Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

The Bastian's Holiday [DISCONTINUE]

Sifat seperti apa yang agan suka dari Bastian untuk kedepannya ?

  • Tetap Polos dan Lugu

    Votes: 99 31,7%
  • Penyayang dan Semakin Romantis

    Votes: 110 35,3%
  • Agresif dan Lebih Liar

    Votes: 47 15,1%
  • Hyper Terhadap Semua Wanita

    Votes: 64 20,5%
  • Misterius

    Votes: 47 15,1%

  • Total voters
    312
  • Poll closed .
Bimabet
wwhhooaa, request ane bneran dijabanin. matur tenkyuw suhuu :hore:

td masi nemu bbrp typo, tp blum ane bc scr detail.
emm, tp bikin narasi ama SS dr pov cewe kyanya bneran susah y suhu. brasa sdikit kaku. tp balik jd nyaman lg setelah masuk POV bastian lg.
sama waktu di pov bibie, manggil dirinya agak kcmpur2.. kadang saya, terus jadi aku/ku.

tp keseluruhan, update kali ini mantapp benerrr.
miss bibiiieee :alamak: :cup: :sayang:

Susah gan bikin PoV cewek. ngegambar itu cewek yang bercerita hmmm. ane ngetiknya asmpe habis rokok setengah bungkus..
Kalau sebutan saya memang udah terlanjur dari awal kaya gitu, dan ketika digabungin dengan "ku" ane pribadi juga ngerasa aneh. yah tapi semoga agan2 ngerti yah maksud si Bibie tersebuh

dan typo, yah masih ada yah, padahal ane ngetiknya udah sangat perlahan. pake HP soalnya ngetiknya :p
 
banyak typo Maruko. Like always :D
 
Seduction.jpg





STARRING


Tania Resti Santoso
As, The Maid / The Hunter

William Olsen
As, The White Guy

Christian Andreanus Diaz
As, The Black Guy

================



Siang ini aku berdandan sangat cantik. Sapuan bedak putih dengan perona warna peach di pipi, serta taburan gincu merah menyala membuat bibirku semaki sensual. Kini aku merasa sangat cantik. Cantik?, ya mereka bilang aku memang cantik dan aku mengakuinya. Usai berdandan aku berjalan menuju jendela kaca, kubuka tirainya hingga cahaya luar masuk menerangi. Aku berdiri membelakangi dan mulai mengarahkan kamera hp ke wajahku.

CEPREET...

Beberapa kali aku abadikan wajah cantikku dari berbagai sudut. Setelah kurasa cukup dan mendampat hasil foto yang aku inginkan, aku segera membuka aplikasi fesbuk di hapeku itu. Setelah terbuka aku langsung mengunggah beberapa foto yang menurutku paling cantik. Tak lupa aku bubuhi beberapa kalimat dibawah foto yang aku unggah tadi.

Life in the Beautiful Place

Saat jempolku menyentuh tombol post, maka semua foto cantiku sudah berada di akun fesbuku, dan ribuan teman febukku sudah bisa melihatnya. Hap, tanpa butuh waktu lama hpku berkedip tanda ada pemberitahuan. Kembali aku masuk pada aplikasi fesbuk dan mendapati puluhan pemberitahuan. Semuanya berasal dari foto yang baru saja aku unggah. Ada yang like, ada yang komen bahkan ada yang menandai. Mayoritas aku tidak tahu siapa mereka tapi aku cukup senang terutama dengan komentar semua temen - temen fesbuku. Ada yang bilang" cantik, Wah Sis orang kaya yah, kenalan dong, Halo sis" dan beragam komentar lain yang semuanya berasal dari akun laki - laki. Ada komentar yang bagus ada juga yang jelek bahkan ada juga yang begitu kasar. Dengan lantangnya ia berkomentar " DC berapa nih Sis"

What?

Kamu pikir aku pecun? Perek? Bisyar atau artis bokep sosmed yang marak beberapa tahun ini. Hahahaha... Aku hanya dapat tertawa menanggapi itu semua. Tak pernah sedikitpun aku serius menanggapi komen - komen aneh dari para lelaki hidung belang. Tapi ada beberapa komentar yang menurutku paling menarik. Yaitu komen dari salah satu akun dengan foto wanita, nampaknya aku kenal dia, seperti teman lamaku. Ya benar dia teman lamaku. Dia berkomentar

"Wah Tania sekarang sudah orang sukses yah? Sekarang tinggal dimana Ni? Apartemen yah? Wah jadi kangen nih sama kamu"

Aku tersenyum melihat komentar dari salah satu teman lamaku. Bukan lantaran komentarnya, tapi karena ketidak tahuannya. Ya siapapun pasti akan beranggapan sama sih, Bayangkan seorang wanita berfoto selfie dengan dandanan menor, baju mewah dengan latar gedung bertingkat. Pasti yang ada dibenak orang pertama kali adalah, wanita itu tinggal di sebuah apartemen mewah dan dia pasti orang kaya. Ya itulah yang pasti terlihat. Tetapi kalian tidak tahu yang sebenarnya.

Ya aku memang berpakaian mewah, bermakeup mahal dan tinggal disebuah apartemen super mewah pula. Namun itu semua bukan milikku, sama sekali bukan punyaku. Semua kemewahan ini adalah milik tuanku, Tuan?. Ya aku seorang pembantu, pelayan, babu, jongos atau apapun istilahnya. Aku disini hanya seseorang yang membantu pekerjaan seseorang. Bukan apa - apa, tak lebih hanya itu saja.


~~~Maid To Seduce~~~


Semua bermula ketika aku dan keluarga merasakan apa itu hidup susah. Suamiku meninggal 5 tahun yang lalu karena kecelakaan, dan disusul Bapakku setahun kemudian. Setelah itu kami benar - benar kehilangan segalanya, kehilangan orang yang menghidupi dan kehilangan orang yang terkasih. Saat kehilangan keduanya kami benar - benar merasakan kesulitan ekonomi. Jangankan untuk membeli pakaian baru untuk makan saja terkadang kami meminjam dari tetangga. Hidup kami semakin susah saat kami harus mencicil hutang keluarga ketika mengobati penyakit stroke bapak. Semua kami jual untuk melunasi hutang itu, bahkan kami harus menjual rumah satu - satunya harta berharga milik kami.

Hasil penjualan rumah ditambah beberapa perhiasan bahkan mas kawinkku memang cukup membayar hutang. Tetapi setelahnya kami benar - benar kehilangan segalanya, kami tidak memiliki apapun saat itu. Bahkan kami bingung hendak tinggal dimana. Akhirnya kami menumpang dirumah sanak saudara, saat itu aku merasakan bagaimana menjadi beban bagi orang lain. Sebagai anak tertua aku harus mengembalikan harkat keluargaku. Membahagiakan Ibu, Adik perempuanku dan tentu saja membahagiakan kedua anakku. Aku harus memulai sesuatu untuk menyelamatkan hidup serta masa depan mereka.

Akhirnya aku memutuskan hijrah ke Jakarta, kota penuh peluang. Peluang untuk berhasil dan juga peluang untuk semakin tersisih. Dan aku langsung merasakannya. Sebulan aku di Jakarta aku merasakan betapa sulitnya mencari kerja, hanya bermodal Ijazah SMA yang kumiliki jelas sangat sulit mendapatkannya. Beruntung aku bertemu dengan teman lamaku, teman satu kampung. Dia menyarankan aku untuk bekerja ditempat ia mencari rejeki, dan aku sangat bersyukur walau hanya sebagai tukang cuci disebuah rumah makan. Sejak saat itu keberuntungan mulai berpihak. Selepas bekerja sebagai tukang cuci aku beralih menjadi pelayan direstoran mewah. Memang tidak seberapa tetapi setidaknya mampu menghidupi keluargaku dikampung.

Namun kebutuhan keluargaku semakin meningkat, Adik perempuanku mulai masuk SMA begitu juga dengan anak pertamaku yang menginjak sekolah dasar. Aku bingung saat itu, mencari uang dari mana lagi untuk menutup itu semua. Terlebih Ibu mulai sakit - sakitan dan sering sekali berobat ke dokter yang tentu saja dengan dana yang tidak sedikit.

Putus asa, aku berniat untuk mengakhiri hidup. Namun aku kembali berfikir hal itu tidak menyelesaikan masalah. Ingin aku menjual diri seperti yang dilakukan teman kost dimana aku tinggal. Tetapi itu pilihan yang paling terkahir, aku tidak mau dengan begitu saja menyerahkan tubuhku pada lelaki hidung belang demi sejumlah uang. Tetapi dari mana aku mendapatkan uang. Aku harus bekerja sekuat tenaga, demi keluargaku dan demi masa depan kedua anakku.

Ditengah keputusasaan aku bertemu dengan Pria itu. Wanita yang selalu menjadi pelanggan di restoran tempatku bekerja. Secara kebetulan aku yang selalu melayaninya ketika ia berkunjung disini. Ia tampak seperti wanita biasa - biasa saja, pakaiannya pun tidak mewah berbeda dengan wanita - wanita jet set yang datang ke restoran ini. Tetapi wanita itu berbeda, tidak seperti orang kebanyakan yang selalu menganggap rendah profesi sebagai pelayan. Ia sangat ramah dan selalu memberi senyum ketika aku melayaninya.

Suatu malam usai bekerja aku bertemu dengan wanita itu. Kami berbincang - bincang, banyak yang kami bicarakan malam itu, termasuk kesulitan ekonomi yang aku alami. Lalu iapun menawariku sebuah pekerjaan sebagai seorang pembantu disebuah kondomanium milik pengusaha kaya. Aku tak lantas menerimanya karena aku beranggapan pekerjaan sebagai pembantu tak lebih dari seorang pelayan restoran, bukan pekerjaan yang mendatangkan banyak uang. Terlebih ada yang mengganjal, kami baru saja kenal namun ia sudah menawarkan sebuah pekerjaan.

Beberapa hari kemudian aku menerima telepon dari adikku, ia harus segera membayar uang sekolah kalau tidak ia akan dikeluarkan. Aku bingung, bingung sekali. Aku tak tahu harus melakukan apa lagi. Gaji terakhirku sudah kukirim semuanya kekampung, hanya beberapa lembar saja yang kumiliki untuk bertahan hidup sampai akhir bulan. Aku sama sekali tidak memegang uang lagi. Apa yanh harus kulakukan ya Tuhan? Apa aku harus menjual diriku? Walau usiaku sudah tidak muda aku masih cantik dan tubuhku juga bagus. Tapi bila ini jalan satu satunya, baiklah aku akan menjual diri.

Secara bersamaan, ditengah putus asa yang kembali kudera, wanita itu datang lagi menemuiku. Dan kali ini ia kembali menawariku pekerjaan yang sama. Ia tak datang seorang diri, melainkan bersama seorang pria yang berpenampilan rapi dan tampan. Pria itu sudah tahu siapa diriku, mungkin wanita itu yang menceritakannya. Kali ini pria itulah yang memberi tawaran, tawaran yang sama dari sebelumnya. Menjadi seorang pembantu. Akhirnya tawaran itu aku terima setelah ia bilang akan memberikan berapapun yang aku mau bila aku menerima tawaran itu? Apakah ini sungguhan? Ini bukan mimpi kan?

Untuk meyakinkanku pria itu memberikanku sebuah amplop, yang didalamnya terdapat 50 lembar uang pecahan seratus ribu. Sungguh, hari itu aku sangat terkejut, sebelumnya aku harus bekerja berbulan - bulan ditambah lembur untuk mendapatkan uang sejumlah itu. Namun belum saja aku melakukan apa - apa sejumlah uang itu datang padaku. Akhirnya aku menerima pekerjaan ini, pekerjaan sebagai seorang pelayan disebuah Kondomanium mewah di bilangan Jakarta Pusat.


~~~Maid To Seduce~~~


Seminggu sudah aku bekerja, dan saat itu aku baru tahu kalau pekerjaan ini sebelumnya milik wanita yang menemuiku malam itu. Pantas saja ia bersikeras membujukku untuk menerima pekerjaan ini, rupanya ia mencari pengganti dirinya karena ia diterima kerja ditempat lain. Ah sudah lah aku tak ambil pusing akan hal itu. Toh pekerjaan ini sudah menjadi milikku. Dan aku pikir ini adalah jalan yang selama ini aku cari, ya mungkin inilah jalan.

Awal menjadi pembantu tidak membuatku kesusahan, karena tidak beda jauh dari pekerjaanku sebelumnya yaitu melayani. Aku hanya melayani tuanku ketika ia pulang bekerja dan melakukan hal yang sama keesokan harinya. Suatu malam tuanku pulang dan memberikanku sebuah amplop berisi uang, aku kaget karena aku belum genap sebulan bekerja. Bahkan aku merasa belum melakukan pekerjan apapun. Tapi aku bersyukur akan pemberian ini, keesokan harinya aku langsung mengirim seluruhnya kekampung. Adikku sangat senang karena ia tidak khawatirlagi dikeluarkan dari sekolah.

Rupanya tuanku adalah orang yang sangat baik dan bijak sana. Senyumnya sangat indah ketika berbicara padaku dan ternyata ia cukup ganteng juga. Sesaat aku jatuh cinta padanya, ya wanita mana yang tidak terpana melihat pria mapan dan tampan sekaligus baik hati.

Tetapi semua itu hanya diawalnya saja. Sampai suatu saat Tuanku bilang akan memberikan uang lebih dari yang selama ini ia berikan asal aku mau melakukan semua permintaannya. Aku berfikir pasti ia menghendaki tubuhku, ia pasti ingin aku memberikannya pelayanan seksual. Hmm, baiklah aku terima itu, toh dulu aku juga sudah berfikir untuk menjual tubuhku. Dan kali ini aku akan benar - benar melakukannya.

Namun dugaanku salah besar, bukan tubuhku yang ia inginkan, bukan pelayanan seks yang ia harapkan dariku. Tetapi lebih dari itu. Ia mengharapkan aku menjadi budak untuknya. Budak yang senantiasa melakukan semua permintaan dari tuanku. Aku berfikir dua kali ketika menerima tawaran itu, namun iming - iming gaji yang lebih besar selalu terbayang hingga akhirnya aku mau menerimanya.

Awalnya aku tidak tahu maksud tujuan Tuan menghendakiku menjadi budaknya. Sampai suatu malam ia pulang dari kantornya, ia memanggilku memintaku berdiri dihadapanya. Ia hanya berdiri saja sambil terus memandang kewajahku. Matanya terus bergerak seolah menelanjangi tubuhku. Lalu ia berjalan memutar dan kembali lagi berdiri didepanku.

"Kamu cantik.!"

Pujinya dengan suara lirih, membuatku terbua akan hal itu lalu tiba - tiba.

PLAAKK..

Ia menampar keras pipiku hingga tubuhku tersungkur ke lantai. Aku sangat terkejut dan seketika itu pula aku sangat takut. Rupanya ini yang ia kehendaki, ia ingin menyiksa diriku, membuatku benar - benar selayaknya budak. Malam itu pertama kalinya aku diperlakukan seperti itu. Namun malam - malam itu terus berulang hingga saat ini. Bahkan bukan hanya tamparan saja, namun hinaan, cacian, pukulan, tendangan hingga perlakuan seks yang menyimpang dilakukannya kepadaku.

Sejak saat itu aku bagai tidak berharga lagi dihadapannya, diremehkan dan direndahkan. Sampai saat ini, entah sudah berapa banyak air mani yang ia tumpahkan dimulutku, sudah berapa liter air kencing yang ia siramkan di tubuhku, serta liur yang selalu ia ludahkan diwajahku. Kini aku hanya seonggok daging yang menjijikan bahkan mungkin saja anjing tidak akan doyan memakan dagingku.

Tapi aku mulai menyadari satu hal. Atas semua perlakuan aneh yang ia lakukan kepadaku, telah membuat diriku berubah. Kini aku tak bedanya dengan tuanku, kini aku sama saja maniaknya dengan Tuan. Bahkan aku sangat menikmati semua perlakuan kasar itu. Kadang saat Tuan terlambat pulang aku menjadi rindu. Rindu tangan kekarnya yang selalu menamparku, rindu caci makinya, rindu saat ia merendahkanku dan memperlakukan tubuhku layaknya binatang. Aku rindu semua itu.

Aku rela diperlakukan seperti itu, karena satu hal yang telah dilakukan Tuan. Satu hal yang membuatku akan terus menjadi pelayannya selama aku hidup. Beberapa bulan setelah pertama kali Tuan menyiksaku. Ia mengajaku pulang ke kampung. Ia membelikan sebuah rumah untuk Ibu, adik serta anakku, ia menjami kesejahteraan mereka, bahkan ia menjamin pendidikan adikku sampai bangku perguruan tinggi. Itu yang membuat aku sangat diperlakukan semena - mena olehnya.

Biarlah disini aku yang menderita, aku yang merasakan sakit. Asal disana, keluargaku dapat merasa bahagia, tidak lagi menggantungkan diri pada belas kasih orang. Tuanku telah menggangkat harkat dan martabat keluargaku. Walau itu harus merelakan martabatku sendiri sebagai manusia, sebagai seorang perempuan.


~~~Maid To Seduce~~~


Aku memang rela menderita dan aku dapat menahan itu. Tetapi ada satu penderitaan yang selama ini aku rasakan dan sampai detik ini belum hilang dariku. Semua perlakuan kasar tuan padaku, penetrasinya pada area terlarangku membuatku terangsang. Memang awalnya aku dapat menghalau rangsangan itu, tetapi semakin lama aku tidak bisa membendung nafsu birahiku, nafsuku pada sebuah hubungan seks. Tuan tidak pernah memberikanku itu, ia hanya melakukan penetrasi pada lubang anusku bukan lubang vaginaku.

Kini lubang vaginaku sangat kering, lima tahun sudah semenjak suamiku pergi, aku sama sekali tidak pernah sekalipun melakukan hubungan seks. Hubungan seks apa, penetrasipun tidak. Aku hanya dibiarkannya terangsang, tanpa pernah sedikitpun ia berikan jalan keluar. Ia terus membuatku menderita akan rangsangan itu, karena itulah yang ia inginkan. Ia tahu penderitaan terbesar wanita adalah penderitaan tidak mendapat kenikmatan seks. Semakin besar penderitaanku, maka semakin besar pula kepuasan yang ia dapatkan.

Walau kini aku mengenal aktifitas masurbasi, namun itu hanyalah kenikmatan semu.
Walau terkadang kewanitaanku mendapat penetrasi, namun itu hanya sebuah penis palsu.

Aku menginginkan seks yang sesungguhnya,
Seks yang bisa mengangkat kembali harkatku sebagai wanita.
Namun dimanakah aku menemukan itu, aku tak tahu.
Aku hanya bisa mengemis tanpa pernah mendapat belas kasih.


Tapi kini aku menemukan cara,
untuk mencapai tujuanku yang satu itu.
Hanya saja aku harus merahasiakanya dari Tuan
termasuk merahasiakanya dari diriku sendiri​



Just Wait a Moment


Seduction_bw.jpg
 
Terakhir diubah:
triple update, kayanya bener nih bakal treesome sama melly dan ibunya... ;)
 
Mending telat baca ketimbang telat datang bulan
:D

Sy Lanjut :baca: dulu om,,,
 
Tuntas bnget nih Bibie. ga di gantungin ma Bastian.

Top markotop dech updatenya.
TO selanjutnya Melanie.
Berikan yg terbaik buat mamahnya Melly.
lanjut kan..
 
ini baru yahud ..............
mantap suhu ucil
 
Terakhir diubah:
:galak: Eva... kapan Eva datang ke Jakarta ketemu sama Willy??? :ngupil: Ane gak suka ama pembokat kaya suhu ucil.
 
ini liburan nya sampai kapan sih ? kalo kelamaan bisa2 bastian malas untuk balik ke jogja walaupun ada tante ocha disana.
 
Yah meskipun cuman jadi tukang ojek
Tp lumayan lah dapet toket gratis
:motor6:
 
Akhirnya fantasi liarnya terwujud buat jadiin si bibie budak ampe BIG O thx suhu :beer:
Ditunggu SS slanjutnya :papi:
 
keren keren keren ..... telat baca pas buka semprot.com eh ada updet sekalian nemenin jam makan siang top bang ucil terima kasih updetnx ......
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd