Hari ini, 23 juni 2019, dikamar 201 di sebuah hotel di pinggiran kota, terletak di depan sebuah sekolah internasional.
Hotel ini berlantai 3 dengan parkiran mobil tersembunyi dari jalan, dan parkiran motor di basemen sebelah barat.
Masih di hari ini...aku dan kekasihku di sini...tidak ingin hari segera berakhir, ingin waktu berhenti di saat itu.
Aku cemburu, segala hal tentang kekasihku membuat aku kehilangan akal sehat karena cemburu.
Dia duduk menghadapku tanpa busana di sofa panjang berwana merah garis garis ini
"Mas..."
"Koe,...." Kutatap tajam matanya
"Sekali ini, tolong kamu percaya apa yang ku katakan" kulihat isi hatinya melalui matanya
"Njih mas..."
"Selalu dan selalu mbok paido tentang rosoku, kabeh wes tak kekne koe, rosoku, napsuku tak kekne koe kabeh !!!" Kutatap lekat matanya tanpa menyentuh tubuhnya
-maaf bagi yang tidak paham bahasa jawa, saya merasakan kurang feelnya kalau saya interprestasikan ke bahasa indonesia-
"Njih mas..." Dia menunduk
"Ngertio !!!! Mung koe!!! Yo mung koe!!! Kabeh tak kekne koe, ora tak kekne kae (istiku) !!!"
Aku mengucapkan kalimat itu sambil mendorong dorong pudaknya dengan kasar
"Njih mas" dia menatapku, aku sulit menterjemahkan tatapan matanya..
"Saiki, koe arep pie ?!!!" Tatapku tajam
"....." Wajahnya...aku tak tau apa yang tersembunyi di balik wajah itu...
"Wes ngene wae, keneh!!! Iki kontolkku di mut!!!"
Kuraih kepalanya kuarahkan ke kelaminku yang mengendur karena emosi
Kekasihku mengoralku dengan posisiku duduk dan dia duduk di sampingku.
Dia pandai mengoralku, tau bagaimana memperlakukan kelaminku.
Aku tidak begitu suka dioral, aku lebih suka membawa kekasihku ini melayang dalam cumbuan.
Aku paksa kepalanya naik turun dengan tanganku, sebagai tanda ketundukannya kepadaku.
Aku tau, saat itu dia akan melakukan apapum yang kuminta supaya aku tidak marah, aku tau dia melakukan itu dengan ketakutan.
Oral tidak bergitu berasa untukku...
Ku angkat tubuhnya, ku baringkan di sofa, kumasuku tubuhnya dengan ritme cepat dan kasar..
"Sepisan iki wae...koe kudu percoyo aku!!!!"
Dia mendesah dan merintih
"Yo mung bawukmu sing tak kenthu ngene iki!!!" Ku masuki dengan kasar tubuhnya, dengan hentakan kasar sampai suara tubuh kami beradu demikian jelas di telinga
"...." Kekasihku merintih dan mendesah
Ku percepat ritme persetubuhan ini saat aku merasakan vagina kekasihku membengkak, tanda bahwa dia akan orgasme...
Kurasakan semburan air dari kekasihku di pangkal kelaminku tanpa dia menyebut namaku...
Kunikmati wajah ini, wajah tercantik dari kekasihku pasca orgasme
Ku cium lembut..
"Koe reti kan...yo mung lambemu sing tak ambung"
Emosiku mereda...
"Njih mas..." Ucapnya di sela sela nafas memburu pasca orgasme...
-Aku sayang kamu dik, satu satunya, kau segalaku-
Aku angkat tubuh telanjangnya, kubawa ke tempat tidur...
Kembali aku setubuhi kekasihku di kasur ini
..
Missionary, dia suka missionari, dia melenguh, mendesah, setiap kali dia orgasme...
WOT...kekasihku jongkok di atas tubuhku, dimasukkannya sedikit dengan naik turun sampai dia squirt di atas perutku
Dia menindih tubuhku, menggerakkan maju mundur merangsang klitorisnya untuk mencapai orgasme nya. Kekasihku squirt berulag kali
Dia di atasku, aku masukkan tubuhku naik turun di bawah tubunnya
Desahan ini, lenguhan ini, wajah ini, wajah yang begitu indah saat orgasme....segalanya...
Aku miringkan kekasihku, aku masukkan dari belakang, ini posisi dimana aku ingin mengakhiri persetuhan ini...kekasihku orgasme dengan posisi ini...kembali desahan dan rintihannya memenuhi telingaku
Aku balik badannya menghadapku, aku ingin menikmati puncak keindahan tubuh kekasihku dengan menatap mata dan tubuhnya
"Mas...aku ora pengen kelangan njenengan.." ucapnya di sela sela rintihan merasakan tubuhku di dalam tubuhnya yang semakin membesar tanda aku aku mencapai puncak
"Ojo nikah !!!!!"
"Njih mas..."
Aku menjelang puncak...kupeluk tubuh kekasihku, kucium bibirnya...vagina kekasihku semakin membengkak...kudengar bibirnya memanggil namaku
" Mas bimo...."
"Njih dik....pripun" kuciumi wajahnya...
"Massss..."
Kekasihku kembali orgasme, entah yang keberapa ..
Aku mengangkat tubuhku, tidak lagi memeluknya, aku percepat gerakanku...aku sapu tubuhnya dengan mataku, payudara ini, perut yang rata ini, vaginanya yang sedang kumasuki kelaminku yang tengah membesar..semua ini milikku...hanya milikku...
"Dik, deleng aku dik, deleng mripatku..."
Aku ingin mencapai puncak dalam belaian matanya...
Aku mencapai puncak...berbarengan dengan air yang menyemprot di pangkal kelaminku..
Kami mencapai puncak bersama...
Kami akhiri 3 jam persetubuhan ini dengan tubunnya memelukku dari samping kiriku...
"I love u dik..." Kukecup keningnya
"Love u too.."
Kami terlelap berpelukan tanpa busana...
To be continue...