Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Teman, tapi masuk (TTM)

5. Maaf menunggu lama



Hai balik lagi sama aku Ananda, dan sekarang sudah hampir sebulan dari kejadian ku bersama pak teguh dan pak Bayu di Sukabumi.

Semuanya berjalan kembali normal, pekerjaan ku hanya sebagai staff biasa di gudang.

Hanya ada kejadian yg cukup geger di gudang adalah pak teguh yg dipecat beberapa hari setelah kejadian bersamaku.

Dia terbukti ikut membantu pak Riky untuk menggelapkan sejumlah uang dan barang milik perusahaan dan konsekuensi nya dia ikutan di pecat.

Tidak ada kumunikasi apapun setelah itu, aku bekerja seperti biasa dan pak Bayu pun biasa aja kepadaku.

Hanya Ardi yg sekarang makin intens mendekatiku. Aku sih biasa saja ya, lumayan juga dapet ojeg gratisan karena kehadiran dia haha

Dan siang ini aku sedang makan siang di mejaku saja. Diatas aku hanya sendiri, yg lain semuanya ada dibawah dan sedang bekerja seperti biasa dibawah komando teh dewi.

Lalu aku mendengar suara langkah kaki ditangga dan kulihat itu adalah pak Bayu bersama Ardi.

Kulihat Ardi membawa satu buah kardus.

"Simpen sini aja di", suruh pak Bayu.

Ardi hanya mengangguk dan melaksanakan arahan dari pak Bayu.

"Eh, di tolong duduk dulu disini", katanya menyuruh Ardi duduk di depan meja pak bayu dan juga dekatku artinya.

"Iya pak kenapa?", Tanyanya lalu duduk di kursi.

"Nanda, tolong bikinin dulu air buat Ardi, kasian cape", arah pak Bayu.

Aku mengangguk lalu mengambil gelas dan mengisi air dari dispenser.

"Disini ya", kataku meletakan airnya di depan Ardi.

"Gak di tawarin dulu kopi nan", tanya pak Bayu

"Eh, iya mau kopi?", Kataku bingung

"Hahaha udah gak usah bingung, kamu lanjut makan aja Nanda", suruhnya.

Aku hanya mengikuti arahan pak Bayu saja.

Lalu aku lanjut makan dan aku mendengar percakapan mereka.

"Gini di, kan kamu tau kejadian riki sama teguh gimana kan semuanya?"

"Iya pak tahu"

"Saya juga udah audit semua yg ada disini dan yg ikutan sekongkol hanya Riki dan teguh, dan kamu juga tahu kan berarti ada kekosongan posisi yg ditinggalkan mereka.. saya bermaksud menawarkan posisi sales untuk kamu menggantikan posisi Riki dulu, gimana kamu tertarik gak?", Jelas pak Bayu.

"Aduh, gitu ya pak.. jujur saya pasti tertarik, tapi saya juga belum punya pengalaman apapun pak, dari semenjak lulus saya baru bekerja di restoran dan disini saja pak", jelas Ardi.

"Untuk masalah itu, saya yakin kamu bisa. Kamu pasti perlu adaptasi, perlu. Dan saya akan lihat progres kamu disana, disisi lain untuk masalah uang juga akan menyesuaikan dan juga akan ada insentif tambahan kalau menjadi sales", jelasnya lagi

Saat itu aku dengar Ardi setuju dan dikasih waktu sebulan untuk adaptasi menjadi sales.

Sorenya aku diantar oleh Ardi pulang, dijalan dia bercerita bahwa katanya senang bisa mendapatkan promosi menjadi sales yg artinya pendapatan dia juga akan bertambah.

"Teh makan dulu yuk?", Ajaknya

"Makan dimana di?"

"Di pecel lele aja, nanti kalo udah fix gajinya naik jajannya di cafe", katanya

"Haha peningkatan ya", jawabku

"Gimana mau gak teh?", Ajaknya lagi

"Ayo aja, tp bayar masing-masing ya", kataku

"Eh kenapa teh?"

"Kan aku juga kerja, punya gaji"

"ih aku traktir, kan ngerayain aku jd sales", katanya semangat

"Hahaha ampun deh harus di rayain, kerjanya aja belum"

"Yee harus atuh teh, biar semangat"

"Nanti kalo udah fix kerja ngerayainnya dimana?", Tanyaku

"Dimana ya, di hotel teh", katanya sambil ketawa

Aku cubit aja dia dan dia kesakitan di motor.

Lalu kamipun mampir ke pecel lele sekitaran Margahayu atau lanud Sulaiman.

Selama makan Ardi terus saja mengobrol dengan semangat.

Dan tak terasa waktu udah sekitar jam 8 malam saat itu.

Akupun pulang diantar Ardi ke arah soreang, jalanan cukup sepi dan dingin saat itu.

"Dingin teh", kata Ardi di jalan

"Iya nih makanya aku peluk kan", kataku

Posisi saat itu memang aku memeluk Ardi dengan lumayan erat dan aku yakin dia merasakan dadaku di punggungnya.

"Kenapa ih aneh bawa motor nya", kataku karena laju motor seperti tidak normal

"Gugup teh"

"Koq gugup?"

"Gugup aja, sama ada yg neken" kata dia sambil tersenyum

"Oh ga suka? Yaudah gak aku peluk", kataku.

"Eh suka teh suka, peluk aja"

Lalu aku lebih erat lagi memeluknya.

Tanganku yg di depan pun sekarang ada di atas selangkangan Ardi dan aku iseng mengelus nya.

"ih koq gede", kataku

"Gimana gak gede coba teh"

"Hahahaha kasian ih gede tp sesek ya di dalam", kataku sambil mengelus bongkahan yg membesar itu

"Atuh teh ah, udah jangan becanda", kata dia protes

"Aku gak becanda koq", kataku sambil mencoba melorotkan sleting jeans yg ia pakai.

"Teh ih aduh ah", kata dia protes dan tangannya menggenggam ku untuk menghalaunya

"Hahaha udah udah yg bener bawa motor nya ntar jatuh gak lucu", kataku

Sekitar setengah 9 kurang kami sampai di rumahku dan aku heran koq warung tutup dan rumah gelap ya.

"Loh pada kemana teh?", Tanya Ardi

"Gak tau ih nggak ngasih tau", kataku bingung melihat rumah yg gelap gulita

Lalu aku nelepon bapakku dan ternyata mereka lg ada di banjaran, katanya adik bapak alias pamanku yg lagi sakit.

"ih pada ke banjaran, gak ngasih tau", kataku

"Mau aku anterin ke banjaran teh?", Tanyanya.

"Gak usah, temenin aku dulu aja aku ke rumah sebelah dulu bawa kunci", kataku lalu mengambil kunci dirumah tetanggaku.

Gak sampai 5 menit aku balik lagi, Ardi masih diem aja di motornya lalu aku membuka gerbang.

"Yuk masuk", ajaku.

"Loh masuk?", Dia bingung

"Iyalah, kataku temenin dulu kan gelap takut", jelasku.

"Iya iya teh"

Lalu kami pun masuk, aku menyalakan lampu depan dan lampu teras.

"Duduk dulu aja", kataku.

"Iya teh, makasih", Ardi saat itu masih seperti bingung.

"Mau minum apa di?", Tanyaku

"Gausah ngerepotin teh"

"Kopi di?", Jawabku.

"Eh gausah teh", dia masih menolak.

Posisi kami sekarang Ardi ada di ruang tamu aku ada di dapur dan perbincangan itu sedikit teriak.

"Santai aja kali di, atau mau susu?", Kataku iseng kepadanya dengan posisi aku berjalan dari dapur.

"Eh, terserah teteh aja", katanya.

Aku tidak menggubris perkataannya lalu duduk di sebelah Ardi, ku rasakan kegugupan dia saat ini.

Lalu aku mengambil tangannya yg ada di tangannya.

"Kalau mau susu, buka aja sendiri di", kataku menaruh tangannya di kancing kemejaku.

"Eh teh, serius boleh?", Tanyanya dengan nafas memburu.

"Iya Ardi", kataku dengan posisi hanya diam saja di sopa dan posisi kami bersebelahan


Lalu tangan dia dengan cepat membuka setiap kancing kemejaku, saking cepatnya dia malah jd kesusahan untuk membukanya.

"Santai aja atuh", kataku memegang wajahnya dan aku menempelkan bibirku ke bibirnya.

Bibirnya hanya diam saja, tangannya pun ikut diam.

Lalu aku dengan sendirinya membuka kemejaku dan membuangnya ke lantai dan sekarang hanya memakai tanktop saja dan juga bra.

Lidah kami saling beradu, namun Ardi diam saja mengikuti apa yg ku lakukan. Dan tanganku sekali lagi melepaskan kaikan tanktopku kebawah dan sekarang hanya meninggalkan bra saja.

Aku melepaskan bibirku lalu berkata

"Sekarang giliran kamu", kataku kepadanya

Lalu Ardi dengan pandangan lurus menghadap bra hitamku mencoba mengangkat cup bra ku kebawah dan kaitan di pundakku ikut turun.

Dia hanya melongo memandangi dadaku.

"ih di diemin aja nih", kataku

"Hehehe maaf teh", kata dia lalu satu tangannya meraih dada bagian kiriku, dan dia mulai meremasnya.

"Ahh di.. pelan-pelan aja di", kataku sedikti kesakitan karena remasannya cukup kuat.

"Teh aku emut ya boleh?", Tanyanya.

"Ahh iya di cepat", kataku dengan posisi kepala menyandar di sopa.

Lalu ku rasakan basah di bagian putingku dan ku rasakan juga sapuan disana yg berasal dari lidahnya.

"Ahh, Ardi.. iya kencengin di", kataku.

Nafsuku sangat tinggi kala itu, sampai tangan kananku mencoba meraih celana Ardi dan melepaskan ikat pingangnya dengan mudah, aku raba dan aku cari benda yg ku suka.

"Ahhh.. dii jangan di gigit keras ih aduh", aku protes di sela kegiatan kami.

Dan akupun menemukan benda keras hangat dan berambut dibawah sana. Tidak begitu besar seperti milik pak teguh namun standar lah.

Ardi sedikit belingsatan karena tanganku mengocok penisnya.

Di posisi masih mengulum putingku, tangan kanan Ardi mencoba melepaskan celanaku.

"Ahh, di jangan.. aku lagi dapet", kataku karena kala itu memang aku baru saja menstruasi di hari kedua.

Tangan Ardi lalu melepaskan celanaku dan kembali meremas dadaku.

"Ahhh ardi udah dulu pintuuu ihh kebuka", kataku menyadarkan kegiatan dia.

Lalu dia melepaskan kulumannya.

"Udah kamu diem aja", kataku lalu berdiri dengan keadaan tanktop dan bra ku di perut bawahku.

Aku berjalan santai saja menuju pintu yg posisinya menghadap langsung jalanan.

Aku sebentar melihat keluar dan tidak ada siapa-siapa disana. Lalu aku menutup pintu.

Aku membalikan badan dan berjalan kembali ke Ardi yg posisinya duduk dengan posisi penis tegak keatas.

"Teh", katanya.

"Sutt kamu diem aja ih", kataku lalu mendorong meja yg ada di depan sopa yg juga di depan Ardi.

Aku lalu berjongkok di hadapan Ardi dan aku membuka kakinya.

Tanpa aba-aba aku langsung melahap penis dia.

Aku masukan penuh kedalam mulutku.

Ardi melengguh panjang saat itu.

Dan aku mulai mengulum nya perlahan keluar masuk dari mulutku yg tentunya tanpa kena gigiku.

Badan Ardi sedikit mengangkat setiap aku memasukkan penisnya kedalam mulutku.

Dalam posisi itu, aku mendengar lenguhan Ardi yg ditahan oleh bibirnya sendiri dengan cara digigit.

Tak sampai dua menit, badan Ardi kembali terangkat dan lengguhan dia semakin cepat di ikuti rasa penisnya yg menyemprotkan cairan di dalam mulutku.

Aku kaget kala itu, dan setelah semprotan pertama aku lepas penisnya yg menyebabkan semprotan selanjutnya mengarah ke wajahku, tepatnya ke hidung dan pipiku.

Lalu aku kembali mengulum penisnya dengan posisi masih menyemprot sedikit dan sampai habis, bahkan cairan itu ikut menjadi pelumas kulumanku selain liurku kala itu.

Ardi sedikit teriak saat itu, teriak dengan lenguhan dia.

"ih banyak banget", kataku lalu menelan cairan yg ada di dalam mulutku lalu lidahku juga mengambil cairan yg ada di bibirku untuk masuk kedalam mulutku.

"Heheh maaf teh, baru pertama kali aku kaya gini", tuturnya.

Lalu aku mengambil kemejaku yg tadi untuk mengelap wajahku yg ada spermanya.

Aku beranjak untuk minum saat itu daj kembali lagi, ardi masih diam saja dan belum membetulkan penisnya.

Aku lihat penisnya sedikit masih mengeluarkan cairan sperma sisanya darisana.

"ih gak di bersiin itu?", Kataku dengan posisi membenarkan tanktop dan bra ku.

"Aku ikut ke toilet ya teh", katanya.

"Eh jangan, biar aku bersiin", kataku lalu menuju sampingnya dan aku memegang penis yg sudah lembek itu dari samping.

"Aduh teh... Udah gak bisa tegak lagi udah kalah", kata dia.

Lalu aku sedikit menunduk dan mengarahkan bibirku kesana lagi, dan tanganku membimbing tangan kiri Ardi untuk meremas dadaku lagi.

Lalu aku mengulum penis yg sudah lembek itu, lucu, seperti mengukum permen yupi pikirku dan aku sedot dengan kuat.


"Ahhh tehh udah linu teh aduh", kata Ardi protes.

Lalu aku sudahi dan kembali duduk di sampingnya.

"Tuh, udah bersih, benerin cepet ih", kataku.

"Hehehe iya iya teh", kata dia lalu membenarkan celananya.

"Kamu baru pertama kali di?", Tanyaku.

"Iya teh, hehehe ciuman aja baru pertama ini", kata dia.

"Waduh, aku dapet perjaka dong", kataku meledek dia.

"Teteh udah pernah belum?", Tanyanya.

"Pernah apa?", Kataku.

"Pernah ngewe", kata dia sambil tersenyum.

"Cari tau sendiri aja sama kamu di", kataku lalu beranjak lagi untuk minum.

"Di cepet kamu pulang ya, orang tua ku lg di jalan pulang katanya, takut ketauan", kataku.

"Oke oke teh, kalo gitu aku pulang ya", kata dia dengan buru-buru pulang.

Sekitar 5 menit kemudian, orang tuaku pulang. Aku yg ada di kamar hanya mendengarkan suaranya aja dan terlelap tidur.

Esok harinya aku kembali dengan rutinitas ku seperti biasa, aku berangkat di antar oleh tetanggaku yg berprofesi ojeg.

Sampai tempat kerja, aku langsung bekerja seperti biasa dan hari ini adalah hari pertama Ardi training menjadi sales.

Dan karena dia menjadi sales, dia sekarang ada di lantai dua yg menjadi tempat sales berkumpul sebelum berangkat.

Aku siapkan faktur penagihan untuk dibawa mereka. Dan disana aku lihat Ardi yg selalu semangat berbeda seperti biasanya menurutku.

"Oke siap di jadi sales?", Kata pak Bayu.

"Siap pak", katanya

Dan selama seminggu Ardi akan di dampingin oleh ko henry.

Dan selama training aku lihat Ardi langsung bisa beradaptasi dengan posisi barunya.

---------------------------------

Dan hari ini adalah hari sabtu, hari dimana Ardi katanya mau datang menjemput sore di gudang untuk mengantar ku pulang. Semenjak dia menjadi sales, dia sudah tidak mengantarku pulang karena kerjaan dia sendiri terkadang baru beres larut sore dan itupun posisi dia dari toko.
Ada yg dari daerah barat, timur dan utama.

Aku sih maklum aja, toh dia juga bukan siapa-siapa aku.

Sampai siang ini aku sedang di tugaskan oleh pak Bayu untuk membuat laporan siapa saja pegawai yg akan ikut gaterhing keluarga ke pantai Pangandaran minggu depan.

Lalu akupun berkeliling ke bawah untuk mendata siapa saja yg akan ikut dan untuk pegawai yg sudah bekerja lebih dari satu tahun dikasih satu slot lagi untuk membawa keluarga nya ke Pangandaran.

Di tengah mengerjakan itu, hp ku menyala dan disana ada pesan dari nomor WhatsApp yg tak ku kenal.

"Neng nanda", hanya itu pesan kepadaku.

"Iya kenapa? Sama siapa maaf?", Aku membalas pesan itu.

Beberapa saat tidak ada balasan, aku pun lanjut bertanya dan sekarang sedang berada di bagian luar karena hampir selesai.

Lalu ada WhatsApp lagi masuk, disana tertulis foto, aku belum tahu foto apa yg dikirim kepadaku dari orang yg tak ku kenal itu. Sampai aku kembali lagi ke meja kerjaku, betapa kagetnya aku saat membuka pesan tadi.
Disana ada beberapa fotoku, sedang tidur dan telanjang bulat, serta ada foto disaat aku tidur dan bagian vaginaku sedang di jilati oleh pak teguh saat di Sukabumi waktu itu.

Untuk sesaat aku syok, terdiam bingung entah harus berbuat apa.
Lalu aku mencoba membalas pesannya.

"Mau bapak apa? Maksud nya gimana?", Ketikku dengan gemetar.

Tak lama pesan datang lagi.

"Hahaha gak usah galak gitu neng, saya tahu neng orangnya binal koq", tulis disana.
Lalu ada beberapa pesan lagi menyusul.

"Neng tahu kan saya di pecat, saya cuma minta salah perpisahan dari neng Nanda aja"

"Saya tunggu hari ini setelah pulang kerja ke sini neng", tulisnya lagi dengan disertai pin dari google maps.

"Bapak mau apa?", Balasku lagi

"Haha tenang neng, datang aja kesana nanti sore ya langsung dari gudang. Bilang ke orang tua neng nginep di teman atau dimana aja", balasnya lagi darisana.

"Pak tolong hapus foto yg tadi tolong", kataku lagi

"Makanya nanti kesini dulu, turutin saya. Kalau gak kesini, foto ini akan kesebar sama anak2 gudang semuanya", tegasnya darisana.

Aku takut banget, dan tidak membalas sama sekali.

Aku hanya mengirim pesan ke Ardi.

Aku : Ardi, nanti sore kamu pulang aja ya. Aku ada perlu mendadak maaf, lain kali aja kita jalan nya

Beberapa saat aku kembali mengerjakan pekerjaan ku dengan tidak konsentrasi

Ardi : yah ada apa teh? Mau kemana? Mau aku antar?

Aku : gaperlu di, makasih ya. Aku ada perlu dadakan sama temen maaf

Ardi membalas iya saja, sepertinya dia ngambek sangkaku.

Lalu akupun mengirim pesan kepada orang tuaku, aku bilang aku akan menginap di rumah indah teman kuliahku yg rumahnya ada di daerah Cibaduyut. Mereka membalas iya saja karena mereka tahu aku dan indah cukup dekat dan ini bukan pertama kali aku menginap dirumahnya.

Waktu sangat terasa cepat, sampai sekitar jam 3 semua sudah beres dan beberapa orang sudah pulang. Aku berjalan ke depan menuju ojeg online yg tadi ku pesan.

"Teh ananda?", Kata kang ojol di depan untuk memastikan.

"Iya a"

"Ini helm nya teh, ke pasar cijerah ya teh", katanya lagi.

Aku mengangguk memastikan, dan kami pun berangkat.

Sepanjang perjalanan tidak ada percakapan berarti sampai motor sampai di sekitaran pasar cijerah, aku pun turun.

"Bapak dimana? Saya di pasar", aku mengirim pesan kepada nomor yg tadi.

Lalu dari gang depan sekitar 200m, aku melihat pak teguh muncul dari sana.

"Neng nanda apa kabar?", Sapanya.

"Baik pak", kataku menunduk.

"Yuk ikut saya", ajaknya.

Dari jalan masuk ke gang itu aku hanya diam saja. Bingung harus melakukan apa.

Lalu kami berdua sampai di sebuah kawasan kontrakan berderet sekitar 10 kontrakan kulihat dan disana lumayan rame. Ada banyak orang dan beberapa menyapa pak teguh, ada juga yg meledek pak teguh karena membawa aku. Katanya punya pelet hebat.

Dan kami pun masuk ke sebuah kontrakan yg posisinya ada di ujung, pintu tidak tertutup dan pak teguh masih diluar sedangkan aku ada di dalam.

Disana hanya ada kasur dibawah tanpa ranjang, ada juga tv kecil dan lemari baju.

"Duduk dulu neng, santai aja gak usah tegang, saya mah bukan orang jahat", kata dia lalu mengambil sebuah gelas dan memberikan minum kepadaku.

Aku pun duduk di kasur itu, karena aku bingung harus duduk dimana lagi selain disana.

"Hapus pak foto yg tadi please", kataku kepada pak teguh.

Pak teguh lalu duduk di sebelahku.

Sebenarnya aku takut, tapi aku harus bersikap seperti biasa. Toh, aku bisa teriak karena disini rame.

"Ini hp saya neng, hapus aja sendiri semuanya", kata dia menyodorkan hp nya kepadaku.

Lalu aku mengecek isi hp nya dan membuka galerinya, disana kutemukan ada bbrpa fotoku saat sedang tidur dengan kondisi telanjang.

Nafsuku sedikit naik saat beberapa foto memperlihatkan penis pak teguh yg besar dan ada foto aku sedang tidur pak teguh mengulum dadaku.

"Bagus ya neng badan neng nanda", katanya dengan mata kami fokus ke layar hp.

"Makasih, pak", kataku.

Lalu saat aku sudah menghapus semua foto itu, pak teguh secara perlahan mendekatkan wajahnya ke wajahku dan bibir kami bertemu.

Cukup lama bibir kami bertemu sampai satu titik pak teguh mendorong badanku ke kasur dan kami bercumbu. Lidah kami bertemu dan saling beradu.

Pak teguh menindih tubuhku, cumbuannya terasa perlahan sampai tak terasa kemejaku sudah terlepas kancingnya dan aku meloloskan semuanya tanpa perlawanan.

Sampai aku sudah telanjang bulat dengan tangan dia keluar masuk di vaginaku, dan aku seperti menyandar ke badannya.

Mulut nya bulak balik mengecup dan mengemut kedua putingku.

Aku sendiri hanya bisa merespon dengan gerakan seperti tersetrum dan desahan yg semakin intens.

Sampai satu titik dia melepaskan badannya dari badanku dan berdiri lalu dengan sekejap melepaskan semua pakaian yg ia pakai.

Aku tertegun, dengan kondisi paha terbuka siap dengan aksi dia selanjutnya.

Dia kembali mendekatku dan kembali kami saling beradu lidah.

Ku rasakan penisnya sedikit demi sedikit menggesek vaginaku yg sedari tadi sudah basah.


Ahhh.. pak.. masukin cepat ahh

Pintaku kepadanya lalu dia malah mendekapku kembali.

Satu detik kemudian badanku dia balikan dan sekarang aku ada diatas tubuhnya.

"Kalau mau kontol saya, masukin sendiri aja neng", katanya dengan tangan sekarang ada di kepalanya seperti di jadikan bantalan dia.

Aku yg sekarang ada di atas dia, menjilati tubuh bapak supir yg kekar itu.

Ku jilati dari dada sampai perut, dan akhirnya bibirku hinggap di penis yg besar dengan bulu lebat itu.

Aroma penis yg khas membuatku semakin gemas dan perlahan ku jilat.

Dari atas, sampai bawah tak terlewat oleh lidahku.
Kedua buah zakar nya tak luput ku jilat sampai pak teguh kegelian sendiri.

Dalam jilatanku sesekali aku mendengar dengusan pak teguh dan racauan yg memujiku.

Dan penis itupun akhirnya masuk kedalam mulutku. Pak teguh memegang dan mengelus rambutku yg ku ikat kala itu.

Lalu dia menekan kepalaku untuk semakin melahap penisnya kedalam
Aku sedikit eungap dan mual saat itu namun dia tak menghiraukan nya.

"Ahh.. anjing gila enak banget neng nanda", racaunya.

Lalu dilepaskannya pegangan dia, aku berhasil lolos dengan mata sedikit berkaca-kaca karena tekanan tadi.

Lalu aku mengocok sebentar penisnya dan aku memposisikan badanku di atas penisnya. Tepat diatas vaginaku.

Posisiku seperti berjongkok.

"Eh neng bentar, sambil videoin ya. Pake hp neng aja", kata dia meraih hp ku dan menyerahkan kepadaku.

Dalam posisi berjongkok aku membuka hp ku untuk ku arahkan ke kamera video dan ku berikan lagi kepada pak teguh

"Neng cantik banget sumpah", katanya sambil memegang hp ku yg diarahkan kepada ku.

Aku menggigit bibirku saat badanku ku turunkan dan membuat penisnya menempel di vaginaku.

Perlahan demi perlahan penis itu membuka setiap relung bagian disana, aku sedikit meringis.

Kurasakan nikmat, dan perlahan pula penisnya berselimut vaginaku.

Ahhhhhhh..

Aku melenguh panjang saat penisnya berada tepat dibagian paling dalam vaginaku.

"Beuh memek nya masih rapet aja neng", kata dia

Lalu perlahan aku memompa penis itu dan desahan kami semakin saling bersautan.

Lalu dia menaruh hp ku di samping diletakan dan tetap mengarah kepadaku.

Lalu tangan kami berpegangan dan aku semakin cepat memompa penisnya.

Dalam posisi itu aku seolah ingin memberikan yg terbaik untuknya. Aku tersenyum manja kepada pak teguh di sela pompaan ku.

Aku sudah tidak bisa mengendalikan diri saat itu. Aku hanya ingin sampai dititik semuanya terlepaskan.

Aahh pakk ahh

Desahanku tak terkendali, aku menyodorkan dadaku kepadanya dan pak teguh mengerti dan langsung di emut dan di remaslah dadaku.

Lalu satu getaran ku rasa saat aku kembali memompa dengan cepat saat semuanya terasa lepas. Tulang di seluruh tubuhku serasa rontok dan aku ambruk di tubuhnya.

Bibir kami bertemu.

"Makin jago aja neng", katanya

"Kontol bapak juga hebat pak", kataku lalu kembali berciuman.

"Sekarang giliran saya ya", katanya lalu aku mengikuti gerakannya.

Sekarang aku menungging, badanku tertopang bantal dan belum sempat ku bernafas aku merasakan vaginaku kembali terisi penuh.

"Aduh neng gila memeknya ngegrip banget ini", katanya sambil memompa tubuhku.

Ku tekan kepalaku ke bantal agar racauanku tidak terlalu keras.

"Ahh neng gak kuat ini mah bisa bucat dijero neng enak pisan" katanya.

"Ahhh aduh pak jangan aduh aku baru dapet ahh ahh please", kataku di sela genjotannya.

Lalu dia semakin mempercepat genjotannya sampai aku sudah tidak kuat lagi hanya desahan yg ku balas.

Sampai aku merasakan dia melepaskan penisnya dan langsung terasa hangat cairan kental di punggungku di ikuti desahan pak teguh.

Aku ambruk kembali dikasur lepek itu. Aku hanya pasrah.

Dan pak teguh juga sekarang merebahkan badannya di sampingku.

"Bapak lap ih", kataku memandangnya.

"Hehe ngke neng cape", jawabnya.

Aku hanya pasrah saja dalam posisi itu.
"Neng, pasti tetangga sebelah kabitaeun da sora neng tarik", katanya lagi.

"Ih apaan bapak", jawabku sekenanya.

Lalu pak teguh mengelap spermanya yg ada di punggungku.
Mantapppp suhuuu
 
Mantab ...... •⌣»̶·̵̭̌✽̤̈🐡 Terima Kasih 🐡✽̤̈·̵̭̌«̶⌣• updates nya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd