Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Terseret ketengah lingkaran

Status
Please reply by conversation.
Moga ceper di update ya hu..
Soalnya para pembaca cerita udh pada kelaparan hu
 
Bagian 10


" sayang......ayo bangun....." suara seorang yg selama ini sangat aku rindukan terdengar membangunkanku.

Perlahan kubuka mataku dan samar wajahnya terlihat..." i.....ibu....." tak yakin...kukucek kedua mataku..setelahnya kulihat kembali dan sangat jelas wajah ibu sedang tersenyum, sontak saja aku bangun dan memeluk ibu.....tangisku pun pecah....

" hiks....hiks.....i....ibu kemana aja....sany kangen ibu...." ucapku sambil terisak
" i...ibu...kenapa tinggalin sany....hiks...hiks...kalau sany buat salah.....sany minta maaf....sany akan lakukan apapun asal ibu jangan pergi lagi....hiks....hiks...." sambungku

" hey...sany gak punya salah kok....ibu gak kemana mana...ibu selalu dekat dengqn sany...." ucap ibu mengelus rambutku
" udah sayang....jangan nangis dong.....masa udah gede gini masih cengeng.....malu dong....kan udah punya anak...ibu bangga loh ama sany.....sany udah menjadi ayah yg baik buat.?.....hmm....siapa namanya sayang....?"

" Rara bu....sany hanya mengikuti keinginan terakhir ayah..."

" tapi....sany sayangkan ama Rara...."

" i....iya sany sangat sayang ama Rara..."

" hmm....kalau sama ibunya....sayang juga gak..?...cantik loh...dan lebih muda dari ibu...." ucap ibu menggodaku

" bu...ibulah ibu sany...tak ada yg bisa gantikan ibu...." tegasku

" maksud ibu bukan itu.....sany suka kan ama ibunya Rara...sany cintakan ama dia...."

" i....ibu.....apa....an sih...."

" hahaha.....anak ibu pipinya merah....." ucap ibu meledek

Tak ingin terus di ledek ibu, aku mengalihkan topik pembicaraan, aku menceritakan semua yg kualami semenjak ibu pergi....aku berbaring di pangkuan ibu....kutatap wajahnya...tak ada yg berubah ibu masih tetap terlihat cantik.

" sany kangen gak sama ini...." ucap ibu tiba tiba sambil memegang teteknya

aku terdiam menatap wajah ibu.....bohong jika aku bilang tidak....jujur tetek ibu adalah bagiqn dari tubuh ibu yg paling aku kangenin, hanya saja aku tak ingin nantinya aku tak bisa kontrol lagi dan membuat ibu pergi lagi.

" kok diam.....udah gak suka lagi ya..? Udah ada yg lebih kencang....punyq ibu yg kendor gak di inginkan lagi...hiks..." ucap ibu ngambek, aku tau ia hanya pura pura

" buat sany...ibu yg terbaik....sany hanya takut ibu pergi lagi tinggalin sany...." ucapku

" hmm...sini sayang....ibu kangen netekin kamu...." ucap ibu yg sudah mengangkat bajunya keatas dan mengeluarkan teteknya dari dalam bhnya.....di sodorkanya puting teteknya ke mulutku.

Walau agak ragu, puting ibu masuk jugq ke mulutku, buah dada ibu yg bulat putih dan kenyal kunikmati lagi seperti dulu, kuhisap, kukulum sambil kuremas....semua rasa rinduku selama ini pada ibu kucurahkan dengan terus menghisap kedua tetek ibu bergantian. Mulutku seakan tak ingin lepas dari tetek ibu, aku tak ingin kehilangan lagi....hingga tak lama kemudian

" sayang.....udahan dulu ya..." ucap ibu menghentikanku

" sany masih kangen bu...." balasku lalu kembali menghisap tetek ibu

" nanti lagi ya....ibu pegel..." ucap ibu

Aku segera berhenti karna tak ingin ibu sakit, ibu lalu kembali merapikan pakaiannya dan perlahan ibu berjalan menjauhiku.

" i.....ibu mau kemana..." tanyaku

Ibu tak menjawab ia terus berjalan meninggalkanku

" bu....ibu jangan pergi lagi...." teriakku, yg tak di hiraukan oleh ibu...

" IBU....." aku teriak.......mataku terbuka.... Dan....

Ternyata hanya mimpi.....tapi.....saat aku membuka mata.....mulutku masih dalam posisi netek.....
Jika ini mimpi.....??lantas buah dada siapa yg sedang kuhisap.?? Kulepas pentilnya dari mulutku lalu perlahan aku mendongak ingin melihat wajah si pemilik buah dada.......Haaa.....aku tersentak kaget....

" ma....maaf mba...." ucapku bergerak mundur

X
X
X




FADILLA MELYANI. (mbak dilla )

Pov. Dilla

Setiap orang pasti pernah merasakan kejenuhan dan males untuk ngapa ngapain, seperti yg kurasakan ini, aku ijin untuk tidak masuk dinas, dari pagi aku hanya berbaring di sofa depan tv.
Sudah dua hari suamiku ( mas padli ) pergi keluar negri....., sebenarnya sama aja sih jika dia ada di indo...karna mas padli lebih sering berada di rumah sakit ketimbang di rumah.

Sekitar jam 2 siang hpku berdering, setelah kuangkat ternyata yg menelpon Aya.....ia memberitahukan jika ia akan mampir ketempatku.

" hmm...tumben nih anak mau mampir..." gumamku...kalu kuingat ingat udah lama ia tidak kesini.

Tak berselang lama, terdengarlah suara mobil memasuki pekarangan rumah, aku membuka pintu rumah bersamaan dengan Aya yg keluar dari dalam mobil. Aku sedikit terkejut melihat wajahnya, kedua pelipisnya terlihat luka mengeluarkan darah....di sudut bibirnya pun terlihat darah.

" kamu kenapa...." tanyaku setelah berada di dalam rumah

" biasa mba...bantuin teman...." ucap Aya santai

" bantu temen kok sampai bonyok gini..." ucapku....dan mulai mengobati lukanya,
Aya tampak meringis ketika kapas yg telah kuberi cairan pencuci luka melekat di pelipisnya

" Auhh...perih mbak..." keluhnya

" gini aja bilang perih....tadi waktu berantem perih gak...! " ucapku

" tadi sih gak berasa mbak..."

" lain kali gak usah sok jagoan....ingat kamu itu punya tanggungan di rumah..." ucapku menasehati

Setelah beberapa saat

" nah....udah selesai...kamu istrahat aja dulu...mbak masak dulu...kamu belum makan kan...? " ucapku yg di balasnya dengan anggukan.


Sampai sekarang aku masih nggak ngerti mengapq aku dan mas padli jadi dekat dengan Aya dan keluarganya. Awalnya ketika mas padli membawa pasiennya kerumah, pasien tersebut adalah ayahnya Aya.....alasannya karna Mas padli merasa iba dengan apa yg menimpa keluarga Aya.
Aku yg dulunyq juga berasal dari keluarga tak mampu serta naluriku yg jugq seorang dokter membutku ikhlas menerima mereka tinggal di rumah.
Selama tinggal di rumah...Aya serta ayahnya sama sekali tak membebani aku dan mas padli......walau Aya tak ikut tinggal bersama kami, tapi setiap pagi dan sepulang sekolah ia selalu datang mengurus ayahnya, selain itu Aya juga banyak membantu pekerjaan di rumah.......sesekali seorang wanita yg bernama Ayu datang membantu merwat ayahnya Aya.....sampai saat ini aku tak pernah tau apa hubungan mereka...saudarakah....ibu tiri....atau apq aku tak tau dan aku tak pernah ingin mencari tau....
Semakin lama aku semakin dekat dengan mereka....terutama dengan Aya, aku merasa senang karna aku memiliki teman ngobrol ketika di rumah...aku sudah menganggapnya seperti adikku sendiri.
Kebiasaanku yg selalu memakai pakaian yg agak terbuka ketika berada di rumah sering membuat Aya terlihat salah tingkah ketika berada di dekatku. Terkadang aku malah sengajq menggodanya dengan berpakaian yg lebih seksi, entah dorongan dari mana hingga aku berani melakukannya...dan ketika melihatku Aya terlihat menghindar dan memilih masuk ke kamar ayahnya. Aku tau ia bersikap demikian karna merasa tak enak dan menghormati aku dan suamiku.
Aku pernah sekali mendengar Aya mengerang nikmat sambil menyebut namaku di dalam kamar mandi, aku yakin ia pasti sedang onani sambil membayangkan diriku. Ada rasa bersalah karna sering menggodanya tapi....ada rasa bangga juga ketika mendengar Aya menyebut nyebut namaku.


Selesai masak, aku ketempat Aya untuk megajaknya makan....., kulihat ia tidur, jadi aku tak tega membangunkannya,
Aku mendekatinya dan ikut berbaring di sampingnya....kutatap wajahnya lama, hingga aku memberanikan diri untuk mengelus lembut pipinya....dan tiba tiba....Aya lqngsung memelukku erat....." ibu...." ucapnya dalam tidur...
" huff...sepertinya dia mimpi..." batinku membalas pelukannya.

Tak lama kemudian Ayq menurunkan kepalanya hingga tepat di buah dadaku, dengqn mata yg masih terpejam, mulut Aya megap megap seperti bayi yg sedang mencari puting susu ibunya.
Timbul pikiran jika Aya hanya pura pura tidur dan ingin mengambil kesempatan....tapi....aku bimbang, antara ingin membangunkannya atau membiarkannya.
Semakin lama mulut Aya semakin agresif menghisap dadaku dari luar bajuku. Entah karena iba atau karna memang punya perasaan lain padanya, aku nekat mengangkat bajuku dan mengeluarkan buah dadaku dari dalam bh.....kemudian kusodorkan putingku ke mulut Aya dan dengan rakusnya Aya langsung menghisap buah dadaku...emhh....rasa geli menjalar di seluruh tubuhku.

Cukup lama kubiarkan Aya menghisap buah dadaku sambil aku membelai rambutnya, ada rasa sayang yg lebih yg kurasakan pada Aya.....entahlah....apakah aku jatuh cinta lagi ataukah hanya seperti kakak pada adiknya.

Tak lama kemudian Aya tiba tiba membuka matanya, perlahan ia melihat ke arahku yg kubalas dengan senyuman, ia terlihat kaget melihatku....

" ma....maaf mba...." ucapnya yg bergerak menjauhkqn wajahnya dari buah dadaku
" i.....ibu mana....." ucapnya bangun dan melihat kiri dan kanan seperti orang bingung.

" kamu.....mimpi...." ucapku menenangkannya, aku ikut duduk berhadapan dengannya

" huff...." terdengar ia menghembuskan nafas menenangkan dirinya.

" kamu tadi ngigau manggil manggil ibu....terus kamu meluk mba kuat......selanjutnya kamu bersikap seperti anak kecil yg ingin nyusu ke ibunya...." ucapku menjawab kebingungannya

" ma....maaf mbak...a...aku tidak sopan ke mbak...." ucapnya

" emangnya kamu memang masih sering netek ya....sama ibu..." tanyaku pingin tau, dengan tertunduk malu Aya menganggukkan kepalannya pelan
" serius...." ucapku kaget....dan Aya semakin tertunduk
" hahaha....***k nyangka....udah gede gini masih suka netek....pantes aja tadi rakus amat ngenyotnya.." ucapku meledek.

" ma...maaf....tapi...kenapa mbak tidak membangunkanku saja....kenapa malah membiarkan aku netek ke embak..." tanyanya

" hihihi....penasaran dan lucu aja liat bayi gede netek..." jawabku

" mbak...buat aku jadi malu aja...." ucapnya

" malu tapi mau lagi kan...?? " candaku, aya semakin malu dan tak mau melihatku,

Akupun mengajaknya untuk makan, dan selama di meja makan Aya tak banyak bicara, ia hanya sesekali menjawab ketika kutanya.
Setelah kembali keruang tengah aku berusaha membuatnya lebih santai.

Malamnya kami ngobrol banyqk hal....tak ada lagi rasa canggung seperti tadi. Aya juga menceritakan kejadiann yg menimpanya tadi, tentang duelnya dengan ketua kelompok geng beserta anggotanya...hmm....kagum aku mendengarnya...tapi aku juga merasa khawatir karna yg di hadapinya bukan orang biasa.

Aku meminta Aya untuk tetap tinggal dan nginap saja di sini, sebelumnya aku menyuruhnya memberitaukan mba Ayu keberadaanya di sini.

" kamu tidur dikamar tamu aja...tuh...tempat ayah kamu dulu..." ucapku
" atau mau tidur bareng aku....kali aja mau netek lagi hehehe...." lanjutku menggodanya

" mba...pake diingetin lagi....kan malu.....aku tidur disini aja..." ucqp Aya yg berbaring di depan tv

" hmm....terserah kamu deh..." ucqpku meninggalkannya.

Di dalam kamar aku terasa sulit memejamkan mata.....kejadian tadi siang masih sangat terasa.....aku tak habis pikir kenapa tadi aku bisa nekat membiarkan Aya menikmati buah dadaku....emhhh...tubuhku merinding....sensasi yg tak bisa kulupakan.

X
X
X




Mba MAYA



RAHAYU KINASIH ( mba Ayu/ bunda Rara )


Kembali ke Aya


Jam sembilan pagi aku tiba di kontrakan....tadi sewaktu aku bangun mbak Dilla sudah berangkat kerumah sakit, hanya asisten rumahnyq yg kutemui dan pamitan padanya.

Saat masuk kedalam kontrakan, Rara langsung berlari menyambutku, sementara mbak Ayu tampak menutup mulut dengan tangan....ia terkejut melihatku, begitupun mbak Maya yg kebetulan sedang berada di kontrakanku.

" wajah mas kenapa lagi...." ucap mba Ayu

" oh.....ini cuma ada salah paham aja kok...." ucapku,
Rara menariku mendekati mbak Maya

" akhir akhir ini mas kok sering berantem..." ucap mbak Ayu lagi

" iya nih....mas Aya udah punya anak ama istri kok masih sering berantem....kasihan tuh bundanya Rara ampe khawatir gitu...." sambung mbak Maya mengomeliku

" maaf....aku kepaksa berantem kemaren....tapi udah di beresin dan udah damai kok...." ucapku yg sudah duduk dekat mbak Maya,

Tampak Rara sedang mengajak anak mbak Maya bermain, aku sampai gemes melihatnya....gemes melihat Rara yg bicara tak jelas.....gemes pada anak mba Maya yg tertawa menanggapi obrolan Rara...serta gemes sama mba Mayq yg udah dua kali membuatku kentang....andai di depanku gak ada bundanya Rara, udah aku sosor mulutnya dan kuremas tetek besarnya.

Tak ingin berlama lamq dekat dengan mbak Maya yg membuat pikiran mesumku berkembang, aku pun pamit untuk mandi, udah gerah rasanya....

Di dalam kamar mandi kembali terbayang kejadian kemaren....dimanq saat aku bangun sedang menghisapntetek mbak Dilla.....buah dada bulat...., putih....dengan puting merah tuanya tersaji jelas di depanku....aku masih kepikiran, mengapa mbak Dilla sampai membiarkan aku menghisap teteknya....jujur saja dulu aku memang sering curi curi pandang untuk melihat belahan teteknya ....dan aku sama sekali tak menyangka bisa melihat secara utuh kemarin bahkan aku menghisapnya....

Membayangkannya kontolku menjadi tegang..., kugenggam dan perlahan mulailah kukocok.....kupejamkan mata sambil membayangkan mbak Dilla...
Lagi asiknya ngocok tiba tiba ada tangan lain yg ikut memegang kontolku....kubuka mata dan.....haa....

" eh....em...embak...kenapa kesini....." ucapku kget melihat mbak Maya yg sudah masuk di dalam kamar mandi dan menggenggam kontolku.

" hehehe.....salah sendiri kamar mandinya gak di tutup.....lagi bayangin sapa sih....kok meresapi banget ngocoknya....ampe gak sadar ada yg masuk..." ucap mbak Maya

" bu....bundanya Rara...mana...." ucapku

" lagi ke warung....mau beli obat katanya..." ucap mba Maya

" a....anak mbak...." ucapku lagi

" ada Rara yg jagain..." balasnya
" mba bantuin ya....nggak enak loh ngocok sendiri..." lanjut mba Maya yg udah jongkok di depanku

" eh...mba...jangan..entar bundanya Rara keburu datang....." aku menahannya

" tenang aja....ketahuan kok kalau dia datang....pasti ungucap salam.....anggap aja ini untuk nebus yg kemaren...." ucap mbak Maya

Akhirnya aku pun membiarkan mbak Maya mengambil alih kontolku....di ludahinya kontolku sebgai pelumas agar tangannya mudah mengocok....mbak Maya juga menjulurkan lidahnya menjilati kepala kontolku...sesekali matanya melirik melihatku.....hmm....ekspresi wajahnya itu sangat membangkitkan gairah....terlihat sangat binal seperti di film film porno.....tak hanya kepala kontolku, ia juga menjilati batang hingga ke kantong telurku....
" emhh...uhhh,..." aku meringis kenikmatan

Selanjutnya mba Maya memasukkan kontolku kedalam mulutnya, kepalanya maju mundur memberi rasa nikmat pada kontolku.

" uhh...mbak...enak banget mulut mba...ahh..." racauku

" tadi nolak...sekarang bilang enak..." ledeknya, lalu kembali mengulum kontolku

Ku cengkram rambut mbak Maya lalu kumaju mundurkan pinggulku memompa mulut mba Maya dengan cepat...mbak Maya sampai gelagapan dengan aksiku
uhuk...uhuk...mbak Maya terbatuk batuk....kontolku lepas dari mulutnya

" pelan pelan dong....kontol kamu ampe ketenggorokan mba..." protesnya

" maaf mbak..kebawa nafsu...abis enak banget sih..." ucapku

" udah kamu diam aja....biar mba yg kerja...." ucapnya

Kembali mbak Maya memasukkan kontolku ke mulutnya, perlahan ia beraksi memainkan kontolku...dikulumnya...di jilat...dan di kocok dengan tangannya,

Selang beberapa saat rasa geli dan nikmat di kontolku semakin terasa....

" uhh....mbak....aku mau nyampe.....ahh...enak mba...." racauku

Mba Maya yg mendengarnya semakin mempercepat kocokan tangan dan mulutnya, terkadang terasa kontolku ia sedot kuat....seakan ingin mengeluarkan seluruh isi kontolku, semakin lama gelombang nikmat pun tak bisa lagi kutahan....ku cengkram kepala mba Maya....kutekan kontolku dalam mulutnya....uhh....mbak.....aku keluarrrr.....Ahrghhhh.....crot....crot...crott....spermaku tumpah di dalam mulut mbak Maya.
Kucabut kontolku dan terlihat mba Maya berusaha menelan semua spermaku

"emh.....banyak amat pejumu..." ucapnya sambil melap bibirnya dengan tangan
" udah plonk kan sekarang...." sambungnya berdiri menghadapku

" udah sih...tapi kan....di memek mba belum...." ucapku

"sabar ya....mba lagi M...." ucapnya berbalik keluar dari kamar mandi

Hmm....pantesan gak minta dientot...***k papa deh....kali ini keluar di mulut....tapi lain waktu bakal aku tumpahi banyak di dalam memek mbak..." batinku.

selesai mandi dan berganti pakaian aku keluar....tak kulihat lagi mbak Maya...mungkin ia sudah balik ke kontrakannya..
Hari ini aku tak ingin narik dulu....aku ingin menghabiskan waktu menemani Rara bermain.., sebelumnya mbak Ayu kembali mengobati lukaku, ia mengganti plaster luka di plipisku.
Rara tampak begitu senang ketikaaku menemaninya...huff...mungkin karna memang aku jarang berada di rumah.

Sekitar sejam kemudian mbak Ayu menghampiri Rara yg sedang asik bermain

" sayang...makan dulu ya....hari ini bunda masak makanan kesukaan kamu..." ucap mba Ayu mengelus rambut Rara

" hoye...." teriak Rara senang...ia langsung berdiri dan berjalan menuju dapur meninggalkan aku dan bundanya

" mas...makan dulu..." ucap mba Ayu lembut...ia juga berjalqn menyusul anaknya, sedang aku mengikuti di belakangnya

Diatas meja makan sudah tersaji ayam goreng kesukaan Rara...sayur tumis serata sambal terasi kesukaanku...sebenarnya apapun yg ia masak selalu enak.

Jam 4 sore aku mengajak Rara jalan jalan keluar menuju taman yg tak jauh dari kompleks kontrakan....taman yg biasa ku datangi untuk lari pagi, dan jika sore hari biasanya ramai dengan anak anak bermain.

" sore pak...." sapaku kepedagang yg kemaren ngobrol denganku, pedagang yg dipanggil pak tomo

" sore juga den.."balasnya
" saya lihat seru sekali mainnya......aden ama keluarga tampak kompak..." lanjut pak tomo
" itu mukanya aden kenapa..? " tanya pak tomo

Aku menceritakan soal duelku dengan Tiger kemaren, aku sengajq ingin melihat reaksinya....aku ingin tau apa bapak ini tau tentang kelompok Tiger

" aden serius duel ama Tiger....!" ucap pak Tomo seperti tak percaya

" iya pak...awalnya sih memang duel tapi belakangan mereka keroyokan.....untungnya di hentikan oleh salah satu dari mereka..." jelasku

" apa....tidak ada yg bantuin aden...maksudku orang orang kakek...." ucap pak Tomo

" kalau itu aku gak tau pak...tau mereka yg mana aja..aku nggak pak.....kalaupun memang ada.***k bakalan bisa masuk juga....penjagaanya ketat.." ucapku

" aden tadi bilang ngantar orang...apa saya boleh tau namanya..." tanya pak Tomo

" Bayu...lengkapnya aku kurang ingat...kalu tidak salah Bayu Arfandi..." ucapku

" Ar...Arfandi...." ucapnya terkejut

" iya....bapak kenal..." tanyaku

" entahlah...dari namanya namanya sama..***k tau juga apakah itu orang yg sama..." jawabnya

" maksud bapak...? "

" jika Arfandi yg aden sebut sama dengan yg saya kenal...maka sebaiknya mulai sekarang aden harus berhati hati..."

" kenapa...? ,emangnya dia siapa...? " tanyaku

" sama seperti Tiger.....Arfandi juga seorang ketua kelompok geng yg di takuti......kedua kelompok saling bersebrangan dan sering bentrok.....dan sekarang aden berada di antara mereka...." si bapak menjelaskan

" jadi....mas Bayu itu....."

" anaknya...." potong pak Tomo

Aku memang pernah dengar jika kota ini di kuasai oleh dua kelompok geng....tapi yg sering di bicarakan orang orang hanyalah kelompok Tiger...untuk kelompok yg satunya aku jarang mendengarnya....mas Bayu....jika memang dia anak dari seorang ketua gengster....mengapa dia tak punya kemampuan untuk melindungi dirinya atau stidaknya punya orang untuk menjaganya...dan pertemuan kemaren tidak tampak seperti 2 orang dari 2 kelompok yg bersebrangan, mereka terlihat akrab....malah justru aku yg di anggap musuh...

" kemaren.....aku melihat foto kakek di rumah Tiger.....dan seorang pria paruh baya teriak memanggilku dengan nama kakek...apq bapak tau hubungan kakek dengqn mereka... " tanyaku

"kalau soal itu...saya tidak tau den...." jawabnya

Dari cara bicara dan sikap pak Tomo sepertinya ia tau banyak hal...hanya saja ia belum mau mengungkapkannya, kayaknya aku harus lebih sabar untuk memancingnya agar mau cerita....dan untuk menanyakan langsung ke Tiger atau anggotanya......tak mungkin...mereka pasti masih marah padaku.

Setelah berbincang cukup lama dengan pak Tomo,aku pun kembali bergabung dengan Rara dan bundanya....tampak keceriaan di wajah keduanya....terutama Rara...***dis kecil itu tak ada letihnya berlarian kesana kemari.

Malamnya aku kembali tidur sekamar bersama Rara dan bundanya....masih terasa ada sedikit kecanggungan antara aku dan mbak Ayu,
Kelelahan bermain mengakibatkan Rara lebih dulu terlelap.....di saat aku membalikkan tubuhku menghadap Rara, bersaman pula mba Ayu berbalik menghadap Rara.....pandangan kami bertemu......satu senyuman manis ia berikan...

" selamat tidur mas...." ucapnya pelan dan matanya pun ia pejamkan.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd