Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Pulang Ke Jakarta (IML side dish) remake update sesi pijat

Bimabet
PENASARAN

"Rin bapak dan ibu nanti siang akan ke arisan bulanan di rumah teman bapak, kamu mau ikut?" ujar pak rudi, saat sedang sarapan bersama pagi berikutnya.

"Arisan pak?" jawab rina.

"Iya teman-teman bapak saat di instansi dulu, sekarang kan sudah pada pensiun, kumpul-kumpul aja" ucap pak rudi.

"Ah gak ah pak, lagian kaki rina capek nih nganterin ibu cari gamis kemaren".

"Ah kamu segitu aja capek rin, ibu aja dah tua gak capek" ucap ibunya.

"Abang mau ikut kakek apa temenin bunda di rumah" tanya kakek pada akbar, terlihat akbar memperhatikan bundanya, dia bingung menjawab.

Rina melihat putranya, sepertinya akbar ingin pergi "abang kalau mau ikut kakek, gak apa-apa," ujar rina.

"Bunda ikut ya..daripada di rumah sendirian" pinta akbar berharap.

"Akbar ini, tiap bulan emang ikut terus rin, di sana juga teman-teman bapakmu pada bawa cucunya, jadi akbar banyak teman disana" ujar bu rudi.

"Ya bun, akbar udah janji ama raihan sama yuni juga, tapi kalau akbar pergi, bunda sendirian gak ada yang nemenin", ucap akbar.

"Gak apa-apa sayang, bunda juga capek banget mau istirahat" rina mencoba memberi pengertian pada akbar.

Akbar kemudian menghampiri bundanya "ya udah ya bun, abang pergi ikut kakek, tapi bunda jangan sedih, bukan abang gak mau nemenin bunda, tapi abang udah janji ama temen-temen abang disana, bunda jangan sedih ya" ucap akbar memeluk bundanya.

"Ya ampun sayang, bayi bunda udah gede ya, aduh kapan sih kamu segede ini" terharu rasanya rina mendengar kata-kata akbar.

"Bunda gak sedih ko sayang, karena bunda tau, abang pasti nanti temenin bunda lagi bobo ya kan" lanjut rina, akbar mencium pipi bundanya. Rina membalas ciuman putranya.

***

Selepas dzuhur, bapak, ibu dan akbar berangkat, "akbar jangan nakal ya sayang," pesan bunda.

"Ya bun, abang pergi dulu ya, da da", "bapak jalan dulu ya rin" ucap pak rudi, "hati-hati ya pak, ibu," mobilpun melaju, rina melambaikan tangan.

Rina kemudian masuk kamar, dalam kesendiriannya, kembali dia teringat ucapan vera, dan rina pun menjadi horni lagi, dia sudah kangen dengan kontol frans, rasanya memek rina sudah berdenyut-denyut ingin dientot kontol frans.

Rina membuka celana pendeknya, tangannya mengusap klitorisnya "uhhh ssssssss ssss ahhhhhhh,"dua jari rina masuk mengocok memeknya, "ahhmm sss aghhmmmmmmmm,"

Lendir krem pucat mengalir dari memek rina, uhhh sssssssssssss rina semakin cepat mengocok memeknya agghmmmm aghmmmmmmmm ohhmmm, rina sudah benar-benar haus.., ohhh phh, satu tangan rina mengocok memek dengan jari, tangan yang lain meremas payudaranya yang montok, ohhgmmm agghhmmm sss aahhhhhhh, rina mengejang, orgasmenya datang, ohhhhhhhh ssssssssssssss, rina mendesis, merasakan getaran orgasme menghujam sanubarinya...ohhh rina terengah-engah gairahnya tak tuntas hanya dengan mengocok memeknya sendiri.

Rina lelah dan tertidur.

***

Rina : hallo ver.

Vera : halo, mak tumben lu nelpon gw, ada apa nih.

Rina : lo dimana ver?

Vera : di rumah mak, kenapa?

Rina : gada apa-apa sih, Cuma bete aja

Vera : anak lu kemana mak.

Rina cerita kalo anaknya ikut kakek dan neneknya arisan, pulang nanti malam, kemudian rina uga menyinggung soal massage yang diceritakan vera kemarin, rina bener-bener penasaran ingin coba.

Vera : serius lo pengen nyoba?, gw juga bete sih, birahi tinggi, laki gw gak ada juga nih, ayo kalo mau pergi

Rina : emangnya lo ml juga ama terapisnya ver?

Vera : gak juga, Cuma di oral aja, uhhh semriwing banget, mereka itu pro banget"

Memek rina kembali berdenyut denyut mendengar ucapan vera.

Rina : ya udah ver, gw pengen nyoba penasaran.

Vera : ok mak, ntar gw jemput sejam lagi.

Rina terlentang di kasur rasa penasarannya membuat hatinya berdebar-debar, rina kemudian pergi mandi, bersiap-siap menunggu vera datang.

***

Mobil vera memasuki halaman basement sebuah gedung berlantai 4, setelah memarikr kendaraannya, vera dan rina menuju sebuah pintu kaca, pintu masuk kedalam gedung.

Kemudian vera dan rina masuk kedalam lift, vera memijat tombol yang cuma satu-satunya di lift itu, tak lama pintu lift terbuka.

Rina melihat sebuah ruangan dengan perpaduan warna dinding yang menyejukkan mata, ada beberapa bangku tinggi dengan meja bulat yang rupanya tempat menunggu bagi tamu.

Rina kemudian duduk disana, sedangkan vera menuju ke resepsionis, dua orang gadis cantik yang ada di resepsionis menyambut dengan ramah, vera terlihat berbincang-bincang, tak lama vera memanggil rina untuk memilih terapis melalui sebuah ipad.

Dalam ipad tersebut ada foto-foto terapis berpose bertelanjang dada dan hanya mengenakan sebuah cawat yang menutupi alat vital, masing masing foto memuat beberapa personal info seperti, usia, tinggi dan berat, warna kulit, serta ukuran vitalnya dalam inch.

Vera memilih terapis dengan wajah cukup tampan khas oriental, sedangkan rina tak tahu kenapa, memilih terapis berkulit gelap yang postur nya seperti pria dari daerah asal frans.

Setelah memilih, seorang gadis cantik yang lain mengantar vera dan rina, meraka masuk ke dalam lift menuju lantai 4, tak lama pintu lift terbuka, langkah kaki gadis itu mengantar vera dan rina menuju ke ruangan yang dipilih.

Ruangan itu cukup luas, ada dua buah dipan pendek tanpa kaki dengan kasur latex berwarna coklat, beberapa air freshner yang menempel didinding mengeluarkan asap aroma terapi yang menenangkan jiwa.

Ruangan ini ternyata buat couple, menurut rina walau pelanggan disini eksklusif untuk wanita, tapi suami member juga bisa ikut pijat disini, walau pijatnya nanti tetap oleh pria, tapi pelayanannya beda dengan pijat yang di berikan untuk sang istri.

Menurut vera, konon tempat ini khusus untuk pasangan suami istri yang suaminya ingin melihat istrinya di grepe2 oleh terapis. Rina hanya melongo mendengar penjelasan vera.

Tak lama datang 2 orang gadis cantik membawa welcome drink berupa minuman yang telah dipilih sebelumnya, vera memilih wine, dan untuk rina, vera memilihkan juice buah, ada juga hidangan buah anggur dan potongan apel dan mangga di piring kecil, salah seorang gadis kemudian menjelaskan sesi pijat yang akan dilaksanakan.

Sesi pertama pijat kepala dan akupresure tubuh bagian belakang atau disebut massage kering.

Sesi kedua merupakan option, massage dengan oil, atau di jilati seluruh tubuh oleh terapis

Yang ketiga adalah sesi breast teraphy and nipple suction, dimana terapis akan meremas payudara pelanggan, dan menghisap puting pelanggan sesuai dengan keinginan pelanggan.

Sesi keempat adalah totok wajah dengan penis terapis, dan dilanjutkan dengan oral penetration.

Rina semakin berdebar debar mendengar penjelasan yang sangat erotis itu

Setelah memastikan ruangan sudah cukup nyaman bagi pelanggannya, , kedua gadis cantik itu mohon pamit, dan meninggalkan ruangan.

Vera kemudian mengatakan pada rina alasan dia memilih ruangan ini, karena takut rina tidak nyaman sendiri, dan kalau tiba-tiba rina berubah pikiran, rina hanya manggut-manggut.

***
BERSAMBUNG
 
Sesi Pijat

Ruangan yang dipilih oleh vera sangat luas, rina melihat-lihat bathroomnya, ada bathtub dan juga shower, “santai aja mak, gak usah tegang, enjoy aja,” ucap vera yang melihat kegugupan pada rina., vera menusuk potongan mangga yang tersaji di piring kecil, “uggh manis banget, nyami..”, ucap vera, rina mondar mandir melihat seluruh ruangan, vera tersenyum melihat tingkah kawannya itu. Vera tau kalao rina sangat gugup.

“Ver, ini massage dari jepang atau korea?” tanya rina, “maksud lo” jawab vera tidak mengerti.

Rina menunjuk tulisan nama tempat massage yang tercetak di pintu kaca, vera melihat ke arah yang ditunjuk rina, “ohh momanko itu?” jawab vera, “gak kok asli sini, yang punya gua juga kenal, yang punya itu cewek rin, suka nongol juga di tv, sebagai sosialita,” lanjut vera, rina hanya manggut-manggut.

“Gue kira franschise jepang atau korea,” ucap rina, “hehe, tau gak lo artinya momanko” tanya vera, rina hanya memandang, “momanko itu artinya memek ibu-ibu, hihihi,” lanjut vera.

“Masa, bahasa mana itu?” tanya rina gak percaya, “omanko itu bahasa jepang, artinya memek, sedangkan ditambahin depannya jadi mom, disambungin jadi mom omanko jadilah namanya momanko hahahah,” vera terbahak-bahak.

“Permisi..” rina yang hatinya berdebar sejak tadi, terkejut mendengar suara itu. dua orang terapis masuk dengan menggunakan kimono handuk putih, mereka memperkenalkan diri dengan sopan, yang satu bernama richard dan satunya lagi samuel.

Ternyata vera sudah akrab dengan kedua terapis tersebut, khususnya yang bernama richard, walaupun tempat massage ini baru, namun tempat ini merupakan cabang dari tempat lain yang sering dikunjungi vera.

Dan ternyata si richard ini terapis langganan vera. rina melihat vera bercipika cipiki dengan si richard, rina gak percaya kalau vera sekedar massage saja tanpa ml.

Samuel menghampiri rina yang masih duduk di dipan latek, dan mulai memperkenalkan dirinya, perawakan kedua terapis ini seperti atlit, mereka sangat atletis, walau tubuh mereka masih ditutupi kimono, tapi dari postur, rina yakin mereka sangat berotot.

Rina membayangkan frans saat muda mungkin bentuk tubuhnya seperti samuel ini, “maaf bu, bisa kita mulai”, ucap samuel, rina hanya mengangguk.

“Silahkan ibu berbaring telungkup, karena ini massage kering, tidak perlu ganti pakaian.” samuel kemudian mempersiapkan peralatannya, rina menelungkupkan badannya, kepalanya masuk ke sebuah lubang yang dilapisi dengan kain putih lembut.

Tirai penyekat ditutup oleh richard, rina tidak bisa melihat kegiatan dua manusia berlainan jenis disebelah, hati rina berdebar-debar, tiba-tiba terasa olehnya sentuhan tangan seseorang di betisnya.

“Permisi bu, saya mulai sesi pertama, yaitu akupresure, nanti di lanjutkan bagian kepala” ucap samuel, “apa ada keluhan khusus bu,” ucap samuel lagi.

“Hhmmm gak ada mas” ucap rina. “baik, permisi ya bu,”

Jempol samuel menekan telapak kaki rina, “apa terlalu keras, bu,” tanya samuel, “gak mas, cukup,” jawab rina, kembali samuel melanjutkan, rina merasa tekanan samuel ke kakinya sungguh pas, dia merasa sangat nyaman sekali, kebetulan beberapa hari terakhir, kakinya pegal sekali muter-muter mal bersama akbar dan ibunya, mata rina terpejam, menikmati tekanan jempol samuel.

Tekanan yang diberikan samuel, kini telah menuju ke betis, terus merambat ke paha rina, rina saat itu mengenakan sackdres warna coklat, dengan panjang sedikit diatas lutut, rina terpejam menikmati tekanan samuel, yang terasa menyapu penat betisnya.


Uhhh rina melenguh saat tekanan telapak tangan samuel menekan pantatnya, apalagi kemudian saat telapak tangan itu menekan pinggang dan punggungnya dengan kuat namun pas, ohh rasa letih rina seolah terobati, nikmat sekali rasanya, rina terpejam menikmati tekanan tangan samuel.

“Emang gak salah kalo mahal, sangat pro banget” ucap rina dalam hati, setelah berapa lama, samuel berbisik di dekat rina, rina yang terkantuk akibat nyamannya pijatan samuel, hanya berdehem “ehmm”, “maaf bu, sekarang bagian kepala” ucap samuel.

Rina menegakkan wajahnya, dilihatnya samuel tersenyum padanya, “silahkan ibu duduk sebentar” pinta samuel, dengan malas rina kemudian duduk di kasur, samuel kemudian merapihkan bantal, lalu meminta rina berbaring di bantal.


Ruangan sebelah tak terdengar suara, rina gak tau apa yang sedang terjadi disana, “maaf bu” ucap samuel, lalu samuel memijat kepala rina, kedua telapak tangan samuel, masuk ke bagian belakang kepala rina, jari-jarinya menekan lembut leher rina, ehmm rina merasa sangat nyaman sekali, rina langsung melihat wajah samuel yang sangat dekat dengannya, rina memejamkan mata, dia merasa malu melihat wajah samuel, karena teringat dengan frans.

“Nyaman kak,” ucap samuel, rina hanya mendehem, tarian jari samuel di lehernya sungguh hebat, rina merasa otot lehernya yang kaku terasa segar kembali, ditambah sentuhan-sentuhan itu membuat dadanya berdesir.

“Nanti sesi kedua ingin pakai oil atau lidah kak," tanya samuel pelan, suara itu terdengar erotis ditelinga rina.

“Dengan oil atau lidah,” berdebar hati rina, rina gak tau musti pilih yang mana, samuel kembali bertanya, “bagaimana kak mau dengan oil atau lidah” kini suara samuel seolah seperti berbisik mencumbu telinga rina.

“Dengan lidah..”ucap rina lirih, dia memejamkan mata kuat-kuat, dia merasa malu mengatakannya,”baik sebentar kita mulai sesi 2” samuel mengakhiri sesi pertama, lalu dia meminta izin ke luar.

Richard juga sudah menyelesaikan sesi pertamanya, setelah kedua terapis itu pergi, vera menyibakkan tirai penyekat. “mak, lu pilih apa oil apa lidah” tanya vera, rrina merasa jengah dengan pertanyaan vera, wajahnya bersemu merah, vera melihat itu paham apa yang dipilih rina.

“Aihh nakal ya mak, heheh, sama gw juga pilih lidah, sssss, enak banget loh mak, cobain deh ntar hihihi, pokoknya semua kulit lu bakalan basah sama ludah deh aduhh, gue dah basah ngebayanginnya mak hihihi, gue buka separoh aja ya tirai ini biar kita bisa saling liat hehe” ucap vera.

“Trus kita bugil ver?” tanya rina, “gak, ntar ada kostum khususnya,” jawab vera.

“Kostum?" rina penasaran, “ntar juga lu tau," jawab vera dengan tatapan nakal.

***

BERSAMBUNG
 
emang ini dari sisi sifat super nakal Rina, keren hu lanjutkan hu, membuat aku jadi ingat serial tv favorit saya bareng wifi yaitu desperate housewives, mirip kenakalan super banget kayak cerita ini!
 
Wah akhirnya baca yg ini. Semoga gak di banned lg huuu
 
" Nanti sesi kedua ingin pakai oil atau lidah mbak ?"

" parutan kelapa ada nggak mas ?"

Gubrakk !!!



Intermezzo aja. Mantul ceritanya 👍
Hak...hak....hak....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd