Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Bimabet
Sebagai anak yg baik dan berbakti pada orang tua dan tau balas budi, mungkin edison bisa membalas budi pada tante livy karna suami tante livy sudah berbaik hati mengijinkan keluarga ko afuk menempati rumahnya, mungkin edisen bisa membantu tante livy supaya bisa hamil mumpung sekarang lg tinggal bareng ma edison, ..
wow wow 🀭🀭🀭🀭🀭🀭🀭 jadi target tembak kaliber besarnya edisen Tante Livy jadi kena sasaran untuk menghasilkan buah bibit 😁😁😁😁😁😁😁😁😁✌️✌️✌️✌️✌️✌️✌️✌️
 
20 - Cici-ku Dikhianati

MEKQMW2_t.jpg

Rizki

MEKWJ44_t.jpg

Tante Vivi


Sejak Papa menghindar dari debt collector, Mama pagi-pagi sudah pergi ke toko sampai sore baru pulang. Pulang sekolah aku harus ke toko untuk membantu Mama di toko. Barusan aku mengantar ci Velin untuk kerja tugas kelompok di rumah Fitri bersama beberapa temannya. Aku sudah tidak mau menunggu ci Velin jadi aku pulang rumah duluan. Kata ci Velin nanti dia akan telpon minta Rizki mengantar dia pulang.

Pulang dari sana aku merasa capek pengen istirahat di rumah saja. Di rumah ada tante Vivi yang lagi duduk di ruang tamu dengan pakaian santai sambil bermain hp. Tante memakai tanktop ketat dan celana hotpants yang agak longgar. Sudah tiga hari tante Vivi nginap di rumahku Sepertinya tante Vivi sudah betah dan sudah tidak asing dengan lingkungan kampung sini. Kadang dia pergi keluar sendiri kadang pergi bersama om Faiz. Tidak seberapa lama si Rizki datang ke rumah.

Rizki : "Siang tante Vivi...!!!"

Vivi: "Siang juga Rizki.. tumben kamu bisa kesini... mau cari siapa Riz ?....mau jumpa si Edisen ya ada tuh baru naik ke atas mungkin di kamarnya..."

Rizki : "Ohh..bukan tante, aku mau cari Velin..."

Vivi : " Wahhh... kamu siapanya Velin nihhh...kamu pacarnya Velin ya...?"

Rizki : "Eh, iya tante..."

Vivi : "Beruntung ya kami Riz, bisa pacaran sama Velin anaknya tante Linda...orangnya cantik kan..?!

Rizki : " Iya tante..."

Vivi : " Sini duduk dulu samping tante sambil nunggu Velin nya pulang..."

Rizki : "Iya tante, aku coba kirim pesan WA ke dia dulu....oh rupanya pesannya sudah masuk duluan, katanya lagi di rumah temannya... nanti kalau sudah selesai baru aku jemput ke sana..."

Vivi : " Ya udah kamu nunggu aja di sini nemeni tante..."

Rizki : " Iya tente...Jadi gimana kabar tante...?

Vivi : " Aku baik2 Riz...tente lihat sekarang kamu udah makin tumbuh dewasa ya... udah makin gagah kayak papa kamu..."

Rizki : "Namanya aku ini anaknya ya pasti mirip dong... tante juga gak berubah dari dulu..."

Vivi : "Gak berubah gimana Riz...?"

Rizki :"Gak berubah cantiknya Tann..."

Vivi : "Ah bisa aja kamu gombalin tante....kamu yang berubah, udah berani godain tante..."

Rizki : "Bukan goda tante, tapi aku lihat tante memang gak berubah....tetap aja seksi kayak dulu..."

Vivi : "Tuhh.. udah berani liatin tante...

Rizki : " Aku ini masih cowo normal tan... cowo normal mana yang gak tergoda liat tante yang cantik terus seksi lagi..."

Vivi : "Kalo tergoda terus kamu mau apa.... ayo yang jujur kami Riz..."

Rizki : "Kalau tante mau aku jujur ya maunya aku ngentot sama tante dong..."

Vivi : "Beneran lu mau ngentot sama tante...?! Emang lu bisa muasin tante...?"

Rizki : "Tante jangan sepele sama Rizki... ntar tante nyesel... hehehehe..."

Vivi : "Masa sih..... badan lu aja sekarang udah besar tapi kan sebenarnya lu kan masi bocil... alias bocah kecil...hahahaha..."

Rizki : " Sialan lu tannn....!!!"

Rizki kesal dengan ledekan tante Vivi. Sepertinya dia tersinggung dengan kata "bocil" yang diucapkan tante. Rizki berdiri lalu mendorong tante Vivi sampai terbaring di sofa lalu tangan mengerayangi tubuh tante Vivi sambil mencium lehernya. Kedua tangan Rizki meremas payudara tante dengan kuatnya.

"Rizz...!! beraninya kamu... ooohhh..." kata tante Vivi dengan nafas yang terengah-engah.

"Awas lu tante... aku gak suka dibilang bocil..." kata Rizki sambil mencumbui tante Vivi

"Tante kan cuma becandaaa....hmmm....aduuuhh geli Rizzz..." kata tante Vivi. Jari tangan Rizki memelintir puting tante Vivi yang tercetak dari luar tantopnya karena gak mengenakan Bh.

"Aku sedang tidak mau becanda tan... aku serius mau bikin tante nyeselll...." kata Rizki yang semakin beringas mengerayangin tubuh tante Vivi seakan dia sedang melampiaskan kemarahannya. Tanktop tante dinaikkan melalui kepala hingga terlepas memperlihatkan payudaranya.

"Iya Rizzz...tapi pelan-pelann sayangggg...aaaahhh...." kata Tante Vivi yang payudaranya sedang dilahap Rizki dengan beringas sambil diremas.

"Hmmmmm.... yahhh terus sayangggg.... pinter kamu Rizzz.... ooohhhh...." tante menikmati payudara kirinya dilahap oleh Rizki. Tante menaikkan punggungnya agar payuradanya semakin menempel di wajah Rizki, sambil tangannya memegang kepala Rizki.

"Rizzz... nenen yang sebelah ini juga diisap sekalian sayanggg....hmmmm...." tante menyodorkan payudara kanannya untuk dilahap sekalian oleh Rizki.

Rizki meremas kuat payudara tante Vivi sampai putingnya menonjol lalu dimain-mainkan dengan lidahnya. "Aaaaahhh...geliii sayangggg.... hhhmmmm... "

"Tapi tante suka kan..." kata Rizki

"Yaaaaaahh... tante suka...terusin sayangggg...hmmmm...." kata tante Vivi dengan mata terpejam.


Kini tangan Rizki mulai menjalar masuk kedalam celana pendek tante Vivi yang ketat.

"Aaaaaaaaahhhhh.....tangan kamu nakal sayanggggg...." jerit tante Vivi karena jari tangan Rizki menerobos memek tante.

"Memek tante sudah basah rupanya..." kata Rizki.

"Iyaaa sayanggg... tante udah tiga hari ini gak disentuh lelaki Rizz..." kata Tante Vivi.

"Jadi tante mau disentuh sama Rizki ini...? tanya Rizki.

"Mau Rizzz.. terusin sayanggg... semua tubuh tante bole Rizki sentuh.... aaaaaahhhh...." kata tante Vivi lalu memeknya dimainkan lagi oleh Rizki.

"Aaaaahhh.....aaaaahhhh....Rizz lu udah pinterrr mainkan memek tanteeee....aaahhh...enakkkk sayangggg..." kata tante Vivi dimana Rizki sedang mencolek-colek memeknya.

"Aduhhh Rizzzz... tanteee mau pipisss... awas tangan kamu sayanggg.... AAAAAHHHH....AAAAAAHHHHH....." tante klimaks oleh permainan tangan Rizki di memeknya.

"Gila lu Rizzz... kamu benar-benar sudah pengalaman permainkan kelamin wanita...." kata tante Vivi.

"Makanya tante jangan sepele sama Rizki..." kata Rizki.

"Kalo tante boleh tahu... Velin sering lu gituin juga...? tanya tante Vivi.

"Sering bangat tante... bukan cuma di rumah aku gituin...di toilet sekolah juga pernah Tan...hehehe..." kata Rizki.

"Oh ya?! Emang Velin ada minta digituin...?!" tanya tante Vivi.

"Awalnya aku sering isengin memeknya Velin...tapi lama-lama dia keenakan jadi sering minta Tan..." jawab Rizki.

"Hahahahaha...bener2 binal juga itu Velin ya... mirip sama Aling mamanya..." kata Tante Vivi

"Betul tante... Mama Velin itu memang binal.... dari luar sih gak keliatan binal, tapi kalau udah di ranjang, tante Linda itu binal Tannn...." kata Rizki.

"Tahu dari mana lu Riz...?! Emang lu pernah ngentot sama mama nya Velin...?! tanya Tante Vivi

"Ngentot sih belum pernah, tapi aku udah berkali-kali ngintip mama Velin dientot sama Papa....andai nanti kalau ada kesempatan aku pengen ngentot sama mama Velin juga... orangnya kalem di luar binal di dalam Tan..." jelas Rizki

"Iya Papa kamu memang jago bercinta Rizz... tiga hari kemaren tante baru aja bercinta dengan Papa kamu di bungalo sampai berkali-kali..." kata tante Vivi

"Bagus tanteee... sekarang gantian aku yang mau entot sama tante...." kata Rizki sambil mempelorotkan celana dalam tante lalu dia sendiri melepaskan pakaian nya sampai bugil.

"Kontol lu gede juga ya..***k jauh beda dengan punya Papa kamu..." kata tante Vivi.

"Jangan bilang punya Papa dulu... pokoknya tante cobain dulu punya aku..." kata Rizki sambil mengarahkan kontolnya ke memek tante Vivi.

"Sini sayang...masukin ke punya tante...." kata tante Vivi yang membuka lebar-lebar memeknya menyambut kontol Rizki.

"Aaaaahhh.... goyanggg Rizzz...goyanggginnn...." pinta tante Vivi lalu Rizki pun menuruti dengan mulai mengoyangkan pinggulnya.

"Iyaaa... lebih kencang lagi Rizzz...ahhhh....aaaahhh..." kata tante Vivi.

"Aaaaahhhhh....terusssss sayanggggg...terussssss....ooooohhhh....hebat kamu Rizzzz....." Rizki semakin kencang menghujam kontolnya ke memek tante Vivi.

"Aaaaaahhhh....aaaaahhhh...yessss....yesssss....enakkkk Rizzzz....." Tante Vivi mendesah

"Rizzzz sayannggggg...aaaaahhh.....aaaaahhh....." panggil tante Vivi

"Ahhhh...aaahhh...apaaa Tannnn...?! " jawab Rizki

"Hmmmm....aaaaahhh..... maaafffin tanteee yaaaahhh....oohhh..." kata Tante Vivi yang sedang digenjot Rizki.

"Kenapaaa tiba-tiba bilangg maaf tannn...?! tanya Rizki yang terus mengenjot tante Vivi

"Aaahhhh....Iyaaaa sayangggg.....Rizzzzzz.....aaaaaahhh.....aaaahhhh... tanteee sampeeee...AAAAAAAAAAAAAAAHHHHHH......!!!!! jerit Tante Vivi yang mencapai orgasme.

"Haaahhh...haaah...haaahh...berhenti dulu sayanggg......haaah...haaah...."kata tante dengan nafas tante tersengal-sengal setelah orgasme.

"Tante nyampe Rizzzz......kalau kamu belum...?! kata tante Vivi.

"Belum tante..." kata Rizki lalu tiba-tiba suara hp Rizki berbunyi. Rizki mengambil hp nya sambil duduk di sofa di bawah tante Vivi. Rupanya itu Ci Velin yang menelepon, tapi tidak diangkat oleh Rizki.

"Siapa tuh Rizzz....?! tanya tante Vivi masih dalam keadaan berbaring di sofa.

"Si Velin nelpon Tan....pasti minta aku jemput...biarin saja...." kata Rizki

"Loh...kenapa Rizz.?! koq dibiarin...!? "tanya Tante Vivi

"Biarin saja...soalnya aku belum selesai memuaskan tante..." kata Rizki

"Jadii Rizki pilih tante daripada Velinn...?! tantang tante Vivi

"Betul...aku milih puasin tante sekarang ini....!!!! jawab Rizki dengan tegas lalu menonaktifkan HP-nya di hadapan tante Vivi lalu dilemparkan ke sofa yang lain.

Tante Vivi lalu bangun dari sofa lalu berdiri di hadapan Rizki yang duduk dengan kaki terbuka. Kontolnya masih tegak berdiri sempurna menunggu kelamin tantenya.

"Thankyou Rizzz sudah memilih tante... tadi tante minta maaf karena tante menyesal sudah menyepelekan kamu Rizzz...." kata tante Vivi sambil naik ke pangkuan Rizki.

"Tante akui kalau kamu sudah tubuh menjadi lelaki dewasa...kontolmu juga sudah cukup gede untuk memuaskan tante..." kata tante sambil memasukkan sendiri kontol Rizki ke memeknya.

"Biarkan tante yang kasi kepuasan ke kamu sayanggg..." kata tante Vivi yang mulai bergoyang diatas pangkuan Rizki.

"Aaaaahhh....aaaaaahhh....kontolll kamu ternyataaa enakkk Rizzz...."kata tante Vivi

"Memek tanteee jugaaa enakk... boleh nanyaaa tann....?" kata Rizki

"Aaaahhh...aaahhh...apaaa sayanggg...?! jawab tante Vivi

"Kenapaa memek tantee gak ada bulunyaaaa...?! tanya Rizki

"Papa kamu pernah bilangg dia suka memek yangg botakkk sayangggg....aaahhh...aaahhh..." jawab tante Vivi

"Iyaaa aku jugaaa suka yang botak Tannn...gemesinn memek tantee...." kata Rizki

"Nikmatii memek tante sayangggg.... hhhmmm....aaahhh...."kata tante Vivi

"Aaaaahhh...aaaahhh...enakkk Rizzz... hhhmmmm....tante mau pipis lagi sayanggg...." kata tante Vivi lagi.

"Samaaa Tannn....arrrhhh....!!! AAAAAAAHHHHHH.....tante sampeee saynggg....!!!! Dalam waktu yang hampir bersamaan Rizki dan tante Vivi sama2 mencapai klimaks. Tante Vivi memeluk Rizki dengan kuat setelah orgasmenya.

"Hebat kamu Rizz... untuk usia kamu yang sekarang sudah bisa memuaskan wanita seperti tante ini... kamu sering ya ngentot seperti ini..." kata tante Vivi.

"Sering juga...selain Velin ada juga beberapa teman sekolahku aku entot Tan...tapi paling suka aku ngentot sama Velin..." kata Rizki

"Kenapa suka ngentot sama Velin...?" tanya Tante Vivi

"Iya Tan... soalnya aku suka ngentot sama cewe cina kayak Velin atau tante gitu..." kata Rizki

"Emang menurut lu kenapa kalo cewe cina...? tanya Tante Vivi

"Cewe cina itu nafsunya gede-gede tante...terusss kalo desah suka kuat banget bikin nafsu...hehehe..." kata Rizki.

"Memang betul sih Riz... cewe-cewe cina itu punya nafsu besar...kadang banyak yang mau cari pelampiasan tapi gak tahu harus kemana..." jelas Tante Vivi

"Iya tante, seperti dugaanku juga begitu... oh ya Tan...aku mau pulang dulu ya..." kata Rizki

"Eh, tunggu... tante mau ikut kamu pulang, tente mau ketemu Papa kamu..." kata Tante Vivi

"Ada apa ketemu Papa aku Tan..?! tanya Rizki

"Tante rindu sama Papa kamu... pengen ketemu aja...boleh kan..?! kata Tante Vivi

"Yuk aku antar tente ke rumah..." kata Rizki.

Setelah mereka kembali mengenakan pakaian mereka, lalu Rizki membonceng tante Vivi untuk pergi kerumahnya.

Ternyata Rizki itu orang yang brengsek. Ci Velin sudah dibodohi olehnya. Tega-teganya dia membiarkan ci Velin demi kepuasan nafsunya.

Hari sudah sore menjelang malam. Akupun mendapat pesan WA dari Ci Velin yang meminta aku menjemputnya pulang dari rumah temannya. Dalam perjalanan pulang ku ceritakan apa yang terjadi tadi. Ci Velin langsung kesal dan marah kepada Rizki. Sesampai di rumah Ci Velin dengan sedih langsung masuk ke kamarnya.

..............

MEKQMRO_t.jpg

Ketua Debt Collector

Malam hari kita-kira pukul 9 aku lagi asik bermain hp. Tiba-tiba aku mendengar ada suara teriakan Mama. Aku langsung keluar melihat apa yang terjadi.

"CEPAT KATAKAN ....DI MANA SI AFUK...!!!!

Rupanya rumah kami didatangi oleh 3 orang debt collector yang sudah terlanjut masuk ke rumah. Mereka semua berbadan besar dan berjaket hitam.

Mungkin tadi Mama sempat membuka pintu dan mereka masuk dengan paksa. Mereka bertanya kepada Mama dengan keras tentang keberadaan Papa.

"Aku gak tahu dimana dia...." kata Mama

"Bohong kamu... tidak mungkin gak tahu di mana suami sendiri..." kata pemimpin dari debt collector itu.

"Kalian cepat geledah rumah ini...kalau ada orang suruh mereka keluar..." perintah ketuanya.

Kedua lelaki ini lalu memeriksa semua kamar satu per satu rumah kami. Salah seorang masuk ke kamar ci Velin dan menarik ci Velin keluar dari kamarnya.

"LEPASKAN OMMM......LEPASKAN....!!! " jerit ci Velin.

Mereka pun mendapatkan aku lalu menarikku ke ruang tamu berkumpul bersama Mama dan Ci Velin.

"Ok...sekarang kalian coba katakan dimana Papa kalian itu....jangan sampai kami menyakiti kalian..."

"Kami benar-benar tidak tahu Pak..." kata Mama

Lalu mereka bertanya kepada Ci Velin dan aku, "Hei kalian...cepat beritahu om di mana Papamu..."

"Aku gak tahu Om..." kata Ci Velin. "Aku juga ngak tahu om..." kataku.

"Sepertinya kalian tidak bisa ditanya baik-baik....hehehe..." katanya.

"Bro...malam ini kita akan pake cara enak buat paksa mereka bilang... itu anak lakinya lu amankan dulu... kita akan bersenang-senang dengan mamak dan putrinya yang cantik...hahahahaha...."

"LEPASKAN AKU OM.....MAU APA KALIAN OM....!!!! "Kataku lalu mereka menarikku lalu mengikatku badanku dengan posisi duduk ke pegangan tangga. Tenagaku tidak sebanding dengan tanaga mereka yang berbadan besar.

"TOLONG AKU MAAAA...." jerit Ci Velin yang tangannya di tarik lalu dijatuhkan ke sofa untuk diperkosa oleh salah satu dari mereka.

"LEPASKAN ANAKKU...KALIAN MAU APAAA??! jerit Mama

Sedangkan ketuanya angkat Mama lalu dibawa ke kamar tamu untuk diperkosa juga. Lelaki yang tadi mengikat aku bergabung dengan lelaki yang memperkosa Ci Velin.

"Hahaha... si Bos dapat amoy binor nya, kita berdua dapat amoy muda yang seksi..." kata mereka yang berusaha melepaskan pakaian ci Velin.

"TOLONGGG....TOLONG AKU SENN..." jerit ci Velin yang diperkosa oleh dua lelaki.

"HEI....!!! LEPASKAN DIAAA...!!!! jeritku keras, lalu mereka menyumpal mulutku dengan kain lap meja makan sampai aku gak bisa bersuara. Setelah itu dia kembali bergabung untuk memperkosa ci Velin. Mereka berhasil menelanjangi ci Velin walaupun ci Velin terus meronta-ronta.

Sementara dari kamar kedengaran suara Mama yang terus minta tolong tapi sebentar-sebentar terputus. "TOLONGGGG....TOLONGGGGG...hhhmmmm....Tooolongggg......hhmmmm....TOLLL...ONGGGG..."

Aku tidak bisa melihat Mama yang di dalam kamar bersama ketuanya. Yang terlihat jelas, memek Ci Velin sedang dijilat oleh seorang, dan yang seorang lagi mencium bibirnya.

Tiba-tiba dari luar ada orang mengedor pintu. "Tok..tokk..tokk....selamat malam..!!!"

"TOLONNGGGGGG....!!!! Mama langsung menjerit.

Maka pintu depan rumah kami di dobrak keras berkali-kali sampai engsel pintu nya terlepas. Rupanya yang mengedor pintu itu adalah Pak Imron bersama salah satu rekannya Om Zul.

"HEI...!!!! NGAPAIN KALIAN...!!!! Pak Imron dan om Zul langsung menonjok dua lelaki yang memperkosa Ci Velin sampai mereka terjatuh.

Lalu ketua mereka keluar dari kamar tamu dengan mengeluarkan pisau belati. Kedua lelaki yang tadi memperkosa Ci Velin itu kembali berdiri lalu menyerang om Zul. Sedangkan ketuanya menyerang Pak Imron dengan pisaunya. Sempat terjadi perkelahian sengit yang menghancurkan beberapa barang kami.

Dua lelaki itu berhasil dikalahkan oleh Om Zul, tapi agak kesulitan menaklukkan ketuanya karena dia mempunyai pisau untuk pertahanan.

Om Imron nekat melawan ketuanya dengan menggenggam mata pisaunya agar pisaunya ditahannya sampai telapak tangannya terluka, lalu Om Zul menyerang sehingga ketuanya berhasil ditaklukkan. Pisau ketuanya sudah terlepas, maka om Zul terus menyerang ketuanya sampai babak belur. Kedua lelaki yang sudah tumbang sempat bangkit lagi tapi ditendang kembali oleh Pak Imron walaupun tangannya terluka.

"AWAS KALAU BERANI KEMBALI KE RUMAH INI....KALIAN AKAN AKU BUNUH...!!!! kata Pak Imron. Akhirnya ketiga debt collector itu melarikan diri dari rumah kami.

"Velin.!!! kamu gak apa-apa Linn..?! Mama keluar dari kamarnya lalu mendekati Velin yang masih telanjang. Mama membantu Velin mengenakan pakaiannya kembali.

Om Zul melepaskan ikatanku sedangkan Pak Imron duduk di sofa menghentikan darah yang mengalir dari telapak tangannya.

"Paaaakkk....!!! Kamu berdarahhh..." kata Mama lalu cepat-cepat mengambil kotak P3K untuk membalut luka Pak Imron.

Pak Imron membiarkan Mama membalut luka telapak tangannya dengan obat luka seperti Betadin lalu dibungkus perban luka.

"Paaakkk terimakasih ya....!!!" kata Mama sambil meneteskan air mata.

"Iya sayangggg....Bapak tadi mendengar ada suara minta tolong, jadi Bapak coba lihat kesini, ternyata betul itu suara Aling..." kata Pak Imron.

"Untung ada Pak Imron yang nolongin kami... kalo gak aku dan Velin sudah diperkosa oleh mereka Pak..." kata Mama dengan tersedu-sedu.

"Iya Linggg... Bapak ini tiap malam selalu lewat rumah Aling untuk pastikan rumah Aling sudah aman..." kata Pak Imron.

"Benarkah..?! Terimakasih ya Pakkk....!!! Bapak udah nolongin kami sampai tangan Bapak luka begini..." kata Mama.

"Ngak apa Linggg...buat Bapak yang penting Aling dan keluarga selamat...." kata Pak Imron.

"Hikkss...makasih ya Pakkkk..." kata Mama sambil terharu menatap Pak Imron.

"Sama-sama Linggg.. kalau begitu Bapak pulang dulu ya...." kata Pak Imron lalu berdiri hendak keluar menuju pintu depan. Tapi Mama menyusul lalu memeluk Pak Imron dari belakang.

"Jangan pulang Pakkk....Aling takuttt...!!! "Pintu rumah ini sudah rusak... kalau mereka kembali gimana..?! kata Mama.

"Iya juga ya Ling....gimana ya?! kata Pak Imron

"Bapak dan Pak Zul tinggal di sini ya....lindungi kami..." kata Mama

"Iya Lingg... dengan senang hati bapak dan Izul nginap di sini...." kata Pak Imron.

"Aling jadi bisa tenang kalo Bapak di sini...." kata Mama.

"Ya sudah, Bapak sama Izul tidur di ruang tamu ini aja, sambil jaga pintu... kalian masuk ke kamar saja...." kata Pak Imron

Akupun masuk ke kamar aku, sedangkan Velin tidur di kamar Mama mungkin masih merasa takut. Pak Imron dan Om Zul duduk di sofa ruang tamu sambil menghidupkan rokok mereka.

...................

Kira2 satu jam kemudian aku turun ke bawah karena mau ke toilet.

Kulihat di ruang tamu tidak ada Pak Imron maupun om Zul. Apakah mereka sudah pulang ?!

Kudengar dari depan pintu kamar Mama yang tertutup ternyata lampu kamar masih hidup dan kedengaran suara Pak Imron. Aku penasaran apa yang terjadi di kamar Mama.


Apa yang terjadi di dalam kamar Mama ?​
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd