Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Petualangan Udin

Bimabet
BERTEMU ANDIN DAN JUMINTEN




Udin berjalan menuju ruang keluarga angkatnya,ia tak mau berlama - lama. meskipun Paijo belom berhasil dihubungi,ia akan berusaha sendiri.

Nampak ortu angkatnya lagi besenda gurau pada anaknya.Begitu Udin mendekat mereka berhenti bermain.

"Opo awakmu gak pengen tinggal disini Le" ucap Ayah yang tahu maksud tujuan Udin menemuinya .

"Maunya Udin seh begitu yah,tapi Udin ingin segera kembali pulang" ucap Udin.

"Ibu gak ngelarang kowe muleh,yen iso merene ojo lali mampir yo nak" ucap Ibu.

"Injih Ibu,Udin minta maaf bila Udin ada salah" ucap Udin bersalaman pada Ibu angkatnya lalu mencium tangan.Ibu mencium pipi Udin,ia tak bisa meluk karena sedang menggendong anaknya.

"Ayah Guru...Udin mengucapin banyak - banyak terima kasih,jika gak ada ayah waktu itu mungkin Udin sudah tewas,Udin mau lanjutin perjalanan ke lapisan berikutnya" ucap Udin lalu mencium tangan ayah angkatnya.

Ayah angkat Udin lalu memeluk Udin.
"Ayah yang seharusnya terima kasih padamu nak,jika gak ada kamu,istriku masih sakit atau gak sudah tiada,malah kini aku bisa mendapatkan momongan lagi berkat dirimu,Dan maaf Ayah tidak bisa memberikan artefak ayah buat nak Udin,karena Ayah sudah berjanji pada seseorang tidak memberikan Artefak itu pada orang lain" ucap Ayah sambil menangis.

"Ya ayah,gakpapa kok. Kapan - kapan Udin akan kesini lagi bila ada kesempatan,dan Hp yang Udin berikan jangan sampe hilang y ayah...siapa tahu berfungsi jika Udin sudah ada dibumi nanti untuk menghubungi ayah" ucap Udin

"Iya nak,Benda itu akan kami jaga hingga aku mati." ucap Ayah berjanji.

Kemudian Udin berjalan mundur lalu sujud.

"Maaf jika Udin ada salah dan Terima kasih Ayah telah mengajarkan berkultivasi,bila aku bisa kembali maka aku akan ksini " ucap Udin bersujud setelah itu langsung melesat ke arah keluar.

Kini Udin berada di ketinggian 10 km. Sebenarnya Udin memiliki artefak hasil ia menjarah,artefak itu untuk berpindah tempat,cuman Udin gak tahu itu benda apa. Udin belom memberi tahu ke yang lainnya ,masih tersimpan berantakan di cincin ruangnya. Ponijan saat ini menemani istri - istrinya di dunia jiwa. Entah apa diperbuat pada Ponijan,Soalnya Udin menyuruh jangan berubah menjadi manusia ketika bersama istrinya,dan juga para istrinya belom tahu Ponijan itu salah satu dewa penguasa alam semesta.

"Hem...Paijo hanya memberi tahu Portal selanjutnya hanya sampai disini saja,selanjutnya aku harus cari sendiri di lapisan berikutnya.." ucap Udin lalu memakai mata dewanya.

"Dapat...

Udin melesat dengan skillnya.

tak sampai 1 detik Udin sampai.

Udin turun ke bawah,ia lupa menaikkan Ranahnya ketika mendekati Pintu penjaga.

Penjaga yang melihat Pemuda bertopeng tanpa kultivasi langsung teringat Pesan dari kaisarnya.

"SALAM HORMAT TUAN MUDA SEKTE BULAN BINTANG" ucap mereka bersujud. Total orang yang berjaga itu 10 orang.

"EH..!!!..Udin Terkejut.

"Darimana mereka tahu aku anak angkat leluhur sekte bulan bintang..Ahhhh..... Sudahlah.Malas aku mikirin" ucap Udin dalam hati.

"Iya..kalian berdirilah. Bolehkan aku masuk?" ucap Udin.

"TERIMA KASIH TUAN MUDA,SILAHKAN TUAN MUDA" ucap mereka serempak. lalu mereka meletakkan kristal suci.

"Terima kasih,Ini bagi rata ya" ucap Udin memberikan cincin ruang pada prajurit jaga yang isinya ribuan pil.

"TERIMA KASIH TUAN MUDA" ucap mereka serempak.

Lalu Udin masuk kedalam portal.

Ketika Udin sudah masuk dalam portal,penjaga yang menerima cincin dari Udin langsung memeriksanya..

"I....I...Ini Pil Langka" ucap Penjaga A gemetaran sambil menangis bahagia.

Teman- temannya penasaran apa yang dikasih oleh tuan muda sekte bulan bintang tersebut.

Ketika mereka semuanya melihat,ia langsung sujud sukur sambil menangis bahagia, Baru kali ini ada yang memberikan Pil langka secara cuma - cuma,bahkan jumlahnya ribuan. Mereka akan menggunakan pil tersebut untuk dirinya serta orang yang disayanginya.Udin juga memberikan ratusan ribu pil pada ortu angkatnya sebelum ia pergi dari sekte.

Kembali Udin saat ini.

Udin melesat di atas langit. Mencari kota besar.

Namun ditengah perjalanannya,Udin dikejutkan ada burung phoenix sedang bertarung dengan Monster ular berkepala 9.

Udin pun melihat dari kejauhan.

"1...2...3...4...5...6....7...8...9..HAHHH!!! ada 9 kepalanya. Kayak di film mahabarata saja" ucap Udin.

Boom....

Boomm....

Boomm...

Kraawwkkkk....

Booommm..

Kraaawwkk....

"Aku tidak akan menyerahkan wilayah kekuasaanku padamu ular busuk" ucap burung Phoenix dalam hati Sambil menyerang ular tersebut.

Tiap kepala ular mempunyai kekuatan yang berbeda beda.

Boomm...

"Aku harus menguasai wilayah dia,karena wilayahnya dia masih banyak monster kodok daripada di wilayahku" ucap Ular itu dalam hati.

"Oalaaahh.... Ular itu mau merebut kekuasaan burung phoenix karena makanan To.." ucap Udin yang masih mengawasi mereka.

Mereka sama - sama kuat,..

Wuuussssshhhh... Api keluar dari salah satu kepala Ular itu.

Phoenix tersebut kebal terhadap Api...Ia tetap menyerang Ular tersebut dengan paruh dan cakarnya,kadang ia mengeluarkan Api dari sayapnya.

Boom....

Boom....

Bomm...

"Bantu gak ya..Hem.......Bantu sajalah " ucap Udin,karena Udin melihat Burung itu tidak kebal terhadap racun yang ada disalah satu kepala ular itu.

"Tolong kalian berhenti bertarung" ucap Udin telepati.

Boomm....

"EH..!!!.. Mereka langsung berhenti bertarung.

"Siapa yang bicara padaku" ucap Ular dalam hati..sambil tolah toleh.

"Siapa kau anak muda?,mengapa kau mencampuri usrusan kami" ucap burung Phoenix telepati ke arah pemuda bertopeng setelah ia mencari keberadaan suara tersebut tapi tidak menemukannya.Ia mendengar suara khas manusia yang masih muda.

"Kenapa kau tidak meminta baik - baik pada burung perkutut itu" ucap Udin telepati ke ular.

"Aku sudah meminta baik - baik tapi dianya saja gak mau ngasih. EH!!! Kamu bisa baca isi hatiku?" ucap Ular dalam hati.

"Ya bisa dong,makanya aku telepati padamu,begitu " ucap Udin telepati ke ular.

"Aku bukannya ikut campur dalam urusanmu,tapi jika kau terus memaksa,kau pasti akan kalah,karena ular yang kau hadapi itu ada yang bisa mengeluarkan racun,Tubuhmu itu tidak kebal racunnya dia" ucap Udin telepati ke burung.

"Hahh!!! Bagaimana kau bisa tahu di salah satu kepala ular itu bisa mengeluarkan racun dan kau juga tahu aku tidak kebal terhadap racun?" ucap Burung phoenix telepati. belum sadar Udin bisa baca isi hatinya.

"Ya dari bau nafas ular itu lah aku tahunya,Ular itu sedang kelaparan,orang lapar akan melakukan apa saja yang mereka perbuat asal perutnya kenyang." ucap Udin telepati.

"EH....

Burung tersebut memperhatikan kepala Ular.

"Benar yang diucapkan pemuda tadi,ada Racun dinafas kepala ular itu" ucap Burung phoenix dalam hati.

"Kalau aku berikan kekuasaanku pada dia maka aku tidak punya tempat tinggal lagi." ucap burung Phoenix bimbang.

"Hem..... Udin menaruh tangannya di dagu sambil berpikir..

"Poni " ucap Udin telepati.

"Iya bos ada apa?" ucap Ponijan telepati.

"Burung perkutut Eh....salah...Burung Phoenix itu kalau ditaruh didunia jiwa aman gak ya penduduk disana?" ucap Udin telepati.

"Aman Bos asal ia mau berjanji dulu,kalau belom berjanji maka tidak aman" ucap Ponijan telepati.

"Ooo...Begitu." ucap Udin telepati.

"Bos....Tolongin aku dong...Aku ini kucing jantan masa dipakaikan pakaian wanita sama istrinya bos" ucap Ponijan telepati.
Ponijan saat ini memakai pakaian wanita yang dibuat oleh Li Wei.

Udin mendengar rengekan ponijan sambil membayangkan Ponijan hampir tertawa lepas.

"Temenin dulu istriku,bila tidak aku cukur habis bulumu" ucap Udin telepati.

"Iya deh boss.." ucap Ponijan telepati pasrah

"Duwe bos lanang ancen gatelli,opo maneh bojone....Waassssuuuuuu" ucap Ponijan dalam hati. Lebih baik dirinya berperang melawan musuh milyaran sendirian daripada berperang rasa malu .

"Kamu mau ikut gak bersamaku" ucap Udin telepati ke phoenix.

"Ikut kemana dulu,soalnya aku disini sudah ribuaan tahun lamanya tinggal disini" ucap burung Phoenix.telepati.

"Hem....Ke alam dewa penguasaaa" ucap Udin telepati.

"HAH!!!??? Serius kau mau kesana anak muda?" ucap Burung Phoenix telepati.

"Iya aku serius,ini aku dalam perjalanan menuju arah kesana,jika mau seh.....jika enggak juga gakpapa." ucap Udin telepati.

Burung Phoenix itu lalu berpikir,jika dirinya tetap disini otomatis akan kalah sama ular itu,lalu mencari wilayah baru,belum tentu wilayah itu aman dari monster lainya yang lebih kuat dari pada dirinya.

"Iya aku mau ikut bersamamu anak muda" ucap Burung phoenix telepati.

"Cakep...Terbanglah ke arah barat,Aku berada disebelah baratmu" ucap Udin telepati.

Burung phoenix itu terbang melesat ke arah Udin.

"Sekarang kau bisa memakan dengan puas monster kodok itu,tapi kalau bisa di irit,jangan rakus agar gak cepat habis" ucap Udin telepati.

"Terima kasih manusia dewa,aku tidak akan lupa kebaikanmu,kalau boleh aku tahu siapa namamu wahai manusia yang baek hati ini" ucap ular dalam hati,ia tak bisa telepati.

"Namaku Udin salam kenal,namamu siapa?" ucap Udin telapati

"Udin...Aku tidak punya nama"ucap ular dalam hati.

"Hem...Aku beri nama kau Juminten. Apa kau mau?" ucap Udin telepati asal - asalan kasih nama.Soalnya dia teringat lagu kangen band.

"Juminten???? Iya aku mau,terima kasih Udin sudah memberiku nama" ucap ular dalam hati. Ia merasa heran dan aneh dengan nama pemberian manusia baek hati itu.

Tak lama kemudian Burung phoenix tersebut sudah didepannya Udin.

"HAH!!!!?? Pemuda ini tidak mempunyai kekuatan dan juga energi Qi,tapi mengapa bisa terbang dan telepati?" ucap Burung Phoenix dalam hati keheranan.

"Aku sengaja menutupinya" ucap Udin

"APAAAAAAA!!!! kau bisa baca isi hatiku manusia?" ucap Phoenix telepati.

" Ya bisa donk, Udin gitu loh ...

"EH...ngomong - ngomong namamu siapa?" ucap Udin.

"Aku belum punya nama," ucap burung phoenix telepati.

"Kalau aku kasih nama mau gak?" ucap Udin

"Hem....Iya aku mau" ucap burung phoenix telepati.

"Namamu ANDINI KHARISMA PUTRI,aku panggil Andin gimana?" ucap Udin. Ia teringat Film kesukaan istri pertamanya,ketika sudah maen tidak mau ketinggalan ,Udin selalu mengalah bila mau lihat pertandingan bola secara Live. maklum TVnya cuman 1 .

"Nama pemberiannya Aneh banget. Tapiiiii... Aku kok suka ya dengan nama itu" ucap burung Phoenix dalam hati.

"Terima kasih sudah memberiku nama manusia,eh...namamu siapa tadi aku lupa?" ucap burung Phoenix telepati.

"Namaku Udin..... Andini kharisma putri" ucap Udin gregetan sama burung phoenix tersebut. Belom 5 menit Udin kasih tau namanya tadi sudah lupa.

"Oh iya...Ya Maaf ....andin lupa " ucap Andin telepati.

"Andin....'Bisa gak tubuhmu di perkecil" ucap Udin. Soalnya tubuh Andin panjangnya 75 meter,belum lagi lebar sayapnya.

"Bisa Udin...Bentar Andin perkecil dulu" ucap Andin telepati.

Kini badan Andin sudah mengecil seperti burung kenari.

"Hinggaplah di pundakku" ucap Udin.

"Kenapa Andin harus hinggap di pundakmu Udin. Andin bisa terbang sendiri" ucap Andin telepati.

"Hinggap saja dulu ANDINI KHARISMA PUTRI" ucap Udin gregetan lagi.

"Iya..iya..Andin hinggap dipundak." ucap Andin telepati menuruti kemauan Udin. Andin belom bisa berubah menjadi manusia,sebab kekuatannya belum bisa merubah wujudnya.

Setelah hinggap,Udin memasang array pelindung lalu menggunakan mata dewanya dan melesat dengan skillnya.

"EH!!!! ....Andin terkejut

"Cepat banget terbangnya,tadi kalau gak salah 10 juta kilometer terbang hanya 1 detik saja,pantesan Udin memintaku hinggap dipundaknya" ucap Andin dalam hati.

"Udin...Mengapa kau ingin pergi kesana?" ucap Andin telepati.

"Aku ingin menemui seseorang disana" ucap Udin sambil melesat menggunakan skillnya.

"Ooo...Kirain hanya jalan - jalan saja" ucap Andin telepati.

"Ya sekalian jalan - jalan,Oh iya Andin..Ada berapa burung phoenix di alam dewa ini? " ucap Udin,karena sebelumnya Udin pernah bertemu dengan burung phoenix lainnya.

"Andin lupa,yang jelas ada banyak Udin,memangya ada apa Udin tanya seperti itu.." ucap Andin telepati.

"Aku pernah bertemu dengan burung Phonix lainnya di lapisan alam dewa ke bawah,aku lupa lapisan berapa itu,itu pun aku tak sengaja bertemu karena burung itu tertabrak olehku disaat terbang seperti ini"ucap Udin. tetap melesat terbang mencari portal.Kadang berhenti sebentar untuk mengecek wilayah disekitar setelah itu melesat terbang lagi.

"Ooo...Begitu..Andin juga pernah bertemu sama teman Andin sesama bangsa Phoenix,lalu temanku itu pergi lagi karena ada urusan mendesak" ucap Andin telepati.

"Ada berapa orang yang menemuimu lalu kenapa kamu gak ikut denga dia?" ucap Udin.

"Ada 1 orang saja,Andin mau ikut tapi kekuatanku masih lemah, Andin gak mau jadi beban . Ngomong - ngomong,Udin mau kemana seh dari tadi kesana..kesini..." ucap Andin telepati.

"Aku mau pergi ke lapisan berikutnya,ini aku cari pintu portal." ucap Udin.

"Portal??? Apa itu Udin," ucap Andin telepati.belom paham

"Portal itu tempat untuk pergi ke lapisan dewa lainnya. Ada 2 tiang berdiri tegak." ucap Udin.

"Hem......Sepertinya di wilayah kekuasaanku ada deh tapi aku gak bisa kesana karena ada dinding tak kasat mata melindungi area itu" ucap Andin dalam hati.

Udin yang mendengar isi hati Andin hampir saja terjatuh.

"Jangkreeeeek....Kenapa aku gak tanya dia saja dulu,tau gini kan aku gak capek - capek terbang." ucap Udin dalam Hati.

"Di bekas wilayah Andin itu ada Udin. Cuman Andin tak bisa masuk kesana" ucap Andin telepati.

"Oke kita kembali kesana." ucap Udin

Lalu Udin melesat kembali kearah semula tepat dimana Ia bertemu dengan Andin.

Kini Udin dan Andin sudah ditempat tujuan.

Juminten melihat Udin kembali yang muncul didepannya terkejut

"Haloo...Juminten..Aku kembali lagi" ucap Udin.
Sambil melambaikan tangannya.

"Kamu ingin membuatku mati jantungan ya Udin" ucap Juminten dalam hati keheranan dan dongkol.

"Maaf aku memang sengaja He...he...he.....Aku datang kembali kesini karena diberi tahu oleh Andin,bahwa disini ada portal untuk pergi kelapisan berikutnya" ucap Udin

"Kalau yang datang itu manusia lainnya sudah aku bunuh,Eh...Andin itu siapa Udin?" ucap Juminten dalam hati.bingung

"Ini Andin ada dipundakku Juminten," ucap Udin menunjuk Andin.

Juminten melihat burung Phoenix mungil dipundak Udin.

"EH....Mengapa dia ikut bersama Udin?" ucap ular itu dalam hati.

"Aku mengajaknya pergi ke alam dewa penguasa,lalu Andin setuju untuk ikut" ucap Udin.

"APAAAAA!!!! Alam dewa penguasa?? Benaran kah kau ingin pergi kesana Udin?" ucap ular dalam hati.

"Iya kita mau kesana,apa kau mau ikut juga?" ucap Udin.

"Dia jangan di ajak Udin..Dia itu ngeselin banget" ucap Andin telepati.Seperti tak terima.

"Andin.....tenang aja,serahkan saja padaku" ucap Udin telepati.

Nampak Juminten sedang berpikir...

"Aku mau saja ikut,tapi makananku yang disini bagaimana" ucap Juminten dalam hati. Takut kelaparan dan gak mau meninggalkan makanan favoritnya.

"Masalah makananmu tenang saja,tapi kau harus janji dulu untuk patuh pada perintahku" ucap Udin telepati

"Baiklah...Aku Juminten berjanji akan patuh pada Udin,bila melanggar maka aku mati disambar petir" ucap Juminten dalam hati.

Jeeddeerrrrr......Suara petir tiba - tiba muncul.

"Oke...Kau boleh ikut,tunggu disini sebentar ya" ucap Udin lalu melesat pergi,Ia menangkap semua monster kodok lalu memasukkan kedalam dunia Jiwanya,Udin meletakkan monster itu sangat jauh dari pemukiman penduduk. Tak lupa ia memasang array pelindung lewat pikirannya

Andin yang melihat aksi Udin keheranan,mengapa setiap monster kodok yang ditemui Udin selalu hilang.

30 menit kemudian

Seluruh monster kodok sudah pindah ke dunia jiwa Udin.

Lalu Udin melesat ke arah Juminten.

"Oke...Semua monster kodok sudah aku tangkap" ucap Udin.

"APAAAA!!! Bagaimana ia bisa menangkap Semua monster kodok yang ada disini" ucap Juminten dalam hati sambil melihat disekelilingnya.

Awalnya banyak monster kodok berkeliaran,sekarang Sudah tidak ada lagi,bahkan 1 ekor kodok pun tak ada nampak.

"Kan kau sudah berjanji padaku makanya aku tangkap semuanya,tenang aja,makananmu masih hidup dan bisa berkembang biak." ucap Udin.

"Dia berjanji apa Udin?" ucap Andin telepati penasaran.

"Dia berjanji untuk patuh padaku" ucap Udin telepati
"Baiklah aku juga akan ikut berjanji, Aku ANDINI KHARISMA PUTRI berjanji akan patuh pada Udin, bila melanggar maka aku akan mati seketika." ucap Andin telepati.

Jeedderrr.........Suara petir tiba - tiba muncul.

Juminten kaget dengan suara petir tiba - tiba muncul.

"Oke...Hem...Bisa gak tubuhmu mengecil seperti Andin?" ucap Udin.

"Bisa Tuan" ucap Juminten dalam hati,meskipun belum dikontrak tapi sudah mengucapkan janji setia,mau tak mau memanggil Udin dengan sebutan Tuan begitu juga Andin.

Tubuh Juminten yang awalnya memiliki 250 meter kini menjadi 50 cm saja lalu hinggap dan melingkar dileher Udin,Kepala Juminten yang awalnya ada 9,kini hanya ada 1 saja.

"Kalian tidak usah manggil saya dengan sebutan Tuan,panggil saja Bos.....Bos Udin" ucap Udin.

"Baik bos udin " ucap mereka serempak.(Via telepati dan isi hati)

Lalu Udin melesat ke arah portal yang diberi tahu oleh Andin.

Kini mereka ada didepan portal yang dihalangi array tingkat Dewa penguasa.

"Siapa yang pasang array disini, hancurin sajalah lalu pasang yang lebih kuat lagi" ucap Udin dalam hati.

Udin menghancurkan Array tersebut dengan Mudah.

Boomm.......Suara array hancur.

"APAAAAAAA!!!!! Mereka terkejut

"Bagaimana bisa dia menghancurkan dinding pelindung ini dengan mudahnya." ucap Andin dalam hati.

Udin berjalan ke arah Portal itu setelah mengahncurkan array pelindung,tak lupa ia memasang kembali Array yang lebih kuat lagi.

Udin meletakkan Ratusan batu kristal suci.

Setelah Portal terbuka..Udin masuk kedalam portal tersebut...

.

.

.

.

.¤¤¤¤

.
:mantap::mantap::mantap:
 
BERTEMU ANDIN DAN JUMINTEN




Udin berjalan menuju ruang keluarga angkatnya,ia tak mau berlama - lama. meskipun Paijo belom berhasil dihubungi,ia akan berusaha sendiri.

Nampak ortu angkatnya lagi besenda gurau pada anaknya.Begitu Udin mendekat mereka berhenti bermain.

"Opo awakmu gak pengen tinggal disini Le" ucap Ayah yang tahu maksud tujuan Udin menemuinya .

"Maunya Udin seh begitu yah,tapi Udin ingin segera kembali pulang" ucap Udin.

"Ibu gak ngelarang kowe muleh,yen iso merene ojo lali mampir yo nak" ucap Ibu.

"Injih Ibu,Udin minta maaf bila Udin ada salah" ucap Udin bersalaman pada Ibu angkatnya lalu mencium tangan.Ibu mencium pipi Udin,ia tak bisa meluk karena sedang menggendong anaknya.

"Ayah Guru...Udin mengucapin banyak - banyak terima kasih,jika gak ada ayah waktu itu mungkin Udin sudah tewas,Udin mau lanjutin perjalanan ke lapisan berikutnya" ucap Udin lalu mencium tangan ayah angkatnya.

Ayah angkat Udin lalu memeluk Udin.
"Ayah yang seharusnya terima kasih padamu nak,jika gak ada kamu,istriku masih sakit atau gak sudah tiada,malah kini aku bisa mendapatkan momongan lagi berkat dirimu,Dan maaf Ayah tidak bisa memberikan artefak ayah buat nak Udin,karena Ayah sudah berjanji pada seseorang tidak memberikan Artefak itu pada orang lain" ucap Ayah sambil menangis.

"Ya ayah,gakpapa kok. Kapan - kapan Udin akan kesini lagi bila ada kesempatan,dan Hp yang Udin berikan jangan sampe hilang y ayah...siapa tahu berfungsi jika Udin sudah ada dibumi nanti untuk menghubungi ayah" ucap Udin

"Iya nak,Benda itu akan kami jaga hingga aku mati." ucap Ayah berjanji.

Kemudian Udin berjalan mundur lalu sujud.

"Maaf jika Udin ada salah dan Terima kasih Ayah telah mengajarkan berkultivasi,bila aku bisa kembali maka aku akan ksini " ucap Udin bersujud setelah itu langsung melesat ke arah keluar.

Kini Udin berada di ketinggian 10 km. Sebenarnya Udin memiliki artefak hasil ia menjarah,artefak itu untuk berpindah tempat,cuman Udin gak tahu itu benda apa. Udin belom memberi tahu ke yang lainnya ,masih tersimpan berantakan di cincin ruangnya. Ponijan saat ini menemani istri - istrinya di dunia jiwa. Entah apa diperbuat pada Ponijan,Soalnya Udin menyuruh jangan berubah menjadi manusia ketika bersama istrinya,dan juga para istrinya belom tahu Ponijan itu salah satu dewa penguasa alam semesta.

"Hem...Paijo hanya memberi tahu Portal selanjutnya hanya sampai disini saja,selanjutnya aku harus cari sendiri di lapisan berikutnya.." ucap Udin lalu memakai mata dewanya.

"Dapat...

Udin melesat dengan skillnya.

tak sampai 1 detik Udin sampai.

Udin turun ke bawah,ia lupa menaikkan Ranahnya ketika mendekati Pintu penjaga.

Penjaga yang melihat Pemuda bertopeng tanpa kultivasi langsung teringat Pesan dari kaisarnya.

"SALAM HORMAT TUAN MUDA SEKTE BULAN BINTANG" ucap mereka bersujud. Total orang yang berjaga itu 10 orang.

"EH..!!!..Udin Terkejut.

"Darimana mereka tahu aku anak angkat leluhur sekte bulan bintang..Ahhhh..... Sudahlah.Malas aku mikirin" ucap Udin dalam hati.

"Iya..kalian berdirilah. Bolehkan aku masuk?" ucap Udin.

"TERIMA KASIH TUAN MUDA,SILAHKAN TUAN MUDA" ucap mereka serempak. lalu mereka meletakkan kristal suci.

"Terima kasih,Ini bagi rata ya" ucap Udin memberikan cincin ruang pada prajurit jaga yang isinya ribuan pil.

"TERIMA KASIH TUAN MUDA" ucap mereka serempak.

Lalu Udin masuk kedalam portal.

Ketika Udin sudah masuk dalam portal,penjaga yang menerima cincin dari Udin langsung memeriksanya..

"I....I...Ini Pil Langka" ucap Penjaga A gemetaran sambil menangis bahagia.

Teman- temannya penasaran apa yang dikasih oleh tuan muda sekte bulan bintang tersebut.

Ketika mereka semuanya melihat,ia langsung sujud sukur sambil menangis bahagia, Baru kali ini ada yang memberikan Pil langka secara cuma - cuma,bahkan jumlahnya ribuan. Mereka akan menggunakan pil tersebut untuk dirinya serta orang yang disayanginya.Udin juga memberikan ratusan ribu pil pada ortu angkatnya sebelum ia pergi dari sekte.

Kembali Udin saat ini.

Udin melesat di atas langit. Mencari kota besar.

Namun ditengah perjalanannya,Udin dikejutkan ada burung phoenix sedang bertarung dengan Monster ular berkepala 9.

Udin pun melihat dari kejauhan.

"1...2...3...4...5...6....7...8...9..HAHHH!!! ada 9 kepalanya. Kayak di film mahabarata saja" ucap Udin.

Boom....

Boomm....

Boomm...

Kraawwkkkk....

Booommm..

Kraaawwkk....

"Aku tidak akan menyerahkan wilayah kekuasaanku padamu ular busuk" ucap burung Phoenix dalam hati Sambil menyerang ular tersebut.

Tiap kepala ular mempunyai kekuatan yang berbeda beda.

Boomm...

"Aku harus menguasai wilayah dia,karena wilayahnya dia masih banyak monster kodok daripada di wilayahku" ucap Ular itu dalam hati.

"Oalaaahh.... Ular itu mau merebut kekuasaan burung phoenix karena makanan To.." ucap Udin yang masih mengawasi mereka.

Mereka sama - sama kuat,..

Wuuussssshhhh... Api keluar dari salah satu kepala Ular itu.

Phoenix tersebut kebal terhadap Api...Ia tetap menyerang Ular tersebut dengan paruh dan cakarnya,kadang ia mengeluarkan Api dari sayapnya.

Boom....

Boom....

Bomm...

"Bantu gak ya..Hem.......Bantu sajalah " ucap Udin,karena Udin melihat Burung itu tidak kebal terhadap racun yang ada disalah satu kepala ular itu.

"Tolong kalian berhenti bertarung" ucap Udin telepati.

Boomm....

"EH..!!!.. Mereka langsung berhenti bertarung.

"Siapa yang bicara padaku" ucap Ular dalam hati..sambil tolah toleh.

"Siapa kau anak muda?,mengapa kau mencampuri usrusan kami" ucap burung Phoenix telepati ke arah pemuda bertopeng setelah ia mencari keberadaan suara tersebut tapi tidak menemukannya.Ia mendengar suara khas manusia yang masih muda.

"Kenapa kau tidak meminta baik - baik pada burung perkutut itu" ucap Udin telepati ke ular.

"Aku sudah meminta baik - baik tapi dianya saja gak mau ngasih. EH!!! Kamu bisa baca isi hatiku?" ucap Ular dalam hati.

"Ya bisa dong,makanya aku telepati padamu,begitu " ucap Udin telepati ke ular.

"Aku bukannya ikut campur dalam urusanmu,tapi jika kau terus memaksa,kau pasti akan kalah,karena ular yang kau hadapi itu ada yang bisa mengeluarkan racun,Tubuhmu itu tidak kebal racunnya dia" ucap Udin telepati ke burung.

"Hahh!!! Bagaimana kau bisa tahu di salah satu kepala ular itu bisa mengeluarkan racun dan kau juga tahu aku tidak kebal terhadap racun?" ucap Burung phoenix telepati. belum sadar Udin bisa baca isi hatinya.

"Ya dari bau nafas ular itu lah aku tahunya,Ular itu sedang kelaparan,orang lapar akan melakukan apa saja yang mereka perbuat asal perutnya kenyang." ucap Udin telepati.

"EH....

Burung tersebut memperhatikan kepala Ular.

"Benar yang diucapkan pemuda tadi,ada Racun dinafas kepala ular itu" ucap Burung phoenix dalam hati.

"Kalau aku berikan kekuasaanku pada dia maka aku tidak punya tempat tinggal lagi." ucap burung Phoenix bimbang.

"Hem..... Udin menaruh tangannya di dagu sambil berpikir..

"Poni " ucap Udin telepati.

"Iya bos ada apa?" ucap Ponijan telepati.

"Burung perkutut Eh....salah...Burung Phoenix itu kalau ditaruh didunia jiwa aman gak ya penduduk disana?" ucap Udin telepati.

"Aman Bos asal ia mau berjanji dulu,kalau belom berjanji maka tidak aman" ucap Ponijan telepati.

"Ooo...Begitu." ucap Udin telepati.

"Bos....Tolongin aku dong...Aku ini kucing jantan masa dipakaikan pakaian wanita sama istrinya bos" ucap Ponijan telepati.
Ponijan saat ini memakai pakaian wanita yang dibuat oleh Li Wei.

Udin mendengar rengekan ponijan sambil membayangkan Ponijan hampir tertawa lepas.

"Temenin dulu istriku,bila tidak aku cukur habis bulumu" ucap Udin telepati.

"Iya deh boss.." ucap Ponijan telepati pasrah

"Duwe bos lanang ancen gatelli,opo maneh bojone....Waassssuuuuuu" ucap Ponijan dalam hati. Lebih baik dirinya berperang melawan musuh milyaran sendirian daripada berperang rasa malu .

"Kamu mau ikut gak bersamaku" ucap Udin telepati ke phoenix.

"Ikut kemana dulu,soalnya aku disini sudah ribuaan tahun lamanya tinggal disini" ucap burung Phoenix.telepati.

"Hem....Ke alam dewa penguasaaa" ucap Udin telepati.

"HAH!!!??? Serius kau mau kesana anak muda?" ucap Burung Phoenix telepati.

"Iya aku serius,ini aku dalam perjalanan menuju arah kesana,jika mau seh.....jika enggak juga gakpapa." ucap Udin telepati.

Burung Phoenix itu lalu berpikir,jika dirinya tetap disini otomatis akan kalah sama ular itu,lalu mencari wilayah baru,belum tentu wilayah itu aman dari monster lainya yang lebih kuat dari pada dirinya.

"Iya aku mau ikut bersamamu anak muda" ucap Burung phoenix telepati.

"Cakep...Terbanglah ke arah barat,Aku berada disebelah baratmu" ucap Udin telepati.

Burung phoenix itu terbang melesat ke arah Udin.

"Sekarang kau bisa memakan dengan puas monster kodok itu,tapi kalau bisa di irit,jangan rakus agar gak cepat habis" ucap Udin telepati.

"Terima kasih manusia dewa,aku tidak akan lupa kebaikanmu,kalau boleh aku tahu siapa namamu wahai manusia yang baek hati ini" ucap ular dalam hati,ia tak bisa telepati.

"Namaku Udin salam kenal,namamu siapa?" ucap Udin telapati

"Udin...Aku tidak punya nama"ucap ular dalam hati.

"Hem...Aku beri nama kau Juminten. Apa kau mau?" ucap Udin telepati asal - asalan kasih nama.Soalnya dia teringat lagu kangen band.

"Juminten???? Iya aku mau,terima kasih Udin sudah memberiku nama" ucap ular dalam hati. Ia merasa heran dan aneh dengan nama pemberian manusia baek hati itu.

Tak lama kemudian Burung phoenix tersebut sudah didepannya Udin.

"HAH!!!!?? Pemuda ini tidak mempunyai kekuatan dan juga energi Qi,tapi mengapa bisa terbang dan telepati?" ucap Burung Phoenix dalam hati keheranan.

"Aku sengaja menutupinya" ucap Udin

"APAAAAAAA!!!! kau bisa baca isi hatiku manusia?" ucap Phoenix telepati.

" Ya bisa donk, Udin gitu loh ...

"EH...ngomong - ngomong namamu siapa?" ucap Udin.

"Aku belum punya nama," ucap burung phoenix telepati.

"Kalau aku kasih nama mau gak?" ucap Udin

"Hem....Iya aku mau" ucap burung phoenix telepati.

"Namamu ANDINI KHARISMA PUTRI,aku panggil Andin gimana?" ucap Udin. Ia teringat Film kesukaan istri pertamanya,ketika sudah maen tidak mau ketinggalan ,Udin selalu mengalah bila mau lihat pertandingan bola secara Live. maklum TVnya cuman 1 .

"Nama pemberiannya Aneh banget. Tapiiiii... Aku kok suka ya dengan nama itu" ucap burung Phoenix dalam hati.

"Terima kasih sudah memberiku nama manusia,eh...namamu siapa tadi aku lupa?" ucap burung Phoenix telepati.

"Namaku Udin..... Andini kharisma putri" ucap Udin gregetan sama burung phoenix tersebut. Belom 5 menit Udin kasih tau namanya tadi sudah lupa.

"Oh iya...Ya Maaf ....andin lupa " ucap Andin telepati.

"Andin....'Bisa gak tubuhmu di perkecil" ucap Udin. Soalnya tubuh Andin panjangnya 75 meter,belum lagi lebar sayapnya.

"Bisa Udin...Bentar Andin perkecil dulu" ucap Andin telepati.

Kini badan Andin sudah mengecil seperti burung kenari.

"Hinggaplah di pundakku" ucap Udin.

"Kenapa Andin harus hinggap di pundakmu Udin. Andin bisa terbang sendiri" ucap Andin telepati.

"Hinggap saja dulu ANDINI KHARISMA PUTRI" ucap Udin gregetan lagi.

"Iya..iya..Andin hinggap dipundak." ucap Andin telepati menuruti kemauan Udin. Andin belom bisa berubah menjadi manusia,sebab kekuatannya belum bisa merubah wujudnya.

Setelah hinggap,Udin memasang array pelindung lalu menggunakan mata dewanya dan melesat dengan skillnya.

"EH!!!! ....Andin terkejut

"Cepat banget terbangnya,tadi kalau gak salah 10 juta kilometer terbang hanya 1 detik saja,pantesan Udin memintaku hinggap dipundaknya" ucap Andin dalam hati.

"Udin...Mengapa kau ingin pergi kesana?" ucap Andin telepati.

"Aku ingin menemui seseorang disana" ucap Udin sambil melesat menggunakan skillnya.

"Ooo...Kirain hanya jalan - jalan saja" ucap Andin telepati.

"Ya sekalian jalan - jalan,Oh iya Andin..Ada berapa burung phoenix di alam dewa ini? " ucap Udin,karena sebelumnya Udin pernah bertemu dengan burung phoenix lainnya.

"Andin lupa,yang jelas ada banyak Udin,memangya ada apa Udin tanya seperti itu.." ucap Andin telepati.

"Aku pernah bertemu dengan burung Phonix lainnya di lapisan alam dewa ke bawah,aku lupa lapisan berapa itu,itu pun aku tak sengaja bertemu karena burung itu tertabrak olehku disaat terbang seperti ini"ucap Udin. tetap melesat terbang mencari portal.Kadang berhenti sebentar untuk mengecek wilayah disekitar setelah itu melesat terbang lagi.

"Ooo...Begitu..Andin juga pernah bertemu sama teman Andin sesama bangsa Phoenix,lalu temanku itu pergi lagi karena ada urusan mendesak" ucap Andin telepati.

"Ada berapa orang yang menemuimu lalu kenapa kamu gak ikut denga dia?" ucap Udin.

"Ada 1 orang saja,Andin mau ikut tapi kekuatanku masih lemah, Andin gak mau jadi beban . Ngomong - ngomong,Udin mau kemana seh dari tadi kesana..kesini..." ucap Andin telepati.

"Aku mau pergi ke lapisan berikutnya,ini aku cari pintu portal." ucap Udin.

"Portal??? Apa itu Udin," ucap Andin telepati.belom paham

"Portal itu tempat untuk pergi ke lapisan dewa lainnya. Ada 2 tiang berdiri tegak." ucap Udin.

"Hem......Sepertinya di wilayah kekuasaanku ada deh tapi aku gak bisa kesana karena ada dinding tak kasat mata melindungi area itu" ucap Andin dalam hati.

Udin yang mendengar isi hati Andin hampir saja terjatuh.

"Jangkreeeeek....Kenapa aku gak tanya dia saja dulu,tau gini kan aku gak capek - capek terbang." ucap Udin dalam Hati.

"Di bekas wilayah Andin itu ada Udin. Cuman Andin tak bisa masuk kesana" ucap Andin telepati.

"Oke kita kembali kesana." ucap Udin

Lalu Udin melesat kembali kearah semula tepat dimana Ia bertemu dengan Andin.

Kini Udin dan Andin sudah ditempat tujuan.

Juminten melihat Udin kembali yang muncul didepannya terkejut

"Haloo...Juminten..Aku kembali lagi" ucap Udin.
Sambil melambaikan tangannya.

"Kamu ingin membuatku mati jantungan ya Udin" ucap Juminten dalam hati keheranan dan dongkol.

"Maaf aku memang sengaja He...he...he.....Aku datang kembali kesini karena diberi tahu oleh Andin,bahwa disini ada portal untuk pergi kelapisan berikutnya" ucap Udin

"Kalau yang datang itu manusia lainnya sudah aku bunuh,Eh...Andin itu siapa Udin?" ucap Juminten dalam hati.bingung

"Ini Andin ada dipundakku Juminten," ucap Udin menunjuk Andin.

Juminten melihat burung Phoenix mungil dipundak Udin.

"EH....Mengapa dia ikut bersama Udin?" ucap ular itu dalam hati.

"Aku mengajaknya pergi ke alam dewa penguasa,lalu Andin setuju untuk ikut" ucap Udin.

"APAAAAA!!!! Alam dewa penguasa?? Benaran kah kau ingin pergi kesana Udin?" ucap ular dalam hati.

"Iya kita mau kesana,apa kau mau ikut juga?" ucap Udin.

"Dia jangan di ajak Udin..Dia itu ngeselin banget" ucap Andin telepati.Seperti tak terima.

"Andin.....tenang aja,serahkan saja padaku" ucap Udin telepati.

Nampak Juminten sedang berpikir...

"Aku mau saja ikut,tapi makananku yang disini bagaimana" ucap Juminten dalam hati. Takut kelaparan dan gak mau meninggalkan makanan favoritnya.

"Masalah makananmu tenang saja,tapi kau harus janji dulu untuk patuh pada perintahku" ucap Udin telepati

"Baiklah...Aku Juminten berjanji akan patuh pada Udin,bila melanggar maka aku mati disambar petir" ucap Juminten dalam hati.

Jeeddeerrrrr......Suara petir tiba - tiba muncul.

"Oke...Kau boleh ikut,tunggu disini sebentar ya" ucap Udin lalu melesat pergi,Ia menangkap semua monster kodok lalu memasukkan kedalam dunia Jiwanya,Udin meletakkan monster itu sangat jauh dari pemukiman penduduk. Tak lupa ia memasang array pelindung lewat pikirannya

Andin yang melihat aksi Udin keheranan,mengapa setiap monster kodok yang ditemui Udin selalu hilang.

30 menit kemudian

Seluruh monster kodok sudah pindah ke dunia jiwa Udin.

Lalu Udin melesat ke arah Juminten.

"Oke...Semua monster kodok sudah aku tangkap" ucap Udin.

"APAAAA!!! Bagaimana ia bisa menangkap Semua monster kodok yang ada disini" ucap Juminten dalam hati sambil melihat disekelilingnya.

Awalnya banyak monster kodok berkeliaran,sekarang Sudah tidak ada lagi,bahkan 1 ekor kodok pun tak ada nampak.

"Kan kau sudah berjanji padaku makanya aku tangkap semuanya,tenang aja,makananmu masih hidup dan bisa berkembang biak." ucap Udin.

"Dia berjanji apa Udin?" ucap Andin telepati penasaran.

"Dia berjanji untuk patuh padaku" ucap Udin telepati
"Baiklah aku juga akan ikut berjanji, Aku ANDINI KHARISMA PUTRI berjanji akan patuh pada Udin, bila melanggar maka aku akan mati seketika." ucap Andin telepati.

Jeedderrr.........Suara petir tiba - tiba muncul.

Juminten kaget dengan suara petir tiba - tiba muncul.

"Oke...Hem...Bisa gak tubuhmu mengecil seperti Andin?" ucap Udin.

"Bisa Tuan" ucap Juminten dalam hati,meskipun belum dikontrak tapi sudah mengucapkan janji setia,mau tak mau memanggil Udin dengan sebutan Tuan begitu juga Andin.

Tubuh Juminten yang awalnya memiliki 250 meter kini menjadi 50 cm saja lalu hinggap dan melingkar dileher Udin,Kepala Juminten yang awalnya ada 9,kini hanya ada 1 saja.

"Kalian tidak usah manggil saya dengan sebutan Tuan,panggil saja Bos.....Bos Udin" ucap Udin.

"Baik bos udin " ucap mereka serempak.(Via telepati dan isi hati)

Lalu Udin melesat ke arah portal yang diberi tahu oleh Andin.

Kini mereka ada didepan portal yang dihalangi array tingkat Dewa penguasa.

"Siapa yang pasang array disini, hancurin sajalah lalu pasang yang lebih kuat lagi" ucap Udin dalam hati.

Udin menghancurkan Array tersebut dengan Mudah.

Boomm.......Suara array hancur.

"APAAAAAAA!!!!! Mereka terkejut

"Bagaimana bisa dia menghancurkan dinding pelindung ini dengan mudahnya." ucap Andin dalam hati.

Udin berjalan ke arah Portal itu setelah mengahncurkan array pelindung,tak lupa ia memasang kembali Array yang lebih kuat lagi.

Udin meletakkan Ratusan batu kristal suci.

Setelah Portal terbuka..Udin masuk kedalam portal tersebut...

.

.

.

.

.¤¤¤¤

.
Makasih update lanjutan nya..
 
BERTEMU ANDIN DAN JUMINTEN




Udin berjalan menuju ruang keluarga angkatnya,ia tak mau berlama - lama. meskipun Paijo belom berhasil dihubungi,ia akan berusaha sendiri.

Nampak ortu angkatnya lagi besenda gurau pada anaknya.Begitu Udin mendekat mereka berhenti bermain.

"Opo awakmu gak pengen tinggal disini Le" ucap Ayah yang tahu maksud tujuan Udin menemuinya .

"Maunya Udin seh begitu yah,tapi Udin ingin segera kembali pulang" ucap Udin.

"Ibu gak ngelarang kowe muleh,yen iso merene ojo lali mampir yo nak" ucap Ibu.

"Injih Ibu,Udin minta maaf bila Udin ada salah" ucap Udin bersalaman pada Ibu angkatnya lalu mencium tangan.Ibu mencium pipi Udin,ia tak bisa meluk karena sedang menggendong anaknya.

"Ayah Guru...Udin mengucapin banyak - banyak terima kasih,jika gak ada ayah waktu itu mungkin Udin sudah tewas,Udin mau lanjutin perjalanan ke lapisan berikutnya" ucap Udin lalu mencium tangan ayah angkatnya.

Ayah angkat Udin lalu memeluk Udin.
"Ayah yang seharusnya terima kasih padamu nak,jika gak ada kamu,istriku masih sakit atau gak sudah tiada,malah kini aku bisa mendapatkan momongan lagi berkat dirimu,Dan maaf Ayah tidak bisa memberikan artefak ayah buat nak Udin,karena Ayah sudah berjanji pada seseorang tidak memberikan Artefak itu pada orang lain" ucap Ayah sambil menangis.

"Ya ayah,gakpapa kok. Kapan - kapan Udin akan kesini lagi bila ada kesempatan,dan Hp yang Udin berikan jangan sampe hilang y ayah...siapa tahu berfungsi jika Udin sudah ada dibumi nanti untuk menghubungi ayah" ucap Udin

"Iya nak,Benda itu akan kami jaga hingga aku mati." ucap Ayah berjanji.

Kemudian Udin berjalan mundur lalu sujud.

"Maaf jika Udin ada salah dan Terima kasih Ayah telah mengajarkan berkultivasi,bila aku bisa kembali maka aku akan ksini " ucap Udin bersujud setelah itu langsung melesat ke arah keluar.

Kini Udin berada di ketinggian 10 km. Sebenarnya Udin memiliki artefak hasil ia menjarah,artefak itu untuk berpindah tempat,cuman Udin gak tahu itu benda apa. Udin belom memberi tahu ke yang lainnya ,masih tersimpan berantakan di cincin ruangnya. Ponijan saat ini menemani istri - istrinya di dunia jiwa. Entah apa diperbuat pada Ponijan,Soalnya Udin menyuruh jangan berubah menjadi manusia ketika bersama istrinya,dan juga para istrinya belom tahu Ponijan itu salah satu dewa penguasa alam semesta.

"Hem...Paijo hanya memberi tahu Portal selanjutnya hanya sampai disini saja,selanjutnya aku harus cari sendiri di lapisan berikutnya.." ucap Udin lalu memakai mata dewanya.

"Dapat...

Udin melesat dengan skillnya.

tak sampai 1 detik Udin sampai.

Udin turun ke bawah,ia lupa menaikkan Ranahnya ketika mendekati Pintu penjaga.

Penjaga yang melihat Pemuda bertopeng tanpa kultivasi langsung teringat Pesan dari kaisarnya.

"SALAM HORMAT TUAN MUDA SEKTE BULAN BINTANG" ucap mereka bersujud. Total orang yang berjaga itu 10 orang.

"EH..!!!..Udin Terkejut.

"Darimana mereka tahu aku anak angkat leluhur sekte bulan bintang..Ahhhh..... Sudahlah.Malas aku mikirin" ucap Udin dalam hati.

"Iya..kalian berdirilah. Bolehkan aku masuk?" ucap Udin.

"TERIMA KASIH TUAN MUDA,SILAHKAN TUAN MUDA" ucap mereka serempak. lalu mereka meletakkan kristal suci.

"Terima kasih,Ini bagi rata ya" ucap Udin memberikan cincin ruang pada prajurit jaga yang isinya ribuan pil.

"TERIMA KASIH TUAN MUDA" ucap mereka serempak.

Lalu Udin masuk kedalam portal.

Ketika Udin sudah masuk dalam portal,penjaga yang menerima cincin dari Udin langsung memeriksanya..

"I....I...Ini Pil Langka" ucap Penjaga A gemetaran sambil menangis bahagia.

Teman- temannya penasaran apa yang dikasih oleh tuan muda sekte bulan bintang tersebut.

Ketika mereka semuanya melihat,ia langsung sujud sukur sambil menangis bahagia, Baru kali ini ada yang memberikan Pil langka secara cuma - cuma,bahkan jumlahnya ribuan. Mereka akan menggunakan pil tersebut untuk dirinya serta orang yang disayanginya.Udin juga memberikan ratusan ribu pil pada ortu angkatnya sebelum ia pergi dari sekte.

Kembali Udin saat ini.

Udin melesat di atas langit. Mencari kota besar.

Namun ditengah perjalanannya,Udin dikejutkan ada burung phoenix sedang bertarung dengan Monster ular berkepala 9.

Udin pun melihat dari kejauhan.

"1...2...3...4...5...6....7...8...9..HAHHH!!! ada 9 kepalanya. Kayak di film mahabarata saja" ucap Udin.

Boom....

Boomm....

Boomm...

Kraawwkkkk....

Booommm..

Kraaawwkk....

"Aku tidak akan menyerahkan wilayah kekuasaanku padamu ular busuk" ucap burung Phoenix dalam hati Sambil menyerang ular tersebut.

Tiap kepala ular mempunyai kekuatan yang berbeda beda.

Boomm...

"Aku harus menguasai wilayah dia,karena wilayahnya dia masih banyak monster kodok daripada di wilayahku" ucap Ular itu dalam hati.

"Oalaaahh.... Ular itu mau merebut kekuasaan burung phoenix karena makanan To.." ucap Udin yang masih mengawasi mereka.

Mereka sama - sama kuat,..

Wuuussssshhhh... Api keluar dari salah satu kepala Ular itu.

Phoenix tersebut kebal terhadap Api...Ia tetap menyerang Ular tersebut dengan paruh dan cakarnya,kadang ia mengeluarkan Api dari sayapnya.

Boom....

Boom....

Bomm...

"Bantu gak ya..Hem.......Bantu sajalah " ucap Udin,karena Udin melihat Burung itu tidak kebal terhadap racun yang ada disalah satu kepala ular itu.

"Tolong kalian berhenti bertarung" ucap Udin telepati.

Boomm....

"EH..!!!.. Mereka langsung berhenti bertarung.

"Siapa yang bicara padaku" ucap Ular dalam hati..sambil tolah toleh.

"Siapa kau anak muda?,mengapa kau mencampuri usrusan kami" ucap burung Phoenix telepati ke arah pemuda bertopeng setelah ia mencari keberadaan suara tersebut tapi tidak menemukannya.Ia mendengar suara khas manusia yang masih muda.

"Kenapa kau tidak meminta baik - baik pada burung perkutut itu" ucap Udin telepati ke ular.

"Aku sudah meminta baik - baik tapi dianya saja gak mau ngasih. EH!!! Kamu bisa baca isi hatiku?" ucap Ular dalam hati.

"Ya bisa dong,makanya aku telepati padamu,begitu " ucap Udin telepati ke ular.

"Aku bukannya ikut campur dalam urusanmu,tapi jika kau terus memaksa,kau pasti akan kalah,karena ular yang kau hadapi itu ada yang bisa mengeluarkan racun,Tubuhmu itu tidak kebal racunnya dia" ucap Udin telepati ke burung.

"Hahh!!! Bagaimana kau bisa tahu di salah satu kepala ular itu bisa mengeluarkan racun dan kau juga tahu aku tidak kebal terhadap racun?" ucap Burung phoenix telepati. belum sadar Udin bisa baca isi hatinya.

"Ya dari bau nafas ular itu lah aku tahunya,Ular itu sedang kelaparan,orang lapar akan melakukan apa saja yang mereka perbuat asal perutnya kenyang." ucap Udin telepati.

"EH....

Burung tersebut memperhatikan kepala Ular.

"Benar yang diucapkan pemuda tadi,ada Racun dinafas kepala ular itu" ucap Burung phoenix dalam hati.

"Kalau aku berikan kekuasaanku pada dia maka aku tidak punya tempat tinggal lagi." ucap burung Phoenix bimbang.

"Hem..... Udin menaruh tangannya di dagu sambil berpikir..

"Poni " ucap Udin telepati.

"Iya bos ada apa?" ucap Ponijan telepati.

"Burung perkutut Eh....salah...Burung Phoenix itu kalau ditaruh didunia jiwa aman gak ya penduduk disana?" ucap Udin telepati.

"Aman Bos asal ia mau berjanji dulu,kalau belom berjanji maka tidak aman" ucap Ponijan telepati.

"Ooo...Begitu." ucap Udin telepati.

"Bos....Tolongin aku dong...Aku ini kucing jantan masa dipakaikan pakaian wanita sama istrinya bos" ucap Ponijan telepati.
Ponijan saat ini memakai pakaian wanita yang dibuat oleh Li Wei.

Udin mendengar rengekan ponijan sambil membayangkan Ponijan hampir tertawa lepas.

"Temenin dulu istriku,bila tidak aku cukur habis bulumu" ucap Udin telepati.

"Iya deh boss.." ucap Ponijan telepati pasrah

"Duwe bos lanang ancen gatelli,opo maneh bojone....Waassssuuuuuu" ucap Ponijan dalam hati. Lebih baik dirinya berperang melawan musuh milyaran sendirian daripada berperang rasa malu .

"Kamu mau ikut gak bersamaku" ucap Udin telepati ke phoenix.

"Ikut kemana dulu,soalnya aku disini sudah ribuaan tahun lamanya tinggal disini" ucap burung Phoenix.telepati.

"Hem....Ke alam dewa penguasaaa" ucap Udin telepati.

"HAH!!!??? Serius kau mau kesana anak muda?" ucap Burung Phoenix telepati.

"Iya aku serius,ini aku dalam perjalanan menuju arah kesana,jika mau seh.....jika enggak juga gakpapa." ucap Udin telepati.

Burung Phoenix itu lalu berpikir,jika dirinya tetap disini otomatis akan kalah sama ular itu,lalu mencari wilayah baru,belum tentu wilayah itu aman dari monster lainya yang lebih kuat dari pada dirinya.

"Iya aku mau ikut bersamamu anak muda" ucap Burung phoenix telepati.

"Cakep...Terbanglah ke arah barat,Aku berada disebelah baratmu" ucap Udin telepati.

Burung phoenix itu terbang melesat ke arah Udin.

"Sekarang kau bisa memakan dengan puas monster kodok itu,tapi kalau bisa di irit,jangan rakus agar gak cepat habis" ucap Udin telepati.

"Terima kasih manusia dewa,aku tidak akan lupa kebaikanmu,kalau boleh aku tahu siapa namamu wahai manusia yang baek hati ini" ucap ular dalam hati,ia tak bisa telepati.

"Namaku Udin salam kenal,namamu siapa?" ucap Udin telapati

"Udin...Aku tidak punya nama"ucap ular dalam hati.

"Hem...Aku beri nama kau Juminten. Apa kau mau?" ucap Udin telepati asal - asalan kasih nama.Soalnya dia teringat lagu kangen band.

"Juminten???? Iya aku mau,terima kasih Udin sudah memberiku nama" ucap ular dalam hati. Ia merasa heran dan aneh dengan nama pemberian manusia baek hati itu.

Tak lama kemudian Burung phoenix tersebut sudah didepannya Udin.

"HAH!!!!?? Pemuda ini tidak mempunyai kekuatan dan juga energi Qi,tapi mengapa bisa terbang dan telepati?" ucap Burung Phoenix dalam hati keheranan.

"Aku sengaja menutupinya" ucap Udin

"APAAAAAAA!!!! kau bisa baca isi hatiku manusia?" ucap Phoenix telepati.

" Ya bisa donk, Udin gitu loh ...

"EH...ngomong - ngomong namamu siapa?" ucap Udin.

"Aku belum punya nama," ucap burung phoenix telepati.

"Kalau aku kasih nama mau gak?" ucap Udin

"Hem....Iya aku mau" ucap burung phoenix telepati.

"Namamu ANDINI KHARISMA PUTRI,aku panggil Andin gimana?" ucap Udin. Ia teringat Film kesukaan istri pertamanya,ketika sudah maen tidak mau ketinggalan ,Udin selalu mengalah bila mau lihat pertandingan bola secara Live. maklum TVnya cuman 1 .

"Nama pemberiannya Aneh banget. Tapiiiii... Aku kok suka ya dengan nama itu" ucap burung Phoenix dalam hati.

"Terima kasih sudah memberiku nama manusia,eh...namamu siapa tadi aku lupa?" ucap burung Phoenix telepati.

"Namaku Udin..... Andini kharisma putri" ucap Udin gregetan sama burung phoenix tersebut. Belom 5 menit Udin kasih tau namanya tadi sudah lupa.

"Oh iya...Ya Maaf ....andin lupa " ucap Andin telepati.

"Andin....'Bisa gak tubuhmu di perkecil" ucap Udin. Soalnya tubuh Andin panjangnya 75 meter,belum lagi lebar sayapnya.

"Bisa Udin...Bentar Andin perkecil dulu" ucap Andin telepati.

Kini badan Andin sudah mengecil seperti burung kenari.

"Hinggaplah di pundakku" ucap Udin.

"Kenapa Andin harus hinggap di pundakmu Udin. Andin bisa terbang sendiri" ucap Andin telepati.

"Hinggap saja dulu ANDINI KHARISMA PUTRI" ucap Udin gregetan lagi.

"Iya..iya..Andin hinggap dipundak." ucap Andin telepati menuruti kemauan Udin. Andin belom bisa berubah menjadi manusia,sebab kekuatannya belum bisa merubah wujudnya.

Setelah hinggap,Udin memasang array pelindung lalu menggunakan mata dewanya dan melesat dengan skillnya.

"EH!!!! ....Andin terkejut

"Cepat banget terbangnya,tadi kalau gak salah 10 juta kilometer terbang hanya 1 detik saja,pantesan Udin memintaku hinggap dipundaknya" ucap Andin dalam hati.

"Udin...Mengapa kau ingin pergi kesana?" ucap Andin telepati.

"Aku ingin menemui seseorang disana" ucap Udin sambil melesat menggunakan skillnya.

"Ooo...Kirain hanya jalan - jalan saja" ucap Andin telepati.

"Ya sekalian jalan - jalan,Oh iya Andin..Ada berapa burung phoenix di alam dewa ini? " ucap Udin,karena sebelumnya Udin pernah bertemu dengan burung phoenix lainnya.

"Andin lupa,yang jelas ada banyak Udin,memangya ada apa Udin tanya seperti itu.." ucap Andin telepati.

"Aku pernah bertemu dengan burung Phonix lainnya di lapisan alam dewa ke bawah,aku lupa lapisan berapa itu,itu pun aku tak sengaja bertemu karena burung itu tertabrak olehku disaat terbang seperti ini"ucap Udin. tetap melesat terbang mencari portal.Kadang berhenti sebentar untuk mengecek wilayah disekitar setelah itu melesat terbang lagi.

"Ooo...Begitu..Andin juga pernah bertemu sama teman Andin sesama bangsa Phoenix,lalu temanku itu pergi lagi karena ada urusan mendesak" ucap Andin telepati.

"Ada berapa orang yang menemuimu lalu kenapa kamu gak ikut denga dia?" ucap Udin.

"Ada 1 orang saja,Andin mau ikut tapi kekuatanku masih lemah, Andin gak mau jadi beban . Ngomong - ngomong,Udin mau kemana seh dari tadi kesana..kesini..." ucap Andin telepati.

"Aku mau pergi ke lapisan berikutnya,ini aku cari pintu portal." ucap Udin.

"Portal??? Apa itu Udin," ucap Andin telepati.belom paham

"Portal itu tempat untuk pergi ke lapisan dewa lainnya. Ada 2 tiang berdiri tegak." ucap Udin.

"Hem......Sepertinya di wilayah kekuasaanku ada deh tapi aku gak bisa kesana karena ada dinding tak kasat mata melindungi area itu" ucap Andin dalam hati.

Udin yang mendengar isi hati Andin hampir saja terjatuh.

"Jangkreeeeek....Kenapa aku gak tanya dia saja dulu,tau gini kan aku gak capek - capek terbang." ucap Udin dalam Hati.

"Di bekas wilayah Andin itu ada Udin. Cuman Andin tak bisa masuk kesana" ucap Andin telepati.

"Oke kita kembali kesana." ucap Udin

Lalu Udin melesat kembali kearah semula tepat dimana Ia bertemu dengan Andin.

Kini Udin dan Andin sudah ditempat tujuan.

Juminten melihat Udin kembali yang muncul didepannya terkejut

"Haloo...Juminten..Aku kembali lagi" ucap Udin.
Sambil melambaikan tangannya.

"Kamu ingin membuatku mati jantungan ya Udin" ucap Juminten dalam hati keheranan dan dongkol.

"Maaf aku memang sengaja He...he...he.....Aku datang kembali kesini karena diberi tahu oleh Andin,bahwa disini ada portal untuk pergi kelapisan berikutnya" ucap Udin

"Kalau yang datang itu manusia lainnya sudah aku bunuh,Eh...Andin itu siapa Udin?" ucap Juminten dalam hati.bingung

"Ini Andin ada dipundakku Juminten," ucap Udin menunjuk Andin.

Juminten melihat burung Phoenix mungil dipundak Udin.

"EH....Mengapa dia ikut bersama Udin?" ucap ular itu dalam hati.

"Aku mengajaknya pergi ke alam dewa penguasa,lalu Andin setuju untuk ikut" ucap Udin.

"APAAAAA!!!! Alam dewa penguasa?? Benaran kah kau ingin pergi kesana Udin?" ucap ular dalam hati.

"Iya kita mau kesana,apa kau mau ikut juga?" ucap Udin.

"Dia jangan di ajak Udin..Dia itu ngeselin banget" ucap Andin telepati.Seperti tak terima.

"Andin.....tenang aja,serahkan saja padaku" ucap Udin telepati.

Nampak Juminten sedang berpikir...

"Aku mau saja ikut,tapi makananku yang disini bagaimana" ucap Juminten dalam hati. Takut kelaparan dan gak mau meninggalkan makanan favoritnya.

"Masalah makananmu tenang saja,tapi kau harus janji dulu untuk patuh pada perintahku" ucap Udin telepati

"Baiklah...Aku Juminten berjanji akan patuh pada Udin,bila melanggar maka aku mati disambar petir" ucap Juminten dalam hati.

Jeeddeerrrrr......Suara petir tiba - tiba muncul.

"Oke...Kau boleh ikut,tunggu disini sebentar ya" ucap Udin lalu melesat pergi,Ia menangkap semua monster kodok lalu memasukkan kedalam dunia Jiwanya,Udin meletakkan monster itu sangat jauh dari pemukiman penduduk. Tak lupa ia memasang array pelindung lewat pikirannya

Andin yang melihat aksi Udin keheranan,mengapa setiap monster kodok yang ditemui Udin selalu hilang.

30 menit kemudian

Seluruh monster kodok sudah pindah ke dunia jiwa Udin.

Lalu Udin melesat ke arah Juminten.

"Oke...Semua monster kodok sudah aku tangkap" ucap Udin.

"APAAAA!!! Bagaimana ia bisa menangkap Semua monster kodok yang ada disini" ucap Juminten dalam hati sambil melihat disekelilingnya.

Awalnya banyak monster kodok berkeliaran,sekarang Sudah tidak ada lagi,bahkan 1 ekor kodok pun tak ada nampak.

"Kan kau sudah berjanji padaku makanya aku tangkap semuanya,tenang aja,makananmu masih hidup dan bisa berkembang biak." ucap Udin.

"Dia berjanji apa Udin?" ucap Andin telepati penasaran.

"Dia berjanji untuk patuh padaku" ucap Udin telepati
"Baiklah aku juga akan ikut berjanji, Aku ANDINI KHARISMA PUTRI berjanji akan patuh pada Udin, bila melanggar maka aku akan mati seketika." ucap Andin telepati.

Jeedderrr.........Suara petir tiba - tiba muncul.

Juminten kaget dengan suara petir tiba - tiba muncul.

"Oke...Hem...Bisa gak tubuhmu mengecil seperti Andin?" ucap Udin.

"Bisa Tuan" ucap Juminten dalam hati,meskipun belum dikontrak tapi sudah mengucapkan janji setia,mau tak mau memanggil Udin dengan sebutan Tuan begitu juga Andin.

Tubuh Juminten yang awalnya memiliki 250 meter kini menjadi 50 cm saja lalu hinggap dan melingkar dileher Udin,Kepala Juminten yang awalnya ada 9,kini hanya ada 1 saja.

"Kalian tidak usah manggil saya dengan sebutan Tuan,panggil saja Bos.....Bos Udin" ucap Udin.

"Baik bos udin " ucap mereka serempak.(Via telepati dan isi hati)

Lalu Udin melesat ke arah portal yang diberi tahu oleh Andin.

Kini mereka ada didepan portal yang dihalangi array tingkat Dewa penguasa.

"Siapa yang pasang array disini, hancurin sajalah lalu pasang yang lebih kuat lagi" ucap Udin dalam hati.

Udin menghancurkan Array tersebut dengan Mudah.

Boomm.......Suara array hancur.

"APAAAAAAA!!!!! Mereka terkejut

"Bagaimana bisa dia menghancurkan dinding pelindung ini dengan mudahnya." ucap Andin dalam hati.

Udin berjalan ke arah Portal itu setelah mengahncurkan array pelindung,tak lupa ia memasang kembali Array yang lebih kuat lagi.

Udin meletakkan Ratusan batu kristal suci.

Setelah Portal terbuka..Udin masuk kedalam portal tersebut...

.

.

.

.

.¤¤¤¤

.
Makasih update lanjutan nya..
 
Bimabet
sesakti apapun Bos Udin, tp masih kalah sama istri Udin yg ada di bumi, kalau di bumi Bos Udin itu SUSIS [ suami takut istri ] bkn begitu Bos Hahaha... tengkiu updatenya Hu, salam sehat tuk kita semua.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd