Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG SUKA MENCOBA {RE-VERSION} (18+Char) ori coy

Status
Please reply by conversation.
CATATAN: ada huruf E yang dibaca seperti E pada kata sEdap, hehe, supaya lebih ngena

PART 5

(errrrrrrrrrr.......errrrrrrrrrrrrrr................rerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr...... errrrr.....Rerrrr.......RERRRRRRRRR)

“emmf.. engghh.. emmmff” Elsa mengejan-ejan menahan rasa nikmat yang aku beri.

Setelah sampai di taman kota tadi, kami tetap berada di mobil. Parkir dipinggir jalan agak jauh dari taman kota sambil tetap membuat AC menyala. Kami pilih tempat yang kami kira-kira aman dari gangguan preman atau pun tukir (si tukang parkir). Kami pilih pencahayaan yang cukup redup tetapi tidak terlalu gelap.

Aku menyuruh Elsa untuk mengenakan telur kecil berkabel untuk diselipkan ke dalam liang mekinya dari sekian banyak toys yang kami bawa, karena aku putuskan malam ini kita bermain sensasi. Vibrator milik kami yang sudah up to date, sehingga aku bisa menggunakan aplikasi smartphone sebagai remote untuk mengaturnya dengan koneksi bluetooth.
91b2b71227182804.jpg

“Kalau mau keluar kasi kode ya Say..!” ujarku kepada sahabatku yang sedang menikmati seksualitasnya di tengah tempat umum itu.

“He.. eemf... .. uhhh...ehm...” jawabnya dengan mengangguk, melenguh menahan desahanya. Elsa duduk dengan kedua kakinya agak terbuka, satu tangan meremas-remas paha kirinya dan tangan kananya memegangi bagian leher mantel bulu yang dia pakai, seolah kedinginan. Matanya melirik kesana-kemari ke arah kaca transparan di sekitarnya.

(errrrrrrrrrr.......errrrrrrrrrrrrrr................rerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr...... errrrr.....Rerrrr.......RERRRRRRRRR)

getaran dari telur itu terasa dan terdengar sayup-sayup dari jok sopir tempat Elsa duduk. Aku mengatur tempo getaran vibrator itu naik turun, patah-patah, hidup-mati-hidup, low-medium-high, untuk membuat Elsa menjadi Edgy(mendekati ujung).

(errrrrrrrrrr.......errrrrrrrrrrrrrr................rerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr...... errrrr.....Rerrrr.......RERRRRRRRRR)

“AHH..” satu desahan pendeknya terlepas tiba-tiba, sambil mencengkeram pahaku.

Aku segera mematikan getaran kenikmatan miliknya itu dengan HPku.

“Uughhh... hah.. hah.. hah“, dia mengambil nafas, kulihat ada raut wajah lega diselingi sedikit kecewa darinya.

Memang aku sengaja melakukanya, membuat libido Elsa naik, senaik-naiknya tetapi tanpa adanya pencapaian orgasme total untuknya, karena semakin ditahan akan semakin nikmat saat lepas nantinya. Aku sudah melakukan hal itu beberapa kali semenjak kami parkir tadi, mempermainkan konak keenakanya.

Sejauh ini keadaan aman terkendali. Kalaupun ada yang lewat dan melihat kami sekilas dari siluet kaca mobil, mereka hanya akan berpikir kalau ada seorang wanita yang lagi curhat dengan seorang ukhti-hijab-syar’i.

“Ayo Say, pindah ke jok belakang!” ajaku kepadanya, yang sebenarnya lebih ke arah perintah untuk dia, daripada sebuah ajakan. Karena tak mungkin dia akan menolaknya, tak mungkin dia menolak hadiah yang dinantinya, yang belum terbuka.

Aku pun turun dari mobil dan masuk ke pintu belakang. Aku memperhatikan sekilas banyak orang lalu-lalang dari arah taman kota maupun sebaliknya. Kuperhatikan malam itu cukup ramai, hal itu bisa dikatakan wajar karena memang malam itu malam Sabtu, dimana sebagian orang sudah libur esok harinya. Dan kondisi itu tepat seperti yang aku inginkan.

Mobil Elsa bertipe SUV yang lega bagian kursi penumpangnya. Bagian mobil itu bisa ditempati 3 orang dewasa, dan aku memilih kursi yang di tengah. Tak lama kemudian Elsa mengikutiku dan duduk tepat disamping kananku, dengan tak lupa mengunci pintu. Kemudian aku berdiri membungkuk menyingkapkan bagian rok dari abaya yang aku kenakan sampai sepinggang, lalu duduk mengangkang agak lebar dengan cepat. Kalau dari kaca depan mobil ada yang menempelkan wajahnya untuk mengintip, maka dia akan bisa melihat paha kaki sawo matang mengangkang, telanjang, yang seolah melayang tanpa badan, miliku.

“Enakin aku say,..” bisiku ke telinganya.

Aku meraih tangan kirinya lalu aku selipkan dari bawah niqabku, kumasukan jari-jari lentiknya kedalam mulutku. Kuhisap-hisap dan kulumuri dengan saliva miliku, menggunakan lidah disetiap sela-selanya yang perlahan membasah. Setelah cukup puas mengulum jari-jarinya, kubimbing telapak tanganya itu ke bawah menuju daerah berambut yang kita sebut jembut, jembutku yang tumbuh seperti lumut. Kulepas tanganya saat menempel di gundukan lumut hitam miliku itu lalu memandangi kedua matanya. Dia terdiam saja beberapa saat seolah sedang loading membuka file-file kemesuman di kepalanya yang mungkin sudah terpendam agak dalam di dalam memorinya, karena lama dia tidak memakainya.

“uhhh,,,,” lenguhku tiba-tiba sembari tersentak kecil, ketika loading file-file itu sudah berjalan dengan sempurna. Jari-jarinya mulai membelai perut bagian bawahku yang berjembut itu, perlahan dengan sentuhan lembut penuh kemesraan dan kemudian turun ke hot dog miliku, mengurut lembut yang juga telah basah terlumuri mayonaise alami dari restoran cepat saji dalam perutku. Perlahan dia mengusap-usap ujung sosis kecil sebiji kacang punyaku itu, diselingi gerakan turun-naik meraba, mencolek mencari pelicin tambahan dari liang peranakanku.
07af161227182884.jpg

(clek..clek.clek..suk suk.. suk suk, usuk usuk) sensasi colekan dan usapan yang kurasakan darinya.

Ku buka sarung tanganku, kuarahkan tangan kananku kemulutku, kuludahi, sambil tangan kiriku menyingkap kain niqab yang menutupinya (Juh!), kemudian kuarahkan tangan berliurku itu ke tengah kaki-kaki miliknya. Dengan segera filenya pun bekerja. Dia membuka jepitan pahanya, mempersilahkan aku memainkan roti krim miliknya. Kusapu dan kupijat-pijat perlahan sambil merasakan sensasi hangat-basah dan kedut- kedutan kecil dipermukaanya. Naik turun, seirama dengan gerakanya, mencari sinkronisasi ritme diantara kami. Terasa pula ekor kabel menjuntai kebawah, dari vibrator yang masih bersarang dalam roti creamy berdagingnya, menuju jepitan stocking hitam yang dipakainya, menunggu aksi selanjutnya.
11737a1227182924.jpg

Kami saling mencolmek pussy satu sama lain dengan ritme lagu melankolis, syahdu, mendayu menyentuh kalbu.

(clek..clek.clek..suk suk.. suk suk, usuk usuk.. usap-usap, tusuk-tusuk)

“Uh.. uh... eh.. eh...ehm “, syair lenguh-lenguh pelan terlantun mengiringi musik kenikmatan yang kami rasakan. Terasa leher dan wajahku menghangat pertanda nikmat.

Kulihat dia menikmati sensasi itu sambil clingak-clinguk memperhatikan keadaan sekitar dari jendela-jendela kaca mobil kami, melihat depan, kiri, kanan, dan sesekali melihat ke arah belakang. Kami perhatikan setiap orang yang berjalan lalu-lalang melewati mobil kami, tepatnya pada detil gerakan leher, pundak, kepala dan mata-mata mereka.

“Ahh.. ahh.. uhh.. uh,, ahh..ah..” desah kami lirih mengisi setiap sentuhan yang terjadi.

Ketika ada orang yang sangat dekat berjalan di depan kaca jendela, kadang kami berhenti. Terdapat sensasi harap-harap cemas karena adanya pertarungan batin dalam hati kami, antara plis jangan lihat kami VS tangkep kami plissssssss. Kecemasan dan juga kenikmatan yang bercampur aduk jadi satu, memacu hormon adrenalin dan endorfin ke seluruh bagian tubuh-tubuh hangat ini. Yang membuat kami kurang peka akan dinginya AC yang menggerayangi tubuh kami. Kalau ternyata kondisi aman maka kami melanjutkan kembali.

“hah..hah..hah...hah..”

Nafas kami memburu, jantung kami berdegup kencang memompa peredaran darah setiap kali ada gerakan leher dan kepala yang berbalik arah dan memandang atau melirik kaca jendela kami.

Kaca jendela tipis pembatas antara hangatnya permainan kami dan dunia luar yang dingin. Cemas-HANGAT-takut-NIKMAT-bejat-DAHSYAT, uuuhhhh... BANGSAT! Ada rasa ingin segera berhenti yang beradu dengan kenikmatan yang berbicara, tetaplah disini untuk bermasturbasi.

“uh.. uh..Say mau keluar say ah..” lenguh dan bisiknya tiba-tiba..

“i..iya Say .. terusin Say... “ jawabku mengiyakan pertanda mengijinkan

Kuraih HPku dengan tangan kiriku membuka aplikasi rotor yang bersemayam didalam pintu rahim Elsa, bersiap menambah rangsang untuknya, membuka hadiahnya.

(errrrrrrrrrr.......errrrrrrrrrrrrrr................rerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr...... errrrr.....Rerrrr.......RERRRRRRRRR)

“hah...hah... hah...hah...”

(MAX) (ERRRRRRRRRRRRRRR,... RERRRRRRRRRRRRRRR,... RERRRRRRRRRRRRR.... UWER.. UWER.. WERRRRRRRRRRR), kunaikan power rotor itu ke maksimal sambil terus mengusap dan memijat permukaan mekinya semakin cepat. (CLEK CLEK CLEK, SUK SUK SUK)

“haghhh... haghhhhhhh...haghhhhhh...haghhhhhhh” kulihat dia mencapainya, seperti sedang lepas nyawa, orgasme dahsyat sedang merasukinya. Tubuhnya bergetar hebat bagai gadis nightclub menari diiringi music dj tempo tinggi. Kepalanya mendongak ke atas, matanya tak lagi menampakan warna. Dia sumpal mulutnya untuk meredam suaranya, karena masker wajah miliknya tak kan cukup menahanya. Dia sedang tersedak, tersedak kenikmatan dahsyat.
e31a0f1227186764.gif
16b1831227186994.gif

Melihat showbis manis itu, akupun mengikutinya, ikut ke dalam buaian orgasme kenikmatan yang terjadi karena rangsangan penglihatan. Melihat sahabatku mencapai puncak yang dikelilingi banyak orang lalu-lalang. Memberiku sebuah picu pengaktifan akibat empati sinkronisasi kenikmatan yang dirasakan Elsa, kekasihku malam itu.

Kontras dengan kondisi elsa, aku tak bersuara, tak bergerak, mematung merem-melek dengan mulut lebar menganga, merasakan kedutan-kedutan pukulan birahi diseluruh bagian sensitif kewanitaanku. Perlahan smooth tetapi pasti memenuhi seluruh sanubari. Kuterima itu sebagai bonus pribadi dari sedekah nikmat yang kuberi.
5f26141227187054.gif
“hah... hah... hahhhhhhhh”

Ketika sudah mulai reda sensasi dahsyat itu aku raih kepalanya,kutarik dan kubuang maskernya dan niqabku, kuajak dia bercumbu mulut, berduel maut sebagai pertanda persetujuanku kepadanya. Ya begitu sayang, begitulah nikmatnya seksualitas yang mungkin lama terlupa dan terpendam darimu. Turuti aku, aku akan membawamu ke kenikmatan-kenikmatan lainya yang akan membasuh keringnya hatimu dan mengisi kembali jiwamu. LEPASKAN DIRIMU, EKSPRESIKANLAH, PEJAMKAN MATAMU dan NIKMATILAH!
f4afab1227426184.gif

Waktu menunjukan sekitar pukul 23: 30, memang seperti itu, permainan seperti ini memakan waktu lama. Permainan menahan orgasme beberapa kali, saat masturbasi di tempat umum yang ramai, yang kadang perlu berhenti-berhenti sembari melihat situasi. Yang the next levelnya, masturbasi dan orgasme berulang kali, tanpa berhenti, asalkan situasi memadai. Yang kenikmatanya berlipat berkali-kali.

Sayangnya kami harus segera kembali pulang, anak-anak kami tercinta membutuhkan kami, masih banyak hari esok yang bisa kami nikmati.

“ Enak Say?” ujarku kepadanya

“He em...” dia malu-malu mengiyakan...

“Ayo cari air minum dulu Say, lalu pulang.. Besok anak-anak masih sekolah..” dia mengangguk saja tanpa menjawab.

Kami cari tissue di tas hitam yang kami bawa, yang kebanyakan tidak terpakai isinya malam itu. Kami usap lendir-lendir yang terjadi di selakangan kami, yang sebagian juga tercecer di kursi. Kupakai kembali niqap dan sarung tanganku, sedangkan elsa memakai kembali masker wajahnya.

Kuambil HP lalu berkata “Selfie dulu say..”, jepret, share “ Menikmati Malam Sabtu Bersama Sahabatku”

(Bersambung)



Likes, Komen dan Apresiasinya dinanti
9dafea1227191894.gif
3e00cf1227191984.gif
BACK
KLIK>>>NEXT

Supaya menghayati bisa reread dari part sebelumnya Hu..🙏
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd