Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT SDS - Syahwat di Sekolah (No SARA)

Status
Please reply by conversation.
Part 34

"Jaka pinter juga yah. Ngebohongin pacarnya." ucap Sinta ditengah perjalanan kami menuju ke Villa milik Bu Lena.



"Ya abis, gimana. Mau gak mau kita nentuin tanggalnya yang kebetulan dia ada acara. Jadi kan dia gak bisa ikut terus kitanya juga bebas gituu." jelas Gw.

"Tapi lebih pinter Bu Ros tauu." lanjut Gw.

"Pinter kenapa?" tanya Kak Sinta yang berada di samping Gw.

Gw tidak menjawab melainkan melirik Bu Ros yang duduk di kursi belakang mobil Bu Lena bersama Bu Nia.

*Duggg
Kepala Gw ditempeleng hingga terbentur kepala jok mobil Bu Lena.

"Ihh, Bu Ros nakalin Jaka." ucap Bu Nisa yang berada di samping Gw juga sambil memeluk Gw.



"Lagian anaknya kurang ajar, Buu." ucap Bu Ros kesal.



"Emang kenapa sih, Jak?" tanya Bu Lena yang sedang menyetir.



"Hahaha. Kasih tau gak nih?" ledek Gw lagi sambil melirik Bu Ros.

"Itu, Bu. Jadi si Ros &$#@% " belum selesai Bu Nia berbicara, mulutnya sudah disekap oleh Bu Ros yang duduk berdua dengannya di kursi belakang.



"Ihh kenapa sihh, jadi penasaran kan." ucap Kak Sinta.

"Bu Ros ngajak Hanna ngentot sama suaminya. Hahaha." seru Gw.

"Hahh?" ucap mereka semua kaget.

"Dihh, Jakaa." kata Bu Ros sambil melepaskan sekapan dari mulut Bu Nia.

"Jadi kan Hanna suka BDSM gitu. Ehh Bu Ros nawarin suaminya buat main sama Hanna. Asalkan diizinin buat selingkuh sama sayaa. Hahaha." jawab Gw sambil bersandar kepada bahu Bu Nisa yang diikuti dengan Kak Sinta yang juga bersandar di bahu Gw karena kami duduk bertiga di bagian tengah mobil Bu Lena.

"Serius, Ros?" tanya Bu Lena

"Iya, Bu. Benerr." seru Bu Nia.

"Wihh. Enak dong bisa gantian jagain anak." kata Kak Sinta.

"Mas, aku pamit ya. Mau ngentot sama Jaka." ledek Bu Nia yang membuat kami semua tertawa.

"Ahh. Males ahh." kata Bu Ros.

"Udah lah Ros, dibikin asik aja. Saya aja gitu sama suami saya." kata Bu Lena.

"Tapi kan suami ibu gak bakal ngomong 'Malam ini aku mau ngeroom dulu sama Hanna ya'. Hahaha." ledek Gw diikuti dengan tawa kami semua.

"Ehh Putri ketawa juga." kata Bu Lena menggoda Putri yang duduk di kursi bagian depan.

"Biarin, Bu. Lagi tegang kan diculik sama kita." kata Kak Sinta.

"Iya nih. Aku degdegan." ucap Putri lembut.



"Santai aja, Put. Ini kan hari spesial kamu." ucap Bu Nisa.

"Hari spesialnya Jaka kali, Bu." jawab Putri.

"Ehh, Putri bisa bercanda jugaa." ledek Gw.

"Ihh, apa sih Jak." ucapnya malu.

Lalu semua kembali hening, sibuk masing-masing. Bu Lena fokus mengendarai mobil sambil mendengarkan musik dari radio. Putri di depan menyaksikan mobil lalu lalang. Bu Nisa membaca majalah yang sengaja disimpan Bu Lena di mobilnya. Kak Sinta, Bu Ros dan Bu Nia sibuk dengan HP nya.

Karena bosan, Gw yang sedari tadi bersandar di bahu Bu Nisa mulai iseng meremas-remas payudaranya. Merasakan hal itu, Bu Nisa hanya tersenyum dan membiarkan Gw bermain dengan toketnya.

"Udah gak sabar ya, Jak?" tanya Bu Lena yang melihat kelakuan Gw itu dari kaca spion tengah mobilnya.

Satu persatu kancing baju Bu Nisa Gw lepaskan, lalu Gw buka lebar bajunya hingga kedua toketnya yang masih terbungkus BH itu memberontak keluar. Lalu BHnya pun Gw tarik ke atas hingga toketnya kini telah terlihat jelas oleh Gw tanpa terhalangi apapun.

"Ngapain ihh, Jak." ucap Bu Nisa ketika Gw memainkan pentilnya.

"Mau nenen." kata Gw meniru suara anak kecil.

Lalu Bu Nisa menaruh kembali majalah yang dia baca tadi. Dia lalu memposisikan tubuhnya agar nyaman untuk Gw. Ditariknya tubuh Gw agar dapat memainkan toketnya dengan mulut Gw.

Gw pun memutar tubuh Gw agar bisa tiduran di pangkuannya. Dengan terpaksa Gw mengangkat kedua kaki Gw dan menaruhnya di atas pangkuan Kak Sinta.

"Ihh, Jakaa. Hape aku ketendang." ucapnya kesal.

Sekarang Gw dapat menikmati toket Bu Nisa yang jumbo itu. Sambil memeluk tubuh Gw, Bu Nisa mengelus-elus kepala Gw bagaikan sedang menyusui anaknya.

Bingung dengan apa yang kami lakukan, Putri hanya bisa menatap Gw dan Bu Nisa keheranan.

"Emang biasa begitu tuh, Put." ucap Bu Lena.

"Ada apa sih?" tanya Bu Nia dari belakang.

"Tuh, Jaka." jawab Putri.

"Kenapa Jaka? Ehh Jakanya mana?" tanyanya melihat ketidak hadiran Gw.

"Tuhh." kata Putri sambil menunjuk Gw yang sedang menyusu kepada Bu Nisa.

Lalu Bu Nia pun berdiri dan memajukan badannya ke depan untuk melihat Gw.

"Ihh, kayak anak bayi." ledeknya.

"Biarinn. Wlee." jawab Gw lalu kembali menjilati puting Bu Nisa.

Kemudian Bu Nia membuka resleting celana Gw dan menarik kontol Gw keluar dari CD Gw.

"Enak, Jak?" tanya Bu Nia sambil mengocok kontol Gw.

"Hmm." jawab Gw sambil tetap menyedot puting Bu Nisa.

"Nia, spion tengahnya ini gak bisa ngeliat ke belakang. Ketutupan kamu." ucap Bu Lena ketiga Bu Nia mengocok kontol Gw.

"Ahh Bu Lena." jawabnya kecewa lalu duduk ke kursinya.

"Putri mau?" tanya Bu Nisa. Tetapi Putri hanya menggelengkan kepalanya.

Melihat kontol Gw tegang dan dianggurkan, Kak Sinta menaruh HP nya ke dalam tas nya lalu mengocok kontol Gw.

"Sini sini, sama aku ajahh." ucapnya.

Lalu dengan seketika Kak Sinta menyepong kontol Gw.

*Cluckk cluckk cluckk
Sambil menyedot toket Bu Nisa, Kak Sinta menyepong Gw di bagian tengah kursi mobilnya.

"Sampe keluar ya, Sin." suruh Bu Ros dari belakang.

"Gamauu. Pegell." jawab Kak Sinta.

"Udah ahh, sempit. Pegel akunya juga." jawab Gw sambil kembali ke posisi duduk Gw.

"Yahh, baru juga nyepong." ucap Kak Sinta.

"Nanti aja Kak, di villa bebas dehh." jawab Gw.

"Putri mau pegang?" tanya Gw ketika melihat Putri yang sedari tadi menatap ke arah kontol Gw.

"Gapapa Put, pegang aja." kata Bu Nisa.

"Gamau ahh, bekas ludahnya Sinta." jawabnya.

"Bu Ros aja mau nyepongin bekas memek saya, Put." timpal Bu Nia dari belakang.

"Yehh, Putri kan masih baru. Masih gelian." jawab Bu Ros.

"Ehh, kemarin waktu di apartemen Bu Nia. Bu Ros sama Bu Nia ciumannya hot banget deh. Ciuman lagi dong, Bu." pinta Gw.

"Apa sih, Jak. Mintanya aneh-aneh." ucap Bu Nia.

Dengan sekejab mata Bu Ros langsung menarik wajah Bu Nia dan mencium bibirnya. Awalnya Bu Nia terperanjat kaget, tetapi lama kelamaan Bu Nia mulai mengikuti permainan Bu Ros.

*Cupps cups cupss
Sambil berciuman, Bu Ros meraba seluruh tubuh Bu Nia di kursi belakang. Baju Bu Nia pun disingkapnya hingga terpampanglah kini toket gemas dari Bu Nia yang langsung dilahap oleh Bu Ros.

"Yang belakang gak bisa nahan dikit nafsunya yak." ucap Bu Lena sambil menyetir.

"Sshhhhh ahh." Bu Nia hanya bisa menjawab dengan desahan akibat toketnya dijilati oleh Bu Ros.

"Emang enggak jijik ya?" tanya Putri sambil menyaksikan tingkah Bu Ros.

"Enggak lah, Put. Enak tau." jawab Kak Sinta.

"Tapi cewek sama cewek gitu kan." ucap Putri.

"Nanti dehh kamu cobain." kata Bu Lena.

_____----_____

Setelah beberapa jam di perjalanan, akhirnya kami sampailah di villa milik Bu Lena. Villanya tidak terlalu besar tetapi tidak kecil juga. Karena jauh dari pemukiman, Bu Lena sudah menyiapkan stok makanan dan minuman untuk kami semua selama dua hari.

Acara pertama yang kami lakukan yaitu foto-foto bridal shower Putri. Karena takut menjadi pertanyaan umum, maka diputuskan Gw tidak ikut berfoto bersama mereka. Setelah mengambil beberapa foto, Bu Lena menyampaikan idenya.

"Kita foto telanjang rame-rame yuk." ajaknya.

"Lah, bukannya nanti di akhir Bu?" tanya Gw dibalik kamera.

"Nanti di akhir juga. Tapi kan sekarang masih pada rapih nih. Dan juga suasana bridal shower nya masih ada gitu. Jadi kan bridal shower bugil. Hahaha." jelasnya.

Kami pun menyetujui idenya, begitu juga Putri yang ikut-ikut saja dengan kami. Setelah pakaian kami telah terlepas seluruhnya, kami berfoto bersama dalam keadaan telanjang.

"Ciee Putri ikutan." ledek Kak Sinta.

"Berasa yang mau nikah itu Putri sama Jaka ya." kata Bu Nisa.

"Ihh ibu masa ngomongnya gitu." ucap Putri.

Ketika kami sedang mengobrol, Bu Lena mengeluarkan jamu buatannya dan menunjukkannya ke kami.

"Hahh??" ucap Bu Ros kaget.

"Kenapa?" tanya Bu Nia.

"Jangan deh, Bu. Plis." kata Kak Sinta.

"Dihh, Bu Lena mah aneh-aneh ajaa." timpal Bu Nisa.

"Itu apa, Bu?" tanya Putri.

"Ini jamu buatan saya. Kalo Jaka minum ini, dia bisa puasin kita nantinya." jawab Bu Lena.

"Bohong Put. Emang awalnya puasin, tapi lama-lama nyiksa." ucap Bu Nisa.

"Jaka bisa jadi setan kalo minum itu, Put." kata Bu Ros.

"Kayaknya kalo sekarang Jaka minum ini, imbang deh." jawab Bu Lena.

"Kita kan ber enam. Kalo Jaka gak minum ini paling bisa puasin dua orang doang. Tapi kalo minum ini, satu orang bisa dibikin puas 3x sama Jaka." jelasnya.

"Yaudah deh, kan sekarang nambah dua penampungan sperma." kata Bu Nisa sambil melirik ke arah Bu Nia dan Putri bergantian.

"Yaudah nih, Jak. Minum." suruh Bu Lena.

Gw pun meminum jamu itu disaksikan oleh mereka semua.

"Sekarang kan jam 5, berarti nanti kira-kira jam 7 Jaka mulai reaksinya ya?" tanya Kak Sinta.

"Terus sambil nunggu kita ngapain nih?" tanya Bu Ros.

"Ke lantai dua aja yuk, kita nonton di atas. TV nya gede." ajak Bu Lena.

Kami semua pun naik ke lantai dua untuk menonton bersama. Dengan keadaan telanjang bulat, kami duduk bersama menunggu reaksi dari jamu buatan Bu Lena pada tubuh Gw.

"Put." panggil Gw dikala Putri sedang asik menonton film di samping Gw.

"Iya, Jak. Kenapa?" tanyanya.

"Aku senderan di bahu kamu ya." pinta Gw.

Gw pun menyandarkan kepala Gw di bahunya dan memegang tangannya bagaikan sepasang kekasih.

"Kamu seneng gak kita bikin acara begini?" tanya Gw sambil mengelus-elus genggaman tangannya dengan jempol Gw.

"Enggak kok, asik malah." jawabnya sambil menatap layar TV.

"Aku mainin dada kamu gapapa ya?" izin Gw.

"Gak perlu izin ihh, mainin ajaa. Orang kita semua juga telanjang bareng-bareng kan." ucapnya menatap mata Gw.

Setelah Putri mengizinkannya, Gw pun segera memainkan toket Putri. Gw remas perlahan-lahan sambil Gw pencet-pencet putingnya.

Putri pun bereaksi dengan menggigit bibirnya. Hingga tak terasa kini tangan Putri sudah berada di kontol Gw.

"Kamu mau coba pegang?" tanya Gw kepada Putri.

"Iyaa. Aku coba ya." ucapnya.

Putri mencoba untuk mengocok kontol Gw dengan tangannya. Masih lemas, karena jamu dari Bu Lena yang tadi Gw minum belum bereaksi pada tubuh Gw. Putri terlihat kesulitan mengocok kontol Gw yang belum tegang itu, jadi bisa dibilang Putri hanya menggoyang-goyangkan kontol Gw yang masih terbaring lesu.

"Kalo belum berdiri emang gak bisa dikoncok Put." ucap Gw.

"Hmm. Gitu yah." jawabnya.

"Tapi sebentar lagi udah mau jam 7 kok. Kali aja nanti berdiri." kata Gw.

"Emang kalo gak minum jamu, cara biar berdirinya gimana?" tanya Putri.

"Paling diisep kayak tadi Kak Sinta lakuin di mobil. Atau diemut, atau dijilat." jawab Gw.

"Aku coba ya." ucapnya.

Putri lalu mencoba untuk menjilati kontol Gw. Dia jilatinya satu persatu sisi kontol Gw lalu diemutnya kepala kontol Gw seperti sebuah permen.

"Kayak gini?" tanya Putri.

"Iyaa." jawab Gw sambil membelai rambutnya.

Putri pun kembali menjilati kontol Gw dengan lidahnya. Bahkan dia masukkan kedalam mulutnya dan diputar-putar dengan lidahnya. Dia juga menyedot-nyedot kontol Gw seperti sebatang sedotan yang bisa mengeluarkan minuman dari dalamnya. Hingga kontol Gw mulai merasakan hawa panas.

"Put. Kamu lepasin deh." kata Gw meminta Putri melepaskan emutannya pada kontol Gw.

"Kenapa?" tanyanya.

"Jamunya mau bereaksi." jawab Gw.

Lalu Gw dan Putri menyaksikan kontol Gw yang perlahan tegak berdiri keras mengacung ke atas siap menebas semua memek hingga amblas dengan beringas sampai puas dan terkulai lemas.

"Ihh, iya sekarang udah keras." seru Putri.

"Hah? Udahh??" tanya Bu Lena.

"Nihh." kata Gw sambil menunjukkan kontol Gw ke mereka semua.

"Yukk kita mulai pestanya." seru Bu Nisa.

Kontol Gw pun siap menjadi hidangan mereka ber enam. Diawali dengan Putri yang menjadi bintang utama kami malam hari ini.

"Kamu dulu ya, Put." ajak Gw.

"Aku??"

Gw lalu menarik tangan Putri yang sedari tadi duduk disamping Gw. Sambil duduk di sofa, Gw menarik Putri agar duduk tepat di atas kontol Gw.

"Kamu udah basah kan, Put?" tanya Gw.

Putri hanya mengangguk.

"Kamu masukin kontol aku ke memek kamu ya. Kamu arahin." ucap Gw.

Lalu Putri mengarahkan kontol Gw tepat ke arah memeknya dan perlahan-lahan merendahkan pinggulnya agar kontol Gw masuk penuh ke dalam.

LANJUT
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd