Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Petualangan Udin

MATA ILAHI





Suasana Pagi Hari sedang Hujan deras,Nampak sepasang suami istri sedang beristirahat,karena barusan mereka habis bercinnta.

"Dek...Habis ini kita kemana?" tanya Udin sambil memeluk istrinya yang belum memakai pakaian.

"Adek gak tahu kang mas," ucap Rany juga memeluk Udin yang belom memakai pakaiannya.

"Hem...kita cari portal lapisan ke dua kah?" ucap Udin.

"Ayo..." ucap Rany.

Kemudian mereka masuk kamar mandi,mereka bermain 1 ronde lagi setelah itu mandi bersama.

Setelah mandi lalu memakai pakaian masing - masing dan sarapan Buah dari kebun Udin yang ada di cincin ruang Udin.

"Hem...Di mana ya letak portal itu?? Oh iya,Paijo kan tahu letaknya" ucap Udin dalam hati.

"Jo...Paijo...kowe sibuk opo ora" ucap Udin pakai telepati.

"Maaf bos aku lagi dihukum sama Ibu" ucap Paijo pakai telepati.

"HEEHH!!!! kok bisa...Apa kamu mengintip murid sekte mandi?" ucap Udin pakai telepati terkejut.

"Enggak Bos.." ucap Paijo pakai telepati.

"Lah terus...Kenapa kamu bisa dihukum sama Ibu?" ucap Udin pakai telepati penasaran.

"Aku dihukum sama Ibu karena membuat Meng Yun menangis lalu Meng Yun melaporkan kita ke Ibu" ucap Paijo pakai telepati.

"Kita???Meng Yun menangis?? ??ucap Udin dalam hati.

"Opo kowe ngintip Meng Yun lagi ados Jo?" ucap Udin pakai telepati.

"Mboten Bos,kulo mboten wani ngintip Meng Yun, aku karo Meng Tian menjahili Meng Yun. Ngono loh Bos...." ucap Paijo pakai telepati.

Pookk....Udin menepuk jidatnya.

"Kang mas kenapa?" ucap Rany ketika melihat Udin diam saja lalu menepuk jidatnya.

"Gakpapa dek,itu loh Paijo sama Meng Tian lagi di hukum sama ibu" ucap Udin.

"Kok bisa mereka kena hukum kang mas?" ucap Rany.

"Paijo sama Meng Tian menjahili Meng Yun,lalu Meng Yun menangis dan melaporkan pada Ibu" ucap Udin.

" Astaga...Kirain Paijo sama Meng Tian lagi mengintip cewek mandi " ucap Rany keceplosan.

"HEH.!!!...Dari mana adek tahu kalau Paijo tukang ngintip cewek mandi? " ucap Udin terkejut dan penasaran,sebab Udin tak pernah menceritakan kebiasaan buruk Paijo pada orang lain.

"Waduh gawat,aku keceplosan***k mungkinkan aku memberitahu sifat buruk Paijo itu dari temanku sesama Dewi penguasa alam semesta.Bisa berabe nanti" ucap Rany dalam Hati.

"Aku tahu dari Meng Tian kang mas" ucap Rany asal bicara.

"Dari Meng Tian??? perasaan Meng Tian gak punya hobi mengintip dek.kecuali ayah" ucap Udin.

Jantung Rany berdegup kencang ketika dirinya terpojok."Sial....Aku pikir Meng Tian juga punya hobi mengintip. "ucap Nya dalam hati.

"Nah itu...Aku tahu dari ayah kang mas" ucap Rany sambil berkeringat dingin.

"Ooo...Dari ayah...Ya udah kalau gitu." ucap Udin. Namun dihatinya ia merasa curiga terhadap Rany dengan Paijo. Ada hubungan apa dengan mereka.

"Syukurlah kalau suamiku tak curiga lagi terhadapku" ucap Rany. Bila Udin mengusut tentang itu,maka semuanya akan terbongkar identitasnya.

"Kurasa kita akan berpetualang berdua saja neh Dek,karena Paijo lagi menjalani hukuman" ucap Udin.

"Ya kang mas,kita berdua saja gakpapa kok,kta berjalan sambil nunggu Paijo selesai menjalani hukumannya" ucap Rany.

Setelah itu mereka keluar dari penginapan,tak lupa mengembalikan kunci kamar.

Kini mereka keluar kota dengan berjalan kaki saja,Nampak warga yang mengetahui aksi Udin menjadi ketakutan,seolah - olah melihat malaikat pencabut nyawa sedang berjalan keliling mencari nyawa manusia.

"Hem...kita ke utara yuk dek" ucap Udin.

"He em ... Rany menganggukan kepalanya.

Kemudian Udin dan Rany melayang di ketinggian 5 Km. Lalu Udin melihat arah dari Kompas di HPnya setelah itu melhat arah Utara dengan mata dewanya.

Nampak ada peperangan terjadi antar kerajaan,ada pula bangunan besar yang ternyata istana kekaisaran.

"Aiiissshh...Kemana aku harus pergi,jika tau arahnya enak tinggal cuss..Lah ini kayak orang beleng - beleng gak tau arah tujuan." ucap Udin dalam Hati.

"Disana ada peperangan,kita tonton yuk dek" ucap Udin.

"Ayo kang mas" ucap Rany.

"Pegang Erat tanganku dek" Ucap Udin.Rany pun memegang lengan Udin erat,kemudian Udin menggunakan skillnya. Tak sampai 1 detik mereka sudah sampai di arena pertempuran..

Hiyaaattt....

Boomm....

Boomm....

Boomm. ..

Trang...

Trang...

Akhhh...

Akhh...

Suara khas pertempuran terdengar.

Udin dan Rany hanya melihat dari atas saja sambil menikmati buah - buahan.mereka gak mau ikut campur.

"Buka mulutnya dek..A...." ucal Udin menyuapi buah anggur ke Rany.

Rany membuka mulutnya ".A....

"Pinter..Bentar ya dek,ne mau aku rekam,lumayan buat film nanti" ucap Udin.

Kemudian Udin mengeluarkan Hpnya lalu merekam peperangan tersebut.

"Kang mas punya HP ada berapa? "ucap Rany ketika Melihat Hp milik Udin.

"Hanya 1 saja dek,nanti jika aku menemukan jalan pulang,aku akan membawa adek kesana lalu membelikan HP,adek mau berapa?" ucap Udin.

"Hrm...Adek mau 10 kang mas" ucap Rany.

"Heehh...kok banyak banget,emang buat apa mempunyai banyak Hp dek?" ucap Udin.

"Ya buat anak kita nanti kang mas" ucap Rany.

Rany heran,mengapa dirinya belum hamil sampai sekarang,padahal Udin selalu menyirami goanya.

"Mungkin sang dewata agung belum memberiku anak,makanya aku sampai sekarang belum hamil " ucap Rany dalam hati.

Rany belom mengetahui bahwa Udin memberikan Pil KB pada dirinya.

6 jam kemudian pertempuran itu berhenti,salah satu pihak memenangkan pertempuran tersebut,ribuan mayat tergeletak di tanah. Nampak pihak yang kalah tersisa sedikit lalu mundur dari medan petempuran.

"Aissh..***k seru..Masaa gak dibantai semua." ucap Udin.

"Rany yang mendengar hanya mengeleng - geleng kepalanya saja.

"Hem...kita kesana yuk dek." ucap Udin menunjuk sebuah Gunung yang besar berjarak 100Km

" Ayo kang mas" ucap Rany.

kemudian mereka melesat terbang menuju gunung itu .

Sesampainya disana,Udin melihat disekeliling.

"Hem..Ada Goa disana"ucap Udin dalam hati.

Kemudian mereka turun menuju Goa tersebut.

Udin mengamati Goa itu dengan mata dewanya. Goa itu lebarnya 50 meter,tingginya 30 meter.

"Hem...Ada makhluk yang menjaga goa ini ternyata." ucap Udin.

"Ayo masuk dek." ucap Udin.

"Iya kang mas" ucap Rany

Baru berjalan 50 meter,nampak tanak bergetar..

Tak lama kemudian Muncul sosok yang menyerupai Naga,namun badannya seperti sapi
mempunyai sepasang sayap,serta ekor seperti naga.

"Kok gak sama ya seperti Paijo" ucap Udin dalam hati.

"Makhluk apa ini dek?" ucap Udin,karena Udin tidak tahu makhluk apa yang ada didepannya.

"Itu adalah Qilin api kang mas" ucap Rany.

"Qilin??? Temannya Son Goku kah dek?" ucap Udin.

"Itu krilin kang masku yang ganteng " ucap Rany gemas.

"Ooo...Kirain temannya Son Goku" ucap Udin.

Makhluk itu menatap mereka dengan wajah kebingungan,pasalnya manusia yang ada dihadapannya itu tidak takut sama sekali,malah berdebat dengan temannya.

"Enaknya diapakan hewan ini dek" ucap Udin.

"Terserah kang mas aja" ucap Rany.

"Gimana kita buat sate Qilin." ucap Udin.

"nampaknya enak juga itu kang mas,kita potong - potong daging Qilin kecil - kecil lalu ditusuk dan dibakar" ucap Rany.

Qilin api yang mendengar perkataan Rany menjadi emosi,sebab tak terima makhluk mitos di jadikan daging bakar. Qilin maju hendak menyerang Rany,belom sempat dirinya menyerang,tiba - tiba dirinya terhempas di tanah..

boommm....... tanah bergetar..

"Kamu diam aja disitu dulu,jangan ganggu kita untuk membahas dirimu,mau diapakan dagingmu itu" ucap Udin setelah memukul kepala Qilin api hingga kepalanya benjol.

"Sialan...Kuat juga pemuda itu,pukulannya terasa sampai keseluruh badanku,apalagi dia memakai Qi,bisa tewas aku.Aku harus kabur dari sini" ucap Qilin api dalam hati.
Lalu Qilin api itu mengambil ancang - ancang untuk kabur dari goa itu.

Udin yang melihat Qilin api hendak kabur lalu memasang array nya,agar Qilin tersebut tak bisa kabur.

Bugh.....

Bugh....

Bugh....Suara benturan kepala Qilin membentur array yang dipasang Udin.

"Sial....siapa yang memasang penjara array ini" ucap Qilin dalam hati.

"Mau kabur kemana?kita belum memutuskan,mau diapakan dagingmu itu" ucap Udin.

Qilin api yang mendengar perkataan Udin langsung berkeringat dingin karena ketakutan.

"Tamatlah riwayatku kali ini,aku tak bisa kabur kemana - mana. Lebih baik aku menyerah saja" ucap Qilin api dalam hati lalu bersujud ke arah pemuda bertopeng.

Udin yang melihat Qilin api bersujud jadi terheran.

"Dek...Qilin api itu sedang ngapain? apakah dia pasrah mau kita sate" ucap Udin.

"Dia itu menyerah kang mas,dia sudah pasrah karena hidup dan matinya berada di tangan kang mas" ucap Rany.

"Ooo...gitu ta." ucap Udin lalu menghampiri Qilin api tersebut.

"Kamu mau bebas" ucap Udin.

Qilin yang mendengar menjadi senang lalu menganggukkan kepalanya,

"Kamu bisa bebas tapi nanti,kamu harus berjaga disini,apakah kamu mau?" ucap Udin.

Qilin api menganggukkan kepalanya.

"Pinterr...Jika kamu kabur dari sini jangan harap kamu bisa hidup,karena aku akan memburumu lalu mencincang dagingmu" ucap Udin lalu melepaskan array nya.

"Nah...sekarang kamu berjaga disini..jangan ada yang boleh masuk kesini,jika ada yang berani masuk maka bunuh saja dia. mengerti?" ucap Udin.

Qilin itu hanya menganggukan kepalanya,percuma dia bicara karena pemuda itu tidak paham bahasa Qilin dan pemuda itu tidak mengontrak dirinya.

Kini Udin dan Rany menyusuri Goa tersebut.

mereka sudah berjalan 500 meter,suasana kini nampak Gelap,kemudian Udin menggunakan elemen cahaya dijari telunjuknya.

Goa itu menjadi terang benderang.

"HAHHHH!!!!! elemen cahaya???" ucap Rany dalam hati tekejut saat melihat kekuatannya Udin.Rany hendak bertanya pada Udin namun diurungkan.

Kini mereka berada di 2 Km dalam Goa.

"Hem...Bukankah ini batu kristal suci untuk membuka portal" gumam Udin ketika melihat tumpukan batu kristal.

"Ayo dek kita kumpulin batu kristal suci ini,lumayan dapat harta karun." ucap Udin.

"Iya kang mas."ucap Rany.

Mereka mengumpulkan tumpukan batu kristal tersebut selama 3 jam.

"Aseek...Aku gak perlu khawatir lagi kekurangan batu kristal suci." ucap Udin dalam hati.

Udin berhasil mengumpulkan 40juta batu kriatal suci lalu memasukkan dalam cincin ruang,begitu pula Rany berhasil Mengumpulkan 35juta batu kristal suci.

Udin dan rany melanjutkan lagi perjalanannya,Udin tak memakai mata dewanya,Ia sengaja tak memakai skill tersebut.

Baru berjalan 500meter Udin menabrak dinding transparan,namun Udin tak merasakan itu.
Begitu Rany mau melewati dinding itu..

bugh....

Uhh...

"EH!!! Rany terkejut..
Rany mencoba untuk masuk,namun tak bisa - bisa.

"KANG MAAASSSSSSSSS..........." ucap Rany beteriak. Namun Udin tidak menoleh kebelakang.

"Hiks...Hiks...Hikss....Kang mas...jangan tinggalin adek sendirian disini.." ucap Rany sambil menangis.

Ia memukul - mukul dinding transparan itu kemudian terduduk dilantai,tak lama kemudian cahaya yang menerangi goa dari Udin nampak meredup,kini sudah gelap gulita.

"Kang mass.....Adek takut.." ucap Rany

Huu...huuu...huuu...

Hiks...Hikss...Hikss....

.

.

.

.

-----****-----

.

.

.

"Hem....panjang juga ini goa" ucap Udin,ia tak menyadari Rany tertinggal jauh dibelakangnya.

Tak lama kemudian Udin menemukan Pintu dengan Ukiran 2 mata di dinding pintu tersebut.

"Pintu apa ini???Coba buka ah.." ucap Udin dalam hati.

Kriiieettt...... Suara pintu terbuka.

"EH!!!! Kok mudah ...biasa harus bersusah - susah dahulu baru dapat wangsit." ucap Udin dalam hati.

Setelah pintu terbuka nampak sebuah ruangan ber ukuran 3 X 3,Ditengah - tengah ada sebuah kotak melayang.

"Kotak apa itu?? Buka gak ya....Buka....Enggak...Buka...Enggak...Buka sajalah" gumam Udin.

"PERMISI DATUK..CUCUMU MAU MASUK DAN MEMBUKA PETI ITU...." ucap Udin agak nyaring.

Tak lama Udinmasuk dan berada di depan kotak tersebut.
Lalu membukanya...

Wusshhh.....Muncul cahaya yang menyilaukan mata.

Cahaya itu masuk kedalam mata Udin.

"AAAKKKHHHHH..............

AAKKHHHH...........

Udin merasa kesakitan dimatanya...

IBUUUUUU...

TOLONGIN UDIN IBUUUU.........

AKKHHHHH............

Lalu Udin pingsan Karena tak kuat menahan rasa sakitnya.

----***-----

.

.

Di dunia jiwa Udin.

"Nak Paijo...Ada apa ini? mengapa tiba - tiba cuacanya mendung dan berangin begini?" ucap Sang ayah.

"Aku gak tahu ayah,bentar aku coba hubungin Bos Udin dulu ayah" ucap Paijo.

"Iya..Cepat kau hubungin putraku yang paling tampan sedunia itu." ucap sang ayah khawatir.

Di Dunia jiwa Udin tidak pernah muncul awan Hitam,meskipun tak ada Hujan didunia jiwa Udin tetap subur,tak pernah kekeringan.

"Bos...." ucap Paijo pakai telepati..
Belum ada jawaban.
"Boss..."
Belum ada jawaban.

"Bos Udin....." ucap Paijo pakai telepati.namun tak ada jawaban.

"Bagaimana nak Paijo?" ucap sang ayah.

"Aneh....Tidak biasanya Bos Udin tak menjawab panggilanku" ucap Paijo dalam hati.

"Nak Paijo...Bagaimana? ucap sang ayah.

"Belom ada jawaban ayah." ucap Paijo.

"Semoga saja putraku baik - baik saja diluar sana" ucap sang ayah.

"Aminnnn......" ucap Paijo.

.

.

.
---***----

.

.

Udin tergeletak di dalam ruangan itu.

**DIALAM BAWAH SADAR UDIN**

Udin berada didalam ruangan serba putih,tidak ada dinding,kursi ataupun benda - benda lainnya.

"Aku ada dimana?"

"HAALLLOOO.....APA ADA ORANG...

'Sunyi...tak ada suara selain suara Udin.

"IBUUUUUUUUUU......

"AYAAAAAHHHHHH......

Udin mencoba kekuatan yang dia punya,namun tak satupun ada yang keluar,lalu Udin menggunakan skillnya,hasilnya pun sama.

"Apakah aku sudah mati?"

Udin lalu mengingat kejadian sebelumnya saat menemukan pintu ruangan lalu menemukan peti dan membukanya setelah itu muncul cahaya lalu kesakitan dan tidak tahu lagi.

Udin mencoba mencubit tangannya..

"Auuu...... Kok sakit ya"

"Jika aku mati maka tidak merasakan sakit,lah itu masih merasakan sakit"

Udin bangkit lalu berlari kedepan...

"Sial.....Dari tadi aku berlari,namun disini tak ada unungnya"

"Eh...aku kan punya dunia jiwa"

Udin mencoba masuk tapi tidak bisa.

"Asem....Kok gak bisa seh,bagaimana ke adaan penghuni alam jiwaku."

Berjam - jam Udin Diam tak bergerak sama sekali. Lalu Udin bangkit.

"AKU TAK TAHU SIAPA DIRIMU,BILA KAU MENGINGINKAN KEKUATAN PADA DIRIKU,MAKA AMBILLAH..AKU TAK MEMBUTUHKANNYA,."ucap Udin berteriak.

Udin pasrah akan nasibnya,bila terjebak selamanya disini maka mau tak mau menerima.

Tiba - tiba muncul suara di ruangan tersebut.

"APAKAH KAU INGIN KUAT?" ucap suara misterius.

"Enggak..ambil saja kekuatanku,akubtak butuh kekuatan,aku tak butuh harta," ucap Udin.

"MENGAPA KAU TIDAK MAU MENJADI KUAT?" ucap suara itu.

"Percuma kuat bila tidak bisa pulang" ucap Udin pasrah...

"AMBIL BATU SILVER YANG KAU TEMUKAN ITU" ucap suara itu.

"EH...darimana dia tahu aku dapat batu itu" ucap Udin dalam hati.

"CEPAT KELUARKAN DAN JANGAN TANYA MENGAPA AKU BISA TAHU." ucap suara itu.

"Oooo...Dasar Wedusss" ucap Udin dalam hati lagi.

"AKU BUKAN WEDUS...CEPAT KELUARKAN BATU ITU" ucap suara misterius,dari suaranya terdengar suara pria.

"LETAKKAN KEDUA TANGANMU DI BATU ITU." ucap suara itu.

Udin melakukan apa yang diperintahkan.

Wusssshhh......Batu itu bersinar kemudian cahaya dari batu itu masuk kedalam tangan Udin,ia tak merasakan sakit,hanya hangat yang ia rasakan.Setelah terserap semua, nampak batu yang utuh kini telah menajdi abu.

"GUNAKAN KEKUATAN YANG AKU BERIKAN SEBAIK - BAIKNYA,JANGAN SAMPAI SALAH JALAN, BI..." ucap suara itu namun berhenti karena Udin memotong omongannya

"Dari tadi kamu bicara terus tapi tidak muncul dihadapanku,apakah itu sopan? Perkenalkan diri saja enggak apalagi muncul...kamu ini siapa,darimana asalmu,mengapa aku disini,berapa anakmu.." ucap Udin namun belom selesai bicaranya sudah dipotong oleh suara misterius.

"SUATU SAAT NANTI KITA AKAN BERJUMPA" ucap suara misterius itu.

setelah suara itu hilang Udin langsung terjun bebas,seakan - akan dirinya jatuh ke dalam jurang yang sangat dalam.

"Aaaaaaaa.......... teriak Udin.
.

.

.** DIALAM NYATA SAAT INI**

.

.

"Kang mas,.Adek punya istana yang bagus disana" ucap Rany. Namun Udin masih tetap diam saja.

Sebelum Rany bertemu Udin.

***Flash back On***
6 jam setelah Udin pergi meninggalkan dirinya,Rany kemudian bangkit berdiri.Ia meraba kembali dinding yang menghalanginya tadi.

"Eh...Hilang...kemana tadi dinding disini" ucap Rany dalam hati,namun air matanya masih mengalir

Rany bangkit lalu membuat tongkat dari elemen Esnya.Kemudian berjalan menyusuri Goa untuk menyusul Udin,Berulang kali Rany terjatuh karena keadaan sangat gelap gulita,hanya tongkat es sebagai alat untuk meraba jalan.Rany tidak bisa melihat di keadaan gelap gulita.

"Aku harus menemukan Udin,apapun itu caranya" ucap Rany.

Setelah 2 hari berjalan,tiba - tiba Rany menyentuh benda lunak dari tongkat Esnya.

"Eh..Apa ini?" ucap Rany terkejut,karena penasaran Rany pun jongkok lalu meraba - raba dengan tangannya.Ketika Rany meraba muka Udin.

"Kang Mas.........Huaaaaa.........Jangan tinggalkan aku...Huaaa...."ucap Rany yang mengetahui sosok yang ia temukan adalah Udin suaminya.

2 hari kemudian Rany masih memeluk Udin,namun Udin tak kunjung bangun,detak jantung Udin hampir tak terdengar.

"Adek akan berada disini selamanya hingga akhir hayatku,adek tidak akan meninggalkanmu kang mas. Meskipun dirimu telah tiada" ucap Rany.

4 hari kemudian.

"kang mas...adek pengen cerita ke kang mas" ucap Rany

.

***Flash back Off***

"Disana itu hanya ada Es saja,ada juga seh yang tidak es..Tapi tempatnya sangat jauh. Adek berencana mau ngajakin kang mas kesana" ucap Rany

Lalu Rany duduk dan mengelap muka dan tubuh Udin dengan telaten.

"mengapa tubuhnya masih hangat??tapi detak jantungnya tidak terdengar.."ucap Rany dalam hati.

Yang Rany tahu,bila seseorang lebih 6 jam meninggal maka tubuh orang itu akan Dingin. Tapi mengapa Udin masih hangat.

Besok paginya.

Rany membersihkan kembali tubuh Udin.
Tiba - tiba..

"Aaaaaaa.... Udin berteriak...

"Kyaaaaa..... Rany juga berteriak karena terkejut lalu reflek tangannya memukul Udin tepat diDadanya...

Bugghhh.....

Boommmm.......

"EH!!! Rany tersadar bahwa dirinya telah memukul Udin..

Udin berhenti berteriak.

"Asem.....aku kena pukul,siapa seh yang memukulku" ucap Udin dalam hati,kemudian dia memakai skillnya.

"EH...Rany??? kenapa dia memukulku"ucap udin dalam hati.

"Dek..." ucap Udin.

"Kang mas?? beneran kah itu dirimu..?" ucap Rany yang belom percaya.

"Iya ini aku dek,kenapa adek memukulku? ucap Udin.

"Kang maassss....." ucap Rany berlari ke arah suara Udin..

Bughh..... rany terjatuh..lalu bangkit kembali dan berlari lagi...

Udin yang melihat itu langsung melesat,ia tak ingin Rany terjatuh lagi.

Hap....

Udin memeluk Rany.

"Adek gakpapa?" ucap Udin.

"Kang massss jangan tinggalkan Adek sendirian lagi...Adek tidak sanggup ditinggal mati oleh kang mas" ucap Rany.

"Mati??? siapa yang mati dek" ucap Udin

"Huuu...huu...tadi kang mas gak ada bergerak dan jantungnya gak bergerak kira kira 8 hari..Jangan tinggalin Adek kang mas...Adek gak sanggup berpisah dengan kang mas huuu..huuh" ucap Rany menangis

"EH!!! Aku pingsan 8 hari" ucap Udin dalam hati.

"Cup...cup...tenanglah sayang,kang mas tidak meninggalkan Adek..." ucap Udin.

"Mengapa kang mas tega meninggalkan adek sendirian,adek sudah berteriak namun kang mas terus berjalan meninggalkan Adek,adek putus asa karena ada tembok yang menghalangi adek untuk menyusul kang mas( "Tembok???,aku kok gak merasakannya" ucap Udin dalam hati) ,lalu 6 jam kemudian ade mencoba lagi,untungnya tembok itu hilang,adek susul kang mas menggunakan tongkat Es ade...bla...bla..bla..." ucap Rany menjelaskan apa yang terjadi.

"Maafkan kang mas dek,beneran kang mas tidak mendengar teriakan adek,sesampainya di ujung kang mas menemukan sebuah sebuah pintu..bla...bla...bla" ucap Udin menceritakan itu semua tanpa terkecuali.

Setelah itu Udin mengeluarkan cahaya di jarinya agar terang benderang.Lalu Udin mengusap pipi Rany yang basah itu.

"Maafin kang mas ya dek," ucap Udin.

Rany hanya menganggukkan kepalanya.

Lalu Udin melihat sekeliling ruang goa itu,tidak ada hal yang menarik.kemudian mereka keluar dari Goa tersebut.

Sesampainya di dekat pintu keluar Goa,nampak seekor Qilin api sedang berjaga - jaga.Lalu Udin menghampiri Qilin api tersebut.

"Bro...Aku gak tahu siapa namamu,aku hanya mengucapkan banyak terima kasih,maaf aku telah memukulmu waktu itu " ucap Udin tulus.

Qilin api yang mendengar ucapan Udin hanya menganggukkan kepalanya.

"Sekarang kau bebas mau kemana saja terserah" ucap Udin.

Qilin api nampak diam saja tidak beranjak dari tempatnya berada,kemudian bersujud pada Udin.

"EH!!!! .....Udin terkejut.

"Apakah kau ingin aku mengontrakmu?" ucap Udin.

Qilin api hanya menganggukkan kepalanya saja.

"Baiklah kalau itu keinginanmu" ucap Udin lalu melukai jarinya kemudian meneteskan darahnya di kepala Qilin api.

Wussshhh....

keluar cahaya menyilaukan dari Qilin api.

Setelah itu muncul sosok pria berbaju merah hitam.

"Hamba Qilin api siap melayani Tuan kemana pun tuan pergi.

"Jangan panggil aku Tuan,panggil saja Bos Udin." ucap Udin.

"Baik Bos Udin" ucap Qilin api.

"Namamu siapa?" ucap Udin.

"Hamba belom mempunyai nama Bos Udin" ucap Qilin api.

"Hem....Namamu Krilin. Apakah kau suka? " ucap Udin.

"Krilin??? nama apa itu.kok aneh"ucap Qilin api dalam hati.

"Ya saya suka tuan,terima kasih" ucap krilin.

"Jo...sibuk opo ora" ucap Udin pakai telepati.

"Enggak bos,ada apa?" ucap paijo pakai telepati.

Udin lalu mengeluarkan Paijo dari dunia jiwanya.Paijo berdiri disamping krilin.

"Wonten nopo bos" ucap Paijo.

krilin yang melihat dewa penguasa alam naga langsung memberi hormat.

"SALAM HORMAT YANG MULIA PENGUASA ALAM NAGA" ucap Krilin.

"EHH!!!!.... Paijo terkejut lalu menoleh kesamping ternyata ada sosok pria

"Bukankah dia dari bangsa Qilin api" ucap Paijo dalam Hati.

Qilin api termasuk anak buahnya dari alam naga.

"Perkenalkan Jo..Dia adalah adik ke 3 mu namanya Krilin" ucap Udin.

" Bos nemu arek iki songko ngendi??" ucap Paijo.(bos ketemu anak ini dari mana)

"Aku nemu nang kulon progo kono loh Jo,etanne mbah umam teruuuus ono jembatan samping omahe tingkat telu kuwi omahe kakashi gurune paijo kentir seng ngaku - ngaku dulurmu, teruuus maneh ono prapatan dalan belok kanan omahe kusuma wijaya terus ngulon sitik ono omah kuciah nah kidulle ono omahh guuueedi,omah kuwi seng duwe Ling Fang..nah pas mburi omahe Ling Fang kuwi aku nemu arek iki." ucap Udin...

"Waassssuuuu....Tiwas aku mikir sampe kulon progo jebulle malah omahe Ling Fang. Teleek...Teleek.."Ucap Paijo mangkel.

Krilin yang melihat Bos Udin yang mengobrol dengan dewa penguasa naga terkejut.

"Mengapa mereka begitu akrab,terus bahasa apa yang mereka pakai" ucap krilin dalam hati.

"Awakmu ojo melu - melu Bos Udin,yen melu - melu tak pites endassmu.."ucap Paijo.ke krilin

Rany yang melihat aksi kocak mereka menahan tawa.

"Wes to lah...terimo wae jo,dia hasil dari percintaanmu dengannya.ojo ditelantarke." ucap Udin.

"Awakmu duwe bodrex opo ora,mumet sirahku ngene iki...di gojloki terus aku.." ucap Paijo pada krilin.

"Huaha...ha...ha...ha...ha... Rany sudah tidak tahan menahan tawa akhirnya jebol juga...

.

.

.¤¤¤¤
Sipppp tetep semangat
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd