Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT SDS - Syahwat di Sekolah (No SARA)

Status
Please reply by conversation.
Ini bukan liar. Tpi kasar, udh bgus alur dibuat skrg. Jgn dirusak dg bginian
Iya bess saia mengerti, tapi ada sisi naluri yg banyak orang ga mengerti, wanita itu suka menjadi korban.
Nah cerita itu bukan hanya hiburan tapi bisa mengambil makna yg dalammmm sedalam bagaimana Farhah mengexploit games permainan Jaka Gigolo...

Pasaran itu bagi wanita hal ngebosenin dan ngebosenin bagi wanita adalah kematian...😜

Biarkan mengalir secara spontan aja Penulis bermain Games ke guru2x cewek, dng hal yg bukan pasaran...
 
Part 33

Dua hari setelah penjebolan keperawanan Putri.

"Ibu-ibu masih mau pulang?" tanya Farhah kepada guru-guru lain yang masih berada di ruang guru.



"Aku laki-laki, Far." jawab Gw sambil memakan pisang.

"Yeh, orang aku ngomongnya sama ibu-ibu. Bukan kamu." jawab Farhah meledek.

"Tau nih, Jaka. Mulai kepedean sekarang yeuu." ledek Muti.



"Kamu belum mau pulang, Mut?" tanya Farhah ke Muti.

"Ini aku mau beres-beres. Mau bareng gak, Far?" tanya Muti.

"Bolehh." jawabnya.

"Ehh, masih rame yaa." kata Bu Ros memasuki ruang guru.



"Tumben Bu baru naik." ucap Muti.

"Bang Sani lagi sakit, jadi gak bisa nganter anak saya tuh. Makanya saya tungguin sampai ortunya jemput." jelasnya.

"Ayok, Far." ajak Muti.

"Duluan yaa Bu Lena, Jaka, Bu Nisa, Bu Nia Putri, Bu Ros. Assalamualaikum." pamit Farhah kepada kami semua dengan menyebutkan nama kami semua.

"Lengkap banget, Far." timpal Muti.

"Beda banget yaa Muti sama Farhah. Hahaha." ucap Bu Nia.



"Biarin wleee." ledek Muti dengan menjulurkan lidahnya.

Kami semua terdiam. Hening.

Bu Ros meninggalkan kami menuju ke pantry, mengecek keadaan smoking room. Lalu dia berjalan menuju tiap-tiap kelas, gudang, musholla dan ruang kepsek.

Setibanya Bu Ros kembali ke ruang guru. Dia mengedipkan mata kepada Bu Lena dan Bu Nisa. Lalu dia duduk di sebuah bangku di depan ruang guru.



Bu Lena meremas-remas kontol Gw dari luar celana. Lalu dibukanya resleting Gw dan dikeluarkannya kontol Gw yang sudah mengeras.



Dengan perlahan dia memasukkan kontol Gw ke dalam mulutnya. Terasa begitu basah dan hangat.

Kepalanya pun naik turun menyepong kontol Gw. Kadang dijilatinya menggunakan lidahnya lalu kembali memasukkan kontol Gw hingga mentok ke tenggorokannya.

Bu Nia yang berada di samping Putri hanya bisa tersenyum. Gw baru paham bahwa ini adalah rencana dari mereka semua. Ketika suasana sepi, mereka berencana membuat sedikit kejutan untuk Putri. Tapi sedari tadi, Putri tak acuh dengan keadaan sekitar dan hanya terpaku dengan buku nilai yang sedang diisinya.

Kini Bu Nisa memainkan perannya. Diraihnya pipi Gw lalu dengan ganasnya dia menciumi bibir Gw. Butuh beberapa saat untuk Gw bisa mengimbangi permainannya. Dan kini, Gw mendapatkan ciuman beserta sepongan secara sekaligus di ruang guru tempat Gw bekerja.

"Put." panggil Bu Nia.

"Iya, kenapa?" tanya Putri.



"Liat Jaka deh." ucap Bu Nia.

"ASTAGHFIRULLAH!!" kata Putri yang melotot kaget melihat kami bertiga.

"Kenapa kaget, Put?" tanya Bu Nia.

"Ke,, ke,, kenapa??" tanyanya terbata-bata.

"Gapapa kokk. Kami semua juga pernah ditolong sama Jaka. Hehehe." jawab Bu Nia.

Putri masih kaget melihat apa yang sedang Gw, Bu Lena dan Bu Nisa lakukan. Dia bahkan menjatuhkan pulpen yang tadi dia genggam. Dengan seksama dia menyaksikan kami hingga tidak terasa bahwa toketnya sedang diremas Bu Nia.

"Bu??" tanya Putri kepada Bu Nia.

"Gapapa. Nikmatin aja, Put." ucap Bu Nia.

Kini Bu Nia berdiri dibelakang Putri. Kedua tangannya meremas toket Putri. Sambil merasakan remasan tangan Bu Nia pada toketnya, Putri tetap menyaksikan kami sambil menggigit bibirnya.

Bu Nia menyingkap jilbab Putri. Lalu diciuminya leher Putri hingga Putri memejamkan matanya. Salah satu tangan Bu Nia kini sudah turun ke bawah ke arah memek Putri. Sambil tetap menjilati leher Putri, Bu Nia juga menggesek-gesek memek Putri dari luar CD nya.

Tak berselang lama, Putri tersadar lalu meraih tangan Bu Nia agar menghentikan kegiatannya dan menariknya keluar dari celananya.

"Bu Nisa, Bu Lena?" panggil Putri yang lalu membuat mereka menghentikan ciuman dan sepongannya.

"Kalian ngapain?" tanya Putri.

"Gini, Put." ucap Bu Nia.

"Jadi, sebenarnya bukan cuma Bu Nisa dan kamu aja yang pernah dibantu sama Jaka. Tetapi Bu Lena, Bu Ros, Sinta dan saya juga pernah." jelas Bu Nia sambil tetap meremas toket Putri.

"Nah, sekarang karena kami merasa bahagia karena akhirnya kawan kami bertambah. Makanya kami mau bikin acara penyambutan kamu sama Jaka." lanjut Bu Nia.

"Acara gimana?" tanya Putri.

"Kamu mau gak main lagi sama Jaka disini?" tanya Bu Nia.

"Disini??" tanya Putri kaget.

"Iyaa. Kami sering kokk." jawab Bu Nisa.

"Nanti kalo ada yang ngeliat, gimana?" tanya Putri lagi.

"Tenang. Tuhh ada yang jagain di depan." kata Bu Nia menunjuk ke arah Bu Ros.

"Tapi beneran gapapa?" tanya Putri lagi.

"Iya beneran. Gak bakal ada yang tau, kok. Kalo kamu mau kita bakal seneng dehh." ucap Bu Lena.

Gw sedari tadi hanya tersenyum menunggu jawab dari Putri.

"Hmmm. Yaudah dehh." jawab Putri.

"Sini, Jak." ajak Bu Nia.

Gw lalu menghampiri mereka berdua di seberang meja Gw. Bu Nia membukakan celana Gw lalu dihisapnya kontol Gw di depan mata Putri.

"Ihh, ibu ngapain?" tanya Putri.

"Ini namanya blowjob, Put. Sama kayak yang aku lakuin ke kamu kemarin itu." jawab Gw.

Setelah kontol Gw kembali mengeras, Bu Nia menghentikan sepongannya dari kontol Gw. Lalu Putri pun disuruh bangkit dan menungging berpegangan pada meja.

"Aku masukin ya, Put." ucap Gw.

Putri pun mengangguk malu.

Dengan perlahan Gw memasukkan kontol Gw ke dalam memek Putri dengan posisi menungging.

*Slebbb
Masuklah kontol Gw ke dalam liang kemaluannya hingga Putri menundukkan kepalanya.

Gw mulai menggerakkan kontol Gw di dalam memek Putri. Suara deritan meja pun bersatu dengan suara pertemuan pantat Putri dan paha Gw beserta desahan Putri yang keluar dari mulutnya.

*Plokk plokk plokkk
"Aahh ahhhh aaahh uhhh ughhh."

Setelah beberapa menit menikmati memek Putri dari posisi itu, Gw cabut kontol Gw dari dalam memek Putri. Kini Gw arahkan Putri agar duduk di atas mejanya. Gw angkat kedua kakinya dengan lengan Gw, Putri pun merangkul leher Gw agar tidak terperosok ke belakang.

*Sleebbb
Kontol Gw kembali masuk ke dalam memek Putri.

Dengan posisi seperti ini Gw dapat bertatapan dengan Putri. Ciuman bibir pun tak terhindarkan yang membuat Gw semakin bersemangat menggenjotnya.

"Ugghhhhhh. Mppphhh." desah Putri beberapa kali keluar dari mulutnya.

"Enak gak, Put?" tanya Bu Nia.

"Mphhhh. Eenaaakk." jawabnya sambil memejamkan mata.

"Aahhh ahh ahh ahh uh ahh uhhh uhh." desah Putri disaat Gw mempercepat laju kontol Gw di dalam rahimnya.

"Jhaaakk." erangnya.

"Jhaakkk. Mau pipisshhhh." ucapnya.

"Bareng, Putt." jawab Gw.

Gw pun tancap gas menambah tenaga untuk laju piston Gw agar kami berdua merasakan puncaknya secara bersamaan.

"Putt, aku mau keluaarr." ucap Gw.

"Aahh aahh aakkhhb ugghhhh." desahnya mengikuti ritme sodokan Gw.

"Aahh, Jhaaakk." erangnya disaat Putri sudah mencapai puncak orgasme nya.

*Crottt crot crottt
Terisilah memek Putri dengan peju Gw hingga disaat Gw cabut kontol Gw dari memeknya, peju Gw yang berada didalamnya menetes keluar dari memeknya.

Lalu Gw gendong Putri turun dari mejanya dan mendudukinya kembali ke kursinya seperti semula. Sebuah kecupan pun mendarat di bibirnya sebagai tanda terimakasih Gw.

Bu Nia menyodorkan tisu kepada Gw agar Gw mengelap kontol Gw yang diselimuti cairan, setelah membersihkan kontol Gw kini Gw mengelap memek dan paha Putri yang terkena tetesan peju Gw.

"Gimana, Put?" tanya Bu Nia.

Putri hanya menjawab dengan senyuman manis dari bibirnya.

"Yeyy. Akhirnya nambah lagii." ucap Bu Nisa.

"Ohhh, berarti saya dijebak nih yaa." kata Putri ke Bu Nisa.

"Ehhh, enggak. Ini juga kita baru rencanain barusan kokk. Gak sengaja aja tiba-tiba udah pada pulang cuma nyisain kita disini. Hehehe." jelas Bu Nisa.

"Ehh, Put. Kamu nikahnya dua minggu lagi, kan?" tanya Bu Nia.

"Iya, Bu. Malah aku selingkuh ya?" jawab Putri.

"Ehh enggak gitu. Cuma aku kepikiran ide aja nih." jelasnya.

"Ide apa, Bu?" tanya Gw ke Bu Nia.

"Eehhh. Udah selesai?" tanya Bu Ros.

"Baru aja selesai." jawab Bu Nisa.

"Gimana kalo kita bikin pesta Bridal Shower buat Putri di villanya Bu Lena?" kata Bu Nia.

"Ihhh. Bagus tuhh." ucap Bu Nisa.

"Bener, tuh. Bagus idenya Nia." kata Bu Lena.

"Emang Putrinya mau?" tanya Gw ke Putri.

Putri hanya menatap kami semua sambil menganggukkan kepala.

"Tapi siapa aja nih yang diajak?" tanya Bu Lena.

"Kayak kemarin aja Bu. Bu Lena, Bu Nisa, Bu Ros, Bu Nia, Kak Sinta ditambah Putri. Sama saya dehh." jawab Gw.

"Muti sama Hanna gak diajak, Jak?" tanya Bu Ros.

"Muti jangan dulu deh, takut dia kaget atau cemburu. Kalo Hanna saya kurang suka, mainnya maunya kasar. Minta dipukul-pukul gitu." jawab Gw.

"Pas tuh. Mobil saya cukup buat tujuh orang." ucap Bu Lena.

"Tapi kapan waktunya?" tanya Bu Ros.

"Maunya kapan, Put?" tanya Gw ke Putri.

"Seminggu lagi, mungkin?" jawabnya.

"Oke dehhh. Selamat datang Putrii." ucap Bu Nisa yang membuat Putri tertunduk malu.

Setelah kami semua selesai melaksanakan acara penyambutan Putri, kami pun bersama-sama meninggalkan sekolah. Ketika kami semua berjalan menuruni tangga, Bu Ros menghampiri Gw.

"Jak. Kamu sama Hanna kenapa?" tanya Bu Ros.

"Kenapa apanya?" tanya Gw balik.

"Tadi kamu bilang enggak sreg sama dia. Kenapa?" tanyanya.

"Ohhh. Dia sukanya disiksa gitu, Bu. Sayanya kurang menikmati." jawab Gw.

"BDSM gitu ya?" tanyanya.

"Apaan tuh?"

"Kayak di iket gitu, terus dicambuk, ditampar-tampar." jawabnya.

"Ya iya tuh, gitu."

"Ohhh."

LANJUT
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd