Episode 0.2
Persiapan Perjalanan
=======================
Siang itu di rumah Rina, setelah pulang dari tempat olahraga nya tadi Rina pun langsung memakirkan mobil nya di garasi.
Lalu ia keluar menuju ke depan garasi yang ternyata pak karto, sopir ayah Rina sedang membersihkan mobil Sedan mewah ayahnya itu.
Seketika melihat pak karto, Rina pun teringat dengan perkataan sahabat sahabat nya tadi untuk bertanya pada sopir nya itu tentang rumah atau kampung halaman Mbok sri.
Rina pun berjalan ke arah pak karto yang sedang asyik menyemprotkan air dari selang ke mobil itu. Dan sampai disamping pak karto...
Rina
" Pak..... Pak karto......" tegur rina sambil menepuk pundak sopir tua itu. Tapi..... Tiba-tiba....
Srrootttt......... Srrootttt........
Tanpa sengaja pak karto yang kaget pun malah menyemprotkan air dari selang itu ke arah Rina yang jelas langsung sangat kaget.
Pak karto yang sadar telah meyemprot majikan nya segera meletakkan selang itu dan berlari mematikan air di selang itu.
" Aduhh.... Maaff non.... Bapakk ngga sengajaa..... Beneran non..... Bapak tadii kaget.... Terus reflek non.... Maafin bapak non..... Bapak ngga sengaja....." ucap pak karto meminta maaf dengan sangat tulus karena sudah memgguyur majikan nya itu dengan air hingga kaos tipis yang dikenakan Rina pun basah kuyup.
.
.
.
" Mmm.... Ngga apa-apa kok pak.... Maaf udah kagetin bapak tadi... " jawab Rina dengan sabar.
Rina memang bukanlah tipe orang kaya yang sombong dan memandang rendah orang lain, ia adalah seorang gadis yang sangat perduli dengan orang-orang disekitarnya.
" Ngga apa-apa pak... Lagian abis ini juga mau mandi habis zumba tadi... Hehe" ujar Rina.
" Ngomong ngomong ada apa non kok tumben kesini....?" tanya pak karto.
" ooo.... Iya.... Jadi begini pak.... Bapak kenal sama mbok sri? Pembantu nya Citra? Yang udah lama kerja di tempat Citra" tanya Rna
" Hmmmm...... Oh.... Si sri...... Iya non kenal.... Ada apa ya? Bukannya dia udah ngga disana ya non?" jawab pak karto si sopir.
" Kalau gitu bapak tau mbok Sri asalnya dari mana? Kampung halaman nya mungkin pak?" tanya Rina
" Mmm..... Kalau ngga salah dia pernah bilang kayaknya di daerah X di Jawa Tengah non.... Tapi jelas nya bapak kurang tau.... Soalnya dulu pernah nebeng bapak ke terminal katanya mau pulang ke daerah X gitu non... " jawab pak karto yang terlihat gelisah.
" Oh... Gitu ya pak.... Kalau nomor HP nya mbok sri bapak punya? " tanya Irina
" ngga ada non.... Maaf ya non... " jawab pak karto dengan halus.
" Yaudah deh pak.... Makasih ya info nya.... Rina masuk dulu mau mandi.." ucap Rina lalu ia berbalik badan.
.
.
.
Tapi.......
" Eh..... Non Rina.... Tunggu sebentar..... " panggil sopir tua itu. Rina pun menghentikan langkah nya dan berbalik badan
" Ada Apa pak? " tanya Rina
" mmm.... Oh... Iya non.... Bapak baru inget..... Kalau ngga salah rumah nya si Sri satu kecamatan sama rumah bapak di daerah X.... Soalnya dia pernah cerita dulu banget sama bapak..." kata pak karto
" Wah.... Beneran pak.... Makasih ya pak infonya" ujar Rina dengan nada sangat bahagia itu. Rina pun lalu masuk ke rumah dengan ekspresi yang sangat cerah.
Sementara di luar pak karto yang sedang mencuci mobil sedari tadi terlihat gelisah.
Bukan karena terjadi apa, tapi pak karno takut jika Rina menyadari jika batang kemaluan jumbo nya yang sedari tadi bangun dan menggembung besar terlihat dan disadari oleh Rina.
Ya.....
Memang hasrat ke laki lakian pak karto kembali bangkit karena melihat lekuk tubuh rina yang begitu indah tercetak jelas dibalik kaos putih polos tipis yang dipakai Rina tadi saat dalam kondisi basah.
Melihat hal itu jelas membuat hasrat duda tua ini kembali naik, namun karena pengabdian nya sebagai sopir keluarga ini membuat Pak Karto menahan dan membuang jauh jauh pikiran mesum nya itu.
.................
.
.
.
.
.
Sementara itu Rina yang sudah selesai mandi pun rebahan di ranjang lalu ia menghubungi kedua sahabat nya Jihan dan Julie lewat pesan grup di WA.
Rina mengabarkan jika kampung halaman mbok Sri dekat dengan kampung halaman pak karto sopir nya.
Informasi itu seakan menjadi secercah harapan bagi mereka untuk mencari dimana Citra saat ini.
Lalu Jihan pun menyarankan agar secepatnya mereka langsung ke lokasi untuk mencari Citra.
Mereka pun menyepakati untuk berangkat hari jumat karena memang hari itu mereka tak ada jadwal kuliah.
Jihan pun meminta Rina untuk minta bantuan pak karto untuk membantu mengantar mereka dan lebih baik lagi kalau pak karto ikut mencari,
karena lokasi itu adalah kampung Halaman pak karto, sehingga sopir Rina itu tentu tau bagaimana Medan lokasi disana.
Rina pun segera turun untuk mencari keberadaan pak karto
" Pak..... Pak.... Pak karto....." panggil rina tapi tak ada jawaban sama sekali. Hingga tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka dan betapa terkejut nya Pak karto melihat Rina sudah didepan kamar mandi.
" Eee.. Eehh.... Non Rina..... Ada apa?" tanya pak karto dengan gugup. Entah mengapa pak karno menjadi ber tingkah aneh,
apalagi sekarang Pak karno kembali melihat Rina yang hanya memakai kaos putih tipis dan celana kain super pendek yang jelas kembali membuat batang nya tegang apalagi bayangan bra warna cream yang dipakai Rina terlihat jelas dibalik kaos tipis oversize nya itu, yang jelas membuat pak karto amat tidak tenang.
" aaa.. Aada. Aaa.....appaa noon...?" tanya pak karto lagi.
" Hmm.... Jadi begini pak.... Kita kan ada rencana buat cari mbok sri.... Nah aku sama jihan sama juli rencana mau kesana pak... Dan bapak bisa ngga temenin kita kesana.... Kan bapak hafal tentang Medan disana " ucap Rina
" kalau boleh tau memang kenapa non Rina sama temen-temen cari mbok Sri sampai ke sana.... Soal e perjalanan nya cukup jauh lho non.. " tanya pak karto. Rina pun terlihat bingung harus menjawab apa pertanyaan pak karto itu.
" Jadi begini pak....Kenal sama Citra kan pak? Kan setahun kemarin keluarganya kena perkara pak..... Nah setelah itu kita ngga pernah denger kabar tentang Citra lagi.... Jadi Kita rencana mau cari dimana Citra pak.... Dan mungkin mbok Sri yang memang deket banget sama Citra tau dimana citra.... " jelas Rina pada sopir nya itu
" Waduh kok bisa non.....? Apa jangan - jangan.....? " tanya pak karto
" jangan jangan apa pak? " tanya Rina penasaran
" mm.... Ngga non.... Ok... Deh nanti sama bapak aja.... Sekalian bapak mau nengok ibu nya bapak di desa " ucap pak karto.
" Ok pak.... Makasih ya... Nanti aku kabari lagi jadinya kapan... " kata Rina
" Iya non... Siap " jawab pak karto.
...........
.
.
.
.
.
Jihan
Akhirnya mereka pun janjian untuk berangkat pada hari jumat ini. Pak karto menyarankan agar Rina dan teman temannya membawa bebrapa pakaian ganti karena merrka pasti harus menginap disana dan tak mungkin langsung pulang.
Rina dan Jihan yang memang suka petualangan dan wisata alam pun merasa sangat bersemangat untuk mencari citra sekaligus bisa refreshing wisata alam.
Karena memang Pak karto sudah mengatakan jika di daerah itu banyak wisata alam yang bisa dikunjungi.
Sementara Jihan dan Rina merasa sangat bersemangat Julie yang memang anak Rumahan pun merasa tak terlalu senang, ia sebenarnya lebih prefer untuk tidak ikut karena memang ia tak terlalu menyukai kegiatan di luar ruangan seperti itu.
Tapi demi solidaritas dengan sahabat sahabat nya ia pun terpaksa ikut.
Hingga..... Kamis sore, sepulang dari kuliah, saat jihan baru keluar dari kelas tiba-tiba
" Eh... Ji..... Jihan...." ucap seorang wanita sambil menepuk pundak jihan. Seketika Jihan pun langsung menoleh ke belakang, ke arah wanita tadi
" Eh.... Sarah...... Ada apa...?" tanya Jihan pada teman sekelas nya itu.
" Ji... Aku mau ngomong sesuatu bentar boleh.... " tanya gadis bernama sarah itu
" eh... Ada apa Sar...?" tanya Jihan.
" Ji... Aku boleh ikut ke desa X ngga besok?" tanya Sarah yang mengejutkan Jihan. Jihan pun bingung bagaimana Sarah bisa tau jika dirinya akan pergi ke daerah X.
" oo... Aku tau dari Julie kemarin... Hehe" jawab Sarah.
" Ooo.... Iya... Boleh aja Sar.... Kalau boleh tau kenapa kamu mau ikut kesana?" tanya Jihan yang penasaran,
" Hmm.... Aku pengen jalan jalan aja kesana... Katanya disana ada tempat wisata alam baru...." ucap Sarah dengan malu malu.
" Ooo... Gitu.. Ya... Ok deh sarah.... Besok langsung ke rumah ku aja... Kita berangkat sekitar jam 8 pagi... Bawa baju juga ya sar... Soalnya kita kemungkinan nginep " ucap Jihan
" mm... Ok... Ji... Makasih ya.. " jawab Sarah, lalu gadis itu pun langsung pergi meninggalkan Jihan.
.
.
.
Sarah
Jihan pun sebenarnya masih bingung karena Sarah sebenarnya tidak terlalu ia kenal, ia hanya mengenal sarah sebagai gadis yang introvert dan pendiam tapi entah bagaimana tiba-tiba ia mau ikut ke desa itu.
Bagi Jihan semakin banyak yang ikut semakin baik karena cakupan tempat yang bisa dikunjungi lebih besar (padahal..??!!!)
Malam harinya, ketiga gadis itu bersiap siap di rumah masing masing. Mereka mengepak pakaian dan keperluan lain yang akan mereka bawa ke desa.
Ada yang membawa koper ada juga yang membawa tas gendong. Mereka menyiapkan pakaian untuk 3 hari 2 malam karena rencana nya selain untuk mencari Citra mereka sebenarnya juga ingin wisata disana, mereka ingin mengunjungi bebrapa objek wisata alam seperti yang dikatakan Rina tempo hari.
Malam nya mereka pun sempat chatting an untuk membicarakan kegiatan apa saja yang akan mereka lakukan di daerah X itu, mereka merasa sangat antusias. Lalu saat malam menjelang mereka pun tertidur.
.......
Entah mengapa malam ini tidur mereka amat pulas dan mereka pun bermimpi sangat indah.
Jihan malam jumat itu bermimpi dirinya berjalan di sebuah lahan terbuka yang sangat indah dan tiba-tiba dirinya disambut oleh banyak orang yang tak ia kenal, ia pun diperlakukan seperti bak seorang putri, ia benar-benar dipuja dan diberikan berbagai makanan dan hal hal indah lain di sekitar nya. Jihan merasa amat bahagia dengan mimpi indahnya itu.
Julie
Julie pun juga bermimpi indah, ia berada di sebuah acara perjamuan yang cukup besar, Julie melihat berbagai macam hewan ternak seperti sapi, kambing, ayam, bebek, kerbau, dll.
Meski sebenarnya jijik dengan dan takut dengan hewan hewan tersebut tapi di ujung jalan yang dipenuhi bunga mawar itu terdapat berbagai macam hidangan daging mulai dari sajian daging sapi, kambing dan lain lain yang merupakan kesukaan Julie.
Julie memang lah gadis yang sangat suka dengan kuliner terutama daging. Julie pun merasa amat bahagia makam makanan yang memang menjadi kesukaan nya itu.
...........
Ditempat lain Irina juga bermimpi indah tapi cenderung aneh, rina bermimpi dirinya berada di sebuah hutan dengan pohon pohon tinggi menjulang di sepanjang jalan ber bunga itu.
Sebuah pemandangan alam yang sangat indah dengan kesegaran udara Dari alam yang bisa ia hirup.
Kemudian sampai di ujung jalan ia tiba-tiba bertemu seorang pria yang menggandeng nya keluar dari hutan dan menuju ke tempat yang lebih indah yaitu sebuah sungai di tengah hutan yang sangat indah.
Sebuah sungai Dengan air yang sangat jernih bahkan ikan ikan pun terlihat jelas berenang renang di sungai itu.
Dari pinggir sungai rina bisa melihat banyak perkebunan dan hutan yang menambah kesan indah namun misterius di tempat itu..
Ya.... Ketiga nya pun bermimpi indah sesuai dengan hal yang mereka sukai.
..........
Pagi harinya persiapan pun sudah mulai dilakukan karena memang orang tua ketiga nya terlalu sibuk dengan urusan mereka sehingga ketiga gadis ini sama-sama tinggal di rumah sendiri, sehingga mereka tak perlu pamit pada orangtua mereka.
Jam setengah 8 mobil yang disopiri oleh pak karto pun berangkat dari rumah Rina bersama Rina tentu nya mobil SUV itu pun berangkat.
Kemudian perhentian pertama adalah rumah Julie, Julie memasukan satu koper dan sebuah tas gendong kecil yang selalu ia bawa, pak karto pun membantu Julie memasukan koper nya dengan ditumpuk dengan koper milik Rina.
Setelah semua siap mereka pun menuju menuju ke tempat berikutnya yaitu Rumah Jihan. Tak lama mereka pun sampai dan jihan sudah menunggu didepan rumah bersama Sarah.
Mereka pun kaget kenapa tiba tiba sarah disana. Jihan pun menjelaskan jika Sarah ingin ikut kesana.
Setelah semua barang masuk para penumpang pun masuk kedalam mobil. Di kursi depan pak karto bersama dengan Irina dan di kursi Tengah ada Jihan, Julie dan Sarah, sementara baris terakhir digunakan untuk menumpuk barang bawaan.
.
.
.
Dan... Tepat jam 8.30 pagi mobil Innova berisi 5 orang itupun berangkat menuju ke Daerah X.
Didalam perjalanan Jihan menjelaskan pada Sarah jika tujuan lain mereka kesini adalah untuk mencari keberadaan Citra.
Sarah pun setuju untuk ikut mencari Citra karena merrka berlima sebenarnya sudah berteman sejak SMA.
Namun mereka ber empat kurang akrab dengan sarah karena sarah memang orangnya sangat introvert dan tak punya teman, sarah merasa amat senang karena ia diajak mereka untuk ikut berwisata.
.........
Lalu, pak Karto pun menjelaskan tentang kampung halaman nya itu. Memang daerah tersebut adalah daerah yang sangat terpencil, namun daerah tersebut sudah sangat ramai.
Pak Karto pun menjelaskan jika didaerah itu hanya ada satu kecamatan yaitu kecamatan Wonoasri.
Di Kecamatan Wonoasri itu terbagi menjadi 4 desa yang berukuran sangat luas dan jarak nya ke pusat kota cukup jauh meski ditempuh dengan mobil dan Medan nya pun cukup sulit .
Pak karto pun menceritakan tentang semua desa yang berada di daerah itu yang diantara nya adalah Desa pertama adalah A yang bernama désa WonoLor.
Sebuah desa yang terkenal dengan hasil pertanian nya, di desa itu terdapat banyak sekali sawah dan ladang pertanian lain.
Di desa tersebut hampir semua warga nya bekerja sebagai petani tapi bebrapa nya ada yang menjadi pedagang.
Kelebihan dari desa itu adalah dibilang tanah nya, bukan hanya luas tapi tanah di desa itu juga sangat subur sehingga warga disana semua menjadi petani.
Desa A itu juga adalah désa dengan jumlah warga nya paling banyak dibandingkan desa lain.
Desa kedua adalah désa B yang namanya desa WonoKidul, Desa itu terkenal dengan hasil kesenian mereka dan olahan bebrapa camilan dan oleh oleh khas daerah itu.
Di desa itu juga merupakan desa yang paling maju di antara desa lain, disana juga sudah terdapat bebrapa swalayan dan pasar modern.
Meski tak sebanyak désa A tapi penduduk di desa B cukup ramai, bahkan keramaian nya juga bisa dirasakan di tempat seperti pasar dan tempat oleh oleh daerah itu.
Desa itu terkenal dengan kemajuan nya yang paling cepat
Desa ketiga adalah désa C atau Wono etan. Daerah ini terkenal dengan hasil peternakan dan industri dengan bahan hewani. Sebagian besar warganya adalah seorang peternak berbagai macam hewan ternak, di desa itu juga terdapat kantor Kecamatan.
Dan pusat kesenian daerah di sana. Desa ini dikenal sebagai pusatnya makanan enak di daerah ini.
Semua restoran enak ada Di desa ini, hidangan yang disajikan desa ini diambil dari daging segar ternak para warganya.
Dan désa terakhir adalah désa D yang namanya désa Wonokulon. Desa itu terkenal dengan hasil perkebunan mereka, tak hanya kebun buah tapi juga bebrapa kebun karet dan bahkan sawit berada di sini.
Daerah ini merupakan daerah yang punya wisata alam paling banyak, namun désa ini adalah désa dengan jumlah penduduk paling sedikit diantara desa lain.
Bukan hanya wisata alam tapi kerajinan dan kesenian dari desa ini menjadi yang terbaik di wilayah X ini pak karto menjelaskan jika kampung halaman nya berada di desa D ini.
Pak karto juga menjelaskan di desa ini kebudayaan dan kepercayaan kejawen mereka yang sangat kuat sehingga mereka memang masih menerapkan norma norma lawas tapi pak karto tak tau dimana tepatnya desa asal mbok Sri.
Para gadis pun seakan tak sabar untuk sampai di tempat itu, bukan hanya untuk mencari keberadaan Citra, tapi merrka juga ingin sekalian berwisata.
Mereka pun dengan antusias ngobrol tentang makanan khas daerah itu, kemudian oleh oleh nya, dan tentu saja objek wisata apa saja yang Akan mereka kunjungi nantinya.
Susana akrab dan ceria disertai canda tawa tergambar jelas dalam perjalanan itu. Hingga tak terasa mereka sudah memasuki kawasan Jawa Barat.
Hingga akhirnya sekitar jam setengah 12 mobil pun berhenti di sebuah restoran untuk makan siang, Pak karto pun mencari masjid untuk ibadah jumat nya.
Sementara keempat gadis itu makan di sebuah restoran. Setelah pak Karto selesai ibadah dan makan perjalanan pun dilanjutkan sekitar jam 1 siang.
...............
.
.
.
Perjalanan pun menempuh waktu yang cukup lama para penumpang pun tertidur, sedangkan pak karto masih ber konsentrasi menyetir.
Ia pun memperhatikan seluruh penumpang yang merupakan gadis gadis cantik ibu kota.
Pak karto amat mengagumi kecantikan para gadis ini Yang bagaikan artis TV. Memang sejak 20 tahun lalu saat usianya tepat 40 tahun pak karto sudah ditinggal istrinya yang meninggal dunia akibat terkena serangan jantung.
Namun karena perasaan cinta pada istrinya pak karto tak pernah menjalin hubungan dengan wanita lain.
Meski kadang jiwa dan hasrat jantan nya masih menggebu dan ingin ia salurkan namun ia tetap menahan nya dan paling banyak duda 60 tahun itu melepaskan birahi nya dengan cara masturbasi.
Namun kecantikan dan keindahan para gadis di mobil yang ia bawa itu benar-benar membuatnya sulit ber konsentrasi.
Pak karto pun memandang i satu persatu keempat gadis yang semua cantik dengan style mereka itu.
Pertama adalah gadis majikan nya yang duduk di samping nya itu. Irina terlihat sangat cantik dengan jaket kulit hitam dan dalaman sebuah kemeja garis garis Biru muda dipadukan dengan celana jeans warna hitam kesukaan nya.
Kemudian Julie yang memakai sweeter oversize dipadukan dengan kaos putih warna putih didalam nya dan celana jeans panjang warna biru jeans dengan rambut tergerai lurus, gadis dengan pipi chubby ini makin terlihat mengemaskan.
Lalu Jihan yang memakai cardigan tipis warna putih dan dalaman kaos Rajut ketat warna biru itu dipadukan dengan celana kain selutut yang juga ketat menambah kesan seksi Dari gadis cantik itu
Dan yang terakhir adalah sarah,
sarah yang berkulit putih pucat mengenakan rok panjang warna putih dan sweeter warna pink dengan dalam kaos lengan panjang warna pink terlihat sangat feminim.
.
.
.
Pak karto benar-benar mengagumi keindahan keempat wanita cantik itu yang membuat isi dalam celana nya langsung tegang dan mengeras.
Lalu tiba-tiba pak karto seperti mendapat sebuah kesempatan emas. Saat ia yakin jika semua penumpang sudah tidur tiba-tiba tangan kiri pak karto dengan perlahan mulai bergerak ke arah samping dan tangan itu tiba-tiba langsung mengarah ke arah dada Rina yang terbungkus jaket kulit nya itu.
Lalu......... Duggghhh.......
Tiba-tiba mobil itu terasa seperti menginjak sesuatu seperti batu yang menyebabkan mobil agak goyang dan seketika Rina pun bangun dan kaget karena tangan pak karto sudah berada di paha nya, pak karto pun sadar dan meminta maaf
" eh non.....maaf non..... Tadi bapak mau benerin itu pencetan sabuk pengaman nya non rina lepas .... Maaf non" ucap pak karto ngeles.
" Oh iya pak tadi memang Rina lepas...." ucap rina lalu ia kembali tertidur.
Pak karto pun lega karena aksinya meski gagal namun tak ketahuan. Ia pun merasa menyesal sudah berpikir aneh aneh tadi.
...................
END PART