Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG REBIRTH OF SHADOW: CIRCLE OF MILF

PART 4

First Missions




Aku tertegun membaca pesan dari Derry. Seakan aku tidak percaya bahwa bagaimana bisa prof. Gio bisa selamat pada insiden kemarin. Pertanyaan yang timbul berikutnya adalah dimana dia sekarang. Dan apakah aku bisa menemuinya dengan aman?



“terus cari tahu informasi tentang prof. Gio dan selalu update perkembangannya lewat saluran rahasia kita ini!” perintahku kepada Derry.

“Siap, bos.”



Prediksiku tentang bagaimana Derry bisa selamat pada insiden penyerangan rumahku tersebut karena ia merupakan bagian keamanan yang memiliki tugas mengatur system keamanan di rumahku dan keberadaannya sendiri sebagai salah satu pengawal setiaku tergolong rahasia, sehingga sulit untuk terdeteksi oleh musuh.

Waktu penyerangan itu pun, aku yakin bahwa ia mendeteksi dari jauh sehingga bisa memberitahuku secepat mungkin, sehingga aku bisa lebih leluasa dalam melarikan diri. Dalam tugasnya setelah aku melarikan diri pun dia hanya bekerja dari balik layar, sehingga dia tidak terkena serangan dari musuh yang mencoba menyerang.

Setelah urusanku selesai dengan Derry, aku segera Kembali ke rumah untuk menghindari kecurigaan dari bu Dewi. Tak lupa juga aku membawa hp cadangan yang ada di situ jika nanti sewaktu-waktu aku membutuhkannya, selain itu aku juga membawa beberapa uang pecahan serratus ribuan untuk berjaga-jaga. Kembali aku menaiki tranportasi umum atau lebih tepatnya angkutan umum (angkot), di perjalanan aku melihat salah seorang dengan gelagat seperti seorang pecandu. Sebagai orang yang pernah berkecimpung di dunia gelap tersebut tentu saja aku dapat melihat gelagat orang-orang seperti itu.

Aku terus mengamatinya dan berniat untuk mengikuti kemana perginya. Tak berselang lama, si supir menepikan mobilnya dan pria itu keluar dari angkot. Dengan berhati-hati aku mulai mengikuti kemana langkahnya pergi dan sepertinya ia akan melakukan transaksi dengan pengedar. Setelah beberapa saat, tiba lah dia di sebuah tempat sepi yang letaknya di tengah-tengah Gedung-gedung tinggi. Di tempat tersebut ternyata ia hanya sendirian, alias tidak ada sang pengedar atau jangan-jangan malah ia yang sebenarnya pengedar?

Setelah menunggu beberapa saat dan mengamatinya dari kejauhan, ternyata ia hanya mengambil beberapa gram yang ternyata telah disiapkan di sekitar tempat tersebut oleh sang pengedar. Sayangnya aku tidak bertemu dengan si pengedar tersebut hari ini sehingga setelah pengintaian tersebut, aku memutuskan untuk pulang ke rumah karena ternyata aku sudah keluar rumah cukup lama. Sebenarnya bisa saja aku menyergap si pecandu tersebut, tapi resiko dan informasi yang aku dapat sepertinya tidak sebanding.



“darimana saja kamu, Nak?” tanya bu Dewi yang menyambut kepulanganku.

“muter-muter aja sih, Bu. Sembari liat-liat.”

“ya sudah, kamu belum makan kan? Ayok makan dulu.”



Aku akhirnya makan masakan dari bu Dewi, sementara ia melanjutkan kesibukannya, yaitu menjahit. Aku masih kepikiran tentang transaksi yang terjadi dan aku memiliki niat untuk Kembali ke tempat tersebut saat sebelum si pecandu datang untuk mengamati tentang si pengedar dan mencari petunjuk tentang semua ini.





####​





Keesokan harinya, Kembali aku berpamitan kepada bu Dewi untuk keluar lagi. Kali ini aku datang lebih awal untuk menghindari transaksi tersebut terjadi sebelum aku sampai. Tujuan utamaku tak lain dan tak bukan adalah tempat yang sama. Kembali aku naiki angkot untuk menuju ke tempat tersebut. Tak berselang lama kemudian, sampailah aku di tempat yang aku tuju.

Sesampainya disana, aku mengelilingi tempat tersebut terlebih dahulu untuk memastikan bahwa tempat tersebut masih aman, setelah itu aku mengecek tempat yang sebelumnya digunakan untuk menaruh barang haram tersebut dan syukurnya tempat tersebut masih kosong yang mana menunjukkan bahwa transaksi masih belum berlangsung.

Bagaimana aku bisa yakin dengan hal tersebut? Entahlah, tapi instingku berkata demikian. Selanjutnya, aku memutuskan untuk mencari tempat persembunyian yang nyaman dan aman tentunya. Akhirnya aku memutuskan untuk bersembunyi di dekat tempat sampah di belakang Gedung. Karena tempat ini merupakan satu-satunya spot yang menjangkau area tersebut cukup baik.

Beberapa saat menunggu, akhirnya yang ditunggu pun menampakkan batang kontolnya, bukan maksudnya batang hidungnya. Dari tempatku bersembunyi, aku dapat melihat orang yang dengan celingak-celinguk menaruh sesuatu yang aku Yakini merupakan barang haram di tempat tersebut.

Tak ingin kehilangan momen, dengan hati-hati aku mengeluarkan hpku dan merekamnya dari tempatku bersembunyi, hingga kejadian yang tidak diinginkan pun terjadi.



*brukkk….* ada orang yang menabrak punggungku dari belakang.

“eh, ngapain kamu disitu.” Ucapnya.

Aku menatapnya dan memintanya untuk diam, “sssstttt….”

“mau maling ya…” ucapnya lagi dengan nada lebih keras.



Sementara itu, orang yang terindikasi sebagai kurir narkoboy tersebut terlihat seperti masih di sana dan sedang merapihkan tempat transaksinya, nampaknya ia belum me-notice kami. Tak ingin rencanaku hari ini sia-sia, segera beranjak berdiri dan aku bekap mulut Wanita tersebut dan aku kunci tangannya agar tak lagi berbicara dan mendorongnya masuk ke dalam area Gedung tempat ia keluar tadi.

Ia terus memberontak sekuat tenaga, namun sayangnya tenagaku jauh di atas dia, sehingga tak cukup untuknya dapat melepaskan diri. Tanpa ia sadari, karena ia terus memberontak, salah satu kancing bajunya terlepas dan sedikit memamerkan toket montoknya yang sedikit menyembul keluar.



“emmmm….” Ucapnya tertahan oleh tanganku dengan sorot mata yang terlihat kaget atas aksiku tersebut.

“kalo mbak diam, aku bakal lepasin!”



Setelah beberapa saat ia pun tenang yang ditandai oleh ritme napasnya yang mulai teratur, aku pun melepaskan bekapan tanganku tersebut.



“Sorry kalo agak kasar, aku gak punya niat jahat ke mbak.” Ucapku.

“terus kenapa tadi apa yang kamu lakuin di situ?” tanyanya.

“eh… mmm… aku tadi lagi di kejar-kejar orang, makanya aku sembunyi di situ.” Ucapku berbohong.

“jangan-jangan kamu beneran maling ya…” ucapnya lagi sembari memasang mimic muka panik.

“bukan, mbak. Sumpah, biasa lah ini masalah remaja.”



Akhirnya setelah menerima penjelasanku, ia pun melunak. Aku melihat tanda pengenal yang tersemat di atas toket montoknya dengan nama “Reni Agustina”. Nampaknya ia adalah office girl di kantor ini dan ia tadi berniat untuk membuang sampah ke bak sampah di belakang.



Ia pun berlalu menuju ke luar Gedung, “udah sana pergi, aku mau lanjut kerja.” Ucapnya sinis.

“yaudah sih, jangan galak-galak napa.” Ucapku sembari mengikutinya dari belakang.

“dahh, mbak Reni sampai ketemu lagi…” lanjutku sembari melemparkan senyumku kepadanya yang sedang menuangkan sampah dari tempat sampah ke bak sampah.

“kok tau namaku?”

“tuh…” ucapku sembari menunjuk name tag-nya menggunakan dagu.

Ia pun melihat ke arah toketnya sendiri atau lebih tepatnya name tag-nya yang berada di atas toketnya dan langsung membenarkan kacing bajunya yang terlepas tersebut, “dasar cabul…” ucapnya sembari Bersiap melempar botol kosong ke arahku.



Aku berlalu meninggalkan tempat tersebut dan mengecek hpku untuk melihat hasil rekaman tadi. Untungnya aku dapat menangkap wajah si kurir tersebut, namun sayangnya tidak terlalu jelas. Tapi mungkin Derry punya cara untuk melacak identitas orang tersebut. Setelah itu, aku berniat untuk pergi Kembali ke rumah rahasiaku.

Setelah sampai, segera aku ambil alat komunikasi rahasia yang aku gunakan untuk berkomunikasi dengan Derry dan mengirimkan hasil rekamanku tersebut kepada Derry untuk dia lacak identitas kurir tersebut. Aku yakin dengan kemampuannya, ia dapat melakukan perintahku tersebut. Tak berselang lama, Derry membalasku dan memintaku untuk menunggu beberapa saat.

Dalam lamuanku menunggu balasan Derry aku melihat diriku sendiri yang menjalani kehidupan seperti roller coaster, bagaimana tidak, siapa yang menyangka bahwa salah seorang mafia terbesar di kota ini yang cukup berpengaruh tentunya, harus melakukan pelarian dengan cara seperti ini. aku yang dulunya selalu bergelimang harta serta kemewahan, kali ini harus hidup di suatu tempat pinggiran kota dan minim fasilitas tentunya. Tapi tak apa, aku justru menikmati kehidupanku yang sekarang, bukan Cuma hidup monoton saja, kali ini pasti bakal banyak cerita.

pikiranku Kembali pulih dari lamuan setelah notifikasi pesan dari Derry masuk, “sepertinya orang itu masih tergolong muda, Bos. Dari data yang bisa diperoleh anak itu terdaftar di sekolah menengah atas (SMA) Muda Berdikari atas nama Niko Andrean, tapi aku tidak bisa menjamin 100% keakuratan data dariku ini karena rekaman yang bos kirim sedikit buram, aku hanya menjamin keakuratan data ini sekitar 80%, karena dari rekaman muncul beberapa prediksi orang, namun jika dilihat, anak SMA itu lah yang paling mendekati.” Isi pesan dari Derry.

Aku cukup keheranan dengan apa isi pesan dari Derry. Ternyata, anak SMA kini telah terlibat dalam perdagangan gelap ini, mau tidak mau berarti aku harus terjun langsung ke dalamnya untuk mengamati dan menyelidiki dalang semua ini. mungkin dari situlah awal dari segalanya akan dimulai.



“oke. Aku tak pernah meragukan kemapuanmu, sekarang segera buatkan dokumen pendukung untuk ‘ku agar bisa daftar di sekolah tersebut dan jangan lupa identitas pengenal baruku seperti yang aku minta kemarin juga dikirim bersamaan, kirimkan ke alamat terbaruku di Jl. Rockefeller no.69.”

“bos yakin dengan rencana ini?”

“kapan aku pernah ragu? Sekarang kondisinya sudah jauh berbeda, kita tidak punya power sekuat dulu, mau tidak mau kita harus merangkak dari bawah untuk mendapatkan apa yang kita mau.”



Derry sendiri belum mengetahui tentang kondisiku saat ini, yang ia tau hanya mungkin wajahku yang Nampak berbeda setelah aku mengirimkannya foto terbaruku untuk diletakkan di kartu identitasku, selebihnya ia hanya tau jika aku sedang dalam pelarian dan dengan karakterku ia akan berpikiran bahwa balas dendam adalah misi utamaku.

Rencanaku kali ini adalah masuk ke dalam sekolah tersebut dan menjadi murid di sana sembari memantau lingkungan sekolah tersebut. Perkiraanku adalah ia tidak sendiri di sekolah itu yang terlibat dengan transaksi haram tersebut, tak luput juga aku akan mengawasi gerak-gerik dari kroco itu, siapakah bos besar di balik itu semua?



####



kira-kira ada apa di sekolah tersebut dan apa yang akan dilakukan Gio di sekolah tersebut?
Simak kelanjutan ceritanya di sini PART 5 : BAD LUCK AND GOOD LUCK
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd