Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Sepintas Perjalanan Hidup

Update
PART _9
KILAS BALIK_4


Dan yang membuatku terkejut adalah....

"Han..." Kupanggil dia pelan namun tanganku masih meremas dan memijat payudaranya. Penisku tegang semakin menjadi-jadi.

"Hhhmmm..." Han menatapku sayu. Sambil mengigit bibir bawahnya menahan gairah yang mulai memuncak.

"Kok gak pake bra??!"

"Hhhmmmm.....iyaa... Lupa..." Wajahnya memerah tersipu malu. Seketika memalingkan pandangannya, Tak berani menatapku.

"Lupa?!" Tanyaku sedikit kaget.

Han mengangguk malu.

"hhhnngggghhh dduuuhhh...." Kepala Han menengadah saat Tanganku berganti mode terfokus hanya pada satu jari saja. Jari telunjukku mengemban beban yang sangat berat, mencoba mendaki sendirian, menelusuri kulit halusnya yang masih terhalang oleh kain kemejanya. Aku menggoda Han untuk tidak langsung menyentuh puncak putingnya. Kutelusuri dulu diameter payudaranya.

"Anyinggg. Besar euyy !" Dalam hati aku bersorak. Ohh mai lord !

Kini jariku naik pelan namun pasti. Dannn telunjukku menemui putingnya, kutaksir sebesar buah bonsai, putingnya kurasakan sudah mengeras. Jariku bermain di sana, mengusap kiri-kanan, atas-bawah, kadang memelintirnya. Han menggelinjang, duduknya gelisah.

"Hhhhnnnggghhhh....... Dit".. Han memanggilku

" Yaaa Han...?" Telunjukku masih bermain main di payudaranya, kini kembali sibuk meremas pelan.

"Hhhmmmm..***k di buka aja??"

"Buka apa Han...??"

"Gerah dit.... Hhhhnnngggh......" Kulihat Han menggigit bibir bawahnya lagi.

Sebuah kode dari Han yang sangat berarti dan membuka jalan bagiku untuk segera melihat payudaranya. Ahh... Mimpi apa aku semalam.

"Boleh....?"

"Heee' eeemm..." Han menjawab dengan malu.

Ibarat kucing di kasih nasi kucing, eh ikan asin. Ya udah sih. Gassss cuk ! Udah lampu hijau, entah setan dari neraka mana yang seakan menuntun Tangan ku hinggap di kancing bajunya. Bahkan sejujurnya saat ini tanganku gemetaran ketika meraih kancing kemejanya. Jantungku berdetak kencang. Penasaran melihat isinya.

Satu kancing lolos, dua kancing lolos. Kulit putihnya terlihat, belahan dada yang selama ini hanya bisa kubayangkan dan kujadikan bahan coli kini terpampang nyata di depan mataku. Aku meneguk ludahku sendiri. Tanganku semakin bergetar saat kancing ketiga dan keempat mulai kulepas.

"Anjirrr mulus banget" Umpatku dalam hati.

Mataku tak lepas dari bukit kembar yang kini sudah terlihat setengah bagian. Belahannya yang ternyata lebih indah dari yang kubayangkan.

Kusibak kedua kain kemejanya ke arah berlawanan. Perlahan namun pasti tersaji sudah payudara Han yang selama ini hanya ada dalam fantasiku. Aku meneguk ludah lagi. Jujur ini payudara terindah yang ku lihat.

"Haaannn.... Ku sentuh ya...?" Aku berkata pelan. Han tak menjawab namun tangannya menarik kepalaku. Kami berciuman lagi. Kali ini lebih bernafsu. Tanganku ikut bergerilya meremas payudara kanannya yang kini tanpa penghalang apapun. Aahh... Padat sekali.

"Hhhhmmmnngggghhh....." Han mulai mendesah dengan permainan gigit bibirku dan disertai serangan memutar puting yang kubuat. Bibir kami terlepas, kini seranganku berpindah menelusuri lehernya yang jenjang, tanganku sedari tadi tak henti henti meremas payudaranya, terlalu semangat mungkin karena sedang dapat mainan baru.

"Ssssshhhhh..... Hhhnnnggghhh"
Bibir dan lidahku mulai turun menuju area dadanya, hhhmmmm.. Wangi tubuh Han membuatku tambah bergairah dan sange.

Lidahku mulai mendaki, menjelajahi tiap inchi area payudaranya, kadang hidungku tak sengaja bertemu puting payudara Han. Kucium sejenak puting Han begitu menggemaskan itu, Membuat han bertambah gelisah.

"Hhhhhnnggghhh ...... "

Perlahan kubaringkan han di sofa, beruntung sofa di Rumah Han sedikit lebar dari standar, aku kini berada di atasnya. Kulihat Gundukan dada nya tidak berubah sama sekali masih tetap menggunung dan menantang untuk di kenyot.

Apa lagi puting buah bonsai itu berwarna coklat sangat muda. Hhmmm.. Aku takjub.

"Hhhhmmmm... Jangan dilihatin gitu dit... Maluu..." Seketika Han menyilangkan tangannya di dada nya untuk menutupi pandanganku ke arah Payudaranya.

"Indah sekali Han..." Kataku singkat. Sambil kubelai tangannya, dan segera saja aku menuntun tangannya agak kembali terbuka .

"GombaL !!!! "

"sungguh..." Kataku tersenyum dan kembali meremas payudaranya. Sementara tangan kiriku melepas sisa kancing baju Han yang masih mengait.

"Hhhhmmmm......."

"Boleh ..?" Aku meminta izin, kini bibirku dengan puting payudaranya sudah sangat dekat.

Aku sudah kalap, tanpa menunggu jawaban dari Han, payudara Han sudah masuk kedalam mulutku.

"Diiittt.....Hhhmm.....hhhhnngggggghhhhhh...." Han melenguh seketika.

"Hhhnnnggghhhh sssssstttttt.... Oooouuuhh dit"

Putingnya langsung kuhisap membuat Han menggelinjang keenakan. Kadang kupilin dengan lidahku, kupraktekkan semua keahlian "mimik cucu" yang kupunya. Bak anjim rakus, Payudara Han kulahap semua bergantian dengan tanganku memelintir dan memilin putingnya. Payudara yang selama ini hanya dalam fantasiku kini bisa kunikmati dengan nyata. Ohh meen.... Si adik kesayanganku sitytydkec1l mulai meronta - ronta di bawah sana.

"Hhhhhnnnggggghhhhh .... Aaahhhhhh....."
Han menjambak rambutku saat puting kanannya kuhisap kuat kuat. Pinggul Han mulai gelisah karena sensasi dan rangsangan yang di terimanya.

"Aawwwww.... Ssssshhhh... Ddiiittt.....ngiluuuu.... Aaahhhh"

Kini salah satu tanganku menjelajah bagian tubuh Han yang lainnya. Turun perlahan ke perut, turun lagi menuju pahanya yang jenjang, meraba dan mengusap kulitnya yang mulus. Lalu menuju bagian di antara kedua pahanya. Tanganku menemukan celah sempit di antara kedua pahanya yang kurasa sudah basah, ku usap pelan bagian itu dari luar celananya.

Dan whaatt ??!!
Han tak memakai Celana Dalam??
sudah Niatkah Han menyiapkan semua ini sedemikian rupa? Tak memakai dalaman sama sekali? Hotpants yang menutupi tak lebih dari 1/5 total panjang pahanya tak mampu menghalangi tanganku bersentuhan dengan bibir Vaginanya.

Kuusap usap bibir vaginanya dengan tanganku sebagai tanda perkenalan. Sementara Han terus menggelinjang merespon sentuhan sentuhan yang kubuat.

Tak puas hanya bertemu dari balik hotpants, kini tanganku menyelinap masuk dari atas, ya seperti dugaanku, Han memang benar benar tak memakai celana dalam. Sementara otakku memerintahkan jari langsung masuk ke celah bibir Vagina Han. Segera kuusap bibir vaginanya memutar perlahan.

"Kamu nakal sayang..., gak pakai CD.." Kubisik Han disertai deru nafasku yang menghembus di dekat telinganya.

"Hhhnnnggggghhhhh.... Duuuhhhh"
Han hanya merespon dengan desahan, tubuhnya semakin gelisah.

"Ooohhhhh diiittttt......... Aaahhhh"
Han mengerang saat jariku langsung menyentuh clitorisnya. Kuputar daging timbul itu perlahan, bersamaan dengan bibirku melahap payudaranya kembali. lidahku memutar puting payudarannya sebelah kanan, sementara tangan kananku masih menari nari dan menggelitik klitorisnya.


"Oooohhhh ddiiitttt... Aaahhhh... Aduuuhhhhh .... Mau pipis....."

Mendengar Han yang ingin orgasme,Aku mempercepat tempo seranganku di 2 titik secara bersamaan. Pinggul Han yang tadinya bergerak naik - turun, kini diam terpaku ke atas, mencari jemariku yang sedari tadi mempermainkan bibir vaginanya, Desahan Han semakin menjadi-jadi.

" Oooohhhhhh... diittt... Mau pipisssssss ..... Oooohhhhhhh.... Ddiiitttttt... Pipiss"

Seketika pinggul Han bergerak lagi naik turun tak beraturan. Melepas semua aliran aliran listrik yang tiba-tiba muncul di dalam tubuhnya. Matanya terpejam, tangannya mencengkram erat lengan tanganku.

Han orgasme,......
Kentang, Kentang, kentang...
Kentangnya suhu, sekotak 15k dijamin bikin nagih...
Kentang, kentang, kentang...

=))=))=))
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd