Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Ritual Dewi Kesuburan (Beauty and Beast Series)

Status
Please reply by conversation.
Beauty and Beast Series

Ritual Dewi Kesuburan

Julie 17 - POV Julie

ME6DVJ2_t.jpg

Julie

-----------------------------

Julie pun bermimpi dirinya menjadi istri pak Camat dengan seorang bayi dalam perut Julie yang membesar,

dalam mimpi Julie terlihat pak Camat amat bahagia dan menciumi perut Julie dengan amat bahagia menyambut anak mereka.

Julie pun merasa amat bahagia hingga tanpa terasa ia meneteskan air mata kebahagiaan.



Ya......

Bersamaan dengan mimpi itu Julie sudah membuat keputusan terbesar dalam hidupnya
.
.
.
.
.

JULIE POV
===============

Aku tak pernah menyangka jika hidupku yang indah akan berakhir sperti ini.

Dari awal aku sudah punya feeling tak enak dengan ide dari Jihan untuk mencari Citra ke desa terpencil ini secara langsung.

Namun karena solidaritas kami, aku pun dengan terpaksa setuju untuk ikut dengan mereka ke tempat aneh ini.

Semuanya berjalan biasa saja, hingga lagi lagi mereka membuat keputusan yang menurutku amat tak benar.

Kenapa merrka harus memilih untuk berpencar ke tiap desa untuk mencari Citra??

Bukankah hal itu bisa kita lakukan bersama dibanding harus berpencar seperti ini.

Tapi karena suara ku minoritas, akhirnya aku harus menuruti keinginan teman temanku.

Aku kaget saat ternyata semua dari kami harus tinggal di tempat warga di tiap desa yang menjadi daerah pencarian kami.



Mereka pun mengantarku ke desa ini, disini aku pun berkenalan dengan keluarga Pak Camat yang bernama Tono ini beserta kedua anaknya yang cacat.

Aku merasakan keanehan dengan keluarga ini, sebenarnya aku amat sangat tak suka dengan semua ini.

Aku hanya ingin pulang, apalagi ditambah suasana horror dan aneh dirumah ini membuatku tak nyaman.
.
.
.

Tapi seiring waktu berjalan ku rasa tebakan ku salah.

Pak Tono ternyata adalah orang yang baik, setidaknya ia bahkan tak seaneh kedua anaknya.

Pak Tono selalu melayani ku dan berbaik hati padaku, ia pun banyak sekali membantu ku dalam misi mencari Citra.

Aku pun memulai pencarian di desa yang amat sangat aku tak suka ini.

Aku takut dengan semua hewan di tempat ini. Seumur hidup selain kucing peliharaan ku, aku tak pernah bersentuhan dengan hewan apapun.
.
.
.

Tapi pencarian ku dengan bantuan pak Camat sama sekali tak mendapat hasil positif.

Waktu berjalan hingga sudah saat nya Keputusan Gila kedua kembali teman temanku buat.

Aku benar-benar terkejut mendengar perkataan pak camat yang bilang jika Mereka memutuskan untuk memperpanjang waktu ditempat ini selama satu minggu.

Masalah lain mulai aku rasakan seperti salah satunya adalah masalah baju ganti ku yang sudah habis karena memang aku pikir kami hanya akan disini beberapa hari saja.

Ditambah lagi sesuatu yang membaik adalah kenapa pakaian ku selalu basah kuyup setiap aku bangun tidur??!!

Seumur hidup aku tak pernah mengalami yang namanya mencuci baju sendiri dengan menggunakan tangan,

hingga hari ini untuk pertama kalinya aku mencuci bajuku sendiri dengan tangan ku.

Aku pun meminta pak Camat untuk mengantarku ke tempat penjual pakaian,

disana aku tak menyangka jika ada beberapa preman pasar yang ingin berbuat jahat padaku, saat aku benar-benar ketakutan.

Tak kuduga, tiba-tiba pak Camat datang dan menyelamatkanku. Aku merasa ber hutang budi pada pak camat.

Aku mulai merasa pak Camat adalah pria yang baik sebagai figur seorang ayah ia amat menyayangi dan melindungi ku.


.
.
.

Aku pun mulai merasa nyaman dengan pria tua yang kini ku anggap seperti Pakde ku sendiri.

Aku pun kini mulai mengenal dan tak aneh lagi dengan sikap Tini, putri pak Camat, yang meski ia punya kekurangan, tapi sebenarnya Tini adalah wanita yang baik.

Semua berjalan baik-baik saja ditempat itu...

.
.
.

Hingga sebuah ritual diadakan di desa itu.

Aku berangkat bersama bu Sri dan Tini menuju ke lokasi aku kaget saat melihat semua orang di desa ini sudah berkumpul di lapangan besar itu.

Aku bertanya pada Bu Sri tentang festival apa ini??!!

Namun ia hanya menjawab jika ini adalah pesta rakyat yang sudah sangat lama tak diadakan.

Bu Sri mengajak ku untuk memilih makan siang kami, setelah mendapat makanan kami,

Bu Sri mengajak ku untuk makan di sebuah Gubug yang jauh dari keramaian itu tapi entah kenapa setelah makan tiba-tiba pandangan ku mulai gelap, kepala ku luar biasa pusing,


Lalu aku pun pingsan......

Aku terbangun dengan keadaan hanya memakai satu lembar pakaian di tubuhku, tapi bukan hanya hal itu yang aneh.

Aku baru sadar jika diriku kini berada dalam rendaman cairan aneh berwarna merah pekat bagaikan darah.

Dan saat aku lihat dan rasakan dengan sesama ternyata cairan itu adalah darah hewan.

Aku kaget setengah mati, tapi entah mengapa tubuhku tak bisa dikendalikan.

Aku pun kembali pingsan karena tak kuat lagi menahan semua itu.

.
.
.

Tak lama aku kembali sadar dari pingsan ku, aku kembali dikejutkan karena kini diriku sudah berada di sebuah panggung di tengah tengah kerumunan warga dengan posisi diriku yang terikat di sana sini .

Diatas panggung aneh itu hanya ada aku, seekor sapi dan seorang kakek kakek yang terlihat seperti dukun.

Kali ini yang membuatku lebih takut bukanlah seekor sapi di samping ku.

Melainkan sosok kakek kakek yang terlihat sangat mencurigakan itu.

Aku kembali dikejutkan dengan apa yang dilakukan oleh kakek itu,

tiba-tiba ia mendekat ke arah Sapi di samping ku dan kakek tua itu mulai meremasi susu sapi itu hingga mengeluarkan banyak sekali susu segar yang ia tampung di sebuah wadah.



Entah mengapa melihat pemerahan susu sapi itu membuatku ngilu, dan tiba-tiba entah mengapa kedua payudara ku juga terasa seperti ber denyut dengan kencang,

aku merasakan sensasi aneh yang belum pernah ku alami.

Sensasi gatal luar biasa di bagian intim ku mulai terasa.


.
.
.

Tiba-tiba hal yang paling mengejutkan dalam hidupku terjadi, kakek tua itu berjalan ke arahku,

lalu ia mengucapkan bebrapa kalimat yang aku sendiri tak tau itu apa.

Tiba-tiba tubuhku tak bisa digerakkan, aku hanya terdiam saat kakek tua itu membuka kain yang menutup tubuhku.

Aku pun kaget setengah mati saat tiba-tiba tangan kakek dukun itu sudah berada di dada ku.

Dan dengan semena mena kakek tua itu meremasi payudara ku, aku benar-benar kaget,

kedua mata ku terbelalak saat tiba-tiba banyak sekali ASI yang keluar dari payudara ku yang kurasakan seperti bertambah besar dan berat akhir akhir ini, aku bingung....



"bukankah ASI hanya bisa keluar dari wanita yang pernah hamil... Tapi... Aku saja masih perawan... Tak mungkin aku bisa mengeluarkan ASI seperti itu..." ucap ku dalam hati.



Dan air mata pun mulai menetes keluar dari mata ku.

Aku tak menyangka jika diriku bisa mendapatkan pelecehan yang amat sangat menakutkan seperti ini.

Dihadapan ribuan warga diriku dilecehkan seperti ini, dan anehnya aku tak tau mengapa tubuhku tak bisa digerakkan.

Aku pun coba meminta tolong namun suara ku sama sekali tak keluar dari mulut ku.

Sesaat kemudian ingatan ku kembali pada saat pak Camat menyelamatkan ku di pasar,

aku benar-benar berharap pak Camat kembali menyelamatkan ku kali ini,

namun sayang sekali sosok pria itu sama sekali tak kudapati disana.

ME6DVJ4_t.jpg

Julie​


Harapan ku satu satunya sudah hilang. Aku pun terkejut mengetahui jika diriku dijadikan persembahan sebuah RITUAL ANEH désa itu.

Semakin lama remasan kakek tua itu semakin kuat, dan tubuhku ku semakin lemas

hingga akhirnya aku pun kembali pingsan karena sudah terlalu stress dan shock mendapati diriku diperlakukan seperti itu oleh orang orang di desa itu.

.
.
.

Aku kembali bangun dari pingsan ku saat kudapati diriku berada di sebuah ranjang besar.

Saat aku melihat ke samping, aku bisa melihat Dengan jelas sebuah foto keluarga dan kuyakini jika foto itu adalah foto pak Camat dan keluarga nya.

Aku pun yakin jika tempat ini adalah kamar utama rumah pak camat yang notabene aku belum pernah masuk.

Aku pun bersyukur karena ku yakin jika saat aku pingsan tadi, pak Camat berhasil menyelamatkan ku dari Ritual aneh itu.

Aku pun tersenyum saat melihat foto masa muda pak camat yang terlihat berbeda dari sekarang.

.
.
.

Tapi tiba-tiba aku kembali teringat dengan peristiwa yang baru saja menimpa ku,

aku yakin jika itu bukanlah mimpi karena rasa sakit yang kurasakan benar-benar nyata dan masih terasa hingga sekarang.

Aku pun menjerit ketakutan saat teringat kejadian memilukan itu.

Aku merasa takut sekaligus bingung, Tapi entah mengapa kini aku dengan pakaian ku sebelumnya berada di kamar pak Camat ini.

Tak lama pemilik kamar ini pun masuk. Ia menanyakan keadaan ku, aku pun hanya bisa menangis dan pak Camat pun memeluk ku.

Ia mencoba menenangkan ku, sambil memberikan minum padaku.

Aku yang merasa samgag haus pun menghabiskan air itu dan entah mengapa tubuhku terasa aneh.

Entah mengapa pelukan pak Camat semakin terasa nyaman dan membuatku Terlena karena kehangatan pelukan pria itu.

Pikiran ku pun mulai tenang dengan perkataan perkataan yang keluar dari mulut pak Camat.

.
.
.

Hingga sebuah kejadian yang tak pernah kuduga terjadi tiba-tiba entah mengapa wajah pak Camat semakin dekat ke wajahku,

aku pun merasa aneh sekaligus malu, aku tak tau kenapa dengan tubuhku sendiri.

Disaat pikiran ku sedang kalut tiba-tiba...



Cuupppphhhh.... Mmmhhhhh....

Bibir pak Camat sudah berada di bibir ku, ia daratkan sebuah ciuman yang terasa amat hangat di bibirku.

Aku benar-benar kaget dengan tindakan yang dilakukan pak Camat itu.

Aku tak habis pikir bagaimana seorang yang sangat ku hormati di desa itu ternyata sanggup mencuri sesuatu yang menurutku penting.



Ya....

Pria 60 tahun sudah mencuri CIUMAN PERTAMA ku.

Tapi bukannya merasa sedih atau takut, entah mengapa aku justru memejamkan mata dan membiarkan ciuman pria itu semakin panas mencumbui bibirku.

Aku yang belum pernah berciuman sebelumnya jelas kewalahan dengan aksi yang dilakukan pak camat itu.

Aku yang seharusnya melawan dan berontak entah mengapa justru pasrah dan malah menutup mata seperti pasangan kekasih di film film.

Aksi mesum nya ternyata tak sampai disitu, diluar yang kuduga pak Camat tiba-tiba sudah mulai melepaskan seluruh pakaian yang menempel di tubuhku.

Ciuman pria itupun mulai beralih ke tubuhku yang lain,

sedikit demi sedikit aku mulai merasakan sebuah sensasi yang sebelumnya belum pernah ku rasakan.

.
.

Tangan pak Camat juga kini mulai berani menjamah bagian selangkangan ku, aku benar-benar tak bisa melawan.

Rasa aneh bercampur nikmat di tubuhku semakin terasa dan bagaikan akan meledak.

Hingga akhirnya rasa itu tak tertahan lagi. Aku pun pipis di ranjang itu dan pak Camat menyebutnya Dengan cairan cinta.

Pak Camat pun terus memberikan minuman minuman aneh padaku

yang membuat pikiran ku yang harusnya khawatir dan takut karena sedang diperkosa justru menjadi lebih Rileks setelah minum.
.
.
.

Pelecehan pun terus berlanjut, pak Camat kini mengarahkan tangan ku ke sebuah benda yang saat terpegang rasanya benar-benar aneh.

Seperti sebuah tongkat baseball namun diamèter nya lebih besar lagi.

Benda itu juga terasa panas dan seperti ada urat yang berdenyut.

Aku pun kaget dan langsung melepaskan benda yang ternyata adalah alat kelamin pria milik pak Camat.

Aku kaget dan takut untuk pertama kalinya melihat kemaluan pria dari dekat,

ukurannya benar-benar tak masuk akal Untuk dilihat dan jauh dari yang ku tahu saat pelajar biologi SMA dulu.

Melihat tatapan aneh pak Camat membuatku makin ketakutan apalagi sebuah perkataan nya yang membuat seluruh Bulu di tubuhku merinding.




Ya....

Pak Camat bilang jika ia ingin mengambil sesuatu ku yang paling penting sebagai seorang wanita. Yaitu keperawanan ku.

Aku jelas mencoba berontak sekuat mungkin, kurasa ia sudah gila dan ingin memperkosa ku,

yang ia bilang juga merupakan sebuah prosesi di ritual desa itu.

Aku pun semakin panik mengingat peristiwa ritual aneh tadi hingga.

.
.
.

Tiba-tiba pria itu sudah memposisikan kemaluan nya di antara kedua paha ku yang ia buka lebar tadi.

Dengan segala yang kubisa akupun memohon benar-benar dan melawan sekuat tenaga namun semua nya sia sia.

Saat pria itu sudah mulai memasukan kemaluan nya kedalam kemaluan ku.

Aku mulai merasakan rasa sakit luar biasa di vagina ku,

aku merasakan vagina ku seperti terbakar dan sobek karena terlalu besar nya ukuran kemaluan pak Camat.

Aku pun menangis dan berteriak minta tolong tapi semua tetap sia sia saja.

Pak camat yang ku kira adalah seseorang yang baik ternyata ia hanyalah seorang monster yang tega merebut mahkota ku sebagai seorang wanita.

.
.
.

Malam itu benar-benar menjadi mimpi buruk bagiku, rasa sakit yang sudah tak bisa ku tahan membuatku seketika pingsan.

Aku benar-benar merasa sedih karena keperawanan yang sudah kujaga untuk suami impian ku kelak, kini sudah direnggut dan diambil paksa oleh pria desa itu.

.
.
.

Pagi harinya saat bangun dari mimpi buruk ku malam itu, aku bisa merasakan rasa sakit dan perih di vagina ku.

Hal ini membuktikan jika semua kejadian malam tadi bukanlah mimpi buruk saja,

apalagi saat kulihat noda bercak darah di sprei ranjang itu.

Aku pun menangis meratapi nasib buruk yang menimpa ku, pak Camat pun datang dengan penuh perhatian padaku.

Selama bebrapa hari pak Camat justru bertindak sangat berbeda dengan saat memperkosa ku dulu.

Pak Camat kini justru memberikan perhatian dan kasih sayang yang sangat besar padaku.

Hal ini membuatku semakin bingung, apakah pak Camat adalah orang yang baik

seperti yang ia tunjukkan sekarang atau sebenarnya ia adalah pria jahat seperti malam Itu ia mengambil keperawanan ku.



Entah mengapa aku yang seharusnya membenci pria itu justru kini aku merasakan perasaan yang sebaliknya.



Kini diriku justru semakin terikat dengan pak Camat,

bahkan kini diriku dengan suka rela sudah PINDAH KE KAMAR pak Camat dan selalu tidur Sekamar dan SE RANJANG dengan pak Camat.



Pak Camat pun kini berkali-kali menyentuh ku, ia pun sudah berkali-kali menyetubuhi ku kadang dengan ganas tapi kadang dengan mesra yang membuatku hanyut dengan permainan seks pria itu.



Aku yang sebelumnya awam dengan hal berbau seksual seperti itu, kini pak Camat mengajari ku semua nya.

Entah mengapa aku selalu pasrah saat pria tua itu sudah mencumbui diriku.

Bahkan kini aku mulai merasakan perasaan aneh pada pak camat, bahkan saat ia pergi bekerja aku kadang merasa sangat RINDU dengan pria 60 tahun itu.

Entah mengapa aku tak bisa mengendalikan tubuh dan pikiran ku sampai sekarang.

Sebenarnya ada satu hal yang lebih ku takuti dan ku khawatirkan adalah pak Camat selalu mengeluarkan sperma nya kedalam Liang kemaluan ku.

Sebagai seorang wanita normal aku jelas tau konsekuensi terbesar yang bisa terjadi jika sperma seorang pria masuk ke rahim seorang wanita,

apalagi aku juga adalah wanita normal yang juga subur,

Aku jelas sangat takut jika diriku bisa dan mungkin hamil dari pria yang bahkan usianya lebih tua dari ayahku itu.


.
..
...

Malam itu akupun menangis karena takut kemungkinan aku bisa hamil dari hubungan seks yang kulakukan berkali-kali dengan pak camat.



Tapi....

Malam itu pak Camat mendekap ku, ia menenangkan emosi ku yang sedang menggebu gebu.

Sesaat kemudian sebuah kalimat masuk begitu indah ke telinga ku, sebuah kalimat yang membuat hatiku begitu bahagia.

" Mbak Julie... Bapak mencintai mu..." ucapan pak Camat yang berhasil membuat hatiku tenang,

entah mengapa aku merasa bahagia saat seorang pria tua menyatakan cinta padaku.

Aku pun merasa amat bahagia saat malam itu setelah menyetubuhi ku pak Camat mengutarakan perasaan nya padaku,

meski tak menjawab nya namun hatiku menjawab cinta nya.

Entah mengapa aku sendiri bingung kenapa aku bisa seperti ini...
.
..
...

Aku mulai cemburu saat pak camat tidur dengan ku tapi membahas istrinya dulu...!!

Aku merasa kangen tiap pak Camat pergi...!!

Aku merasa ketagihan dengan kemesraan yang selalu ia berikan..!!

Ada Apa denganku...??!!



Apakah jangan jangan aku mulai JATUH CINTA dengan pria ini..??!!

Pria yang sudah tega memperkosa ku..??!

Pria yang sudah mengambil keperawanan yang sudah kujaga selama ini...??!

Pria desa yang bahkan usianya hampir sama dengan nenek ku...??!!

Seorang pria yang berstatus duda dengan 2 anak yang bahkan usia anaknya
Bagaimana aku bisa jatuh cinta dengan pria seperti itu...??!!.
...
..

.

Tidak .... Tidak mungkin... Tidak mungkin... Mungkin aku sudah gila.

Hingga pagi itu pak camat Pergi untuk bebrapa waktu untuk mengikuti sebuah acara di kota.

Ia meninggalkan ku sendiri di rumah ini. Entah mengapa Selama dirumah Ini aku selalu merindukan kehadiran pria 60 tahun yang selalu tidur memeluk ku di ranjang ini.

Semakin dekat dengan hari kepulangan ku, justru aku semakin merasa sedih dan tak ingin pulang.

Aku merasakan keterkaitan dengan desa ini, terutama dengan pak Camat.

Padahal seharusnya aku menjadi orang yang paling membenci pak Camat yang sudah tega memperkosa ku.

Selama bebrapa hari aku selalu ditemani oleh Bu Sri, dan berkali-kali juga kami mengobrol.

Bu Sri selalu mengatakan jika aku adalah orang yang sangat penting jasanya untuk desa ini.

Aku jelas merasa Tersanjung dengan perkataan Bu Sri.

Bahkan saat aku keluar rumah untuk membeli sesuatu Para warga pun menyambut dan menyapa ku dengan sangat ramah dan baik.

Bahkan jika aku membeli sesuatu di desa ini, tak pernah sekalipun aku membayar,

meski aku bersikeras untuk membayar, tapi tak ada satu penjual apapun yang menerima uang ku.

Mereka menganggap ku sebagai pahlawan mereka.

Bu Sri pun banyak bercerita tentang sejarah desa ini yang sempat mengalami musibah besar dan kekeringan besar.

.
.
.

Namun semua berhasil diatasi dengan Ritual persembahan yang juga telah mereka lakukan padaku.

Bu Sri pun juga bercerita banyak tentang masalalu dan bagaimana pengorbanan pak Camat demi desa dan masyarakat disini.

Ia tak pernah bahagia karena setelah melahirkan istrinya langsung meninggal, aku pun merasa iba mendengar cerita itu.

Tapi Bu Sri berkata jika tak pernah melihat senyuman seperti yang ia lihat kemarin di wajah pak Camat.

Bu Sri mengatakan jika aku hanyalah satu satunya alasan pak camat bisa kembali merasakan kebahagiaan nya yang hilang selama 60 tahun ini.

Sedikit demi sedikit perkataan bu Sri itu masuk ke pikiran ku.

Aku kini semakin sering memimpikan Kemesraan dengan pria Yang lebih tua dari ayahku itu.

.
.
.

Hingga malam itu, tepat jumat malam aku yang juga malam terkahir kami sesuai rencana, aku berkali-kali coba menghubungi Rina, Sarah, maupun Jihan.

Aku bahkan dengan diantar oleh Bu Sri sempat pergi ke rumah yang harusnya ditempati oleh Rina,

tapi rumah itu kosong dan bahkan mobil Rina sudah tak ada dirumah itu. Aku pun bingung dengan semua ini

" Apakah merrka sudah pergi dan meninggalkan ku...?" ucapku dalam hati.


Malam itu aku tidur bersama dengan Mbak Tini, anak pak Camat. Aku pun sekalian berpamitan dengan Tini sambil memasukan barang ke koper ku.

Aku berencana untuk pulang besok hari meski sendirian tanpa teman temanku.

Aku berencana untuk minta diantar ke terminal terdekat dan berencana pulang dengan bus ataupun kereta.

Aku sudah membulatkan tekat untuk kembali ke kehidupan ku di Kota.

Saat aku sedang menata koper tiba-tiba mbak Tini memeluk ku dari belakang,

dan tanpa kuduga ternyata mbak Tini menangis sambil memeluk ku.


Ia bilang jika ia tak ingin Aku pergi. Hatiku pun terasa sakit mendengar putri pak camat itu menangis.

Aku tak tega melihat nya menangis seperti itu. Akupun mencoba Dengan segala cara yang kubisa untuk menenangkan Mbak Tini.

.
.
.

Malam itu aku berpikir banyak hal tentang semua yang terjadi padaku di desa ini.

Pikiran ku terbang kembali ke saat pertama aku datang hingga ritual aneh itu hingga hubungan ku dengan pak Camat sampai saat ini.

Entah mengapa didalam diriku berperang antara dua pilihan,

di satu sisi aku jelas ingin kembali ke kota dan menjalani hidupku secara normal lagi seperti sedia kala

tapi entah mengapa di Lubuk hatiku justru aku ingin tinggal disini SELAMANYA bersama keluarga ini dan tentunya bersama seorang pria yang kurasa menjadi Cinta pertama ku.



Ya....

Di saat gadis gadis seusai ku memiliki kekasih sesuai keinginan mereka, tapi kini diriku malah menjadi seperti ini.

Malam itu aku membuat sebuah keputusan besar dalam hidupku..

END POV
==========



Minggu sore itu pak camat pulang dari kunjungan dinas nya, setelah turun dari mobil pak camat pun masuk ke rumah.

Suasana sepi terlihat jelas di dalam rumah tingkat nya itu.

" Huffttt. Akhirnya selesai." ucap pak Camat sambil menarik nafas panjang.

Dengan tubuh yang sangat lelah pak camat pun berjalan menuju ke kamar, pak Camat pun terkejut melihat


===============
END EPISODE 17
===============

Apakah keputusan yang diambil Julie???


-------------------------------

Untuk episode 21 baru saja update di premium

Bagi yang mau upgrades premium bisa Chat aku personal
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd