Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG [REAL STORY] Maya, Bu Guru Alim yang Binal [Update 19 Agustus 2022]

Setelah mengirim foto kontolku ke Bu Maya, aku cukup deg-degan menunggu respon dari beliau, karena cukup lama pesanku belum dibalas.

Taraaa...
Bu Maya membalas dengan mengirim foto payudara sebelah kanan. Nampak Bu Maya membuka baju tidurnya yang sepertinya tidak memakai BH. Melihat itu, kontolku betul-betul sangat tegang. Sekali lagi, aku memastikan situasi di sekitarku cukup aman. Aku membuka celana boxerku, mengelus kontolku yang terlihat sangat tegang, kemudian mengambil video dan mengirimkannya ke Bu Maya. Saking tegangnya kontolku, dari video nampak kepala kontolku sangat mengkilat berwarna pink kecoklatan. Aku mengirim video kepada Bu Maya tanpa keterangan apapun. Beberapa saat kemudian, Bu Maya merespon, "Aaah, Mas...". Aku membalas dengan emoticon senyum.

Setelah beberapa saat, Bu Maya mengirimkan kepadaku video beliau yang tengah meremas dan memainkan puting payudaranya. Di akhir video, Bu Maya menggodaku dengan menjulurkan lidahnya sambil berkedip manja. Aku tidak menyangka, Bu Maya yang kesehariannya nampak biasa saja dari segi hasrat seks, ternyata menyimpan pesona yang menggoda. Ternyata bisa juga Bu Maya menggoda dengan cara seperti itu. Yang artinya ketika di pertarungan ranjang, Bu Maya bukan tipe yang pasif. Meski begitu, Bu Maya juga tidak berlebihan. Hal ini yang membuat aku cukup tergila-gila untuk bisa selalu bercinta dengan Bu Maya. Muka cantik nan polosnya itu sungguh membuat hasratku selalu ingin dipuaskan.

Aku kembali berniat mengirimkan video, di mana aku mengocok kontolku pelan. Belum sempat mengirim video tersebut, terlihat dari layar hapeku, Bu Maya melakukan panggilan video. Tanpa pikir panjang, langsung aku terima panggilan tersebut dan kemudian memberikan kode jari supaya Bu Maya tidak bersuara. Aku takut kedua rekanku terbangun dan mendengar percakapan kami berdua. Bu Maya langsung mengerti apa maksudku. Setelah itu, aku tersenyum jahat dan kemudian menunjukkan kontolku ke Bu Maya. Bu Maya merespon dengan menunjukkan gestur jari akan menyentil, namun dengan senyum manja. Setelah itu, aku melanjutkan mengocok pelan kontolku di hadapan Bu Maya. Lama-kelamaan, wajah Bu Maya nampak memerah, yang aku rasa beliau sudah semakin terangsang.

Tanpa dikomando, Bu Maya menyingkap baju tidurnya, sehingga terlihat jelas kedua payudaranya yang seolah memanggilku untuk segera menerkamnya. Nampak bulat dan masih cukup kencang, sungguh sangat menggoda. Namun hal itu saja belum cukup bagiku, dengan gerakan bibir tanpa suara, aku mengatakan, "buka celananya...". Dengan wajah sayu, Bu Maya membuka celananya. Tetapi pada saat itu, beliau belum mengarahkan kamera ke bagian bawah tubuhnya, hanya gestur tubuh yang menunjukkan beliau sedang membuka celananya. Setelah nampak selesai, belum diam dan tersenyum. Aku pun berbicara tanpa suara, "mana liat...". Bu Maya kembali tersenyum dan kemudian mengatakan, "malu...", tetapi sambil mengarahkan kamera ke bagian bawah perutnya. Nampak jemput Bu Maya yang cukup lebat namun rapi. Tetapi hanya sebatas itu saja, kemudian beliau kembali mengarahkan kamera ke arah wajahnya. Beliau nampak bermanja sambil menjulurkan lidahnya yang berwarna pink segar.

Melihat itu, aku menjauhkan kamera agar sudut pandang semakin luas. Aku mengocok kontolku dengan penuh semangat, Bu Maya pun antusias melihatnya dan kemudian mulai meremas-remas payudaranya. Perlahan-lahan tanpa dikomando, Bu Maya mulai sukarela memperlihatkan bagian selangkangannya. Pada saat itu belum terlihat jelas memeknya, karena kedua paha beliau sengaja dirapatkan. Beberapa saat kemudian barulah beliau mulai membuka kedua pahanya, dan jelas terlihat kalau memek beliau sudah basah, pertanda beliau sudah sangat terangsang. Lagi-lagi pada saat itu pun, sebetulnya bagian memek Bu Maya belum terlihat jelas. Aku hanya melihat jembut beliau yang nampak basah lengket, yang aku pastikan itu adalah cairan dari memek beliau.

Ada hal yang mengganggu ketika aku semakin kencang mengocok kontolku, yaitu bunyi kursi yang tidak bisa diajak kompromi. Maklum, kursi tua yang joknya saja menggunakan rotan. Aku terpaksa berdiri sambil mengocok pelan kontolku. Posisi yang sungguh tidak nyaman bagiku. Tetapi tidak banyak yang bisa aku lakukan. Karena pindah ke kamar dan mengocok di kasurpun sama saja. Bahkan bunyi tempat tidur yang aku tempati justru lebih parah. Hal ini menjadi pertanyaan bagi Bu Maya, kenapa aku tiba-tiba berdiri, padahal jauh lebih nyaman ketika sambil rebahan. Aku menjelaskan menggunakan kode dan gerakan bibir, dan Bu Maya hanya tertawa.

Aku meminta Bu Maya untuk memainkan memeknya sendiri, dan tanpa basa-basi lagi, beliau pun mulai beraksi. Kami melakukannya bersama-sama, dengan sesekali beliau mendekatkan kamera ke wajahnya dan menjulurkan lidahnya seolah sedang menjilati kontolku, dan juga sebaliknya. Semua kami lakukan, seperti pada umunya ketika orang-orang melakukan panggilan video seks bersama pasangannya.

Sebetulnya aku agak malas ketika melakukan panggilan video seks. Karena jelas biasanya si cewek akan lebih lama memperoleh puncak klimaksnya, sedangkan aku sendiri biasanya akan orgasme terlebih dahulu. Di saat aku sudah mencapai orgasme, terkadang sudah tidak bernafsu lagi melihat si cewek melakukan aktifitasnya. Tetapi kali ini berbeda, Bu Maya sudah memberikan kode bahwa beliau akan segera mencapai klimaks, dan mengajak agar bersama-sama mencapai titik itu. Tetapi justru aku yang masih kesulitan, karena posisi yang kurang nyaman dan rasa was-was takut ketahuan oleh 2 orang temanku. Aku meminta Bu Maya untuk sedikit bersabar. Tetapi pada akhirnya beliau mencapai klimaksnya terlebih dahulu, dan menungguku dengan tetap mengusap-usap bagian memeknya.

Ketika melihat pantat Bu Maya terangkat dan badannya sedikit mengejang ketika orgasme, aku mulai menemukan titik untuk menyusulnya. Terlebih ketika melihat wajah Bu Maya yang menikmati saat-saat mencapai titik puncak, sungguh menambah rangsangan kepadaku. Beberapa saat kemudian, aku mempercepat gerakan tangan ketika mengocok kontolku. Mungkin seperti mesin diesel yang sedang dinyalakan secara manual, semakin cepat dan getarannya semakin terasa. Setelah itu akupun mengarahkan kamera ke kontolku sehingga Bu Maya bisa melihat dengan jelas ketika spermaku terjun dengan bebas dari kontolku.

Bersambung...
 
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd