Hari kamis pun tiba entah kenapa aku sangat menantikan hari ini karena aku ingin melihat istri kang asep yang tak lain ialah teh lena
Aku penasaran dengan lekuk tubuhnya yang menggoda ketika sedang memakai tanktop
Aku pun pergi ke warungnya dengan berjalan kaki sekaligus untuk berolah raga sambil menikmati perkebunan namun ditengah jalan aku teringat kalau sekitar sini ada sebuah air terjun dan aku pun langsung kesana
Sesampainya di air terjun aku langsung melepaskan segala pakaianku dan langsung mandi disana,aku tak malu untuk telanjang karena aku sudah hafal betul sejak dulu kalau air terjun ini jarang didatangi orang karena harus memasuki area perkebunan teh milik kakek ku dahulu baru dapat mencapai tempat ini
Rasanya begitu segar menikmati air yang terasa sangat dingin ini,setelah puas mandi aku mengeringkan tubuhku sesaat dan kemudian barulah aku berpakaian kembali
Setelah berpakaian aku kembali menuju niatku sejak awal yaitu mengunjungi warung teh lena tetapi sesampainya disana rupanya hanya ada kang asep
Sial sekali,pikirku
“Wah boss mau sarapan ?”ujarnya
“Iya nih kang”
“Waduh maaf boss istri saya masih senam sama ibu-ibu”
“Santai kang saya juga belum begitu lapar”
Aku pun mengambil bungkus rokok dari saku ku
“Rokok kang ?”tawarku pada kang asep
“Iyaa nuhun boss”
Setelah itu kami mengobrol-ngobrol membahas perkebunanku hingga munculah seorang anak kecil mungkin sekitar umur 5 tahun
“Maaf ya boss saya anter si kecil sekolah”ujarnya
“Iya santai kang”ujarku
“Aduhh istri saya belum balik-balik nih,ditunggu ya boss”
“Siap kang”
Sial sekali aku kini hanya tinggal sendirian diwarung milik teh lena hingga akhirnya setengah jam kemudian teh lena muncul dan sontak membuat pandanganku hanya tertuju pada wanita berusia 30 tahun ini
Teh lena menggunakan tanktop beserta celana legging yang cukup ketat dengan dihiasi keringat yang membuatnya semakin menggoda
Melihat diriku yang terus memandangi membuatnya tersenyum
“Segitunya banget ren ngeliatin teteh hahah”ujarnya
“Habisnya enak”ujarku
Teh lena hanya geleng-geleng melihat tingkah diriku
“Kamu kapan dateng ?”ujarnya
“Tadi udah agak lama sih”
“Maaf yah ren teteh baru dateng”
“Iya teh santai aja”
“Lagian sih kamu datengnya pagi-pagi banget”
“Kan udah gak sabar...”
“Gak sabar kenapa ?”
“Gak sabar ngeliat teteh pake tanktop habis senam”
“Duh dasar masa cowo ganteng keren kaya kamu doyan nya ngeliatin ibu-ibu”
“Hahah maaf teh”
“Kamu mau makan apa ren ?”
“Kaya kemarin aja teh”
Teh lena lalu mengambilkanku makan tetapi saat ia menunduk sontak aku dapat melihat belahan toketnya hingga membuat kontolku ngaceng dibalik celanaku
“Ini ren silahkan dimakan”ujarnya
Aku pun hendak makan
“Yaaampun reno itu apaaa ?”ujar teh lena
Rupanya teh lena melihat tonjolan dibalik celana pendek yang kukenakan
“Hahah maaf teh gak tahan”ujarku
Teh lena hanya geleng-geleng kepala
“Sini teh kan kemarin janjinya temenin saya makan”ujarku
“Duh teteh malu pakai pakaian gini lama-lama diluar makin siang makin rame,sini sok kamu masuk makan didalem”
Aku lalu menuju masuk kedalam rumah teh lena dengan membawa sepiring makananku
“Reno,teteh sambil beres-beres rumah yahh”ujarnya
“Iya teh silahkan”
Aku lalu makan sambil menikmati pemandangan dari teh lena yang masih mengenakan tank top dan celana legging lumayan ketat
“Biasanya rame ini teh ?”ujarku
“Malem sih biasanya rame banyak anak buah kamu yang kesini”ujarnya
“Enak dong teh banyak pemasukan”
“Hahah iya lumayan lah tapi bagusnya lagi kalo boss nya juga dateng kesini”
“Waduh saya mah gampang nanti juga sering kesini buat makan sambil nengokin teteh”
“Dasar kamu mah tujuan nya kesini cuma buat ngeliatin teteh”ujarnya sambil tersenyum
Ketika teh lena menunduk,aku kembali dapat melihat belahan toketnya yang begitu menggiurkan
“Seemokk”ucapku dalam hati
Aku bingung bisa-bisanya kang asep yang hanya supir bisa mendapatkan istri semok seperti ini
Kulihat celana dalam berwarna merah teh lena sedikit dapat diterawang dibalik legging putih yang ia kenakan
Aku pun meremas kontolku dan rasanya aku ingin langsung menarik leggingnya turun kebawah
Aku pun sudah menyelesaikan makanku sedari tadi dan kini hanya memandangi teh lena yang masih beres-beres rumah
“ihh reno itu apa sih gede banget dari tadi”ujarnya ketika melihat tonjolan dibalik celana pendekku
“Hahah wajar kali teh kan saya laki-laki normal”
“Mau minum apa ren ?”
“Apa yaa ? Yang asin-asin gitu ada gak sih teh ?”
“Ada-ada aja deh kamu,mau keringat asin teteh ?”
Aku tak tahu yang diucapkan teh lena itu beneran atau sekedar candaan tetapi apa mungkin ia sedang menantangku yah,bathinku
“Boleh teh”ujarku
Aku lalu berdiri dan menghampiri teh lena lalu tanpa ijin aku langsung menjilat lehernya yang penuh keringat dan rupanya tak ada penolakan dari teh lena
“Duh kamu berani banget”ujarku
“Enak teh keringatnya asin-asin gurih”
Aku kembali menjilati keringat leher teh lena dengan sangat liar bahkan jilatanku mulai turun ke arah belahan dadanya
Sesudah itu kusudah aksiku karena ku tak ingin terburu-buru dengan teh lena
Aku lalu membayar pesananku tak lupa aku juga membeli air mineral
Setelah itu aku hendak pulang tetapi sebelum pulang aku ingin mampir ke rumah haji yayat untuk menyampaikan beberapa strategi baru yang akan kucoba pakai diperkebunanku
Setibanya dirumahnya aku langsung disambut pak haji dan tentu juga bersama istrinya yang kemarin kubayangkan, sesosok wanita Milf yang masih sangat menggoda padahal sosok ini sangat kuhormati sejak kecil
“Pak saya ada ide untuk perkebunan”ujarku
“Wah idenya gimana tuh ren ?”
“Perkebunan teh kita termasuk sebagai pemasok besar kan ?”
“Kalo dilihat-lihat sih iya”
“Saya mau kalo panen jangan dijual ke pasaran semua”
“Loh kok gitu ?”
Aku lalu menjelaskan rencanaku yang dimana aku ingin untuk tidak menjual semua hasil panen ke pasaran karena bila semua hasil panen ada dipasaran maka harga nya akan turun dan ku usulkan untuk sebagian dari hasil panen untuk dijadikan produk lain seperti minuman ataupun kue bertema greentea yang banyak disukai orang lagipula ini sama saja membuka usaha baru lagipula dengan hal ini dapat membuka lapangan pekerjaan untuk orang-orang kampung
Setelah kujelaskan rupanya pak haji mulai mengerti yang kumaksud
“Ide kamu bagus ren,kamu bener-bener bisa jadi boss”ujarnya
“Ahh bapak jangan dilebih-lebihin deh”
“Tapi pantes aja saya suka mikir untung perbulan nya segini-gini aja”
“Bapak setuju kan sama ide saya ?”
“Saya mah selalu setuju sama boss,tapi kayanya kita kurang orang”
Tiba-tiba bu haji yang sedari tadi diam mulai ikut berbicara
“Tenang pak ibu bisa kok ikut bantuin produksi,ibu mau ngajak ibu-ibu pkk untuk usaha baru reno”ujar bu haji
“Wah bagus itu bu,ajak aja lagipula ini sama aja dengan membuka lapangan pekerjaan untuk warga sini”ujar pak haji
“Tapi lokasi tempatnya saya masih bingung pak dimana enaknya”ujarku
“Udah kamu gak perlu bingung,pake aja gudang lama perkebunan ini kan sayang tuh udah lama gak dipake”ujar pak haji
Benar juga karena perkebunan kakek ku ini sebelumnya memiliki gudang tetapi sudah lama tak digunakan karena sudah memiliki gudang baru yang lebih besar
Setelah berbincang-bincang prihal ini aku pun memutuskan untuk pulang,tetapi sebelum itu pak haji mengambilkanku mangga untuk kubawa pulang
“Bu haji minta nomornya dong”ujarku kepadanya ketika pak haji sedang dibelakang
“Ohh iya ini nomor ibu silahkan ren”
Aku pun tersenyum puas dalam hati karena sebenarnya niatku meminta nomornya adalah untuk menggodanya
Tak lama pak haji sudah datang dengan sekantong mangga dan setelah itu aku salim kepada mereka sebelum pulang
Saat sedang salim aku juga menyempatkan diri mencuri pandang ke arah toket bu haji,duh rasanya aku penasaran sekali dengan yang ada dibalik dasternya
Aku lalu pulang ke rumahku
Tak sabar rasanya aku menikmati teh lena ataupun bu haji,bathinku dalam hati
.
.
.
.
.
Sementara teh lena dirumahnya masih membayangkan pemuda yang tak lain ialah boss dari suaminya sangat berani menggoda dirinya bahkan ia sengaja datang hanya untuk melihat dirinya mengenakan tanktop seusai senam
Sedari awal ia pulang dari senam mata boss suaminya terus memandangi dirinya yang hanya mengenakan tanktop dan legging,sebenarnya ia sangat malu tetapi anehnya ada perasaan bangga karena dapat menarik perhatian pemuda ganteng seperti reno sehingga ia tak mempermasalahkan apabila reno terus memandanginya
Sungguh gila sekali bahkan sesudah reno pulang dari rumahnya tetapi ia masih membayangankan cetakan dibalik celana pemuda tersebut dan gilanya pemuda tersebut berani menjilati lehernya padahal Sebenarnya niat awal dirinya hanya ingin menantang pemuda tersebut untuk menguji keberanian nya namun rupanya pemuda tersebut keberanian nya tinggi sekali bahkan tak ragu menjilati lehernya yang penuh akan keringat padahal jelas-jelas kalau dirinya adalah istri orang