Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
32 - Kejutan Sang Suami

MEMT6N2_t.jpg

Ko Richard (Suami Ci Erika)

MEMT6N0_t.jpg

Ci Erika

MELZ5HD_t.jpg

Ai Ling (Mama)

MEK2U9V_t.jpg

Afuk (Papa)


Sesampai di rumah kami bertatapan dengan Papa yang duduk di ruang tamu, mengenakan singlet putih sedang baca koran. Tatapan Papa sedikit aneh terhadapku, mungkin dia ingin marah padaku. Aku dan ci Erika hanya diam sambil tersenyum kepada Papa tidak berani berkata apapun.

"Lama sekali kalian pulang dari belanja di mall..." kata Papa sambil melipat dan meletakkan korannya meja tamu

"Ehh, iyaa Pa...tadi macet di jalanan..." kataku gugup. Ini pasti Mama berkata bohong kepada Papa bilang kami belanja ke mall.

"Eh, Papa udah lama nyampe rumah...? tanya ci Erika mengalihkan pembicaraan.

"Papa udah dari siang nyampe ke rumah, Mama bilang kalian pergi belanja sekalian jalan-jalan di mall dekat kota.." kata Papa.

"Betul Paaa.. aq bosan di rumah aja jadi ku ajak asen sekalian..." kata ci Erika melanjutkan kebohongan.

"Ya sudah, kalian cepat makan malam baru istirahat, udah capek main seharian di mall..." kata Papa dengan cukup ramah. Sepertinya mood Papa lagi baik.

"Sen... Lien... kalian udah pulang..?! Mama keluar dari kamar dengan daster sependek paha datang menyamparin kami dengan sikap yang agak canggung.

"Iya Maa... tadi macet di jalan jadi agak lama nyampe rumah..." kataku sambil mengedipkan mata ke mama lalu direspon dengan senyuman dan kedipan mata juga.

"Linggg... biarin mereka mandi baru makan malam dulu... nanti baru ajak ngobrol..." kata Papa dengan nada yang ramah ke Mama.

"Iya iyaaa... aku juga tahu mereka capek Fukkk...." kata Mama lalu duduk di samping Papa.

"Fuk, Lu mau nonton berita ga...? Kalo gak mau aku mau nonton sinetron yang biasa kutonton ya..." kata Mama

"Lu nonton aja Linggg...aku baca berita di koran saja..." kata Papa sambil menepuk-nepuk lalu sedikit meremas paha Mama yang tersingkap saat duduk di sofa.

Mama menghidupkan TV menonton sinetron Indonesia favoritnya, sedangkan Papa kembali membaca koran. Setelah mandi, akupun makan malam di meja makan sambil memperhatikan gerak gerik kedua orangtuaku yang sedang duduk di ruang tamu. Kadang Papa melirik ke tubuh Mama yang fokus nonton TV saat membalikkan korannya. Mama kalau di rumah seperti biasanya suka mengenakan daster berdada rendah memperlihatkan bahu dan belahan payudaranya yang putih mulus. Mereka tidak banyak bicara tapi kurasa orangtuaku sedang akur malam ini. Melihat Papa dan Mama yang akur begini aku turut bahagia. Semoga seterusnya mereka bisa tetap harmonis begini.

Sehabis makan malam aku masuk ke kamarku menikmati waktu pribadiku dengan bermain game online dari HP-ku sambil duduk di ranjang sampai kelupaan waktu. Babak demi babak permainan berlalu dengan kemenangan bertubu-tubu menambah semangatku untuk menaikkan peringkat dalam permainan game ini sampai melewati tengah malam.

Tiba-tiba pintu kamarku terbuka, rupanya itu Mama.

"Lohhh...Mama ?! Ada apa malam-malam begini...?! kataku bersandar di ranjang sambil sibuk melanjutkan permainan game sedangkan Mama menutup pintu kamarku.

"Shhhhhh...!!!!" Mama dengan cepat mendekatiku lalu menutup mulutku dan bilang: "Jangan keras-keras suara lu Sennn...."

"Tolong Mama Sennn...." kata Mama sambil duduk di tepi ranjangku.

"Tolong apa Maaaa...??!" tanyaku

Tanpa menjawab, Mama berdiri lalu mengeser kedua tali dasternya yang tergantung di lehernya hingga terjatuh melewati seluruh tubuhnya. Mama sudah tidak mengenakan celana dalam. Kini dia telanjang berdiri dihadapanku yang masih sibuk bermain HP. Perhatianku terbagi dua antara memenangkan pertandingan game atau menatap kepada Mama.

Tanpa di suruh, Mama jongkok dihadapanku lalu menurunkan celanaku diikuti celana dalamku. Kontolku kini lepas dari sarangnya. Dengan cepat mama memainkan kontolku, dijilat, diemut bahkan dimasukkan kedalam mulutnya. "Srrruuuuppp....hhhmmmm.....sruuuppp.....mmmmm....."

"Aaaaaahhhh...enakkk sekali Mama..." kataku. Jilatan Mama telah membuyarkan konsentrasiku. Kontolku dengan cepat langsung mengeras sampai berdiri tegak. Aku tidak sanggup lagi menahan sensasi yang Mama berikan pada kontolku. Biarlah babak permainan ini kalah demi menyalurkan nafsu yang sudah mulai membara ini.

"Papa mana Maa...?!" tanyaku dengan suara seperti bisikan.

"Papa lu udah bobo Sennnn....." jawab Mama sambil sibuk memainkan kontolku.



"Koq cepat Papa udah bobo...??" kataku.

"Tadi Papa ngajak Mama main Sennn, tapi Mama belum puas... Papa udah gak sanggup Sennn..." kata Mama

"Gak sanggup gimana Maaa...? tanyaku

"Penis Papa bentar aja udah keluar abis tuh gak mau bangun2 lagi Sennn... Papa suruh Mama cepat pergi tidur... tapi Mama gak bisa tidur kalo lagi sange begini..." jelas Mama

"Kasian Mamaa......" kataku iba

"Tolong lu bantu Papa puasin Mama Senn... tapi lu tetap harus hormati Papa lu yaaa..." kata Mama

"Iyaaa Maaa...sini Mama aku puasin..." kataku lalu Mama naik ke atasku lalu mengarahkan kontolku pelan-pelan masuk ke memeknya.

"Aaaaaaaaaahhhhhh....burungg lu besarrrr bangettt Sennnn....kemaluan Mama ampe sakit nihhh...." akhirnya kontolku tenggelam ke dalam rongga vagina Mama. Untung memek Mama udah agak basah, kalau tidak mungkin Mama akan kesakitan waktu dimasukkan kontolku.



"Baju lu dilepas aja sayanggg..." kata Mama sambil melepaskan kaos oblongku yang kupakai buat tidur.

"Mama yang goyang saja ya.. Lu diam2 aja.... Mama takut kalo lu yang goyang memek mama bisa sakit nih... besar banget punya lu Senn..." pinta Mama.

"Aaaaarrrrrggghhh!!!! Aaaaahhhh....aaaahhh...aaaahhh...." Mama mulai mengerakkan pantatnya naik turun. Kontolku serasa diremas, kadang kepala penisku seperti diisap oleh Memek mama.

"Aaaaahhhh...aaaahhhh...aaaaahhh....Seeennnnn... aduuuuhh Sennn...." desah Mama

"Kenapaaa Maahhh...?!

"Sakittt Sennn... tapiii enakkk.....aaaahhh....aaahhh..." kata Mama sambil bergoyang dengan tempo yang tidak terlalu cepat tapi lama kelamaan goyangan Mama semakin liar. Tampaknya memek Mama sudah bisa menyesuaikan dengan kontolku.

Mama yang kukenal sangat menjaga sikapnya di luar sebagai wanita keturunan chinese, ternyata berubah menjadi wanita yang binal bila memeknya kemasukan kontol. Mama terus bergoyang diatasku sambil menutup mulutnya agar desahannya tidak terdengar keluar sambil memejamkan matanya.

"Hmmmm...mmmmm...aaaahhh...aaaahhhh..."

"Seeeennnn... andaiii Papa bisa seperti kamuuu Sennn...ooohhh....oohhhh..." ucap Mama

"Aaaahhh...aaahhh..AAAAAHHHHH.....AAAAHHHHHH...!!!! Mama mengerang setelah mendapatkan orgasme nya lalu jaruh kedalam pelukanku. Tercium olehku bau badan Mama yang harum meski sedikit lembab berkeringat.

"Seeeennn ooohhh sennnn.... anakkk Mama hebat sekaliiii...aaahhh...aaaahhh..." kata Mama yang terkulai dalam pelukanku.

"Maaaa... aku bukan anak-anak lagiii Maaaa...." tegasku

"Iyaaa Seennn.... Mama bangga punya anak seperti lu Sennn... aaahh...aahhh..." kata Mama

"Aku juga bangga punya Mama yang cantik sampe om2 pribumi pada suka sama Mama...." kataku

"Lu gak marah kalo Mama dekat sama om-om pribumi....? tanya Mama

"Gak Maa... justru aku bangga kalo Mama itu orangnya mau berbaur... yang penting Mama bahagia dan juga jangan ketahuan Papa lo...hehehe...." kataku menyemangati Mama.

"Pasti donggg... dulu Mama memang takut sama cowo2 pribumi apalagi yang agak item kulitnya... waktu kecil Mama sering diganggu sama preman kalo pulang sekolah, tapi ternyata cowo preman juga ada sisi baiknya juga Senn....." kata Mama

"Premannn...?! Koq bisa Mama bisa nyinggung soal preman...?! tanyaku penasaran

"Iya Mama teringat sama Pak Imron yang semalam datang ke rumah waktu lu pergi... Dia kan preman di kampung ini..." kata Mama

"Oalah..***panya begitu... terus ngapain dia ke rumah...? tanyaku

"Gak sihh.. katanya rindu sama Mama terus ajak ngobrol bawa beberapa butir telur ayam kampung buat Mama... katanya ayam yang dia pelihara bertelur..." kata Mama

"Masa cuma ngantar telur...? Habis itu emang Mama gak diapa-apain...? tanyaku lagi

"Hmmmm.. Mama ngaku dehh...abis itu Mama diajak main sama dia..." kata Mama

"Ooohh gitu... kalo boleh tahu Mama lebih suka sama Pak Imron atau om Faiz...? tanyaku penasaran

(mama terdiam sejenak)

"Kalo Mama liat sih kedua om itu beda sih orangnya...kalo Pak Imron itu orangnya lebih kasar tapi rasanya dia setia.....tapi kalo om Faiz itu lebih romantis tapi agak playboy gitu looo...." jelas Mama sembil senyum sendiri.

"Terus Mama suka sama yang mana...? tanyaku

"Hmmmm... Mama belum bisa bilang sih Sennn.... jangan tanya pertanyaan gituan donggg... masih ada Papa lu di rumah...." tegas Mama

"Iya Maaa... sekarang gantian aku mau di atas Mama ya..." kataku lalu bangun dari ranjang.

"Sini sayangggg.... cepat masukin lagiii....." kata Mama melebarkan kedua kakinya.

"Aaaaarrrrrggghhhh....!!!! sekarang burung lu udah gak kalah sama Om-om itu Sennn...!!! puji Mama

"Puasin Mama dengan kontol lu Sennn... bikin Mama banggaaaa....." tambah Mama

"Aaaaahhhh.....teruss sennn.....teruusssss....enakkkk Sennnn.....!!!! aku melakukan peneterasi pada Mama.

Melihat payudara mamanya yang bergoncang naik turun membuatku pengen melahap kedua bukit kembar Mama yang gede itu. Payudaranya kuisap sambil kontolku keluar masuk memek Mama.

"Iyaaaa Sennnn...isapppp tetek Mama...isappp yang kuatttt.....aaaahhhh....aaaahhhh...."

"Hebatttt Sennnnn.... ooooouuuuhhh.....oooohhhh.....ooohh...!!!!

Kugenjot Mama sepanjang malam sampai Mama orgasme dua kali kemudian kusemburkan air maniku ke tubuh Mama sampai mengenai payudara sampai perutnya.

"Sennn... sperma lu banyak jugaaa...." kata Mama

"Iyaaa Maaaa....enakk sekaliii rasanya Maaa...." kataku menikmati ejakulasiku.

"Istri lu kelak pasti wanita yang beruntung... bisa terpuaskan setiap kali bercinta sama lu...." puji Mama

"Semoga begitu Maaaa.... aku juga merasa beruntung punya Mama yang baik..." pujiku

"Tapi suami Mama gak sebaik yang Mama harapkan..." kata Mama agak sedih

"Gak apa Maaa... masih ada aku yang nemani Mama...." kataku.

"Iya Maaaa... untung masih ada kamu yang bisa diharapkan... kelak lu harus bisa jadi tulang punggung keluarga ini ya...." tegas Mama

"Iya Maaaa.....aku janji bakal jadi cowok dewasa demi keluarga ini..." kataku.

"Bagus Sennn... sekarang Mama harus balik ke kamar nihhh... tar Papa lu keburu bangun gak nemu Mama di kamar..." kata Mama

"Iya Maaa...aku juga mau pipis Maaaa.....yuk kita keluar bareng..." kataku.

Keluar dari pintu kamarku, aku berjalan menuju kamar mandi sedangkan Mama buru-buru menuju kembali ke kamarnya. Setelah pipis aku keluar dari kamar mandi, di tengah keheningan malam aku mendengar ada suara.



Aku mencari darimana asal suara itu, ternyata suara itu berasal dari kamar Ci Erika. Karena penasaran aku memeriksa kesana. Suara yang kudengar itu adalah suara desahan ci Erika yang sedang dientot oleh Ipul. Tidak tahu siapa yang duluan mulai tapi kubiarkan saja mereka bersenang-senang malam ini karena akupun sudah ngantuk.



...............

Keesokan harinya seperti biasa, setelah pulang sekolah aku pergi ke bengkel om Faiz untuk bantu diantar oleh pergi dan pulang oleh mas Ipul. Kutanya mas Ipul bagaimana dia semalam ada di kamar ci Erika. Dia mengaku kalau tengah malam dia sange terus dia menyusup ke kamar ci Erika yang lagi tidur nyenyak. Ci Erika awalnya menolak untuk diajak ngentot tapi akhirnya dia berhasil menaklukkan ci Erika hingga pasrah dientot olehnya.

Sepulang dari bengkel suasana rumah berbeda dari semalam. Pemandangan yang sejak kecil kusaksikan kembali terjadi yaitu pertengkaran orangtuaku. Mama dimaki-maki oleh Papa dengan kata-kata kasarnya. Rupanya Papa sudah mendengar semua dari Mas Ipul. Salahku tidak memberi pesan ke Mas Ipul agar merahasiakan semua dari Papa tentang semalam kami pergi ke rumah mama kandungg ci Erika dan juga tentang pekerjaan aku di bengkel truk om Faiz.

Papa : "Aku lama gak pulang sekarang lu udah jadi istri pembohong.... LU UDAH BERANI BOHOGI SUAMI !!!!"

Mama: " Tadinya aku gak mau bohong... aku cuma gak mau lu marah sama anak-anak Fukkk..."

Papa : "Marah atau tidak itu urusan aku gimana mengatur anakku..."

Mama: "Kan gak ada salahnya juga kalau Siu Lien ke tempat mama kandungnya..."

Papa: "Pokoknya aku gak akan izinkan anak-anakku bertemu dengan mantan istriku. Soal salah gak salah itu menurutmu...KALAU AKU SUDAH LARANG YA HARUS IKUTI.. PAHAM??!!!! Kalau lu punya otak bisa mikir, harusnya lu gak bolehkan Siu Lien dan Asen keluar tengah malam apapun yang terjadi... kalau nanti ada apa-apa dijalan gimana ?!

Mama : "Kan ada supir ya bawa mereka..."

Papa: "SUPIR ITU GAK BISA DIPERCAYA...!!!" Kalau supir itu punya niat jahat terus si Asen dipukul sampai mati terus Siu Lien diperkosa gimana...LU BISA TANGGUNGJAWAB ?!

Mama: " Loh buktinya mereka pulang dengan aman kan...?!

Papa: "EMANG LU MAU ANAK LU DIBUNUH TERUS DIPERKOSA BARU MAU DENGAR APA KATAKU...!!!! LU BENAR-BENAR ISTRI PEMBANGKANG LINGGGG...!!!!

Mama: "............"

Papa: "Terus satu lagi... aku dengar si Asen lu kasih kerja di bengkel truk ya....?! APA LU SUDAH GILA LINGGG...!!! Asen itu putra kita satu-satunya, kenapa lu suruh kerja keras begitu sampai gak keliatan seperti anakku lagi...!!!!

Mama : " Biarkan dia belajar kerja keras kan gak salah juga Fukkk..."

Papa: "Kalau mau belajar kerja juga gak perlu kerja di bengkel truk sampe kotor begitu... nanti kalau Asen sudah tamat sekolah masih keburu suruh belajar kerja... aku banyak kenalan yang punya perusahaan besar atau kantor... kerjaan lebih jelas gak kayak kerja bengkel..." (kata Papa menunjukkan bangga)

Mama: "Soalnya Asen sudah bertekad mau kerja ya aku bolein aja dia kerja..."

Papa: "LING.... KALAU ANAK LU TEKAD MAU BUNUH DIRI TERUS LU IZINKAN GITU ?! MIKIR DONGGG....ANAK ITU ADA DALAM KUASA ORANGTUA....KITA YANG ATUR HIDUP MEREKA...!!!!!

Papa: "APA LAGI SI ASEN ITU KERJA DI TEMPAT ORANG PRIBUMI, BISA-BISA DIA DISURUH KERJA PAKSA....APA LU GAK KASIHAN SAMA ANAK LU SENDIRI ?!

Mama: " Gak sampai segitu Fukkk... mereka gak sejahat itu..."

Papa: "Hmm... lu gak tahu aja sifat asli mereka...aku sudah pengalaman menghadapi mereka... dari dulu waktu aku masi buka usaha... berkali-kali aku ditipu sama mereka... belum lagi preman-preman yang datang mau ngancam... untung aku punya kenalan polisi baru bayar untuk tangkap mereka biar kapok.."

(kata Papa dengan nada kesombongan)

Mama: "Iya Fukkk... aku juga tahu kejadian itu... tapi lu gak boleh menghakimi semua orang Pribumi bakal bisa begitu Fukkk..."

PLAAAAKKKKK......!!!!! (Papa menampar wajah Mama dengan keras)

Papa: " LING....LU APA-APAAN SIH...KENAPA LU TERUS BELAIN MEREKA ?! LU UDAH KENA PELET APA SAMA ORANG PRIBUMI...?!

PLAKKKKKKKK...!!! (Sekali lagi Mama ditampar)

Papa : "LU MAU AKU SURUH LAKI PRIBUMI NGENTOT SAMA LU LAGI.... HAH..?!! BIAR LU SEKALIAN JADI LONTE LAKI PRIBUMI AJA SEKALIAN...?!

Mama: " FUUUKKKK...!!!! TOLONG HARGAI AKU SEBAGAI ISTRI LU FUKKK.... !!!!! APA AKU SUDAH GAK BERHARGA LAGI BUAT LU...?! HAAAAAHHH...?!

Papa : "LU SENDIRI YANG GAK HARGAIN SUAMI LU.... LU GAK MAU DENGAR APA KATA SUAMI LU...!!!!

Mama : " Emang salah kalau aku berkata hal yang benar Fukkkk...?!

Papa: "APA NYA YANG BENAR ?! EMANGNYA APA YANG KU BILANG ITU SALAH ...?! LU TAHU APA LINGG...?!! Lu itu cuma ibu rumah tangga yang gak tahu apa-apa Lingggg.... aku ini sudah punya pengalaman banyak jadi lu turuti sajan apa kata suami lu ini..."

Mama: "DARI DULU SELALU LU YANG BENAR... AKU SELALU SALAH....AKU GAK PERNAH BENAR DI MATA LU... APAPUN YANG KULAKUKAN SELALU SALAH DI MATA LU... !!!!

Papa : "Lu ini wanita yang keras kepala... udah wanita bodoh masih saja banyak ngomong..."

Mama: "FUKKK...!!! Lu masih ingat waktu lu telepon aku minta tolong pinjam uang buat bayar hutang lu...?! Lu masi ingat kalo lu waktu telepon nangis minta tolong sama aku..?! Terus aku udah bantu lu cari uang buat nolong elu... SEKARANGGG LU BILANG AKU INI WANITA BODOH ?! BEGITU YAAA?!

Papa : "Jadi lu merasa berjasa gara-gara nolongin aku gitu..?! LU CUMA SEDIKIT NOLONG TAPI UDAH MERASA HEBAT...?! KALO LU EMANG HEBAT LU LUNASIN HUTANG AKU...!!!!

Mama: " BIADAB LU FUKKKK...!!!! BETUL-BETUL GAK TAHU DIUNTUNG !!!!!

PLAAAAKKKK...!!! PLAAAAKKKK!!!! Dua kali Papa menampar Mama dengan keras sampai Mama terduduk ke lantai.

Papa : "ISTRI MACAM APA LU INI ?! Berani bilang "biadab" sama suaminya...?! Lu itu bisa apa...jangan-jangan kemaren itu lu jual diri lu baru bisa dapat duit...begitu kan?!

Mama: "Hikksss...hikksss...!!" Mama menangis tersedu-sedu setelah itu dia masuk ke dalam kamar. Malam ini terasa begitu hening setelah pertengkaran orangtuaku.

........................

Keesokan harinya adalah hari Minggu. Pagi-pagi Papa dan Mama masih belum baikan. Raut wajah mereka begitu murung tanpa bicara sepatah katapun.

Sekitar pukul 10 ada sebuah mobil SUV berhenti di depan rumah. Sepertinya ada tamu yang datang. Kubuka pintu rumah, ternyata tamu yang datang itu adalah Richard kakak iparku alias suami ci Erika.

Ko Richard begitu keren dengan penampilannya yang elegan. Siapapun tahu kalau dia ini cowok high class. Dengan cepat kupanggil ci Erika untuk keluar dari kamarnya. Begitu ci Erika melihat suaminya datang dia sangat terkejut sekaligus senang sekali.

"Kohhh Richard ?! datang koq gak bilanggg?! kata ci Erika sambil mendekati suaminya.

"Iya sayanggg...gw mau bikin kejutan sama lu sayangg..." kata ko Richard dengan wibawanya sebagai lelaki keren dengan gestur melipat tangan kebelakangnya.

Begitu ci Erika berdiri berhadapan dengan ko Richard, tangannya yang dibelakang mengeluarkan sebuah kotak perhiasan yang cukup besar lalu diberikan kepada ci Erika.

Ci Erika menerima hadiah itu lalu membuka kotak perhiasan itu, ternyata isinya sebuah kalung emas putih berliongtin berlian merah yang cukup besar. Menurut aku itu indah sekali dan yang pasti harganya selangit.

Ko Richard mengambil kalung liongtin dari kotak perhiasan yang dipegang ci Erika lalu mengenakan pada leher ci Erika. Sembari ko Richard sedang mengaitkan pengait kalungnya, ci Erika menunggu berdiri kaku dengan apa yang dilakukan suami yang dicintainya itu.

Setelah dikenakan, ko Richard mengarahkan kotak perhiasan itu pada ci Erika dimana penutup dalamnya terdapat sebuah kaca kecil.

"Liennn... kamu cantik sekali dengan kalung liongtin ini sayanggg..." kata Ko Richard

Ci Erika menyentuh liongtin berlian merah itu sambil melihat dirinya didepan kaca kecil itu.

"Ini pasti mahal sekali kohh..." kata ci Erika seakan gak percaya.

"Harganya gak sebanding dengan dirimu sayanggg..." kata ko Richard

"Terimakasih sayanggggg...!!!" kata ci Erika kemudian memeluk erat ko Richard dengan erat dengan ekspresi yang bahagia sampai berlinang air mata. Sungguh ko Richard seorang lelaki yang ganteng dan juga romantis sekali. Wanita mana yang tidak bahagia kalau mendapat suami sempurna seperti ko Richard ini.

"Ehh, Richard yaaa?! Koq mau kerumah gak kasih tahu Mama dulu...? Mari masuk Chard.." kata Mama yang baru keluar dari kamar. Ci Erika mengandengn lengan ko Richard lalu duduk di ruang tamu.

"Iya Maaa...aku mau kasi kejutan buat Siu Lien..." kata Ko Richard

"Wahhh...Siu Lien beruntung punya suami yang romantis kayak kamu..." puji Mama

"Gak koq Maaa... justru aku yang beruntung punya istri yang cantik seperti Siu Lien itu..." kata ko Richard sambil tersenyum menatap ci Erika.

"Udah berapa lama pulang ke Indo ?! Kemaren kata Siu Lien lu keluar negeri..." tanya Mama

"Semalam sampai ke Indo... semalam mau ke sini tapi udah kemalaman..."kata Ko Richard

"Hari ini ke sini juga gak apa Chard... oh ya Lien... lu bikin minum dong buat suami lu ini...gimana sih ?! suami bela-belain ke sini tapi gak dibuatkan minum..." kata Mama ke ci Erika. Dengan cenggung ci Erika segera ke dapur untuk buat teh manis buat ko Richard.

"Oh ya... si Ipul di mana ?! Itu di mobil aku ada bawa oleh-oleh dari luar negeri buat Papa dan Mama... coba suruh si Ipul keluarin dari mobilku..." kata ko Richard.

Akupun berinisitif untuk menyampaikan pesan ko Richard ke Mas Ipul. Banyak sekali tas belanjaan dalam bentuk shopping bag maupun kotak. Semua kami kebagian hadiah. Aku mendapatkan sepatu sport edisi terbaru merk Skechers yang kutahu harganya sampai jutaan. Sudah lama aku tidak pernah pakai sepatu semahal ini sejak Papa bangkrut. Gak cuma itu, aku juga dihadiahkan jam tangan G-Shock tipe tertinggi yang harganya buatku sangat mahal untuk kondisi sekarang. Ko Richard juga belikan sepatu dan jam tangan mahal ini buat ci Velin tapi desainnya untuk cewek.

Kalau Mama mendapat hadiah sepasang anting emas yang cukup besar kalau dipakai. Harganya pasti juga tidak murah, namun tidak semahal kalung liongtin ci Erika. Selain itu Mama dibelikan sebuah tas merek Louis Vuitton yang setahuku harganya lumayan mahal.

"Chard... lu beli semua ini pasti harganya mahal sekali... Mama gak enak hati menerima semua ini..." kata Mama

"Tidak masalah Maaa... bisnis yang sedang kami bangun ini ternyata cuan banyak... jadi untuk barang-barang ini tidak persoalan buat aku... anggap saja ini oleh-oleh dari aku baru pulang liburan..." kata Ko Richard

"Makasih ya Chard.... " kata Mama.

Malam harinya begitu Papa pulang dari toko, Papa begitu terkejut melihat ko Richard. Papa sangat menyambut ko Richard. Saat ngobrol dengan ko Richard, Papa bercanda seperti bicara pada teman akrabnya. Kadang Papa ngobrol sambil bercanda seakan di rumah sedang tidak terjadi apa-apa. Setahukan Papa dan Mama masih belum berbaikan. Papa tidak mau masalahnya diketahui oleh orang luar, bahkan Papa melebih-lebihkan didepan orang luar seakan dia punya keluarga yang harmonis. Malam itu Papa dihadiahkan ko Richard cincin emas dengan sebuah batu akik yang langka. Kata ko Richard batu itu sangat sulit didapat. Selain itu Papa juga mendapat jam tangan merek Rolex. Kedua hadiah dari Ko Richard ini pasti sangat mahal dan papa sangat senang menerima hadiah itu

...............

Semua orang senang menyambut kedatang ko Richard kecuali Mas Ipul. Dengan ko Richard di rumah maka Mas Ipul tidak punya kesempatan lagi untuk mendekati ci Erika. Semalam Mas Ipul menyusup ke kamar ci Erika, namum malam ini dia hanya bisa gigit jari melihat nyonya majikannya tidur bersama suaminya yang sah di kamar tamu.

Malam ini aku mencoba untuk mengintip dari luar jendela bagaimana keadaan ci Erika dan suaminya.

Ci Erika sedang bersandar pada pelukan ko Richard sambil ngobrol untuk melepas rindu. Ci Erika menanyakan gimana perkembangan bisnisnya di sana, dan ko Richard menjelaskan dengan begitu yakin akan prospek kedapan yang akan sangat menguntungkan. Dengan adanya bisnis nya masa depan mereka akan semakin mapan dan sejahtera. Ko Richard bahkan menjanjikan akan membelikan rumah dan mobil yang jauh lebih mewah lagi buat ci Erika bila bisnisnya berkembang dalam 5 tahun kedepan.

Erika: "Iya sihh khoo... aq senang kalo ko Richard sukses kedepannya..."

Richard : "Sukses itu gak ada guna kalo dinikmati sendiri Lienn... harus ada lu yang nemani aku sampai puncak sukses..."

Erika: "Oh ya...kalo gitu aq janji deh bakal setia nemani kamu ampe menjadi sukses di kamudian hari..."

Richard: "Makasih sayanggg... aku sungguh beruntung punya istri setia terus cantik sekali...."

Erika: "Aku lebih beruntung donggg... punya suami yang baik banget sama aku... I Love You Richard...cuppp...cuuuppp...cuuupppp..."

Mereka berciuman untuk beberapa saat lalu kembali ngobrol.

Richard: "Oh ya sayanggg.... semalam waktu aku pulang ke rumah, Mama ada ngomong sesuatu sama aku..."

Erika: "Ngomong apa sayanggg...??"

Richard: "Mama dan Papa udah pengen gendong cucu dari kita sayanggg..."

Erika: "Iiiihhhh.... buru-buru amat sihhhh... aku belum siap tahuuu....?!

Richard: "Apanya belum siap...?!"

Erika: "Belum siap jadi orangtua yang baik looo...."

Richard:" Lohhh... tugas orangtua kan bukan lu sendiri... kita berdua yang akan jalani bersama apapun yang terjadi..."

Erika: "Iya sihhh...tapiii.."

Richard:" Tapi kenapa sayanggg... kesuksesan kita itu akan lebih lengkap kalau ada seorang anak yang lucu sayanggg... bayangkan saja, nanti kalau kita liburan ke luar negeri bersama anak-anak kita... liat mereka yang lucu pasti kita senang... kalau aku sih pasti bahagia, liat anaknya lucu terus mamanya juga cantik...aku bagaikan pria yang paling beruntung di dunia...hahahahahaha...."

Tiba-tiba ci Erika melepaskan diri dari pelukan kho Richard lalu berdiri menghadap ko Richard. Ci Erika mengenakan pakaian tidur lingerie berwarna hitam bahan satin dengan dua tali tipis tergantung di bahunya. Payudaranya hanya tertutup setengah oleh lingerienya.

Erika: "Bener sih khoo... kita bikin anak sekarang aja yuk...."

Di hadapan ko Richard, Ci Erika melepaskan lingerie nya hingga jatuh ke lantai. Hanya celana dalam model g-string yang menutup bibir vaginanya.

Tanpa banyak bicara ci Erika naik ke perut ko Richard. Mereka saling berciuman dengan penuh nafsu. Setelah berciuman beberapa saat, tangan ci Erika melepaskan kancing piyama ko Richard satu per satu sambil mencium dadanya hingga seluruh kancing piyama ko Richard terlepas sampai telanjang dada.

Ko Richard menurunkan celana dalam ci Erika lalu melepaskan celana beserta celana dalamnya. Kontol ko Richard sudah ereksi siap membuahi ci Erika.

"Lieeennnn... aku udah rindu bercinta sama kamu sayangggg...." bisik ko Richard

"Samaa khooo... aku juga rindu banget sama kho-khoooo....." balas ci Erika lalu naik ke atas ko Richard sambil memasukkan kontolnya kedalam memeknya.

"Khoooo beri aku anak khooo.... hamili aku malam ini...." kata ci Erika

"Iya sayanggg... kho2 juga pengen anak...ayo sayangggg...." kata ko Richard.

Ci Erika mengoyangkan tubuhnya di atas ko Richard dengan semangat ingin hamil. Payudara ci Erika bergoncang keras seakan mau lepas. Birahi ci Erika meledak-ledak dilampiaskan pada suaminya.

"Enakkk sayangggg... sebulanan gak bertemu lu semakin ganas sayangggg...." kata ko Richard

"Puasin aku khoooo... aaahhh...aaahhh...aaahhhh...." kata ci Erika dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Iya Liennn... tapi jangan buru-buru gituuu sayanggg..." kata ko Richard

"Gak bisa sayangggg... aku udah gak tahannn khooo...." kata ci Erika dengan goyangan yang makin cepat saja.

"Pelan dulu sayangggg....aku gak tahan nihhh...." kata ko Richard.

"Gak bisa sayangggg.... sange banget khooo...hhhmmm...mmmmm...." kata ci Erika

"Aaaaaahhhh....sayanggggg...aku keluarrrrr sayangggg... udah masukkk ke dalamm...." kata ko Richard

"Tahannn dulu khooo... aku belummmm....aaahhh...aaahhh..." kata ci Erika yang masih terus mengoyangkan tubuhnya kemudian melambat sampai akhirnya berhenti.

"Khooo... jangan keluarin kontol lu dongg khoo..." kata ci Erika

"Kontol kho2 melembek sayang, benih kho2 kan udah keluar ke dalam memek kamu biar kita punya anak..." kata ko Richard

"Iya sih khooo... tapi aku belum keluar khooo...aku masih pengenn khoo gimana donggg...." rengek ci Erika

"Nanti lagi ya sayanggg...." kata ko Richard

"Gak bisa dong khooo... aq udah gak tahan nihhh...." kata ci Erika

"Oh ya... aku hampir lupa...kho2 punya sesuatu buat kamu sayangg kalau udah begini...." kata ko Richard

"Apa sih khooo...?! tanya ci Erika penasaran namun kesal. Ko Richard mengambil sesuatu dari tasnya. Ko Richard mengeluarkan sebuah mainan plastik berbentuk kontol manusia yang ukurannya cukup besar berwarna coklat.

"Apa ini khoo...?! tanya ci Erika

"Ini mainan yang namanya Dildo sayanggg..." kata ko Richard

"Buat apa ini...?! tanya ci Erika sambil memegang mainan itu.

"Sini lu berbaring dulu... kho2 ajarin lu main...." kata ko Richard kemudian mencolokkan dildo itu kedalam memek ci Erika.

"Aaaaaahhh khoooo....pelan-pelan khooo...ini kebesarannn khooo...aaahhhh....aaahhhh...." ucap ci Erika.

"Gimana sayangg?! enak gakkk ?!" tanya ko Richard

"Iyaaahhh khoo... enakkk khooo... aaahhh....aaaahhhh....aaaaaaa...." desah ci Erika

"Dildonya berlendir sayangggg...iyaaa khooo terusinnn.....aaahhh...aaahhh...." ucap ci Erika

Beberapa menit kemudian, "AAAAAAAAAAHHHHHHHH...!!!! AAAAAAHHHHHH....!!!!

"Enakkk bukann sayangggg....?! kata ko Richard

"Aaaaahhh...yaaaaahhhh.....iyaaaaa khooooo....!!! ci Erika orgasme oleh mainan kontol itu.

"Sini sayanggg kho2 peluk dulu...." kata ko Richard.

"Makasih khooo...udah masukin sperma kho2 kedalam vaginaku..." kata ci Erika

"Iya sayanggg... aku gak sabar udah pengen punya anak tahun depan..." kata ko Richard.

Mereka saling berpelukan sambil berciuman romantis di ranjang. Segera ku kembali ke kamar tidurku.

Pagi harinya mereka bangun dengan wajah yang bahagia seperti pengantin baru melewati malam pertama. Ci Erika sangat mencintai suaminya. Kadang mereka bisa saling berpelukan tidak peduli di depan mas Ipul. Kuperhatikan gerak gerik ci Erika dalam pelukan ko Richard, ci Erika sesekali melirik ke arah mas Ipul. Pemandangan itu membuat Mas Ipul kesal sekaligus cemburu, sepertinya ci Erika memang sengaja memperlihatkan itu. Ko Richard senantiasa berada di samping ci Erika sehingga kesempatan Mas Ipul menyetubuhi ci Erika menjadi sirna. Dari luar terlihat jelas bahwa Mas Ipul hanya lelaki kampung yang tidak sebanding dengan Ko Richard seorang pengusaha chinese yang punya masa depan gemilang.



Apakah lantas Mas Ipul menyerah?

Apakah ci Erika sudah bertekad untuk melepaskan diri dari Mas Ipul ?
 
Terakhir diubah:
wah kirain ci erika bakal beda karakternya dari amoy yang laen.

berharapnya sih ada karakter cewek yang lebih sulit ditaklukan. dipaksa entot berhari-hari, mulut boleh nolak tapi memek tetap muncrat. harga diri gak pernah mau mengalah tapi diam-diam menikmati. Hari-hari semakin ketagihan, dari awalnya penampilan seksi berkelas, makin kesini makin seksi menggoda macam lonte.

:fsedih:
Menarik Hu, tp cerita ci Erika ini agak mirip dgn apa kata suhu..monggo dicoba dl hu, moga cocok.. suwun yo
 
Yah Asen semenjak sunat kok masih ngeluarin spermanya di luar sih suhu @Nurdinperkasa ? Kan sayang hu kalo Asen yang sekarang kontolnya udah tambah gede + spermanya tambah banyak tapi malah spermanya masih dibuang-buang di luar memek. Mama Aling kan juga butuh siraman sperma panas Asen di rahimnya. Semoga di episode selanjutnya Asen boleh muncratin sperma panasnya di dalem rahim Mama Aling sampe Bunting :bacol:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd