Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Senja Jingga Menjelang Malam Guram

Bimabet
oh mcdodol kenapa kamu terlalu bijaksana ga ingkar pa kamu bilang. Sangat susah buat tak jatuh hati kepadamu :haha:
Next episod saya tunggu.
 
oh mcdodol kenapa kamu terlalu bijaksana ga ingkar pa kamu bilang. Sangat susah buat tak jatuh hati kepadamu :haha:
Next episod saya tunggu.

Beribu-ribu McD meminta maaf pada agan 'gogotaima', McD dalam menulis pada Bagian-bagian akhir cerita ini harus super hati-hati sekali... agar supaya nasib cerita ini tidak mengalami hal yang serupa dari 2 buah cerita andalan McD yang terakhir, yaitu Papa Pulang Bawa 'Oleh-oleh' 220 KB dan... Istana Pasir Milik Sang Ayah 408 KB... keduanya mendapatkan predikat dari sebagian pembacanya... sebagai suatu cerita yang 'kurang mengigit'... Kalau kata 'menggigit' itu bukan kata ungkapan... McD menjadi bingung saja, karena dalam kedua cerita itu tidak dicerita oleh McD soal gigit-menggigit! Kalau 'kurang menggigit' adalah suatu ungkapan kata... McD menjadi bingung juga... karena ungkapan kata itu bersifat multi-tafsir. Cobalah terangkan apa yang dimaksudkan dengan 'kurang mengigit' itu... sekalian belajar menulis beberapa kalimat untuk menjelaskan arti sebenarnya, apa yang dimaksud dengan 'kurang menggigit' itu... sebab selama 'kurang menggigit' tidak dijelaskan, maka di benak McD muncul banyak sekali multi-tafsir... yang menyebabkan McD menjadi bingung... bahkan sampai saat ini pun McD masih bertanya-tanya dalam hati... sebenarnya 'kurang menggigit' yang dimaksudkan dengan beliau-beliau yang budiman itu, apa...?!
 
Beribu-ribu McD meminta maaf pada agan 'gogotaima', McD dalam menulis pada Bagian-bagian akhir cerita ini harus super hati-hati sekali... agar supaya nasib cerita ini tidak mengalami hal yang serupa dari 2 buah cerita andalan McD yang terakhir, yaitu Papa Pulang Bawa 'Oleh-oleh' 220 KB dan... Istana Pasir Milik Sang Ayah 408 KB... keduanya mendapatkan predikat dari sebagian pembacanya... sebagai suatu cerita yang 'kurang mengigit'... Kalau kata 'menggigit' itu bukan kata ungkapan... McD menjadi bingung saja, karena dalam kedua cerita itu tidak dicerita oleh McD soal gigit-menggigit! Kalau 'kurang menggigit' adalah suatu ungkapan kata... McD menjadi bingung juga... karena ungkapan kata itu bersifat multi-tafsir. Cobalah terangkan apa yang dimaksudkan dengan 'kurang mengigit' itu... sekalian belajar menulis beberapa kalimat untuk menjelaskan arti sebenarnya, apa yang dimaksud dengan 'kurang menggigit' itu... sebab selama 'kurang menggigit' tidak dijelaskan, maka di benak McD muncul banyak sekali multi-tafsir... yang menyebabkan McD menjadi bingung... bahkan sampai saat ini pun McD masih bertanya-tanya dalam hati... sebenarnya 'kurang menggigit' yang dimaksudkan dengan beliau-beliau yang budiman itu, apa...?!


Kamu ja bingung pa lagi saya dodol tpi kalo menurut saya sih. Saya juga tafsir ni dari sudut pandang pembaca yang d bilng 'kurang menggigit' itu harusny cerita itu mash bisa d kembangkan ato masih bnyak toko yg blom d explore secara detail dan tiba2 anda buat tamat dgan kata2 lumayan singkat tamp pejalasan nasib si tokoh d hari2 berikut tpi lebih jelasny suhu ya mcdodol kita tany ja ma agan2 yg blang 'kurang menggit' itu. ya ga dodol.
 
Bagian 6 - Menatap Bulan Dan Berkontemplasi (Tamat)

Sudah berjalan 6 bulan sejak Ayu dan Asih melanjutkan pendidikan formal-nya ke jenjang yang lebih tinggi di ibubota. Ayu mengikuti jejak 'tante'-nya dengan belajar pada Sekolah Tinggi Ilmu Kebidanan, herannya Asih malah ikut-ikutan belajar pada tempat yang sama. Mereka berdua sungguh sangat serasi, dan... bagaikan dua cewek kembar yang masing-masing wajahnya tidak ada mirip-miripnya satu sama lainnya... tapi sama-sama ayu dan cantik dengan kekhasan masing-masing... benar kata teman-teman sekelasnya sewaktu SMA dulu... sekarang teman-teman kampusnya, tidak ada satu pun dari mereka yang bisa menentukan bahwa dari satu cewek ini lebih cantik dari cewek yang lainnya.

Pada awal-awal mereka di ibukota, selama hampir 3 minggu lamanya, Dharma mengurus semua keperluan yang harus dipenuhi oleh kedua 'anak-cewek'-nya ini

Sempat juga Ayu dan Asih kembali ke desanya sewaktu ada liburan 3 hari, setelah usai berlibur... mereka kembali dengan penuh semangat kembali ke tempat rumah yang dulu pernah dikontrak bersama-sama oleh Nurita dan Dharma beberapa belasan tahun yang silam, sekarang rumah kontrakan ini telah menjadi milik pribadi Dharma.

***

Jam di dinding telah menunjukkan pukul 20:00 tepat, Nurita tadi sekembali dari tugasnya sebagai bidan desa, setelah mandi... lalu beristirahat sebentar sambil minum teh hangat, tak lama kemudian masuk ke kamar tidurnya dan... jatuh tertidur pulas diatas tempat tidurnya.

Malah Dharma sekarang duduk didepan jendela yang terbuka tapi terlindung oleh kasa anti nyamuk yang rapat... persis seperti yang sering dilakukan oleh Ayu... dikala dia sedang merasakan kesepian...

Ditatapnya nun jauh diatas sana pada bulan purnama... wajah sang 'ibu malam' yang memancarkan cahayanya yang lembut... ke seantero tempat malam dalam naungannya dengan sinarnya yang redup yang tidak akan menyilaukan mata, tapi menimbulkan kenangan indah dan sedih... tergantung pada orang yang ber-kontemplasi yang mengadu pada sang 'ibu malam' dengan tatapannya... yang dibalas oleh 'ibu malam' dengan cahayanya yang lembut dan menyejukkan hati baik bagi mereka yang bersedih maupun tengah bersenang hati...

Betapa penuh kasihnya desa tempat kelahirannya ini, menerimanya kembali 'anak desa' yang terusir oleh sepotong surat perintah pensiun-dini dari instansi pemerintah tempat dia dengan bangga bekerja serta mengabdikan karya baktinya pada negara, di desa ini malah dia dilimpahkan dengan 'harta karun' dari hasil tanah dan bumi desa makmur ini... Dharma bertekad ingin memajukan desa kelahiran ini agar menjadi lebih maju dan berubah menjadi sebuah kota kecil dengan prospek cerah bagi semua insan yang lahir dan berdomisili di desa yang ramah lingkungan ini dan asri... penuh dengan pepohonan...

Hanyut oleh suasana malam hari yang disinari cahaya lembut rembulan, Dharma ber-kontemplasi... tak lama sambil menatap lama wajah sang 'ibu malam' yang seakan tersenyum melihatnya... 2 tetes besar airmatanya mengalir kebawah menyusuri tulang rahangnya yang khas dari seorang lelaki yang ulet menghadapi segala cobaan hidup yang datang menderanya... Tidak ada seorang pun yang kenal dan yang bergaul dekat dengan dirinya mengetahui... bahwa... isterinya yang tidak setia itu minggat dari rumah ini bersama boss-nya di kantor instansi pemerintah yang memaksanya menanda-tangani surat permintaan pensiun-dini nya itu...

Airmatanya yang keluar tadi lebih bersifat rasa syukurnya... karena desa yang dicintai dan... mencintainya memanggil 'anak-desa' yang terusir oleh lingkungan yang korup di ibukota itu... desanya lebih membutuhkan sebagai insinyur mesin eletro-motor ini...

"Kak Dharma... kakak menangis yaa... kak...?", tanya Nurita, adik sepupunya Dharma yang cantik dan... yang selalu dekat di hatinya yang paling dalam...

"Eh... Nuri sayang... jangan salah duga yaa...! Mataku kelilipan... tahu nggak...!", kata Dharma terkejut oleh kehadiran Nurita disampingnya... dan sekalian menekan rasa malunya.

"Aku percaya kak...! Kak Dharma... aku tadi dikunjungi oleh para ibu-ibu tetua kita dan mereka mengatakan bahwa perkawinan antar sepupu adalah sah... kalau ke-sepupu-an ini terjadi dikarenakan oleh ibu masing-masing mereka... yang bersaudara, karena masing-masing sepupu... baik yang laki maupun yang perempuan membawa langsung nama ayah mereka masing-masing yang berbeda dan tidak ada hubungan darah sama sekali...! Jadi gimana kak... aku tahu dari semenjak kita remaja dulu... kita saling menyukai satu sama lainnya. Dan aku tidak mau berlama-lama lagi... karena nanti akan riskan bagiku untuk melahirkan anak-anak kita...! Dan asal kak Dharma tahu saja... aku telah melepas IUD-ku seminggu yang lalu...! Kalau kak Dharma tidak melamarku malam ini...", buru-buru dengan cepat Dharma berucap sambil merogoh dari dalam sakunya... sebuah kotak sangat kecil... yang dikantunginya non-stop selama siang malam penuh keraguan untuk memberikan sebagai tanda cinta kepada Nurita, adik sepupunya yang cantik ini, dan selalu penuh perhatian pada dirinya ini.

"Terima ini sayang... Nuri-ku sayang... calon ibu dari anak-anak kita... ingat anak-anak...", yang sekarang langsung dibalas potong oleh Nurita...

"Ya... aku tahu kak... kalau 'anak' sih satu... tapi kalau 'anak-anak...' kan lebih dari satu hi-hi-hi...!", kata Nurita dengan bahagia... sembari membuka kotak kecil itu... "Ooh... bukan main...! Indah sekali cincin emas permata ini... kok cocok sekali dipakai di jari manisku yaa...? Hasil karya calon ayah dari anak-anak kita... permata dari desa yang sama-sama kita cintai ini...".

Tiada orang ketiga yang menyaksikan kedua calon sejoli ini... berpelukan mesra dan saling mengecupkan bibir mereka dengan penuh kasih... diiringi kerikan santer para jangkrik jantan dari luar rumah dan suara kodok yang mengerok dengan keras dan penuh semangat... didekat sawah...

Tamat
 
Terakhir diubah:
selamat suhu atas cerita tamat nya, d tunggu karya suhu MCD selanjutnya :beer:
 
wah sudah tamat lagi... karya selanjutnya masih seputar inces apa mencoba out of the box suhu?
 
wah sudah tamat lagi... karya selanjutnya masih seputar inces apa mencoba out of the box suhu?

Belum tahu nih agan 'milandini'... McD masih... bingung... kalau dari agan 'milandini' bagaimana...? Atau genre yang lain? Biar yang nulis (McD) dan bersama-sama pembacanya pada bingung... tapi happy...! He-he-he....!
 
Terakhir diubah:
maksih dah sampe tamat.
Saya tunggu karya selanjutnya suhu mcdodol.
 
Ditunggu karya selanjutnya suhu, suhu MCD paling jago bikin cerita setting keluarga gini
 
Ditunggu karya selanjutnya suhu, suhu MCD paling jago bikin cerita setting keluarga gini

Terimakasih agan 'padamen', akhirnya muncul juga komen dari agan... sekarang McD lagi rehat dahulu... ternyata penulis pun mendapat imbas musim pancaroba, biasa... penyakit yang biasanya menyerang anak-anak dan orang dewasa yang tidak 'care' dengan stamina tubuhnya sendiri. Thankyou for coming!
 
Waduh udah tamat lagi y ;) hmm... rasanya kaya baru kemarin mulainya sekarang udah tamat, terasa seperti ada sesuatu yg hilang.

Rehatnya jangan lama2 y suhu :beer:
 
Waduh udah tamat lagi y ;) hmm... rasanya kaya baru kemarin mulainya sekarang udah tamat, terasa seperti ada sesuatu yg hilang.

Rehatnya jangan lama2 y suhu :beer:

Halo agan 'boen4r', maafkan McD yaa gan... karena tidak menjawab didalam thread-nya 'mamahlover'... he-he-he... habis disitu thread-nya orang lain... kayaknya itu thread sekarang... bagaikan thread 'warung kopi' transit saja layaknya. Kalau ketahuan om mod... bisa-bisa pada digebah semuanya... disuruh pindah ke sub forum 'lounge'... biar pada ngobrol ngalor-ngidul disitu he-he-he... McD ijin rehat dulu karena kena pengaruh musim pancaroba sekarang... ternyata bukan saja anak kecil saja... orang dewasa pun kalau tidak 'care' dengan stamina tubuhnya.... bisa terkena imbas dari musim pancaroba ini... kacian deh McD! He-he-he...!
 
Benar agan 'kopral jonno'... soalnya McD berusaha menulis dengan yang 'happy ending story' saja... habis takut jadi sedih sendiri...

ane suka cerita yang berakhir happy ending dan kayaknya manusia pada umumnya begitu, meskipun sebuah cerita, bahkan cerita yang tidak lazim pun ane masih berharap akhir ceritannya bahagia
tetap semangat suhu ditunggu karya2 selanjutnya
 
Selamat suhu mcd atas tamatnya cerita ini, ceritanya sungguh mantap :jempol: selain sebagai hiburan juga banyak pelajaran yang ada didalamnya. ditunggu cerita selanjutnya suhu.
 
Selamat suhu mcd atas tamatnya cerita ini, ceritanya sungguh mantap :jempol: selain sebagai hiburan juga banyak pelajaran yang ada didalamnya. ditunggu cerita selanjutnya suhu.

Terimakasih agan 'MUSANG BULAN', atas penilaian agan... semakin banyak McD menulis cerita... semakin sulit menulis cerita baru... jangan sampai cerita barunya mirip dengan cerita yang lama... cuma beda judulnya saja. Mungkin agan 'MUSANG BULAN' ada saran... apabila McD berniat menyambung cerita yang sudah ada... kira-kira... cerita dengan judul apa... kiranya yang agan 'MUSANG BULAN' berkenan di hati. Mohon maaf sebelumnya ya gan atas atas kelancangan McD ini... habis... lagi bingung nih, sekarang he-he-he...!
 
Bimabet
Terimakasih agan 'MUSANG BULAN', atas penilaian agan... semakin banyak McD menulis cerita... semakin sulit menulis cerita baru... jangan sampai cerita barunya mirip dengan cerita yang lama... cuma beda judulnya saja. Mungkin agan 'MUSANG BULAN' ada saran... apabila McD berniat menyambung cerita yang sudah ada... kira-kira... cerita dengan judul apa... kiranya yang agan 'MUSANG BULAN' berkenan di hati. Mohon maaf sebelumnya ya gan atas atas kelancangan McD ini... habis... lagi bingung nih, sekarang he-he-he...!

Kl ane harus memilih cerita yg lama dilanjut yang, "acara terus berlanjut" dilanjutin lagi suhu dijadikan cerbung juga bagus, karena menurut ane itu masih panjang suhu kl mau dilanjutin lagi. :jempol: ane suka cerita itu bkn psl ss nya aja tp rsa kkluargaan yg sangat hrmonis n jiwa sosial yg tinggi, jarang lo org kaya yg rela kluarin biaya banyak untuk kuliahin pembantunya. itu patut dicontoh :jempol: itulah knp disetiap cerita suhu mc d ane demen, sll ada pelajaran tntang kmanusiaan dan mmbangkitkan kecerdasan yg mgkin org lain krang brpikir kearah itu.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd