Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG [REAL STORY] Maya, Bu Guru Alim yang Binal [Update 19 Agustus 2022]

tandain dulu buat abis lebaran, xoxoxoxo
 
Bimabet
Yuk kita ngabuburit...
Setelah Bu Maya memberikan balasan pesan whatsapp yang tidak terduga, aku cukup kaget sekaligus senang. Aku terdiam sejenak, memikirkan pesan balasan agar terkesan tetap cool dan tidak agresif. Karena aku terlalu lama membalas pesan Bu Maya, beliau malah menimpali pesan sebelumnya, "Eh becanda kok hahaha". Aku mengerutkan dahi, sedikit menyesal karena terlalu lama membalas pesan dari Bu Maya. Seharusnya aku menyambutnya dengan sigap. Tetapi tidak patah arang, aku lalu menjawab, "Yah, kirain beneran. Tadi saya sudah seneng lho, Bu.. (dengan emot sedih). "Udah ngga usah macem-macem. Besok main aja ke rumah, main sama Satria...", jawab Bu Maya. Aku pun kembali membalas, "Yah sedih heuheu...". Semangatku agak menurun dengan jawaban beliau, namun masih ada sedikit harapan karena Bu Maya memintaku untuk ke rumah beliu di esok hari, meskipun memintaku bermain dengan anaknya.

Sebelum percakapan di malam itu berakhir, Bu Maya sempat bertanya, "Kamu ada-ada aja, mas. Emang mau sama yang udah tua?". "Kalau sama yang udah tua sih nggamau, Bu. Tapi kalau sama ibu ya mau banget lah...", jawabku. "Udah tua loh, udah punya suami dan anak 1...", timpal Bu Maya. "Umur kan cuma angka, Bu. Ibu masih keliatan muda, trus juga cantik hehe...", jawabku lagi. Setelah itu tidak balasan pesan dari Bu Maya. Setelah sekitar 10 menit aku menunggu dan masih tidak ada balasan pesan, aku pun memutuskan untuk tidur. Aku berpikir, mungkin Bu Maya juga sudah tidur.

Keesokan harinya, aku melaksanakan tugas untuk mengunjungi sekolah-sekolah dan menyelesaikan kendala yang terjadi di setiap sekolah terkait pendistribusian kuota internet untuk menunjang pendidikan secara daring. Di hari itu, aku sebetulnya berencana berkunjung ke rumah Bu Maya setelah pekerjaanku selesai. Namun, ternyata pekerjaanku di hari itu cukup banyak. Aku harus menginput ulang data yang masih salah, dan juga menginput data susulan terkait pekerjaanku. Alhasil, di hari ini pun aku batal untuk berkunjung ke rumah Bu Maya. Aku dan Bu Maya hanya berkomunikasi sebentar melalui pesan whatsapp, dan itupun sekedar basa-basi. Karena Bu Maya membalas story whatsapp tentang kesibukanku di hari itu.

Keesokan harinya, aku dan rekanku hanya berkunjung ke 3 sekolah. Jadi, pekerjaan di hari itu cukup ringan. Terlebih, tidak banyak revisi dan data susulan yang harus kami input. Sebelum pukul 12 siang, kami sudah kembali ke rumah dinas yang kami tempati. Nampak di parkiran, motor-motor masih terpakir rapi di sana. Menandakan guru-guru di sekolah itu belum pulang. Kami membersihkan diri, dan setelah itu menyempatkan untuk menyapa guru-guru di ruangan mereka. Di sana kami sempat dimintai tolong untuk mengajari beberapa hal terkait pembelajaran secara daring, karena sebagian guru di sekolah tersebut memang sudah berusia lanjut, yang mana sudah kurang paham mengenai teknologi.

Setelah semua selesai, guru-guru pun satu persatu mulai pulang ke rumah mereka masing-masing. Ada juga guru yang masih asyik menonton video Youtube, dan ada yang masih menyelesaikan membuat materi pembelajaran. Giliran Bu Maya yang hendak pulang ke rumahnya, beliau berpamitan dengan guru-guru, dan tidak lupa berpamitan kepada kami (aku dan rekanku -red). Beliau juga basa-basi menawari kami untuk ikut ke rumahnya, aku pun menjawab, "nanti sore aja kami main ke rumah, Bu hehe". "Beneran loh, aku tunggu...", jawab Bu Maya. "Siap, Bu hehe", kembali aku menimpali. Bu Maya pun berlalu menuju parkiran, dan setelah itu pulang dengan mengendarai motor matic-nya.

Setelah Bu Maya pulang, aku mulai teringat kembali rencana sebelumnya untuk berusaha mengambil kesempatan bisa indehoy dengan Bu Maya. Meski sempat ragu, aku niatkan untuk berkunjung ke rumah Bu Maya di sore itu. "Kalau ada kesempatan, ya syukur. Kalau ternyata tidak ada kesempatan, ya anggap saja silaturahim seperti biasanya", pikirku. Setelah itu aku kembali ke rumah dinas untuk tidur siang, sedangkan 2 rekanku ke warung untuk membeli bahan makanan untuk dimasak.

Sore hari pun tiba. Sekitar jam setengah 4, aku pergi ke rumah Bu Maya. Tentu aku sudah mandi terlebih dahulu, dan memberi kabar kepada Bu Maya. Karena ada motor milik rekanku, aku pun pergi menggunakan motor. Sampai di rumah Bu Maya, terlihat Satria di teras rumah sambil menaiki mainan truk yang cukup besar dengan ditemani oleh ibunya. Bu Maya membawa mangkuk beserta sendok, dan ternyata beliau sedang menyuapi Satria. Aku pun disambut oleh mereka, terutama oleh Bu Maya. Senyum cantiknya yang khas, sangat mempesona. Terlebih, Bu Maya mengenakan baby doll berwarna biru muda, pakaian yang aku suka ketika dikenakan oleh wanita. Payudaranya terlihat menonjol, body-nya terlihat sangat seksi, dan pantatnya yang terlihat garis celana dalamnya, cukup membuatku terangsang. Baru kali ini aku melihat beliau mengenakan pakaian seperti ini.

Aku dan Bu Maya pun berbincang. Bu Maya sambil menyuapi Satria, lantas aku sambil mendorong dan menarik truk mainan yang dinaiki oleh Satria. Kalau dilihat dari suasana sore ini, kami terlihat seperti keluarga kecil yang bahagia. Sayangnya, Bu Maya bukanlah istriku, dan Satria bukanlah anakku. Sebagai cowok, sebetulnya aku tidak tega ketika melihat keluarga yang seperti ini. Suami atau ayah, pergi merantau untuk mencari nafkah. Istri jelas butuh kasih sayang dari suaminya, dan anak butuh kasih sayang dari ayahnya. Tetapi mau bagaimana lagi, keadaan yang memaksa menjadi seperti ini.

Setelah selesai menyuapi Satria, Bu Maya berpamitan untuk mandi. Aku pun mengiyakan, dan Satria dititipkan kepadaku. Hal ini pernah dilakukan ketika aku berkunjung ke rumah Bu Maya sebelumnya. Aku sempat berharap, inilah momen dimana seharusnya Bu Maya memberiku kode kalau memang beliau mau bercinta denganku. Sayangnya, tidak ada tanda-tanda maupun kode yang diberikan oleh Bu Maya. Satria yang hendak ditinggal Bu Maya untuk mandi, sempat merengek karena menolak untuk ditinggal.

Bersambung...
Alur cerita tetap original ya. Ane cuma menceritakan lebih detail supaya cerita jadi lebih panjang.
Akhirnya aku ngentot dengan Bu Maya. Setelah itu crot, dan kisahpun berakhir.

Kisah berakhir buat pembaca yang maunya langsung crot. Kisah berlanjut bagi penikmat hiburan berupa cerita seks bersambung. Namanya aja cerita bersambung, masa maunya langsung rampung?
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd