Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Sepintas Perjalanan Hidup

UPDATE
PART -2
Dua Sahabat bag. 2



Tiba tiba rambutku di jambak... Cukup kuat..

"Anjimmm... Sakit malih"
"Ahhh ..huuhh... Lemes bong..ahhh, masih bergetar tauuukk..." Lirihnya manja.

Matanya terpejam,namun paha dan pinggulnya masih gelisah. Pahanya saling mengapit menahan getaran dan kedutan di dalam Vaginanya.

"Enak ?" Kataku nyeleneh.
"Menurut loo..?"
"Gak tau.. Ga enak kayaknya"

Matanya langsung melotot. Dan di jambak lagi rambut gue.

"Anjriittt. Udah woy...." Teriakku.
"Rasain luu..." Kata Han dengan nada penuh kemenangan.

Han benar-benar menjambak rambutku kesal. Namun selang beberapa detik kemudian dia ngelendot tiduran di sisi kanan dada ku. Meraba di sekitaran dada dan perut. Sembari menikmati sisa-sisa orgasmenya, Han mencoba merangsangku dengan memainkan puting susuku, lalu meraba adikku yg sedari tegak tapi masih terbungkus celana.

"Makasih yaaa..." Dia membuka obrolan, sembari mencium pipiku.
"Buat ??" Tanyaku singkat
"Auukk ahhh...." Jawab Han dengan nada ketus.
"Lahhh??!!"
"Bodooo..ahh... Gw minum dulu..." Katanya lagi.

Han beranjak menuju meja samping sofa, ada air minum kemasan di sana. Sementara aku duduk di tepi ranjang. Air yang Han minum habis setengah. Hijabnya di lepas dan di rapihkan di atas meja, begitu jg bra nya yg masih menggantung. Kini tubuhnya polos sempurna di hadapanku, Dia kembali menuju ke arahku sambil berjalan layaknya model catwalk, dan langsung berjongkok di sela kaki.

"Sekarang giliran gw..." Katanya lantang.
"Silahkan beibeehh...lakukan.." Kataku tak kalah lantang.

Han menarik celana sekaligus boxerku. Pinggulku bergerak agar dia mudah melepaskan kain tersisa yang kugunakan. Dann.. Tuiiinggggg.. Terpampang sudah si tytydkec1L kebanggaanku, si adik manggut manggut menarik nafas kebebasan karena sedari tadi masih terperangkap di sarang kain boxer yang tidak seberapa itu.

"haii maniss.. Lama tidak bertemu" Sapa Tytydkecil
"diam kau k*nt*l !!!" Kataku menyela.

Kini Han mulai menyentuh penisku dengan tangan kanannya, lalu di belai penisku dengan hati-hati dan tak lupa memberi kocokan naik turun pada penisku. Han melihatku dan tersenyum. Sementara aku ikut tersenyum menahan birahi.

Setelah dirasa cukup berbasa-basi, kepala Han maju perlahan menuju penisku. Dikecup batang keras itu dengan hati-hati, ada rindu yang tersalurkan di sana. Pintar sekali Han membangkitkan gairahku.

Di kecupnya lagi pelan. Tak lupa batang penisku di sapunya dengan lidah, menjilat setiap inchi batang penisku yang tidak seberapa ini. Setelah batang kaku itu cukup licin, Han mulai beralih mengecup kepala plontos adikku, seperti cipokan dan disusupi dengan hisapan tepat di lubang kencing. Sssssrrrrrr.. Anjiiimm, sange, ngilu. siapa yang tahan dengan melihat adegan ini di depan mata, terlebih matanya menatapku seperti wanita jalang yang sedang menggoda.

Kini lidahnya kembali ikut membantu, lidah binal itu lagi-lagi menyusuri pangkal batang penisku secara perlahan hingga kepala. Terus hingga 5x. Di kecupnya lagi kepala plontos itu, sedetik kemudian perlahan mulutnya terbuka, kepalanya maju dan diiringi masuknya kepala beserta setengah batang penisku kedalam rongga mulutnya.

"Uuuhhh.... Yessssssshhhh... .."
Aku mendesah. rasanya hangat boorrr !!! Han mendiamkan sejenak kepalanya, mulutnya mulai menyedot penisku tanpa permisi.

"Sssssshhhh .... Sssshhhhh.... Geli sayaang" Aku mendesah, merespon perlakuannya. Tak lama setelah itu dia mulai menggerakkan kepalanya, maju mundur pelaann, dengan sedikit tekanan dari bibirnya, batangku terasa di urut di dalam sana. Matanya sayu sesekali melirik ke arahku.

"Sssrrrlllppp.. Hhhhmmm.." Bunyi yang keluar dr mulutnya. Kepalanya masih maju - mundur dengan teratur dan telaten.

"Ooohhh shiittt..." Aku mengerang.
Kubelai rambutnya, dibalas dengan lirikan sayu. Aku tersenyum, batinku berkata *Sahabatku.. Kau memang yang terbaik dalam urusan persepongan* aahhh.. Kau memang tiada duanya.

"Aaahhhhh....." Dia melepas kulumannya.
Kali ini mulutnya beralih ke bawah, disedotnya biji kembarku sembari mengocok batangku. Aku menikmatinya sampai tak terasa aku memejamkan mataku. Sensasi yang diberikan oleh perpaduan tangan dan mulutnya itu membuat gairah birahiku tak tertahankan lagi.

"Ooooooohhhh...... Ssssshhhtttt " Di saat aku terfokus dengan nikmatnya sensasi tadi,
Batangku amblas lagi ke dalam mulutnya, berbagai jurus yang dikeluarkan demi memanjakan adik kesayanganku. 10 menit berlalu, belum ada tanda tanda dia menyudahi adegan itu. Entah kenapa dia betah berlama lama. Yang jelas aku sudah merem melek keenakan, gak mikir apa apa lagi. Perasaan udah terbang melayang entah kemana.

"Sssrrrllppp aaahh" Di sedotnya kuat -kuat lalu penisku dikeluarkannya.

"Ooohhhh..." Erangan Ku
"Enak bong..." Tanyanya
"Biiinggiiittt..." Kujawab spontan.
"Yukk ahh udah pengen ni" Kata Han.

Di dorongnya badanku hingga berbaring, kakiku masih menjuntai di bibir ranjang. Dia naik, tangannya mengarahkan batangku tepat di pangkal lubang vaginanya. Daaaannn...bleeesssss.... Penisku Masuk perlahan dan hilang tak tampak lagi. Badannya ambruk memelukku.

" Ooohhhh... Beibbh penuh." Han mendesah
"Sempitt??" Kataku berbisik.

Bibir kami bertemu lagi, memberi kesempatan kepada adikku untuk bersapa ria dengan pasangannya di dalam sana. Belum sempat digoyang, dinding vaginanya sudah merespon memberi remasan remasan manja kepada penisku. Kulingkarkan tanganku di punggungnya. Aku mulai menggerakkan pinggulku dari bawah, naik-turun.

"Hhhhnnnggg... Oohooohhhhhh ..... ......
Hhhmmm......Aduuhh.....penuhhhh bong"
Desahan dan erangan Han benar benar memenuhi seisi kamar.

Pinggulnya juga bergoyang mengikuti irama dan menyambut tusukan penisku.

"Oohhh ... Iyaaa.. Itu... Aaaaaahhhhhh .... ...ssshhhh" Han meracau.
"Ooohh ....... yess ....... baby..... Oohhh"

Desahannya tepat di depan telingaku, membuatku semakin bersemangat untuk memompa Vaginanya.

"Ooohhhhh ........ Yaaaaa baby.. ..... Ooohhh"

Kupecepat tusukanku. Kutahan pinggulnya agar tak bergerak dengan mencengkram pantatnya. Kini aku yg pegang kendali. Ceplokk ceplokkk telur ceplokkk, suara saat kulit kami beradu.

"Hhhhnnngggg ...... Yeeesss beibh ..... Yeeessss... ... Dikit lagi beibh hoooo.. Ooohhhh"

10 menit berlalu, Han memberi peringatan bahwa dia akan orgasme, makin kupercepat sodokanku, kini kakiku kutekuk, bertumpu pada bibir ranjang. Aku semakin bersemangat memompanya vaginanya dengan brutal.

"Ooohhhh... Aku saaammpeee.. Oohhh ..... Saaammmpeeee... Aaaaahhh ..... Hhhnnnggggggghh.... ....." Han mendesah melepas semua kenikmatan Orgasme.

Vaginanya berkedut, kepalanya mengadah, tangannya mencengkram rambutku kuat, dinding vaginanya semakin mencengkram batangku.

Sementara aku masih menusuknya dari bawah, tak sedikitpun kuhentikan tusukan penisku. kini tanganku meraih payudaranya yang sedari tadi bergoyang, kuhisap payudaranya yang menggantung indah. Hhaaaappp.. Payudara kirinya kuhisap kuat. Tak kubiarkan Han beristirahat.

"Ooohhhh.... Pleaseee boongg.."
"Aduuuuhh ...... iyaaa.. Aaaahhh.... ..... Aku keluar lagiiiii ... Ooooohhhhhhh.. Aampuunn....."
Kepalanya mendongak ke atas lagi sebelum akhirnya ambruk di dadaku.



HAN



Melihatnya lemas tak berdaya, Aku menghentikan aktifitasku perlahan, kunikmati sensasi getaran dan kedutan dibatang penisku. Dinding vaginanya seperti meremas remas erat batang penisku di sana.

"Ooohhh... Hhhnnnggghhhh......" Begitu erangan Han saat mendadak dinding vaginanya berkedut dan bergetar lagi. Nafasnya masih belum normal, kubiarkan dia beristirahat, kubelai dan kucium rambutnya. Ini selalu kulakukan jika Han selesai orgasme dipelukanku. Kulirik Han sumringah kuperlakukan seperti ini.

"Lu bisa aja buat gw nyaman, boong. Kan gw betah jadinya...." Kata Han di sela sela istirahatnya.

"Yaaaaaaaaa.. Semua wanita yang tidur denganku memang harus kubuat nyaman" Jawabku nyeleneh.
"Dasarrr ..!" Jawab Han ketus.
"Laaahh ??!" Balasku heran.?

Resti udah lu tidurin juga..??" Han Mengintrogasi.
"Cuma eluuuu... Resti belum berhasil gw euueee.. Hahaha.." Jawabku Jujur di selingi tertawa renyah.

Btw resti adalah pacarku saat ini. Nama samaran.

"Gw masih pegang janji gw kok." Kataku lagi.

"Hiliiihhh buaya.." Balas Han singkat.
"Laaahh seeriiussss kalii' " Kataku tegas.
"Yukk lagi,, gw belum keluarr ini" Kataku mengajaknya ke sesi berikutnya.
"Hhhmmmm..." Dia cuma menggumam namun tak pula menolak.
"Nungging kuyy !" Ajakku
"Oke sayang .." Balas han dengan semangat.

Dia bangkit dari tubuhku.
*plooppp* bunyi penisku terlepas dari cengkraman vaginanya.

Kini Han sudah di posisi siap di tusuk dari belakang, kakinya tegak di lantai , badannya condong di kasur beralaskan bantal hotel.

Matanya sayu melihat ke arahku. Aku sudah bersiap mengambil langkah selanjutnya. Kuarahkan dan kudorong penisku ke dalam vaginanya perlahan.

"Hhhhhnnngggg ....... Oooooo.... oohhh" Han mendesah seiring batangku masuk ke vaginanya. Btw ini posisi favoritku dan dia, doggy style, aku selalu merasa dinding vaginanya mecengkram maksimal, sementara katanya lubangnya penuh sesak dan penisku seperti menggelitik di ujung dalam liang vaginanya.

Segera Kupacu penisku dengan tempo sedang, aku kembali mencengkram pantatnya sementara dia mendesah lagi, kadang dia meremas payudaranya sendiri..

"Ooohhh babbbby.... Geliiiii.. Iyaaa .....aaaaahhh"
Kuremas pantatnya kupercepat tempo tusukanku dan kubenam dalam-dalam penisku hingga perutku yang buncit mengenai pantatnya yang berisi.

"Ooohhh ....... iyaaaa.. ..... Ahhhh ... Sebentar lagi ddiiittttthhhh..... Sebentar lagiii ooohh ...... Teruussss....."

Tak butuh waktu lama, hanya 5 menit saja sudah pasti membuatnya dia orgasme di posisi ini. Aku masih terus semangat memberikan tusukan demi tusukan ke dalam vaginanya, kurasakan cairan cintanya semakin banyak, membuat penisku lancar sekali keluar masuk. Kuhujam lagi penisku hingga mentok hinga akhirnya Han Orgasme.

"Oooohhhh... Terus..... Iyaaa aaaahhhhh.. Ohhh. Aku keluar sayaaaanngggg...... Ooooooohhhh.. ..." Han mendesah keras.
dinding vaginanya berkedut-kedut. Membuat penisku merasakan sensasi yang nikmat yang tak terkira. Shiiittt, aku tak bisa bertahan lebih lama lagi.. Kupercepat lagi sodokanku. Yaa.. Kini aku mengejar kenikmatanku, sudah saatnya kulepas spermaku yang sudah menumpuk. Daann 40 detik kemudian aku menyusul Han orgasme

"Aaaahhhh ....... ....gw mau.... keluarrrr saayaangg......"

Kulepas penisku dari cengkraman vaginanya, bersamaan dengan itu Han berbalik badan dan berjongkok lalu memasukkan Penisku ke dalam mulutnya, segera dikulumnya penisku maju-mundur. Tak butuh waktu yang lama, spermaku keluar memenuhi rongga mulutnya.

"Ssssshhhhhhhh..... Oooohhhhhhh....." Eranganku tak tertahankan lagi. Kakiku mengejang karena ngilu tatkala Han mulai membersihkan penisku hingga tak ada lagi sperma yang keluar.

*ppploooppp*
Penisku keluar dari mulut Han.
"Hhmmmm....." Han mendesis saat dia berhasil menelan spermaku tanpa sisa.

"Kok banyakkk bong?" Katanya
"Udah 15hari gak di keluarin" Jawabku
"Pantes hahahaa..." Ketawa Han renyah
"Nyengirrr luuu"
"Heheee..." Han terkekeh lalu bangkit berdiri dan memelukku.

Seperti biasa, aku mengajaknya membersihkan tubuh kami sebelum tidur. Selang 15 menit kemudian kami sudah berada di tempat tidur kamar hotel. Han mengambil posisi tidur di Dadaku, dan tak lama kemudian Han tertidur pulas. Sementara aku masih terdiam, membayangkan pergumulan kami yang selalu fantastis. Pergumulan yang selalu berkesan, entah sampai kapan ini berakhir, tapi terlalu naif bila aku ingin semua ini berakhir. Lahhh wong anugrah kok. 😁

Kulihat jam di hapeku, sudah 22.18 wib. 2 jam lebih pergumulan yang telah kami lalui, aku membalas pesan WA dr bosku yg mengatakan bahwa ternyata 15 Maret adalah kick off meeting di mamah kota dengan owner project. Lalu tak lupa kubalas WA dari pacarku Resti yang lebih dulu mengucapkan selamat tidur kepadaku. Kuletakkan kembali hapeku di sudut meja. Kukecup rambut Han dan aku menyusul tertidur di sana.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd