Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Roro Inten

Apa yang diharapkan dari akhir kisah ini ?

  • Happy ending

    Votes: 272 77,3%
  • Sad ending

    Votes: 50 14,2%
  • Open ending

    Votes: 27 7,7%
  • Close ending

    Votes: 24 6,8%

  • Total voters
    352
  • Poll closed .


Judul : Mulanya Biasa Saja, cipt. Pance Pondaag Song By Merriam Bellina (1987).
..........
Malam malam begini...🎤🎤
Termenung ku sendiri...
Menunggu kau disini...
Kehadiran dirimu...

....🎶🎵🎶🎵...

Di kamar sepi bisu...🎤🎤
Kucari bayang-bayangmu...
Di dalam hati ini...
Merindukan dirimu...


...🎶🎶🎵🎵🎵...

-------

Sebait kalimat Reff dalam lagu Merriam Bellina itu tuntas dinyanyikan oleh Roro Inten dengan begitu apik.

Seiring senyum terkembang di bibir cantik itu Roro Inten melenggak-lenggok lembut mengikuti interlude lagu yang merdu mendayu.

Pinggul serta pantatnya yang besar bulat mengayun indah begitu serasi dengan alunan musik.

Siti Sundari hanya mampu memandang kagum sambil sesekali menggelengkan kepala.

"Oalah, dirimu memang berbakat jadi penyanyi Jeng.
"La piye arep tak temukan sama Pak Ricki Usmail pho ?
"Eh, siapa tahu dia berminat mengorbitkan awakmu Jeng.." ucap Sundari setelah Roro selesai menuntaskan lagu.

Roro hanya tersenyum saja mendengarnya sambil terkekeh kecil.

"Halah, ndak usah Mbakyu.
"Lha wong wis gerang tuwo. Aku malah isin nek mengko dadi terkenal. Ndak bebas kemana-mana...hahaha.." jawab
Roro dengan lugas.

"Yo wis. Mbakyu ndak maksa kok. Cuma sayang nek bakatmu tidak dimanfaatkan.
"La apa dirimu dulunya sempat nyanyi atau gimana Jeng ?" Tanya Sundari sambil beringsut berdiri.

"Ehmm... sebenarnya ini rahasia Mbakyu. Cuma Kangmas Pujo yang tahu. Anak-anak juga ndak tahu.
"Dulu saat sebelum menikah aku memang gabung sama sebuah orkes Melayu di desa kok Mbakyu.
"Yah kecil-kecilan buat nambah uang jajan. Kebetulan aku sebagai biduannya Mbakyu…" ucap Roro setengah tersipu.

"Hemmm, aku bisa mbayangke saat di atas panggung Jeng, gimana respon para penonton prianya.
"Apalagi begitu tahu sang biduannya ternyata ayune koyok ngene.
"Iso adu jotos kuwi rebutan nyawer awakmu Jeng...hahaha…" tutur Sundari sambil tertawa.

"La gitulah Mbakyu. Namanya juga nyanyi di kampung.
"Tapi setelah menikah dengan Mas Pujo. Aku putuskan berhenti mbakyu.
"Kebetulan Mas Pujo juga mboyong aku ke Banyumili.
"Ya sudah….sekalian saja stop.."ucap Roro sambil menatap jauh ke jendela seolah mengilas balik masa remajanya dahulu.

"Gitu ya Jeng.
"Aku ngerti kebiasaanmu menyanyi pasti sudah mendarah daging ning awakmu Jeng.
"Kapanpun kau bisa konser di sini. Sesuka hatimu Jeng...hahaha" kata Sundari lagi yang dibalas senyuman lebar Roro Inten.

"Yo wis Jeng aku tak nyiapke wedang khusus buatanku dulu.
"Kowe kudu nyoba ya Jeng dijamin bikin nagih.." ucap Sundari tersenyum lalu beranjak pergi ke dapur yang melewati sebuah lorong terlebih dulu.

Roro mengamati kepergian Siti Sundari dengan senyum bahagia.

"Duh Gusti Allah...terima kasih telah menganugerahkan Roro seorang wanita sebaik beliau sebagai kakak angkatku. Semoga beliau senantiasa diberikan umur panjang, kesehatan dan kebahagiaan hingga akhir hayatnya…" ucapnya sambil memejamkan mata mengapitkan telapak tangannya berdoa sepenuh hati.

Sepeninggal Sundari, Roro Inten asyik melihat koleksi katalog lagu CD karaoke yang cukup banyak tersedia.
Sebentar kemudian suara merdunya kembali terdengar mengalun lembut mendendangkan salah satu tembang lawas milik Betharia Sonata, "kau tercipta untukku".


............

Sementara di sisi halaman luar Paseban terlihat sebuah mobil SUV gagah bertitel Toyota Land Cruiser Turbo menembus remang malam memasuki area parkir Paseban. Disusul tak lama kemudian satu sosok pria tinggi besar berpakaian jas necis turun dari mobil SUV mewah itu.



Sebuah rokok cerutu yang tinggal sedikit dan masih mengepulkan asap tipis berhembus dari sudut bibirnya yang gelap menghitam.

Rambut rapi klimis serta wajahnya yang persegi ditambah dagu yang lonjong menyiratkan keangkuhan jelas menampilkan sosok yang tak asing lagi.

"Sugeng rawuh, Kanjeng Adipati…Monggo pinarak mlebet Kanjeng…'tutur seorang abdi setengah tua berpakaian adat plus jarik menyilakan sosok tersebut masuk sambil sedikit membungkuk.

(Selamat datang.silakan masuk.red)

"Istriku sudah datang ?" tanya Suryo Adipati acuh dengan suara khasnya yang berat namun serak itu.

"Sampun Kanjeng.
"Sekarang beliau ada di dalam tengah menemani tamu.."jawab si abdi masih dengan menunduk.

"Tamu…?
"Ehmm...ora biasane dia mau nerima tamu malam-malam begini.."
"Pasti dia orang istimewa. Sopo tamune Pak…? "Tanya Adipati sambil membuang rokoknya begitu saja lalu diinjaknya dengan sepatunya.

Sebentar dilihatnya arloji Rolex Sky Dweller seharga 500 juta yang melingkar gagah di pergelangan tangannya. Waktu ternyata sudah menunjukkan pukul 8 malam lebih sedikit.



"Beliau sudah pernah beberapa kali datang ke Paseban Kanjeng. Kalu ndak keliru namanya Ibu Roro Inten…"jawab si abdi.

Suryo Adipati yang hendak berjalan melangkah masuk sontak berhenti seraya menoleh.

"APA…!
"Roro Inten kemari…??!!!" Ucap Adipati berseru kaget.

Kedua matanya setengah melotot memandang ke arah sang abdi. Ia seolah tak percaya dengan apa yang barusan di dengarnya.

Air mukanya seketika berubah drastis. Sebuah seringai lebar penuh arti seketika tersungging di bibir gelapnya.
Si abdi hanya mengangguk pelan menjawab pertanyaan itu tanpa mengetahui perubahan paras muka junjungannya itu.

Tanpa berkata-kata lagi Suryo Adipati mendadak bergegas masuk meninggalkan sang abdi sendirian.
Sebentar kemudian sosoknya lenyap di pojokan dinding ruang Paseban.

Sementara di dapur Siti Sundari terlihat tengah meracik minuman khas tradisional buatannya sendiri.

Ting...ting..ting..!
Terdengar suara sendok berdenting.

"Selesai...mudah mudahan Jeng Roro suka.." kata Sundari sambil tersenyum sendiri.
Ia tak sadar satu sosok tengah mendekat ke arahnya.

Siti Sundari lalu menaruh cangkir berisi wedang rempah hasil racikannya ke atas nampan lalu berbalik hendak dibawanya kehadapan tamu istimewanya.

"Ahhh…!
Serunya mendadak ketika baki berisi wedang hampir membentur satu sosok yang berdiri tepat di depannya.

"Kangmas Adipati...!" Seru Sundari penuh kekagetan.

Ia tak menyangka suaminya ternyata sudah tiba dari luar kota dan hampir bertubrukan dengannya.

"Aku sudah pulang Sundari. Maaf kalu membuatmu kaget. Sini biar kubawakan baki wedangmu buat Ibu Roro Inten…"ucap Adipati tiba-tiba.

"Akh...Kangmas !
"Ndak...biar aku saja. Kangmas istirahat saja. Bentar lagi Jeng Roro pulang kok.." kata Sundari seperti terburu-buru sambil mengerling saja ke arah suaminya seraya hendak berlalu.

"Rak usah kesusu Sundari…? kata Adipati pelan saja sambil menepuk tengkuk istrinya dari belakang. Tiba-tiba Sundari seperti hilang keseimbangan lalu roboh begitu saja di atas lantai.
(Tidak perlu buru-buru.red).

Suryo Adipati lalu memondong tubuh Sundari yang terkulai pingsan kemudian menaruhnya di atas sofa tak jauh dari situ.

Tak lama kemudian seorang abdi perempuan berusia lanjut datang menghampiri.

"Kulo Kanjeng Adipati…" kata si emban sambil menjura.

"Mbok, bawakan minuman ini kepada tamu istriku di depan sana.."pinta Adipati.

Si mbok hanya menjura saja sambil membawa baki berisi wedang rempah yang tadi telah disiapkan oleh Sundari.
Matanya yang cekung dan rada keriput sempat menoleh ke arah Siti Sundari yang terbaring di atas sofa.

"Istriku lagi kecapean Mbok.
"Cepat sana kau hantarkan minuman ini. Beliau sudah menunggu lama.."kata Adipati lagi.

Si Mbok kemudian berjalan pelan sambil membawa baki berisi minuman itu.

Sementara dari jauh Suryo Adipati hanya melempar senyuman tipis penuh arti sebelum memasukkan kembali sebuah kantong kertas kecil berisi serbuk misterius ke dalam sakunya.

Senyuman terkembang di bibir Roro Inten manakala matanya melihat sosok emban yang tadi disuruh Adipati tiba dengan membawa baki berisi minuman yang telah ia tunggu-tunggu.

"Lho..Mbakyu Sundari kemana Mbok ? "Bukannya dia akan mengantar sendiri wedang buatannya ke sini…"tanya Roro Inten tanpa curiga.

Si Mbok hanya terdiam tak menjawab lalu melangkah pergi begitu saja setelah menaruh baki ke atas meja.

Roro Inten sejenak rada terheran dengan tingkah si mbok yang tanpa ekspresi itu.

Namun ia akhirnya mengacuhkannya sambil menyeruput cangkir berisi wedang rempah yang terlihat segar dan menggugah selera itu.

Jemari tangannya yang halus dan putih mulus itu cekatan memegang cangkir di tangannya.

Sruupp...sruupp...glekk...glekk..

Beberapa teguk wedang rempah hangat sontak tertelan memasuki tenggorokannya tanpa bisa dicegah lagi.

Roro Inten menarik nafasnya saat rasa hangat dari wedang rempah itu begitu terasa di sekujur tubuhnya.
Senyum kembali tersungging di bibirnya begitu ia selesai meneguknya.

Ada 10 menit berlalu tanpa ada tanda-tanda kedatangan Sundari membuat Roro mulai bertanya-tanya sekaligus gelisah.
Rasa gelisah ini bukannya datang tanpa alasan.

Dan benar saja apa yang ia khawatirkan seolah-olah datang tanpa permisi begitu sebuah suara berat seorang pria menegurnya dari belakangnya.

"Ah, Bu Roro Inten yang cantik jelita telah berkenan datang ke Paseban Ageng sendirian. Tumben kenapa tidak datang bersama suamimu, Rengganis…?" kata suara itu.

Roro Inten yang terkejut sontak menoleh dan dilihatnya satu sosok pria yang begitu familiar telah berdiri sambil menyeringai tajam ke arahnya.

"Kauuu…Suryo Adipati..."lirih suara Roro Inten bergetar menahan rasa aneh yang begitu menyesakkan dada begitu sosok tersebut berjalan mendekat.

Kata-kata yang keluar barusan dari mulut pria itu menunjukkan tidak adanya rasa hormat kepada dirinya selaku tamu.
Dan itu sangat ia rasakan.
Firasatnya mengatakan suatu sinyal bahaya yang tengah mengancam dirinya.

Roropun segera beringsut berdiri hendak menjauh. Lalu tanpa berkata lagi ia hendak berlalu pergi tapi sebuah tangan kekar cepat memegang lengannya tanpa permisi.

"Mau kemana kau Rengganis. Bukankah kau datang kemari memang untukku. Tidak perlu kau buru-buru pergi...hahahaha.."ucap sosok pria itu seolah melecehkan dirinya.

"Lepaskan tanganku…!
"Dimana Mbakyu Sundari…?" kata Roro berusaha melepaskan diri dari genggaman tangan kokoh Suryo Adipati.

"Ah..ternyata kalian sudah begitu akrab. "Kalu begitu aku tak perlu repot mendekatkan dirimu kepada Sundari ketika kelak kau menjadi istriku nanti...hehehe" kata Adipati sambil menyeringai.

Pandang matanya kali ini menyusuri segenap tubuh indah Roro Inten yang terbalut gaun yang sedikit ketat itu. Memperlihatkan beberapa bagian tubuhnya yang menonjol begitu merangsang birahinya.
Matanya terlihat menatap nanar penuh nafsu menggelegak saat memandang perempuan itu.

Roro terkesiap mendengar apa yang barusan diucapkan pria itu.

"Apa maksudmu Suryo Adipati…? "Kurang ajar sekali kau berani mengatakan itu…?
"..dasar lelaki sableng ndak waras…!" Seru Roro Inten lalu melepaskan tangannya dan berlalu pergi.

Namun hanya beberapa langkah Roro Inten merasa kepalanya terasa pening. Semuanya terasa berputar lalu…

"Ooohhh….!

Bruuk…!


Tubuh Roropun terkulai lalu terguling di atas lantai dengan kondisi tak sadar.

"Hahahaha….hahahaha….!
"Pucuk dicinta ulam pun tiba. Aku tak perlu repot-repot membawamu kemari. "Kau sendiri rela datang kemari untuk menjadi pengantinku Roro Inten.

"Hahahaha….
"Saatnya telah tiba. Malam ini juga akan kucicipi nikmatnya raga indahmu... Rengganiisss…
"Malam ini akan kubiarkan kejantananku menyatu sempurna dengan sosokmu wahai Dewi Sekar Mirah...dan…
.....
"... Kamandanu…!!
"...Kau pasti menyesal di alam baka sana melihat aku nanti menggumuli titisan istrimu ini….hahahaha….

"Malam ini…!
"Akan kutundukkan kutukanmu dengan menyenggamai titisan istrimu…Roro Inten Ayu Dewi Rengganis...hahahaha !
.....
"...jayalah Leluhurku...Pangeran Ajibarang. Salam sentosa untukmu Pangeran...hahaha….

Suryo Adipati perlahan merengkuh tubuh Roro ke dalam pelukannya. Harum wangi alami dan aura lembut seketika memancar dari tubuh wanita istimewa itu.

"Roro Inten, kau betul-betul perempuan luar biasa.
.......
"Kecantikan dan kemolekanmu begitu memancing syahwatku.
"Aku tak sabar menelanjangimu dan memenuhi lubang sempitmu dengan batang peliku…
"Hah...aku tak sabar menumpahkan pejuku sebanyak-banyaknya di rahim sucimu…Dewi Sekar Mirah...
.......
"Rengganiisss, akan kunikmati tubuhmu sampai fajar menyingsing dan setelah itu,..giliran suamimu yang akan menemui ajalnya...
"hahaha...hahahaha…."
suara dan gelak tawa Suryo Adipati terdengar los dol tak tertahankan.

Sepertinya nasib Roro Inten kali ini berada di ujung tanduk.
Adakah seseorang atau sebuah keajaiban muncul menolongnya dari kekejian yang akan menimpanya…?

--------

Sementara Roro Inten tengah berada dalam kondisi genting. Suami tercintanya juga mengalami hal yang hampir sama.
Dia kini dalam kekuasaan sosok wanita yang begitu buas dan liar, Noor Anggraeni.


Noor Anggraini & Nyoto
(Insert : Roro Inten)


Sleep...sleep...sleep…!!!
.
"Aaakkhhh...KONTOOOL...!!!!"
......
"…KONTOLMUUUHH...!!!"
.....
"...Kangmass Nyotooo...iyyyaaahhh..!!"


Pekik dan erangan Noor Anggraeni keluar seiring ucapan jorok keluar tak tertahankan dari bibir tipis nya manakala penis kekar dan kaku milik Nyoto seakan-akan membongkar seluruh kedalaman isi liang senggamanya yang belum pernah dilakukan pria manapun sebelumnya.

Tubuh Noor yang telah telanjang bulat meliuk-liuk dahsyat disertai pinggulnya yang mekar indah menari lincah kian kemari. Sibuk menggagahi Nyoto yang telentang tanpa busana dalam tindihan tubuh moleknya yang meliuk padat dan seksi bak gitar Spanyol.

Sementara pantat mulusnya nan montok bahenol menggenjot dan menyodok habis pangkal kemaluan pria tampan itu dengan gerakan cepat dan atraktif.

Sepasang paha indah Noor mengangkang lebar sedemikian rupa dengan bokong besarnya yang bulat indah menungging-nungging begitu seksi hingga lubang anusnya begitu jelas kelihatan terus mengayak maju mundur, naik turun sesekali memutar kiri- kanan begitu sensual.

Berusaha keras ia menggilas sebatang daging kaku berotot yang mengacung gagah di kemaluan sang pria ganteng itu dan kini menyumbat penuh lubang kewanitaannya.

Istimewanya, batang penis kepunyaan Nyoto mampu membuat bibir dan lorong liang cintanya dipaksa meregang maksimal tanpa menyisakan celah sedikitpun. Tidak seperti pria manapun yang pernah bercinta dengannya.

Sungguh sebuah pemandangan yang menyilaukan mata dan menggetarkan jiwa.

Sleep...sleep...sleeep..!!

"Kangmasss…!!!"
.....
"..KONTOLMUU...nikmaaat...aaahhh...!!!
"Duuuhhh Gustiii...!!! Ampuunnn...ampunnn Kangmass...!!"
"....enaaakkknyaaa KONTOLMUUHH di lubang tempikkuu... oooohhhh...aaakkhhh...!!!"

Sleep..sleep... sleeep…!


Suara kecipak bibir sempit nan cantik berjembut liang vagina Noor Anggraini terus mengulum, menjepit dan menyedot batang penis kaku berotot milik Nyoto yang masih saja menghunjam menyodok membongkar seluruh liang kenikmatannya.

Lendir cintanya terus keluar hingga membasahi lorong kenikmatannya membuat daging penis kekar berotot Nyoto nampak berkilau indah amblas keluar masuk menembus liang vagina kepunyaan Noor.
Wanita cantik dan seksi itupun kian mudah dan makin buas menerkam batang penis kaku dan kekar kepunyaan Nyoto yang tengah terjepit terperangkap dalam keset dan legitnya liang kewanitaannya.

Belum semuanya penis Nyoto masuk ke dalam liang cintanya Noor Anggraeni namun telah membuat wanita itu blingsatan penuh gairah memuncak tak tergantikan.

"Oookhhh.....oookkhhhh.... yyyaaahhhh....!!!"
Erang Noor begitu merdu merangsang tak kuasa menahan nikmatnya hunjaman kontol nan gagah pria tampan itu menusuk-nusuk liang kawinnya yang begitu rapet dan indah berjembut.

Sampai akhirnya gerakan kopulasi maju mundur dari pinggul dan bokong indah Noor Anggraeni yang menggenjot selangkangan Nyoto makin cepat tak terkendali.

Sleep...sleep...sleeep....


GIF-20210615-205722.gif

Illustrasi

"Ooowww….KENTHUUU...KENTHUUU... kenthuuuhh akuuu...Kangmasss !!!"
......
"...kenthuuuhh teruss tempikkuu... aaahhhh...!"
"....KENTHUUU....kenthuuuhh.....akuu pengin mbok kenthuh terusss....ookhhh....!"

Sleep...sleep...sleepp...

"...Manuukkk....Manukmuuu ennnakkk...kangmasss...oouughh...!!"
"...enaaakkk bangeet dikenthuu manukmuuuhh...ooouuuughhh...!!"
.......
"Oookhhh...akkhhh….oookhhh...!!"

......
"...akuu cintaaa dirimuu.. kangmasss..!!!.
"Kangmasss....akuuu..cintaaa...cintaa kamuuhh....ooohhh...!
'..aku cintaaa dirinuuu….kangmasss nyotooo….ooohhhh….ooohhh...!!!"

Sleep...sleep…!!!

"...aaakkhhh...KONTOOLMUU..!!!

.....
"Ooughh...KONTOLMU...ampuuunnnn...nikmatnya kangmass....Aaauughhhh !!!!

Rambut pirangnya nan panjang indah terawat tersibak kian kemari. Sementara bokong bulatnya menungging seksi turut memperlihatkan celah anus mungilnya dan sepasang paha putih mulusnya yang padat berisi masih mengangkang lebar terus menggenjot selangkangan Nyoto.

"Ooohhhh....ooohhhhh....!!"

Noor Anggraini terus mengerang merdu begitu merangsang saat meresapi nikmatnya batang kejantanan sang lelaki yang tengah menancap gagah di liang cintanya.

Sleep...sleep...

Tubuh bugilnya nan seksi dan berkilau indah karena keringat itu sesekali menggeletar keras seiring daging kontol kaku nan besar kepunyaan Nyoto menghimpit rapat kacang kelentitnya yang mengacung keras serta menggesek kuat dinding G-Spot di sisi atas liang senggamanya.

Pantat Noor menggenjot, liang vaginanya menjepit diikuti dinding rahimnya menghisap kuat batang penis Nyoto membuat pria gagah ini hampir tak mampu menahan rasa nikmat itu.

"Ssshhh....aaahhhhh....vagina perempuan ini sungguh luar biasaaahhh....ooouugghhh... jepitannyaaa...aahhhhh....empotannya ...membalur hangat di sepanjang batanggkuuuu...."
erang Nyoto setengah membatin merasakan betapa nikmatnya cengkraman kemaluan wanita ini di batang penisnya.


Nyoto yang di bawah tindihan tubuh bugil nan molek Noor hanya menggereng keras berusaha sekuat daya menahan serangan membabi-buta dari wanita cantik dan sangat menggairahkan itu.

Telapak kekarnya yang sudah bebas dari belenggu hanya mencengkram sesekali meremas bongkahan pantat bulat nan mulus Noor yang terus menggenjot batang kemaluannya semakin liar.

"Sshhhhh...aaahhhh....MEMEKmyaa adik Suryo Adipati ini betul-betul GILAAA nikmatnya aaahhhh...berdenyut-denyut....bikin aku penginnn mejuuh...penginnn croot di dalam tubuh seksinya...apalagi goyangan pinggul dan genjotan pantat besarnya ditambah jepitan memeknya...ooohhh....tapi akuu...akuuuh haruss bisa bertahannnn.... sekuatnya....aaahhhh..."

Matanya merem melek dengan bibir kasarnya setengah membuka terus menggereng dan mengerang kuat merasakan nikmatnya denyutan daging lubang kemaluan perempuan ini yang tengah menjepit dan meremas-remas batang penisnya.

Sesaat di dalam hatinya Nyoto terpaksa harus mengakui rasa nikmatnya bercinta dalam gelaran duel syahdu nan erotis saling mengadu kemaluan dengan adik perempuan Suryo Adipati yang cantik menggairahkan ini...Noor Anggraini.

Dinding rongga vagina Noor terasa begitu keset menjepit. Rapet membungkus. Begitu legit dan hangat membasah berdenyut-denyut dengan begitu kerasnya.

Gigolo profesional dan bintang porno kelas dunia sekalipun dijamin tak bakal bertahan lama merasakan vagina seenak ini.

Semuanya tidak datang dengan tiba-tiba. Buku primbon khusus yang dipelajari Noor Anggraeni yang membuatnya bisa seperti sekarang.

Namun sekali lagi...dalam hal ini Nyoto bukanlah pria biasa.

Hingga pada akhirnya….Noor menjerit keras !

"Kangmass...Akkuuu MUNCRAAAT…!!!...Yyyaaahhhh...!!!!"

Creeet...creeettt….creeet…!!!!


Noor Anggraeni menarik selangkangannya dan melepaskan kontol kaku Nyoto yang semula menyumpal liang kawinnya disusul selarik cairan squirt-nya memancar deras bak air mancur dari lubang kencingnya.

"Ooohhhh....ooohhhh....!!"

Sleeep... sleeep…!!!


Belum habis cairan maninya tuntas memancut, kembali Noor memasukkan kontol Nyoto yang kekar ke dalam lubangnya yang berjembut indah itu.
Luar biasa tingkah Noor yang begitu gila merasakan nikmatnya kontol gagah Nyoto ini.

"Iyyaahhhh..!! kangmass...cintakuuu !!
"Ooohhh...Gustiii !!!!….
"....ennaaakkknyaa...NGENTOOOT…!!!... MANUUKKK….!!!
Enaknyaaa....NGENTOOOT MANUKMUU kangmasss…!!!! Aaakhhh…!!!


Dan…

"Ooouugghhh....akuuhh mau kelluuarr….!!!"

"Yyyaaahhh...!!!...MUNCRAAAT….!!!"

Creeet...CRECEET…!!

"Lagggiiihh…!!! Ooohhhh…laggiiiiii..!!!"

Creet... Creett....

Kedua mata indah Noor Anggraeni yang berbulu lentik itu membelalak dengan tubuh telanjangnya yang tanpa sehelai benang menggelinjang keras kemudian menggigil di atas tubuh kekar Nyoto yang juga tanpa busana.

Beberapa saat setelah mengalami klimaks yang entah ke sekian kalinya itu membuat Noor Anggraeni kelelahan namun begitu puas.

Sorot matanya menatap mesra pria yang tengah ditindihnya itu. Tangannya yang lembut mengusap pelan wajah dan dada kekar pria pujaan hatinya itu.

"Kangmasss...kau luar biasa. Kau...kau begitu perkasa...."
"Aku sudah muncak berkali-kali tapi batangmu masih keras saja..."

"Ngacengnya itu ? Ooowww....hihih...betul-betul bikin aku gila kangmas...bikim aku ndak kuat..."
"......."

"Apa kau tidak kepengen muncrat di rahimku kangmas...hemmm..???"
"...tidakkah kau ingin menghamiliku dan membuat janin bayi di perut wanita adik dari musuh besarmu ini, Kangmas...?
Ucap Noor begitu lembut setengah berbisik di kuping Nyoto. Ia seakan memancing kembali gairahnya sendiri berikut lelaki gagah ini untuk memasuki gelanggang birahi di ronde berikutnya.

"Kau bicara ngawur Noor..."
"....
"Kau boleh memperlakukan tubuhku semaumu karena aku sudah berjanji padamu..."
"Tapi aku takkan mudah menyerah begitu saja..." Balas Nyoto berusaha menolak rangsangan sang betina.

Noor hanya tersenyum manis mendengarnya.
Perlahan ia beringsut setengah duduk masih dalam posisi mengangkangi si pejantan.
Noor mulai menggeal-geolkan pinggul besarnya berikut pantat mulusnya yang membulat seksi diiringi paha sekal dan padat itu merayap di selangkangan Nyoto.

Sleep...sleeppp....

Bunyi syahdu terdengar manakala batang kejantanan Nyoto yang masih kokoh terbenam hingga separuh di lubang selangkangan Noor mulai bergerak perlahan keluar masuk amblas ke dalam liang cinta perempuan seksi itu bersamaan gerak pinggulnya, maju...mundur...naik turun.

"Ssshhh...aahhhhh...."
........
"...pelimu betul-betul dahsyaaatt kangmass..."
....
"Begitu besaarrr...panjang dan keraasssnya itu.... ooouuuughhh...."
"...menusuk jauh sampai ke dalam lubangku yang tak pernah dijelajahi siapapun..."
"...rasanya...seperti menghunjam jantungkuuu...kangmass..."
.....
"Ssshhh...aakhhh...KONTOLMU adalah idaman setiap perempuan Kangmasss....."
"Aku iri sekali dengan Roro Intennn....aahhhhh
...."tuturnya setengah terputus seraya bibir tipisnya mendesah dengan mata terpejam. Jemari lentiknya yang putih mulus nampak menahan dada bidang suami Roro Inten ini.

Belum habis berkata-kata. Noor kembali menggoyangkan pinggul dan pantat montoknya menggenjot pelan batang kontol Nyoto yang masih kaku menancap gagah di celah rapat kemaluannya nan indah berjembut dan sangat basah itu.

Hal itu menimbulkan rasa nikmat yang kembali menyengat kesadaran diri bukan hanya Noor melainkan juga Nyoto.

"Hahhhh...."

Tak ayal Nyoto spontan memejamkan mata sambil menggereng halus saat rasa nikmat mulai kembali datang menjalar ke sekujur tubuhnya. Jemari kekarnya sontak mencengkram bongkah pantat mulus Noor mencegah tingkah nakal adik perempuan Suryo Adipati ini agar tidak coba-coba merangsangnya kembali.

"Perlu kau tahu Kangmas, aku...aku baru saja selesai datang bulan...."
"....."
"Itu artinya aku lagi subur-suburnya, dan siap untuk hamil......"
"....
"....ini sebuah kesempatan emas yang tak mungkin terulang lagi..."
"....."
"Apa kau sampai hati melewatkannya, Kangmas Nyoto....cintaku...hihihi......
" Goda dan rayu Noor dengan lembut mendayu sembari nampak tersenyum manis meski raut kelelahan nampak di wajah cantiknya.

Nyoto yang mendengarnya hanya memandang sebentar wajah adik Suryo Adipati yang tengah menindihnya itu.

Seraut wajah perempuan muda yang tersenyum manis dengan keringat membanjiri tubuh indah serta paras cantiknya yang menawan sebenarnya membuat kesan yang begitu merangsang bagi Nyoto.

"Kau masih saja ngelantur, Noor..."
"......perlu kutegaskan padamu...!"
"......
"Kejantananku dan benih cintaku hanya untuk istriku tercinta...Nimas Roro seorang…"
"Siapapun wanita takkan mudah mengambilnya termasuk dirimu…"ujar Nyoto lirih takkala merasakan dengus nafas hangat Noor Anggraeni dan harum wangi tubuhnya yang merangsang begitu dekat menerpa kulit pipinya serta mencucuk hidungnya.

"Kau pikir begitu Kangmas ?
"Jangan besar kepala dulu Kangmasku. Aku masih belum menggunakan ajian andalanku.
"...ajian Goyang Sungsang Gendis Ayu... hihihi….
"......

"Batang Pelimu bakal merasakan nikmatnya kangmas…
"Akan kubuat kau kelimpungan hingga rohmu serasa melayang ke langit ke tujuh...hihihi
"......"
"Perlu kau tahu Kangmas...seumur-umur baru kali ini aku akan menggunakan ajian ini…
"Dan aku tidak menyesal memakainya sekarang karena aku menggunakannya kepada pria yang kusayang...dirimu kangmas Pujo…"ucap Noor disertai senyum manis dari bibir indahnya.
Dikecupnya perlahan pipi serta bibir kasar Nyoto dengan lembut dan mesranya.

Nyoto hanya terdiam berusaha tak menanggapi omongan adik Suryo Adipati itu.

"Lakukanlah sepuas hatimu Noor Anggraeni...makin cepat makin baik...aku siap menunggu…."kata Nyoto dengan datar.

Meski terlihat tenang tak urung perkataan Noor Anggraeni barusan membuat jantung Nyoto berdegup kencang.
Entah apa yang akan dilakukan perempuan ini terhadapnya.

Noor yang masih mengangkang di atas tubuh Nyoto sesaat terlihat mengatupkan tangannya.
Bibirnya komat kamit dan sesaat kemudian terjadi sesuatu yang luar biasa khususnya di area lubang vaginanya.

Batang penis Nyoto yang masih kaku menyumpal liang cantik itu mendadak terjepit kuat oleh dinding vagina Noor Anggraeni.
Dinding dan rongga kelaminnya terasa sekali berusaha menarik kulit dan daging kejantanan Nyoto sepenuhnya masuk hingga ke dasarnya.

Hal ini menimbulkan rasa nikmat di sekujur batang penis Nyoto mulai dari kepala penis sampai batang.
Nikmatnya amit-amit tak terbayangkan. Luar biasa daya sedot dan daya hisap yang ditimbulkannya.

"AKKHHHHH…!"

Nyoto spontan mengerang keras sambil matanya mendelik.

Saking nikmatnya tanpa sadar Nyoto kontan setengah terbangun sambil kedua tangannya meremas keras bokong semok Noor Anggraeni yang putih mulus.

"Aaakkhhh…!!!"

Kembali Nyoto mengerang keras. Kali ini kemaluannya seperti dipelintir dan diremas-remas oleh suatu yang tak kelihatan.
Begitu kuat hingga menimbulkan rasa geli dan nikmat tak terlukiskan serasa sukmanya terangkat terbang.

"Gaaaghh….!!!
Kembali Nyoto mengerang keras berusaha menahan semampunya dengan bekal kekuatan yang tersisa tuk menahan rasa nikmat itu.

Namun kali ini rasa nikmat yang ditimbulkan sangat lain.

Sukma Nyoto terasa diangkat bersamaan air maninya yang semula bertahan kuat mulai mengalir perlahan melewati saluran vas diferens di batang kemaluannya.

Sementara Noor Anggraeni terus berkomat-kamit dengan peluh mengalir di sekujur tubuhnya.
Luar biasa perlawanan Nyoto. Sama halnya dengan Nyoto. Noor pun merasakan nikmatnya yang luar biasa akibat dari ritualnya ini.

"Sshhh...aaahhh...kangmasss….ssshhh...aaahhh...Kangmassss….jangannn kau tahannn kangmasss….lepaskaannn semuaaa...pejuhmuuu…
"Sshh…lepaskan semuaaa air manimuuu….keluarkannn semuaaa... kangmasss…
"..jangannn kauuu tahannn nikmaaat iniii...loooskannn sajaaa kangmasss...ahhhh!!
"Akuuu...pengin dipejuhi...Noor penginnn hamil....sshhh...ahhhh....hamili akuuuhhh kangmass….aaahhhh…."

Desis Noor Anggraeni makin lama makin keras.

Sepertinya ajian puncak yang dikerahkan Noor juga kesulitan menghadapi Nyoto yang juga berilmu tinggi.

Keduanya terus berusaha sekuat daya menundukkan sedangkan yang lainnya bertahan keras.

Hingga pada titik….

Sleep…!

Blesssss !

Aaaakkkhhh…
!!!!

Nyoto dan Noor Anggraini sontak memekik keras nyaris bersamaan saat alat vital keduanya berhasil menyatu secara utuh dan saling mengunci.

Mata keduanya membelalak dengan kedua belah tangan mereka saling memeluk saling merengkuh erat bersamaan rasa nikmat membumbung tinggi dari kemaluan masing-masing.

Mendekati garis akhir Noor menggenjotkan bokong montoknya dengan goyang patah-patah ala Annisa Bahar namun begitu dalam penuh tenaga ke selangkangan pria tampan ini. Nyoto pun terlihat tak mampu lagi bertahan.

Cleppp...cleeep....cleeppp....

"Hoohh....aakhhh...!!"

Pria gagah ini melenguh keras dengan suaranya yang berat. Suaranya terdengar parau karena rasa nikmat yang saat itu ia terima di kemaluannya sungguh tak terperikan.

Erangan keras Nyoto terdengar "memilukan" akibat surga kenikmatan yang bersumber dari pertautan sepasang alat kawin itu telah menguasai dirinya.

Cleeppp...bleesss...cleeppp...bless...!

Pantat seksi Noor serta pinggul besarnya terus mengayun indah nan sensual. Menyodokkan kemaluannya keras-keras dan begitu dalam ke selangkangan Nyoto. Menjepitkan vagina nikmatnya meremas kuat batang kejantanan suami Roro Inten itu tanpa jeda sedetikpun. Berusaha Noor memberikan nikmat surgawi tiada banding kepada pria yang ia gilai ini.

Sepasang mata pria gagah ini mendelik bersamaan lenguhan kenikmatan keluar dari bibir kasarnya. Kedua telapak tangannya meremas kuat bongkahan pantat Noor yang mulus montok itu. Selangkangannya lalu balas mendesak keras pangkal paha Noor yang masih menindihnya.

"Akkuhh....tak tahann...laggiiihh…!!!!"
......
"...terr..lalluuu...nikkmaattt....aakkhh..!!"


Benih-benih sel kejantanannya yang sudah ia bendung seteguh keyakinannya runtuh sudah hingga akhirnya menyerah total dalam kepasrahan disedot oleh ketatnya rahim wanita cantik ini.

Tepat di saat pantat montok nan putih mulus Noor kembali menggenjot kuat kemaluannya, Nyoto pun mengerang panjang.

CLEPPP....BLEESSS....

Lalu...meledaklah puncak klimaks itu dalam penantiannya....

"....Cantikkkk...!!!....akuuhhh...KELUAARRR....!!!!"
"....AAARRRGGGHHHH...!!!"

Croot....crocoot...crooot….!!!!

Bendungan air maninya yang sudah hampir 2 jam ini ia tahan-tahan akhirnya bobol sudah. Muncrat dan meletus dahsyat dari kepundan ujung kepala kontolnya yang gagah jauh terbenam di dalam liang kenikmatan Noor Anggraeni hingga rahim.

Croot....crocoot...crooot….!!!!

"....Ooouuuughhh....!!!!"

.......
"....Nikmaaaattt....!!!!!"

CROOOTT....!!!

Nyoto memekik keras disusul pantat kekarnya mengejang kuat tak kuasa menahan nikmatnya puncak senggama bersama perempuan jelita nan menggairahkan ini, Noor Anggraini.

Proses ejakulasinya terasa begitu nikmat tiada tara. Mani kentalnya meletus dan muncrat begitu dahsyat dari ujung kepala kejantanannya yang telah menghunjam jauh di dalam lubang tempik Noor yang menjepit dan meremas-remas kuat batang kontolnya.

Lagi….ia memekik keras !
"NOOOOR…!!

"Memekmuuu....aakhhhh...!!!!"

CROOT…

"Akuuu....MEJUUHH…!!!!

CROOT...


"Tempikmuuu....ENNAAAKK....Aaakhhh...!!!"

Croot...jrooot...crocoot...crooot….!!!!


Kedua tangan kekar Nyoto sontak kembali meremas kuat bokong seksi dan telanjang Noor diiringi teriakan histeris Noor Anggraeni yang juga mencapai klimaksnya yang paling pamungkas.

"Gantenggg...!!!
"Akuhh KELLUAAARR…!!!I
....iyyyaaaahhh...!!!"

Creeettt...CRECEET….CREET... creeettt..!!


Tubuh ramping dan telanjang Noor Anggraeni menggelinjang keras sambil pantat montoknya mengejang kuat lalu mengejat-ngejat berkali-kali saat mengeluarkan cairan klimaksnya masih dalam cengkeraman jemari kekar Nyoto.

"Nyotooo...!!!! Ennnaaaakkkk....!!!!
Oooohhhh..!!!!!

Creeettt...CRECEET...CREET...creeettt..!!

Oouuhhhh…!!!


Bokong kekar Nyoto dan pantat bahenol Noor saling memompa menggenjot berlawanan arah. Menggencetkan kemaluan mereka satu sama lain meresapi nikmatnya puncak madu perkawinan dari sebatang lingga dan lubang yoni yang saling melekat manunggal menjadi satu.

Keduanya yang masih dalam mabuk puncak klimaks mengharu biru sepertinya mulai relaks tapi tidak demikian dengan Nyoto.

Sesaat setelah mencapai klimaks Noor yang menyangka "permainan" sudah selesai dipaksa terperangah.

Dengan menggeram bak harimau kelaparan. Nyoto langsung "membanting" tubuh telanjang nan molek itu hingga kini giliran Nyoto menindih tubuh Noor Anggraini yang tanpa sehelai benang itu.

Dengan sigap dan trengginas, Nyoto langsung mendesak dan menggagahi tubuh indah itu dengan segenap berat tubuhnya masih dengan batang penisnya menancap kuat di liang kewanitaan Noor.

"Nimas Roro….maafkan aku. Cintaku hanya untukmu Nimas sampai kapanpun…" erang Nyoto terdengar lirih namun cukup jelas di telinga Noor Anggraeni yang gelagapan ditindih oleh lelaki perkasa itu.

GIF-20210617-214951.gif


Ilustrasi

"...NOOOOR...!!!
......
"Kuhabisi memekmuu...Sayanggg…!!!"

SLEEEEP...bleseeek !!!!

Pantat kekar Nyoto seketika mengayun cepat ke bawah menggenjot keras pangkal paha Noor Anggraini.
Lantas disusul sisa penis Nyoto yang masih nampak di luar sekitar 5 cm didorong kuat-kuat oleh Nyoto. Amblas masuk ke dalam liang kenikmatan Noor Anggraeni yang dipaksa terkuak selebar-lebarnya oleh desakan penis besar Nyoto sampai belukar jembut keduanya saling bergesekan lalu saling menyatu sama lain.

Ujung gundul kepala penis Nyoto yang membonggol besar dan gagah akhirnya menyundul mentok di dasar rahim terdalam Noor Anggraini yang belum pernah digali pria manapun sebelum dirinya.
"Aakhh…rasakann…rasakaann…kont..toll bessarkuuu di MEMEK sempitmu ini sayangggg……AKKHH…!!!!
.......
"......hahh...MEMEKKKK...!!!"
.....
"MEMEKKK....Memekmuuuh Noorrr....seperti perawannnn....Sayanggg...hahh...hahh...!!!
.........
"Aku jeboool lubangmuu sampaii longgarrr...Noor Anggraini !!!…....Aaakhhh..!!!"
....
"Kuhamilii kauuu NOOOOR..***ghhh..!!!!"


Noor pun sontak menjerit keras bak tercekik merasakan nikmat dahsyat dalam ketidakberdayaannya.

"...Nyotoooo !!!!..tidaaakkk bisaaa !!!!..terlalu besaaaarr....IIYYYAHHHHH....!!!"

Mendengarnya entah mengapa Nyoto justru merasa begitu puas. Itu berarti kejantanannya jauh melebihi pria yang pernah bercinta dengan perempuan seksi ini.

Sungguh Noor begitu pintar memancing birahinya kian memuncak. Tak ayal Nyoto makin buas melesakkan penis kekarnya ke dalam lubang vagina si cantik yang terus merintih dan mengerang bertelanjang bulat dalam tindihannya.

"Ooohhhh....ooohhhh.....!!!!"

Disodoknya liang cinta berjembut indah Noor Anggraini yang merekah basah penuh lendir kawinnya bercampur cairan spermanya semakin cepat semakin liar semakin kuat tanpa ampun.

Sungguh nikmat luar biasa dirasakan Nyoto di sekujur batang kontolnya. Oouuwww, betapa rapetnya dan legitnya liang surgawi perempuan ini. Dinding liang vaginanya terus-menerus meremas, menjepit dan menghisap-hisap batang kakunya seirama sodokan kontolnya membuat pria gagah itu tak tahan untuk tidak mengerang penuh nikmat.

"....Aaakhhh....aaakhhhh...."

Cepok..cepokk...cepokkk...cepokkk....


Begitu cepat dan kerasnya suara yang muncul terus menerus begitu mendirikan bulu roma seakan tanpa henti.
Suara yang bahkan mampu menggetarkan sukma siapapun yang mendengarnya.

Yah, suara kontol Nyoto yang tengah "buas" mengawini kewanitaan Noor Anggraini.

Waktu terus bergulir....
Entah telah kesekian kali pantat indah nan kokoh Nyoto mengayun merojok menekan selangkangan Noor.

Entah berapa kali hunjaman batang kejantanan Nyoto yang kaku dan begitu gagah mengoyak-ngoyak liang cinta Noor Anggraini yang legit basah indah berjembut itu. Terus menyundul dinding rahimnya yang balas meremas begitu kuatnya.



Pose doggy, 69, sponning, butterfly, fellatio dan banyak lagi posisi seks kamasutra diperagakan Nyoto silih berganti kala menyetubuhi Noor Anggraini tanpa kenal lelah. Nafsunya betul-betul membeludak laiknya samudra syahwat yang tak bertepi. Menengguk madu nikmatnya berkawin bersama adik perempuan Suryo Adipati itu.

"Hoohh...akhhh...hoohh...akhhhh..."

Lenguhan kenikmatan terus keluar dari bibir kasar lelaki gagah itu seiring batang kejantanannya terus menggenjot dan menyodok habis liang peranakan si wanita hingga sementok-mentoknya.

Pantat kokohnya yang kini basah kuyup oleh keringat terlihat berkilau indah. Terus saja ia menggenjot begitu mantap penuh percaya diri sembari tangan kekarnya menahan erat pinggang ramping Noor Anggraini dengan paha indahnya mengangkang lebar. Tanpa henti menyetubuhi tubuh telanjang perempuan cantik dan seksi itu.

Mata pria gagah ini nanar menatap jalang ke bawah selangkangannya yang sudah amblas menyatu rapat dengan kemaluan Noor Anggraini yang indah berjembut.

Batang penis Nyoto yang panjang, gemuk berotot dan begitu kaku bergerak lincah menusuk mengoyak keluar masuk begitu dalam sampai menyentuh dasar kedalaman vagina.

Bulu kemaluan Nyoto yang lebat membelukar sudah menyatu rapat dengan rambut jembut Noor yang lembut tertata.

Penis kekar dan kaku seukuran ketimun itu nampak begitu gagah dan mantap menusuk-nusuk lubang vagina Noor Anggraini. Ke kiri ke kanan ke atas ke bawah terus menghunjam dalam hingga buah zakarnya yang menggembung besar mentok menempel celah anus sang wanita. Sesekali batang itu memutar mengaduk-aduk liang kenikmatan Noor yang kini banjir lendir serta mengeluarkan busa putih nan kental.

Begitu sempurna tanpa cela apa yang dilakukan Nyoto. Telapak kekarnya berganti meremasi bokong bulat, mulus dan seksi itu.

"iyyaaaahhhh.....!!...oooohhhh... ooohhh...!!!"

Pekik jerit Noor pun terdengar "pilu" menyahuti seakan tanpa henti saat klimaksnya datang menerpanya bertubi-tubi. Menghantam dan menghancurkan sisi keperempuanannya yang paling sensitif hingga berkeping tanpa henti bagaikan air terjun Grojogan Sewu.

Hahhh...sungguh sebuah kenikmatan seks yang tak bisa dilukiskan.

Detik demi detik...menit demi menit sampai sekian jam terlewati tak terasa mendekati waktu dini hari. Nyoto masih terus menggenjot menggauli Noor Anggraini. Keduanya seakan berlabuh dalam gejolak badai birahi yang entah kapan berakhir.

Sungguh luar biasa seorang Sunyoto Pujo Satmoko.

Keperkasaan yang dibarengi keahliannya dalam bercinta mampu menggiring seorang perempuan pecinta ulung macam Noor Anggraini terhanyut. Membuatnya pasrah total akan keperkasaan pria gagah ini.

Tak ada suara keluar dari mulut Noor yang menganga. Sepasang mata indahnya membelalak sesekali setengah terpejam dengan kedua tangannya terpentang.

Tubuh bugil Noor nan seksi mulus menggairahkan nyaris tertutup ditindih tubuh besar dan kekar Nyoto yang juga bertelanjang bulat. Hanya keliatan sepasang paha indah dan betis mulusnya mengangkang lebar ke samping lalu ke atas tergencet pantat kokoh pria tampan itu yang terus mengayun menggenjot selangkangannya.

Terus seiring waktu berjalan pria gagah ini masih asyik sibuk mengawini liang nikmat kewanitaan Noor Anggraini dengan batang zakarnya nan gagah perkasa.

Merasakan lezat gurihnya seks yang cetar membahana. Menikmati tubuh telanjang nan indah ini sekian lama tanpa henti. Menggauli dan menyenggamai kemaluan wanita cantik nan begitu seksi menggairahkan ini, Noor Anggraini.

Sampai akhirnya…

"...KELLUUAARRR...!!!...aaakhhhh…!!!!"

CROOT…!

"Ooouuuughhh...TEMPIKKKKK.....NIKMAAAATTTT...!!!"

CROOOTT...!


Teriakan Nyoto keras terdengar kembali disusul pantatnya mengejat dan mendesak keras selangkangan Noor. Seakan ia hendak memasuki tubuh indah wanita seksi dan jelita itu dengan segenap kejantanannya.



Bersamaan itu semburan lahar panas mani kentalnya berisi jutaan benih sperma jantannya yang tersisa memancut kuat tak terbendung di dalam rahim Noor Anggraeni lalu beramai-ramai menuju sel telurnya yang matang menyendiri dalam penantian panjangnya.
CROOT....CROOOT...

"NOOORRR...!!!"
CROOT.........

"...TEMPIKKKKK....AAKKHHH...!!!"
CROOT...

"Tempikmuuu......ENNNAAAKKKK....!!!"

Teriak Nyoto lagi seolah tanpa sadar diiringi gerak ritmik pantatnya terus memompa berkali-kali mendesak selangkangan Noor Anggraini saat merasakan detik-detik enaknya surga dunia di dalam kemaluan wanita cantik nan seksi itu.

"Yyaaaahhhh....!!!!" Noor pun hanya menjerit pasrah

"Ehhmmmm.....ehmmmm...."

Seiring pekik kenikmatan terakhir kalinya keluar dari bibir indah Noor Anggraini, Kedua telapak kekar Nyoto meremasi serta menarik kuat bongkah pantat putih mulus dan montok si cantik nan seksi ini sambil bibir kasarnya melumat bibir tipis Noor yang menganga berlelehkan air liurnya sendiri.
CROOT...

CROOT....CROT..!

Pantat Nyoto yang kekar masih terus mengejat-ngejat mendesak pangkal paha padat dan putih mulus Noor Anggraini yang mengangkang lebar. Kantung zakarnya yang besar bergetar keras saat proses pembuahan sel telur oleh sel spermanya berlangsung di rahim subur si wanita.

Begitu melimpahnya air mani kental dan panas yang disuntikkan Nyoto ke dalam tubuh molek Noor Anggraini.
Sisanya meluber keluar dari sela-sela batang kontol kaku berurat Nyoto yang masih menancap gagah terhimpit ketat bibir cantik kemaluan Noor yang rapat berjembut. Meleleh hingga membasahi paha padatnya yang putih mulus.

Sepertinya Nyoto sungguh-sungguh "berniat" menghamili perempuan adik kandung musuh besarnya ini.

Sebentar kemudian bibirnya berganti mengenyoti dan mengulum pentil susu Noor yang mengacung keras di kedua pucuk payudara indahnya sambil pantat kekarnya sesekali mengejat halus di antara paha indah Noor yang mengangkang lebar.
Memungkasi percintaannya di malam hari yang dingin ini di sebuah goa terasing bersama wanita cantik dan seksi yang telah menggodanya itu.

Noor Anggraeni terlihat diam tak bereaksi. Hanya nampak tubuh seksinya yang putih mulus tanpa busana berkilau karena keringat nampak bergetar pelan naik turun seiring tarikan nafasnya. Mata lentiknya terpejam erat. Hanya sebuah erangan halus yang nyaris tak terdengar keluar dari bibir indah itu.

Nyoto pun terlihat terpekur masih dalam posisi menindih Noor Anggraeni.

Dipandangnya sesaat paras cantik berambut indah nan pirang itu lembut penuh perhatian.

Sorot matanya nampak sayu setelah pertempuran kelaminmya yang demikian mengharu-biru bersama adik kandung Suryo Adipati ini berakhir.

Nyoto menatap nanar sepasang buah dada Noor yang menggantung indah menggiurkan. Terus turun ke perutnya yang ramping padat dan berakhir di pangkal pahanya yang masih mengangkang.

Sesaat Nyoto seperti tersenyum getir takkala melihat kemaluan perempuan ini.

Bibir liang vagina Noor Anggraini terlihat merekah indah penuh lelehan spermanya sampai membasahi jembutnya yang indah membelukar. Nampak jelas terpampang di pelupuk matanya.

Sebuah liang kemaluan seorang wanita dewasa dimana telah memberinya kenikmatan surga dunia yang menakjubkan sekaligus memuaskan dahaga birahinya

"..kau...kau begitu menggairahkan Noor..."
".... kemaluanmu...begitu nikmatnya
...."
.......

"....aku...aku akan bertanggungjawab, jika kau sampai hamil karena kejadian malam ini...hahh.."ucap Nyoto lirih seraya jemari kekarnya membelai lembut paras cantik adik perempuan Suryo Adipati ini yang masih diam membisu.

Jauh di lubuk hatinya ia harus mengakui percintaannya yang luar biasa barusan bersama Noor Anggraini sedikit mengurangi kegundahan hatinya. Di tengah kekalutan dan kegelisahannya memikirkan keselamatan orang-orang yang amat ia kasihi, yaitu Istri dan anak-anaknya.

Sebentar Nyoto pun memejamkan matanya lalu perlahan beringsut dari tubuh bugil nan seksi Noor Anggraini yang semula ditindihnya.

Mereka terlihat sama-sama terkulai terlentang bersisian dengan masih tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh telanjang keduanya yang lengket berlelehkan peluh.

Entah sampai berapa lama keduanya terdiam setelah mengalami puncak birahi yang tiada terkira lezatnya yang membuat mereka tertidur dalam kepuasan yang memuncak.

Hingga sebuah gumaman halus terdengar dari bibir salah satu di antara mereka.

Nyoto menggeram halus pertanda kesadarannya sudah pulih.

Bergegas Nyoto berdiri lalu sigap meraih satu stel baju yang telah disiapkan oleh Noor sebelumnya kemudian bergegas memakainya.

Sesaat ia memandang sosok perempuan telanjang dengan tubuhnya yang molek serta rambut panjangnya yang indah keemasan itu.

Kemudian pandangannya beralih ke arah mulut gua. Samar terlihat cahaya keemasan membayang dari ujung lorong pertanda sang fajar mulai menampakkan diri.

Nyoto yang telah selesai mengenakan baju lalu kembali memandang ke arah Noor Anggraeni yang masih terlelap dalam kelelahan.
Sejenak ia meraih busana yang sebelumnya dikenakan Noor lalu ditutupnya tubuh telanjang itu.

Sebuah desahan lirih keluar dari mulut Nyoto.

"Terima kasih Noor.. "

......
Sebentar kemudian nampak dari kejauhan sebuah motor trail terlihat membelah jalan kecil di area perbukitan yang ditumbuhi pepohonan lebat itu.

"Nimas Roro tercinta….anak-anakku sayang, Aku datang…"batin Nyoto dengan sorot mata tajam ke muka.

Wooeengg….!

Seiring semburat sinaran Surya di ufuk jauh trail itu kemudian bergerak cepat di tengah jalan beraspal menuju Banyumili demi sebuah harapan.

======

Beberapa jam sebelumnya waktu dinihari di sebuah tempat di malam yang sama.

"Aaaahhh….sshhhhh…."
Erangan lirih terdengar dari bibir indah Roro Inten yang masih setengah sadar.

Beberapa lama ia masih mengerang lirih lalu matanya yang berbulu lentik itu perlahan mengerjap pelan.

Kepalanya masih ia rasakan terasa sedikit pening. Roro Inten lalu memejamkan matanya kembali kemudian membukanya perlahan-lahan berusaha memulihkan kesadaran dan ingatannya kembali.

Bunyi air yang menetes dan jatuh menimpa genangan seolah kian menyadarkan Roro Inten.
Tak lama kemudian ia telah membuka sepasang matanya.

Sepasang mata yang besar dan bening itu terlihat mengitari seluk beluk sekitarnya yang terlihat cukup remang hanya diterangi sebuah lampu minyak sederhana.

Pandang matanya kemudian singgah di atas sebuah batu besar berbentuk pipih.

Setumpuk kain pakaian dan rok yang jelas-jelas adalah baju yang dikenakannya malam saat bertandang ke kediaman Siti Sundari sontak membuatnya tersadar.

Sebuah pekik halus keluar dari bibirnya sebelum matanya menatap dirinya sendiri.

"Akh…!"
Roro memekik setelah menyadari baju yang dikenakannya ternyata telah berganti.

Lalu siapa yang melakukannya…?

"Kau telah siuman dewiku sayang...hehehehe…"
tiba-tiba terdengar suara seorang pria yang menggema di dalam ruang menyerupai sebuah gua itu.

Kontan saja Roro Inten menengok ke asal suara.
Dilihatnya seorang pria bertelanjang dada dengan punggung terbuka berikat kepala semacam iket / udeng terlilit di kepala tengah duduk mapan di atas sebuah batu membelakanginya.

Sementara seorang perempuan tua berjarik nampak duduk mendoprok di dekatnya.

"Mbok...tugasmu selesai. Kau boleh pergi.." kata si lelaki itu sambil mengangkat tangannya.

Si mbok berusia lanjut itu terlihat diam membisu lalu perlahan berdiri sambil kemudian berjalan keluar dengan sedikit terbungkuk-bungkuk.

Beberapa lama suasana terasa begitu hening sebelum suara Roro Inten terdengar memecah kesunyian.

"Kau siapa…? Dan apa yang telah kau lakukan padaku…?" Tanya Roro dengan lugas.

Sesaat sosok pria itu hanya diam saja. Sebentar kemudian dia membalikkan badannya dan terlihatlah wajahnya yang cukup kentara meski hanya diterangi lampu minyak yang samar.

"Kauuu…Suryo Adipati…!
Desis Roro Inten dengan bibir terasa kelu. Sepasang matanya memandang tak berkesip ke arah pria yang juga pemegang tampuk kekuasaan di Kabupaten Banyumili itu.

"Apa maumu sebenarnya…?
"Apa kau yang telah….ini…!?!?.."seru Roro mulai terdengar panik sambil melihat busana yang dikenakannya.

"Betul dewiku sayang….aku yang telah mengganti busana yang menutupi tubuh indahmu. Sekarang kau benar-benar kelihatan seperti sosok Dewi Sekar Mirah...hahahaha
"Aku akan puas sekali malam ini….hahahaha…"kata Adipati sambil terkekeh seram.

Roro Inten kini telah mengenakan busana laiknya penari pendet dengan kain lembut warna warni membelit tubuhnya.
Sebuah penutup kepala dari untaian mawar dan manik-manik menghiasi rambutnya yang masih tersanggul rapi.
Sementara sebuah gelang nampak terpasang masing-masing di kedua pergelangan tangannya.

Raut muka Roro Inten berubah. Rasa khawatir dan gelisah perlahan namun pasti mulai menggelayuti perasaannya.
Ia mencium adanya bahaya yang mengancamnya dari sosok pria yang kini telah tegak berdiri dihadapannya.

"Apa maumu Suryo Adipati…?
"Mengapa kau mengurungku di sini…? "...di mana Mbakyu Sundari…? "Kata Roro mulai terdengar panik.

Dicobanya menggerakkan kedua tangannya. Namun apa lacur, ia seperti lemah nyaris tak bertenaga.
Tangannya hanya mampu ia gerakkan sedikit. Pun demikian dengan anggota tubuhnya yang lain.

Adipati perlahan mendekati sambil tersenyum lebar penuh kemenangan.

"Kau begitu cantik dan molek luar biasa... Roro Inten.
"Tidak salah kalu arwah putri sialan itu memilihmu sebagai titisannya...hehehehe
"Namun malam ini kau takkan kubiarkan menderita terlalu lama.
"Kau akan menjadi milikku. Dengan begitu kau akan terbebas sebagai titisan Sekar Mirah...
"Bukan begitu sayangku...hahaha" kekeh Suryo Adipati terdengar begitu seram.

"A..apa yang akan kau lakukan padaku Suryo Adipati…?
"....Cepat... lepaskan aku..! Atau akan teriak..!" Ucap Roro keras seolah mengancam.

Matanya kini memandang sosok pria itu dengan rasa takut yang kian memuncak.

"Hahahaha
"Berteriaklah sesuka hatimu dewiku. 'Takkan ada yang mendengarmu…
.......
"Kau bertanya apa yang akan kulakukan kepadamu….?
"....ini yang akan kulakukan kepadamu dewiku kekasihku. Lihat baik-baik....hahahaha..!

Begitu selesai berkata-kata Suryo Adipati langsung menarik kain penutup bagian bawah tubuhnya yang diikuti jerit tertahan Roro Inten.

SREEET…!

AKKHHHHH…!

Hahahaha….!


Seiring tawa keras Suryo Adipati terdengar membahana kini terlihat jelas sosok gagah itu berdiri tegak hanya mengenakan sehelai cawet minim menutupi alat vitalnya.

Sebuah benda pejal berbentuk mentimun besar dengan bulatan besar bak jamur mekar di ujungnya nampak tercetak jelas dibalik cawet itu membuat Roro Inten sontak mengalihkan pandangannya.
Meski demikian matanya sempat melihatnya sepintas diikuti dada kian bergemuruh.

Kini Suryo Adipati hanya berjarak beberapa langkah saja dari Roro Inten yang masih berusaha mengalihkan pandangannya.

Dada Roro Inten yang membusung indah dan hanya ditutupi lilitan kain kemben nampak turun naik begitu menggemaskan Suryo Adipati

"Malam ini kita akan berkawin sayangku…
"Malam ini kita akan saling berbagi nikmat dalam sebuah prosesi kenthu yang sejak lama aku tunggu-tunggu...hehehehe
.........
"Bersiaplah dewiku….
"Aku akan mengentotmu habis-habisan sampai fajar menyingsing Rengganis…!
.......
"...malam ini juga kutukam jahanam Kamandanu akan lenyap untuk selamanya...hahahaha…."seru Adipati tak tahan membendung syahwat birahinya yang menggunung sejak tadi menuntut pelampiasan.

"Tidddaaakkkk....!!!!!

"....Kangmas Pujoooo...
!!! Jerit putus asa dari bibir indah itu sambil memanggil nama suaminya tercinta takkala Suryo Adipati tiba-tiba menubruknya.

Tubuhnya yang besar dan kekar langsung menindih tubuh molek nan padat berisi Roro Inten.

Kedua belah jari jemari tangannya yang besar dan kokoh meremasi bagian tubuh Roro Inten yang terlihat menonjol indah menggoda di sana sini.
Sementara bibirnya yang kasar berusaha menciumi sekujur wajah ayunya yang mulus tanpa cela.

Lalu bagaimanakah nasib Roro Inten selanjutnya…?








 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd