Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY - TAMAT Si anak dan ibu cantik (juga babysitter)

Bimabet
Faizal melepas semua celananya dan dia mencoba bermasturbasi dengan kedua jarinya serta kemaluannya sudah membesar. Dia tampak kesulitan untuk memuaskan dirinya. Fitri hampir menangis karena kasihan. Akhirnya Dia mendekati Faizal dan menyuruhnya berhenti.

Fi: " adek!! Berhenti!!! Tunggu."

Fa: "ah kak. Sakit ini kak. Hiks. Sakit...."

Fi: "lain kali gak boleh begini ya dek. Kakak bantu sini. Ingat ya dek. Adek gak boleh pegang pegang burung adek. Cuma Kakak sama mami yang boleh pegang ya. Paham dek?"

Fa: "tapi kak... ini kan punya adek. Masak dedek gak boleh pegang punya adek sendiri?"

Fi: "boleh kalau lagi kencing saja ya Sayang. Jangan Seperti ini. Ayo dek. Buka semua baju adek. Kakak bantuin sini."

Fa: "iya kak. Adek telanjang bulat lagi kak? Mau dimandikan lagi? Kan kakak dah mandiin adek tadi."

Fi: "sst. Adek tenang saja ya Sayang. Dedek sayang sama kakak kan? Percaya kakak kan? Ayo dek. Telanjang."

Fa: "kak. Adek mau lihat kakak juga telanjang. Boleh ya kak?"

Fi: "eh adek. Tadi kan kita sudah mandi bareng. Nah Adek tuh masih anak anak. Belum boleh lihat tubuh perempuan dewasa telanjang. Gak sopan. Kalau adek kan masih anak anak. Anak kecil yang lucu dan manja. Heheh. Mandi saja harus kakak mandiin. Cebok saja kakak yang bantu. Makan masih Kakak suapin. Itu kan anak anak. Iya kan Adek sayang? Hehehe."

Fa: "Iya sih kak. Adek masih anak anak. Jadi Adek belum boleh ya... liat Kakak telanjang? Tapi kakak sudah gede boleh lihat adek telanjang ya? Ya udah deh. Adek Sayang kakak. Adek nurut Kakak."

Fi: "iya adek sayang. Adek baru 18 tahun. Kakak dah 24 tahun. Waktu Kakak sudah masuk sd, adek baru lahir. Hehehe. Kakak dah kelas 6 sd, adek baru mau selesai TK. Eh pas adek kelas 1 smp, kakak dah mahasiswi. Beda jauh kan? Hehehe. Adek tenang saja ya. Kakak bantu tapi ada 1 syarat. Mau kan?"

Fa: "apa kak?"

Fi: " sini. Cium bibir kakak. Berani? Sama mami berani. Masak sama Kakak nggak?"

Faizal memberanikam diri untuk mencium Fitri. Fitri dengan senang hati menyambut ciuman lelaki yang sebetulnya tampan itu. Fitri senantiasa berharap agar dia pelan pelan bisa normal. Mereka berdua berciuman. Bibir Fitri terus melumat bibir Faizal yang hanya diam dan pasrah karena Faizal sendiri belum pernah tahu ciuman seperti apa karena Lia sendiri mencium bibir anaknya dengan singkat, bukan ciuman seperti kekasih atau suami istri. Fitri kemudian mengakhiri ciuman nya dan membaringkan tubuh telanjang Faizal.

Pemandangan yang sangat tidak adil bagi Faizal. Dia telanjang bulat dan Fitri yang status aslinya hanyalah "bawahan", malah berpakaian lengkap dan menutupi semua bagian intimnya. Faizal benar benar seperti bayi besar yang tak berdaya terbaring pasrah di hadapan perempuan cantik seperti siap untuk dipermalukan dan dimainkan layaknya binasa, untunglah Fitri tidak seperti itu. Yang dimiliki Fitri adalah rasa cinta kasih dan sayang terhadap lelaki malang ini. Parahnya, Faizal sendiri tidak boleh menyentuh bagian pribadinya sendiri selain Fitri dan ibu nya. Faizal hanya pasrah dan menurut saja. Fitri berbuat seperti itu agar Faizal tidak kecanduan hal hal porno dan tidak mudah terangsang.

Fitri menyuruh Faizal menarik nafas yang dalam dan Fitri duduk bersimpuh di atas ranjang dan melihat kemaluan Faizal yang sudah berdiri tegak itu. Faizal pasrah tak bergerak seolah dia adalah "mangsa" yang sudah siap untuk disantap oleh Fitri. Seperti melihat "pedang pusaka", dengan pelan dan penuh ketelitian, Fitri meraba dan menggenggam penis itu dengan lembut. Faizal mengigit bibirnya saat tangan lembut Fitri menyentuh kemaluannya.

Nafas Faizal mulai tak beraturan. Fitri mencoba meredakan ketegangan dengan bercanda dan meledek Faizal seperti anak kecil.

"Adek kecil burungnya gede. Dedek imut burung nya besar. Uhhhhh sudah bujangan masih telanjang bulat. Gak malu telanjang di depan perempuan. Lucunya kamu Sayang. Kakak makin Sayang sama kamu deh. Hehehe. Burung dedek kayak gigi mobil manual. Kiri atas, gigi 1... turun ke bawah 2x, gigi 2, naik 1 x geser tengah naik lagi, gigi 3... brummm... hehhe. Kakak naik mobil manual. Giginya burung dedek yang gede. Nah Sekarang mundur, turun 1x kanan mentok, geser ke bawah. Nah mundur. Ahahaha. Lucu ih dedek." Kata Fitri sambil tertawa dan puas mengeksploitasi anak majikannya ini.

Faizal hanya tertawa terkekeh seolah dia tak tahu dan tak sadar kalau dia sedang dikerjain dan dimainkan oleh Fitri yang sebetulnya "kurang ajar" ini, tapi bagi laki-laki normal, ini adalah berkat besar, bukan bencana. Fitri kini dengan ujung kuku nya mulai menggelitik buah zakar Faizal dan terus naik ke kepala penis nya yang sedikit berair karena rangsangan tersebut.

"Kakak.. geli kak.. ampun kakak.. ahhh..." teriak Faizal. Dia ingin memberontak tapi Fitri sudah mengunci kedua kaki Faizal dengan duduk di antara paha lelaki itu dan kedua kaki Fitri menahan kedua paha Faizal sehingga kedua kaki Faizal tak bisa memberikan perlawanan berarti juga tangan kiri Fitri menahan dada Faizal agar dia tetap terlentang. Rengekan Faizal yang mulai sedikit menangis itu semakin membuat Fitri bergairah untuk memainkan batang kemaluan Faizal yang masih perjaka tulen.

Fitri menggelitik lipatan paha laki-laki itu. Kedua Tangan Faizal memukul mukul ranjang dan kepalanya bergoyang ke sana sini karena geli. Fitri melihat ada botol minum bocah itu yang isinya hanya air putih yang tadi pagi sudah disiapkan dan mulut Faizal disuruh dibuka.

"Adek ganteng. Yuk dibuka mulutnya. Aaaaaaaa" kata Fitri sembari memasukan botol itu ke mulut nya. Faizal menurut saja.

Faizal mengenyot ujung botol yang ada dot nya itu supaya tidak membuat keributan. Fitri tetap "menyiksa" Faizal yang masih telanjang bulat itu. Fitri akhirnya merasa kasihan dan dia tertawa puas Setelah menghukum Faizal karena dia dipaksa mandi bersama dia dan harus bertelanjang bulat di depan dia tadi. Fitri memberikan Faizal waktu istirahat sesaat alias memberi nafas agar Faizal tidak jantungan.

Setelah nafas laki-laki itu sudah normal, Fitri dengan lembut dan mesra memainkan batang penis itu dan memijat nya dengan lembut. Faizal mulai tersenyum dan Fitri juga mulai mengocok penis itu dengan pelan dan lembut sampai tempo gerakan tangan Fitri semakin kencang. Tubuh Faizal mulai bergetar tapi tak bisa banyak bergerak karena kedua kakinya masih dikunci oleh Fitri.

Fitri tahu Faizal sudah mendekati ujungnya. Fitri bergerak memundurkan tubuhnya dan mendekatkan wajah cantiknya ke batang penis itu.

"Kak. Aku mau pipis kak.. aaaaaa" teriak Faizal yang sudah mencapai orgasme nya. Fitri langsung memasukan penis itu ke mulutnya dan semua sperma yang keluar itu ditelan oleh Fitri sampai habis.

"Enak juga sperma anak perjaka ting ting." Kata Fitri dalam hati. Fitri Dengan lidahnya membersihkan semua permukaan kemaluan Faizal yang masih setengah sadar itu. Mulut Faizal bergerak gerak seperti dukun yang sedang membaca mantra. Tatapan matanya kosong Seperti orang shock. Setelah Fitri merasa penis lelaki ini bersih, dia menjilat semua permukaan penis Faizal sampai bersih.

Penis yang besar itu tadi berangsur angsur berubah menjadi kecil lagi. Fitri tersenyum menahan tawa sejak kemaluan itu sembunyi lagi seperti keong masuk ke rumahnya. Fitri pergi ke kamar mandi meninggalkan Faizal yang setengah sadar itu untuk membersihkan mulutnya. Fitri yang bergerak cepat, langsung menuju ranjang dan memakaikan Faizal pakaiannya dengan gesit. Fitri kemudian berbaring di samping Faizal yang masih setengah sadar itu.

Kepala Faizal diletakan di atas dadanya yang tidak memakai bra tapi masih ditutupi oleh kemeja besar milik x suaminya yang sebetulnya ingin dia bakar tapi sayang karena merk mahal (merek Marcus and Dispenser) dan dibeli saat sedang obral akhir tahun alias cuci gudang dengan discount 90%. Fitri juga memeluk Faisal yang masih telanjang bulat itu dengan tangan kanannya dan membelai wajah tampan nya dengan tangan kirinya.

"Seandainya saja kamu tidak seperti ini, aku mau jadi istrimu. Meski kamu 6 tahun lebih muda, aku rela. Semoga kamu bisa sembuh. Aku sangat mencintai dirimu, dek Faizal." Kata Fitri dalam hati dan dia sendiri sudah meneteskan air matanya. Mereka berdua akhirnya tertidur.


Bersambung

Cakep....
Dah mulai msuk mulut.....
Brrti sbntr lg msuk sarung neeh, keris Faisal....

:D
 
Esok paginya, Fitri terbangun dan dia melihat Faizal masih tidur nyenyak. Dengan pelan, Fitri meletakan kepala Faizal ke bantal kepala dan dia mengambil hp nya. Dia membaca beberapa pesan dari Lia.

L: "Fitri. Gimana anak Saya? Baik baik saja kan? Kalian sudah tidur ya? Kalau ada apa apa tolong kabari saya ya. "

Fi: "maaf bu. Semalam kami berdua tertidur. Anak ibu tadi kambuh lagi. Terpaksa Saya kocok dan keluarkan. Air mani nya banyak bu. Dia kayaknya mulai ketagihan bu. Tapi saya ajarkan dia untuk tidak boleh memegang kemaluannya selain sedang kencing. Yang boleh pegang cuma saya dan ibu saja."

L: "oh gitu. Nanti saya belikan sesuatu buat anak Saya biar dia bisa belajar mengontrol diri. Tapi gak masalah. Kamu sudah melakukan tindakan yang benar. Memang tidak boleh dia pegang burungnya sendiri selain kencing. Oh iya. Jangan nakal nakal ya sama anak saya. Hehehe. Saya tahu kamu ada rasa sama Dia kan? :D saya yakin kamu ada kasih dia oral semalam kan? :D gak masala kok. Air mani nya coba aja minum sana. Cobain rasa perjaka. Hahaha. Kamu lucu deh Fitri. Nanti aku belikan baju buat Kamu ya. Makasih ya <3"

Fi: "ah ibu. Bisa saja. Hehehe. Fitri bisa saja nakal sama dia bu. Memang sih saya ada rasa sama anak ibu tapi karena saya kasihan sama anak ibu saja soalnya dia tampan dan baik bu anaknya. Tapi terserah ibu sih."

L: "boleh saja nakal tapi jangan sampai dimasukin. Pokoknya kalau dia terangsang ya suruh nonton kartun saja dan jangan sampai dia mainin burungnya tanpa pengawasan kamu ya. Kesehatan mental dia gimana? Ada perkembangan?"

Fi: "sejauh ini belum ada tapi Fitri nanti coba ajari dia pelan pelan bu. Harus sabar."

L: "makasih banyak ya Sayang. Saya mau ketemu rekan bisnis dulu. Ada apa apa, tolong kabari saya ya..."


Fi: "baik bu."

Fitri langsung bangun dan menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Faizal. Tak butuh waktu lama bagi Fitri yang juga jago memasak itu dan masakannya juga cukup sederhana tapi enak. Setelah masak, Fitri mendengar suara Faizal berteriak memanggil dia. Fitri langsung lari ke kamar dan memeluk Faizal yang mulai menangis karena ketakutan. Dengan penuh cinta, Fitri memeluk anak itu dan mencium pipinya.

Faizal mendadaktersenyum puas karena dia melihat Fitri.

Fa: "kakak!!! Semalam Aku kenapa lagi ya kak? Aku rasanya gelap sekali semalam. Kayak terbang. Semua hitam putih gitu. Uh aneh kak tapi kok lega ya kak? Aku ingat. Oh iya. Kakak suruh aku telanjang bulat dan kakak kerjain aku. Aaahhh... kakak mah.. jaat. Tapi adek suka kak. Nanti mau coba lagi kak."

Fi: "Adek. Kalau adek mau. Ada syarat nya. Makan dulu yuk. Tapi Sekarang adek harus ikut kakak makan di meja. Coba makan sendiri ya dek." Kata Fitri.

Faizal dengan senang hati mengikuti perintah Fitri dengan harapan akan diberikan kenikmatan lagi. Dengan sabar dan penuh kasih sayang seperti seorang kakak perempuan mengajarkan adik laki-laki nya makan dengan sendok dan garpu, Fitri mencoba menyuruh Faizal makan sendiri. Awalnya agak susah buat Faizal yang belum bisa makan dengan benar dan meja makan sedikit berantakan juga mulut Faizal belepotan penuh makanan. Meski demikian, Faizal makan dengan lahap. Fitri cukup puas dengan perkembangan anak ini.

Fitri berharap Faizal lupa dengan janji dia tadi. Fitri mengusap usap rambut Faizal sebagai pujian dan memberikan ciuman di pipinya.

"Adek pintar. Sudah bisa makan sendiri. Agak belepotan tapi gak masalah. Nanti coba lebih baik lagi ya sayang. Sekarang ke kamar nonton kartun dulu yuk. Hehehe. Kakak temani kamu nonton deh." Kata Fitri yang menggandeng tangan Faizal ke kamar. Faizal dengan gembira ikut Fitri ke kamar dan menyalakan tv. Dengan sabar, Fitri yang tidak terlalu suka kartun itu harus ikut menonton.

Sambil memainkan hp nya, Fitri memberi kabar kalau Faizal sudah belajar makan sendiri meski agak berantakan. Lia sangat senang dengan kemajuan itu. Memang berat mengajar Faizal tapi setidaknya dia harus bisa menguasai hal hal mudah seperti itu. Memang mustahil orang seperti Faizal bisa menjadi astronot atau insinyur sipil tapi untuk tampil di tengah masyarakat modern abad 21, hal hal sepele itu harus bisa.

Setelah menonton kartun, Fitri mengajak Faizal ke kamar mandi untuk dimandikan lagi. Tak ada kejadian yang istimewa di kamar mandi sampai saat Fitri membersihkan kemaluan Faizal, laki-laki itu mulai protes.

"Kakak. Burung kan punya adek. Kok Kakak boleh pegang? Adek pegang kenapa gak boleh?" Tanya dia dengan lugu.

"Hmmm. Boleh deh. Kan lagi mandi. Nah kakak sudah bersihkan burung kamu. Sekarang coba adek lakukan seperti yang kakak lakukan tadi. Ayo coba cuci sendiri burung adek." Rayu Fitri yang sambil jongkok menghadap penis kecil Faizal.

Faizal dengan tangan kirinya menarik kulit kemaluannya ke belakang sampai kepalanya keluar dan Faizal mengambil sabun. Setelah itu Faizal membersihkan penis nya sendiri seperti Fitri lakukan dan dibilas dengan air sampai bersih. Fitri sangat kagum. Anak ini mulai bisa mandiri.

"Wah! Adek pintar. Kakak Sayang banget sama adek. Hehehhe. Pelan pelan harus bisa ya dek." Puji Fitri sambil tersenyum lebar.

Meski demikian, Fitri belum langsung membiarkan Faizal mandi sendiri. Setelah dimandikan, Faizal diminta Fitri untuk belajar mengeringkan tubuhnya sendiri sambil direkam dengan hp nya dan dikirim ke Lia. (Pelanggaran uu ITE ini mah. Peduli setan. Kisah fiksi ini.) Lia melihat video itu. Reaksinya? Kaget, lucu dan menangis bahagia. Untung saja Lia sedang sendirian. Dia merasa senang Faizal sudah bisa belajar mandiri.

Fitri kemudian dengan sabar mengajarkan Faizal memakai pakaiannya sendiri. Pertama tama, masih dipakaikan sendiri oleh Fitri. Setelah dipakaikan, Fitri menyuruh Faizal telanjang lagi dan kembali berpakaian. Faizal ternyata cukup pintar. Dia belajar hal hal baru dengan cepat. Lia yang saat itu sangat minim pengalaman tidak pernah tahu hal ini. Faizal yang sekarang berdiri telanjang di depan Fitri, kembali memakai semua pakaiannya.

Sebagai hadiah? Fitri memberikan ciuman di bibirnya dan pelukan hangat.

"Adek sudah pintar sekarang. Kakak senang." Puji Fitri sambil memeluk erat Faizal yang hanya cengengesan saja layaknya bocah.

Fi: "adek. Kakak mandi dulu ya. Adek nonton tv dulu ya sayang. Kakak gak lama."

Fa: "kak. Adek mau lihat kakak mandi ya? Boleh ya?"

Fi: "eh. Kakak semalam bilang apa? Anak anak...?"

Fa: "gak boleh lihat tubuh perempuan dewasa telanjang."

Fi: "nah pintar tuh. Hehehe. Bentar ya Sayang."

Fitri meninggalkan laki-laki itu sendirian di kamar dengan tv dan Fitri pergi ke kamar mandi untuk mandi. Fitri sudah siap kalau misal Faizal mengintip dia saat mandi. Dia sebetulnya tak masalah melihat tubuh indahnya dilihat oleh Faizal tapi demi kesehatan mental nya, dia memilih untuk tidak mengizinkan Faizal mengintip. Bagaimanapun juga, kamar mandi juga sudah dikunci rapat dan tak ada peluang untuk Faizal mengintip. Fitri akhirnya mandi Dengan tenang dan setelah mandi, Fitri menuju kamarnya untuk berpakaian ke kamarnya. Tubuh putih mulus itu masih ditutup handuk dan saat masuk ke kamar, Fitri mendapatkan kejutan menarik.

Bersambung

Kejutan apaan neeh, yg bkl diksih Faisal k Fitri....

:D
 
Faizal muncul dari balik pintu. Fitri yang kaget langsung loncat berteriak sampai handuknya lepas. Tubuh telanjang Fitri terlihat jelas oleh Faizal tapi dia tidak (atau belum) tertarik dengan itu. Faizal memeluk Fitri dengan erat dan mencium wajahnya. Fitri masih shock hanya bisa pasrah. Setelah itu Faizal berlari keluar dari kamar Fitri sambil tertawa.

Fitri hanya tersenyum kecil melihat ulah "adiknya" ini. Mau marah tapi juga tak tega. Fitri kembali berpakaian dan dia kembali memakai kaos longgar milik x suaminya (Kayaknya Fitri gak bisa move on dari x suaminya. Dasar stress.) Tanpa bra dan celana pendek hotpants. Rambutnya juga diikat seadaanya dengan jepit badai nya dan Fitri terlihat seksi seperti anak abg serta memamerkan leher jenjang nya.

Fitri melaporkan kejadian ini ke Lia dan dia hanya tertawa saja.

L: "itu bisa saja ungkapan kasih sayang ke kamu, Fitri. Toh dia gak jahat. Hehehe. Tapi kalau kamu kesal dan gak terima, kamu hukum saja. Yang wajar ya. Suruh aja Dia telanjang dan kamu pukul pantat dia. Jangan keras keras ya. Kasihan."

Fi: "baik bu. Nanti Fitri akan didik dia lagi bu. Makasih bu."

Mereka berdua menjalani harinya dengan normal. Faizal juga belajar banyak hal baru oleh Fitri. Saat makan siang pun, Faizal sudah terlihat normal seperti manusia biasa. Dia juga sudah belajar minum dengan gelas. Fitri paham dia tak bisa mengharapkan Faizal menguasai semuanya dalam sehari. Fitri kini menidurkan Faizal karena sudah jam tidur siang. Semua kegiatan Faizal direkam dan dikirim ke Lia. Sang ibu merasa kagum dan sangat beruntung memiliki Fitri sebagai perawat.

Fitri yang juga makan siang bersama Faizal akhirnya tertidur. 2 jam kemudian, Fitri kembali bangun dan Faizal masih tidur nyenyak. Fitri menatap wajah Faizal yang tampan itu. Dia memberanikan diri mencium bibir Faizal. Setelah dicium.... Faizal membuka lebar matanya dan berteriak. Fitri langsung loncat dan hampir jatuh dari ranjang karena kaget seperti habis melihat mayat yang tiba tiba bangun.

Faizal tertawa kencang penuh kemenangan.

Fa: "hahahah. Kakak kaget. Hahaha ha. Adek senang bikin Kakak kaget. Hehehe."

Fi: "ih dek. Kalau Kakak jantungan gimana. Awas ya nanti."

Fitri melotot sambil tersenyum. Dia mencoba memaklumi anak ini. Fitri mengajak Faizal untuk dimandikan. Fitri saat ini belum mau memaksa laki-laki ini mandi sendiri. Terlalu banyak pelajaran dalam sehari akan membuat dia jadi stres. Pelan tapi pasti. Meski demikian, Fitri menyuruh Faizal mandi sendiri tanpa diajarkan. Fitri memperhatikan Faizal mandi dan direkam lagi oleh Fitri untuk diberikan ke Lia.

Setelah sekian lama mandi, Faizal kembali dimandikan karena belum bisa mandi sendiri. Fitri kini menyuruh Faizal membersihkan kemaluannya sendiri dan Faizal masih ingat caranya dan dilakukan dengan baik dan benar oleh lelaki itu. Faizal setelah dimandikan langsung diminta Fitri untuk mengeringkan tubuhnya sendiri dan lagi lagi direkam oleh Fitri dan.... dikirim lagi ke forum semprot, eh ke Lia. Belum ada balasan dari Lia yang mungkin sedang sibuk.

Semua berjalan dengan baik dan tiba tiba Faizal meminta sesuatu yang membuat Fitri agak dongkol dan kesal. Ya apalagi kalau bukan janji kencing nikmat itu. Fitri berlagak bloon dan pura pura lupa. Faizal ngotot dan mulai marah. Dia mulai mencoba bertindak agresif dan mau memukul Fitri. Fitri merasa terancam dan Fitri langsung "pura pura" ingat.

Faizal mereda dan Fitri berjanji akan memberikan itu kalau Fitri diizinkan mandi dahulu dan tak boleh diganggu. Faizal setuju dan Fitri kembali menyalakan TV agar Faizal tidak bosan. Fitri langsung menuju kamar mandi dan mandi. Selama mandi, dia makin bingung bagaimana agar anak ini bisa lupa akan kenikmatan yang diberikan tadi.

Setelah mandi, Lia menuju kamar dan Faizal langsung tepuk tangan. Fitri berpakaian lebih terbuka kali ini dengan tank top hitam tanpa bra dan celana pendek.

"Dek. Bentar ya. Kakak minta waktu 5 menit saja ya." Kata Fitri yang sebetulnya mau cerita ke Lia tentang sikap agresif Faizal tadi. Fitri kembali keluar seolah dia pura pura mau mengambil sesuatu di kamarnya. Fitri langsung menulis pesan ke Lia dan Lia langsung membalas pesan itu.

L: "tenang saja Fitri. Ternyata Saya tak harus sampai 1 minggu. Urusan berjalan lancar dan lebih cepat dari dugaan. Saya kembali besok malam. Saya sudah membeli alat untuk Faizal."

Fi: "baik bu. Terima kasih bu."

Fitri kembali ke kamar dan Faizal sudah tersenyum senang seperti anak kecil yang mau diajak jalan jalan oleh orangtuanya.

Fi: "adek. Adek kok senang. Ada apa dek?"

Fa: "tadi kak. Ena ena. Uhhh.. mau kak... adek mau...."

Fi: "oh. Kalau gitu, adek harus gimana? Ingat gak?"

Fa: "hmmm. Oh iya. Adek ingat kak. Adek harus telanjang bulat kan kak? Habis telanjang? Uh apa lagi ya? Eh naik ke ranjang kak."

Fi: "aduh.. adek pintar. Hehehe. Ya udah. Tunggu apa lagi?"

Faizal langsung berdiri dan melepas semua pakaiannya. Dia sudah telanjang bulat dan melompat lompat kegirangan. Kemaluannya yang belum tegang itu bergoyang goyang. Fitri merasa geli melihat anak itu yang seolah tak ada malu. Dengan hp nya lagi, Fitri merekam aksi Faizal yang loncat kegirangan teriak teriak dan sudah telanjang bulat itu dan daerah kemaluannya di zoom in untuk diberikan ke Lia dengan caption "anak ibu mau kencing enak bu. Dia mulai ketagihan."

Fitri kemudian menyuruh Faizal berbaring terlentang. Faizal menurut dan dia berbaring terlentang serta melebarkan kedua kakinya. Seorang pemuda berusia 18 tahun telanjang bulat berbaring di atas ranjang dan disaksikan oleh perempuan cantik yang berpakaian lengkap. Faizal, anak majikan itu merelakan dirinya yang telanjang diperlihatkan dan dijamah oleh Fitri yang adalah seorang perawat dan pembantu, dengan sesuka hatinya. Kemaluan yang milik Faizal seorang tidak boleh sembarangan disentuh oleh pemilik sejatinya tapi Fitri yang perawat itu boleh menyentuhnya setiap saat.

Rasanya Seperti punya istri tapi tak boleh dinikmati oleh suami sendiri tapi wajib merelakan istrinya dinikmati lelaki lain dan suami sah nya hanya boleh menonton. Kurang lebih begitulah nasib burung Faizal yang berada di kekuasaan Fitri. Tapi Faizal senang senang saja. Fitri seperti biasa, duduk dengan melebarkan kedua kakinya dan menahan kedua paha Faizal agar tidak bergerak. Tangan Tangan halus dan lembut milik Fitri meraba raba kemaluan Faizal.

Sambil tertawa, Fitri mencolek colek buah zakar milik Faizal. Laki-laki itu mau memegang penis nya sendiri tapi Fitri langsung menepis tangan Faizal. Tangan kiri Fitri masih sibuk mencolek dan meremas remas buah zakar milik Faizal dan tangan kanan 1 nya lagi mengurut urut dan membelai batang kejantanan Faizal yang sudah keras. Faizal mulai diam dan menutup kedua mata nya seperti sudah pasrah. Fitri tersenyum dan terus membelai batang kemaluan Faizal.

Fitri tiba tiba menghentikan gerakannya dan dia mencium batang penis lelaki itu. Fitri menyuruh laki-laki itu berbaring tengkurap. Faizal menurut saja dan Fitri mengangkat pantatnya sampai menungging. Plak!!!

"Itu hukuman buat adek. Udah bikin Kakak kaget tadi pagi. 1 lagi. Plak... tuh tadi sudah mau kasar sama kakak. Kalau salah harus ngomong apa?? Ayo jawab!" Kata Fitri dengan tegas seperti seorang kakak yang sedang mendidik adik laki-laki nya.

"Maafin adek, kak. Ampun kak. Adek gak nakal lagi kak." Kata Faizal yang mulai menangis.

"Kakak maafin ya. Udah. Jagoan gak boleh nangis. Sekarang ini yang kamu tunggu." Kata Fitri yang menurunkan pantat Faizal. Kedua kali Fitri lurus selonjoran dan kedua paha Faizal ditahan oleh kedua paha Fitri yang mulus dan putih itu. Kemaluan dan buah zakar Faizal menggantung dan sangat mudah dijamah oleh Fitri termasuk pantatnya. Di sinilah Tangan kanan Fitri mulai meraih kemaluan Faizal.

Bersambung.


Disuruh update tengah malam sama suhu @Kaskusman. Untung saja masih bangun. :D

Kmrn diknalin CIM, sm Fitri....
Skrg keliatannya mo diknalin Petik Mangga, neeh....

Mbak Fitri prnh jd Therapist, ya.....
Ane jg mau dong diajarin, mbak...

;)
 
Fitri langsung meraih kemaluan Faizal dan mengocoknya. Tangan kiri Fitri sibuk mengelus pantat Faizal yang tadi dipukul oleh Fitri. Faizal mendapatkan 2 rangsangan dan tangan kiri Fitri mengelus elus lubang pantat Faizal tapi hanya sekedar mengelus, tidak lebih dari itu. Nafas Faizal mulai menggebu gebu tak beraturan.

"Enak kan Dek? Nah kalau mau lagi, dedek harus belajar mandiri ya dek. Mau kan?" Kata Fitri yang merayu Faizal agar lebih mandiri.

"Mau kak. Adek mau mandiri kak. Asal adek dikasih kencing enak terus sama kakak. Pantat adek enak kak dielus terus sama kakak. Adek suka." Jawab Faizal yang mulai meringis karena nikmat.

Fitri semakin mempercepat kocokan tangannya dan tiba tiba Fitri menghentikan gerakannya. Dia menyuruh Faizal kembali menungging dan Fitri kini duduk di samping Faizal seperti peternak yang memerah susu sapi. Tisu sudah diletakan di bawah penis Faizal untuk berjaga jaga. Fitri kembali mengocok penis Faizal yang sudah terangsang berat itu dan Fitri langsung memasukan penis itu ke mulutnya sampai cairan kental berwarna putih itu keluar. Sperma itu disedot habis oleh Fitri. Fitri menguras penis itu sampai sperma nya habis total. Fitri dengan cepat membalikkan tubuh Faizal sampai terlentang.

Faizal menggelinjang geli saat Fitri menyentuh kepala penis Faizal. Dia baru ingat kalau kepala penis lelaki itu sangat sensitif bila disentuh saat baru saja orgasme. Fitri mulai iseng dan dia duduk di antara kedua paha Faizal dan kedua paha nya menahan kedua kaki Faizal. Fitri langsung meremas kepala penis Faizal dan pastinya Faizal berteriak teriak karena geli. Lelaki itu tak bisa melawan selain berteriak karena Fitri juga menahan tubuh Faizal dengan tangan kirinya.

Fitri juga tertawa puas menyiksa anak itu. Faizal yang tertawa tawa mulai mau menangis dan Fitri berhenti seketika itu juga. Dia memeluk Faizal dan mencium pipinya berkali kali. Faizal yang mau menangis tadi jadi diam dan tertawa seolah dia lupa apa yang baru saja terjadi. Fitri kemudian mengajak Faizal ke kamar mandi untuk membersihkan penis nya.

Fitri ikut ke kamar mandi dan Faizal disuruh Fitri untuk membersihkan kemaluannya sendiri dan direkam oleh Fitri untuk dikirim ke Lia. Hasilnya? Faizal sukses melewati ujian nya. Fitri langsung mengirim video itu ke Lia. Lia yang baru saja selesai dengan urusannya di luar kota baru membaca dan melihat hp nya. Dia tertawa tawa sendiri dengan video itu.

Sementara itu, Lia yang jauh dari anaknya dan juga sudah lama merindukan sentuhan lelaki mulai galau dan gelisah. Di lain pihak, Lia juga merasa kalau Faizal mirip dengan lelaki yang menghamilinya saat itu. Lia iseng iseng mencari lelaki yang membuat sengsara hidupnya dulu di internet dan setelah ditelusuri oleh Lia, lelaki itu sudah lama meninggal dunia karena bunuh diri.

Lia duduk sambil menghisap rokok menthol nya. "Siapa yang menduga kalau hidupnya berakhir seperti itu. Harusnya saya yang bunuh diri, bukan dia. Teringat saat itu kami berdua masih sangat muda dan bodoh. Kalau saja saya tidak mendekati dia atau kelewatan batas, mungkin anakku tidak seperti ini. Entahlah." Kata Lia dalam hati.

"Kalau dipikir pikir, anakku mungkin saja bisa untuk melepas rindu. Aku bisa saja memanfaatkan anak aku sendiri. Asal gak sampai hamil saja. Fitri? Mungkin saja dia sudah memakai anakku untuk bercinta. Biar saja. Aku rela saja kok. Besok sebelum jam 9 aku sudah sampai di rumah. Lihat besok saja gimana." Kata Kita yang sudah menghabiskan 3 batang rokoknya.

Lia dan Fitri yang sudah pernah "dinikmati" lelaki, tentu saja mereka berdua merindukan kehangatan pria tapi... dengan siapa? Lia? Dia sendiri masih cantik dan banyak pria yang mendekatinya tapi mereka semua lari karena? Ya Faizal. Fitri? Banyak juga pria yang mendekati janda kembang itu, tapi? Ditolak semua karena Fitri trauma.

Kembali ke duo F. Setelah Faizal membersihkan penis nya, Fitri mengajak dia tidur dan biar cepat tidur, Fitri terpaksa memberikan nenen ke anak itu. Terbukti dalam 5 menit saja, Faizal sudah tidur. Fitri kini sibuk membaca berita di hp dan tak lama kemudian, Fitri mendapat kabar jalau Lia akan tiba pukul 9 pagi. Fitri membalas pesan Lia dan tak lama kemudian, dia tidur.

Paginya, Fitri bangun lebih awal dan langsung mandi dan membersihkan rumah. Dia harus memastikan semuanya baik baik saja sebelum nyonya pulang. Dalam waktu singkat, semuanya beres dan bersih. Faizal? Masih sibuk tidur. Fitri? Cuek saja. Daripada dia bangun dan mengganggu, lebih baik dia tidur saja. Tak lama kemudian, nyonya besar pulang dan tiba di rumah.

Lia puas dengan kerjaan Fitri. Rumah bersih. Lia memberikan Fitri beberapa kantong yang pastinya adalah oleh oleh. Fitri sangat senang sekali saat Dia mendapatkan pakaian baru dan sepatu baru juga tas baru. Saking senangnya, Fitri memeluk Lia dan mencium pipinya. Lia senang dan agak kaget.

L: "Fitri. Kamu suka kan oleh oleh dari saya? Itu hadiah buat kerja keras kamu. Anak Saya mana? Masih tidur ya?"

Fi: "iya bu. Terakhir sih masih tidur. Kalau dia belum teriak ya artinya masih tidur bu. Biasa. Ditinggal bentae langsung teriak teriak. Hehehe."

L: "oalah. Hehehe. Saya ke kamar dulu. Nanti baju saya biar saya urus saja. Makasih banyak Ya Fitri. Kamu sudah makan? Kalau Belum, nih kamu tolong belikan bubur ayam saja yang dekat sini."

Fi: "belum bu. Makasih banyak ya bu. Makasih banyak juga oleh oleh nya."

Fitri pergi keluar membeli bubur ayam dan dalam waktu 10 menit saja, dia kembali. Lia? Dia langsung ke kamar menemui anaknya yang masih tidur. Lia mengusap wajah anaknya dan mencium pipinya. Tak lama kemudian, Faizal bangun dan dia langsung teriak memeluk ibu nya.

Lia memeluk erat anaknya dan mencium bibirnya dengan mesra. Faizal juga ikut menyedot bibir ibu nya karena dia sendiri belum ahli dalam soal berciuman.

L: "wah. Anak mama dah bangun. Kak Fitri bilang kamu sudah bisa mandi sendiri. Coba sekarang kamu mandi. Mama mau Lihat kamu mandi. Tadi Fitri sudah pulang. Mama panggil dia Ya."

Lia memanggil Fitri ke kamar mandi. Fitri menjelaskan kalau Faizal belum bisa mandi sendiri, cuma bisa cuci bagian bawah sana saja. Fitri juga menjelaskan kalau dia mau mengajarkan Faizal mandi sendiri hari ini. Lia ternyata salah paham tapi Lia tetap puas dengan kemajuan anaknya. Alhasil Faizal disuruh telanjang bulat di depan kedua wanita cantik itu. Lia? Dia sedang mengganti pakaian kerjanya ke pakaian rumahnya di depan mereka berdua.

Bra pink dan celana dalam pink itu terlihat jelas oleh mereka berdua. Fitri sendiri juga kagum dengan keindahan tubuh Lia yang sudah punya anak tapi masih seperti mahasiswi. Kulitnya masih kencang, payudaranya juga bulat berisi kencang serta pantat nya montok bulat. Fitri merasa agak minder karena Lia memiliki tubuh seindah itu dan Fitri merasa tersaingi tapi dia juga maklum. Fitri bukan nyonya besar, jadi ya tak heran.

Faizal? Dia hanya diam dan melotot saja saat Faizal melihat keindahan tubuh ibunya. Ingin rasanya Faizal memeluk dan meraba raba tubuh ibunya sendiri. Kemaluan Dia mulai mengeras tapi langsung mengecil lagi saat Lia sudah menutup keindahan tubuhnya dengan kaos dan celana pendek.

Setelah Lia kembali berpakaian, Lia menuju kamar mandi bersama Fitri. Faizal mencoba menyalakan shower dan dia mulai mandi. Faizal yang belum bisa mandi sendiri kerap membuat banyak kesalahan. Kedua wanita cantik itu sedang menyaksikan lelaki berusia 18 tahun yang sedang belajar mandi. Fitri dan Lia dengan sabar dan santai mengajarkan dan memberitahu Faizal apa yang harus dilakukan. Sesekali Fitri membantu Faizal untuk membersihkan tubuhnya.

Setelah selesai dibantu Fitri, Faizal dengan kesadaran sendiri mengambil handuk san mengeringkan tubuhnya sendiri termasuk bagian bawah sana sehingga Faizal tak perlu lagi berbaring telanjang di atas ranjang sambil memohon Fitri membersihkan bagian bawah sana. Lia tersenyum puas dan Faizal segera memakai pakaiannya. Setelah itu mereka bertiga makan bersama.

Faizal yang sudah dilatih oleh Fitri langsung makan dengan lahap. Meski sudah tak berantakan lagi, tapi Faizal belum paham tata krama di atas meja makan seperti makan terlalu lahap dan dan membuat banyak suara. Lia sudah sangat puas sekali. Mereka berdua tak perlu lagi repot repot menyuapi lelaki ini.

L : "nak. Mama ada hadiah untuk kamu. Tuh ada 3 kantong. Ada buku gambar sama sepatu baru. Ada 1 lagi tapi gak sekarang ya. Mama rasa kamu gak suka hadiah ini tapi mama terpaksa beli demi kebaikan kamu."

Bersambung

Kyaknya hadiah yg 1 lg itu Fleshlight, atw mlah boneka sex....

Pkke Faisal bsa kencing enak, trsrah mo diapain aja, deh......

:)
 
Last update for today


Faizal dan Fitri penasaran dengan hadiah itu. Fitri tiba tiba ingat dengan pesan Lia waktu itu kalau Lia ingin memberikan sesuatu untuk Faizal. Fitri merasa ada sesuatu yang tak beres. Mereka sudah makan dan mereka bertiga kembali ke urusan masing masing. Fitri membersihkan dapur dan mengurus baju kotor nyonya besar nya. Ibu dan anak itu kembali ke kamar.

Faizal kembali nonton film kartun di tv dan Lia duduk di belakang anaknya sambil memeluknya dari belakang dengan mesra sambil mencium leher anaknya dengan mesra. Faizal awalnya tidak terlalu mempedulikan ibunya sampai dia merasa ada sesuatu yang empuk di punggung nya. Faizal merasa nyaman dan menyandar di tubuh ibunya.

Kasih sayang ibu nya begitu besar dan Faizal akhirnya tertidur dalam waktu dekat. Lia dengan pelan melepaskan tubuhnya dan membaringkan anaknya di ranjang. Lia berjalan pelan keluar kamarnya dan mengambil "hadiah" untuk sang anak. Percayalah, alat ini adalah bencana bagi semua lelaki dewasa dan sangat menyiksa fisik dan batin. Lia mengambil benda itu dan membawanya ke dalam kamar.

Lia tegang dan jujur saja, Lia sangat malu saat membeli benda yang menakutkan semua lelaki di dunia ini. Chastity belt alias gembok untuk kemaluan lelaki. Bila benda ini dipasang di penis laki-laki (tentunya), dia tidak akan bisa masturbasi dan hanya bisa kencing saja. Jadi jangan harap bisa selingkuh atau bercinta dengan wanita lain. Kunci biasa dipegang oleh istri atau wanita yang bersangkutan termasuk istri tetangga.

Lia dengan pelan membuka celana dan celana dalam anaknya. Faizal masih tidur nyenyak sampai mengorok seperti babi. Kemaluan Faizal juga sama saja dengan pemilik nya, tidur nyenyak sampai batang dan kepalanya tidak terlihat kecuali buah zakatnya yang sudah kecil alias kempes karena karya agung Fitri selama Lia tidak di rumah. Lia hanya senyum sendiri saat dia membayangkan Faizal telanjang bulat dan dibantu masturbasi oleh Fitri.

Dengan pelan dan sangat teliti, Lia yang sudah mempelajari cara memakai benda ini selama di luar kota, memasang dengan pelan agar anaknya tidak bangun. Dalam hotungan detik saja, kebebasan burung itu sudah berakhir. Faizal pasti akan marah tapi Lia bisa meredam itu semua. Ibu tahu yang terbaik untuk anaknya. Lia kemudian menyimpan kunci itu di tempat rahasia dan Lia keluar menuju kamar Fitri

L: "Fitri. Halo. Sedang sibuk? Lagi apa?"

Fi: "oh halo bu. Gak kok. Aku sedang santai sejenak. Kerjaan dah beres. Anak ibu gimana? Dia sudah ada kemajuan kan bu?"

L: "sudah. Saya puas dengan kemajuan dia. Terima kasih banyak ya Fitri. Beban aku banyak berkurang karena kamu."

Lia menangis dan mereka berdua saling berpelukan. Fitri juga mulai menangis. Dia paham betul apa yang Lia rasakan. Fitri membelai rambut Lia dengan lembut dan mencium pipinya. Lia masih menangis dan Lia membaringkan tubuhnya di atas tubuh Fitri. Dengan sabar dan penuh rasa cinta kasih, Fitri kembali membelai rambut Lia dengan lembut dan memeluknya sampai Lia berhenti menangis.

L: "eh maaf Fitri. Aku terbawa suasana. Oh iya. Ngomong ngomong, saya mau kasih tahu kamu nih. Anak saya kan suka memegang burung nya terus tuh kata Kamu. Saya sudah beliin 1 alat buat dia dan sudah saya pakaikan ke dia saat dia sedang tidur. Chastity belt. Nanti lihat saja. Kamu tahu kan alat itu?"

Fi: "ya ampun bu. Tega bener. Apa gak kesakitan nanti dia bu? Kasihan anak ibu."

L: "itu hanya sesaat saja. Paling lama seminggu. Kalau dia sudah bisa kontrol nafsu, lepas. Kalau gak ya terus pasang. Dia harus dijaga dan gak boleh salah jalan. Bahaya. Dia kan masih rapuh. Kalau salah jalan, bisa jadi ancaman umum. Kebayang gak kalau dia tiba tiba terangsang berat dan buka celana di tempat umum."

Fi: "benar juga sih bu. Kita lihat saja nanti gimana deh bu."

Fitri mengusap air mata Lia dengan kedua tangannya. Lia diam tersenyum manis saat Fitri mengusap air matanya. Fitri memberanikan diri untuk mencium kening dan kedua pipi Lia. Lia tertawa bersama Fitri. Lia kemudian memegang wajah Fitri dengan kedua tangannya dan menempelkan hidungnya ke hidung Fitri sambil digesek gesek. Mereka berdua tersenyum dan Lia inisiatif mencium bibir Fitri.

Fitri juga membalas ciuman Lia dan kedua tangan mereka saling melingkar di leher 1 sama lain. Fitri melepas bibirnya dan mencium leher Lia yang putih mulus itu. Sesekali Fitri memberikan kecupan mesra dan lembut di leher Lia. Sang nyonya majikan tak mau kalah. Dia memegang kepala Fitri dengan kedua tangannya dan mereka berdua saling bertatapan. Lia kini menyerbu bibir Fitri dan kedua tangan Lia meraba raba payudara Fitri.

"Gantian aku ya melihat tubuh telanjang mu, Fitri sayang. Kamu sudah pernah lihat aku telanjang. Sekarang gantian aku." Kata Lia penuh nafsu. Sekarang Lia membaringkan Fitri di atas ranjang dan Fitri sudah pasrah ditelanjangi oleh dia. Dalam waktu singkat saja, semua pakaian Fitri berjatuhan di lantai. Lia sangat kagum dengan keindahan tubuh Fitri yang sebetulnya 99.9% sama dengan Lia kecuali warna puting susu Fitri yang masih berwarna pink karena belum pernah dibuahi lelaki dan melahirkan anak apalagi menyusui. Beda dengan Lia yang sudah mempunyai anak dan masih menyusui.

Lia dan Fitri saling bertatapan dan tersenyum. Fitri membelai wajah cantik Lia dan Lia mendekatkan wajahnya dan kembali mencium bibir Fitri dengan penuh nafsu. Fitri langsung memeluk erat Lia dengan kedua tangannya. Mereka berdua terus berciuman tanpa henti dan berguling guling di ranjang yang cukup luas itu

Bersambung

Lia curang....
Faisal dipkein chastity belt, tp dia mlah maen dm Fitri.....

Ayo sal, perawanin lobang bool dua²nya, biar pd kapok.....

:semangat:
 
Mereka terus berciuman sampai mereka puas. Lia kini berada di atas Fitri yang sudah telanjang bulat. Mata Lia mengamati seluruh tubuh Fitri yang sudah pasrah untuk dinikmati. Lia langsung menyedot dan menyusu di payudara Fitri yang sebetulnya memiliki bentuk dan ukuran yang hampir sama kecuali beda warna puting susu. Fitri yang sudah pasrah itu merelakan payudaranya disedot dan dinikmati oleh Lia.

Kepala Lia turun ke bawah dan langsung menjilat vagina Fitri dengan lidahnya. Lia dan Fitri masih sama sama trauma dengan lelaki sehingga mereka berdua berakhir seperti ini. Lidah Lia memainkan klitoris Fitri dan juga menjilat semua permukaan vagina nya. Fitri hanya mendesah dan pasrah diperkosa oleh Lia. Kepala Lia berada di antara kedua paha Fitri dan sementara itu kedua tangan Lia melanglang buana di kedua payudara Fitri yang indah dan bulat kencang itu.

Lia yang sesama wanita tentu tahu titik kenikmatan di payudaranya dan apa yang harus dilakukan. Lia sendiri juga sering bermasturbasi kalau Faizal tidur. Lia sangat merindukan kemaluan lelaki dan dia sendiri mulai nafsu melihat kemaluan anak kandung nya sendiri saat dia mengocok penis anaknya tempo hari. Puting susu Fitri diputar putar oleh nya dengan cepat dan sesekali dicubit dengan lembut oleh Lia juga kedua payudaranya dielus dan diremas dengan lembut.

Fitri mau mendesah tapi takut berisik dan membangunkan Faizal meski kamar mereka cukup berjauhan. Fitri mencoba bertahan dan akhirnya... dia menyemburkan cairan cinta itu di wajah Lia dan Lia dengan lahap menelan semua cairan dari vagina Fitri itu. Sambil membersihkan wajahnya, Lia mendekati Fitri yang masih bergetar hebat itu dan mencium bibirnya seraya membisikan sesuatu.... "nanti giliran aku ya, Fitri sayang."

Fitri hanya tersenyum dan mengangguk. Lia berbaring di samping Fitri dan memeluk Fitri sambil mengucapkan terima kasih banyak dan minta maaf karena sudah "kelewatan".

"Bu. Harusnya aku yang terima kasih. Bukan ibu. Ehhehe. Makasih ya bu. Nanti gantian ibu deh yang Fitri puasin." Kata Fitri manja dan genit.

L: "Aku tunggu ya, sayang. Nanti kapan kapan atau hari ini, kita kerjain anakku yuk. Hehehe. Nih Say, aku ada rencana untuk memperkosa anakku loh. Nanti kita perkosa dia bersama yuk. Tapi aku yang ambil perjaka dia ya. Setelah itu gantian kamu ngentot ama dia. Siapa tahu dia bisa normal. Hehehe." Kata Lia.

Fi: "Ah ibu. Bisa aja deh. Aku jadi malu tapi juga beruntung. Aku hanya pembantu dan perawat tapi boleh dinikmati oleh anak laki-laki ibu. Buat aku, itu seperti kehormatan, bu. Kebanggaan tersendiri. Makasih banyak bu." Kata Fitri malu malu.

L: "Fitri. Mandi bareng yuk nanti malam. Setelah kita mandiin Faizal, nanti kita berdua mandi bareng. Aku butuh bantuan kamu nanti saat memandikan dia. Hehehe. Aku mau kamu pegang kedua tangan dia ke belakang biar tangannya gak pegang pegang burungnya terus. Risih tauk lihatnya."

Fi: "duh. Ibu jahat ih. Gitu gitu kan dia pujaan hati aku bu. Hehehe. Aku sih paham saja bu. Tapi agak kasihan saja, cuma ya demi kebaikan dia... aku relakan saja deh bu. Oh iya bu. Kalau dia sedang tegang gimana? Besar Gak gembok nya?"

L: "tenang saja Fit. Besar dan cukup kok buat dia. Lagian cuma sesaat. Aku tahu anakku seperti apa. Dia kalau dihukum dan diajarkan disiplin, pasti nurut deh. Apalagi kalau dia dah tahu ngentot. Pasti bakal nagih. Burungnya gede Ya Fit? Heehhe."

Fi: "ih ibu. Burung gede sih. Cuma... kalau perjaka ting ting biasa nempel bentar langsung keluar bu. Persis kayak x suami saya dulu waktu malam pertama. Baru masuk bentar... langsung lemes. Ih lucu deh bu. Hihihi. Geli sendiri jadinya bu."

L: "nanti kita latih dia. Hehehe. Kayaknya sejak Dia mulai tahu gitu gitu, belajar ini itu jadi lancar. Iya gak sih?"

Fi: "aku juga merasa begitu bu. Curiga juga. Soalnya aku awalnya hanya iseng iseng. Eh tahu nya malah efektif bu. Kalau ibu janjikan Dia kencing nikmat alias dikasih jatah, pasti dia semangat belajar bu."

Mereka berdua tertawa dan Fitri mengajak Lia mandi bersama. Mereka berdua menuju kamar mandi sambil bergandengan tangan. Lia membuka pakaiannya sampai telanjang bulat.

Fi: "anaknya sudah aku mandiin. Sekarang mamanya aku mandiin. Hehehe."

Fitri dengan tangkas memandikan Lia dan membersihkan semua bagian tubuhnya sampai bersih. Sesama wanita tentu saja tahu cara membersihkan tubuh sesama jenis. Setelahnya, kedua wanita cantik itu kini sedang berciuman dengan penuh kemesraan di bawah pancuran air shower.

L: "nah gantian kamu yang aku mandiin ya. Punggung kamu halus sekali ya Fit. Putih mulus loh. Nenen kamu juga kencang tuh. Masih indah punya kamu. Warna nya itu loh. Bikin lelaki nafsu. Pink."

Mereka berdua kini saling memandikan dan berciuman juga kadang berpelukan sambil bercanda dan tertawa. Setelah puas, mereka berdua keluar dan kembali berpakaian. Lia dan Fitri langsung menuju kamar utama dan Faizal baru saja bangun. Lia langsung mendekati anaknya dan memeluknya.

"Jagoan mama dah bangun. Mimpi indah ya semalam. Hehehe." Kata Lia penuh semangat. Faizal memeluk ibu nya dengan erat.

Fa: "ma. Burung adek kok dingin ya? Kenapa ma? Coba mama tolong kirain ya?"

Lia membuka celana dalam anaknya dan memang benar burung itu sudah digembok.

L: "nah nak. Itu mama pakaikan. Kata kak Fitri, kamu nakal suka pegang pegang. Biar adek bisa mengontrol diri juga. Paham ya sayang? Kalau adek dah gak nakal dan gak suka pegang pegang, nanti mama lepaskan."

Faizal diam saja seolah dia pasrah. Tak lama kemudian, Lia dan Fitri membawa dia ke kamar mandi untuk dimandikan. Mereka berdua saling bantu untuk memandikan Faizal. Setelah ditelanjangi, Faizal langsung dimandikan. Lia yang sudah memegang kunci itu melepas gembok nya dan Fitri memegang kedua tangan Faizal ke belakang agar tangannya tidak memegang kemaluannya sendiri.

Setelah dimandikan, benda itu kembali dipasang tapi Faizal berontak. Alhasil, Fitri dengan sekuat tenaga harus membuat Faizal duduk di lantai. Fitri mencoba memaksa Faizal untuk duduk selonjoran di lantai dan kedua kaki Fitri menahan kedua kaki Faizal. Sebagai lelaki, Faizal memiliki tenaga lebih kuat tapi Fitri tak habis akal. Dia segera menjilat leher Faizal. Saat itu, dia langsung diam dan mulai tenang. Kedua kaki Fitri kembali membuka paha Faizal sehingga kemaluannya terlihat jelas dan bisa dijangkau oleh Lia untuk kembali dipasangkan gembok.

Fitri menghentikan permainan lidahnya dan Faizal mulai sedih karena kemaluannya digembok oleh ibunya. Dengan nada agak tinggi, Lia menegur anaknya untuk tidak bertindak agresif atau benda itu tak akan pernah lepas. Alhasil penderitaan Faizal dimulai. Hari ini Fitri dan Lia akan mengajarkan Faizal untuk belajar sopan santun dan makan dengan benar. Kalau Faizal tidak menurut, gembok itu tidak dilepas. Kalau menurut, gembok itu akan dilepas dan Faizal akan dapat hadiah.


Bersambung

Kesian, Faisal....
Abis badung jg seeh, bocah....
Jgn ska cokul sal, ntar dengkulmu kopong, lho....

Kyak om.....

:ngakak
 
Faizal dengan berat hati tapi juga termotivasi dengan hadiah nya mulai belajar dan mengikuti semua petunjuk dan perintah dari kedua wanita itu. Fitri tidak salah menilai. Dalam waktu singkat saja, Faizal sudah bisa makan dengan normal seperti manusia biasa dan bicaranya juga mulai sedikit membaik begitu juga kelakuannya. Saat makan siang juga begitu.

Faizal sudah bisa menggunakan semua peralatan makan dengan baik dan benar. Fitri dan Lia mendidik dia dengan sabar dan penuh cinta kasih. Faizal sendiri juga termotivasi demi kemerdekaan burungnya. Alhasil setelah makan siang, Faizal dan Lia masuk kamar untuk tidur siang tapi sebelum tidur siang, gembok itu dibuka dan Lia mengancam untuk tidak menyentuh kemaluannya sendiri. Fitri datang membawa selembar handuk untuk membersihkan kemaluan lelaki itu dan tentu saja gembok kembali dipasang.

Ujung gembok itu ada lubang sehingga masih memungkinkan untuk kencing. Tak lama kemudian, mereka berdua tidur siang dan Fitri kembali mengerjakan pekerjaan rumah tangga selama 1 jam dan dia sendiri istirahat. Fitri sibuk dengan pikirannya sendiri. Apakah nanti malam Faizal akan kehilangan perjaka nya? Atau hanya dengan tangan?

Sekitar 2 jam kemudian, Faizal dan Lia bangun dari tidur siangnya. Lia menyalakan tv dan menyuruh anaknya menonton film kartun. Lia kemudian menuju ke kamar Fitri membahas sesuatu tentang Faizal. Mereka berdua sedang merencanakan sesuatu nanti malam untuk Faizal. Mereka berdua tertawa bersama dan kemudian kembali berciuman.

Tak lama kemudian, mereka berdua krluar kamar dan Faizal kembali dimandikan. Gembok kembali dilepas dan Faizal dipaksa mandi sendiri sehingga dia diberikan kebebasan untuk menyentuh penis nya sendiri. Faizal sudah cukup bisa untuk mandi sendiri dengan ditonton oleh mereka berdua yang juga ikut membantu memberi petunjuk. Setelah Faizal mandi dan kembali berpakaian, Lia dan Fitri memulai aksinya.

L: "nak. Kamu nonton tv lagi ya. Mama sama kak Fitri mau mandi bareng."

Fi: "Iya. Adek nonton tv aja ya. Kami mandi dulu ya dek."

Fitri dan Lia melepas pakaian mereka berdua. Faizal tentu saja tidak mau melewatkan momen ini karena dia juga sudah mulai tertarik dengan wanita. Entah kenapa tapi mereka berdua begitu indah dan menawan. Faizal mulai gelisah apalagi melihat mereka berdua hanya memakai bra dan celana dalam memamerkan keindahan punggung mereka yang halus dan putih mulus itu. Fitri dan Lia menengok ke belakang melihat Faizal yang sudah mulai "mendidih" dan tersenyum ke arah lelaki itu.

Mereka berdua kini saling bertatapan dan tertawa. Lia melepas bra nya dan tangan kirinya menutup kedua payudaranya. Tangan kanannya memegan ujung tali bra itu dan menjatuhkannya ke lantai. Lia kembali menatap anak semata wayangnya sambil tersenyum menggoda dan masuk ke kamar mandi. Fitri juga melakukan hal yang sama dan pelan pelan dia melangkah ke kamar mandi, masuk dan menengok ke belakang sambil tersenyum dan menutup pintu kamar mandi seolah memberikan kesan ke Faizal kalau dia tidak boleh ikutan masuk ke dalam.

Faizal mulai gelisah dan kemaluannya semakin sakit karena ujung kepala penis nya mentok oleh gembok itu. Sementara itu di dalam kamar mandi, kedua wanita cantik itu mengabaikan lelaki malang yang sedang merana itu. Mereka berdua kini saling memandikan dan membersihkan tubuh mereka masing masing. Sesekali mereka bercanda, tertawa dan berteriak layaknya para gadis gadis remaja.

Fitri sesekali mencubit puting susu Lia dan Lia menggelitik Fitri serta meremas remaa payudaranya. Mereka juga berpelukan dan berciuman dengan penuh kemesraan di bawah pancuran air shower itu. Sesekali juga mereka berdua membuat suara desahan yang menggoda dan menggairahkan. Faizal mulai berguling guling karena tak bisa tenang serta dia merasa tubuhnya mau meledak.

Sesekali Mereka saling membersihkan vagina 1 sama lain dan Lia menggesek gesekan payudara dia ke payudaranya Fitri.

L: "hehehe punya aku lebih gede dikit loh."

Fi: " ah wajar dong bu. Kan ibu sudah menyusui. Saya kan belum. Hehehe. Nenen ibu sekel juga ya. Masih kencang sama kayak Saya. Cuma saya puting susu nya masih warna pink. Anak ibu kira susu saya rasa strawberry. Saya mau ketawa tuh bu. Hehehe."

L: "ih masak anak saya ngomong gitu ke kamu? Eh kamu sudah pernah kasih dia nenen kan? Dikenyot asik kan rasanya? Apalagi sama perjaka kayak dia. Seru kan...? Ehhehee."

Fi: "beda aja sensasinya bu. Hehehe. Saya besok mau cukur rambut bawah bu. Ibu mau saya bantu gak?"

L: "boleh saja. Besok ya. Habis itu kita mandi bareng lagi kayak sekarang. Hehehe."

Fi: "beres bu. Untuk ibu mah, saya siap bu."

Mereka berdua akhirnya mengakhiri sesi mandi bersama mereka dan langsung keluar dengan tubuh masih berbalut handuk. Mereka juga tertawa melihat Faizal berguling ke sana sini sambil memegang kepalanya dan tangannya meremas guling di dekatnya. Lia langsung menghampiri anaknya.

L: "kenapa sayang?"

Fa: "panas ma. Burung aku sakit ma... aku sudah janji gak pegang burung aku. Tolong ma.. kak Fitri tolong kak."

Fi: "ok dek. Gembok nya akan dibuka sebentar lagi sama mama ya sayang."

Lia langsung keluar bergegas mengambil kunci yang dia simpan itu. Beberapa detik kemudian, Lia kembali dan menyuruh Faizal telanjang. Faizal lakukan perintah ibu nya dan benar saja. Saat dilihat dari dekat, gembok itu sudah sangat basah. Faizal sudah sangat terangsang berat dan air mata dia sudah mengalir menahan rasa birahi itu. Dengan cepat, Lia melepaskan gembok itu dan Lia sendiri langsung memberikan oral sex ke anak nya.

Bersambung

Kl konak ketauan itu bsa bkin Hernia, lho.....
Jd kl dah konak, lbih baik kl ditindaklanjuti sesegera mungkin...
Baik dng swadaya, atw skidipap pap.....

Untung lngsung disepong sm Lia....
Kl g, bsa² Faisal ngamuk, n merkosa kedua ce itu...

:D
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd