23 juni 2019
Sebuah hotel di pinggiran kota kami
Kamar 201 deluxe room
Kamar ini cukup luas, dengan duoble bed dan seperangkat sofa di dalamnya
Kau tertegun saat bibir yang terbiasa aku lumat itu mengucapkan kata itu
"Aku hanya mencintai njenengan"...
Dia terbiasa menggunakan panggilan "njenengan" padaku, yang berarti dia sungguh menghormatiku
Aku pandang tajam matanya, dia menundukkan wajahnya yang hanya berjarak 20 cm di depan mataku
Entah apa yang kurasakan saat ini
Aku tak tau
Bertahun tahun aku merasakan rasa ini, rasa takut di tinggalkan,....
Aku tak bisa berkata lagi...
Aku dekati wajahnya...
Kutempelkan keningku di keningnya
"Jangan pernah berfikir untuk meninggalkanku"
"...."
Tak ada kata yang terucap dari bibirnya...
Kukecup keningnya
Kukecup pipinya
Kulumat kecil bibirnya
"I love u..."
"Love u too"
Kupeluk dia...
Kurasakan ada isak kecil di nafasnya....
"Kamu tau kan, apa yang terjadi denganku saat aku merasa akan kehilanganmu?"
"..." Dia terdiam dalam pelukanku
Kucium bibirnya, ciuman terlembut yang pernah aku berikan padanya...
Aku terbiasa mencium bibir ini bertahun tahun tanpa ada rasa jenuh sedikitpun
Bibir ini lembut, selalu wangi untukku
Hembusan nafasnya menyapu wajahku
Aku tidak ingin keluar dari waktu ini....aku ingin waktu berhenti untuk momen ini..
Nafasnya tidak beraturan..
Bibirnya mulai agresif membalas ciumanku..
Perempuan muda berumur 27 yang bertahun tahun menyerahkan nafsunya padaku...aku tau apa yang harus aku lakukan..
"Dik"
"..."
"Boleh aku menyetubuhimu"
Kata "bersetubuh" artinya dalam bagiku, dua tubuh yang menjadi satu...
Dia mengangguk dengan tatapan mata sayu
Sinar mata yang sebelumnya memancarkan ketakutan dan kesedihan itu menjadi tatapan sayu...
Aku berdiri dari kursi
Kuangkat tubuh kekasih hatiku itu dari kursi
Aku cium keningnya
Aku cium pipinya
Aku cium kilat bibirnya...
Dia meraih kedua tanganku
Di genggamnya dengan dua tangannya
Di ciumnya kedua tanganku
"Mas.."
"Dalem dik" nadaku lembut
"Njenengan tau kan, aku mencintaimu"
"Iya dik" kubelai rambutnya
"Njenengan tau kan, apa yang aku lakukn selama ini hanya untukmu"
"Njih dik, aku tau" kucium keningnya
"Njenengan tau kan, aku ridho jika tubuhku njenengan sentuh, hanya untukmu"
"Ya dik"
Kurengkuh tubuh ini, kucium lembut bibirnya...sambil berdiri...
Gamis yang di pakainya berwarna hitam, dengan bahan yang lemir, bukan kain yang mahal...
Kuangkat gaun itu..
Kulepaskan dari tubuhnya...
Kubuka keindahan ini, kesempurnaan tubuh ini...
BH dan CD nya pun aku lepaskan
Terpampang di depan mataku tubuh telanjangnya, tubuh yang bertahun tahun aku nikmati tanpa ada jenuh sedikitpun
"Dik..." Sambil kuraba kedua gunung itu
"Ya mas.."
"I love u..."
Kuanngkat tubuh ini...
Kurebahkan di ranjang berseprai putih berbantal merah dengan dua lampu di sebelah kanan kiri atas nya
To be continue
Kami bercinta tanpa banyak kata...
Kami bercinta dengan tubuh kami..
Kami bercinta dengan mata kami..
Kami bercinta dengan hati kami..