Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Remake: Masa Lalu Istriku yang (cukup) binal - Kisah Nyata

Cerita kisah nyata berikutnya pilih yang mana?


  • Total voters
    35
  • Poll closed .
Asal Mula Kebinalan Mita - Chapter 5

Awal masa kuliah, Raka dan Mita bersepakat untuk membiasakan diri dengan metode kuliah, dimana jadwal kuliah yang bisa pindah-pindah kelas, serta jam yang seringkali bentrok antara mereka berdua. Sesekali Mita sempat mampir ke kos Raka, dan seperti biasa Raka akan mengeksplor tubuh kekasihnya walau hanya sebentar.

Setelah beberapa minggu, mereka sudah mulai terbiasa dengan jadwal kuliah masing-masing, Raka dan Mita mulai bisa mengatur kapan mereka harus berangkat bareng, kapan harus saling menunggu dan kapan bisa pulang bareng, setidaknya dalam seminggu hanya ada 1 atau 2 hari mereka tidak bisa lama-lama bertemu.

Siang itu Mita mengirimkan sms (blm ada WA) ke Raka bahwa dirinya menunggu di perpus, Mita suka sekali membaca dan perpus adalah tempat yang disukainya untuk menghabiskan waktu. Perpus kampus mereka cukup besar, namun sayangnya jarang yang berkunjung kecuali meminjam buku untuk keperluan tugas kuliah. Saat sedang asik memilih buku, tiba-tiba Mita dikagetkan dengan seseorang yang memeluknya erat dari belakang sambil membekap mulutnya, dia sempat kaget namun sadar, dengan postur tubuh yang memeluknya itu pasti Raka.

“Ngagetin aja kamu! Duh beneran kaget aku”, kata Mita pelan setelah berbalik badan menghadap Raka.

“Iya emang sengaja, aku tau kamu pasti ke lorong sini, mau cium donk”, balas Raka sambil berusaha mencium bibir Mita.

“Enggak ah, nanti ada yang liatt”, tolak Mita sambil mendorong pelan tubuh Raka.

“Tenang aja, sdh aku pantau, ga ada yang ke arah lorong sini, dan lagian hampir sore, anak-anak pd milih nongkrong di kantin…dikit aja”, katanya sambil memeluk pinggang Mita dan mencoba mencium bibir kekasihnya itu.

Mita yang awalnya menolak akhirnya pasrah saja membiarkan bibirnya dikulum Raka, tangan Raka begitu nakal meremas pantat Mita yang ditutupi rok selutut warna coklat, mereka berciuman penuh nafsu dan tanpa disadari tangan Raka meremas payudaranya dari luar kemeja yang dikenakan.

“Aku mau netekkk”, pinta Raka dengan nafas memburu, dia membuka cepat 2 kancing kemeja Mita dan menurunkan bra-nya sedikit hingga terlihat puting susu mungilnya yang mengeras. Mita berusaha menolak namun kalah tenaga dan hanya pasrah membiarkan puting susu sebelah kanannya dinikmati Raka, “hmmmm sudahhh sssh aahhh, stoppp!!!”, akhirnya Mita tak dapat menahan rasa khawatirnya, khawatir takut keliatan orang lain.

Raka menghentikan aksinya dan berujar, “Iyaaahh, kangen dan gemes banget sama puting kamu….besok tungguin aku selesai kuliah jam 12an di gedung X ya, uhmm oia aku penasaran kalo memekmu dicukur juga.

“Huh cuma kangen putingnya aja, iya sdh hapal jadwalmu kok, besok aku tungguin, kayaknya aku ga ada kuliah lg siangnya…uhmm emang mau ngapain kalo dicukur?”, kata Mita cemberut manja sambil mencubit pelan kekasihnya.

Raka tak menjawab dan hanya tersenyum sambil meringis menahan cubitan kekasihnya.

Keesokan hari setelah selesai kuliah sekitar jam 11 Mita berencana menghampiri Raka ke gedung X, seperti biasa beberapa teman satu kelasnya mencuri-curi pandang atau sekedar menyapa Mita dengan sedikit menggoda, waktu itu TS agak jaim dan memilih untuk menatap dari kejauhan. Gedung X adalah salah satu bangunan pertama di kampus itu, letaknya agak menjauh dari gedung lainnya tapi cukup asri, sambil menunggu Raka di lantai paling atas gedung itu (lantai 3), Mita membaca novel sambil menikmati permen lolipop kegemarannya. Mita begitu anggun hari itu, mengenakan rok sedikit diatas lutut dengan kemeja yang agak ketat dipadukan dengan cardigan favoritnya. Tepat jam 12 kelas yang diikuti Raka selesai, rekan-rekannya langsung berhamburan keluar menuju kantin atau sekedar nongkrong di beberapa spot kampus yang cukup asri. Raka menghampiri Mita dan duduk di sampingnya sambil berbasa-basi menanyakan bagaimana kelas kuliah pagi tadi, suasana lantai 3 begitu sepi ketika dosen sudah meninggalkan ruang kelas.

“Sayang, sini deh sebentar…”, Raka tiba-tiba berdiri dan menggandeng kekasihnya.

Mita mengikuti Raka yang mengajaknya ke ruang kelas, “Uhm aku ga pernah ada kelas disini, pemandangannya pohon-pohon gitu ya, ngeri juga kalau malem”, kata Mita saat sudah dalam ruangan.

Raka mengunci pintu kelas, dia tahu pintu kelas itu rusak tidak bisa dikunci dari luar tapi hanya dari dalam, dan kebetulan setelah kelas yang diikutinya, tidak ada yang menggunakan ruang kelas itu sampai besok. Dia menghampiri Mita yang berdiri anggun menatap keluar dari jendela kelas, “Eh Raka, jangan ngagetin terusss”, kata Mita yang kaget karena tiba-tiba Raka memeluknya dari belakang sambil mencium lehernya.

Raka menggandeng Mita ke depan ruangan dimana ada meja tempat biasa dosen duduk, dia meminta Mita duduk diatas meja sambil merangkul pinggangnya. Dengan rasa enggan Mita mengikutinya, “nanti ada yang masuk, aku takut”, ujar Mita pelan.

“Ga ada yg pake ruangan ini sampe besok, tenang aja..aku sayang kamu”, jawab Raka dan langsung mengulum bibir kekasihnya yang duduk di atas meja. Tangannya menggerayangi tubuh Mita di bagian dada sambil berusaha membuka cardigan yang dikenakan kekasihnya itu, dia menjilati leher Mita hingga membuat wanita itu mendesah kegelian dan nikmat, tangannya mulai mengusap paha Mita dan berusaha masuk ke dalam roknya.

“Hmmm jangan, aku takut nanti ada yang datang!”, elak Mita sambil menahan tangan Raka yang mulai mengusap paha bagian dalamnya, walau terasa nikmat namun hati kecilnya mencoba menolak.

Raka tak menggubris penolakan Mita, dia berlutut dan membuka kedua paha Mita, dia mencium kedua lutut Mita bergantian sambil mengusap paha mulus kekasihnya itu. Tangannya menyusup membuka CD yang dikenakan Mita, sempat ada penolakan kembali namun Raka kembali meyakinkan tidak akan ada orang yang datang, pelan namun pasti akhirnya CD krem Mita terlepas dan menampakkan belahan kemaluan tanpa bulu yang begitu indah, tak lupa dia menyibak rok Mita hingga bagian perut.



“Ehmm dicukur juga…halusnya memekmu sayang…pgn jilat…”, kata Raka setelah sepersekian menit menatap mengaguminya. Dadanya berdegup kencang melihat kemaluan Mita yang sangat indah, tak pernah dia melihat kemaluan tanpa bulu sebelumnya, bahkan kemaluan milik mantan-mantan sebelumnya sekalianpun.

Raka membuka kedua paha Mita begitu lebar dan mulai menjilati kemaluan tanpa bulu kekasihnya, bercampur rasa takut dan nikmat, Mita memejamkan mata merasakan lumatan bibir Raka pda klitorisnya. Lidah Raka terkadang menyusup sedikit masuk dalam liang vagina Mita dan sesekali menyapu seluruh kemaluan Mita dengan lidahnya, rasa asin khas cairan kenikmatan dari vagina membuat Raka semakin bernafsu. Klitoris pink kecoklatan Mita habis dilumati hingga tampak kemerahan, sementara bibir vaginanya juga tak luput dari hisapan kuat maupun gigitan gemas kecil yang membuat penisnya semakin mengeras dibalik celananya.

“Indah banget memekmu Mita, aku suka itil kamu ini…slurrppp”, gumam Raka sambil tak henti-hentinya menikmati klitoris Mita. Tak sabar membuat wanita kesayangannya itu orgasme, Raka memasukkan jari tengah tangan kanannya dan mengocoki lubang vagina Mita sambil menyapu sekitar bibir vaginanya dengan lidah.

Mita meraih kepala Raka dan menjambak rambutnya sambil menahan jeritan kenikmatan, “Akuuuu keluarrr ssshhh aaahhhhh”, erangnya pelan dengan nafas tak beraturan.

Jari tengah Raka basah dengan cairan orgasme dari dalam lubang vagina Mita, rasa asin cairan kenikmatan Mita semakin membuatnya terangsang, tak peduli walau klitoris dan bibir vagina Mita agak memar kemerahan dan agak bengkak, dia sepertinya masih tak puas untuk menikmati keindahan kemaluan kekasihnya itu, namun penisnya terasa sesak di dalam celana yang dia kenakan.

Raka membuka dan menurunkan celana jeans serta CDnya, penisnya mengacung tegak dengan cairan precum yang sedikit keluar dari lubang kencingnya, Mita masih lemas setelah mendapatkan orgasme pertamanya, dengan lirih berkata, “Jangan dimasukkin, gesekin aja…pokoknya jangan ya pleaseee”.

Raka hanya mengangguk saja, dia membuka kancing kemeja Mita satu persatu dan menyibakkan kemejanya, pemandangan perut rata dan mulus Mita dengan kedua payudara mungil yang ditutupi bra berenda warna pink membuatnya kembali tertegun, penisnya terasa semakin keras, dia mengangkat cup bra Mita dan menampakkan dua puting susu coklat kemerahan yang menggemaskan. Sambil menggesekkan penisnya diantara belahan kemaluan Mita, Raka menikmati kedua payudara mungil kekasihnya itu dengan nafsu memburu, sambil meremasi dengan tangan besar hitamnya, secara bergantian dengan menjilati, mengulum dan menggigiti payudara Mita hingga penuh memar. Mita ingin berteriak namun takut ada yang dengar, dia hanya mengigit bibirnya sendiri menahan sakit/perih sekaligus rasa nikmat, apalagi saat penis hitam Raka yang menggeseki kemaluannya mengenai klitorisnya.

Raka semakin tak mampu menahan birahinya, ingin dia memasukkan penisnya ke dalam kemaluan Mita, namun dia tak ingin kekasihnya marah atau ngambek, walau saat petting itu terkadang kepala penisnya hampir masuk ke dalam lubang vagina Mita yang semakin basah.

“Sshhh Mitaa, enak banget…putingmu ini juga gemesin”, racau Raka sambil mencubit puting susu kanan Mita.

Setelah berapa saat, gesekan penis Raka di kemaluan Mita semakin cepat diiringi desahan-desahan Mita yang semakin membuatnya terangsang hebat, “aku mau keluar sayang…shhh ahhh ga tahan”, kata Raka yang tiba-tiba menggenggam kuat penisnya dan menyemprotkan spermanya diantara kedua paha Mita, paha bagian dalam Mita terkena banyak semprotan sperma, ada juga yang mengenai bagian luar kemaluannya dan di meja dosen. Mita menjambak rambut Raka, sebelum Raka ejakulasi, ternyata dia juga mendapatkan orgasme keduanya.

Raka menggunakan CD Mita untuk membersihkan tumpahan sperma yang mengenai meja serta bagian tubuh Mita, sementara Mita merapihkan pakaiannya dan turun dari meja, karena CDnya dipakai untuk membersihkan sperma Raka, maka dengan terpaksa dia tidak menggunakan CD di balik roknya.

Mereka berjalan keluar ruangan dan gedung sambil melihat situasi sekitar, ketika menuju parkiran motor Raka berbisik, “Aku suka memeknya dicukur gitu…love you sayang!”.
 
Tocil, dan wf bukan bitchy tapi tetap kena ewe pria lain. Sungguh kombinasi maut untuk ngaceng nih. Skrg wife kadang muncul binalnya gak, hu?
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd