Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
lanjutan part 4




Jumat pagi pesisir andalas selatan gempar dengan di temukannya mayat yang mengambang di tengah laut oleh nelayan pesawerxx.

Mayat yang setelah di visum oleh polres setempat ternyata mayat seorang pengusaha besar yang mempunyai berbagai aset yang tersebar di seantero andalas.

Mendapat limpahan berkas kasus pidana dari polres pesawerxx ary dan beberapa anggotanya langsung bereaksi cepat terkait kasus itu.

Dari data yang di terimanya korban terduga pembunuhan itu ternyata berdomisili di pringsewu.

Ary segera merogoh smartphonenya dan melakukan panggilan ke sebuah nomor.

" hallo kak..." ucap ary ketika panggilannya di terima

" iya mas gimana..."

" besok jadi ke pringsewu nya"

" jadi donk say kamu bisa kan"

" iya kak bisa bisa tapi besok kak amy mampir ke bandarL dulu yah kita berangkat sama sama"

" oh boleh boleh"

" minta ijin pak kepala dulu yah"

" dia lagi ke jakarta mas"

" oh lah trus kak amy besok siapa yang nganter ke bandarL nya"

" pake bus banyak kenapa risau"

" ya sudah klo sudah sampai di bandarL langsung hubungi aku ya kak...tar aku jemput"

" oke sayankq"

" hemm bye kak" klikk

Sampai di markas subdit jatanras mapolda andalas selatan ary langsung memberi laporan pada atasannya yang hari itu juga langsung rapat koordinasi.

Ary swandanajati langsung mengumpulkan berbagai informasi tambahan terkait korban pidana pembunuhan atas nama johanes subakir dan pada beberapa anggota bawahannya ary memerintahkan penyidikan acak.

Dan pada atasannya ary meminta izin mengambil kasus ini untuk di tanganinya langsung, yang tentu saja oleh AKBP Ahmad Setyaki kepala unit jatanras langsung di setujui.

Sabtu siang 01.00 pm

" hallo mas...aku sudah sampai di terminal..aku tunggu di sini yah"

Sebuah pesan singkat di wa di sertai pesan gambar sebuah tempat makan waralaba internasional.

Ary yang sudah siap dari tadi segera meluncur ke tempat yang di share oleh amy

Sesuai ijin dari atasannya ary berpakaian sipil biasa tanpa sekalipun ada atribut bhayangkara.

" kak..*** terlalu lama nunggunya" sapa ary pada amy yang sedang duduk di kursi panjang yang biasa di pakai tempat nongki para juru parkir di wilayah itu.

Amy segera menghambur ke ary dan memeluknya

" kak hati hati loh nanti ada yang lapor pak kepala" bisik ary

" ihh ga ada sayank....aku kangen banget tau..." jawab amy pelan tak peduli dan tetap memeluk ary dengan erat erat.

Ary menatap amy dalam dalam dan menemukan kebahagiaan terpancar lewat senyum dan raut wajahnya.

" ayo kita maksi dulu kak" ajak ary dan buru buru menarik tangan amy masuk ke dalam restoran waralaba yang menyajikan fast food berbagai menu itu.

Setelah makan mereka langsung otw ke pringsewu yang berjarak 40 km lebih dari situ, via jalan utama propinsi.

" kak aku minta tolong boleh"

" boleh kok say tolong apa"

" nanti kak amy jangan sekali sekali menyebut profesiku yah pokoknya klo orang di rumah kak amy tanya kenalkan saja aku seorang apa saja tapi jangan sebut polisi...yah" ujar ary sambil menyetir mobilnya

" ohh memang kenapa say malu yah" tanya amy

" bukan kak aku sedang dalam tugas" jawab ary

" apakah berkaitan dengan pembunuhan johan" tanya amy yang sudah tau kabar berita yang jadi headline di harian lokal dan nasional

Ary terdiam

" johan adalah suami adekku mas juga teman baik suamiku jujur saja menurutku johan orang yang sangat baik" ujar amy yang membuat ary sedikit surprise

" menurutmu kenapa dia bisa jadi korban pembunuhan" tanya ary

" aku juga tidak tau mas kemaren aku tanya lilis dia juga sama sekali tak mengetahuinya" ujar amy

" lilis..itu adek kak amy..." tanya ary

" iya...mas nurhalisa istri dari johan" kata amy

" boleh aku ketemu lilis kak..." kata ary

" nanti juga ketemu tadi dia bilang juga sudah sampai di rumah orang tua kok" ujar amy

" tetapi sekali lagi tak seorangpun boleh tau aku yah kak.." kata ary

" iya aku mengerti kok mas...aku juga istri polisi bukan" jawab amy

" hehe iya dan selingkuhannya pun dengan polisi" canda ary

" ahh itu juga karena ada polisi brondong sok usil hihihi" ujar amy sambil ketawa kecil sementara ary hanya sekilas menatap amy lalu kembali fokus pada kemudinya.

" soal yang dulu itu aku benar benar minta maaf kak...aku juga mengutuk diriku sendiri setelah itu...sungguh nyesal kak aku" ujar ary

" sudahlah mas bukankah tak ada sesuatu yang kurang sama aku justru aku sungguh bahagia sekali bisa mengenalmu" ucap amy

" aneh baru kali ini ada orang di perkosa malah bahagia" kata ary

" ihhh..." ucap amy lalu mencubit pinggang ary.

" aduh kak..aduhh...aduhhh" gurau ary menggeliat geliat namun sama sekali tak mengganggu nyetirnya.

" dulu pas kamu tampar itu sakit banget tau" ujar amy

" ohhh...kak ples kasihanilah rakyat jelata ini dengan mengampuni aku kak...sungguh kak aku sangat menyesalinya hukumlah aku kak...hukumlah aku" ujar ary

" hihihi...seharusnya tangan lelaki itu untuk membelai wanita bukan menampar...." ujar amy

" iya kak...hamba kini sudah mengerti" ujar ary yang membuat amy tersenyum lalu menyandarkan kepalanya di pundak ary dan bersenandung kecil lagu melayu jadul yang pernah ngehits berjudul cindai yang di populerkan siti nurhaliza.

" kak nanti mampir di hotel sebentar yah" ujar ary ketika amy masih asek bersenandung

" ngapain" tanya amy datar

" aku ingin menyayangi kak amy dulu...." jawab ary

" hihihii... buat apa buang buang duit di hotel eh gratis seh tapi males ah" ujar amy

" kak...aku kangen..." ucap ary sambil melingkarkan tangan satunya di punggung amy

" gomballll" ucap amy sambil mengecup pipi ary

" apa baiknya ku singkirkan saja suamimu ya kak" ucap ary sambil mengecup rambut kepala amy

" jangan pernah punya niyat seperti itu sayank....cinta jangan sampai merubah watak seseorang menjadi jahat" ucap amy sambil menatap ary dalam dalam dan mengusap usap pipi ary, sementara ary pun menatap sekilas wajah ayu wanita yang mengingatkan pada seseorang yang sangat di cintainya yang sampai kini tak ada kabar beritanya.

" tak ada seorangpun yang hidupnya bahagia dengan jalan kekerasan mas" lanjut amy

" iya kak iya...maaf " kata ary lalu berfokus pada jalan yang berliku liku dengan padatnya pepohonan di samping kiri kanannya.

" sebentar lagi sampai di kampung halamanku mas mungkin seperempat jam lagi" kata amy sementara ary hanya mengangguk.

Setelah melewati jalan dengan hamparan luas tanaman perkebunan akhirnya mulai terlihat pemukiman yang makin lama makin pepat dan ramai setelah memasuki kota tersibuk ketiga di andalas selatan Pringsewu.

Di sebuah lapak pinggir jalan amy mengajak berhenti sejenak untuk menikmati es buah enau yang cukup enak menyegarkan rasanya mirip mirip dengan tuak buah lontar khas kota tuban jawa timur.

Setelah itu di sebuah toko modern berhenti lagi karena ada beberapa barang yang di beli amy sebelum berlanjut perjalanan sampai tujuan akhir yaitu rumah ortu amy yang masih berjarak 10 km arah utara dari pusat kota.

" kak ingat yah rahasiakan aku" bisik ary ketika mereka sudah memasuki halaman sebuah rumah model panggung yang cukup besar.

Di teras yang letaknya di bagian samping rumah telah berkumpul beberapa orang

Ary memarkirkan mobilnya di samping sebuah mobil sedan yang sudah duluan terparkir.

Sementara begitu keluar dari mobil amy langsung di sambut seorang perempuan yang juga sangat cantik yang kemudian mereka langsung berpelukan sambil saling bertangisan.

Sementara ary begitu keluar dari mobil langsung di sambut dengan sebuah tatapan liar kurang simpatik dari seorang pria yang berpostur sepadan dengan ary sendiri tinggi besar di tunjang badan kokoh kekar, untuk sesaat ary menanggapi tatapan mengintimidasi dari pria yang juga sebaya dengan dirinya meski mungkin orang itu sedikit lebih tua meski hanya selapis tipis.

" oh ya lis kenalin teman kak amy mas...ini lisa adekku itu" ucap amy

Sesaat lisa menatap ary dalam dalam tampak mengingat sesuatu, namun akhirnya segera menyambut uluran tangan pria yang punya senyum menawan itu

" ary" " lisa"

" oh iya kak kenalkan dia yandi teman dari almarhum kak johan" lanjut lisa

Amy menyalami juga pria yang di kenalkan adeknya bernama yandi itu dan merasakan sedikit ada rasa takut dengan tatapan matanya.

Sementara meski saling menatap tajam ary juga bersalaman dengan yandi.

Beberapa kali ary memergoki lisa menatapinya dalam dalam namun segera beralih pandangan ketika ary gantian menatapnya.

Saat amy mengenalkan ary pada kedua orang tuanya ary menyalim kedua tangan kedua orang tua yang sudah berusia paruh baya itu yang lantas dengan ramahnya bercerita klo mereka semua sebenarnya keluarga pendatang transmigran dari salah satu daerah di jawa barat namun amy dan lisa lahir di andalas selatan

" trus suamimu gimana kabarnya nak kok ga ikut kesini itu kebun kopinya beberapa hari ini segera di panen" ujar bapak amy pada amy

" kak sandi sedang dinas ke jakarta pak" jawab amy

" mbok ya minta tolong sandi supaya menyelidiki kematian suaminya lisa..yang katanya di bunuh orang itu" lanjut bapak amy yang membuat yandi terlihat salah tingkah lalu beranjak turun dari teras menuju mobilnya.

Tak lama kemudian dengan alasan ingin menghirup suasana perkebunan yandi mengajak lisa jalan jalan.

Sepeninggal mereka bapak amy mengajak ary jalan jalan di sekitar pekarangan rumah yang di tanami beberapa tanaman buah yang kebanyakan sedang kembang, sementara amy di ajak ke dapur oleh ibunya.

" nak bapak minta tolong" ucap bapak amy pelan ketika dia dan ary sudah agak jauh di belakang rumah.

" maaf pak tolong soal apa" tanya ary tenang

" tadi ketika anak bapak lisa baru datang bapak lihat sangat tertekan sekali dan baru bapak tau ternyata dia sangat ketakutan meski agak di tutupinya...nak ary ini juga anggota polisi kan" ujar bapak amy.

Ary terdiam sesaat sungguh tak menyangka dapat pertanyaan seperti itu.

" meski nak ary tak bilang bapak tau kok klo nak ary ini anggota juga" ujar bapak amy

" jadi maksud bapak ingin minta tolong soal apa...maaf" balas ary

" tolong selamatkan lisa nak bapak tau lelaki yang bersama lisa tadi anak buah suaminya lisa karena bapak sering lihat klo pas ke rumah lisa di pringsewu.. dan tadi lisa bilang ke bapak supaya bisa minta tolong ke sandi suaminya amy klo datang ksini" ujar bapak amy

" baiklah pak anggap saja perintah bapak saya sanggupi tapi klo boleh saya mohon bantuan bapak untuk bisa bicara langsung dengan lisa tanpa ada siapapun" kata ary pelan

" baiklah nak nanti malam selepas makan malam tunggulah di gubuk disana itu" ujar bapak amy sambil menunjuk sebuah bangunan kecil yang terbuat dari bambu beratap rumbia.

" baik pak" ujar ary

" bapak pesan hati hatilah sama yandi dia bukan orang baik baik" ucap bapak amy pelan ary hanya mengangguk.

" tapi kenapa bapak mencurigai yandi maaf" tanya ary pelan

" lisa sudah cerita nak klo yandi lah yang membunuh suaminya saat mereka sedang berlayar ke tanjung bahkan lisa saat itu di perkosa hampir dua hari saat di tanjung dan ahhh...bapak tak tega nak tapi tolong simpan cerita ini untuk nak ary sendiri...amy jangan sampai tau" ujar bapak amy sementara ary hanya mengangguk.

Ary terdiam sejenak berpikir bahwa kasus yang di tanganinya kini sudah ada titik terang meski belum ada bukti bukti apapun sama sekali.

Sore harinya amy mengajak ary berjalan jalan ke kebun kopi yang sedang berbuah begitu lebat, kebun yang di beli suaminya beberapa tahun yang lalu yang di serahkan perawatannya pada bapak amy.

" kak ini sepertinya luas sekali" tanya ary yang melihat sekelilingnya lebat dengan pohon pohon kopi" ujar ary

" luasnya 1 hektar 20 are dulu harganya masih murah kok" jawab amy sambil terus berjalan sambil menarik tangan ary

Ary hanya mengikuti saja ketika akhirnya amy membawanya sampai ke sebuah gubuk panggung dari bambu wulung




Bersambung part 4 bagian c
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd