Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Terseret ketengah lingkaran

Status
Please reply by conversation.
Bagian 7 a


Di dalam sebuah cafe duduk seorang pria muda yg merupakan pimpinan salah satu kelompok yg menamakan diri mereka organisasi SLABER, satu kelompok yg menguasai wilayah barat dan selatan kota, pria itu di kenal dengan panggilan Tiger, di ambil dari singkatan namanya TIAN GERI SUHENDAR.
Di sebelah kirinya ada Erik, seorang teman baiknya sejak kecil, sedangkan di sebelah kanannya Sadewo, yg akrap di panggil dewo, ia seorang pria paruh baya yg merupakan guru bela diri, mentor sekaligus mertua tiger.
Suasana cafe itu saat ini sedang penuh dengan pengunjung, baik yg berpasangan maupun berkelompok, di depan pintu masuk ada empat orang berjas hitam berjaga dan tepat di seberang jalan begitu banyak orang yg nongkrong sambil menikmati jajanan pinggir jalan.

Tak lama kemudian mobil rubicon hitam berhenti tepat di depan cafa dan di ikuti tujuh mobil hitam lain berbaris di belakangnya. Dari mobil yg di belakang keluar 5 sampai 6 orang, mereka berkumpul di depan cafe, sementara dari mobil rubicon turun seorang pria paruh baya dan juga 2 orang yg masih muda. Pria paruh baya itu bernama ARFANDI , ia merupakan pimpinan organisasai DONZ , yg menguasai wilaya timur dan utara, sedangkqn 2 pria muda di belakangnya adalah putra sulungnya PRAYOGA ARFANDI/ yoga, serta salah satu orang kepercayaanya bernama SUGITO/ Gito,

" saya tidak menyangka ternyata om andi sendiri yg datang menemui saya " ucap tiger saat mereka telah duduk bersama, 6 orang dalam satu meja

" apa kabarnya si hendar " tanya pria yg di panggil om andi

" ayah sehat....beliau sekarang sedang berlibur menikmati masa pensiunnya " jawab tiger
" mungkin memang sudah waktunya yg tua tua pensiun dan memberi kesempatan yg muda tuk mimpin " sambung tiger menyindir pria yg dulunya menjadi rival ayahnya, yoga juga melirik kearah yoga yg nantinya bakal jadi rivalnya

" hahaha.....yoga belum siap, dia masih perlu banyak belajar dan masih ada yg harus ia buktikan dulu....lagi pula tidak baik jika dua anak muda menjadi pimpinan....karna jika terjadi slisih paham kalian anqk muda pasti akan menyelesaikan masalah dengan kekerasan " ucap Andi

Yoga sebenarnya merasa kesal dengan ucapan ayahnya yg merendahkannya di depan calon rivalnya kelak, dan ia juga mengerti pembuktian yg di maksud ayahnya adalah memberikan seorang cucu, dalam hati yoga menggerutu.....andai saja ayahnya dulu merestuinya dengan pacarnya, mungkin saat ini ia sudah memiliki seorang anak, karna saat ia tinggalkan. Sang pacar sedang hamil

" bukankah om andi juga sering menyelesaikan masalah dengan kekerasan " singgung tiger
" dan dari yg saya lihat om juga membawa banyak anak buah kesini " sambung tiger

" ya......memang terkadang hanya dengan kekerasanlah masalah teratasi " ucap andi santai
" kamu juga kelihatannya sudah siap....cafe ini penuh dengan anak buahmu yg menjadi pengunjung serta yg berkumpul di seberang jalan sana.......tapi kamu tidak usah khawatir saya kesini dengan damai....tadinya saya ingin datang bertiga saja tapi mereka memaksa ingin ikut sekedar berjaga jaga ucap mereka......mungkin seperi itulah mereka menunjukkan kesetiaan padaku " sambung sang pimpinan donz menjelaskan

" hati hati memaknai arti kesetiaan,.....orang yg sudah di anggap saudarapun bisa berhianat......" ucap erik dengan nada menyindir

" maksud kamu apa......" bentak gito yg merasa tersindir, ia berdiri dari duduknya dan menunjuk ke arah erik, hal yg sama di lakukan erik seakan menantang balik gito

Tiger, erik, dan gito, 3 sahabat yg tumbuh besar bersama, ketiganya sudah seperti saudara, masa remaja mereka tak lepas dari perkelahian dan kenakalan lainnya....karna adanya peerselisihan antara erik dan gito, maka gito memilih pergi dan bergabung dengan kelompok donz.

Situasi yg sedikit menegang akhirnya bisa di redam setelah kedua pimpinan masing masing menenangkan anggotanya.

" saya langsung aja......saya kesini meminta penjelasan dan tanggung jawab kamu atas penyerangan bayu dan yoga beberapa hari lalu " ucap andi langsung ke pokok permasalahan

" orang orang saya sudah cerita....dan menurut saya tindakan anak buah saya sudah tepat....karna mereka masuk wilayahku tanpa izin " balas tiger tegas

" kamu kan tau bayu sama sekali tidak termasuk dalam organisasi.....semua usahanya ia bangun tanpa campur tangan saya " protes sang pimpinan donz dengan nada sedikit meninggi

" orang orang saya banyak yg tidak mengenal mas bayu.....saat itu yg mereka lihat yoga.....dan mereka jug sudah meminta baik baik agar sodara yoga pergi."

" yoga hanya menemani sekaligus menjaga adiknya "

" itu wilayah saya....keamanannya tanggung jawab saya....jadi siapapun yg ingin buka usaha di wilayah saya harus izin....termasuk mas bayu..." ucap tiger tegas

Perdebatan antara kedua pemimpin terus berlanjut dan sedikit menegang, sementara itu sedari tadi gito dan erik tak lepas saling menatap tajam seakan ingin saling menerkam.
Yoga yg duduk di samping kiri ayahnya terus waspada, matanya melirik kearah sekitar cafe, yoga mulai memperhitungkan situasi jika nantinya terjadi hal yg diluar kendali, dari yg ia lihat mereka kalah jumlah...belum lagi anak buah tiger yg ada di seberang jalan sana dan satu lagi dewo....pria pruh baya di depannya bukanlah orang sembarangan, semasa mudanya dikenal sadis dan tanpa ampun pada lawan, walau saat ini masih terlihat sangat tenang.

" oke....saya yg salah....saya minta maaf.." ucap yoga tiba tiba berusaha menetralkan situasi, yoga sadar kelompoknya akan kalah jika menggunakan cara kekerasan.
Andi menatap tajam kearah yoga seakan tidak setuju dengan sikap pengecut yg di ambil putranya tunjukkan, yoga hanya menggelengkan kepalanya pelan dan dengan matanya ia juga memberi isyarat ke ayahnya mengingatkan keadaan mereka yg kalah jumlah.

" memang sudah semestinya kamu minta maaf karna justru anak buah saya yg masuk ke rumah sakit " ucap tiger


" saya akan ganti semua biaya rumah sakitnya....tapi saya minta agar kamu mengijinkan bayu tetap mengerjakan proyeknya karna itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan kelompok kami " ucap yoga dengan tegas

" baik.....tapi dengan syarat tidak boleh ada satu pun anggota donz yg berada di wilayah itu....termasuk kamu " balas tiger dengan tegas juga
" dan satu lagi.....harus mas bayu sendiri yg datang kesaya untuk minta ijin..." sambung tiger

Untuk syarat yg kedua yoga ingin protes tapi segera diceegah ayahnya, akhirnya kesepakatan diantara kedua kelompok tercapai, pertemuan mereka pun selesai

Di luar
"apa tidak terlalu berbahaya jika bayu pergi sendiri menemui orang itu " ucap yoga khawatir

" tenang saja....dia tidak akan berani macam macam " ucap andi dan langsung masuk kemobil

Sementara di dalam
" Kamu yakin akan membiarkan salah satu anggota keluarga arfandi bekerja di wilayah kita " ucap dewo ke tiger

" kita lihat saja dulu perkembangannya...kalau mereka terlibat kita hentikan " ucap tiger

" ingat.....arfandi itu sangat licik...sampai sekarang ayahmu masih curiga....kehancuran gunawan dan hilangnya kakek jaya ada kaitannya dengan dia..." pesan dewo ke anak mantunya.

X
X
X



RAHAYU KINASIH ( ayu)



FADILLA MELYANI. (dilla )

Pov Aya

Lusy rahmawati.......apa dia betul atik......wanita yg menjadi cinta pertamaku....masih ku ingat saat itu dengan bangganya aku berteriak, mengumuukan ke semua warga yg sedang berada di sungai bahwa atik adalah pacarku dan akan menjadi istriku kelak. Aku berpisah dengannya saat usiaku 12thn, kala itu aku di bawa ke pasantren oleh kakek untuk melanjutkan pendidikan karna di desa hanya ada sekolah dasar saja,
2thn di pasantren aku kembali setelah kabar hilangnya kakek....ayah pun sudah berada di desa, dan sebelum balik lagi ke pasantren aku sempatkan pergi ke desa duri rambat untuk menemui atik namun kenyataan pahit lagi lagi ku terima, atik sekeluarga telah pindah dari desa itu dan tak ada yg tau mereka pindah kemana.

Ku parkir mobilku lalu berjalan masuk kedalam rumah sakit, aku ingin bertemu dengannya....tapi sebelumnya aku menjenguk rara dulu

" AYah..." teriak rara ketika melihatku....ia sedang berada di pangkuan ibunya dan seorang suster sedang merawat bekas impusannya

" senangnya.....putri ayah udah sehat..." ucapku

" iya....dedenya udah sehat....besuk udah bisa pulang..." sambung suster, lalu pergi keluar

Rara mengangkat tangannya minta ku gendong, segera ia kuambil, kedua pipinya tak luput dari ciumanku, rara terlihat ceria hari ini.

" nanti kalau udah keluar ayah akan kasih hadiah..." ucapku saat menggendongnya
" rara mau apa...? Apa mau boneka...? " tanyaku dan rara hanya menggeleng
" mau baju baru...? " tanyaku lagi namun ia tetap menggelengkan kepalanya
" atau gimana kalau nanti ayah ajak jalan jalan.." lagi lahi ia hanya menggeleng
" terus rara mau apa ..... Sayang...."

" yaya mau bobo ama ayah...." satu permintaan kecil tapi mengetuk di hatiku

" kalau rara sama ayah...bunda sendiri dong..."

" ama bunda uga...yaya bobo ama ayah dan bunda " pintqnya lalu memelukku erat.
Sesaat kulirik mba ayu yg hanya terlihat menunduk, dan untuk menyenangkan hati rara akupun mengiyaka permintaannya. Cukup lama aku bermain dam bercanda dengannya, aku menjadi pendengar ketika ia bercerita, mulut kecilnya tak hentinya mengoceh hingga ia lelah dan tertidur.

" besok rara keluar....apa biayanya sudah ada...?.." tanya mba ayu pelan

" mba tidak usah khawatir....uangnya akan saya usahakan " ucapku

" bagaimana dengan kontrakan.....kemarenkan uangnya kepake buat obat rara..." ucap mba ayu lagi

" kalau itu biar nanti saya bicarakan sama bu dona.....mudah mudahan beliau mau kasih waktu "

" maaf.....jika aku dan rara selalu menjadi beban buat mas...." ucapnya sedih, terlihat tetesan air mata di pipinya
" saya nanti berencana buat cari kerja lagi biar bisa bantu..." sambungnya

" kalau mba kerja....terus siapa yg jagain rara. " ucapku

" nanti bisa saya ajak...atau di titipkan " ucapnya

" untuk saat ini tidak perlu....saya masih sanggup.....ingat pesan ayah...rara harus mendapat perhatian kita langsung ..." ucapku melarangnya.


Setelahnya aku keluar ingin menemui Dr lusy rahmawati, aku berjalan di lorong rumah sakit hingga aku mendengar ada suara yg memanggilku. Dari arah sebelah kiriku terlihat seorang wanita menggunakan seragam dokter berjalan mendekatiku

" mbak dilla..."sapaku ke wanitanyg dulu banyak membantu keluargaku

" kamu itu kemana aja....***k ngasih kabar...***k pernah mampir kerumah.....udah lupa ya sama aku.....mana pake ganti nomor lagi.....kalau aku gak ketemu ayu tadi pagi...aku mana tau kalau rara di rawat di sini...." ucapnya agak marah dan kecewa padaku

" maaf mba....aku cuma gak mau merepotkan keluarga mba lagi.....kalau nomor....hpku hilang mba bukannya sengaja ganti nomor..." ucapku coba menjelaskan

" aku dam mas padli sudah menganggap kamu itu keluarga....jadi tidak ada kata merepotkan....." ucapnya menegaskan
" sini nomer kamu..." pintanya

Setelah memberikan nomor hpku aku pun bertanya letak ruangan dr lusy ke mba dilla

" mba....kalau ruangan Dr lusy rahmawati di mana.." tanyaku

" oh...dr usy....dia di ruang melati....letaknya di lantai dua bangunan yg sebelah sana..." ucapnya menunjuk bangunan bertingkat yg ada di sebelah kanan
" ada perlu apa dengan dr usy..." tanyanya heran....karna memang bukan dr usy yg menangani rara

" tadi dia kesini naik mobil aku...jadi aku pengen ngecek aja siapa tau dia mau jadi langganan aku...hehehe...." ucapku

Setelah berbasa basi sebentar aku pun pamit lalu menuju ketempat yg di tunjuk mbak dilla tadi, setelah sempat bertanya ke perawat akhirnya aku tiba di ruangan dr lusy tapi ia tidak berada di ruangannya.
Lama menunggu dr lusy tak muncul akupun pergi dan langsung balik ke kontrakan.

X
X
X

Pagi hari sehabis olah raga lari keliling kompleks, di dalam kontrakan aku bersantai menikmati secangkir kopi serta beberapa potong jajanan tradisional yg tadi aku singgah beli di warung. Hari ini rara keluar dari rumah sakit, untuk biayanya aku telah meminjam uang ke ali dan nanti sebelum kerumah sakit aku ambil.
Tak lama kemudian terdengar suara wanita memberi salam dari luar...duhh....udah datang aja....padahal rencananya nanti sebelum ke tempat ali aku akan mampir kerumahnya dulu.

Menurut cerita mbak maya, dulunya sewaktu masih di pegang oleh pak ahmad, sewa kontrakan tidak seketat ini, terlambat satu sampai dua bulqnpun tak masalah, semuqnya berubah setelah bu dona yg pegang.
Padahal bu dona dulunya juga hanyalah salah satu penyewa kontrakan, hingga akhirnya ia di nikahi oleh pak ahmad, warga sekitar beranggapan bu dona yg telah 2 kali menjanda menikah dengan pak ahmad yg telah berusia hampir kepala enam tidak lain hanya karna hartanya.

Di usia yg ke35thn bu dona memang masih terlihat segar dan mempesona, apalagi penampilannya yg sering menggunakan pakaian ketat membuat mata para lelaki yg melihat tak berkedip. Banyak rumor yg beredar kalau bu dona sering jalan dengan para pria yg lebih muda. Pak wahyu ( suami mba maya) yg kerja sebagai keamanan di sebuah pusat perbelanjaan juga pernah melihatnya.




Bu DONA

Berduaan dengan bu dona di dalam kontrakan membuatku deg degkan bukan karna tak bisa membayar sewa saat ini, namun karna tampilan bu dona yg menggoda dan membuat kontolku menggeliat

" suka lari pagi juga ya..." ucap bu dona lembut

" udah jadi kebiasaan bu....." balasku

" tadi liat kamu loh.....pinginnya bareng...cuman kamunya terlalu cepat jadi gak kekejar deh " ucapnya

" oh...maaf bu....saya gak liat..." ucapku

" anak kamu gimana kabarnya "

" alhamdulillah bu...hari ini udah bisa pulang.."

" syukurlah......beruntung ya....si ayu dapetin kamu.....udah ganteng....perhatian...bertanggung jawab lagi..." ucap bu dona yg terus menatapku dan tersenyum..

Ia memujiku....aneh....tidak seperti biasanya bu dona bersikap seperti ini padaku...cara bicaranya jadi lembut tidak menyakitkan seperti kemarin kemarin.

Budona lalu bangkit dan berpindah duduk di sampingku, badanya ia rapatkan ke tubuhku, benda bulatnya terasa menyentuh lenganku, tanganya pun hinggap di pahaku lalu mengelusnya perlahan, badanku merinding, wangi parfum bu dona membangkitkan hormon dalam tubuhku, kontolku terasa semakin tegang terjepit selana dalamku

" ma....maaf bu...." ucapku menahan tanganya yg mulai merambat naik
" ka....kalau maksud kedatangan ibu kesini untuk menagih uang kontrakan....sa...saya mohon maaf.....saya belum bisa bayar....saya minta pengertian ibu....sa...saya mita waktu lagi...un...untuk melunasinya..." sambungku

" saya ngerti ko kalau kamu belum bisa bayar.....makanya saya ingin memberi kamu kesempatan....tapi kamu harus mau menuruti kemauanku..." ucap bu dona, terdengar manja manjq gimana gitu....tangannya pun mengelus pipiku lembut.
" saya kasih kamu waktu seminggu dan kamu cukup membayar setengahnya aja....tapi....kamu harus bisa puasin aku....." ucap bu dona, kali ini tangannya langsung memegang kontolku

Tidak aku pungkiri jika bu dona memang wanita cantik dan menggoda, pria manapun tidak akan menolak bila di ajak bercinta olehnya, dan sama sekali tidak kusangka bu dona meminta hal itu padaku, walau aku menginginkannya namun masih ada keraguan di hatiku, mengapa tiba tiba bu dona memintaku memuaskannya..? Gimana kalau ini hanya jebakan...?, gimana jadinya jika nanti warga datang dan menggerebek...? , banya pertanyaa yg melintas di benakku. Di saat aku mencoba menolaknya secara halus, namun kembali bu dona membuatku diam apalagi ia menyinggung soal rara.

" terserah kamu.....jika nolak....artinya sekarang ini juga kamu harus keluar dari kontrakan ini...." ucapnya mengancam
" ingat anak kamu...ia masih butuh tempat untuk istrahat memulihkan kondisinya...apa kamu tega membawanya ikut mondar mandir mencari tempat baru..." sambung bu dona membuatku diam tak berkutik.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd