Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Brainwash: Perjalanan Menjadi Queen of Sluts

tititpabu

Semprot Baru
Daftar
9 Jul 2017
Post
37
Like diterima
9
Bimabet
Prelude: Tentang Dia
Lesson 1 : Belajar Ciuman (Page 1)
Lesson 2: Streaptease (Page 2)
Lesson 3: Mandi Kucing (Page 3)
Lesson 4: Masturbasi (Page 4)


Namanya Amalia Catherine van Amberg. Seorang gadis jelita berusia 17 tahun. Gadis cantik ini adalah buah hati Alexander van Amberg, seorang pria asal Belanda dengan Iriana Hamidjaja. Sayangnya pernikahan keduanya tidak direstui oleh pihak keluarga van Amberg. Alexander adalah sosok yang rendah hati dan pintar menyimpan rahasia, sampai-sampai Iriana tidak tahu bahwa Alexander adalah putra Raja Belanda.

Ya, berbeda dengan keluarga kerajaan lain yang memakai pengawalan bodyguard lengkap, Alexander justru tampil sederhana dan berbaur dengan khalayak umum. Jarangnya dia tampil di acara-acara kerajaan yang mewah membuatnya jarang terekspos. Dari sekadar acara traveling singkat ke Bandung, bertemulah dia dengan Iriana, mojang Bandung yang paling cantik ketika itu. Tak cuma cantik, dia pintar pula. Tak ada satupun yang mampu memikat hatinya,sampai pertemuannya dengan Alexander. Cukup satu bulan sampai akhirnya Alexander melamar Iriana. Pernikahan berlangsung sangat tertutup, hanya dari pihak keluarga dekat Iriana saja. Tidak ada perwakilan dari pihak Alexander.

Berita buruk datang hanya seminggu kemudian ketika Alexander menceraikan Iriana. Selesai urusan perceraian, Alexander buru-buru bergegas pulang ke Belanda. Itulah pertemuan terakhir Iriana dengan Alexander. Aleander bahkan tidak tahu kalo Iriana sedang hamil. Sampai akhirnya Iriana melahirkan Amalia, berita gembira itu tertutup oleh kabar besar dari Belanda. Ratu Beatrix meninggal. Alexander diangkat menjadi Raja Belanda dengan didampingi Ratu Wilhelmina dari Belgia di sampingnya. Pikiran Iriana carut marut. Fantasi jadi Ratu Belanda dengan fakta bahwa kini dia hanya janda dari rakyat biasa. Bagi keluarga Belanda, pernikahan Alexander-Iriana hanyalah ilusi semata.

Iriana akhirnya menikah dengan Ateng Junaedi, salah seorang pengusaha yang cukup kaya. Ateng sangat cinta terhadap Iriana. Sayangnya, Iriana semakin jatuh depresi setelah pernikahannya dengan Ateng. Amalia cukup beruntung ada Mak Ijah, seorang pembantu yang selalu merawat dan menyayanginya. Amalia pun tumbuh dengan penuh keceriaan meskipun kedua orang tunya tidak harmonis.

Ateng yang berusaha menutup rasa frustasinya dengan berjudi, mabuk-mabukan dan main perempuan membuat ekonomi keluarganya amburadul. Tanpa disadari keluarga Ateng-Iriana telah terbelit hutang sebegitu banyak. Hingga akhirnya kabar duka itu muncul. Iriana meninggal dunia.

Selepas meninggalnya Iriana, Ateng menikah lagi dengan Wati. Ateng, Wati, dan Amalia pun berpindah dari rumah mewah ke rumah yang lebih sederhana. Sudah tak ada lagi Mak Ijah. Ateng tidak ada lagi mampu membayar gajinya. Komunikasi dengan keluarga jauh Iriana sudah terputus total. Tidak butuh waktu lama bagi Iriana untuk mengetahui karakter ibu tirinya. Secara fisik, Wati punya tubuh yang montok berisi bahkan cenderung gemuk, kulitnya gelap sawo matang, dari temperamen orangnya egois dan pemarah. Amalia sangat sangat benci sosok Wati. Ateng jadi satu satunya pelindung dia. Ateng masih menganggap Amalia selayaknya titipan cinta dari Iriana yang selalu dia jaga. Ateng menganggap sikap Wati itu hanya perwujudan rasa irinya terhadap kecantikan Amalia.

Wati bekerja di malam hari. Dengan pakaian seksi yang dipaksain karena tubuhnya yang makin gemuk, dia pergi bekerja diboncengin oleh Ateng. Baru pulang pagi dengan mulut bau alcohol dan tubuh bercampur keringat, asap rokok, dan sedikit bau pesing. Wati langsung masuk kamar dan tidur. Ateng duduk di kursi tengah, menyalakan rokok, dan mulai menghitung uang dari saku celana.

Amalia harus menerima bahwa ibu tirinya adalah pelacur dan ayah tirinya adalah germo. Amalia cuma bisa berdoa Ateng bias panjang umur dan mampu membiayai kuliahnya sampai lulus. Dengan begitu, dia bias mengubah hidupnya. Amalia pun rajin mengerjakan tugas rumah tangganya, memasak, mencuci, membersihkan rumah. Kegiatan Amalia menyapu lantai dan menjemur pakaian adalah kegiatan yang paling ditunggu-tunggu warga pria kampung itu. Banyak dari mereka yang mengintip dari kejauhan. Kulit putih mulus tersentuh matahari pagi memang membuat Amalia seolah seperti bidadari yang hanya ada di dunia mimpi.

Doa panjang umur buat Ateng ternyata tak bertahan lama. Ateng meninggal tak lama kemudian.
Kini Amalia harus hidup bersama ibu tirinya yang seorang pelacur.
Amalia tidak tahu tentang keluarga besar Iriana, ibu kandungnya.


Amalia tidak tahu bahwa di adalah Putri Kerajaan Belanda.

Mulai ke Lesson 1
https://www.semprot.com/threads/the-forgotten-princess.1246995/#post-1896757224
 
Terakhir diubah:
Pesen satu. Buat mulustrasi tokoh.

Pevita Pearce
sebagai Amalia Catherine van Amberg

pevita_pearce-20151027-017-agus.jpg


Pevita Pearce ini artis favorit ane.
Paling cantik dah di Indonesia. Dan karakternya lugas natural gak dipaksain biar seksi, glamor, atau cem macem. Bahkan rapper terkenal swag bad boy penuh tattoo yang itu tuh kagak berdaya kalo ditemuin Pevita.

Cukup sulit untuk mengajak Pevita memerankan Amalia di certa The Forgotten Princess. Tapi akhirnya keajaiban datang bung! Pevita mau!

Anjiiing!!!

Sinyal-sinyal pun diberikan. Dari mulai tampil pake busana rendah tanpa pake beha pas premier Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck sampe kemudian dia posting lukisan telanjang Dewi Soekarno.

"Gue mau jadi kek Bu Dewi. Pengen total dalam seni. Biarpun itu artinya gue harus bugil telanjang bulat disaksikan seluruh dunia!"

============================

Diah Sekarwati
(bukan nama sebenarnya)
sebagai Wati

o9br6laehrze_t.jpg


Pemilihan Diah untuk karakter Wati cukup kebetulan. Diah bukan seorang aktris. Pihak casting sebenarnya mencari konsultan, seorang PSK beneran, untuk karakter Wati. Dan akhirnya ketemu Diah ini, lagi didata ama kepolisian abis kena grebek jualan memek di perempatan jalan.

Gak seperti PSK online jaman now, yang jualan lewat medsos, perlu boking di hotel, pasang harga tinggi, Diah masih pake cara lama. Ngetem di pinggir jalan atau kalo gak gitu jadi temen karaokean. Sudah jarang yang pake cara model beginian buat nyari konsumen. Itulah yang buat dia spesial.

Abis diwawancara, pihak casting makin jatuh cinta! Jalan hidup dia yang berliku, dari asal usulnya, berjuang di jalanan sedari kecil, ketemu cinta sejatinya, dibawa pacar bulenya ke Amrik, hidup serasa di puncak dunia, dikhianati, ditelantari, ngelonte lagi di jalananan Amrik, nabung buat pulang ke Indonesia, sampe Indonesia ngelonte lagi di jalanan Jakarta, sampe kecyduk aparat.

Dari yang semula konsultan, Diah justru dapet itu peran. Sudah pasti Diah seneng banget. Apalagi pas dikasih tau kalo lawan maennya sekelas Pevita Pearce. Beuhhhh!!!

Diah akan memberi nyawa yang kuat pada karakter Wati. Bahkan tak sedikit personel tim kasting yang meyakini bahwa justru Pevita Pearce yang akan kewalahan beradu akting dengan Diah. Bisa jadi Diah akan mencuci otak Pevita. Gak cuma jadi Amel di cerita, tapi juga di dunia nyata.
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Lesson 1: Ciuman dan Silat Lidah

Kini Amalia hanya hidup berdua saja dengan Wati, ibu tirinya. Meskipun baru berumur 17 tahun, dia saat ini sudah duduk di semester 5 jurusan kedokteran di UI, Jakarta. Amel (begitu dia biasa disapa) masuk kelas akselerasi dulu waktu di SMP dan SMA. Dia memang cerdas banget bro!

Menjadi dokter sudah merupakan cita-citanya sejak kecil. Dia memang punya rasa belas asih yang sangat besar. Gak cuman sekedar pengen punya duit gampang dan tampil keren kek dokter-dokter jaman sekarang. Pake jas, pegang stetoskop, tanya ini itu, tulis resep obat 3 ribuan, minta dibayar 300 ribu. Dokter brengsek kek gitu yang bikin Amel miris. Dia pengen seperti Bunda Teresa yang beneran tulus ngebantu sesama.

Rasa belas asih itu pula yang dia tunjukkan ke Wati. Mereka bilang ibu tiri itu jahat. Well, mereka belum bertemu dengan Wati! Karakteristik Wati bukan tanpa dasar. Wati tumbuh di jalanan. Dia sama sekali gak pernah tahu rasanya sekolah bung! Jatuh bangun dia menjalani hidup kerasnya jalanan, dari mulai meminta-minta, ngamen sana sini, sampe jual diri demi bias dapet makan nasi. Jadi ketika melihat sosok Amel yang begitu cantiknya, begitu pintarnya, begitu anggun nya, kebayangkan gimana irinya Wati, gimana ngerasa betapa Tuhan serasa gak adil.

Sepeninggal Ateng, beberapa perubahan dilakuin sama Wati. Yang paling mendasar apalagi kalo bukan duit! Ya, Ateng dulu memang jadi pengelola keuangan di keluarga ini. Ateng sudah bener-bener tobat abis meninggalnya istri pertamanya, Iriana. Sebagian besar hasil kerja Wati dipakai Ateng untuk memenuhi kebutuhan kuliah Amel. Harapan Ateng cukup simpel. Wati lulus sebagai dokter dan otomatis mengangkat derajat keluarga secara keseluruhan. Realistis kan? Tidak bagi Wati. Wati yang susah-susah cari duit pergi malem keluar pagi, kok Amel yang dapet enaknya. Dapet duit 500 ribu, Wati cuman kebagian 50 ribu doing! Beli kosmetik aja mikir-mikir, gimana mau beli gadget smartphone kek temen-temen dia di karaokean.

Sekarang duit Wati yang pegang. Enak aja dia pake buat senang-senang. Amel bisa apa? Memang Amel berhasi dapet beasiswa buat nutup uang semesterannya, tapi buat beli peralatannya gimane? Beli di toko maenan, pake peralatan mainan? Itu peralatan wajib coy! Nyari yang seken aja harganya tetep jatuhnya mahal. Kegelisahan hebat pun melanda Amel yak an? Dulu dia fair aja ngomong sama Ateng, lha kalo ama Wati gimana?

Amel butuh motivasi, dia butuh inspirasi. Diambilnya handphone, buka Whatsapp, search, “Pujaan Hati”, mucul gambar cowok dengan wajah tersenyum tampak rapi dengan memakai jas putih. Sang Pujaan hati itu bernama Arya Gunawan, kakak angkatan di kampus yang sudah jadi pacarnya setahun terakhir. Amel pandangi terus itu wajah Arya, lalu dia scroll ke bawah, dia baca status dia. “Jadi pribadi yang berani. Jangan takut ambil resiko. GBU!” Sebentar Amel pandang ke cermin, “Help me, Dear God”.

Amel melangkah ke ruang tengah. Di sana sudah ada Wati duduk di sofa panjang sambil nonton Dahsyat di TV. Kek emak-emak yang lain, Wati juga pengen punya pacar kek Raffi Ahmad yang kemana-mana diliput terus kamera, tidur aja live instagram! Atau bayangin punya pacar Bastian eks Koboi Junior. Pengen tuh Wati perkosa tuh bocah puber kemaren sore.

“Nonton apa, Bu?” Amel duduk di samping Wati, coba memulai pembicaraan.
“Gak tahu. Anak-anak jaman sekarang. Acara beginian ditayangin.”
“Gak ganti channel aja Bu. Yang lain keknya lebih bagus.” Amel coba meraih remote.
“Udah. Yang laen juga gak ada bagus-bagusnya.”
Amel pun mengembalikan itu remote ke tempat semula.

“Bu. Anu. Aku boleh ngomong agak serius gak?”
“Ngomongin apa?”
“Untuk semester nanti, aku ada perlu untuk beli alat-alat praktik.”

Wati menolehkan lehernya kea rah Amel. Kretek kretek kretek.
“Minte aje lu. Kagak bias nyari duit sendiri! Gua aje yang sekolah dah bias nyediain duit, elu nyang pinter kagak bisa. Bodo amet lu!”
“Maaf bu. Sama Abah dulu kan diminta fokus kuliah, belajar.”
“Fokus belajar, hakhakhak. Cuih. Kebanyakan pacaran lu. Lu punya cowok tajir, napa kagak minta ke dia sih lu. Kemaren ke sini bawa mobil mewah pas lo lagi beli sayur apalah. Iya tahu gua! Namanya… siapa ya, Arnold? Bukan. Arr…. Arya! Arya! Yak an?!”
Amel diam. Tertunduk. Mengangguk pelan.

“Elu dah ngapain aja sama dia hah?”
“Enggak ngapa ngapain, Bu. Cuman jalan doang.”
“Lu dah pernah ngentot ama dia?”
Amel menggelengkan kepala.
“Lu pernah nyepong kontol dia?
Amel menggelengkan kepala.
“Ciuman aja lo kagak pernah?
Amel menggelengkan kepala.

“Bodoh amat sih elu jadi bocah!”

“Elu punya cowok tajir gitu, ajakin ngentot. Rekam. Minta crot dalem. Elu bunting, minta kawin!”
“Kalo bocahnya kagak mau, sepong dia punya kontol. Elu poto. Peras dia punya duit!”
“Bego amat lu. Miskin, gak punya duit, sok suci!”
“Elu punya wajah cakep. Muda. Manfaatin bego!”

Tiba-tiba saja Wati menarik rambut Amel. Wati berusaha mengarahkan wajah Amel yang sedari taditertunduk mendekat ke arah wajahnya. Cup. Bibir keduanya terpagut. Mata Amel terbuka lebar-lebar. Sontak dia berusaha melepaskan diri. Gagal. Tubuh Amel kini tertindih tubuh Wati.

“Lu bener kagak pernah ngerasain ciuman?”
“Apaan s..”
Wati memonyongkan bibir dan mendaratkannya ke bibir Amel.

Tubuh Amel kini benar-benar terkunci oleh tubuh bongsor Wati. Kedua tangannya pun gak bisa bergerak, dipegangin oleh Wati. Amel meronta kiri kanan, dan akhirnya bibrnya pun lepas dari bibir Wati. Amel terengah-engah mencari napas. Wati mengarahkan kedua tangan Amel dengan paksa ke atas dan menekuknya. Dengan tangan kiri saja kini kedua tangan Amel sudah tak berdaya.
Tangan kanan Wati kini menjambak rambut Amel.

Slurrrppp…. Clepp. Slurrrpppp…. Slurrrpppp…. Slurrrpppp….
Wati menjilati wajah Amel. Dari kening, dahi, turun ke pipi, kemudian..

Krrraaaeekkk….krrraaaeeekkkk..
Wati mengumpulkan ludah dari kerongkongannya.

Juihhhhh….

Ludah bercampur dahak itu mendarat di bibir cantik Amel. Bau busuk air ludah Wati yang begitu dekat tercium hidung Amel membuatnya tidak tahan. Leher Amel gemetaran ingin muntah.

Howeeekkkk…. Huweeekkkk…

“Hahaha. Untung lu belum sarapan, Kagak ada yang elu muntahin. Berani elu muntahin ke wajah gua, gua gebukin lu!”

Wati lalu mengulurkan lidahnya yang panjang dan meratakan campuran ludah dan dahak itu secara merata di bibir Amel.
Tangan kanan Wati beranjak ke hidung Amel, dan menjepitnya.
Susah napas, Amel akhirnya membuka mulutnya.
Wati kembali mengulurkan lidahnya.

Jleppp…

Kedua bibir mereka berpagut. Lidah Wati yang panjang kini sudah masuk ke rongga mulut Amel. Benda asing itu kini mulai menjamah mulut Amel. Mata Amel hanya bias terbelalak. Dilihatnya Wati begitu dekat. Mata Wati tertutup sangat menikmati momen ini.

MMMppphhhh….. Mmmmmpppphhhh….

Tangan kanan Wati lepas dari hidung Amel dan mengelus rambut halus gadis cantik ini.

Lidah Wati mulai menjilati bagian dalam gigi Amel, lalu ke langit-langit mulut Amel, sebelum akhirnya menjilati lidah Amel. Amel juga merasarkan air liur Wati mulai menerobos masuk membanjiri mulut Amel. Amel berusaha melawan. Tak ingin lidahnya terus diperkosa terus menerus, Amel mulai menggerakkan lidahnya untuk melawan. Terjadilah perang lidah untuk memperebutkan kekuasaan di mulut Amel.

MMMppppphhh…….

Tanpa disadarinya, Amel mulai menikmatinya. Air matanya keluar perlahan. Rasa pasrah yang bercampur nikmat. Wati sadar akan hal ini. Dia lepas tangan kirinya yang sedari tadi memegang kedua tangan Amel. Kedua tangan Amel sontak mencoba menjambak rambut Wati. Tapi yang terjadi justru Amel meremas-remas rambut Wati.

Diperlakuin begini, Wati jadi tambah nafsu, digesekkan memeknya yang masih ketutup celana pendek dengan celana Amel. Digerakkan pinggulnya atas-bawah, kiri-kanan, sesekali diuleg berputar-putar.

“Kalo gue punya kontol, gua gagahin lu. Gua perkosa habis-habisan lu. Dasar lonte sok suci!”

Wati mulai menaikkan pantatnya dan kemudian
Blesss… Tubuh bongsornya kembali menindihi Amel.
Ahhhhh!!! Bunyian nikmat itu keluar dari mulut Amel tanpa sadar.

“Senang ya lu? Rasain nih kontol gua lagi” gumam Wati lagi dalam hati.

Jiuhhhh…

Ludah kental Wati masuk mulut Amel, dan mendarat di lidahnya. Amel menggulung lidahnya dan menelan ludah Wati itu.

Wati semakin bernafsu.
Pantat Wati naik lagi dan kemudian…
Blesss…

Hmmmppphhh…. keluar dari mulut Amel, yang kembali disumpel sama bibir dan lidah Wati.

Setelah menggenjot Amel selama 3 menitan lagi, akhitnya Wati sudah gak kuat. Tubuhnya gementaran, menggelinjat gak karuan, dan akhirnya…

Crottttt…. Crotttt…. Crottt…

Cairan kenikmatan Wati akhirnya membasahi celana pendeknya, merembes tembus sampai celana panjang Amel. Keduanya basah kuyup oleh keringat.

Wati beranjak berdiri dari sofa, sebentar dia pandangi Amel yang telentang lengah gak berdaya. Wati lalu melepas celana pendeknya yang basah tadi dan meninggalkannya di lantai.

“Langsung bersihin nih celana gua,” Wati beranjak ke kamarnya. Amel yang masih bingung dengan apa yang terjadi duduk di lantai, memungut celana pendek Wati. Penasaran, diarahkan celana pendek itu ke wajahnya. Diciumnya. Bau harum, busuk, pesing, campur jadi satu. Bau jijik, tapi nagih.

Tak sadar Amel menciumi celana kotor itu cukup lama. Di depannya Wati sudah kembali. Pake kaos, tanpa bawahan. Memeknya terlihat jelas. Bersih tanpa jembut. Dengan lubang sebesar satu jari tangan, Amel hanya melihat kegelapan misterius di dalamnya. Masih dengan berdiri, Wati melempar uang 100 ribu ke muka Amel. Dijambaknya rambut Amel.

“Grepek grepek. Sedot sedotan bibir. 100 ribu. Dan elu dapat enaknya juga kan?”
Amel terdiam.
Wati menjambaknya makin keras.
“Diem aja lu. Orang tanya, jawab! Elu nikmatin juga kan?”
“Iya Bu.”

Wati akhirnya melepaskan rambut Amel. Dia mengarah kembali ke belakang. Baru beberapa langkah, Wati buka kaosnya, bersisa beha menopang toketnya yang gede. Dilemparkannya kaos itu kearah Amel.
Amel yang masih bingung kembali terkaget.
“Iya Bu.”
“Mulai sekarang elu panggil gua Mami!”
“Iya…. Mami.”
Wati melanjutkan jalan ke kamar.

Amel berusaha beranjak berdiri. Dirasakannya badan pegel ketindih tubuh gemuk Wati. Dengan membawa pakaian kotor Wati, dia berjalan ke tempat cuci di belakang. Berpapasan dia dengan cermin. Amel berhenti sebentar. Di lihatnya wajahnya di cermin. Wajahnya yang cantik putih bersih tertutup oleh campuran air ludah, dahak, air mata dan lipstick. Wajah Amel mendekat ke arah cermin. Ditiupnya cermin itu sampai membentuk embun. Dilihatnya lagi wajahnya di cermin yang sudah tertutup kabut.

Diciumnya cermin itu. Lalu dilihatnya. Terbentuk cap bibir di cermin. Amel merasa kosong.

Amel mendekatkan wajahnya ke cermin lalu menjulurkan lidah dan mulai menjilati cermin itu.

Slurrpppp…. Slurrrpppp…. Slurrrpppp…

Dilihatnya lagi cermin itu yang kini sudah penuh dengan air liurnya sendiri. Dengan tersenyum bahagia, dia meninggalkan cermin itu dan melanjutkan hari.
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd