Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Ritual Dewi Kesuburan (Beauty and Beast Series)

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Beauty and Beast Series

Ritual Dewi Kesuburan

Julie 18 - Mulai Tak Malu

ME6DVJJ_t.jpg

Julie

-------------------------------



Suasana rumah itu benar-benar gelap dan sunyi ditambah suara guyuran hujan yang terjadi cukup deras diluar menambah suasana sepi di tempat itu.

Dengan langkah gontai menyalakan lampu rumah itu lalu pak Camat pun masuk menuju ke kamarnya

" Akhirnya aku kembali ke kehidupan lama ku... Para warga bahagia karena ritual berhasil tapi aku.... Sepi.... Suasana kembali sepi seperti dulu.... Huffftt.... Terima saja Tono... Meski kamu mencintai nya... Tapi dia memang terlalu indah untuk mu... Huffftt " ucap pak Camat sambil berjalan menuju ke kamarnya.

Pak Tono bingung dimana kedua anaknya, biasanya jam segini mereka berada di ruang tengah, tapi entah mengapa rumah terasa kosong.

..............

.
.
.
.
.

FLASHBACK.....

Pagi itu pak camat bersama pak wakil Camat berangkat dengan mobil dinas milik kecamatan.

Sekitar 2 jam perjalanan mereka pun sampai di lokasi diklat di sebuah hotel yang memang sudah disewa PEMDA setempat.

Bersama puluhan Camat lain mereka pun menjalani Diklat yang cukup berat disana. Selama menjalani diklat pak camat terlihat tak bisa berkonsenstrasi.

Meski dirinya ada didalam kelas, tapi pikirannya tak pernah bisa pergi dari sosok Julie. Gadis yang sangat ia cintai.

Pak Camat tau jika mungkin pertemuan nya tadi pagi bisa menjadi pertemuan terakhir nya dengan Julie yang sangat ia cintai.

Bahkan malam pertama tidur di hotel itu pak camat benar-benar tak bisa tidur malam itu.

Pikiran nya terus saja tertuju pada Julie, gadis cantik yang benar-benar bisa membuat dirinya tergila gila bahkan melebihi dengan istrinya dulu.

Kecantikan, kebaikan, tubuh mulus dan tentunya kehangatan tubuh Julie tak bisa pak Camat lupakan meski hanya semenit saja di tempat itu.

.
.
.

Hari pun berlalu, tiap mengikuti sesi kelas, entah mengapa pak Camat tak pernah bisa berkonsentrasi.

Hal itu tertangkap jelas oleh pak wakil Camat yang memperhatikan tingkah pak Camat yang terlihat bagaikan seorang pemuda yang sedang galau.

Malam itu di kamar merrka pak Camat kembali tak bisa tidur,

pak Wakil Camat yang peduli dengannya pun akhirnya bertanya

" Pak... Ada apa sih...?? Kok bebrapa hari ini bapak kayak e ngga bisa tidur... Aku lihat bapak yo ngga konsentrasi sama sekali pas kelas... Ada opo sih pak...?" tanya sahabat nya itu.

Karena memang mereka sudah dekat sejak dari masa kecil dulu, pak Camat pun bercerita tentang kegalauan hatinya.

Pak Camat bingung dan dilema dengan dua pilihan yang ia miliki, dengan seksama pak pardi si wakil Camat pun mendengarkan cerita sahabat nya

" Lha... Bapak lebih cinta yang mana... Aku yakin pak Camat pasti punya sesuatu keinginan yang lebih dari yang lain.. "

" Aku pengen tanya sesuatu pak... Apakah bapak benar-benar mencintai mbak Julie...?? Ataukah rasa yang bapak miliki cuma nafsu birahi aja..? " tanya pak Wakil Camat yang benar-benar menohok hati pak Camat.

" Silahkan bapak pikirkan lagi... Dan jawaban yang muncul itulah perasaan bapak yang sesungguhnya... " ucap pak Wakil Camat lalu ia pun tertidur.


Perkataan pak wakil Camat tersebut membuat pak Camat kembali berpikir ulang,

ingatan nya kembali ke saat pertemuan pertamanya dengan gadis yang usianya 40 tahun lebih muda dengannya itu.

Pak Camat merasakan cinta pada pandangan pertama pada gadis manis itu.

Hingga malam itu akhirnya pak Camat pun membuat sebuah pilihan yang takkan pernah ia sesali...

.
.
.

Pagi itu pak Wakil Camat kaget melihat pak Camat yang kini sudah terlihat ceria,

bahkan diacara diklat pak Camat terlihat sangat antusias, meski usia nya sudah 60 tahun tapi pak Camat termasuk orang yang sangat cerdas.

Ia bahkan tak kalah dari bapak bapak lain yang usianya lebih muda jauh darinya.

Pak wakil Camat pun ikut bahagia melihat sahabatnya itu kembali semangat.

Hingga akhirnya hari terakhir pak Camat pun berkata jika ia ingin pergi ke suatu tempat terlebih dulu, sementara pak wakil Camat sudah kembali ke rumahnya.

Pak Camat pun pergi ke suatu tempat sendirian, ia dengan bus menuju ke suatu kota di daerah Timur pulau ini.

Disana pak camat pun mengunjungi suatu makam di daerah itu.

Di depan makam itu pak camat menangis sambil bersimpuh di depan malam yang ternyata adalah makam ibunya Tini dan Joko.

Disana pak Tono pun menangis dan meminta maaf pada mantan istrinya itu.

Setelah kembali ke desa pak Camat pun mengunjungi Mbah dukun terlebih dahulu

" Gimana leee.... Kamu udah siap...? Udah mantep...?" tanya mbah dukun sambil memberikan sebuah minuman untuk pak Camat.

" Iyo mbah... Aku siap... Aku udah mantep mbah...." jawab pak Camat

" Diminum lee.... Itu buat nambah kesuburan sama kejantanan mu... Kan habis ini bakal dipake terus lee..." ucap mbah dukun sambil tertawa yang membuat pak Camat malu.

Pak Camat pun langsung meminum minuman itu

" Sini lee... Syarat nya..." ucap mbah dukun. Pak Camat pun memberikan sebuah bingkisan pada mbah dukun.

" Yaudah leee... Tunggu disini... " ucap mbah dukun, lalu ia pergi ke dalam ruangan nya.

Sementara itu pak camat menunggu di ruang tamu itu.

Lama kelamaan pak camat mulai merasakan panas di tubuhnya, kemudian tiba-tiba panas itu menjalar semuanya ke kelamin pak Camat.

Pak Camat pun merasakan batang kemaluan nya mulai mengeras


" Aaa... Aahhh... Mmhhh... Aahhh..." entah mengapa tiba-tiba pak Camat merasakan perasaan aneh di kontol nya.

Karena penasaran pak Camat pun ingin melihat batang kemaluan nya itu.

Ia lihat kanan kiri untuk memastikan tempat itu tak ada yang melihat, setelah memastikan tempat itu sepi,
.
..
...

Pak Camat pun membuka celana nya dan BETAPA TERKEJUT NYA IA SAAT MELIHAT BATANG KEMALUAN nya......
...
..
.

Tak lama mbah dukun pun keluar dari kamarnya, sambil membawa sebotol air.

" ini leee... Segera diminum hari ini juga sebelum tengah malam... Diminumkan ke semua orang yo leee...." ucap mbah dukun

" Makasih Yo mbah... Aku ngga tau lagi gimana harus berterima kasih sama mbah." ucap Tono, mbah dukun pun tersenyum saja sambil menjawab

" Ngga ada yang perlu kamu berikan leee.... Sukses nya ritual kemarin udah jadi bayaran terbesar buat simbah ataupun semua warga desa ini leee.... Sekarang tinggal Tugas mu leee... Untuk mempertahankan dan melindungi serta menyayangi sepenuhnya....."

" Oh... Iyo le.... Gimana... +?!! Jamu simbah yang tadi kamu minum manjur to le...? " tanya mbah dukun penasaran.

" Iyo mbah... Gilaa.... Mantep banget mbah.... " ucap Tono dengan antusias

" Nah... Sekarang tinggal di uji coba leeee..." jawab mbah dukun.

Merrka pun ngobrol agak lama hingga sore dimana langit sudah mulai gelap.

Sebelum akhirnya pak Camat memutuskan untuk pulang
..............

.
.
.
.
.

Pak Camat pun akhirnya sampai di depan kamarnya, dengan perlahan pak Camat pun membuka pintu kamarnya dan saat pintu kamar itu terbuka tiba-tiba



Bruugggghhhhh.........

Tas yang dibawa pak Camat pun jatuh dan lepas dari tangan pak Camat.

Pria 60 tahun itu hanya bisa diam dan terbelalak karena kaget melihat sesuatu di depan mata nya,

ia bahkan berkali-kali mencoba mencubit tangannya sendiri untuk membuktikan jika yang ia lihat bukanlah mimpi.

Bahwa sosok bidadari yang sedang tidur dengan Tini itu nyata, bukan hanya bayangan nya saja yang terus muncul di tiap mimpi pak Camat.

" MBAK JULIE....!!!!" Ucap pak Camat kaget melihat Julie yang memakai daster batik lengan panjang itu sedang tidur di kamarnya bersama dengan Tini di sebelah nya.

Pak Camat bagaikan masih tak percaya berjalan mendekati ranjang dimana Julie sedang tidur.


Hingga ia pun sampai di tepi ranjang itu, dengan hati-hati pak Camat coba menyentuh tangan Julie untuk memastikan jika itu bukanlah mimpi melainkan kenyataan.

Dengan satu sentuhan pak Camat pun mencolek lengan Julie,

dan.... Benar saja sosok didepan matanya itu adalah Julie asli dan bukan bayangan atau khayalan nya saja.

Seketika pak Camat pun terduduk sambil menundukkan kepala nya.

Sedangkan colekan tangan pak camat tadi membangunkan Julie dari tidurnya,

dalam kondisi masih belum bangun sepenuhnya Julie pun meregangkan tubuhnya lalu ia melihat ke kanan dan kiri,

dan ia pun juga kaget melihat pak Camat yang sedang terduduk di samping ranjang

" Lho.... Bapak...???!!! Udah pulang ya...?!!" tanya Julie. Namun pak Camat pun masih terlihat terduduk di samping ranjang tanpa menjawab.

.
.
.

Julie yang bingung pun bangun dari tidurnya

" Pak... Bapak...??!! Ada apa pak??pak....?? Pak Tono...??!!" tanya Julie yang penasaran mengapa pak Camat hanya diam saja di lantai itu.

Julie pun turun dari ranjang nya dan mendekati pak Camat yang masih terdiam itu.

" Pak...!!! Bapak kenapa...??!! Bapak sakit...??!! Pak... Pak Tonohhh... Aahhh..... "

ucap Julie terputus saat tiba-tiba pak Camat bangkit dan memeluk tubuh Julie dengan erat bagaikan tak ingin dilepas oleh pria 60 tahun itu.

Julie pun merasa sesak karena kencang nya pelukan duda tua itu.

Tapi.... Tanpa pernah Julie duga ternyata pak camat dari tadi menangis

" Pak..... Bapak kenapa...?!! Ada masalah apa pak...??" tanya Julie sambil mencoba menenangkan duda tua itu sambil mengelus punggung pak Camat.



Julie pun membiarkan pak Camat untuk memeluknya agak lama untuk menenangkan pria 60 tahun itu.

" Ada Apa pak...?? Apa ada masalah...?? Ceritakan pada Julie pak...!! " ucap Julie coba menenangkan pak Camat.

Pak Camat pun mengangkat kepala nya dan kini wajah mereka berhadapan

" Ngggaaaa.... Adaaaa apaaa apaaa mbakkk..... Bapakkk cumaaa bahagiiaa ajaaahh.... " ucap pak Camat sambil meneteskan air mata.

Sebuah air mata kebahagiaan yang amat luar biasa yang dirasakan pak camat.

Melihat pak Camat menangis Julie pun ikut menangis

" Teruuusss.... Kenaapaaa bapakkkk nagiissshh... Hhiii... Hhhiikkss... " ucap Julie yang ikut menangis melihat pak Camat menangis.

Wajah sedih Julie justru membuat pak Camat tersenyum.

Tangan pria tua itu kini berada di wajah Julie, pak Camat pun menghapus air mata di pipi Julie sambil menatap wajah gadis yang amat ia cintai itu

" Bapak bahagia mbakk.... Bapak sangat bahagia karena mbak Julie tetapphh.. Disiniii... Bapakkk pikirrr bapakkk akann kehilangann mbakk julieee.. Selamanyaaa.... Bapakkk bersyukur mbak...." ucap pak Camat yang membuat hati Julie ber bunga bunga.

.
.
.



ME6DVJJ_t.jpg

Julie​



Julie pun memeluk tubuh hitam duda tua itu. Begitupun pak Camat yang balas memeluk gadis cantik berkulit putih.

Tak lama kemudian tangan pak Camat kini sudah berada di wajah Julie, ia kembali hapus air mata Julie di pipi mulus gadis itu,

dan saat mata mereka sudah bertemu entah siapa yang memulai tiba-tiba wajah mereka sudah saling mendekat dan.....


Cupppphhhhh... Mmmhhhh...Mpphhhh......

Tak butuh waktu lama untuk bibir pasangan beda usia 40 tahun itu untuk saling menyatu.

Sebuah ciuman bibir penuh cinta bukan sekedar birahi pun terjadi diantara mereka.


Cuuuppphh... Mmhh... Mpphhh... Cupphh... Cuppphh... Mmuuaacchh... Mmhhh... Cupphhh... Mmmpphh....

Bagaikan kehausan keduanya pun mulai saling menghisap ludah pasangan nya, lidah keduanya pun sudah saling membelit satu sama lain.

Ciuman penuh cinta itu kini berubah menjadi ciuman penuh nafsu dan gairah pria dsn wanita dewasa yang sudah benar-benar kangen dengan pasangan nya ini.

" Paakkhhh... Mmmhhh... Mpphhhh... Cupphhhh.... Mmhhh...." sambil memiringkan kepala nya Julie pun terus membalas ciuman panas duda tua itu.


Sekitar 5 menit bibir mereka tak mau melepas bibir pasangan nya,

kini ciuman pak Camat pun berpindah, ia ciumi kening Julie kemudian



Cupppphhh.... Cuppphhhhh......

Dua kali ciuman pak Camat di mata kanan dan kiri Julie seakan berkata pada Julie untuk jangan menangis dan bersedih.

Ciuman duda tua itupun kini berpindah ke hidung, pipi, dagu dan kemudian....


Cuupphhh.... Mmmhhh... Mbakkkhh... Julieeehh... Mmpphh.... Cupphhh...

Ciuman pak Camat kembali ke bibir manis Julie, kini tangan Julie pun ia gantungkan di leher pak Camat agar pria tua itu lebih leluasa berciuman dengannya.

Tiba-tiba pak camat pun bangkit dan mengangkat lalu membopong tubuh Julie di tangan nya

" Ahhh... Pakkkhh... Cupphhh... Mmpphhh.... Mmmhhh...." Pak Camat benar-benar tak membiarkan bibir wanita pujaan nya itu lepas dari mulutnya.

Rasa manis dari ludah dan bibir Julie selalu membuat pak Camat kecanduan untuk selalu menikmati nya tiap saat.

Sambil terus menyatukan mulut mereka, pak Camat pun membopong tubuh Julie dan berjalan menuju ke ranjang kamar itu.

.
.
.

ME6DVJH_t.jpg

Julie​

Dengan perlahan pak Camat pun membaringkan Julie di ranjang itu.

" Hehe... Mbakkhh.. Bapakkk. Kangenn. Bamgettt... Sama mbakk. Julieee... Cupphhh... Mmhhh...." ucap pak Camat sambil membaringkan Julie di ranjang.


Pak Camat pun bersiap untuk naik ke ranjang dan melakukan hal yang ia inginkan tapi.

Saat akan naik ke ranjang tiba-tiba pak Camat kaget sekaligus baru sadar jika ternyata Tini,

anaknya sudah bangun dan melihat Kemesraan yang sedang ia lakukan bersama wanita yang usianya bahkan 15 tahun lebih muda dari anaknya itu.

Pak Camat pun kaget dan langsung melepaskan Julie,

Julie yang ikut kaget pun menoleh ke arah samping dan lebih kaget lagi melihat Tini yang sedari tadi melihat apa yang ia dan ayah wanita yang lebih tua darinya itu lakukan.

Seketika wajah putih Julie pun berubah menjadi merah,karena menahan malu.

Pak Camat pun segera bangkit dan berdiri di samping ranjang seakan akan tak terjadi apapun tadi

" Mmmm... Mmm... Tini udah bangun yo.... Yok mbak Julie... Tini kita makan malam dulu... Bapak udah beli makanan..." ucap pak Camat dengan sangat canggung,

.
.
.

lalu pria tua itupun langsung berjalan keluar dari kamar dengan perasaan campur aduk.

Kini Julie dan Tini pun bertatapan, Julie
terlihat sangat malu dan canggung.

Tapi tiba-tiba Tini tersenyum sinis tapi senyuman itu adalah senyuman yang penuh arti dari putri pak Camat itu.

" Hmmm... Mmmmm.... Ayo mbak makan...." ajak Julie sambil bangkit dari ranjang.

Dengan diikuti Tini merrka pun menuju ke ruang makan yang baru saja di tata pak Camat, yang kini pergi ke kamar Joko untuk membangunkan anak nya itu.

.
.
.

Tak lama mereka pun sudah berada di meja makan untuk makan malam, suasana di meja makan itupun terlihat sangat canggung,

entah mengapa Tini dari tadi senyum senyum sendiri melihat ke arah dua orang yang duduk di hadapan nya yaitu ayahnya dan Julie.

Karena memang posisi duduk nya dibagi menjadi dua dua berhadapan,

dimana Tini dan joko duduk bersebelahan dan pak Camat dengan Julie duduk bersebelahan di hadapan kedua anaknya itu.

Mereka pun memulai malam dengan minum susu yang sudah dicampur air dari dukun yang didapatkan pak camat kemarin.

Saat semuanya asyik makan pak Camat malah terlihat kembali galau.

Julie yang melihat pria tua itu galau pun menegurnya

" Pak... Bapak ngga makan...? Atau mau Julie ambilin..??!" tanya Julie.

Lalu gadis cantik itu mengambil piring pak Camat dan mengambilkan makan untuk pak camat.

Pak Camat pun tersenyum melihat Julie yang mengingatkan nya pada almarhum istrinya dulu yang selalu mengambil kan makan untuknya.

.
.

Seketika kegalauan di wajah pak Camat pun hilang, ia dengan semangat menghabiskan sate kambing yang ia beli tadi.

Julie pun hanya tersenyum melihat pak Camat kembali ceria dan semangat.

Dan satu hal lagi yang Julie tau, yaitu jika pak camat sudah makan sate kambing maka tandanya malam ini,

ia harus menyiapkan stamina lebih untuk melayani si Pejantan 60 tahun tuanya itu.

Membayangkan kejadian yang sebentar lagi kemungkinan akan terjadi membuat Julie justru senyum senyum sendiri,

ia sudah membayangkan bagaimana pria tua tapi sangat jantan ini akan membuatnya menjadi wanita sepenuhnya sebentar lagi...

Mereka pun lanjut makan, namun suasana kini tak lagi canggung karena beberapa candaan pak Camat.

.
.
.

Hingga sekitar jam 8 malam mereka pun selesai makan malam,

saat pak camat hendak mengambil piring dan mencuci nya, tiba-tiba

" Ngga usah pak... Biar Julie aja... Bapak mandi aja dulu... Udah malem pak... Nanti tambah dingin lho..." ucap Julie sambil tersenyum manis ke arah pria tua itu.

Senyuman cantik Julie yang kembali membuat jantung duda tua itu kembali berdegup dengan kencang.

" Eh... Ngga usah mbak... Nanti ngerepotin mbak Julie.... Biar bapak aja mbak... " ucap pak Camat, tapi Julie kembali menahan nya

" Ihh... Bapak... Biar Julie aja... Julie udah bisa kok pak... Tenang aja jangan khawatir.. Hehhe.... Mending bapak mandi aja dulu entar keburu kemaleman... " ucap Julie

Julie pun memaksa dengan sikap yang manja yang membuat pak Camat menjadi gemas.

.
.
.

Akhirnya pak Camat pun mengalah dan dengan senyuman mengembang di wajahnya pak camat pun menuju ke kamar mandi untuk mandi,

sementara Julie pun mulai mencuci piring, tapi Julie memakai sarung tangan karet yang ia beli di pasar bersama bu sri tempo hari.

Dikamar mandi, pak Camat yang merasa amat bahagia pun bahkan hingga bersiul siul sendiri.

Ia amat bahagia melihat Julie yang kini semakin menunjukan tanda bahwa dirinya adalah seorang ISTRI IDAMAN yang selama ini dicari oleh duda satu ini.

Wajah cantik, kulit putih mulus, tubuh mungil namun menggoda, sifat manja, wangi tubuh dan semua yang ada didalam diri Julie adalah idaman beberapa orang termasuk pak Camat.


.
.
.

Sambil mandi ia membayangkan bagaimana jika JULIE menjadi ISTRI SAH nya, pasti hidup pak Camat akan selalu bahagia.

Membayangkan dirinya bisa menikahi Julie secara resmi membuat batang kemaluan pak Camat pun tiba-tiba membesar, pak Camat sendiri kaget dengan ukuran penisnya itu.



Gairah nya tiba-tiba membesar begitu pun alat kemaluan pak Camat yang juga membesar,

bukan hanya karena membayangkan Julie ataupun efek sate kambing tadi,

tapi ukuran kemaluan pak Camat membesar karena efek dari jamu yang diberikan mbah dukun tadi.

Pak Camat pun kaget saat ia menggengam kontol nya sendiri, ia tak menyangka jika diameter nya bisa sebesar ini dan panjangnya juga tak masuk akal.

Pegangan itu lama kelamaan menjadi sebuah elusan pelan

" Awasss aja mbak... Ngga akan bapak lepassiin malem ini dan seterusnya... Karena mbak Julie udah bersalah membuat kontol bapak jadi berdiri begini... Awas ya mbak... Malem ini bakal bapak buat mbak Julie menjerit jerit penuh kenikmatan... Hahahaha...." ucap pak Camat sambil mengelus elus batang kemaluan nya sendiri....

.
.
.
.

Sekitar 15 menit mencuci piring, Julie pun hampir menyelesaikan pekerjaan rumah tangga nya.

Saat Julie hendak membilas gelas terakhir yang ia cuci, Julie tak sadar jika ada seseorang pria berdiri dibelakang nya,

dan tiba-tiba sepasang tangan hitam memeluk tubuh mungil Julie dari belakang.

" Aahhhh..... Siappahhhh....?!" ucap Julie saat merasakan pelukan seseorang yang terasa sangat dingin itu.

" Hehe... Dingin ya mbak...??!! Benar kata mbak... Airnya dingin mbak..." ucap pak Camat dengan tubuh basah dan hanya tertutup handuk itu memeluk Julie dari belakang.


Wajah Julie pun langsung me merah merasakan ada sesuatu yang mulai bangkit dan sangat keras yang kini menyentuh bokong seksi nya itu.

" Ihh.. Bapak... Ada ada aja deh... Pakai baju dulu dong pak...." ucap Julie dengan sangat manja pada duda tua ini.

" Hehehe... Dingin e mbak... Butuh yang anget anget nih..." ucap pak Camat

sambil makin merapatkan pelukan nya sehingga batang kemaluan pak Camat semakin terdesak ke pantat empuk Julie.


" Ihh.. Pakkkkhhh.... Maluuu... Dilihatin mbak tiniiii samaaahh masshh jokooohh.... Aahhh... Mhhh" terlihat wajah Julie benar-benar merah merasakan benda keras itu semakin menempel ke bokong nya.

Sesaat kemudian pak Camat pun meraih wajah Julie dan ia tengokan wajah Julie ke samping dan..


Cuupphhhhh.... Mmhhh... Mpphhh....

Dengan Tak sabar pak Camat langsung melumat bibir manis Julie sambil memeluk nya dari belakang.

Julie yang kaget pun hampir saja melepaskan gelas di tangan nya,

tapi dengan sigap pak Camat berhasil menagkap gelas itu agar tak jatuh dan kini keduanya pun lanjut berciuman dengan ganas saat lidah mereka sudah saling ber taut.


Setelah meletakkan gelas itu, kini kedua tangan pak Camat pun memeluk perut Julie dengan mesra sambil ludah mereka mulai menetes di pipi keduanya.


.
.
.

Saat kedua nya sedang asyik berciuman bibir tiba-tiba....

" Bapak... Bapak....." suara Joko mengejutkan keduanya.

Dengan cepat Julie pun melepaskan pelukan pak Camat dan menjauh dari pria tua itu.

Saat keduanya berbalik badan mereka kaget melihat kedua anak pak Camat ono ternyata dari tadi masih berada di meja makan tepat di belakang tempat cuci piring.

Kedua anak pak Camat melihat Kemesraan ayahnya dengan gadis Chinese cantik yang usianya lebih muda dari kedua anak pak Camat itu


=============
END EPISODE 18
=============

Apakah yang akan terjadi pada Julie kedepan nya...!



----------------
Untuk season 2 episode 1 sudah Update di premium

Bagi yang pengen gabung premium bisa Chat aku langsung

Terimakasih
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd