Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[Repost] Kumpulan Cerita CCS

Rahasia Pertama [episode 2]

Teman; Terimakasih atas sambutan yang luar biasa, tetapi saya tidak menyangka
karena saya hanya menuliskan langsung dari apa yang saya ingat.. termasuk
suara-suara Tina, dsb, itu masih terngiang-ngiang di telingaku.. Untuk foto
Tine, saya berjanji terhadap diriku sendiri untuk tidak memberikannya ke orang
lain, (karena saya sendiri hanya punya pas photo 3x4nya saja, hitam putih!)..
Aku menghormatinya karena dia telah menerima permintaanku..Mohon maklum.

Selanjutnya, perasaanku terhadap si TINA sungguh tidak dapat kutolak! Nggak
tahu, ini pasti 100% nafsu saja.. atau ada cintanya.. Karena, sekarang mataku
selalu kusempatkan untuk melihat dia dari jauh saat aku lewat atau hilir mudik
di kantor.

Besoknya, setelah peristiwa malam itu, aku bekerja seperti biasa dan melihat
Tina juga masuk, padahal aku kira dia malu dan membolos kerja. Sesekali dia
melirik ke arahku, tanpa senyumnya. Aku kuatir, dia marah.
Malamnya, aku rencana pulang malam lagi. Saat itu baru petang.
Dan... Aku sangat terkejut, dia datang ke ruang kerjaku, untuk menyerahkan
disket berisi artikel yang aku suruh dia ketik.
"Pak, ini artikelnya" katanya.
"Eh, Tina.. gimana kabarnya kemarin ? ditunggu orang rumah ?" kataku.
"Mm.. iya.. tapi nggak apa-apa."
Aku bingung sekali saat itu, aku benar-benar salah tingkah karena mengingat
kelakuanku kepadanya. Tetapi, dia diam saja di samping kursiku menunggu
perintah selanjutnya. Akhirnya, aku nekat! Aku memegang tangannya dan
menariknya untuk aku cium. Dia menyerahkan bibirnya dan menutup matanya. Aku
tahu, dia menginginkan aku seperti kemarin! Aku langsung berbisik kepadanya
"Tin, aku tunggu kamu di Lantai 5 di ruang komputer, ya.." Aku langsung
berangkat ke lantai 5, tanpa menunggu dia.
Saat itu masih jam 6 sore, jadi masih ada beberapa karyawan yang berada di
kantor. Tetapi, di ruangan komputer tidak ada orang yang ke sana. Dan aku
membawa master kuncinya.
Di sana, aku tunggu dia, dan akhirnya dia datang juga. "Ada apa pak ?"
tanyanya seperti tidak tahu saja. Aku tidak menunggu, langsung saja aku cium
dia, "ehhhhehhehhhhhmmmmm pak..." kulepas baju dan roknya "ahhhhmm ... ",
BHnya sampai akhirnya dia telanjang bulat di hadapanku. Dia langsung menutup
buah dadanya dengan tangan kanannya dan memeknya dengan tangan kirinya. Aku
cepat-cepat mengikutinya dengan melepas dasi, baju, celana dan celana
dalamku. kontolku langsung teracung ke atas!
Tangannya kubimbing untuk memegang adikku dan menggosoknya halus.
Aku menyentuh putingnya dan aku tahu bahwa putingnya adalah bagian yang paling
sensitif baginya. Putingnya sudah keras dan berwarna merah muda.
Die menggigit bibir bawahnya sambil mengeluh terus "hhhmmm..hhmm," Dan tangan
kananku, membelah celah di pangkal pahanya.. kakinya perlahan mengangkang,
tanpa aku paksa. Dia tak kuat lagi menahan tubuhnya, dan bersandar ke tembok.
Aku turunkan kepalaku menuju memeknya dan mulai di bagian itu. Kakinya
semakin mengangkang membentuk huruf O, dan tanpa disadarinya, bokongnya
bergoyang menikmati rangsanganku lewat lidahku. "hhhhmhh. hhhssshhss.shhhshhs"
dia hanya bisa menahan luapan emosinya dengan berdesis-desis....Dia
sekali-kali melihat ke arah pintu.. mungkin dia kuatir sewaktu-waktu ada orang
yang masuk.
"Tina, kamu masih perawan ?" aku sudah gak kuat lagi...sambil aku jilati terus
clitorisnya ke atas-bawah.
"yyyyyaa..pak..shhshs..." aku sempat kaget..tapi aku teruskan..
"Tin, aku akan gesekkan adikku ke adikmu, tapi gak usah dimasukkan...mau?" aku
bertanya sambil menghisap clitorisnya...
"paak.. saya takuuutt..shhehsm.." jawabnya..
"kamu tak akan hamil...hanya digesek di luar saja..."
Langsung saja aku naik dan mengangkat tubuhnya ke atas meja dan mengarahkan
adikku ke atas memeknya. Aku dorong tubuhnya untuk telentang saja di atas
meja..Aku gesek-gesekkan tanpa memasukkannya. Pelan....dia masih
tegang...lagi...lagi...
"Ohhhhhhhhmmmmm sshshshmmm...pak....sudah pak ?" dia takut sekali..
"ya... ini yang aku maksud.., gimana..***k apa-apa ?..
"yyyaaa..hhehehhhshhshmm" dia sudah merem melek lagi..
dan aku ayunkan lagi lebih cepat, maju mundur..terus...
Adikku berdenyut-denyut, ingin masuk ke lubang memeknya.. Tapi aku terus
bertahan untuk tetap berada di luar.
Tangannya memegang tanganku yang sedang mengarahkan adikku maju mundur.
Tangannya memegang erat dan seakan ikut menggerakkan dan menyetir posisi dan
arah gerakan kontolku.. Wah... dia sudah sangat menikmatinya...ohhhhh.. aku
jadi tenang, karena tidak kuatir dia akan tegang lagi...
Tangan kiriku, menggosok putingnya yang sangat keras dan saat ini naik-turun
karena goyanganku...aku sangat tidak percaya, karena aku tidak pernah
bayangkan bahwa operator telepon kantorku sekarang berada di depanku dan
sekarang bertelanjang bulat! Memegangi kontolku lagi!!!
Clitorisnya tampak sekali merah dan basah, dan komtolku aku arahkan ke kanan
kiri. "hhhhhhhaaaahhhhhhhhhss.s....." Kaki Tina berkali-kali kejang
menunjukkan dia sudah orgasme berkali-kali.
Tiba-tiba, Aku tidak sadar ternyata tangan Tina menarik adikku untuk masuk ke
lobang memeknya, langsung saja aku tarik! "Ohhmm pak..
annuu...shhhs...mmmasukin aja..sshhsm cepeet.. masukin ...ajjjja...hhhhs" Aku
bingung sekali, terus terang aku ingin sekali menerobos lobangnya, tetapi dia
masih perawan dan aku tadi janji untuk tidak memasukinya.. tetapi sekarang ?
dia ingin sekali! "ohhhhsmhhshsm... pak..masukin aja, Tina pingin!!" ..aku
bertambah bingung..sambil terus menggoyang..aku memastikan "tapi, kamu masih
perawan kan Tin?"...dia mengangguk...dan terus mulutnya menganga..nikmaat..
TIDAK! aku memutuskan untuk menjilati dan mengisap-isap clitorisnya dengan
keras agar dia merasa puas. "HHHhhhshsmmmnggggggng" dia mengejang keras dan
panjang...
Tapi dia menangis.."ngggghhgnn...pak..saya malu..."
Saya bingung, dan segera membantu dia membereskan bajunya...Aku peluk dia
hingga dia terdiam. Kami berdiam di ruang komputer itu hingga 30 menit, untuk
memastikan Tina sudah tenang. Akhirnya Tina aku suruh untuk keluar dulu, baru
aku.

Aku betul-betul keringatan dibuatnya, bukan hanya goyangannya, tetapi
permintaannya yang tidak kusangka-sangka untuk memasukkan kontolku ke lobang
memeknya itu diluar skenarioku sendiri!!! Aku betul-betul bingung.. sekarang!
Sekarang, Tina sudah berani memintanya dariku! Aku betul-betul tidak
menyangka, Teman!!!
 
Rahasia Pertama [episode III]:

Seminggu, aku tidak dapat bertemu lagi dengan Tina, karena aku ada tamu dari
kantor pusat. Aku tidak sempat berkata, bertemu wajah, atau mendengar
suaranya...kangen juga .. sering saat-saat tertentu, aku ingat buah dadanya
yang pas ukurannya..merangsang dengan puting yang merah muda..

Akhirnya, pada tanggal 20 Desember....
Dia memakai baju kesukaanku, tipis dan berbunga. BHnya kelihatan dan
menampakkan perbedaan antara kulitnya dengan BHnya.
Dandanannya sangat sederhana, tetapi membuatnya tampil cantik.

Dia mengingatkan aku untuk rapat dengan partner kerja dari BCA di ruangan
rapat. "Coba, kamu cek apakah ruangan rapatnya sudah siap", kataku alasan
saja.
Di dalam ruang rapat, aku bertemu dengan dia. Dia tampak menungguku juga.
"Tina, maafkan yang dulu.." ...dia menggeleng, tersenyum tidak nyaman.
Aku kecup keningnya.. "Pak.. "...aku ingin menyenangkan dan membayar utangku
dulu.. rasanya..tapi suasananya tidak memungkinkan.
Rapat diadakan jam 13.00, tinggal 30 menit lagi. Wah! gawat, kontolku sudah
tegak lagi mendengar "paak.." dari Tina.
Karena ruang rapat tidak berjendela, dan kuncinya ada di dalam, aku langsung
kunci dari dalam, dan memutuskan untuk melakukannya di dalam. "Tina"..aku
langsung cium dia.. aku tidak dapat menahan nafsuku untuk
memasukinya..sekarang!
Aku lepas kancing baju dan roknya tapi tidak sampai terlepas. Semuanya sudah
tampak, tapi tanpa melepaskan semuanya. Aku lepas sabukku dan kukeluarkan
kontolku dan kupelorotkan celanaku sampai lutut.
Aku cium putingnya dan langsung membuat dia mengangkat dadanya.
"Ohhhhhmm...pak.. jangan sekarang...." ..."Kamu nggak ingin ?" tanyaku..
Dia mundur selangkah sambil membetulkan bajunya cepat-cepat..dan melihat
sekeliling..dan duduk di kursi ruang meeting..tertunduk.. air matanya keluar
di mata kirinya (kalau nggak salah..)..
WAHDUHH.. aku jadi bingung.. dan akhirnya menaikkan celanaku kembali..
"Tinn..Tinn.. aku tadi sudah bilang maaf kan..dimaafkan nggak ?" ujarku
berusaha merayunya dengan sungguh-sungguh..
Aku pegang pundaknya dan aku elus..elus.. terus sampai di leher dan aku cium
telinganya kemudian lehernya..terus ke mulutnya..lembuuuuutt sekali karena aku
kuatir dia akan mengingat kemarahannya lagi..aku yakin dia sangat malu
kepadaku..
"...ssaya..diapain sama bapak..?".. Memang gila, aku akan melakukannya di
kantor pada jam kantor! di ruang rapat!
Aku teruskan mencium..terus sampai akhirnya dia membalas ciumanku dengan
bernafsu..aku lega kembali...tetapi, sungguh sulit mengembalikannya ke suasana
yang santai..setelah dia menangis..
Langsung aku naikkan bokongnya untuk duduk dan terlentang di meja rapat yang
besar itu, dan aku mulai menjilati memeknya yang masih tertutup celana
dalamnya, mencari clitorisnya.."gimana rasanya ini Tiiin" aku membuat suasana
nyaman.. "ahhhh...paakk....enhhakkk"..
Basah sudah memeknya, cairannya sampai membasahi daerah paha atasnya hingga
turun..aku gigit seluruh pahanya hingga memerah.. Memeknya berwarna merah muda
dan sangat basah..aku coba menggosok clitorisnya dengan telunjukku.. dia
bergetar hebat..."hhhhshshshhhshhshs..."
Aku langsung berdiri dan kukeluarkan kontolku dan menggesek-gesekkan kontolku
ke atas memeknya..dan mengenai clitorisnya. "MMhhshhs
ohhsmmshhs..pakkk..diapakan saya pakkk"..."Enak, tiinn?"
"yyyyyyaasshhh...hgnggnghhm..ayo..."
AYO ? ayo apa ? pikirku ? masihkah dia ingin aku masuki ?
Kupercepat gesekan kontolku, maju-mundur, kanan-kiri, dan kadang kupukulkan ke
arah clitorisnya..Kepalanya goyang ke kanan kiri..
"phhhakk..." dia tarik kontolku lebih dalam dan sekarang aku yakin bahwa dia
memang ingin agar aku memasukkan kontolku ke lobang memeknya!
"Masukin..sekarang ..pakkk..ayooo...chhhhept...sgghgnnn" dia ngomong sambil
menutup matanya..
"Tahan ya..Thhinn"aku juga terpengaruh kelakuannya yang merangsang itu.
Perlahan, kepala kontolku memasuki lobang memeknya yang hangat itu..
Sempit sekali, mulutnya terbuka dan nafasnya berhenti sejenak.
Aku takut dia akan berteriak.."huffffnngggg...hshhshsh"
Akhirnya aku berhasil memasukkan dan kakinya mengejan kuat sekali..
"Hhhhhhhhoohhhhhhmmmss...phhhhhakkkkk....eenhhhhakkkk...phhakkk.."
Tangannya mencengkeram lenganku dan memaksaku untuk memasukkan lebih dalam
lagi.
Aku tidak menyangka, bahwa Tina akan memintanya..
Aku diamkan sekitar 30 detik dulu kontolku di dalam..dari matanya keluar air
mata dan dia tersenyum kepadaku..sambil terisak..campur tersenyum..
"hhhhk..hhk..phhak..saya malu.."
"Nggak.***k apa-apa..ayo tahan ya.."aku coba seperti membimbing dia.
Aku goyangkan perlahan maju-mundur..matanya terbelalak lagi..
Ternyata, dia memang perawan sekali, dia tidak pernah merasakannya dari orang
lain..
Kupercepat goyanganku...maju-mundur.."hhhhhohhhh,..pak..enhhakknya.."
dia berbisik seperti itu...terus menerus... sudah 4 kali dia mengejankan
kakinya.. tanda dia orgasme..
Aku merasakan kontolku berdenyut-denyut ingin mengeluarkan cairan kenikmatan
segera mungkin..
"Thiiinn...thinnna...huhhmmmsm" goyanganku kupercepat...."hshh hsh
hshshhhe...ss"
Mataku terpejam menikmati saat-saat terakhir akan terjadi...
Tiba-tiba, HPku berbunyi, membuat kami kaget sekali..kupercepat goyangan
pinggulku maju-mundur.. dia tampak menjadi sangat liar, dan sangat tersiksa
karena harus menahan suara agar tidak terdengar orang luar..Aku terpaksa harus
menghentikan goyanganku karena ternyata rekanku yang akan datang untuk rapat
menghubungiku lewat HP itu; itu kutahu dari no. Hp yang muncul.
"Halo... Joko!, oya, sampai dimana ? Oya ? udah di loby ? Ok aku turun.."
Aku tutup HPku. Dan melanjutkan goyanganku...tapi, kontolku sudah mulai turun
semangatnya..konsentrasiku BUYARR!!
"Tina...." aku mencarinya..
"Oyya.. pak..." ternyata dia sudah berbenah... rapi....cantik....
Kukecup keningnya..."Kamu benar-benar ingin tadi ? "...."Hehhmm.." dia
mengangguk.
"Bapak yang pertama"....Dia membantu mengelap kontolku dengan sapu
tangannya..sampai bersih... dia membuka kunci ruang meeting dan keluar menuju
ke Toilet..Aku lantas turun ke toilet pribadiku dan membetulkan
bajuku..WISSS!! buyar!

Perasaanku kacau balau, senang, bingung, bangga, takut....jadi satu...
Aku rapat dengan rekanku tanpa konsentrasi! kontolku belum selesai bekerja!
terasa ada beban di bagian kontolku yang dalam untuk mengeluarkan sesuatu yang
nikmat...adddhuhhhh.....TEMANN!!!
 
Rahasia Pertama [episode IV]

Setelah lama tidak melakukan hubungan dengan si Tina (operator Telepon
kantorku), rasanya kangen juga. Padahal, aku sudah berniat untuk menjauh
darinya. Aku sangat kuatir, hubunganku diketahui oleh rekan atau bawahanku
lainnya. Tetapi, setelah 3 bulan ini, aku merasa kangen dan ingin berbicara
enak dengannya lagi. Terus terang, giginya yang 'gingsul' itu, menambah
kecantikannya. Dan aku sangat senang bila ia tertawa lebar…

Entah kenapa, suatu hari…
Aku sedang inspeksi sendirian memeriksa ruangan mesin (tempat peralatan gedung
ditempatkan, misal pengontrol AC, listrik, dll) karena beberapa hari ini, PLN
sering mati dan aku ingin memeriksa kesiapan mesin di gedung ini. Sebagai
pengelola gedung, aku bertanggungjawab atas kesempurnaan setiap bagian gedung
untuk para tenan. Saat itu, sudah menunjukkan pukul 18.00. Beberapa karyawanku
sudah pulang dan hilir mudik di lorong gedung. Lantas aku lihat Tina menenteng
tasnya menuju toilet…
Sesaat, lorong itu tampak sunyi… dan satpam sudah mematikan lampu kantor.
Serentak aku mendapat ide gila! Aku berjalan tanpa suara menuju toilet wanita
dimana Tina masuk.. dan aku pastikan tidak ada orang lain selain dia. Aku
lihat, pintu WC terbuka kecuali satu! Pasti Dia!

Lantas aku kembali melihat keluar, memastikan tidak ada orang lain. OK.
Kemudian, aku berdiri di depan pintu WC dimana dia ada di dalam. Terdengar
kucuran air.. tanda ia selesai pipis… deg-degan rasanya.. sangat deg-degan,
kuatir dia tidak bersedia aku temui dalam situasi seperti itu… Kemudian,
handel pintu bergerak dan dia keluar
"Ahhhh!!.."..Dia menjerit kecil dan akan menutup pintunya lagi.
"Ssstt… hei..Tina, ini aku!" aku berbisik..
Dia segera membuka pintu dan melongo heran … "Pak!?"
"Aku kangeenn Tin.." kataku melas..
Aku berkata sambil mendorongnya menuju ke dalam WC.."Tin, " aku berkata sambil
mengelus rambutnya dan wajahnya.. lembut sekali. Dia terdiam seakan bingung
mau berkata apa..
Aku ada ide lain!
Aku ambil kunci Toilet Khusus tenan (VIP), dan aku berikan ke dia.."Aku tunggu
di Ruangan sebelah pantry lantai 3 ya…cepetan" Aku tidak memberikan kesempatan
dia untuk bicara dan aku keluar dari Toilet itu.
Aku berjalan perlahan dan memastikan semua tidak ada di lantai tersebut. OK
BERES! Oya, HP aku matikan agar tidak terganggu saat-saat kritisku nanti! Aku
ingin menikmatinya dengan tenang…
Aku masuk ke toilet vip yang tersedia bath tub dan perlengkapan lain yang
lebih bagus daripada toilet umum di setiap lantai. .. Dan dia segera masuk
menyusul..
"Tina, kamu nggak sibuk kan malam ini ?" "Pacarmu gak jemput ?" "Gak
kesusu-kan ?" Pertanyaanku memberondong seakan mengharapkan jawaban "TIDAK"
Dia menjawabnya dengan tersenyum saja dengan canggung…sudah lama aku tidak
berkomunikasi dengannya..Aku juga canggung! Aku menenangkannya dengan
merangkulnya dan menarik tasnya dan menaruhnya di gantungan baju…
Aku memeluknya erat dan membuat gerakan seperti berdansa..tetapi tanpa musik,
dia meletakkan kepalanya di dadaku dan tangannya mulai memelukku juga. ERAT
sekali! Aku mencium wajahnya, keningnya, hidung dan pipinya.. matanya terpejam
menikmatinya.. Mesra sekali rasanya..
Aku nggak tahu, rasanya kok seperti pacaran saja… Aku sedang jatuh cinta
kepadanya!!! Gawat!
Aku elus rambutnya, dan dia tersenyum senang… adegan itu sangat lama
menurutku.. dan tanpa ada kata-kata…sepiiiii sekali. "Cape ya ?"…bisikku..Dia
menggeleng.
Aku cium bibirnya lembut dan rasanya berdebar jantungku.. ini rasanya seperti
pacarku saja! Lain dari beberapa bulan yang lalu! Tanganku membelai pundaknya
yang putih mulus itu, dan menuju lehernya..kemudian ke belakang
kepalanya..rambutnya.. Nafasnya mulai tidak teratur.. dan dia membalas
ciumanku dengan bersemangat. "Mmmffhhmmss.." berkali-kali dia bersuara begitu…
Aku tetap bergoyang seperti dansa sambil menciumnya.. mesra! Dan dia menjadi
merangsang! Tangannya merangkul kepalaku erat dan melingkar ke
punggungku…menggosok-gosok dan mengelus-elus..
"Aku khhangeenn…" dia berbisik halus di telingaku..
"Masaa.." aku ngetes..sampai dimana dia kangen kepadaku..
"Pak..tiap hari aku mimpi dan aku sekarang putus dari pacarku…karena aku
sering berbicara tentang pak Dino di depannya..,dia cemburu berat…"
"Oya..mimpi apa ?" tanyaku.."macam-macam…hhsmm" katanya sambil melanjutkan
ciuman mesranya..
"Pernah Mimpi begini ?" tanyaku sambil meletakkan jempol kananku di atas buah
dadanya..dan menggeser putingnya…keras! "mmmhhhhh" dia mengangguk…dan menutup
matanya "Terus gimana …?".. pancingku..Meski masih berbaju lengkap, dan
memakai BH, putingnya terlihat keras dari luar…
Aku lepaskan kancing baju atasnya satu-satu dan pelan-pelan.. akhirnya baju
atasnya terbuka dan aku dorong ke belakang..LEPAS.. tinggal BH dan
roknya..dari Kaca tampak cantik dan merangsangku untuk menelanjanginya lagi..
"Kalau begini ?"…sambil melepaskan Bhnya dan melemparnya ke belakang..
BERGANTUNGlah buah dadanya yang berisi dan padat itu, lalu aku menunduk dan
menciumi kedua putingnya… bergantian… "hhhhhhoohh…hhmmmmsmm…phhhakkkkk….aku
kangheeenn…" kepalanya mendongak ke atas dan membusungkan dadanya sehingga aku
dengan sempurna menciumi dadanya…
Aku dorong dia untuk menuju ke wash tafel dan aku angkat sehingga dia duduk di
sebelah wash tafel.
Tangannya menjaga agar tidak terdorong, dan merespon setiap ciumanku dengan
menggosokkan tangannya ke punggung dan kepalaku… rambutku jadi acak-acakan!
Sambil menciumi buah dadanya, tanganku membuka pahanya dan mengelus bagian
dalam pahanya menuju memeknya.. dari luar celana dalamnya, ternyata basah
bukan main…aku menjadi bersemangat… untuk mengelus bibir bawahnya dan masuk
menuju ke clitorisnya.."ahhhww…hhshhhhmmm…" dia merasa nikmat dan menjadi
liar..
Dibukanya pahanya lebar dan diangkatnya kaki kirinya ke atas meja wash tafel
sehingga, aku dapat melihat memeknya terbuka dengan jelas!.. Aduhh..aku gak
kuat melihatnya…aku dekatkan mulutku dan aku tarik celana dalam di bagian
memeknya dan aku jilat memeknya dan clitorisnya yang basah kuyup itu..tanganku
menahan pahanya agar terus dan tambah lebar..
Bokongnya bergoyang.. maju mundur meski sulit sekali tampaknya.. tapi dia
tambah liar sekarang!!..
Tangan kirinya menggosok putingnya sendiri … dan yang kanan mendorong kepalaku
untuk masuk lebih dalam ke dalam memeknya!.. kujulurkan lidahku hingga aku
dapat menjilati seluruh bagian memeknya… Aku hanya merasakan gurih dan asin..
sama dengan memek istriku.. tetapi perasaan ini lebih bersemangat.. dan aku
kembali merasa gembira melihat dia merasa nikmat.. sayang sekali untuk
menghentikan kegiatanku ini melihat dia begitu bersemangat dan nyamann..
"hshsshhsh…ngggghh…adddhhh….adhuuuhhh….phhhakk."….dia terus mengeluh seperti
itu..apalagi ketika clitorisnya aku jilat agak keras.. ke
atas!.."aghhhh….diapain..itu…pahhhkk…" dia terbelalak dan badannya tegang
sejenak…
Mulutku basah kuyup..pipiku dan janggutku.. terasa basah oleh cairan lendir
memeknya..
Kemudian, aku usap mulutku dengan roknya..dan aku berdiri membuka baju dan
celanaku…cepat-cepat.
Dia turun dari wash tafel dan menurunkan roknya kemudian celana dalamnya..
TELANJANG BULATlah kami di toilet itu! Kontolku ternyata sudah keras dan
mengeluarkan cairan bening…
Aku rangkul dia dan kebimbing dia untuk menuju bath tub… dia ragu-ragu tetapi
menurut.."ayo.." ajakku.
Aku berbaring di bath tub dan aku tarik tubuhnya untuk duduk di atasku…
Bath tub itu tanpa air, dan kuarahkan memeknya untuk menuju ke kontolku….Dia
tegang untuk sesaat..lalu..CLLEPPP…"hhhhhhhhmmm..addduuuhhhh" dia
membelalakkan matanya…
Seluruh bagian kontolku masuk! Dalam posisi begitu, ternyata memeknya menjadi
penuh memakan kontolku! Tak kusangka!… dia mulai mengangkat bokongnya maju
mundur dan atas ke bawah…
Setiap pergerakan selalu diiringi dengan desahan.."hhhhhshh" dan erangan
"ngggrrhh" dari mulutnya..
"Enak Tinn?" tanyaku konyol…(ya jelas ennakkkk toohh…)
Dia tidak menjawab.. hanya tersenyum dan menundukkan badannya sehingga buah
dadanya sekarang tergantung pas di depankua.. tangannya menjaga badanya
berpegangan di pinggiran bath tub.
Langsung aku sambar putingnya dan aku jilati…gigit…kemoti…pokoknya semua jenis
gerakan untuk merangsangnya aku lakukan…LIAR!!! CEPAT…gerakannya menjadi
cepat…
Buah dadanya bergelantungan dan berayun-ayun naik turun.. merangsang
sekali!..temann… Kakiku menjadi kaku menahan kegelian ini…tanganku mendorong
goyangan bokongnya..dan aku remas-remas bokongnya dengan gemas sekali…
Kontolku rasanya diremas dan dipluntir di dalam memeknya…Rambutnya sekarang
sudah tidak karu-karuan lagi…menambah merangsangnya dia di hadapanku.
Bokongku terasa penat menahan tubuhnya karena bath tub ini keras sekali…tapi
aku tak pedulikan karena rasa nikmat mengalahkan rasa pegalku itu..
AKHIRNYA…
Tangannya mencengkeram pundak dan menjambak rambutku…"Pakk… aku
mau..cepet….ayoooo.. sama-sama…" dia menggoyang bokongnya cepat sekali!…1, 2,
3, 4, 5, 6, 7…tambah
cepat…"ahhhh…ahhh….asshhhh….ngghhhs….pahhkkk….akuu..mauu…."
Wajahnya tampak tambah merangsang… OOOOoo…aku juga nggak kuat..melihat
tingkahnya! Wajahnya! Gemelantungnya buah dadanya yang naik turun! Aku remas
dan goyang keras bokongnya…
OK..Aku putuskan untuk menyudahinya…bareng!…
Rasa kedutan itu kembali lagi..seperti biasa menyerangku mengikuti rasa nikmat
yang meningkat di urat-urat kontolku..rasanya kontolku kaku sekali dan peka
merasakan dinding memek Tina..Ohh……
"Thhin… aku…mau juga….ayoo….susumuu… merangsang Thhiin…. Pentilmu
kerass….hhh"..
Dia tambah liar mendengar kata-kataku barusan…
"Susumu Tinnn…. Montokkk….merangsaaangg" bisikku..dengan tersengal-sengal…
CRRRTT…CRTTTT…..CRRRRTT…CRRTTT…..Nuttt nutt nuutt…
Rasanya geli sekali habis air maniku terpancar…
"Makasih ya.." kataku..Dia tersenyum.."pakk.."
Dia menggoyangkan bokongnya pelaaaann sekali…TAPI… "Aku ingin lagii…"
Dia menggoyangkan bokongnya tambah keras…1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, tambah keras!
Untung kontolku masih ada sisa-sisa kakunya.. tapi rasa gelinya membuat aku
menggeliat menahan tak terkira!!! Aduuhh.. ada yang pernah merasakan ini nggak
teman ?
Tidak lama, …."Aggghh…pahhhhkk… adduduuhhhh….aku…" bisik Tina…
"yya….. terus.."…kataku..
Dia orgasme lagi…Aku merasa senang waktu itu! SURE! Berhasil menyenangkan Tina
dengan nikmat yang benar-benar dia rasakan bebas tanpa ada tekanan dan
gangguan.. seperti yang sebelumnya..
"Maaf yya.. pakk.. Tina kangeeenn..soalnya…" katanya memelas..
"hehe… enak ? "…tanyaku.. Dia mengangguk…
Kemudian , kami membersihkan diri dan mengenakan baju masing-masing.
Aku bantu dia agar cepat, dan akhirnya kami keluar bergantian, aku duluan
untuk melihat suasana di luar.
Sepulangnya, aku merasa nyaman….
 
Rahasia Kedua [episode 1]

Pengalaman mengesankan bersama operator telepon kantorku sangat membuat aku
gampang berani menjurus kepada hal-hal yang berbahaya. Mengingat aku sudah
berkeluarga, aku sangat sayang kepada keluargaku.. Tiap kali aku pulang
kantor, selalu mereka mengharap kedatanganku. Aku juga kangen kepada kelucuan
anak-anakku. Demikian juga istriku, dia manis sekali, dan kegiatan seksku
dengan istriku masih normal saja.
Hal yang membuat tidak aman bagi hubunganku dengan operator adalah istriku
sering datang ke kantorku untuk berbagai keperluan, misal mengantarkan sesuatu
untuk aku saat dia lewat di kantorku. Dan, dia selalu berhubungan dengan si
Tina, karena si Tinalah yang bertugas menyampaikan pesan kepadaku saat aku
keluar kantor. Aku sangat kuatir, hubunganku diketahui oleh istriku…yaa
namanya saja perempuan, mungkin salah omong.. bisa saja kan ..TEMAN ?.. ada
yang pernah seperti yang aku alami ??? kepalaku betul-betul pusing!

Untuk itu, aku pelan-pelan, berusaha mengurangi kegiatan seksku dengan si
Tina, dan dia bisa mengerti, meski dia kadang menunjukkan muka yang masam..
saat aku sangat sibuk sehingga tidak sempat menyapanya…

Eh.. 2 bulan setelah aku agak vakum dengan si Tina, ada yang terjadi dengan
diriku…seperti ini;
5 rumah dekat rumahku, ada dokter yang berpraktek di sana. Akhirnya kutahu,
Dia seorang wanita muda, cantik dengan mata selalu memperhatikanku saat aku
berangkat dan pulang kerja (kebetulan saja, tapi hampir tiap hari). Awalnya,
kami sering berpapasan saat aku mengendarai mobil. Karena seringnya, aku
sampai hapal plat nomornya, mobil suzuki amenity putih L 287 DK

Dia selalu memakai jas putih disamping bajunya sendiri, dan selalu
melihat/melirikku saat aku melewatinya. Lama-lama, kami saling tersenyum
karena seringnya bertemu. Suatu kali, ketika dia baru saja datang memarkirkan
mobilnya dan aku baru saja berangkat ke kantor, dia sengaja berdiri di samping
mobilnya seakan menunggu aku lewat, dan langsung menoleh ke arahku untuk
tersenyum... Wow.. senyumnya...Memang masih terasa kaku waktu itu…tapi di
matanya, terlihat dia senang..melihatku…gak tau mungkin aku yang GR!

Akhirnya, saat aku flu, aku bertekat untuk mencoba keahlian di bidang
kedokterannya. Aku belum sempat berkenalan, tapi tahu dari nama di papan
namanya saja, namanya : Dr. NW (aku singkat saja)..dan di sini aku beri nama
dia Dr. Diana, karena aku sepakat untuk tidak menunjukkan nama sebenarnya...

Sudah malam memang, aku jalan kaki saja, kebetulan istri dan anakku sedang
pergi ke mertuaku dan aku baru saja pulang kantor..saat itu jam 21.00
Langsung saja, aku daftar di meja suster di depan dan menunggu antrian. Ketika
aku dipanggil dan masuk, tampak Dr. Diana sedikit kaget karena ternyata aku
menjadi pasiennya. Aku bergaya santai saja dan membuat bahan omongan awal..
Saat itu sudah jam 21.30 dan aku adalah pasien terakhir rupanya.
"Halo, bu.. apa kabar.." ujarku sambil berusaha ramah
Saat itu, dia menggunakan baju putihnya, kancingnya tidak dikancingkan, bagian
dalamnya dia memakai baju tipis bercorak kembang..dan sedikit memperlihatkan
BHnya..mengundang untuk tahu saja..pikirku.
"Lhooo...sakit apaa..paak" sambutnya ramah pula..
"Ahh.. nggak tahu nih, kok tiba-tiba rasanya sakit semua..
habis lembur terus sih akhir-akhir ini.." alasanku.
"Namanya siapa pak..hehe..sudah lama tahu tapi nggak kenal ya ?"
tanyanya..sambil menulis sesuatu di formulir datanya.
"Oooya.ya..Dino Tandi, gitu aja.." jawabku..
"Kerja di mana pak ?" tanyanya sambil berdiri dan mempersiapkan alat ukur
tekanan darah dan berdiri di sampingku.
"Di PT ANU, belum tahu ya ? kan kita sering ketemu di jalan Darmo, ya di situ
itu kantor saya.." jawabku sambil bersiap untuk membantunya mempermudah
pemeriksaan..
Entahlah, aku sudah terasa akrab, mungkin karena kami sering bertemu..
"Mmm.. yang ada papan nama yang besar itu ya ?..ya saya tahu.." ujarnya sambil
memegang tanganku untuk mulai dipasang alat pengukurnya. Tangannya lembut dan
halus terasa sekali dikulitku. Srrr... "mm gini toh dipegang tangan bu dokter
..." pikirku senang.
Dia agak membungkuk ke arahku, sehingga tekukan bajunya memperlihatkan tali BH
dan sedikit kulit buah dadanya yang putih..Srr. lagi..deh..

Selesai diukur, aku disuruh berbaring ke tempat tidur ..
"Pak, bisa berbaring sebentar .." katanya..
"Oya.." aku segera beranjak ke dipan prakteknya dan berbaring di sana. Sambil
menunggu, aku tutup mataku, karena lampu di atasku sangat menyilaukan.
Tiba-tiba, terasa tangannya menyentuh kancing bajuku sambil berkata pelan
"Permisi pak..ya.". aku jawab dengan senyuman. Aku berharap dia tahu aku
sangat suka kepadanya.
Dia membuka 3 kancing di atas dan dia mulai meletakkan stetoskopnya ke dadaku,
semoga dia tidak tahu bahwa aku agak deg-degan berdekatan dengannya...
Rasanya, aku lain karena biasanya aku hanya berpapasan saja di jalan, kini aku
hanya beberapa centi saja dengannya.
Karena dipannya sempit (tidak seperti kasur untuk tidur di rumah) lengan
kananku sempat terhimpit oleh dorongan tubuhnya saat memeriksaku. Aku merasa
perutnya terasa lembut menyentuh lenganku. Tanpa dapat kukontrol, kontolku
mulai tegang.."gawat nih!" pikirku.. Tapi, aku benar-benar tidak dapat
membuang khayalanku untuk dapat menyentuh seluruh bagian tubuhnya!
Aku lantas ingat si Tina, yang begitu mulus dan padat berisi
tubuhnya…dan..dan..
Aku merasa, celanaku tidak kuat lagi menahannya dan antara berharap dan tidak,
dia mungkin tahu ada benjolan di celanaku saat itu..
"TUUUUUUTT".. ada bel berbunyi, dan dia menuju ke mejanya dan mengangkat
interkomnya.."Ok..sampai besok yaa…Hen..Ati-ati..sudah dijemput kan
?…nggak..ya..ya…Ok..da.." begitu dia menjawab lawan bicaranya di
interkom..wah..mengganggu saja pikirku!
Kemudian dia kembali lagi..ke arahku.
Aku coba untuk menatapnya secara dalam, ke matanya. Dia tampak tidak dapat
menahan perasaan, dengan mencoba melihat ke arah lain.. sambil terus
memeriksaku.
"Coba bilang AAA.." dia memegang bagian daguku untuk memeriksa bagian
mulutku.."AAAAAAAAA..."..."ya..sudah"katanya.
"Stop dulu makan berminyak ya..pak.."katanya sambil menuju ke mejanya
lagi.."Mau disuntik nggak ?"..."mmm..ini dia, pinginnya sih aku yang suntik
kamu." pikirku..tapi aku bilang.."Mm..gimana, kalau menurut Dr. perlu, ya
Oklah mumpung di sini.." ..
"Ok..tolong siapin ya.." katanya..
"apanya ?" tanyaku berlagak dungu..menggodanya
"HHmm..ya bokongnya..doong.." jawabnya sambil melirik aku saat menyiapkan
suntikannya..Uhh..sekarang dia merangsang sekali! tidak hanya cantik!
"Hoohoho..yaya.."aku lantas melepas sabuk dan melorotkan Zipku dan melorotkan
sedikit bagian atas celana dan menampakkan bokongku..
"yang kiri atau yang kanan Dr ?" pancingku..
"biasa yang mana, terserah bapak ..nggak masalah kok" ujarnya ramah
"yang kiri aja ya, soalnya yang kanan sudah pernah dulu .." alasanku padahal,
agar aku bisa memiringkan badanku ke kanan berhadapan dengan dia bukannya
membelakanginya.
"monggooo terserah pasiennya saja.....,siap ?" katanya sambil berjalan menuju
arahku.
"ya..tapi jangan sakit ya .." kataku sambil berlagak seperti anak kecil..
Aku tampakkan ke dia bokong kiriku dengan memelorotkan celanaku dan CDku
tampak sebagian dan tampak sedikit rambut dari kontolku. Dia terlihat mencuri
pandang ke arah kontolku yang sudah tegang dari tadi!.meski tidak tampak
jelas, tapi rambut kontolku yang lebat membuat perhatiannya terpecah..
"Pokoknya jangan goyang saja.." dia mulai mengeluarkan kapas dan menggosok
bokongku yang akan disuntik..dan..CREPP..
Bersamaan dengan masukknya jarum suntik, aku berlagak kesakitan dengan
memegang bagian pinggulnya dengan tegang.."Uhgghh..sakkiit dook.."
"Ahh.. masak ..."ujarnya sambil meneruskan menekan jarum suntik sampai habis,
dan TARIK! SRUTT..
"Addhuh.." bisikku..sambil memegang lengannya..sebentar lalu
kulepaskan..lumayan..
Dia melepaskan baju putihnya dan menggantungkannya di kursi.
Ternyata dia memakai baju tanpa lengan, wow.. sekarang tampak kulit lengannya
yang putih dan mulus..sedikit rambut ketiaknya yang halus tidak lebat
kelihatan.. tampaknya dia sedikit kepanasan, keringatnya tampak di bagian
badannya... menambah terangsangku kepadanya.
"Sudaaahh.." dia menuju ke mejanya dan mulai menulis resep.
"Gimana dok, kayaknya kok parah ya ?" tanyaku
"nggak..memang lagi musim kok.. makanya jangan dulu makan yang berminyak..ini
ada resepnya.." jawabnya..
Aku sudah bisa melihat bahwa buah dadanya berukuran sedang tidak terlalu kecil
atau besar...mungkin sama dengan si Tina, tetapi Dr Diana ini memiliki postur
yang lebih kecil..dan tinggi.
"Sampai jam berapa dok, prakteknya ?" tanyaku lagi
"Ini kan 24 jam, karena saya melayani dengan layanan 24 jam; saya bekerjasama
dengan beberapa klinik di Surabaya..untuk itu harus full-time, tapi kan saya
punya 3 rekan lagi, ya dokter seperti saya…jadi nggak full saya terus..lho.."
katanya sambil menatapku sebentar lalu menulis lagi..wow..cantik sekali..
"Lha terus... gimana istirahatnya kalo mereka berhalangan hadir ?" sahutku
"Ya.. di dalam saya siapkan ruangan istirahat buat saya..ada tvnya jadi ya
bisa santai sejenak lah.., kadang kalau bisa share waktu dengan dokter lain,
saya bisa libur 1-2 hari..Ya.memang begitulah kerjaan dokter, kalau paginya
saya harus ke puskesmas, pasti saya tidur di sini, karena puskesmasnya ada di
dekat sini.. itu suster di depan saja sudah pulang sejak tadi jam 22.00"
katanya sambil menunjuk korden di belakang ruang praktek, berarti ruang
istirahatnya ada di belakang ruangan ini..pikirku..Wah, ternyata petugas
terima pasien tadi sudah gak ada toh ? berarti kami tadi hanya berdua saja toh
? wahh...asyik ya! Baru aku tahu dari penjelasannya..aku lihat arlojiku,
menunjukkan pukul 22.40.
"Ini pak resepnya, dihabisin lho.." katanya..
"Ya bos.." jawabku menggoda..
"Capek ya dok.. saya aja kerja 12 jam sehari capeknya seperti ini...
wah..apalagi anda ini ya!.."aku coba menunjukkan simpati..
Dia tampak tidak dapat menjawab pertanyaanku dengan cepat, mungkin takut
dipikir macam-macam olehku..mungkin.
"OK, berapa dok ?" tanyaku lagi..
"Mm..30ribu sajaa"..jawabnya ramah sekali..
"Ok..ini dok..terimakasih yaaa..saya pamit dulu.." aku berdiri sambil
menyerahkan uang dan menjabat tangannya..(alasan saja)..sambil memberikan
senyumku..
----
Di rumah, aku tidak dapat tidur cepat, karena memikirkan dokter Diana itu.
Pagi-pagi, aku berangkat, dan ternyata mobilnya sudah tidak ada lagi..rajin
betul dia!
 
Rahasia Keduaku [episode 2]

Sudah 1 minggu ini, kami selalu saling balas senyum saat berpapasan. Suatu
hari, aku sangat kangen sekali kepadanya. Untuk itu, pada jam 21.30 aku coba
untuk pergi ke tempat prakteknya. saat itu ada 3 orang lagi antri. Wahh..
laris juga pikirku.
Dan untungnya aku jadi pasien terakhir lagi..
"Lhoo.. sakit apa lagi pak ?? katanya kaget juga melihatku muncul.
"Ahh.. kangen saja sama bu Dokter nih yaa.." godaku..
"Pusing-pusing nih di kepala.." lanjutku
"Banyak kerjaan lagi tuh..makanya jangan sering lembuuur.."
Sekarang dia melepas jas putihnya..saat itu dia memakai baju hitam tipis dan
BHnya pun kelihatan hitam..tanpa lengan..
"Wah.. capek juga nih saya..mestinya teman saya yang menggantikan saya, tetapi
ternyata dia sedang ada operasi di rumah sakit umum, yaa.. jadinya saya nih
yang harus jaga..hehehhmmmm.." dia mulai mencairkan suasana...
"Kalo dokter sakit, berobatnya ke mana ya ??" tanyaku sambil senyum
menggodanya..
"Hehehmmm yaa. ke dokternya dokter..." jawabnya asal saja.
"Oo..soalnya saya mau tuh jadi dokternya..kalau mau siiih..hehehe"
ujarku..mencoba memancing [perkara]..
"Ooya ?! seperti apa tuh ?" dia membalas rupanya ?
"Ahh..lihat-lihat sakitnya..ringan, parah, naahh.. tergantung jenisnya..kalo
seperti Dokter Diana ini... saya memang spesialisasinya..hehehemmm" aku
menyembunyikan rasa maluku setelah berbicara ngawur dengan berdehem..
"Aduuhh..bisa aja pak Dino ini..tapi bisa tuh dicoba lain kali ya!" ujarnya
tanpa melihatku, karena dia mencari formulirku di raknya.
"Sekarang juga boleehh.. hehehmmm" aku ngawur lagi!
Aku melihat gambar kemaluan pria di poster belakang dipan prakteknya..aku
punya ide..
"Eh, boleh tanya nggak bu..aku punya benjolan di sebelah bawah iniku." sambil
menunjuk gambar itu tanpa berani melihat responnya..."Ketika aku pegang tidak
terasa gatal atau sakit ..kenapa ya ??" kataku sambil menoleh kepadanya..dia
tampak agak menutupi kagetnya karena pertanyaanku itu.."Apa itu ..Mm..mulai
kapan itu ..Hmm.. sebesar apa ?" katanya agak gugup.
"Ya..saya sih gak teliti ya..tapi baru-baru saja kok, besarnya sebesar kacang
aja.." jawabku ngawur..lagi.."Kalo nanti ada waktu, tolong diperiksa ya bu.."
kataku lagi serius, tanpa menampakkan aku lagi berbohong.
"Mm..ya..Ok..nanti ya..karena itu perlu dokter khusus, saya hanya bisa melihat
kondisi awalnya sebagai referensi ke dokter ahlinya" dia tampak bingung, tapi
akhirnya terjawab juga..
Aku berusaha serius sekali saat mulai berbaring dan mulai melepaskan baju
kancing hem ku. Dan dia mulai meletakkan stetoskopnya..
Setelah itu, dia berbalik menuju mejanya, duduk..langsung aku menyahut.
"Lho nggak jadi memeriksa iniku dok ?"tanyaku sambil menunjukkan arah
kontolku. Aku konsentrasikan agar kontolku tidak tegang, agar terlihat aku
memang mengalami yang aku keluhkan kepadanya..
"Oy.yyya..sebentar ya.." dia agak tegang, tanpa senyum dan berjalan menuju
arahku.."Tolong disiapin ya.." katanya..
Aku langsung mengerti maksudnya, dan melepas Zip dan langsung kuplorot
celanaku sampai di setengah pahaku. CDku masih terpasang. Wahh.. kontolku kok
sudah mulai bereaksi ??!!! gawat nih! aku tetap berkonsentrasi agar tidak
berdiri itu kontol!…Tapi ternyata bu Dokter sudah memakai kaos tangan
plastik..wah kapan masangnya..kok cepet sekali!..
Untungnya, kontolku tidur lagi..pelan-pelan..bagus...bisa kerjasama!
Dia mendekatiku, dan berkata" Yang mana ?" ..aku langsung membuka CDku dan
kontolku terkulai dannnn.....mulai berdiri! wah...memang tidak dapat diatur!
Aku tetap serius sekali, tanpa senyum..dan mulai memegang kontolku sendiri dan
membolak-baliknya "Nah... biasanya muncul di sini, tapi kadang tidak
ada..sekarang ada nggak ya ?." kataku bohong..
"Coba, saya tidak tahu yang normal gimana, pasti bu dokter tahu apa itu yang
dinamakan benjolan.." pancingku..
"Mmmm.." dia tampak berkedip-kedip dan bibirnya kering tanda tegang, dan dia
mulai memegang kontolku..Uhghh...lembutnya..kontolku tambah bersiap tegang
seakan kaku sekali..."Ehh.. maaf ya bu.. adikku kok jadi gini.." aku
pura-pura..agar suasana jadi santai.."Hemm..hmm.." dia senyum manis
sekali..menahan malunya...10..14..15...18..20cm.. sekarang kontolku dalam
posisi puncak....
Aku meremkan mataku untuk menikmati sentuhan di kontolku.. dan aku membuka
pahaku untuk membebaskan tekukan kantung pelir yang tersisa saat kontolku
masih lemas. Dengkulku menyentuh pahanya.."maaf ya.." kataku.
Dan parahnya, cairan pelumasku tampak di ujung kepala kontolku! wah.***wat
nih!..Dia mulai memegang dengan tangan dua..Tangan kiri memegang bagian atas,
tangan bawah mencari benjolan di bagian bawah kontolku.. sambil mengurutnya
dari atas sampai ke bawah..Ughhhh..aku terangsang sekali dengan
sentuhannya..sekali-kali dia berhenti dan memutar-mutar ujung telunjuknya
untuk memastikan apakah di situ ada benjolan..dan berjalan lagi ke bawah..
begitu seterusnya..
Meski dengan kaos tangan, masih terasa halusnya tangan Diana…hhhhuhhhhhhgg..
Pasti dia tahu bahwa saat itu aku sangat terangsang oleh sentuhannya..Kakiku
berkali-kali tampak kaku untuk menahan rasa geli bercampur nikmat..Tapi dia
mendekatkan matanya ke arah kontolku..dan meneliti betul-betul..sekitar 20
centi kepalanya berada di depan kontolku..dan rambutnya jatuh ke arah pangkal
pahaku..woowww...menambah rangsangannya kepadaku!!!...
"Huffhhh..." aku coba memberikan reaksi terhadap sentuhannya..berharap dia
membalasnya...sangat berharap!
"kenapa ? sakit ? " tanyanya serius..
"Heh ? sakit ? belum.eh..nggak.." kataku..tanpa melihatnya.. melihat ke
atas..menahan rasa nikmat.
Aku melirik ke bawah..Cairan pelumasku tampak meleleh meluber di kepala
kontolku..dan akhirnya mengenai jempol kirinya..aku diam saja.
"Kapan terakhir kali ada benjolan ?" dia tanya lagi..
"kira-kira dua hari lalu..saat pulang kantor..saya lihat waktu mandi malam
hari..Hghhm" jawabku cepat..sambil menahan nikmaaat...
Tiba-tiba, terasa kepala kontolku digosok oleh sesuatu, dan ketika aku lihat,
jempol Dokter Diana mungkin berusaha membersihkan jempolnya dari cairan
pelumasku dengan cara meratakan cairan pelumasku ke seluruh kepala
kontolku....Wooowwww... cara yang baikkk sekali!!...
"Itu kennnnapa..dokkk?? kok keluar cairannya, mungkin itu ya yang bisa
sebabkan ada benjolah ?" tanyaku berlaga dungu..
"Ohhmm...bukan..." dia melirikku sambil menggigit bibirnya..
Aku mencoba memastikan keadaan dirinya dengan memegang lengan kirinya yang
memegang atas kontolku, dan mendorongnya ke bawah dan ke atas..
"Maaf..ya dook.." aku merem..
"..Mhmmm..kok.." dia tampak salah tingkah..
"Dokter.. coba cari lagi, pasti ada di sana.."
Dia mendekatkan lagi kepalanya sambil serius memeriksa kontolku..Hembusan
nafasnya terasa dan merangsang bulu rambut kontolku untuk lebih menggiatkan
rangsangan...whwhwhwh...hebbattt..
Tangan kananku membantu memastikan pancinganku dengan meletakkannya di atas
bokongnya yang saat itu agak membungkuk ke arah kontolku.
Aku seakan meremas bokongnya agar tampak kesakitan, dan dia sempat
terkaget.."Sakit ya ?"katanya..
"Mhhmm..ngggghhakk..."bisikku... memancing reaksinya..
"Dookk.." kataku berbisik.."Yaa.." dia menoleh ke arahku..
Aku langsung tangkap kepalanya dan aku cium bibirnya.."Hmmshemm...pahkk.."
balasnya..mencoba menghindar..aku langsung memainkan lidahku di mulutnya, dan
membalas ciumanku!..
Dia melepas kaos tangannya dengan cepat dan meletakkan tangannya di atas
pahaku..aduh geli juga!
Tangannya telah lepas dari kontolku..dan tanganku langsung menuju ke roknya
dan mencari Zipnya..ketemu dan aku lepas pelan-pelan...
Kini dia berbungkuk berciuman denganku tanpa rok, hanya CD dan baju
atasnya..Tanganku langsung menuju ke memeknya, ternyata di sana kutemui
terdapat banyak cairan..basah..langsung aku tarik bagian CD yang bertepatan
dengan memeknya dan aku masukkan jariku ke sana..ku
gosok-gosok.."Phhhakk..Dinoo....jhhangannn..." dia merintih... Langsung aku
temukan clitorisnya, karena ternyata sangat basah sekali area itu…merem melek
matanya saat aku gosok clitorisnya...Tapi, dia menyambutnya dengan
menggoyangkan bokongnya maju-mundur..maju-mundur..maju-mundur... tambah
cepat..dan akhirnya kaki kanannya naik ke bangku di bawah dipan prakteknya dan
itu memperlancar tugasku..memeknya terbuka lebih luas..akhirnya tangannya
kembali menuju ke kontolku.. mengelus-elus..kontolku dengan
gemas..."mghhgmmmm..."aku agak kaget menerima elusannya..ennnnhhakkk...
Aku bangun dan aku tahan posisinya agar tidak menjauh, dan kembali menciumnya
sambil melepas kancing bajunya...dan menurunkan tali BHnya kiri dan
kanan....tuntas..
Kini, buah dadanya tergantung bebas...wahhh...aku baru tahu sekarang ternyata
buah dadanya cukup besar..tapi padat...putingnya kecil.. tapi ketika aku coba
elus.."aghhhhh,...phak..kenapaaa..." dia merem melek sambil terus berkata
seperti itu...
Akhirnya aku turun dari dipan itu, dan melepaskan secara tuntas semua baju
yang menempel di badanku...dia dengan tergesa-gesa juga melepas
kancing-kancing yang tersisa..dan memelukku dengan erat.."pakkk.. aku sudah
lama menunggu...tapi aku maluuu..bagaimana dengan istri pak Dino..nanti.."
"Ssssst...ayo kita ke ruangan istirahatmu.." ajakku tanpa menjawab
pertanyaannya.. Aku memang langsung ingat istriku.. tapi aku merasa kasihan
melihat dia sudah begitu terangsang oleh sentuhan dan gosokan tanganku..aku
tidak tega mengecewakannya, Teman!! Aku berjalan kira-kira 4 langkah saja,
sambil kontolku mendongak ke atas ke kiri dan kanan..Ternyata ruangannya cukup
kecil tapi nyaman..ada kulkas, tv dan ranjang untuk 2 orang..pas..
Aku langsung mendudukkannya dan mendorong tubuhnya agar tidur
terlentang.."Sekarang gantian aku yang memeriksa dokter.." kataku sambil
mengarahkan mulutku ke memeknya..ku hembuskan nafasku ke rambutnya dan
memeknya yang sudah basah...
"Hmhhshhhhhghgmgmg....phakkk..uuuhh...adhhhuuhhh...enhhakkk"...katanya sambil
mengangkangkan kakinya lebih lebar...Tak kusangka dia mau berbuat seperti ini
di depanku..padahal aku baru bertemu dia 2 kali ini... Tangannya memegang
lututnya untuk menjaga dan menahan agar tetap bisa mengangkang, dan mulut
memeknya terbuka lebar..
Aku bisa melihat clitorisnya berwarna merah muda berkilat basah sekali..Dia
pejamkan mata sambil mengarahkan kepalanya ke atas... menikmati
jilatan-jilatan pada memeknya..aku melakukannya sekitar 5 menit... dan
kemudian..
Aku berdiri dan membuka kulkas...ternyata ada botol madu di sana...aku ambil
dan aku buka tutupnya dan aku tuangkan sekitar 1 sendok makan ke memeknya..
Dia sempat kaget tapi aku langsung menjilati memek bercampur madu dengan
ganas.. dan membuat dia menjerit "Aggghhhh...diapakan
ini..kok...eeennhhkk.ssssghshhsm...terus...yyyyaa.." Dia bergoyang liar dan
menggoyangkan bokongnya..sekarang telapak kakinya bertahan di kasur dan
mengangkat bokongnya sehingga aku lebih terdorong menekan memeknya...Mulutku
sudah basah gak karuan dan rasa manis madu membantuku menikmati memeknya yang
segar baunya...
"Rasanya gimana...Hhhehhh" tanyaku bersemangat...
"Ehhhnnn..ehnnnn...ehhnaak...aku ggaakk kuat..ghshhhmm" sahutnya memegang
kepalaku dan menggoyangkan ke kiri-kanan.
Kakinya sekarang melingkar di punggungku..dan kaku...
"Phhhakk...akkkkku...ggakk..kuuuatttthh...aku..piingiiiin...ayoo.." dia agak
menjerit..seluruh tubuhnya menjadi kaku...aku yakin dia sudah mengalami
orgasme minial 4 kali..
Aku berdiri dan melap mulutku dengan bantal.. dan tiba-tiba, kontolku terasa
hangat oleh mulut Dokter Diana...Ohhhh...
Tangan kirinya memegang buah pelirku dan memilin-milin sehingga aku teriak
"Aghhhh..." "sakit yaa.." dia agak kaget..
"Ayoo.. pak dino.."..katanya.
"ayo apa ?" sahutku
Langsung aku didorongnya dan dia naik di atas kontolku dan memasukkan kontolku
ke dalam memeknya..Dia langsung merem rapat sekali sambil membuka
mulutnya..merangsang sekali dia..Uhhhhh....Langsung masuukk..
"Aghhhhhhhhhhmsssm....aku nggak kuat...pakk..cepat..." dia sudah sangat
bernafsu..
Dia maju-mundur.. membuat kontolku terasa licin dan sangat terangsang
hebat...terasa kedut-kedutan kecil dan akhirnya membesar...
Aku tidak ingin ini berakhir cepat..langsung aku dorong dia dan aku tarik
napas panjang.......cairan nikmatku tidak jadi keluar..dan dia agak
kecewa...tapi langsung duduk kembali dan naik ke kontolku lagi dan
menggoyangkan tubuhnya kembali...kali ini, goyangannya sangat liar.. dan aku
tak kuasa menahannya...
"Dianaa.a.a...... aku nggak kuattt...lagi.." bisikku..
"Ayoo..keluarin aja..aku punya penangkalnya.."bisiknya bersemangat...
"kamu merangsang, diana, susumu gede...pentilmu merangsang..
aku suka bokongmu..ughhh.....memekmu...ohhhhh ennhakk..." kataku
berulang..ulang...
"Ohhhhyyyyyya...uhghh...kontolmu juga gede..Din.." dia sudah tidak memakai
"pak" lagi. "kontolmu..aku suka.. panjang..oh..rasanya sampe ke dadaku...oh..
oh...ayoo.. sama-sammmmmmmmmaa...." dia kaku sekali.. dan wajahnya sangat
lain.. seperti mendapat hukuman yang sakit sekali, wajahnya menjadi anehh...
matanya terbelalakk...tapi merangsangg....ohh.. aku juga gak kuat lagi..
Kedut-kedutan itu menjadi-jadi..ohh...kata-kata yang keluar dari mulutnya
tidak kusangka-sangka, ternyata dari Dr. Diana yang anggun itu bisa keluar
kata-kata yang merangsangku….hhhoohoh…
Aku angkat bokongku dan dia menekan bokongnya sehingga kontolku masuk sekali
ke memeknya..dan cairanku lepas tak terkendali ke dalam memeknya..
CRRRTTT..CRTTTT..CRRRTT...CRRTTTTT...CCCRRRT..CRRTTTT...
Seluruh bagian dari kontolku menjadi sangat peka.. dan tanganku seakan menahan
goyangannya agar berhenti..sungguh aku tak kuat..
Ohh.. rasanya nikmaatt sekali... dan dia berada di atasku selama 1
menit...kontolku mulai lemas..tapi masih di dalam..
Dia mulai menggoyangkan bokongnya pelan sekali.. seperti tidak ingin
kehilangan kenikmatan ini..
"Dhinn...aku kayaknya laggii.." sambil berbisik.. dia menggoyangkan bokongnya
tambah cepat... kontolku masih bisa bertahan agar tidak tidur.. dan dia mulai
lagi!..tak kusangka!
"lagii..lagii.aku lagii..Dhhhiinn....oghhh...kontolmu..
kontolmu..kontolmmmmmuu..Ennnnhakkk.." ternyata dari mulut yang cantik itu
bisa keluar kata-kata jorok dan merangsangku....Bokongnya maju-mundur sangat
liar.. ke kanan-kiri..terus..terus..terus..
Tangannya mencakar dadaku sampai sakit..
Dia orgasme 8 kali..Akhirnya..
"Uddhahh..kasian kamu..dhin..makasih yaaa...maaf ya...aku sudah pingin dari
dulu..tapi kita tidak pernah ketemu seperti tadi..makasih sudah datang ke
sini.." katanya..sambil berdiri menuju ke kulkas mengambil air putih dan
menawarkan ke aku..
Dia menuju ke ruang prakteknya dan mengambilkan bajuku.
Lalu dia mandi dan berpakaian rapi kembali.. lain sekali dengan saat dia
telanjang bulat..sekarang dia menjadi anggun kembali...

Aku berkunjung ke prakteknya sedikitnya 1 bulan sekali.. untuk melanjutkan
kangenku dan kangennya.. Karena kalo terlalu sering, bisa-bisa tetangguku akan
curiga..masak sakit kok terjadwal!!!
 
Rahasia Kedua [episode 3]

Aku tidak tahu, akhirnya aku menjadi ketagihan untuk menjalin hubungan dengan
selingkuh ini dengan wanita lain.. Serasa ada semangat dalam hidup ini..wah
gawat nih…TEMAN!!

Suatu ketika, istriku sakit dan terpaksa aku harus bawa ke dokter…nahh..ya
terpaksa dokter Diana saja, karena istrikulah yang memintanya untuk ke dokter
itu saja! Aku mendapatkan nomor 30, berarti sekitar jam 19.00.baru dapat
giliran masuk.
Aku dan istriku sudah masuk ke ruang tunggu jam 19.00..wah..rasanya perutku
sakit sekali menahan tegang.. aku kuatir hubunganku diketahui oleh istriku.
Karena katanya, istri punya indra ke-enam yang mampu mengetahui kegiatan
suaminya!! Percaya atau tidak.. tapi lebih baik waspada…

TIBA GILIRAN KAMI!! Masuk…
Dan benar saja, terlihat sekali, dr Diana kaget ketika melihatku masuk bersama
istriku… tapi untungnya dia segera menguasai keadaan dan istriku tidak begitu
memperhatikan… "Ooo silakan duduk.." kata Dr. Diana..mencoba membuat suasana
tenang.."Leli.." kata istriku saat Dr. Diana menanyakan nama istriku.
Aku sendiri sangat gugup saat duduk dan mulai menceritakan sakit istriku ke
dokter Diana.
Beberapakali istriku menambahi dengan keluhan sakitnya..Diana memperhatikan
dengan serius dan sekali-kali melirikku dengan cepat kembali ke pandangan ke
istriku.
Istriku lalu dipersilakan menuju ruangan berkorden (aku tidak pernah tahu
untuk apa sebelumnya) yang ternyata untuk pasien wanita. Istriku menutup
korden dari dalam dan naik ke dipan dan melepas bajunya seperti diperintah
oleh dr. Diana.
Sementara itu, aku di luar bersama dr. Diana..melihat dan berbisik
kepadanya.."apa kabar ?" kataku.."baik.." bisiknya..sambil menahan
senyum.."nakal.."tambahnya..
Dia menyiapkan sesuatu di mejanya dan menuju ke ruangan berkorden..aku
ditinggal sendiri..
Aku lantas punya ide..aku ambil kertas kosong dan ballpoin di meja itu, dan
aku tulis pesan :
"AKU KANGEN SAMA KAMU… MALAM INI ..YA..
SUN SAYANG….DINO"

Dan aku letakkan di mejanya.

SREET…. Dia keluar mengambil sesuatu dan kembali lagi….WAH!!
Akhirnya, selesai sudah dia memeriksa istriku..
Sepulangnya, aku pura-pura mengambil dompet "Waduhh!..Leli, dompetku
ketinggalan di kursi di ruang prakteknya dokter itu.."Aduuuh..gimana sih
mas…kalo duitnya ilangnya gimanaaa…cepetan diambil sono..cepet ya.." katanya
sambil masuk ke rumah dan menutup pintu..
CIHUYY!! Aku teriak dalam hati dan berjalan balik ke Dokterku yang cantik!
Sesampai di sana, pintu sudah tertutup dan lampu di dalam ruang praktek sudah
dimatikan.."waduhh.. jangan-jangan dia tidak membaca pesanku!!" gawat nih!
Kataku dalam hati..Tapi kok aneh, katanya 24 jam tapi kok dimatikan ? biasanya
tidak begini!
Akhirnya aku coba menghubungi no. teleponnya lewat
Hpku..tuuut..ya..nyambung..dan "hallo bisa dibantu ?"..sahut dari
sana..ternyata suaranya.."Eh..sudah baca pesan belum..?" kataku ..
"Ehh…kamu nakal ya..udah pulang sana..kasian istrimu itu lhoo.."jawabnya…
Aku jadi ingat istriku, tapi langsung juga kuingat permainan cintaku dengannya

"Aku kangen nihh.., aku udah di depan pintumu nih.."
"Oya.." dia kaget "yaya…aku bukain.."
Pintu segera terbuka dan aku masuk..di dalam gelap..
"Ehh..makasih ya..kok tumben tutup ?" tanyaku ?
"Ya, aku mau istirahat karena besok aku ada acara di Jakarta..pagi jam 5 harus
ke Juanda aku 15 hari di sana..ada seminar." Katanya melas..minta dikomentari.
"Wahh…" aku pegang wajahnya; pipinya….hidungnya mulutnya…aku cium bibirnya..
Aku lumat bibirnya dalam gelap dan tanganku mulai meraba seluruh tubuhnya,
mulai dari pundak dan pinggul serta bokongnya….aku lepas kancing bajunya..dan
aku cium ganas putingnya.."Agghhmmm aku kangenn Dhhiin…"bisiknya agak
merintih…."Kamu gak kangen kaann.."tanyanya melas..
"Diana…aku kangennn juga..aku kan ke sini..sekarang.." jawabku…sambil
membimbing tubuhnya ke sofa ruang tunggu.
Di dalam ruang tunggu yang gelap, aku cium dengan hangat dan lembut seluruh
bagian buah dadanya.. sambil mampir ke ketiaknya..harumm meski
berkeringat..lain dengan istriku..juga harum..tapi lain…
Aku tetap berbaju lengkap, tangannya meraba zip celanaku dan membukanya..aku
bantu..dan akhirnya terlepas..aku turunkan hingga ke lutut..lalu Cdku..
Aku tarik tangannya, kemudian gantian aku duduk di sofa dan aku beri tanda
agar dia naiki aku dari depan seakan dia berhadapan denganku..tangannya
berpegangan di sandaran sofa dan sambil merem matanya, dia
berangsur-angsur..memasukkan kontolku ke dalam memeknya…aku bantu dengan
menarik bokongnya..
"ahhhhhhhhhhgg….uhhhhh.sss….Diinn…gimana kalau aku ke Jakarta, aku pasti
kangehhhennn.." dia tetap merem..dan mulai menggoyangkan bokongnya..maju
mundur..naik. turun…terus…
"adddhhh..Diana..ennahkk…kamu merangsang kalau begini…" aku merasa nikmat
sekali…
"oyaa…. Terus ?…hhh?…ss,,," dia menyambut…
Tiba-tiba TIIIIIIT…TIIIIIT..Hpku bunyi! Wah!! Ketika aku lihat di layar,
ternyata nomor Rumahku! Istriku rupanya…Segera aku pasang kode ke Diana untuk
diam dan "Ya….sudah..aku mampir beli kacang nih..di toko sebelah..sebentar
ya….hehh..oya..1 saja..ya ? mereknya ?…OK..daaa"..aku tutup hpku..
Wahhhh..aku langsung goyang kuat bokongku..angkat dan turun…
Dia menyambut…"truss..truss..lagi.truss…yyyaya..yyyah…"goyangannya bertambah
liar…
Aku kewalahann..aku perkuat peganganku dan akhirnya.kepalanya terlempar ke
belakang!!
"Dhhiiinnoo…Aku ngggggakk kuuuatttttthh…ahgggg" .dia orgasme..kuat sekali!!
Segera putingnya aku gigit lembut untuk menambah kenikmatannya..
"ahhhhh..Diiinn….jangann…ennhhakkk ..ya…."
Aku terangsang dengan polahnya…kedutan kecil membesar cepat sekali…!!
Dan..
CRRRRT--CRRTT-CRRTT….Crrtt..crrttt
Aku keluar ….nikmaaaaaat..sekali teman…
Langsung aku berdiri, dia berjingkat menuju kamar mandi..
Gak enak memang, langsung segera pergi..
Aku berciuman dengan Diana lagi..mesra..tanda pamitan dia ke Jakarta besok…
Setelah minum air putih ..aku pamitan..

"Makasih ya.Dinn.." dia katakan itu dengan mesra…di sela pintu prakteknya..dan
cepat-cepat ditutup pintunya..

Aku mampir ke toko sebelah membeli kacang dan snack pesanan istriku…
 
PERAWAT BANGSAL BEDAH

Kenalkan, nama saya Setiowati, umur saya 22 tahun,
saya baru lulus dari Akademi Perawat di salah satu
kota kecil di Jawa Timur. Sekarang saya bekerja di
Rumah Sakit Swasta di kota Y, baru satu bulan ini saya
bekerja.
Saya tinggal di rumah Tante, secara keseluruhan saya
sudah tinggal 6 bulan di kota ini, untuk mencari
kerja, untunglah akhirnya saya mendapat pekerjaan di
Rumah Sakit tersebut. Sebagai orang baru di Rumah
Sakit ini, saya banyak mendapat teman dan kenalan
baru. Salah satunya adalah Kepala Bangsal Bedah,
atasan saya langsung, dimana saya ditempatkan. Ibu
Winantu kami memanggilnya, umurnya hampir 40 tahun,
akan tetapi sampai sekarang belum menikah juga,
walaupun kalau saya lihat sebenarnya Kepala Bangsal
saya ini wajahnya cantik, bentuk badannya sensual dan
kulitnya putih pula. Saya mendengar selentingan kabar
dari teman-teman disini, kalau Ibu Winantu sebenarnya
simpanan salah satu dokter Kebidanan dan Kandungan
yang juga bekerja di Rumah Sakit yang sama. Sebagai
Kepala Bangsal Bedah, Ibu Winantu sangat disegani,
karena selain secara fisik lebih besar dari rata-rata
perawat bangsal Bedah, juga mulutnya sangat pedas,
terutama untuk perawat-perawat yang lain. Yang lebih
menarik pula, gelang dan cincin berlian di tangan.
juga jam tangannya yang bertuliskan “Cartier”.
Pantaslah kalau gossip itu benar, Ibu Winantu simpanan
salah satu dokter kaya yang juga bekerja di Rumah
Sakit ini.
Sebagai perawat, kami kadang bergiliran bertugas jaga
24 Jam, kebiasaannya di bangsal saya yang bergiliran
jaga adalah perawat senior dan yunior, tidak
terkecuali saya dan Ibu Winantu. Pada suatu hari, saya
mendapat jadwal tugas jaga bersama Ibu Winantu,
Sebenarnya saya sangat takut, karena selain saya masih
baru, saya juga “ngeri” padanya.
Ada yang membuat saya terkejut, ketika semua perawat
teman-teman saya selesai bertugas jam 14.00, tinggal
kami berdua sebagai perawat jaga hari itu.
“Dik Wati” Ibu Winanti memanggil sambil tersenyum
“Iya, bu”, kaget saya. Sebelum ini, terutama ketika
bertugas pagi hari, tidak pernah sekalipun Ibu Winantu
memanggil saya dan teman-teman yang lain dengan
sebutan “Dik”, apalagi memanggilnya sambil tersenyum.
Mimpi apa saya ini ?.
“Ini, statusnya dilengkapi dan periksa ulang Suhu dan
Tensi untuk kamar 9 dan 10”
“Iya, Bu”, saya seperti kerbau dicocok hidung.
Segera saya lakukan perintahnya. Setelah selesai,
menyusul perintah-perintah “manis” yang lain, saya
hanya bisa menuruti. Walaupun saya iri juga padanya,
karena Ibu Winantu hanya duduk manis di meja counter
depan Bangsal Bedah sambil menonton TV.
Akhirnya selesai juga perintah-perintah “Sang Ratu”,
jam sudah menunjukkan jam 17.00, saatnya jadwal
kunjung pasien. Pada saat ini biasanya perawat jaga
saatnya untuk beristirahat dan mandi sampai selesainya
jadwal kunjung pasien.
Saya kelelahan, tapi inilah resikonya sebagai perawat
yunior. Saya masuk ke kamar jaga perawat, dan
merebahkan diri untuk tidur-tiduran sebantar sambil
beristirahat.
Tidak berapa lama kemudian Ibu Winantu masuk ke kamar
juga, dia juga ikutan rebahan di tempat tidur yang
lain. Mulailah dia menginterogasiku.
“Sudah punya pacar, dik ?
“Dulu, Bu”
“Dulu waktu sekolah di Akper juga tinggal di asrama
Akper ?”
“Iya”
Ibu Winantu tertawa,
“Kenapa Bu, kok tertawa ?”
“Hayo, dulu waktu di asrama sering nonton BF
bersama-sama, tho ?”
“Iya, kok ibu tahu ?”
“Saya dulu waktu masih sekolah juga sama saja dengan
dik Wati”
Setelah itu malahan Ibu Winantu cerita mengenai BF
dengan detail dan cerita-cerita mengenai main
kucing-kucingan memasukkan cowok ke asrama dan hal-hal
porno lainnya, sambil tertawa-tawa. Walaupun geli
ditelinga mendengarnya, saya menanggapinya dengan
malu-malu karena itulah yang juga kami sering lakukan
di asrama. Walaupun saya menjadi tidak jenak, akan
tetapi senang juga mendengarkan cerita-cerita itu
sambil mengingat masa-masa sekolah.
“Dik Wati, pernah “main” dengan pacarnya ?”
“Belum, Bu”
“Oh…nanti saya ajarin”
“Baik, Bu”, jawab saya asal-asalan, saya pikir itu kan
hanya cerita-cerita omong kosong, walaupun saya juga
tidak punya niat serius mendapat pelajaran dari Ibu
Winantu.
“Saya mandi dulu, Bu”
“Ya, nanti saya menyusul”
Saya mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi. Wah,
asyik juga, kalau Bu Winantu mau mandi bersama saya.
Karena dulu waktu di asrama, saya sering pula mandi
berdua dengan teman-teman, sebagaimana pula dengan
teman-teman yang lain. Kadang kami sering kagum
dengan badan dan tetek teman yang lain, walaupun
sering mandi bersama tidak pernah terjadi seperti yang
ada di BF, apa itu namanya ? lesbian ?.
Ditengah saya mandi, terdengar ketukan di pintu.
“Siapa, yaa ?”
“Saya, dik” suara Ibu Winantu menyahut
Saya bukakan pintu kamar mandi, tentu saja saya dalam
keadaan telanjang. Ibu Winantu langsung masuk ke kamar
mandi, dan melepas bajunya satu persatu. Saya berhenti
mandi dan hanya memandanginya, saya berdebar-debar
ingin melihat “peralatan” Ibu Winantu.
Ternyata betul dan nyatalah Ibu Winantu sekarang sudah
telanjang pula bersama saya di kamar mandi. Kulitnya
putih mulus, teteknya agak besar, mungkin cup B,
perutnya rata dan rambut kemaluannya lebat. Dibanding
kulit saya yang lebih coklat dan rambut kemaluan saya
yang hanya sedikit sekali, saya iri juga.
“Kenapa dik ?”Ibu Winantu membangunkan lamunan sesaat
saya, sambil tersenyum.
“Ndak, Bu, ndak apa-apa”
“Oh, rambut yang bawah hanya sedikit yaa”, sambil
tangannya menjulur mengelus memek saya. Saya
terkesiap, ada perasaan aneh pada memek saya ketika
tangannya mengelus lembut memek saya. (saya teringat
dulu ketika di asrama, kadang kalau mandi bersama
teman yang lain, sering guyonan mengelus memek teman
lain seperti itu, tapi tidak ada rasa apa-apa). Secara
refleks pula saya menarik napas panjang dan menutup
mata.
“Kenapa dik ?, enak ?”
Saya membuka mata dan tersipu malu.
“Oh……., belum pernah yaa” Ibu Winantu tersenyum,
sambil matanya menyempit memperhatikan saya.
Saya juga hanya tersenyum sambil menggigit bibir. Saya
ingin Ibu Winantu mengelus memek saya lagi seperti
tadi, kata saya dalam hati.
Saya merasa itu terjadi begitu cepat, tiba-tiba Ibu
Winantu berjongkok di hadapan saya dan mulai menjilati
memek saya. Saya terkaget-kaget dan keenakan. Sambil
berdiri, saya sandarkan punggung saya ke tembok kamar
mandi. Saya tidak bisa dan tidak mau menolaknya, saya
ingin menikmatinya. Ibu Winantu sangat ahli menjilati
memek saya, dengan lembut dia membuka lebar paha saya
dan membuka pelan-pelan bibir kemaluan luar saya. Saya
merasakan sangat nikmat dibawah sana, di kemaluan
saya, ketika lidah Ibu Winantu menjilat-jilat kemaluan
bagian dalam saya, sungguh enak dan nikmat sekali,
terutama ketika bibirnya yang basah menjilati klitoris
saya. Saya menutup mata menikmatinya, tetek saya juga
ikut mengeras, kedua tangan saya meremas bahu Ibu
Winantu yang berjongkok di depan saya. Saya menutup
rapat-rapat bibir saya terdiam, sambil menggigit
kencang bibir saya, enak sekali, enak sekali, enak
sekali.
Hanya napas saya makin lama makin berat, dan makin
lama saya makin merasa kemaluan saya makin basah dan
makin basah.
“Ooohhhhhhhhhh…….”, saya mendesah agak keras, saya
merasa melayang dan lupa segala dalam sesaat. Kemaluan
saya bagian dalam terasa berdenyut-denyut
berkepanjangan, tubuh saya serasa melayang dengan
segala rasa yang pernah saya alami. Untuk pertama
kalinya saya merasa mulai mengetahui kemaluan saya
sendiri dan kenikmatannya yang luar biasa. (itu
namanya orgasme, yaa).

“Sudah, dik ?” suara Ibu Winantu menyadarkanku
“Maaf, Bu”, sambil saya memeluk tubuh telanjang Ibu
Winantu yang sudah kembali berdiri dihadapan saya.
Saya merasa ingin dibelai dan disayangi, disamping
tubuh saya yang mendadak lemas, setelah merasakan
puncak kenikmatan tadi.
“Tidak apa-apa” Ibu Winantu masih tersenyum “Wajar
saja, tidak usah khawatir” Ia melanjutkan. Sambil
dipeluknya tubuh saya yang juga telanjang. Dia raih
kepala saya, dan diciumnya bibir saya dengan lembut,
lidahnya juga masuk kedalam mulutku, menjilati lidah
saya. Untuk pertama kalinya pula saya merasakan ciuman
dari seorang wanita, apalagi wanita matang dan
berpengalaman seperti Ibu Winantu. Ternyata lebih
nikmat dan halus, dibanding ketika pertama kalinya
saya merasakan ciuman dari seorang cowok.

“Ayo dik, lekas mandinya” “Nanti malam giliran saya
ya”, Ibu Winantu tersenyum penuh arti pada saya.
Saya mengangguk pelan, dan ingin “waktu” itu segera
datang.

Malam itu, setelah tugas-tugas sebagai perawat telah
selesai, di kamar tidur perawat saya belajar
“melayani” Ibu Winantu, ternyata indah sekali. Sungguh
hari itu, sore dan malam yang tidak terlupakan.

Sejak saat itulah pula, Ibu Winantu menjadi mentor
saya. Saya selalu menunggu waktu-waktu tugas bersama
lagi dengan Ibu Winantu dan kencan-kencan kami lainnya
di luar jam dinas Rumah Sakit, berbagi waktu dengan
“suami” tidak resmi Ibu Winantu, dokter Calvinus,
seorang dokter Kebidanan dan Kandungan.


Nopember 1999
 
Perkenalan
----------

Saya arsitek setengah tua ( 34 tahun ) lulusan Uni
yang katanya Top untuk
Arsitek di Jakarta barat, merasa tua karena sudah
nyari makan sendiri sejak 14
tahun yang lalu. Pernah jadi drafter, pengajar,
kontraktor, pedagang dan sekarang
karena korban krismon jadi pemain saham. (tentu juga
pernah berprofesi arsitek)

Perjaka saya hilang di puncak, tepatnya Cipanas, waktu
kelas 3 SMA dulu
banget,dan itu pertama kalinya orgie sekalian melepas
perjaka.
Kata cewe yang melepaskan saya dari perjaka saya kayak
Ikang Fawzi
cuma lebih muda saja hehehehehe (dulu tampang saya
begitu kali...)

Kayaknya tuh cewe juga se usia, pelacur setempat ( di
belakang Padang Sati,
yang ganti nama jadi Simpang raya lalu balik lagi jadi
Padang Sati )

Sejak sadar ada penyakit akibat Hub Sex, saya selalu
pakai kondom kalau main
sama cewe bayaran, tapi kalau sama cewe yang kayaknya
mungkin cuma main
sama sangat sedikit orang (meng-anggap saya pacarnya)
saya tidak pernah
pakai kondom. Terdengar Jahat berniat bikin wanita
hamil, padahal saya selalu
bertanya dahulu, kapan mereka datang bulan ! kalau
sekitar 2 minggu
sebelumnya yah coitus interuptus-lah !
sebelum junior kita muntah di cabut segera.

Habis pakai kondom mengurangi kenikmatan sih, sungguh,
karena alasan itu juga saya hampir tidak pernah lagi
bersetubuh dengan cewe
bayaran sejak 4 tahun lalu mungkin.
Kalau tanpa membayar dengan segala jenis cewe sih
masih saya lakukan sampai
sekarang ini.
Yang penting cewenya kece dan menarik hati saya saat
lagi mood mau
memanjakan si junior.

Fisik saya normal saja, tinggi 178 cm, berat 70an kg,
di tempat yang biasanya
tumbuh bulu dan rambut yah penuh bulu rambut itu.
Alat vital normal juga menurut saya, cuma 15 cm
berotot dan miring dikit ke kiri.
(engga tahu apa ada yang miring dikit ke kanan deh ?)
kayak pisang kata
para cewek, mungkin ini bentuk juga yang bikin cewe
mudah mencapai O.

Nah sekarang cerita perkenalan saya sudahan dulu, saya
cerita kisah lagi
deh dengan cewe Jakarta saja yah, kota asal saya.

Siang itu gua lupa tanggalnya, lagi iseng mau
melengkapi komputer dengan
modem baru ( kayaknya baru mulai muncul yang 55,6 Kb/s
)
saya iseng jalan ke Lokasari dahulu di Jakarta Barat.
Sekalian cuci mata, karena terkenal banyak cewe
nganggurnya.

Gue sendirian saja. muter-muter dilantai dasar dan dua
kaga cocok harganya.
Iseng gua naik ke lantai yang ada super marketnya
(lantai dua juga kali)
masuk saja gua untuk iseng-iseng siapa tahu ada yang
mau di beli.

Hari itu sekitar jam 2an siang-siang yang panas
(kayaknya tengah tahun
97 deh).
Didalam SM itu kebanyakan cewe usianya muda-muda, gua
yakin kebanyakan
juga adalah cewe malam sekitar situ.
Ada yang kaga pakai Bra alias NoBra, ada yang roknya
cuma nutupin bulatan
pantatnya saja, pokoknya aneka cewe seksi ada dalam
super market maupun
gedung Lokasari Plasa tersebut.

GUa lihat ada 2 cewe muda banget sekitar 17-18 tahun
kali....
cantik, tingginya sih pendek sekitar 160 saja, mukanya
gua taksir menado !
Yang tinggian dikit roknya mini banget dan you can see
NoBra atasannya.
Rambutnya asal ikat ke atas saja, lipstik tipis,
sandal modis tinggi.
(penampilan gue ingat tapi warna susah ingat)

Gue incar cewe itu deh....dapat temannya juga kaga ada
salahnya.
temannya cuma berdaster tipis sepanjang setengah paha.
sama putihnya
kulit mereka eh bukan putih tapi coklat sangat muda
dan mulus banget.
yang pendekan rambutnya di merahin dikit tepi atas
telinganya.
yang tinggian hitam legam.

Nah saat mereka ada di jalur Mie Instant (pasti anak
kost yang kerja malam)
gua pikir saat yang paling tepat.

mereka mau mengambil mie saat gua dekati sampai dekat
banget, waktu mau ngambil lagi gua serobot sehingga
pura-pura tak sengaja nyenggol toketnya.
" sialan..." maki mereka kontan.
" eh....maaf banget mbak...." gua belagak kaget juga.
" sungguh maaf banget loh ! kaga sengaja " kata gue
lagi.
Karena penampilan gue rapi persis orang kantoran yang
keren, mereka
kaga marah lagi malah membalas senyum.
" beneran mbak maafkan saya yah " kata gue lagi.
tertawa kecil mereka menjawab, " yah sudah maafnya,
sana pergi..."
" lho, kok malah ngusir, khan saya mau beli Indomie
juga " belagak terkejut saja
gue di usir mereka.
" eh...iya.... ambil sana Mie-nya, trus pergi
jauh-jauh...."
kata mereka sambil senyum menahan ketawa, gua tahu deh
bisa becanda juga
akhirnya.
" saya bayarin Mie-nya deh sebagai minta maaf saya "
kata gue, murah ini
harga Mie instant.
" Mau berapa banyak ? " lanjut gue tanpa mereka gua
kasih kesempatan
untuk menjawab. mereka senyum saling lirik sendiri.
" Eh kita mau beli banyak banget loh " jawab yg
rambutnya hitam semua.
" engga apa-apa...." jawab gua.
Singkat kata gue dikerjain juga, kami membeli hampir 1
troley Mie Instant.
Gua layani.....
Karena kayaknya insting sudah berjalan, kaga beli
apa-apa lagi deh,
gua juga kaga mau dikerjain lagi, gua jalan ke kasir
saja segera.
Cuma bayar kaga sampai 50 ribu tuh untuk MIe segunung
itu.

" mbak-mbak, namanya siapa sih ? dari tadi bareng
sampai lupa nanya nama"
tanya gua terus menjalankan trik.
" saya joni doang, bukan joni indo " lanjut saya
duluan sambil nyodorin tangan
segera untuk mendesak di balas segera juga.
" ye....memangnya kita mbak elu ? " wah masih di
kerjain gue.....tapi....
tangan gua tetap gua sodorin terus kaga gua tarik,
walau mau berapa lama.
Temannya yang rambut hitam semua kaga enak, dibalas.
" Indah...." tuh kan dapat nama walaupun gua yakin
boongan.
" Susi......" kata yang pendekan.

Nah kan terjadi juga perkenalan.

singkatnya memotong antrian bayar, kami sudah keluar
SM tsb, masih dalam gedung Lokasari Plasa.
" Saya antarkan deh mbak Indah dan mbak Susi,
kebetulan bawa mobil nih "
Pancingan gue untuk tahu tempat kost mereka.
" kaga usah ....deket kok kita tinggalnya." kata si
Indah.

Nah....kan...kena jebakan gua juga, apapun jawabannya
sesuai skenario gua.

" Yah sudah saya bawakan deh barangnya...biar kaga
repot-repot...ini
masih dalam taraf minta maaf lho...kalau tulus maafin
yah ijinkan saya donk ! "

Gotcha !
Kami akhirnya kaga debat lagi.
Ternyata memang dekat tempat kost mereka, dalam
kompleks itu juga.
Itu tuh di balik gedung Serba guna, dekat tempat yang
dulunya kolam renang
Mangga besar, di jalan samping barat kompleks
Lokasari, dekat Bintang Mawar !

Nah mereka nge-Kost di ruko Lokasari itu juga kok.
Akhirnya kan gua jadi tahu kost-kostan anak malam !

rukonya gandeng, sepintas kayak kantor, tapi pintu
satu ruko doang yang terbuka tidak full. kamar mulai
lantai 2.
Wah isinya cewe semua.....
" Suit-suit....cowo baru yeh ? "
" Halo cowo godain kita donk ? "
" eh dapet cowo dari mana luh ? "
kayaknya masih banyak lagi komentar cewe yang kita
lewati menuju kamar si Indah (tadinya gua kaga tahu
kamar siapa ?! )
tuh cewe ada yang pakai handuk saja karena badannya
masih basah keluar dari kamar mandi dalam kamarnya
yang terbuka (busyet bebas banget, mandi saja
kaga tutup pintu ! karena isinya cewe semua sih...)
ada yang masih pakai pakaian tidur seksi dari atas
ranjangnya yang spring bed.
ada yang masih pakai baju tidur tipis ketemu di
lorong, ada yang menyapa masih sambil duduk
mengangkang mengangkat satu kaki di kursi sambil tetap
ngobrol sama teman satu kostnya, wah aneka cewek
deh...
tentu saja semuanya belum tentu kece-kece....
Kan cewe malam tidak semua kece ! mereka kita lihat
saat gelap saja dan remang-remang, juga dandan
sebaik-baiknya, jadi kalau malam pasti hampir semua
terlihat kece !

Kalau di kostnya seperti yang gua lihat, wah....yah
macam-macam...
selintas ada yang selangkangannya gelap ? berkulit
gelap tidak putih mulus
kayak pahanya dan bukan bulu jembutnya.
(sungguh ! beberapa terlihat selangkangannya. )
ada yang paha belakangnya burik-burik dikit, bekas
suntikan cacar atau luka
deh, gua cuma selintas kok...

Singkatnya sampai juga di kamar Indah di lantai 3.
AC gedung sebagian mereka matikan. Setiap kamar
kayaknya ber AC sih...
dan kayaknya kamar mandi dalam semua...walupun cuma
shower tanpa kakus.
Showernya ada yang dinding kaca ada yang cuma dinding
lembaran plastik
ada yang tanpa dinding. Gua heran juga kok
pengelolanya membedakan ?
Pasti penghuninya yang iseng ngerubah !

Dalam kamar si Indah perabotannya standar, Spring bed,
lemari, meja kursi
semuanya satu ! BH nge-geletak di atas ranjang 2 buah,
celan dalam satu buah.
di gantungan pintu lemari juga celana dalam, dua buah.
buset nih cewek celana dalamnya nge=geletak banayk
amat.

Waktu gua tanya, jawabnya, sehabis ngepasin males
masukin lemari lagi waktu
ngambil yang lain.....
Ohhhh ceritanya kalo mau pergi mencocokan dulu
celdamnya ?
wah aneh juga kelakuannya.
Tuh celdam aneka warna sih, semua transparan berbordir
!
Ada yang hitam semua, hitam dengan lis merah, lis biru
dan butih transparan tipis banget dan lain-lain, satu
jenis, semua jenis celdam
V. begitu istilah penjaga toko celdam kalo kita mau
beli celdam cewe untuk ngasih kado ! ( pernah engga
ngasih kado cewe kenalan baik celdam ?
coba deh, pasti makin hot kalau kita ajakin bersetubuh
! ) jangan beli di
Dep'store ! mahal !! beli di toko biasa yang khusus
jual pakaian dalam cewe.
Sudah seru bikin cewe yang belanja grogi, kita juga
bisa dapat murah,
beli 1 di Dep'store dapatnya 2 di toko biasa loh !
jadi bisa untuk ngasih 2 cewe malah !

Kalau mahir seni melipat, kita lipat jadikan setngkai
bunga !
habis tempat jual celana dalam lipatan bunga belum
pernah gue temukan tuh
di jakarta ! di LN sih banyak juga.

Itu Tips dan trik menggaet cewe lewat tindakan.
Asal cewenya sudah cukup dekat.
Tips lain yah mulut kita manis, sering keluarkan
pujian gitu...
Walau pada hal sekecil apapun !
Kita cowo suka sepele, padahal cewe memperhatikan
ucapan kecil kita
yang kadang tanpa sadar kita ucapkan !!
makanya bagi kita sepele dan kaga begitu berarti bagi
cewe bisa sangat berarti.
Nanti saya kasih contoh ucapan ucapan ini dalam cerita
lain-lain.
(kayaknya malah pernah deh kalau di perhatikan semua
cerita saya)

Lain halnya untuk mempertahankan cewe partner sex
kita.
Teknik sex dan pengendalian orgasme yang mesti kita
kuasai betul !
Selalu membuat cewe tiba duluan deh yang paling umum
dan terbaik !

gue lanjutin ceritanya.
" Gue mandi dulu yah " mendadak si indah ngomong gitu,
padahal gua belon
sempat memperhatikan lebih jauh isi kamarnya.
Dengan enak saja dia buka rok mininya dan you can see
nya.
di lempar ke tepi ranjang. Wah bener-bener nih cewe
brantakan.

langsung deh setengah bugil tuh cewe. si Susi (yang
ngaku Susi) melempar pantatnya ke tepi ranjang
menghadap gua, kontan saja celdamnya yang
warna bitam transparan terlihat jelas banget !

" Vi......." mendadak ada yang nyelonong masuk. Cewe.
Sungguh manggilnya vi... bukannya favorit gua nama
samarna vivi untuk cewe,
tapi ini (walau gua yakin panggilannya vivi, tetap
saja bukan nama aslinya)

" eh bener..." lanjut tuh cewe sambil lihat gua....
" kenapa san...." kata si Indah dan susi hampir
bareng.
" eng......engga apa-apa, tadinya gua mau tanya
sendiri, kata si Lisa elu
bawa cowo ganteng masuk kamar..." jawab si san.....
tersebut.
Wah GR gua.....gua yang rada hitam gini di bilang
ganteng, hidung gua saja
kaga mancung !

Sambil si indah eh ternyata dipanggil temennya vivi,
mandi dalam shower
ber dinding kaca es, kami ngobrol dikit sama si santi
!
Kalo nama cewe malam ini gua tulis sepengakuan mereka
saja deh,
gua yakin boong semua kok !

Trus si Santi keluar. (ternyata sebentar)

" Eh...jon...kok elu belonmau pulang sih...." kata si
susi.
" Wah vi....gua di usir "
" memang iya.... kok elo belon mau pulang
sih....katanya cuma bawain IndoMie
doang ! " sahut si vivi sambil nyabuni
selangkangannya. terlihat siluet pada
pintu kaca es shower di kamar itu.

" Ikut mandi dulu dong, kan cape kepanasan jadi kuli
nih...." sambut gua
yang gua yakin ngajak becanda. Lagian memang tadi
jalan dari Plasa ke kost itu
cape juga berpanas-panas.
" tak...uk...uk...yah....memang elu bayar kost di
sini..." sahut si vivi dari
belakang pintu kaca itu yang gua lihatin terus. Asyik
sih lihat siluet orang
lagi mandi.

" Iya deh gue bayar untuk numpang mandi. " Sambutan
gua lagi.
Pastilah arah halusnya pembicaraan kesana, karena
profesi mereka begitu.
" ce-pek cukup dong." kata gua segera.
" kan kaga mandi tiap hari di sini." sambung gua lagi
ngasih alasan sebelum mereka buat penwaran lebih
tinggi !

" engga cukup " jawab si vivi cepat-cepat juga.
" kost gua 600 ribu sebulan " kata nya secepatnya
juga.
Yah terjadilah proses tawar menawar nih.
" saya bilang kan cuma numpang mandi sebentar doang !
"
jangan bilang sekali, nanti kalo beneran ngewe, kan
mau mandi lagi di suruh nambah luh !
" seper tiga puluh dari 600 ribu kan cuma 20 ribu
doang loh ! "
lanjut gua mengajak menawar ! Gua ngitung...wah di
dompet memang pas bawa 600 nih....

sebelum tawaran lebih panjang, gua desak duluan deh
mereka.
" kalo kaga boleh yah gua pulang nih...." kata gua
berdiri. (tadinya duduk di ranjang juga, karena
kursinya ada handuk dan pakaian dalam juga. )
Diam sejenak, gua jalan ke pintu.
" vi....dia beneran mo pulang luh ! " kata si susi.
Gotcha.....gua menang.
Sekarang taktik gua mesti menahan harga supaya kaga
ngasih TIPS lagi
selain 100 ribu itu untuk setubuhi 2 cewe ini.....

Masih belagak mau keluar, gua buka pintu. Saat bunyi
pintu terbuka.
" Jon...tunggu..." kata si vivi setengah teriak terus
nongolin wajahnya dari balik pintu shower kaca itu.
heheheheheh bener khan ?

Gua lupa nutup pintu lagi, berbalik nengok.
" tutup pintu " kata si vivi, begitu gua tutup pintu
dia keluar shower bugil !
Lah iya, handuknya ada di bangku kok !
" ambilin handuk dong " kata dia, pasti untuk gua,
soalnya dia ngeliatin gua.
Gua ambil handuk mendatangi dia yang menggigil
sedikit. (AC nya tadi waktu baru masuk di nyalakan
oleh dia sih )

" Ikut dong " tiba-tiba si Susi nyeletuk, oh iya ada
si susi.
wah dia yakin kita jadi transaksinya nih.

" Yeah..... ikut kemana ? " ledek gua.
" kemana dikau pergi mas Joni " jawab dia seperti
kalimat pertanyaan yah ?

Singkat kata gua berhasil ngewe sama ke-dua pramuria
Dynasty !
ternyata mereka kerja disana, bukan di lokasari, walau
kost nya di sini.
Dan saat gua ngasih ongkos mandi yang dua kali. gua
ambil uangnya
dari dompet kunci mobil saja (biasakan isi dompet
kunci mobil uang pas buat nyogok polis, 50an dua buah
di sisipan berbeda, satu juga boleh sih
karena biasanya terpakai cuma satu untuk 'titip
sidang' )

Gua mandi beneran dua kali, sebelum ngewe dan sesudah
ngewe.

Cerita ngewenya tidak usah deh. Normal saja kok, cuma
ngewe dengan 2
cewe prof saja tapi mereka mencapai O lebih dari
sekali !
Gayanya juga biasa saja, ada tradisional, doggie
style, dan cewe diatas menghadap kaki kita dan
menghadap muka kita.
mereka yah ganti-gantian jilatin alat kelamin kami
yang kebetulan sedang
ber tempur, untuk mendinginkan perang gitu....

Saat selesai, tanpa di tagih. gua bayar dulu 100 ribu
nya.
(takut di tagih lebih )
Benar saja si susi minta tambahan karena merasa punya
andil.
Tapi gua kaga kasih. Dia yang nyosor ikut kok !
Masak gua di peras ?

Nah dapat tuh gua 100 ribu untuk 2 cewe prof yang
tarifnya diatas 250ribu
short time kalo di tempat kerjanya. Tentu pakai KONDOM
!
Kantungilah selalu Young-young ulir di dompet beberapa
buah !
 
wah cerita cerita lama nih... ane ada juga koleksi dari 17th.com jaman dulu dalam bentuk rar
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd