Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Suami Kedua Istriku (Re Upload)

Bimabet
uhhjh tapi emang meki cindo itu terbaik haha
kisah ini sedikit adaa kesamaan dengam kisah nyataku
tapi berbeda denganku yang berlanjud berhubungan dengan cece" binal sampai detik ini dari tahun 2018 lalu wkwk
 
Suami Kedua Istriku
Jemput Sammy


POV AGUS


Sekali lagi aku pura-pura meninggalkan Linda, seperti sebelumnya aku memantau keadaan, kulihat semakin banyak yang menyadari ada seorang wanita mulus dan seksi sedang beraksi, bukan hanya para pemuda yang tadi, tapi ada juga beberapa pria yang datang bersama anak dan istrinya tak bisa menahan diri untuk mencuri-curi pandang ke Linda, dan Linda pun seolah senang menjadi pusat perhatian, terkadang Linda sengaja mengangkat tangannya tinggi untuk mengikat rambut, ketiaknya yang mulus menjadi santapan mata-mata nakal para kaum pria disana.

Aku juga melihat tatapan sinis dari kaum perempuan baik muda dan tua, mereka memantau ketat pandangan pasangan mereka masing-masing, aku sedikit geli dan terkekeh sendiri saat seorang bapak sepertinya sedang bertengkar dengan istrinya gara-gara kepergok memandangi Linda, Tiba-tiba kurasakan rintik hujan mulai turun, aku berlari kecil ke arah Linda, beberapa pengunjung juga mulai berpindah mencari tempat yang terlindung..

“Mah pulang yuk, kayaknya udah mau ujan.” Ajakku pada Linda, tapi sepertinya hujan masih malu-malu turun

“Yuk pah, mamah udah kenyang nih.” Linda berdiri, dan memberikan aksinya untuk yang terakhir, Linda pura-pura membungkuk membelakangi kelompok pemuda tadi, aku yakin mereka bisa melihat sebagian paha mulus istriku. Benar-benar binal istriku ini.

Setelah membayar makanan, kami berdua berlari kecil menuju mobil, rintik hujan mulai deras, para pengunjung tenda makanan itu juga masing-masing menghindari hujan yang mulai turun.

***

“Pah..ehmmm serius pah, mas Roy tidak mau menerima booking kita lagi?” tanya Linda saat di mobil.

Aku menoleh sejenak ke arah istriku dan menganggukkan kepala, “loh kenapa?” tanyanya lagi.

Kuulang lagi ucapan Roy tadi siang pada Linda, kulihat dia sedikit memonyongkan mulutnya, aku yakin Linda sedikit kecewa, karena aku tahu dia begitu menikmati pelayanan Roy semalam hingga pagi tadi.

“Uhh padahal mas Roy itu benar-benar hebat loh.” Ujarnya pelan seperti bergumam.

“Ya mau gimana lagi, dia sudah membuat aturan mah, kita hargai aja sikap dia itu.” Jawabku.

“Nanti coba kita cari lagi aja yang lain, emangnya mamah mau lagi?” tanyaku menggoda.

“Ehmm gak tau ya pah..” jawabnya, aku tahu jawabannya itutidak sesuai dengan yang ada dihatinya, karena kulihat sorot matanya berbinar-binar.

“Pasti kepingin lagi ya, mamah udah ketagihan nih, hahaha.” Ujarku kemudian.

“Apaan sih papah.” Aku meringis kesakitan cubitan kecil mendarat di lenganku, kulihat wajahnya tersipu malu.

Cie...cie malu nih yee.” Ujarku menggoda, kuliat matanya melotot dan wajahnya cemberut padaku, namun aku tahu itu hanya pura-pura saja.

“Heeh, jangan cubit lagi mah, perih tau..” ujarku kemudian saat kulihat tangannya hendak mencubitku.

“Aneh ya papah ini, bukannya marah istrinya ketagihan bercinta ama orang lain, malah godain.” Linda terdengar merajuk.

“Tapi bener kan apa yang papah bilang,” aku terus menggodanya.

“Tau ah..” Linda menyender ke bahuku, “walau mamah menyukai seperti yang papah bilang, tapi mamah selalu cinta dan sayang ama papah.” Kini suaranya terdengar manja.

“Papah juga mah, melihat mamah bersama orang lain, hasrat papah malah semakin menggebu, rasa cinta papah semakin bertambah.” Balasku sambil membelai lengan mulusnya.

“Ehmm pah..kita ke surabaya yuk.” Ujarnya tiba-tiba.

“Ke Surabaya? Nagapain mah.” Aku sedikit bingung kenapa tiba-tiba Linda ingin ke Surabaya.

“Ehmm kalo mamah bilang alasannya, papah bakalan marah gak?” tanya Linda menatapku sendu.

Aku tak punya petunjuk apapun mengenai alasannya ingin ke Surabaya, aku hanya menggeleng menjawab pertanyaan istriku tadi.

Linda kemudian mengutarakan kalau dia berencana menjemput Sammy pelatih pribadinya di Gym, Linda juga mengusulkan agar Sammy yang menggantikan Roy, dari alasan yang diutarakannya, aku tahu kalau Linda ingin mengulang pengalamannya dengan Roy kemarin, namun kali ini dengan Sammy.

Sebenarnya aku cukup kaget juga mendengar ucapan Linda yang blak-blakan tersebut, walau aku curiga ada sesuatu antara Linda dan Sammy, namun mendapatkan pengakuan langsung seperti ini, membuatku sedikit kaget juga.

“Trus kita ke Surabaya jemput dia? Papah sih gak masalah kalau emang mamah mau ngulang yang kemarin, bukan siapa yang bersama mamah, maksud papah, kenapa gak tunggu Sammy kembali ke Solo.” Ujarku.

“Ya udah deh..” Linda kemudian mengangkat kepalanya dari bahuku, dan bersender menatap kaca mobil di sisinya.

Aku melirik ke arah istriku, sepertinya dia agak ngambek, aku juga ikut diam, suasana mobil sangat hening, tak lama mobilku telah sampai didepan rumah, bi surti mendorong pagar, Linda turun tanpa berkata sepatah kata, dia berjalan masuk kedalam rumah, aku kemudian memasukkan mobilku ke garasi.

Dalam kamar aku melihat Linda sedang berbincang di telpon sambil berbaring membelakangiku, Sepertinya dia menelpon Lexa. “Ya udah, kamu bobo ya sayang, jangan nakal ya, jangan repotin opa ama oma disana, bye sayang love you, mamah kangen banget.” Linda meletakkan hpnya di dekat bantalnya

“Mahh, telpon dari lexa?” tanyaku mencoba mencairkan suasana, Linda hanya menjawab dengan deheman, posisinya tetap berbaring membelakangiku, sepertinya ngambeknya belum reda.

“Ehhmm mah..” ujarku lagi, kembali dia mendehem.

“Besok berangkat sore aja ya, ke Surabaya paling 4 jam, nanti kita nginap disitu semalam, besoknya baru balik.” Ujarku sambil tersenyum menunggu responnya.

Benar saja dugaanku, Linda berbalik dan memandangku, “Apa tadi papah bilang?” dia bangun dan duduk di atas ranjang.

“Kita ke surabaya besok sore aja ya, kita nginep disana semalam, baru besoknya kita balik ke Solo bareng Sammy.” Ujarku, kulihat wajahnya merona merah, sedikit berdesir hatiku melihat raut senang di wajah cantik istriku itu.

“Serius pah? Trus nginep disana buka kamar dua kaya kemaren?” tanya Linda Antusias dan blak-blakan, seolah yang diajak bicara bukanlah suaminya.

Aku hanya mengangguk, “ya nanti papah buka kamar dua, biar sammy ikut nginap, dan nanti mamah bisa ngulang kaya sama Roy kemarin.”

“Aduhh papah bener-bener suami yang baik dan pengertian, mamah jadi cinta banget ama papah deh.” Tubuhnya kini memeluk tubuhku, ada rasa berdebar di hatiku, gairah syahwatku mulai meninggi, membayangkan peristiwa kemaren terulang kembali membuat kontolku mengeras.

Kuraih wajah cantik istriku, kami saling memandang, segera kuterkam bibirnya yang terlihat menggiurkan, Linda juga membalas lumatanku, kami berdua saling melumat dengan agresif, kudorong tubuhnya ke ranjang, hingga Linda jatuh terlentang, Nada manja dalam jeritannya menambah tinggi gelombang syahwatku, aku membuka kaos dan celanaku hingga menyisakan celana dalam. Kulihat Lindapun membuka atasan daster satinnya, gerakannya sungguh erotis di mataku, setelah tubuh atasnya polos, dan memperlihatkan dua bongkahan mulus payudaranya, telunjuknya bergoyang memberi kode agar aku mendekat, tak perlu disuruh sebenarnya, aku segera menomplok tubuh indah istriku dengan gemas, Linda menyambut dengan cekikikan tawanya.

***

“Dah semua mah? Gak usah banyak-banyak bawa baju, kan kita Cuma semalam, lagian kamu gak bakalan pake baju hihihi.” Canda Agus, yang kemudian menjerit tertahan saat cubitan Linda mendarat di pinggangnya.

“Papah ih, ntar kedengeran bi surti tau.” Linda mendelik kepada suaminya, Agus hanya cengengesan memandang istrinya yang melotot.

“Kulonuwun..” suara berat seorang pria terdengar, Agus melihat siapa yang datang, ternyata pak Darman, tetangga yang juga merupakan ketua RT lingkungan tempat tinggal Agus.

“Pangapunten Pak Agus, saya mau serahkan undangan niki pak.” Agus melihat tatapan pak Darman begitu lekat pada bongkahan pantat Linda yang tengah menungging memakai sepatu ketsnya.

Tentu saja, sebagai lelaki normal, bukan hanya pak Darman saja yang akan terpesona, jika ada orang lain, pasti akan menatap Linda seperti pak Darman, Linda saat itu tampil begitu girly, atasan warna pink tanpa lengan dipadu dengan legging ketat diatas lutut, yang memperlihatkan lekukan indah bokongnya.

Agus pura-pura tak tahu apa yang dilakukan pak Dirman, sekilas Agus juga merasa kalau Linda sedang Show Off dihadapan pak Darman ini, dalam hati Agus tersenyum melihat tingkah pak Darman yang curi-curi pandang ke Linda.

“Hmm, niki besok malam njihh.” Agus mengejutkan Pak Darman, kembali Agus terkikik dalam hati.

“Njihh pak, acara untuk pembagian tugas pak, seperti biasa, seminggu lagi kan pak Broto tetangga yang diujung jalan itu akan mengadakan resepsi pernikahan putrinya.” Pak Dirman berusaha fokus ke Agus, walau sesekali matanya seperti tertarik menatap Linda yang tengah membelakangi mereka.

“Baik pak, kebetulan hari ini saya mau ke luar kota ada urusan sebentar, jika sempat nanti saya hadir pak, terima kasih pak darman.” Ucap Agus.

“Sama-sama pak Agus, kalau gitu saya permisi dulu, mau kasih undangan ke sebelah, permisi pak.” Pak Darman permisi pergi.

Ya begitulah kebiasaan para warga disini, jika ada tetangga yang hajatan, semua tetangga berkumpul bersama, mengadakan pertemuan yang dipimpin oleh Pak RT, tujuannya untuk membagi tugas kepada setiap warganya, ada yang bertugas menghias tenda para tamu, ada yang bertugas membereskan bangku, hingga mengangkat pring-piring kotor, sedangkan para ibu-ibu, mereka saling bahu-membahu mempersiapkan makanan untuk para tamu, itulah kerukunan yang terjalin antara warga di kampung, mereka saling menjaga dan membantu satu sama lain, falsafah Guyub Rukun sangat dijunjung tinggi masyarakat di kampung.

***

“Mah, kamu liat gak tadi pak Darman jelalatan liatin kamu.” Tanya Agus pada Linda yang sedang fokus dengan hpnya.

“Hmm ya pah, mamah juga tahu, makanya mamah sengaja show dikit heheh.” Jawab Linda sambil terkekeh.

Agus tersenyum memperhatikan istrinya, beberapa bulan lalu, perempuan disampingnya adalah perempuan yang kalem, bersahaja, menjaga sikap dan pakaiannya dari pandangan orang, kini perempuan ini telah menjelma menjadi sosok penggoda bagi pandangan setiap Pria.

Namun disisi lain, secara nomal sebagai suami, harusnya Agus tidak menyukai setiap lelaki yang memandang istrinya, namun Agus malah bergairah saat istrinya menjadi objek pandangan mesum pria lain.

“Mamah chat ama Sammy ya? apa katanya mah.” Tanya Agus yang menduga kalau istrinya sibuk chat dengan Sammy.

“Hmm, mamah bilang kita sedang menuju kesana, Sammy membalas kalau sudah sampai hotel minta di share loc pah.”

“Hmmm, Cuma itu mah?” tanya Agus lagi.

“Ya..emang kenapa pah?” jawab Linda, kini memandang suaminya yang sedang fokus ke depan.

“Gak apa-apa sih.., kita isi bensin dulu ya, sekalian beli camilan di mini market.”

Tak lama, mobil yang dikendarai Agus masuk ke SPBU, setelah selesai mengisi bensin, Agus memarkirkan mobilnya didepan sebuah mini market, Linda dan Agus turun dari mobil, Agus pergi ke toilet dan menyuruh Linda untuk membeli camilan dan minuman untuk di jalan.

Saat berjalan menuju Toilet, agus berhenti sejenak dan memperhatikan Linda melalui kaca di luar mini market, sambil memilih camilan, Linda asyik menelpon dengan seseorang, dari bahasa tubuhnya, Linda bagaikan gadis remaja yang sedang bicara dengan kekasihnya, terkadang dia tertawa, terkadang dia tersipu-sipu, tak sulit bagi Agus untuk menebak siapa lawan bicara Linda di telpon.

Hati Agus kembali berdesir, bukan karena kesal, tapi entahlah, Agus sendiri sulit mengungkapkan apa yang kini dia rasakan, ada rasa cemburu melihat begitu mesranya Linda bicara di telpon, namun cemburu ini membuat adrenalinnya terpacu, dan menggetarkan gelombang syahwatnya, sungguh tak sabar Agus menanti apa yang akan terjadi di Surabaya kelak.

Saat keluar dari toilet, Agus tak melihat Linda di mini market, rupanya Linda sudah kembali ke mobil, Agus masuk ke mobil dan duduk disamping istrinya, Linda menyodorkan sejumput keripik kentang ke mulut Agus.

“Mamah gak pipis dulu.” Tanya Agus sambil mengunyah keripik yang tadi disuapi istrinya, Linda hanya menggeleng dan merebahkan punggungnya.

“Mamah tidur dulu ya pah, nanti kalau sudah sampai bangunin.” Ujar Linda, kemudian mengenakan penutup mata berwarna Hitam.

Agus hanya mengangguk, diputarnya musik dari audio mobilnya dengan suara pelan dan sayup, Aguspun kembali melanjutkan perjalannanya.

........

Bersambung
 
Terus bergerak dengan pasti…thanks utk updatenya selalu menanti kisah selanjutnya
 
Kapan updte di website berbayar? apa cuma stuck di 19 chptr?
Kalau saya jawab disini nanti sangka momod saya promosi, trus di ban, akhirnya kalian gak bisa baca karya saya lagi, kalau mau nanya yg gak ada hubungan dengan semprot silahkan dm saja
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd