berjarak 10 – 15 menit dari rumah, sampai disana aku dibantu petugasnya untuk menurunkan serta menimbang barang-barang jualanku, setelah selesai akupun membayar biayanya dan keluar untuk pulang,

“o iya aku kepasar dulu aja mau beli kacang hijau dan kelapa, mau bikin bubur kacang hijau buat para ponakanku, pasti suka”, ucapku dalam hati lalu langsung menuju kearah pasar,

Sampai dipasar akupun langsung membeli kebutuhanku sore ini dan bahan makanan untuk dimasak besok,

“sudah semua, gak ada yang ketinggalan, waktunya pulang”, ucapku dalam hati sambil membayar parkir dan meninggalkan pasar,

Ditengah jalan pulang ada mobil yang menyalip ke kiri dengan tiba-tiba yang membuatku agak kaget sehingga aku membanting kekiri sepeda motorku dan menabrak motor yang dikendarai oleh bapak-bapak membawa anak sekolah berseragam smp,

Terjadilah tabrakan yang agak kencang yang menyebabkan motor bapak itu menabrak pohon yang ada dipinggir jalan sedangkan aku terjatuh dipinggirjalan, aku lalu bangun dengan dibantu oleh seorang mbak-mbak yang berhenti ditengah jalan, lalu langsung menuju kearah anak smp tersebut yang karena kulihat anak tersebut belum sadar,

Seorang pengendara motor lalu menelepon pihak ambulan menjemput korban untuk segera dibawa kerumah sakit, aku keudian di tenangkan oleh orang-orang disana karena memang kecelakaan tersebut bukan murni kesalahanku, tapi aku merasa sangat takut kalau anak itu kenapa-napa,

Sampai dirumah sakit aku langsung ke UGD untuk mengetahui kondisi anak tersebut yang ternyata sudah masuk ke ruangan ICU, aku langsung merasa lemas, menangis dan berdoa supaya anak tersebut baik-baik saja.

Tuuutttt,,,, tuuutttt,,, tuuuuutttt,,,,

“Asallamualaikum bunda”,

“Wallaikumsalam ayah, hikss,, hiksss,,, hikksss,,,”

“bunda kenapa sayang?”,

“bunda di rumah sakit ayah, bunda gak sengaja menabrak anak smp yang sekarang masih belum bangun masih di ruang ICU,, hikss,,, hiksss,,, hiksss,,, “, tangisku,

“yang sabar ya bunda, bunda di rumah sakit mana, biar ayah kesana?”,

“di Rumah Sakit Pelita Jaya yah, buruan ya bunda takut kalau anak itu kenapa-kenapa,, hiks,, hiks,, hiks”,

“iya bunda ayah langsung kesana”, terdengar suamiku meminta ijin komandannya agar bisa ke rumah skit karena kondisi ku dan komandannya memberikan ijin,

30 menit suamiku sudah ada di rumah sakit dan kebetulan dokter yang menangani anak tersebut juga keluar dari ruang ICU,

“dokter gimana keadaan anak tersebut dok?”, tanyaku,

“ibu orang tua dari anak?”,

“bukan dok saya yang orang yang menabrak motor nya dengan motor saya”,

“kondisi anak tersebut sudah stabil, memang banyak memar di bagian dalam tubuhnya karena benturan terkena pohon tapi dari hasil rontsen dan cek darah tidak ada yang rusak didalam tubuhnya”, jelas dokter,

“Alhamdullilah”, ucapku, dan kurasakan suamiku mengelus pundakku agar aku tenang dan menyemangatiku,

“bapak maafkan saya ya, saya tidak sengaja sudah menabrak motor bapak” ucapku sambil menangis ke bapak yang bawa motor tadi,

“iya pak, maafkan istri saya pak atas kecelakaan yang sudah terjadi”,

“tidak apa-apa bu, kita doakan saja mudah-mudahan abang anton cepat sadar, bapak sudah dengar penjelasan warga kalau mbak nya menghindari mobil yang ugal-ugalan”,

“mohon maaf pak, saya romi apakah bapak orang tua anton?”, ucap suamiku sambil memberikan tangan untuk berkenalan

“saya ujang pak, saya bukan orang tua anton, saya hanya tukang ojek langganan untuk antar dan jemput anton sekolah”, jawabnya sambil membalas jabatan tangan suamiku,

“Lalu apa orang tua anton sudah tau tentang kejadian ini pak?”, tanya suamiku lagi,

“sudah pak, tadi saya sudah telepon om dan kakeknya, karena orang tua anton masih dinas diluar kota jadi sementara di rumah kakeknya tinggal”, jawab pak ujang,

“sudah jangan khawatir ya bapak-bapak semua, anton sudah membaik dan tidak luka serius, tinggal istirahat yang banyak dan minum obat biar cepet sembuh, saya tinggal dulu ya”, pamit dokter

“terima kasih banyak ya dokter”, jawab kami berbarengan,

15 menit menunggu di bangsal UGD sambil di obati luka-lukaku, pihak keluarga anton sudah ada di rumah sakit,

“yah temanin bunda untuk temuin keluarga anton ya yah”,

“iya sayang, ayah temenin”,

Lalu kamipun pergi keruangan ICU lagi untuk menemui keluarga anak itu, sampai disana sudah ada seorang ibu yang ternyata adalah adik dari ayah anton, begitu melihatku dia terlihat sangat terkejut dan terdiam,

“mbak maafkan saya ya, karena saya anton ada diruang ICU”,

Mbak itu pun tidak menjawabku tapi masih kaget dan terdiam,

“mbak, apa mbak marah sama saya, kalau marah saya iklas mbak”, ucapku lagi,

“ehhh,,, enggak, enggak mbak, gpp saya sudah dapat penjelasan dari dokter dan pak ujang kalau itu bukan sepenuhnya kesalahan mbak dan kondisi antonpun tadi sudah siuman, hanya butuh istirahat saja kok”, jawabnya sambil masih shock dan kaget melihatku,

“kata siapa kamu bisa lolos begitu saja, walaupun kamu bukan penyebabnya kamu kan bisa mengantisipasi biar tidak terjadi kecelakaan”, ucap suara berat bapak-bapak yang ada di belakangku,

Mbak yang ada didepanku pun langsung menghampiri bapak-bapak itu dan menenangkannya,

“tidak bisa begitu ajeng, dia harus bertanggung jawab”, ucap bapak itu lagi dibelakangku, suamiku datang untuk menenangkanku,

“maafkan bunda ayah, gara-gara bunda teledor, anak itu jadi terbaring di dalam, hiks,, hiks,, hiks,,”,

“yang sabar ya sayang, biar ayah yang ngomong sama bapak itu ya bun, bunda duduk disini aja”,

Lalu kulihat suamiku menghampiri bapak-bapak itu dan mbak yang tadi seraya meminta maaf dan siap untuk bertanggung jawab atas apa yang sudah kulakukan, setelah beberapa saat suamiku berbicara dengan mereka, suamiku datang kepadaku dan mengajakku untuk bertemu dengan mereka

“bunda perkenalkan ini adalah mbak Ajeng Sulastri tante dari anton”, dan

“bapak ini bernama Bapak Adam Baskoro kakek dari anton”,

Akupun bersalaman dengan mbak ajeng tetapi dengan bapak baskoro masih memiringkan badannya,

“pak jangan gitu, ini mbak nailanya udah mau mengaku salah dan bertanggung jawab, ini semua musibah yang sudah ditakdirkan Tuhan pak”, rayu mbak ajeng,

“iya-iya kamu itu seng cerewet bener kaya almarhum ibu kamu dulu”, ujarnya sambil memutar badannya menghadapku,

Pak Baskoro sangat terkejut ketika melihat wajahku seperti melihat seorang hantu dan beliau menyebutkan sebuah nama,

“Nisa, apakah benar ini kau Nisa”, ucapnya pelan,

“pak, ini mbak naila bukan ibu”, bisik mbak ajeng,

“I,, iya maafkan bapak, maafkan tadi bapak kasar sama naila ya, bapak sayang sekali sama anton karena anton cucu laki-laki satu-satunya dari anak bapak yang paling besar”, ucapnya sambil menjabat tanganku dengan tatapan sama seperti mbak ajeng yang terkesima,

“iya pak, naila minta maaf ya”,

“sudah-sudah, kata dokter anton sudah baik-baik saja kita”, ujar pak baskoro,

“hei rom ngapain kamu disini?, istrimu kecelakaan di rawat disini?”,

Ternyata yang datang adalah komandan suamiku,

“iya ndan, komandan ngapain kesini?”,

“aku juga dapat telepon katanya keponakanku kecelakaan dan dirawat disini”, jelasnya,

“gimana kabar anton jeng, apa kata dokter?”, tanya komandan suamiku ke ajeng yang ternyata adiknya,

“gpp mas, tadi sudah siuman, hanya butuh istirahat yang banyak dulu”,

“ndan apa anton ponakan komandan?”,

“iya rom, kenapa rom?”,

“maafkan istriku ya ndan, soalnya istriku tidak sengaja menabrak anton”,

“ohh jadi istrimu yang menabrak anton, gimana keadaan istrimu rom?”,

“hanya lecet-lecet dan sudah diobati ndan, tunggu ndan biar aku panggilkan”,

“ndan ini istriku naila”, ucap suamiku

Komandan suamiku juga terkejut melihatku sambil terlihat sedikit air mata di matanya,

“sangat mirip dengan ibu waktu muda”, ucapnya pelan yang bisa kudengar, dan kamipun berjabat tangan berkenalan ternyata komandan suamiku ini bernama Wahyu Baskoro dan sekilas kulihat pak wahyu menyeka air matanya dan ditenangkan oleh mbak ajeng,

“rom sini”, panggil komandannya,

“iya ndan”,

“sudah, kamu bawa pulang naila ya, bilang jangan kuatir kalau dia merasa bersalah kami sudah memaafkan dia dan kalau dia mau menjenguk anton kami mengijinkannya”, jelas pak wahyu untuk segera membawa naila pulang,

Akupun berpamitan kepada mereka dan pulang dengan diantar suamiku sampai dirumah mas raihan supaya bisa ada yang melihat keadanku.

“bunda istirahat ya, biar ayah yang urus semuanya, kalau bunda sudah sehat dan mau jenguk anton ditemenin clara atau telepon ayah ya, biar ayah antar”,

“iya yah, makasih banyak ya yah udah nguatin bunda”,

“iya sayang, dah istirahat ya jangan dipikirin lagi”, ucap suamiku sambil mencium bibirku lembut,

“iya yah”,

“dah ayah balik kekantor lagi ya sayang, assalamualaikum”, salam suamiku,

“wallaikumsalam”, jawabku dan akupun istirahat di dalam kamar tamu di rumah kak aulia,


Ditempat Lain,

  • Barang sudah ready di daerah anyer tinggal di masukkan dan dipakking untuk kita sebar di pulau jawa
  • Bagus, untuk tugas yang satu lagi?
  • Di anyer terlihat beberapa dari mereka sudah ada disana bos,
  • Bagus kamu habisi mereka dengan bersih jangan ada yang curiga, karena apabila berhasil sumatera sampai kalimantan bisa dengan mudah kita raih
  • Baik bos, akan saya laksanakan dengan baik.
  • Bagus

Bersambung
 
Bimabet
silahkan suhu,, sudah mendekati part 23,, untuk part 20 - 21 besok ya :beer:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd