Sang juru penyelamat part 2
Enam bulan kemudian setelah peristiwa itu…..
Seperti biasa hari-hariku tak kunjung berubah. Menjadi pedagang video porno, menjadi syaitan bagi kaula muda, dan harus pula main kucing-kucingan dengan petugas satpol PP yang sedang sidak. Naas siang hari itu adalah hari terakhir bagiku untuk menutup toko vulgar ini. Karena pada esok harinya aku tidak bisa lagi berjualan di depan toko listrik ini. Karena esok harinya di kabarkan ada penertiban dari pihak pemda. Huffttt...sungguh sial betul hariku ini. Mau dagang apalagi aku? untuk mengisi perutku yang hampir kosong ini, membayar kontrakanku yang sudah menunggak dua bulan, dan kapan aku bisa memiliki uang yang cukup untuk melepas keperjakaanku ini di distrik merah mangga besar?
Semua itu Hanya mimpi belaka…
Jam sudah menunjuk pukul 3 sore. Aku baru saja di usir di warteg mang atong karena sudah mengutang lebih dari Rp 200.000,00. Janji manis dari mulutku sudah tak berlaku lagi disana. Perlukah aku berganti tempat makan untuk mengutang lagi? Ataukah harus aku gadaikan handphoneku ini yang merupakan satu-satunya benda paling berharga di saat darurat seperti ini. Pikirku. Wah, ada pesan sms nih!!
“Yak opo kabare rek?” Sapa nomor kontak bernama Om Yoyo
“Apik-apik ae om hehe” Balasku via sms
Tak lama setelah itu tiba-tiba aja handphone ku berdering. Wah, sudah hampir beberapa pekan ini aku tak lagi mendengar kabar darinya. Kali ini ia Tampak begitu bersemangat dan bergairah menyampaikan ucapan rasa terima kasihnya atas saran dan bantuanku bulan kemarin. Busana erotis yang kupilihkan untuk dona itu ternyata memberikan efek kejut bagi salah satu tahanan lapas di BLOK-UHHU yang di diami oleh napi yang terjerat kasus penipuan, bandar narkoba, dan pembunuhan. Ada salah satu napi tajir yang terlibat dalam kasus pembunuhan menyukai dona. Dulunya dia seorang pengusaha mabel dan bisnisnya itu pun masih berjalan di teruskan oleh anak nya.
Hampir setiap malam pria itu meniduri dona dalam satu ranjang. Jika 3 bulan kedepan seperti itu dona akan naik statusnya yang tadinya menjadi tahanan di BLOK E (Blok terkenal napi wanita yang terlibat masalah hukum pembunuhan, bandar narkoba, dan segala tindak kejahatan kriminal kelas berat) naik dua tingkat ke sel BLOK K yang merupakan blok sel tahanan dengan fasilitas memadai yang disediakan khusus untuk Napi Tahanan di BLOK E yang telah berhasil mencapai target. Dirinya pun sekarang juga sudah di beri tambahan fasilitas seperti dapat menggunakan handphone dan internet. Kata om yoyo dona sekarang sudah resmi tinggal satu kamar penjara bersama napi itu. Mereka berdua dapat tinggal kumpul kebo jika tidak ada sidak dari pengawas lapas nasional. Tapi, tenang saja informasi itu selalu bocor. Lagipula jarang juga mereka mengawasi keadaan lapas jika tidak di liput oleh acara TV. Katanya hari ini dona akan memberikan kejutan spesial untuku. Sebagai rasa ungkapan terima kasihnya.
Dona POV
Kabar bahagia yang datang bagi mereka belum tentu kabar baik untuk ku yang sedang mengalami masa kesulitan ekonomi. Padahal aku sangat berharap sekali info lowongan kerja dari om yoyo. Katanya kemarin lapas tempat dirinya bekerja sedang membutuhkan office boy. Jangankan office boy jadi tukang angkut sampah pun tak masalah bagiku. Sial!! Rasa penuh harap ini ternyata di khianati oleh saudaranya. Om yoyo bilang kepadaku sekarang bagian itu sudah terisi oleh keponakannya. Sudahlah aku tak inggin mengungkit-ungkit rasa sesal ku ini yang sudah menolong dirinya. Toh, tuntutanku dari awal juga tak mengarah kesana.
Kira-kira kejutan seperti apa yah yang di siap kan mbak dona untuk ku? Pikirku usai menerima telpon dari om yoyo. Tadinya aku inggin meminjam uang . Tapi, kurasa lebih baik berusaha terlebih dahulu ketimbang meminjam uang dari seorang pria yang hanya bisa besar mulut. Sungguh enak betul menjadi orang kaya. Meskipun di bui karena tersandung kasus pembunuhan . Tapi, di dalam sel masih bisa hidup berhura-hura dengan seorang wanita. Seolah-olah hartanya terus mengalir.
Pukul 05.00 sore hari…
Kringg~kringg~Kringggg (bunyi ringtone handphone ku yang berdering) panggilan dari nomor yang tak di kenal.
“Ha-halo selamat sore” Sapaku di telpon
“Mas Ateng yach?” Suara centil dari seorang wanita
“Iyah saya sendiri” Jawabku
“Hehe ini mbak dona yah pasti?” Aku yang sedang bertaruh itu pasti dona.
“Hihihik kok tahu sich mas? Dukunnya pasti kuat banget neyy” Cekik centil mbak Dona di telpon.
“Dona ajah ihh panggilnya mas. Biar gue di kata masih kelihatan mudaaa gitu hehe” Sambung dirinya khas logat orang kemayoran itu.
“Oke deh gue panggil dona aja nih” Ucap setujuku
“Gitu dong biar asikkk hehe” Balas dona di telpon sambil tertawa terkekeh-kekeh itu.
“Ehmm...gue mau ucapin makasih dulu nih. Berkat saran dari lu. Sekarang gue udah tinggal enak satu kamar sel sama Ayank jefryyyy hehe” Ucap centilnya di telpon yang kedengaran tampak girang itu.
“Kekekek Beri abang mu ciuman hangat dulu dong dona sayang” Suara cekek seorang pria yang melatarbelakangi suara dona di telpon
“Muachhh….Muachhh!! Hehehe” Suara dona yang sedang mengecupi sesuatu
“Kurang hot sayang. Masa ciumanya begitu sama abang?” Goda genit pria yang kuduga bernama jefry itu.
“Bentar yach teng!! Nih kalau gak di lumat abiss. Burungnya letoy terus heheh…” Ujar dona yang tiba-tiba saja mendadak suaranya menjadi menjauh dan tergantikan oleh suara…
“
Euhmmm...Clup...ahhh..Ssshh...Clap..Cluk!!” Suara desahan dan kecupan yang dapat kudengar jelas di telpon.
“
Clap-Cluks…kok belum ngaceng-ngaceng sey say” Suara dona yang terdengar sedang berbisik itu dan di ikuti oleh bunyi suara kecupan.
“Anjrittt!! Ini Gila!! Di telpon seperti begini?” Umpatku yang disusul oleh degupan jantungku yang berdetak kencang dan tiba-tiba saja penisku menegang tanpa sebab.
“Udahhhhh ahh lagi telpon orang...ichh bandell!!” Sahut kesal dona di telpon
“Kekekek Abang nyusu saja kalau begitu sambil nonton berita” Suara pak jefry di telpon
“Maaf yahh sayanggg, Jadi keenakan sendiri hehe” Kata dona yang Suaranya kembali jelas
“Glup….” Aku yang menelan ludahku dalam-dalam ketika mendengar suara aneh :
“
Slurpss..glup..Glupp...Ahhh….segar sekali susu mu sore hari ini sayang kekeke” Suara pak jefry yang masih melatarbelakangi suara dona yang bercampur aduk dengan suara siaran berita di televisi.
“Teng!! Yayang gue lagi bandel nich. Apa mau live streaming nya,-” Ujar dona terhenti
“….
Akkkhhh...yankkk kenceng banget kamu nyedotnya” Desah Dona di telpon yang semakin membuat darah keperjakaanku mendidih.
“Akhh...Ssshh...Lu-lu mau nonton gue ngentot sama Mas Yoyo atau yayang guee....akhhh...teng?” Ujar dona terpatah-patah sedang mendesah manja di telpon itu.
“Sama saya saja bang ateng kekeke..” Sahut pak jefry di telpon.
“Siapa tahu di tonton sama Abang. Kontol saya bisa ngacung tegak lagi kekekke….” Sambungnya di telpon tertawa terkekeh-kekeh.
“Glup….” Aku yang kembali menelan ludah bulat-bulat.
“Se-seterah do-dona saj-a pak” Ucap ku gagap gempita atas kegilaan ini semua.
“Kekekek Saya beri satu juta cash!! Asal jangan bang ateng rekam balik untuk di sebar” Kata pria itu
“Ba-badalah!! Mana berani saya pak nye-nyebar video bapak” Kataku yang masih gagap gemita
“Baguss!! Kenalan dulu kita yah bang kekekkek” Cekek pria yang intonasi nada suaranya itu seperti paruh baya dan sungguh kental sekali logat bataknya.
“Hihihi yah udah ini dimana mau VC nya teng? Di aplikasi BEGO itu Yach” Tanya genit dona di telpon
“Di WhatsApp saja don biar gak ribet hehe” Kataku tertawa girang tak sabar inggin melihat sesuatu di lcd handphone ku.
“Oke, tunggu yah sayangg. Kalau disini gue selalu siap tempur!! tinggal tancepp ajah hihihi” Balas centil dona di telpon...
Hari ini aku Ateng Subahagia umur 21 tahun status lajang akan menemukan sebuah harta karun yang selama ini kucari-cari di dunia berbokepan. Meskipun Tak dapat kurasakan sendiri kenikmatan fatamorgana itu. Setidaknya benda mati yang ada di hadapanku ini. Handphone. Bisa menghiburku di masa paceklik ku saat ini. Belum 5 menit aku duduk bersimpuh tegak klasik ala samurai jaman edo….
“Treng~treng~treng” (Suara ringtone WhatsApp panggilan Video call)
“.....Glup…” Aku yang menelan ludahku dalam-dalam.
“Hekekekek...Halo abang Ateng…”Tawa cekek seorang pria tua botak berjangut putih yang akrab di sapa pak jefry itu. wajahnya lebih muncul lebih dulu di kamera handphone. Wuah!! Lihatlah itu kamar sel atau kamar hotel? Tampak begitu mewah sekali.
“Aaahh mantap kali hisapan mulut mu itu dona ku sayang” Desah nikmat pak jefry saat burung kutilangnya itu sedang…..
“Sshhurpppssssss...Mfnghhhng-Mfhnggg….Shruppss” Dona sedang menggerakan kepala nya naik-turun agresif. Mulutnya Menghisapi bringas batang penis pak jefry. Aku bahkan dapat mendengar dengan jelas hisapan kulumananya itu.
“............” Diriku yang hanya bisa diam membeku menyaksikan wajah binal dan….
“DEGH-DEGH!!” Jantungku serasa inggin copot keluar ketika kedua bola mataku meratapi perut dona yang sudah hampir sebesar buah semangka itu. Sejak kapan perutnya sebesar itu? Perasaanku perutnya tak sebesar itu di foto yang di tunjukan oleh om yoyo. W-Woow!! Itu puting susukah? Atau tutup Pentil truck tronton? Seumur-umur Aku tak pernah melihat bentuk puting susu sebesar itu.
“CLAK-CLUK-CLAK-CLUk” Tanganku yang spontan mengocoki batang penis ku sendiri saat melihat tubuh molek dona yang sedang terbungkus oleh gaun malam erotis itu.
“hehe...Kasih lihat dong kontol lu di depan kamera. Masak kalah sama yayang gue…” Ujar dona di tengah menyapui kepala penis pak jefry yang belum di sunat itu. Lidahnya pun bermain nakal menggebor masuk kedalam kulup penis pak jefry.
“Akhh..enak sekali dona sayang!!” Desah nikmat pak jefry.
“Slek….” Bunyi suara kulup penis pak jefry yang di belah oleh tanganya sendiri. Munculah sebuah daging berlendir berwarna merah padam yang di tengahnya terdapat sebuah lubang kecil yang menyerupai bibir dan di kelilingi oleh kotoran penis berwarna putih tepung maizena.
“Sinting banyak sekali dakinya? Tampaknya pak jefry jarang memperhatikan kebersihan organ vitalnya itu” Komentar batinku
“Siyy yayank tau ajah yang lagi dona tunggu-tunggu…hehe” Ucap Dona tersenyum girang sambil melihati kepala penis pak jefry yang di tempeli oleh banyak daki itu.
“Kekeke..Iyah dong kontol abang selalu produksi daki gurih kesukaan kamu sayang” Tawa terkekeh pak jefry sambil membelai mesra rambut pendek dona.
“
Aaaachh...Dona jadi makin sayang dech sama yayank…” Respon balas manja dona yang selanjutnya….
“
Euhmmm...Shurrupss... Shruppss….Hehehe…” Dona yang sedang Menghisap kepala penis merah delima pak Jefrey lalu menyapui bersih tepung maizena milik pria itu. Sesekalinya ia menyeringai binal di hadapan pria itu sambil memamerkan geliatan lidahnya yang sedang bergerak lincah itu.
“Akhh....enak sayang?” Tanya pak jefry sambil mendesah nikmat itu
“Gurih bangett yank!!....shurpss-shurpps…” Jawab dona yang sedang menikmati kotoran penis pak jefry itu.
“Kontol lu di sunat gak Teng? “ Tanyanya di tengah menjilati penis pak jefry
“E-enggak dona...” Ujar singkat ku menyaksikan pemandangan yang tak biasa ini.
“Sini gue jilatin sampai bersih daki lu...hehehe” Balasnya sambil menjulurkan lidahnya untuk mamerkan daki milik dedengkot tua itu yang telah menempel di lidahnya. Tak lama setelah itu dona menelannya bulat-bulat dengan kedua bola mata yang terpejam dalam.
“Glup….” Aku yang menelan ludahku dalam-dalam melihat tingkah binalnya itu.
“Mana lihat dong kontol lu” Sahutnya usai menelan daki pak jefry sambil mengocoki lembut batang penis mungil pria itu.
“Bang Ateng janganlah kau pelit begitu. Ayuk tunjukan kejantanan mu di depan kamera” Timpali pak jefry
Cih!! Tidak usah berbicara soal kejantanan di hadapan ku wahai engkau jenglot keracunan obat cacing combantrin. Aku yang langsung menunjukan penisku yang sudah mengacung tegak di depan camera. Makanlah ini kontol berukuran 22 Cm yang sering kurawat menggunakan minyak bulus yang ku campur dengan rempah-rempah rahasia.
“Hakkhh…. Gede banget punya lu teng!! “ Sahut heboh dona melototi camera handphone.
“Waduhh kalah jauh punya saya kekekek” Tawa terkekeh-kekeh pria itu saat melihat besar batang penisku.
“Rahasianya apa bang kok punya kau bisa sebesar itu?” Tanya heran pak jefry. Sesekalinya kepalanya meneleng-neleng heboh.
“Su-sudah dari sananya pak kayak begini hehe…” Aku yang masih gagap sambil memperhatikan sorot mata dona yang terpaku di depan camera itu.
“Mainnn kesini dongg Teng!! Kontol lu bikin memek gue jadi ngiler dech ngelihatnya hehe…”Sahut dona di depan kamera.
'lebih Panjanggg daripada punya mantan hehe…” Sambung goda centilnya yang membuatku menjadi merasa percaya diri.
“Ah...Percuma saja besar kalau muncratnya cepat kekeke..” Kata pak jefry
“Ayuk kita adu siapa yang lebih tahan lama!! Aku kocok lubang memek dona . Kau ngocok sendiri punya kau yah bang kekeke…” sambung pria belogat batak itu beranjak dari posisi tidur santainya…..
“Kalau kau lebih dulu muncrat. Ku bayar kontol mu itu satu juta” Tantangnya
Tanpa banyak bicara dia pun mengajak dona bermain gaya senggama doggy style. Ketika pria itu sudah berada tepat di belakang pantat bahenol dona. Ia langsung mendorong pantatnya maju agar batang penisnya dapat memblesak masuk kedalam lubang vagina dona. Sial!! Aku inggin sekali pria itu memulainya dengan gaya senggama WOT agar aku dapat melihat dengan jelas. Seperti apa lubang kemaluan dona itu?
“KLOK-KLOK-KLOK” Suara lubang vagina becek dona yang sedang di senggamai kasar oleh pria tua itu.
“Woah-Woah!! Sepertinya aku kalah taruhan. Meskipun tidak ada juga sih yang aku pertaruhkan. Baru masuk saja pria itu langsung unjuk gigi bermain hardcore” komentar batinku
“HAagghht...Haahh....Enak kali memek kau sayang…” Sahut pria itu di tengah sedang menyenggamai dona dari arah belakang.
“Aaaach-Achhhh...Sodok terus sayang….” Dona yang sedang mendesah nikmat.
“Sorotin kameranya ke kontol lu dong sayang…. Aachh-Yeach-aahh…” Pinta dona di depan camera sambil mendesah-desah nikmat , kepala manggut-manggut sendiri, dan Tubuhnya tersontak maju-mundur mengikuti stiran kedua tangan pak jefry yang sedang mencengkram mantap pinggulnya.
“Woah!! Lihatlah itu toketnya bergelantungan kesana kemari dan Terkadang puting susunya menyipratkan cairan berwarna putih membasahi sprei kasur” Batinku yang sedang berkecamuk inggin sekali Menghisap kencang kedua daging kenyal miliknya itu. Kira-kira rasa cairan putih yang menyiprat-nyiprat dari lubang puting susunya itu seperti apa yah?
“Abang mau keluar dona sayang …” Sahut pak jefry meringis asam memamerkan giginya yang sudah rompal itu.
“Ehh?...” Reaksi wajah terkejut dona menolehkan kepalanya menghadap kearah kebelakang.
“Aaaghht….aaaakkgghh” Erang pak jefry seperti baru saja mengeluarkan tenaga dalam. Pantatnya tersontak-sontak sendiri seolah-olah ia baru saja menembaki sesuatu di dalam lubang vagina dona.
"CROT!! CROTT....."
“Emmnghnnn….” Dona menatap manja kamera seolah-olah ia sedang memperhatikan batang penisku yang masih mengacung gagah sambil mengigit gemas bibirnya.
“Legaaa kekekkek” Kata pria tua itu.
“PLAK!!”
“Mantap yah bang pantat Dona?” Tanya pria itu sambil menampar kencang pantat bahenol dona.
“Ma-mantap pak...Montok hehehe” Kataku sambil tersenyum asam.
“Pasti kau sudah lebih dulu keluar. Ayuk ngaku kau bang kekeke…” Kata pria itu sambil meremas gemas pantat dona.
“Ini bercanda kan? Belum juga 2 menit dia menghajar lubang vagina dona” Kata batinku dan di saat bersamaan itu pula aku memergoki raut wajah lesu dona di video call.
“Abang yang keluar duluan...” Ucap dona masih memposisikan tubuhnya menunging itu. Ia sempat menolehkan kepalanya kearah belakang lalu menatap kecewa pasangan mainnya itu.
“Iyyyy Yayank mah!! Tadi kan udah aku bilang pakai pil biru” Keluh dona
Sial!! Aku tidak bisa melihat apa yang sedang mereka berdua lakukan. Karena dona meletakan handphone nya begitu saja di atas ranjang.
“Kekeke..Maaf sayang, gara-gara di tonton sama Bang Ateng. Abang jadi gerogi…” Ujar pria tua itu sambil tertawa terkekeh-kekeh.
“Biasanya juga begitu kok” Ucap ketus dona.
“Sinilah sayang jangan ngambek begitu. Cantiknya jadi hilang nanti…” Ujar pria tua itu yang tampak sedang merayu dona.
“Dona Mau mandi dulu!! Dona Gerahhh gara-gara yayank cepet muncratnya” Sahut dona
“Wahhh dona lagi ngambek bang ateng” Kata pria tua itu yang tiba-tiba saja wajahnya muncul di Video call.
“Dona kemana pak?” Tanyaku penasaran saat melihat dona tak muncul lagi di depan kamera.
“Lagi di kamar mandi. Nanti juga balik lagi kesini kekeke…” Jawab pria tua itu sambil asik menghisap rilex rokok filter nya.
“Rahasianya apa bang kok bisa punya pedang gagah seperti itu?” Tanyanya yang membuatku termenung sejenak.
“Aku berencana mau nikahi dona bang. Senang sekali rasanya aku punya anak dari wanita cantik…”Ujar pak jefry yang sedang tersenyum girang itu.
“Tapi, itu dia dona nafsu sex nya besar sekali. Tak pernah ada rasa puas-puasnya dia ku genjoti….” Kata pak jefry yang sepertinya bisa kupahami.
Aku menjelaskan apa yang kutahu soal memperbesar alat kelamin kepada pria itu. Dari minyak lintah asal papua, minyak bulus, akar banjar, dan segala tehnik mengurut penis. informasi itu semua kudapatkan dari internet dan sudah kupraktikan sendiri sejak duduk di bangku SMP. Naas kontol besarku ini belum pernah mencicipi nikmatnya lubang wanita. Mendadak aku menjadi seperti pakar perkelaminan. Padahal aku sendiri masih jomblo dan belum pernah sama sekali merasakan bersetubuh dengan seorang wanita.
Kupikir usai menunggui dona mandi sambil berbincang panjang lebar dengan pria yang sudah uzur itu akan lanjut ronde kedua. Ternyata aku hanya bisa duduk menyengir sambil meladeni si jenglot tua itu berbincang semakin melebar di video call. “Yahhh kentang deh!!” Keluh dirku yang sama sekali belum ada kesempatan untuk mengeluarkan unek-unek ku ini. Tapi, tidak apa-apa yang penting aku mendapatkan ser-seran sebesar Rp 2.000.000,- dari pria itu. Imbalan karena aku menang taruhan darinya dan menonton VC kentang tak ada mutunya selain tubuh bugil dona. Diriku yang sedang tersenyum girang mengirimkan nomor rekening tetangga samping rumahku. Mang Rojali. Ke nomor kontak pak jefry. Karena aku belum memiliki ATM.
“Tringgg~Tringggggg~” ( Suara ringtone handphoneku yang berdering pada pukul 1 pagi)
“Siapa ini pagi-pagi buta begini menelpon ku? Mengganggu saja “ Keluh kesal ku
“Halo?” Aku yang langsung menjawab panggilan itu dengan kondisi mata yang sedang terkantuk-kantuk.
“Halooo Ateng sayang. Lagi ngapain lu? hehe” Suara dona yang langsung membuka lebar kedua bola mataku
“Eh elu don hehe...lagi nonton TV nih gue” Ujarku menjadi girang sendiri.
“Sama dong hehe” Tawa dona di telpon dan dapat kudengar dengan jelas desahan nafasnya itu yang membuatku kembali berpikiran kotor.
“Orang gila mana yang gak ngaceng di telpon sama cewek bunting binal pagi buta begini?” Kata batinku
“Eh, gue ganggu gak neyy? Kali ajah bini lu ada di samping lu sekarang..hehe” Tanyanya
“E.. enggak kok don hehe” Jawab gugup ku
“Mana punya gue bini hehe” Jelasku
“Emmmm yang benerr masa sich cowok yang punya kontol gede kayak lu gak punya bini?” Goda dona di telpon
“Suerrr samber toket gede lu...eh, maksud gue samber geledek hehe” Candaku yang sudah tidak lagi canggung
“Hihihi….Sini gue kekep muka lu sama toket gue” Cekik dona di telpon
“Ngomong-ngomong gak di omelin lu don, sama pak jefry? “ Tanyaku
“Tenang ajah sayang abis gue goyang langsung tepar dia kayak kebo..” Kata dona
“Oh-oohh…Glup” Aku yang menelan ludahku dalam-dalam
“Eh teng!! Main-main lah kesini tengokin gue hehe” Ujar asik Dona di telpon
“Jauh banget don hehe…Di sumatera kan?” Kataku yang mengetahui tempat lapas dimana om yoyo bekerja. Tepatnya di daerah perbatasan Sumatera.
“Iyyy ngacoo kata siapa tuch di sumatera? Orang di karawang koq teng” Bantah dona yang membuatku terkejut kaget.
“Dari om Yoyo don, Kata dia ada di sumatera sana” Ucapku di telpon
“Owhh..gue ngerti!! Sorry yah teng, disini emang tempatnya terisolir. Jadi gak sembarang orang bisa tahu” Dona yang menjelaskan kesalah pahaman antar kami berdua.
“Oohh..jadi begitu!! Pantes kemarin gue cari info loker sama om yoyo gak di kasih sama dia hehe” Balasku berusaha untuk memahami nya. Kupikir om yoyo sudah bersikap terbuka kepadaku waktu itu. Tapi, ternyata tidak….
“Malah keponakanya yang dapet hehe…” Sambungku yang masih merasa kesal dengan om yoyo.
“Eh!! Lu lagi nyari kerja? Sini jadi promotor gue sayang” Ujar dona yang langsung membuat kedua kaki ku meloncat kaget.
“Sekarang gue posisinya lagi gak di urus sama siapa-siapa. Gara-gara mas yoyo jadi promotornya Nely” Sambung dona…
“Huh...sekalinya dapet yang mulus. Gue di lupain..” Keluhnya di telpon
“Gimana sayangg? Mau gak jadi promotor gue? “ Tanya dona di telpon dengan nada suara menggodanya itu.
“Ma-mau don...gue mau!! Tapi, caranya gimana daftar kesana?” Tanyaku gagap gempita karena sangking girangnya.
“Tamatan SMA kayak gue begini emangnya bisa masuk?” Sambungku pesimis
“Tenang ajah sayang!! Disini mah gampang masuknya jadi pegawai lapas” Kata dona yang membuat wajahku semakin cerah.
“Asal punya link orang dalem, tahu apa yang mau di kerjain...Udah pokoknya gampang dech hehe” Ucap sambungnya di telpon
“Oke-oke...jadi kapan gue bisa mulai daftar dona?” Kataku to the point tak sabar untuk memulai petualangan baru ini.
“Besok langsung kesini ajah sayang. Gue mau kenalin lu sama pak barito. Orang bagian dalem... “ Kata dona di telpon
“Wahh!! Mantap-mantap. Kenalan lu keren-keren juga yah don” Ujar girangku
“Yahh iyahlah...kan udah sering bikin dedek sama gue hehe…”Balas Candanya di telpon
“Jadi jam berapa gue besok kesana? “ Tanyaku
“Sore aja yach cinta. Gue mau izin pura-pura sakit dulu sama bang jefry” Kata dona
“Nanti kalau udah sampai sini, Lu kabarin gue. Jangan asal main nyelonong masuk ke dalam. Nanti Ada orang lapas yang jemput lu diluar” Sambungnya memberi tahu diriku.
“Oke-oke...Terus apa lagi yang harus gue lakuin?” Tanyaku penasaran.
“Bawa baju ganti yach sayang” Jawab dona di telpon
“Buat apa dona?” Tanya penasaran ku
“Buat bobok satu sel sama gue cintaku” Ujar dona di telpon dengan nada suaranya yang menggoda itu
“Lu harus Tanggung jawab udah pamer kontol gede di Video call hehe” Sambungnya sambil tertawa genit