ALdo_Gila
Tukang Semprot
Faizal melepas semua celananya dan dia mencoba bermasturbasi dengan kedua jarinya serta kemaluannya sudah membesar. Dia tampak kesulitan untuk memuaskan dirinya. Fitri hampir menangis karena kasihan. Akhirnya Dia mendekati Faizal dan menyuruhnya berhenti.
Fi: " adek!! Berhenti!!! Tunggu."
Fa: "ah kak. Sakit ini kak. Hiks. Sakit...."
Fi: "lain kali gak boleh begini ya dek. Kakak bantu sini. Ingat ya dek. Adek gak boleh pegang pegang burung adek. Cuma Kakak sama mami yang boleh pegang ya. Paham dek?"
Fa: "tapi kak... ini kan punya adek. Masak dedek gak boleh pegang punya adek sendiri?"
Fi: "boleh kalau lagi kencing saja ya Sayang. Jangan Seperti ini. Ayo dek. Buka semua baju adek. Kakak bantuin sini."
Fa: "iya kak. Adek telanjang bulat lagi kak? Mau dimandikan lagi? Kan kakak dah mandiin adek tadi."
Fi: "sst. Adek tenang saja ya Sayang. Dedek sayang sama kakak kan? Percaya kakak kan? Ayo dek. Telanjang."
Fa: "kak. Adek mau lihat kakak juga telanjang. Boleh ya kak?"
Fi: "eh adek. Tadi kan kita sudah mandi bareng. Nah Adek tuh masih anak anak. Belum boleh lihat tubuh perempuan dewasa telanjang. Gak sopan. Kalau adek kan masih anak anak. Anak kecil yang lucu dan manja. Heheh. Mandi saja harus kakak mandiin. Cebok saja kakak yang bantu. Makan masih Kakak suapin. Itu kan anak anak. Iya kan Adek sayang? Hehehe."
Fa: "Iya sih kak. Adek masih anak anak. Jadi Adek belum boleh ya... liat Kakak telanjang? Tapi kakak sudah gede boleh lihat adek telanjang ya? Ya udah deh. Adek Sayang kakak. Adek nurut Kakak."
Fi: "iya adek sayang. Adek baru 18 tahun. Kakak dah 24 tahun. Waktu Kakak sudah masuk sd, adek baru lahir. Hehehe. Kakak dah kelas 6 sd, adek baru mau selesai TK. Eh pas adek kelas 1 smp, kakak dah mahasiswi. Beda jauh kan? Hehehe. Adek tenang saja ya. Kakak bantu tapi ada 1 syarat. Mau kan?"
Fa: "apa kak?"
Fi: " sini. Cium bibir kakak. Berani? Sama mami berani. Masak sama Kakak nggak?"
Faizal memberanikam diri untuk mencium Fitri. Fitri dengan senang hati menyambut ciuman lelaki yang sebetulnya tampan itu. Fitri senantiasa berharap agar dia pelan pelan bisa normal. Mereka berdua berciuman. Bibir Fitri terus melumat bibir Faizal yang hanya diam dan pasrah karena Faizal sendiri belum pernah tahu ciuman seperti apa karena Lia sendiri mencium bibir anaknya dengan singkat, bukan ciuman seperti kekasih atau suami istri. Fitri kemudian mengakhiri ciuman nya dan membaringkan tubuh telanjang Faizal.
Pemandangan yang sangat tidak adil bagi Faizal. Dia telanjang bulat dan Fitri yang status aslinya hanyalah "bawahan", malah berpakaian lengkap dan menutupi semua bagian intimnya. Faizal benar benar seperti bayi besar yang tak berdaya terbaring pasrah di hadapan perempuan cantik seperti siap untuk dipermalukan dan dimainkan layaknya binasa, untunglah Fitri tidak seperti itu. Yang dimiliki Fitri adalah rasa cinta kasih dan sayang terhadap lelaki malang ini. Parahnya, Faizal sendiri tidak boleh menyentuh bagian pribadinya sendiri selain Fitri dan ibu nya. Faizal hanya pasrah dan menurut saja. Fitri berbuat seperti itu agar Faizal tidak kecanduan hal hal porno dan tidak mudah terangsang.
Fitri menyuruh Faizal menarik nafas yang dalam dan Fitri duduk bersimpuh di atas ranjang dan melihat kemaluan Faizal yang sudah berdiri tegak itu. Faizal pasrah tak bergerak seolah dia adalah "mangsa" yang sudah siap untuk disantap oleh Fitri. Seperti melihat "pedang pusaka", dengan pelan dan penuh ketelitian, Fitri meraba dan menggenggam penis itu dengan lembut. Faizal mengigit bibirnya saat tangan lembut Fitri menyentuh kemaluannya.
Nafas Faizal mulai tak beraturan. Fitri mencoba meredakan ketegangan dengan bercanda dan meledek Faizal seperti anak kecil.
"Adek kecil burungnya gede. Dedek imut burung nya besar. Uhhhhh sudah bujangan masih telanjang bulat. Gak malu telanjang di depan perempuan. Lucunya kamu Sayang. Kakak makin Sayang sama kamu deh. Hehehe. Burung dedek kayak gigi mobil manual. Kiri atas, gigi 1... turun ke bawah 2x, gigi 2, naik 1 x geser tengah naik lagi, gigi 3... brummm... hehhe. Kakak naik mobil manual. Giginya burung dedek yang gede. Nah Sekarang mundur, turun 1x kanan mentok, geser ke bawah. Nah mundur. Ahahaha. Lucu ih dedek." Kata Fitri sambil tertawa dan puas mengeksploitasi anak majikannya ini.
Faizal hanya tertawa terkekeh seolah dia tak tahu dan tak sadar kalau dia sedang dikerjain dan dimainkan oleh Fitri yang sebetulnya "kurang ajar" ini, tapi bagi laki-laki normal, ini adalah berkat besar, bukan bencana. Fitri kini dengan ujung kuku nya mulai menggelitik buah zakar Faizal dan terus naik ke kepala penis nya yang sedikit berair karena rangsangan tersebut.
"Kakak.. geli kak.. ampun kakak.. ahhh..." teriak Faizal. Dia ingin memberontak tapi Fitri sudah mengunci kedua kaki Faizal dengan duduk di antara paha lelaki itu dan kedua kaki Fitri menahan kedua paha Faizal sehingga kedua kaki Faizal tak bisa memberikan perlawanan berarti juga tangan kiri Fitri menahan dada Faizal agar dia tetap terlentang. Rengekan Faizal yang mulai sedikit menangis itu semakin membuat Fitri bergairah untuk memainkan batang kemaluan Faizal yang masih perjaka tulen.
Fitri menggelitik lipatan paha laki-laki itu. Kedua Tangan Faizal memukul mukul ranjang dan kepalanya bergoyang ke sana sini karena geli. Fitri melihat ada botol minum bocah itu yang isinya hanya air putih yang tadi pagi sudah disiapkan dan mulut Faizal disuruh dibuka.
"Adek ganteng. Yuk dibuka mulutnya. Aaaaaaaa" kata Fitri sembari memasukan botol itu ke mulut nya. Faizal menurut saja.
Faizal mengenyot ujung botol yang ada dot nya itu supaya tidak membuat keributan. Fitri tetap "menyiksa" Faizal yang masih telanjang bulat itu. Fitri akhirnya merasa kasihan dan dia tertawa puas Setelah menghukum Faizal karena dia dipaksa mandi bersama dia dan harus bertelanjang bulat di depan dia tadi. Fitri memberikan Faizal waktu istirahat sesaat alias memberi nafas agar Faizal tidak jantungan.
Setelah nafas laki-laki itu sudah normal, Fitri dengan lembut dan mesra memainkan batang penis itu dan memijat nya dengan lembut. Faizal mulai tersenyum dan Fitri juga mulai mengocok penis itu dengan pelan dan lembut sampai tempo gerakan tangan Fitri semakin kencang. Tubuh Faizal mulai bergetar tapi tak bisa banyak bergerak karena kedua kakinya masih dikunci oleh Fitri.
Fitri tahu Faizal sudah mendekati ujungnya. Fitri bergerak memundurkan tubuhnya dan mendekatkan wajah cantiknya ke batang penis itu.
"Kak. Aku mau pipis kak.. aaaaaa" teriak Faizal yang sudah mencapai orgasme nya. Fitri langsung memasukan penis itu ke mulutnya dan semua sperma yang keluar itu ditelan oleh Fitri sampai habis.
"Enak juga sperma anak perjaka ting ting." Kata Fitri dalam hati. Fitri Dengan lidahnya membersihkan semua permukaan kemaluan Faizal yang masih setengah sadar itu. Mulut Faizal bergerak gerak seperti dukun yang sedang membaca mantra. Tatapan matanya kosong Seperti orang shock. Setelah Fitri merasa penis lelaki ini bersih, dia menjilat semua permukaan penis Faizal sampai bersih.
Penis yang besar itu tadi berangsur angsur berubah menjadi kecil lagi. Fitri tersenyum menahan tawa sejak kemaluan itu sembunyi lagi seperti keong masuk ke rumahnya. Fitri pergi ke kamar mandi meninggalkan Faizal yang setengah sadar itu untuk membersihkan mulutnya. Fitri yang bergerak cepat, langsung menuju ranjang dan memakaikan Faizal pakaiannya dengan gesit. Fitri kemudian berbaring di samping Faizal yang masih setengah sadar itu.
Kepala Faizal diletakan di atas dadanya yang tidak memakai bra tapi masih ditutupi oleh kemeja besar milik x suaminya yang sebetulnya ingin dia bakar tapi sayang karena merk mahal (merek Marcus and Dispenser) dan dibeli saat sedang obral akhir tahun alias cuci gudang dengan discount 90%. Fitri juga memeluk Faisal yang masih telanjang bulat itu dengan tangan kanannya dan membelai wajah tampan nya dengan tangan kirinya.
"Seandainya saja kamu tidak seperti ini, aku mau jadi istrimu. Meski kamu 6 tahun lebih muda, aku rela. Semoga kamu bisa sembuh. Aku sangat mencintai dirimu, dek Faizal." Kata Fitri dalam hati dan dia sendiri sudah meneteskan air matanya. Mereka berdua akhirnya tertidur.
Bersambung
Cakep....
Dah mulai msuk mulut.....
Brrti sbntr lg msuk sarung neeh, keris Faisal....