Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
33 - Pembalasan Supir

MEMYRRH_t.jpg

ci Erika

MEMYRRF_t.jpg

Mas Saiful (Ipul): Supir

Setelah Ko Richard sempat menghabiskan waktu sebulan lebih meninggalkan ci Erika untuk membangun bisnis keluar negeri, kali ini dia ingin mengambil waktu libur di rumah kami menikmati suasana perkampungan bersama ci Erika. Hitung-hitung menebus kesalahannya telah meninggalkan ci Erika selama ini. Belum tahu pasti berapa lama dia akan tinggal bersama kami. Lagipula bisnisnya sudah jalan, dan sudah banyak karyawan yang bekerja. Ko Richard hanya perlu mengontrol lewat telpon atau pesan WA saja.

Hari demi hari ci Erika dengan ko Richard semakin romantis saja. Mereka semakin berani menunjukkan kemesraan suami istri tanpa merasa risih di rumah maupun dalam mobil. Kami semua bisa memaklumi karena begitulah keintiman sepasang pasutri. Namun berbeda dengan Mas Ipul yang semakin gerah menyaksikan tuan dan nyonya majikan sedang bercumbu mesra. Tidak jarang aku mendapati Mas Ipul mengintip kedua majikannya sedang ngentot di kamar tamu.

Suatu kali aku pulang dari sekolah langsung pulang ke rumah mendapati Mas Ipul sedang mengendap-endap mengintip sesuatu. Rupanya ci Erika dan ko Richard sedang ngentot di sofa tamu. Memang mereka masih berpakaian, hanya bagian bawah mereka yang terbuka saling beradu kelamin.

Menurut pengamatan Mas Ipul bahwa ci Erika itu tidak puas ngentot dengan suaminya. Kontol suaminya tidak terlalu besar. Tapi anehnya kenapa hubungan mereka bisa begitu mesra?! Akupun bilang mungkin karena suaminya punya alat bantu untuk puasin ci Erika. Walaupun aku bilang begitu, tetap saja mas Ipul tidak percaya bahwa ci Erika mendapatkan kepuasan. Untuk tahu lebih pasti lebih baik aku menyelidiki sendiri kebenarnya.

Malam ini sewaktu aku di kamar, ci Erika mengetuk dan membuka pintu lalu masuk kedalam membawa sesuatu untukku.

"Sen.... ini buat kamu..." kata ci Erika menyodorkan sebuah shopping bag.

"Apa ini cie ? tanyaku penasaran dengan isinya. Setelah kubuku ternyata isinya adalah sebuah headset Altec Leansing model bando yang menutup seluruh telinga.

"Buat lu biar makin asik main game, terus lu bisa pake juga buat dengerin musik..." jelas ci Erika. Setelah kubuka kotaknya langsung pairing bluetooth ke Hape. Kebetulan aku sedang main game jadi bisa langsung nyobain kualitas suaranya.

"Wooww...!!! Keren banget suaranya cie... all out banget sampai detail suaranya kedengaran semua...." kataku dengan perasaan takjub mendengar sound effect game yang kumainkan ini. Kulihat ci Erika sepertinya dia mau ngomong sesuatu tapi gak kedengaran maka kulepaskan headsetnya.



"Apa ciee?! Sorry gw gak denger tadi cie ngomong apa ?! Abis ini headset keren banget suara kedap sampe gak denger suara dari luar..." jelasku

"Iya betul...cie udah cobain punya aku sendiri, memang bener-benar kedap rasanya, cie ada beli satu buat aku sendiri yang warna merah cocok buat cewek, kalo punya lu yang warna item cocoknya buat cowok.." kata ci Erika.

"Tumben lu cie koq baik benar sama aku...pasti ada maunya..." tanyaku penasaran

"Gak koq Sen...cie beliin buat lu sebagai tanda terimakasih udah jagain rahasia cie2, lu gak beritahu ke Papa..." kata ci Erika

"Hmmmm rahasia apa ya cie...yang mana ya...?! tanyaku pura-pura lupa

"Dasar lu ini...pura-pura bego atau bego beneran...hah?! ucap ci Erika kesal

"Hahahaha...iya cieee...gw ini bisa lu andalkan koq..." kataku

"Cie percaya lu bisa dipercaya...lagipula lu udah gede sekarang...udah gak kayak dulu asen yang kekanak2an...hehehe..." ledek ci Erika

"Ya iyaaa laaaa... cie2 aja udah kuentot ampe cie kejang-kejang ...masa aku masih dibilang kanak2...hahahaha..." ledekku

"Shhhhh...!!! Awas lu ngomong gituan keras2..." ci Erika menyuruhku memelankan suara.

"Pokoknya ini jangan ampe terjadi lagi...termasuk sama mas Ipul..." tegas ci Erika

"Kenapa cie?! tanyaku singkat

"Cie udah sadar kalo cie udah punya ko Richard.... dia itu suami yang baik Sen... lu tahu sendirikan gimana suami cie2 itu... pokoknya cie gak mau kecewakan ko Richard..." kata ci Erika

"Cieee... kalo bole tahu... apa cie puas bersetubuh dengan ko Richard...?! tanyaku pelan.

"Pokoknya ko Richard punya cara untuk memuaskan cie2, lu gak usah nanya soal itu...." kata ci Erika. Walaupun ci erika tidak bilang bagaimana caranya, aku juga sudah tahu kalo ko Richard pake dildo buat muasin memeknya.

"Bagus dong kalo gitu...gw liat cie sama ko Richard makin mesra aja..." kataku

"Ko Richard orangnya memang romantis Senn... ini yang cie suka dari dia...terus orangnya gak pelit..." kata ci Erika

"Wahhh...pasti cie bahagia banget punya suami baik begitu...betul gak cie?! kataku

"Hmm...Iya sihh...cie sebenarnya menyesal telah mengkhianati ko Richard, padahal si Ipul cuma supir rendahan yang sama sekali tidak sebanding dengan suami cie2 yang punya segalanya... hanya saja...." kata ci Erika

"hanyaaa saja apa cie..?! tanyaku

"Gak jadi deh... pokoknya cie udah bahagia koq..."kata ci Erika sambil memberikan senyuman kemudian keluar dari kamarku. Apa arti dibalik senyuman ci Erika itu, pasti ada yang disembunyikan dariku.

......

Beberapa kali aku sering mendapati kalau Mas Ipul berusaha mendekati ci Erika tapi selalu di tolak. Tidak jarang ci Erika mengeluarkan ucapan yang kasar bahkan sikap rasisnya muncul kembali. Pernah sekali, Ci Erika sampai menampar pipi Mas Ipul, untungnya Mas Ipul tidak membalas pukulan ci Erika. Mas Ipul tidak bisa berbuat apa-apa karena takut kepada ko Richard maupun Papa.

Tiba saatnya Papa dalam waktu dekat akan berangkat keluar kota karena mengurus bisnisnya di bidang oli mesin. Menurut pengamatanku Papa cukup mendadak ingin pergi keluar kota. Baru pulang seminggu sudah buru-buru ingin pergi dari rumah. Kata Papa, dia akan mulai merintis usahanya. Sejauh ini Papa baru dapat sebuah gudang kecil untuk menaruh drum oli. Papa ada mempekerjaan dua orang karyawan untuk mengurus keluar masuk barang. Bisa jadi kepergian Papa kali ini bakalan cukup lama karena mengurus gudang oli yang baru ini.

Awalnya aku yakin dengan tekad Papa untuk mengembangkan bisnis di sana. Namun aku mulai curiga sejak aku secara tidak sengaja mendengar pembicaraan Papa dari handphonenya. Nada bicara Papa terkesan seperti bicara kepada seorang kekasih namun dalam bahasa Indo. Aku curiga apakah Papa punya wanita simpanan di sana. Aku harus mencari tahu.

Malam ini sebelum makan malam, mama sedang mempersiapkan makan malam sedangkan Papa sedang mandi. Kebetulan kulihat handphone Papa ditaruh di atas buffet televisi. Karena iseng namun penasaran kubuka handphone papa yang ada password pattern. Aku tidak tahu passwordnya apa. Kuarahkan ke sinar lampu, terlihat bekas goresan jari Papa. Kuikuti goresan itu ternyata berhasil terbuka.

Kubuka WA Papa terdapat banyak orang-orang tidak kukenal. Tidak sedikit Papa chat dengan wanita-wanita dengan foto profil yang seksi. Kucoba buka salah satunya lalu beralih ke chat lainnya untuk melihat isi chatnya. Dari pembicaraan mereka sepertinya Papa banyak berhubungan dengan wanita-wanita penghibur yang ada di sana. Tidak sedikit foto-foto seksi yang sudah Papa terima. Aku yakin di sana Papa pasti sudah ngentot dengan wanita-wanita itu. Beberapa ada yang minta pinjam uang kepada Papa. Banyak yang menanyakan Papa kapan kembali ke sana. Mungkin ini yang memicu Papa ingin buru-buru pergi keluar kota.

Sewaktu makan malam bersama, mendengar Papa yang akan berangkat keluar kota dengan pesawat. Ko Richard berinisiatif ingin mengantar Papa ke bandara pada esok hari. Ci Erika tanya kepada gak suruh si Ipul yang ngantar saja. Ko Richard bilang biar Ipul di sini diberi tugas untuk kebutuhan ngantar kami ke toko maupun ke sekolah.
...................

Keesokan harinya, Papa telah berangkat bersama ko Richard menuju bandara. Mama dan ci Velin ikut mobil ko Richard sekalian turun ke toko, jadi tidak perlu merepotkan mas Ipul. Aku dan ci Erika sempat mengantar kepergian mereka lalu kembali ke kamar masing-masing. Ci Erika belum mandi dan masih mengenakan daster seksinya yang tipis. Bayangan bentuk tubuhnya terlihat ketika disinari terang matahari. Bra dan celana dalamnya terlihat tembus pandang.

Dari luar Mas Ipul sudah melihat kepada kami yang saling berpamitan. Tatapannya sedang terpana kepada ci Erika. Mas Ipul dan ci Erika sempat bertemu pandang, namun dengan sikap sombongnya ci Erika memalingkan wajahnya.

Beberapa saat kemudian terdengar seseorang masuk ke rumah melalui pintu utama. Orang yang baru masuk itu ternyata adalah mas Ipul yang berjalan menuju kamar ci Erika sambil membawa sebuah kantong plastik hitam.

"Selamat Pagi nyonyaku sayanggg....!!!! sapa mas Ipul dengan suara mesumnya.

"Ipullll....!!! mau apa kemari...?! keluarrr lu dari kamarr kuuu..!!! jerit ci Erika yang duduk diranjang mendengarkan musik menggunakan headset barunya. Melihat mas Ipul yang mendekat dia melepaskan headsetnya, meletakkannya di ranjang.

"Hahahaha....non sekarang udah berani panggil namaku yaaa.... sudah lupa sama kenanagan kita ya nonn...?! kata Mas Ipul sambil melangkah dengna pelan mendekati ci Erika.

"Lu jangan lupa diri... ingat lu itu cuma supir... jadi dipanggil apa aja harus terima..." bales ci Erika dengan arogannya.

"Hahaha...bagus...bagussss.... semakin non Erika galak mas semakin suka.... galaknya bikin mas tidak tahan ingin mengulang kenangan kita sayanggg......." ujar Mas Ipul semakin berani mendekat.

Dengan cepat ci Erika turun dari ranjang, mendorong mas Ipul lalu berhasil keluar dari kamarnya. Ci Erika berlari menuju pintu utama tetapi dia tidak bisa membuka pintunya. Menyusul mas Ipul mengeluarkan kunci rumahnya sambil diayun-ayunkan di depan ci Erika. Pintu rumah sudah dikunci oleh Mas Ipul rupanya.

Tangan ci Erika ditarik Mas Ipul dengan paksa lalu mendorongnya sampai terbaring di sofa ruang tamu. Mas Ipul menerkam dan mengeluti tubuh ci Erika sambil memberikan ciuman bertubi-tubi pada leher Ci Erika.

"LEPASKANNN....!!!! LEPASSSS....KANN....!!! jerit ci Erika sambil kakinya meronta-ronta.

"LEPASSSKANNN BAJINGANNNN...LEPASSSS....Aaaarrrgghhhh....!!!!

Tangan Mas Ipul menjalar ke selangkangan ci Erika sambil mengelus area yang masih tertutup celana dalam. Telapak tangan mas Ipul terus meremas payudara ci Erika yang masih tertutup bra. Dengan sekuat tenaga seluruh tubuh ci Erika memberontak namun apa artinya tenaga amoy berbadan mungil ini bagi seorang lelaki yang sudah bernafsu ingin menyetubuhinya.

"Sreeeeettttt....!!!! daster ci Erika yang berbahan tipis itu dikoyak sehingga terlihat buah dadanya yang putih mulus masih tertutup bra hitam. Daster ci Erika yang koyak itu dibuang begitu saja ke lantai. BH seksi ci Erika ditarik hingga talinya dan pengaitnya putus. Buah dada ci Erika kini sudah tidak ada penutup lagi. Dengan penuh nafsu, Mas Ipul melahap payudaranya seperti bayi secara bergantian. Tangan ci Erika mendorong kepala Mas Ipul sebagai bentuk penolakannya.

Kemudian tangan Mas Ipul turun ke pinggul ci Erika lalu menarik turun celana dalamnya melewati kakinya yang menendang-nendang itu. Akhirnya Mas Ipul berhasil menelanjangi ci Erika meskipun masih saja memberontak. Celana dalam ci Erika dihirupnya lalui dimasukkan ke sakunya.

Semakin ci Erika memberontak semakin tenaganya habis terkuras. Mas Ipul yang masih kuat menjamah seluruh tubuhnya membuat ci Erika semakin tidak kuat menahan gelombang birahi yang terus melandanya. Perlawanan ci Erika semakin lemah, antara kehabisan tenaga atau dilanda gairah.

Ci Erika memang benar-benar bertekad ingin menolak bersetubuh lagi dengan Mas Ipul dengan melawan sekuat tenaganya. Namun perlawanan itu berakhir hingga Mas Ipul berhasil menumpahkan cairan kelamin ci Erika dengan menyusupkan jari tangannya.

"Ooouuuhhh...aaaaahhhhhh....aaahh...aaaahhh...."

Nafas ci Erika sudah gak karuan menerima serangan orgasme yang diberikan mas Ipul.

"Gimana non Rikaaa...?! Enakkk bukannn....?! ledek Mas Ipul

"Plakkk...plakkk...!!! ci Erika menampar wajah mas Ipul.

"Hehehehe...."mas Ipul malah membalasnya dengan tertawa mesum.

Lalu tubuh ci Erika digendong dengan paksa oleh mas Ipul karena ci Erika masih sedikit melawan dengan sisa tenaganya, kemudian tubuhnya dipikul seperti mengangkat karung beras membuat ci Erika benar-benar tidak berdaya dalam cengkraman Mas Ipul. Tenaga Mas Ipul cukup kuat mengangkat tubuh ci Erika karena selain ci Erika berbadan ringan, mas Ipul pernah bilang pernah kerja di gudang beras. Tidak heran dia dengan mudah memikul tubuh ci Erika yang jauh lebih ringan dari tumpukan karung beras.

Sesampai di kamar, tubuh ci Erika yang sudah telanjang itu di lemparkan ke ranjang tadi. Mas Ipul mengeluarkan sebuah tali dari kantong plastik yang tadi dibawanya. Melihat itu, ci Erika kembali hendak melarikan diri tetapi dengan cepat disergap oleh Mas Ipul lalu kembali didorong terbaring di ranjang.

Dalam posisi terlentang mas Ipul menaiki ci Erika lalu menangkap kedua lengannya untuk diikat seperti seorang tahanan. Mulut ci Erika yang terus menjerit itu disumpal dengan celana dalamnya yang tadi sempat dikantongi oleh Mas Ipul. Setelah kedua tangan ci Erika diikat, kelebihan tali yang cukup panjang itu diikatkan lagi ke sandaran ranjang yang terdapat tiang besi pada kedua sisinya. Ci Erika seperti seekor kambing yang terikat untuk dijadikan kurban pelampiasan nafsu oleh supirnya. Dia sudah tidak dapat lagi melawan apalagi melarikan diri.

Dengan santai Mas Ipul melepaskan sendiri baju dan celananya hingga telanjang sambil tersenyum dengan mesum. Batang lelaki mas Ipul telah tegak berdiri dengan sempurna. Senyuman Mas Ipul menunjukkan bahwa dia telah berhasil menaklukkan perlawanan ci Erika. Sedangkan ci Erika terbaring lemas dengan mulut tersumpal dan tatapan tajam terhadap Mas Ipul seakan mengalami gejolak antara nafsu dan benci.

Mas Ipul bagai serigala lapar yang siap menghabisi mangsanya yang tergolek di tangah ranjang. Lelaki pribumi yang sudah dikuasai nafsu akan segera mencicipi amoy sudah tak berdaya dengan bebas.

Mas Ipul menaiki ranjang lalu dilihatnya ada sebuah headset merah yang masih ada musiknya.

"Lu nikmati musik lu biar Mas nikmati tubuh lu yang sudah lama pengen mas entot... hehehehe...." kata mas Ipul lalu memakaikan headset itu kepada ci Erika yang sedang pasrah menatapnya.

Kedua kaki ci Erika yang menendang-nendang itu ditangkap lalu ditarik ke bawah hingga kedua lengannya terangkat diantara kepalanya. Tangan Mas Ipul mengelus bibir kemaluan ci Erika naik turun. Ci Erika mengeleng-gelengkan kepalanya sambil memejamkan matanya. Tubuhnya hanya bisa mengeliat menahan sensasi geli pada memeknya.

"Hmmmm.....enggghhh....mmmm.....mmmmm...." ci Erika mulai melenguh merasakan sentuhan demi sentuhan pada memeknya. Sembari satu tangan Mas Ipul mengorek isi vagina ci Erika, tangan yang satunya lagi meremas-remas payudara yang ranum ci Erika.
Akhirnya Mas Ipul bisa kembali menikmati gumpalan daging kembar yang sudah lama dinantikannya. Dilahapnya dengan penuh nafsu bagai serigala kelaparan menghabisi mangsanya. Buah dada ci Erika diisap dengan kuat seakan dagingnya ingin dimakan oleh Mas Ipul.

"Hmmmmm...!!!Hmmmmm....!!! ci Erika mengerang antara sakit dan nikmat yang bercampur menjadi satu. Lidah Mas Ipul berputar-putar diputing ci Erika sambil dagingnya diremas-remas.

Tubuh indah ci Erika dicumbu tanpa henti oleh Mas Ipul. "Hmmm...hhhmmm....mmmmmm...." Desahan nikmat ci Erika mulai terdengar. Kakinya pelan-pelan semakin dilebarkan supaya tangan Mas Ipul bebas menyentuh liang kelaminnya.

Puas menyantap buah dada ci Erika, sekarang mas Ipul akan mencicipi memek amoy sebagai santapan utamanya. Memek ci Erika tidak lagi perlu dibelah. Ci Erika terbaring dengan kedua kaki yang mengangkang lebar. Memeknya yang sudah basah kuyup siap dibuahi Mas Ipul.

Kupikir mas Ipul ingin segera menusukkan kontolnya, ternyata dia hanya mengoreskan kepala penisnya di bibir vagina ci Erika membuat tubuhnya mengelinjing menahan sensasi geli.

"Hmmm...mmmm...hhhmmmm......mmmmm...." sepertinya ci Erika ingin ngomong sesuatu kepada Mas Ipul namun mulutnya masih tersumpal.

Beberapa saat kemudian, mas Ipul mulai melesakkan kontolnya yang panjang nya melebih punya ko Richard kedalam memek ci Erika.

"Hhhmmmm....Emmm....mmmmm....hhmmmm.....!!! desahan ci Erika tertahan oleh sumpalan pada mulutnya.

Mas Ipul mulai mengesek kontolnya pada liang memek cina ci Erika. Kepala ci Erika masih digeleng-gelengkan dan kakinya meronta-ronta, apakah ci Erika serius menolak kontol mas Ipul masuk dalam lubang vaginanya?!

Genjotan terus dilancarkan Mas Ipul tanpa kenal lelah.

"Aaaaahhh...aaahhh...enakkkk memek lu nonnn.... biar udah gak perawan tapi masih sempittt.... payah ko Richard lakik lu itu... buang aja kontolnya ke laut... biar tiap hari memek cina lu buat mas saja....tak entot tiap ari sampe puasss....hahahahhaha...." kata Mas Ipul. Aku yakin apa yang dibilang mas Ipul itu gak kedengaran oleh ci Erika karena tertutup headsetnya yang kedap suara.

Lama kelamaan pantat ci Erika terangkat sendiri. Kedua kakinya melingkari pinggang mas Ipul. Matanya tampak sayu, dagunya terangkat saat mas Ipul menghentakkan kontolnya saat menggenjot.



Lalu Mas Ipul melepaskan sumpalan mulut ci Erika. Dia tahu kalau Ci Erika sudah takluk padanya.

"Aaaahhhhhhh......aaahhhhhh.....aaaaaahhhh.....aaahhhh...." terdengarlah suara ci Erika yang mendesah karena nikmatnya kontol pribumi yang mengesek dinding vaginanya.
"Hahahaha...biar lu rasa kontol supir lebih enak dari kontol cina lakik lu Moyyy...!!!! ledek Mas Ipul lalu sambil mengesek-gesek kontolnya semakin keras ke memek ci Erika untuk meluapkan kemarahannya karena selama ini terus mendapat penolakan. Kali ini dia berhasil membuat nyonya majikannya menyesal menolaknya.

"Aaaaaarrrrgggghhhhh...!!!! Ci Erika mengerang, kenikmatan kontol pribumi melebih dildo yang diberikan suaminya. "Aaaahhhh...aaaahhhh....aaaaahhh...."

Ci Erika kali inii bukan hanya pasrah digenjot mas Ipul, pantatnya juga naik turun sendiri menyesuaikan dengan genjotan mas Ipul sampai akhirnya mencapai orgasme.

"AAAARRRRGGGGHHHHH...!!!! AAAAHHHH...!!!! Tubuh ci Erika sampai kejang-kejang sambil terikat menahan ledakan nafsu dalam tubuhnya. Tubuh ci Erika orgasme sampai terkapar lemas. Cairan cintanya membasahi sprai kasurnya.

Mas Ipulpun melepaskan headset dan ikatan tangannya lalu membiarkan dia tergeletak dengan nafas yang terpatah-patah.

"Jangan lemas dulu non... kontol mas belum puas...." kata mas Ipul lalu membalikkan tubuhnya lalu menaikinya. Dari belakang kembali mas Ipul mengenjot ci Erika seperti anjing jantan yang mengenjot betinanya.

"Emmmm...mmmm...aaaaahhhh...aaaahhh...." ci Erika mendesah dalam posisi tengkurap digenjot mas Ipul. Akhirnya mas Ipul mencapai ejakulasi. Dia menghentakkan kontolnya dengan kuat sampai berkali-kali. Spermanya dikeluarkan di dalam memek ci Erika tanpa minta izin.

"AAAARRRGGGHHHH...!!! enakkkk kali Nonnn....!!!!! ucap mas Ipul sambil menumpahkan spermanya dari belakang. Setelah spermanya habis dikeluarkan, mas Ipul kelelahan lalu tergeletak di ranjang.

Ci Erika masih tidur tengkurap, namun kepalanya membelakangi mas Ipul yang tidur di sampingnya. Perasaan rasa bersalah terpancar dari wajah murungnya. Setelah tenaga mas Ipul telah pulih, dengan wajah puas dan agak terburu-buru dia mengenakan pakaiannya kembali. Tanpa berpamitan dia langsung meninggalkan ci Erika di kamar. Mungkin dia takut kalau ko Richard tiba-tiba kembali.

Melihat ci Erika yang sedang terbaring sambil merenung, ku kutip pakaiannya yang tertinggal di ruang tamu lalu membawakan padanya.

"Nih pakaian lu cie..." kataku

"Eh, lu tadi liatin gw ya...?? Tanya ci Erika terkejut

"Iya cie...sorry ya tapi jujur gw suka liat permainan kalian..." kataku

"Jahat lu Sen.... udah gitu lu bukannya nolongi cie tapi malah ngintip aja..." kata Ci Erika

"Itu karma lu cie... dulu lu itu rasis banget ampe ngerendahin si Ipul gara2 dia orang pribumi terus juga cuma supir... sekarang lu tanggung akibatnya... malah lu sange dibikin sama laki pribumi ampe cie muncrat berkali2 cie...hehehe..." ledekku

"Jahattttt !!!! Lu bilang gitu mau mempermalukan aku ya Sen....?! Beraninya lu gak sopan sama cici lu...!!!" Katanya marah

"Loh benar kan apa yang kubilang... jujur aja lu cie...si Ipul lebih bisa memuaskan cie daripada ko Richard...betul kannn...?! Tegasku

"Cie gak perlu jawab pertanyaan lu...itu privasi cie2... lu gak perlu nanya ampe sejauh itu....!!!! Tegas ci Erika

"Oalah.... ngaku aja kalo memang iya cie... gak usah cie munafik... puas bilang puas...cie pikir aku gak bisa liat, dari permainan cie tadi aku juga udah tahu cie....hahahahaha...." kataku

"DIAM LU SENNN...!!!! Keluar lu dari kamar...aku males ngomong sama lu....!!! Tegas ci Erika yang marah. Apa yang kukatakan itu benar, tapi ci Erika tidak mau mengaku.

.............

Sewaktu makan malam bersama, ci Erika tidak banyak ngomong. Ketika Mama lihat dia banyakan diam, Mama bertanya kapan ko Richard kembali. Ci Erika bilang kalau ko Richard besok baru kembali ke rumah. Ada urusan bisnis yang membuatnya tidak keburu pulang malam ini. Setelah acara makan malam selesai dan piring sudah dicuci, kami semua kembali ke kamar masing-masing.

Tengah malamnya sekitar hampir pukul 1 aku bangun. Setelah aku pipis di kamar mandi, aku patroli ke kamar ci Erika. "Kena lu cie", kataku dalam hati. Tidak salah kalau kukatakan ci Erika itu wanita munafik.

Seperti biasa dari samping rumah aku mengintip ke dalam kamar. Semua lampunya sudah dimatikan tapi masih terlihat bayangan akibat penerangan dari luar, kembali si supir dan si nyonya sedang melepas gairah. Keduanya sudah telanjang bulat dengan pakaian yang jatuh berserakan di lantai. Mereka sedang dalam posisi 69 namun tidurnya saling menyamping.

Kepala Mas Ipul masuk diantara kedua paha ci Erika menjilati memeknya, sedangkan ci Erika menggenggam dan mengocok kontol supirnya sambil diisap.

Beberapa saat kemudian, ci Erika justru naik duduk ke atas membelakangi mas Ipul sambil memasukkan kontol yang tadi siang memuaskannya. Ci Erika mulai mengoyangkan pantatnya dan Mas Ipul menarik kedua tangannya ke belakang.

"Aaaaagggghhhh.....aaahhhhh....aaahhhhh....!!!

"Jangan keras non...ntar ketahuan Mama lu sayanggg...." kata mas Ipul pelan. Ci Erikapun berusaha mengecilkan suara desahannya namun tetap aja kedengaran kalo udah keenakan.

"Aaahhh...aaaaahhhh...mmmhhh....hhmmmmm...oooohhhhh......"

Desahan ci Erika memang mirip cewek di bokep jepang, yang kalo didengar bisa bikin kontol makin keras. Aku yakin mas Ipul juga pasti makin bernafsu entot ci Erika. Dari siang aku udah menahan nafsuku, tapi malam ini aku butuh tempat melampiaskan nafsuku.

Segeraku masuk ke dalam rumah langsung menuju ke kamar ci Erika. Melihat ku masuk mereka sempat terhenti karena terkejut.

"Terusin aja gak usah berhenti..." kataku

"Seeennn....luu koqqq belum tidurrrr..."ucap ci Erika yang menghentikan goyangannya.

"Udah non..***k usah banyak nanya...cepat teruskan saja...mas udah gak tahannn...." kata Mas Ipul

"Tar dulu.....ntarrr.....aaahhhh...aaahhh...ntarrr dulu......"Karena Mas Ipul gak sabar, dia menaik turunkan pantatnya berulang2 sehingga tubuh ci Erika tergoncang. Ci Erika tidak bisa yang ingin berhenti tidak bisa bergerak karena kedua tangannya ditarik mas Ipul dari belakang.

Mau gak mau ci Erika kembali bergoyang karena gesekan kontol mas Ipul dari bawah memberikan sensasi nikmat tanpa bisa ditahan olehnya.

"AHHHHHH.....AAAAHHHH...bisa lu keluar dulu dari sini Sennnn....aaahh...aaahhh...." ucap ci Erika dalam bahasa dialek.

"Ngak ciee... kontol gw udah kencang liat cie dientot sama kontol pribumi... bilang aja klo lu suka dientot sama supir lu..." kubalas dia dengan bahasa dialek yang tidak dimengerti mas Ipul.

"Ahhhhhh....aaahhh....lu jangan ngomong sembarangan...aaahh....!! Kata ci erika

" Sembarangan apa... itu lu ampe keenakan dientot kontol supir lu... gak usah sok jual mahal cie...." kataku sambil melepaskan pakaianku.

"Diiiiaaammmm luu Seennn..aahhhh....aahhhh.. !!

"Lu yang diam ciee.... dari pada lu bacot sekarang lu isap kontol adek lu dulu yang gak kalah panjang dengan kontol pribumi...." kataku lalu bergabung dengan mereka. Aku naik ke ranjang berdiri menghadapkan kontolku ke muka ci Erika. Tanganku pegang kepalanya lalu kontolku kuarahkan ke bibirnya yang mungil.

" Isap cieee.... ini bukan kontol cina...beda dengan punya ko Richard...ini kontol dulu pernah lu ketawain waktu disunat..sekarang coba lu cicip dulu..." tegasku.

Awalnya ci Erika masih merapatkan bibirnya, tapi kupaksa aja sampai kontolku masuk kedalam rongga mulutnya. Kontolku tidak muat seluruhnya dalam mulut ci Erika yang kecil. Isapan ci Erika masih kalah dari Mama maupun ci Velin. Tapi untuk sekarang ini aku puas membalas penghinaannya terhadap kontolku.

Uhhhkkk...uuuhhkkkk....besarrr bangettt punya lu Sennnnn..." ci Erika tersedak

"Besaran kontol kami daripada punya ko Richard kan cie...?! Tanyaku tapi tidak dijawab oleh ci Erika. Kumasukkan kembali kontolku ke mulut ci Erika sambil ku maju mundurkan pelan biar gak tersedak lagi.

"AAAAAAAHHHH......AAAAAHHHHHH.....Hmmmmm....mmmm...."

"Zal....cicik lu muncrat....hahahah...."kata Mas Ipul soalnya ci Erika udah orgasme.

"Mantap mas... cici pasti suka dibikin muncrat sama Mas...hahahaha...." kataku menyemagati mas Ipul. Ci Erika dibaringkan sejenak di ranjang setelah itu gantian Mas Ipul yang di atas siap mengenjot ci Erika.

"Hmmm...aaaahhhh...aaaahhhh....hhmmmm....."

"Mas suka desahan non... bikin mas makin semangat ngentot sama lu non...uhhh...uhhh....aaahhh...!!! ujar mas Ipul

"Mas gak pernah bosan entot memek lu non.... enakkk aaahhh...aahhh....sumpah mati enakkk memek luu....aarrhhh..!!!! ujar mas Ipul makin kencang mengoyang ci Erika

"Aaaaaahhhh....aaaaaahhhhh....."

"Nyampe lu nonn...?! Tahan bentar yaaa Mas juga mau keluarrrr....aaahhh...aaahh..." kata Mas Ipul

"Crootttt.....Crrroootttt.......Arrrrhhh....aaaaahhh.... sumpahhhh enakkk tenan memekk Amoyyyy...!!!! tidak seberapa lama mas Ipul nembak ke dalam memek ci Erika. Kubiarkan ci Erika rehat sejenak setelah itu kubalikkan badan ci Erika sehingga dia terlungkup.

"Mau apa lu Senn...?! tanya ci Erika namun tidak ku jawab.

"Jangannn Senn....jangann di sana....jaaaagggg....aaannnn....Arrrrrggghhhhh...sakitttt Sennn..!!!! jerit ci Erika waktu ku tusuk kontolku ke dalam lubang anus nya.

"Sini cie...aku pengen nyobain bool lu... kemaren lu hina kontol aku sekarang lu rasain dulu gimana rasanya kontol ini di lubang bool lu ini...hehehe..." kataku

"Aaaarrrggghhhh...sakitttt Sennnn... hentikkannn sakkittttt.....aaarrrhhhh..!!!! erang ci Erika.

"Lubang pantat lu enak cieee... sempit bangettt....kesat rasanya...aaaaarrrhhh...aaarrrhhh...!!!

"Hentikaaaannnn...sakitttt Sennn....tolonggg Sennn jangannn...aaaaahhhh....!!!!

"Lama-lama nanti enak cieee... lu tahan duluu bentarrr....aarrrhhh...aaaahhh.....!!!!

"Aaaaaahhh...aaaaaaahhhh....aaaaarrrhhhh....ooouuhhhh....!!!!

"Enakkan cieee...?! ci Erika tidak menjawab pertanyaan ku. Hanya desahan yang kudengar darinya sampai akhirnya aku ejakulasi dalam lubang pantat ci Erika.

"AHHHHH...!!!! Gila bener bool lu cieeee.... gigit banget rasanya...Aaarrrhhh....!!! kataku sambil merasakan sensasi kenikmatan anus cici ku ini.

Kami bertiga tergeletak dalam satu ranjang, ci Erika terbaring kaku di antara aku dan mas Ipul. Dalam posisi begitu, mas Ipul mengajakku ngobrol2 santai sambil iseng mengelus payudara ci Erika. Diperlakukan begitu, ci Erika membalikkan tubuhnya kearahku.

Wajahnya menghadapku dan punggungnya mengarah ke mas Ipul. Dari belakang ci Erika, satu tangan mas Ipul menyusup untuk meremas payudara ci Erika dan tangan satu lagi menyibakkan rambut ci Erika lalu mencumbu leher bagian belakangnya. Ci Erika hanya pasrah sambil menutup matanya seakan tidak peduli. Tapi aku tahu bahwa diam-diam dia menikmati remasan dan ciuman mas Ipul. Tubuh ci Erika mengeliat gak karuan dan kalau melihat gerak gerik mereka, sepertinya sebentar lagi pertempuran bakal dimulai lagi.

Aku sudah ngantuk pengen istirahat saja. Setelah ngobrol beberapa saat lagi dengan Mas Ipul, kutinggalkan saja ci Erika bersama mas Ipul di sana kembali ke kamarku. Kubiarkan saja ci Erika menyangkali apa yang pernah diucapkannya. Kontol yang asli ternyata lebih bisa memuaskannya daripada kontol-kontolan. Biarlah dia menikmati apa yang sudah disesalinya bersama Mas Ipul. Nafsu telah mengalahkan kesetiaannya pada ko Richard.

Sewaktu aku hendak menuju kamarku, aku ketemu dengan ci Velin yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Sennn... tengah malam gini koq belom bobok?! Sedang apa lu ?! tanya ci Velin terkejut.



Apa yang harus kukatakan kepada ci Velin ?

Apakah besok ko Richard akan pulang atau ditunda lagi ?
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd