Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Brainwash: Perjalanan Menjadi Queen of Sluts

Lesson 3

Tidak lama bermain di dunia mimpi, Amel terbangun. Sebenernya Amel capek, cuman cuaca panas hari itu bikin istirahat tidak nyaman. Amel pun kembali mengatur posisi, dari yang tadi membelakangi Wati, kini dia miring menghadap ke arah Wati. Wati terlentang, sudah tertidur pulas. Amel coba kembali memajamkan mata, tapi susah untuk tertidur lagi.

Amel cuma bias perhatiin Wati tidur. Dilihatnya terus ibu tirinya itu. Amel tiba-tiba saja teringat Ateng, ayah angkatnya. Kenapa ya Ateng memilih wanita ini jadi istrinya. Cantik? Enggak. Jauh dari sosok ibu kandungnya, Iriana. Jadi? Kenapa Wati? Amel menangkat kepala, menopangnya dengan tangan kanan.

Semakin dia mendekat ke arah Wati. Jemari kiri Amel menyentuh pelan dahi Wati. Hmmm… pulas banget tidurnya. Dia mengelus dahi ibu tirinya itu. Turun menyusuri hidung. Lalu ke samping. Menyusuri pipi. Terus…. Sampai bawah telinga. “Kenapa harus wanita ini?” Gumam Amel dalam hati. Dilihatnya jemarinya yang kini basah oleh keringat Wati. Tiba-tiba timbul rasa haus di mulut Amel. Amel menjulurkan lidahnya dan mulai menjilati satu persatu jemarinya yang basah oleh keringat Wati.

Dilihatnya lagi wajah Wati. Keringat mengalir mengikuti alur sapuan jemari tangan Amel tadi, mengumpul di bawah telinga. Amel merapatkan telunjuk dan jari tengahnya mengelap keringat Wati. Kedua jari itu lalu dimasukkan ke mulutnya. Matanya terpejam. Dengan bibir tertutup rapat, kedua jari itu keluar masuk. Lidahnya dimainkan menikmati setiap tetes keringat Wati. Hingga kemudian…

Uhuk uhuk, didengarnya napas Wati tersengal. Amel kaget bukan maen. Refleks dia kembali ubah posisi, membelakangi Wati.

Wati terbangun. Ada rasa geli di pipinya, pikirnya tadi ada semut jalan-jalan di wajahnya. Wati ganti posisi. Dia kini menyamping. Di depannya kini tersaji pemandangan punggung Amel. Putih mulus, cuman tertutup beha dan celana pendek. Wati mengatur napas, mau lanjut tidur. Tapi punggung Amel di depannya malah membuatnya semakin melek. Wati merapatkan diri ke arah Amel. Begitu dekat. Amel merasakan empuknya toket Wati bersentuhan dengan punggungnya. Amel bisa ngerasin hembusan nafas Wati di tengkuk lehernya. Amel pilih pura-pura tidur, Takut kalo ulahnya tadi maenin wajah Wati ketahuan.

Wati menyibak rambut Amel. Sekarang lehernya sudah keliatan. Putih mulus mengkilat penuh keringat. Kali ini Wati jadi haus. Kembali Wati perhatiin Amel. Setelah yakin Amel tidur (padahal boongan!) Wati menjulurkan lidahnya yang panjang, mendarat di tengkuk leher Amel. Slurrrppp…. Slurrrppp…. Lanjut ke samping leher. Slurrppp… Ke atas… Slurrppp… Ke belakang daun telinga… Slurrppp… Lalu ke depan. Dan… dijilati lubang telinga si Amel. Wati terus memandangi Amel. Amel coba menahan. Nafas memburu Wati yang penuh nafsu terdengar jelas, memenuhi pikirannya. Amel harus kuat. Jangan bangun Amel.

Wati melepaskan lidahnya dari telinga Amel, dan diliatin lagi wajah Amel lebih dekat. Wati coba dengerin ritme nafas Amel. Masih teratur. Bagus Amel. Tangan Wati kini coba lepas ikatan beha Amel. Cklek, Lepas. Wati makin nafsu. Kembali dijulurkan lidahnya, mendarat di punggung Amel. Lidahnya mulai bergerak. Membentuk abjad. Slrrrpppp… Slrrrppp… A. Slrrpppp… B… Slrrpppp…. Teruuuss… Sampe ke bawah… Slrrrppppp…. Slrrpppp…. Z.. Lidah Wati menjilati pinggir atas celana dalam Amel.

Amel kembali merasakan hembusan napas Wati. Wati sudah kembali ke posisi semula. Amel masih pura-pura tidur. Tapi sekarang nafasnya sudah gak keruan. Wati tersenyum. Dia tahu kalo Amel pura-pura tidur. Semakin nafsu dia ngerjain Amel. Tangan Wati kini mengelus punggung Amel dari atas,, turun,,, turun,,, Di rasakannya tubuh Amel yang sudah merinding. Sampe pinggang masih turun,,,, terus turun.. jari tengah Wati kini mendarat di lubang anus Amel, cuma kepisah ama celana dalam. Diusap-usapnya memutar area lubang anus Amel. Tubuh Wati merinding hebat. Tanpa sadar, Amel menggigit bibirnya sendiri.

Wati mendekat ke telinga Amel. Dia berbisik.
“Elu suka kan? Diginiin?”
Amel masih belum mau ngalah, kembali dia coba ngatur napas.
“Gua tau kok elu cuman pura-pura tidur? Iya kan?”

Jari tengah Wati mulai menekan ke arah lubang panas Amel. Amel pun kaget. Matanya terbelak. Refleks dia ganti posisi. Berputar badan. Behanya terlepas. Sekarang Amel dan Wati berhadap-hadapan.

Wati menjambak rambut Amel dan mengarahkannya mendekat. Cleppp… Bibir keduanya bertemu. Seperti kedua orang yang lama terpisah, keduanya begitu bernafsu. Sesekali lidah Wati masuk dan memerkosa mulut Amel, sesekali lidah Amel membalas menerobos masuk dan mengobok-obok mulut Wati, sesekali karena tak ada yang mau mengalah lidah keduanya menjulur dan bercinta di luar mulut.

Setelah beberapa menit, lidah keduanya terpisah. Napas mereka tersengal-sengal. Amel tampak makin kelelahan. Wati yang sedari tadi menjambak rambut Amel mengarahnkan kepala Amel turun,, turunn, ke arah toket Wati, pentil di toket Wati keras mengacung.

“Kalo capek, haus, minum!”

Amel sedikit bingung. Dia pun menjilati keringat yang mebasahi toket ibu tirinya itu. Glek. Wati merasakan geli yang bercampur nikmat merasakan sapuan lidah Amel. Sesekali lidah Amel diputar-putar. Mmmmmhhh….. Wati semakin bergairah. Toketnya serasa dibelai lembut dan dipijit-pijit. Dengan lidah yang masih menjulur, Amel beralih ke toket yang satunya dan mulai menjilatinya. Slrrrppp… Sleeepppp… Tangan yang tadi menjambak rambut Amel kini membelainya. Amel merasa puas. Sementara tangan Wati yang satunya beralih ke bawah dan mulai mengusap-usap memeknya sendiri yang masih ketutup celana dalam.

Mmmmhhhh…

Wati kembali menjambak rambut Amel dan menuntunnya ke bawah. Tubuh Amel terikut dan kini sudah berada di atas Wati. Sekarang di depan Amel adalah memek ibu tirinya yang masih tertutup celana dalam. Tangan Wati lepas dari kepala Amel dan berusaha melepaskan celana dalam yang memisahkan memeknya dengan Amel itu. Cuma sampe paha. Lalu kedua kakinya dia naekkan ke atas.

“Ayo! Lepasin!”
“I…. Iya Mi.”

Amel pun melepaskan celana dalam itu. Kaki Wati turun dan sekarang dalam posisi mengangkang. Amel dapat melihat jelas memek Wati. Jembut memeknya sudah mulai tumbuh halus. Kedua tangan Wati kembali memegangi kepala Amel dan menekannya ke bawah.

“Jilatin itil gue!”

Itil alias klitoris. Bagian kecil menonjol sebesar kacang di bagian atas memek. Anatomi dasar yang Amel pelajarin di kampus. Amel pun menjulurkan lidah dan… Slrrrppp… Slrrrpppp… Kedua paha Wati yang ngangkang gemetaran naek turun.

Mmmmmmmhhhh….
Mmmmmmhhhh…


Kepala Amel terus diarahin menjilatin itil Wati dari atas ke bawah. Dari bawah ke atas. Kiri ke kanan. Kanan ke kiri. Berputar-putar. Mulut Amel terus terbuka. Lidahnya terus menjulur. Air liurnya perlahan mulai keluar membasahi itil Wati, turun sampe masuk memek. Wati pun merasakan aliran air liur hangat Amel mulai menerobos masuk memeknya. Wati sudah gak kuat. Diarahin kepala Amel ke memek Wati.
Amel meronta-ronta. Lidahnya dimasukin kembali ke mulut dan ditutup rapat.

“Heh, kenapa lu? Jilat memek gue!!”
“Enggak Mi. Itu kan tempat keluar kencing Mi. Jijik.”

Tangan kanan Wati dilepasin dari kepala Amel dan diletakin tepat di lubang anus Amel. Wati kini sudah menggap daerah itu sebagai titik lemah Amel. Kembali jari tengahnya sedikit ditekan.

“Jilat! Ato gua tusuk tusuk lubang pantat elu!”
“I… Iya Mi.”

Amel kembali menjurkan lidah. Dia memejamkan mata. Bercampur rasa takut dan jijik. Jari tengah Wati masih parker di bibir lupang pantat Amel yang ketutup celana dalem. Dielus-elusnya lubang pantat Amel, seperti menyetir kepala Amel ke arah memek Wati.

Slrrrpppp…

Lidah Amel menjilat singkat memek Wati. Amel berasa ingin muntah. Dia coba menenangkan diri, mengatur napas. Dilihatnya lagi memek Wati. Ngerasa Amel cuman diam aja, kembali Wati menekan lubang anus Amel. Kembali Amel menjilat memek Wati.

Slrrrppppp….. Slrrrppppp….


Amel terus menjilati memek Wati. Atas ke bawah. Bawah ke atas. Permaenin itil. Mata Amel yang tadi ditutup terus sekarang terbuka lebar. Rasa jijik itu kini sudah ketutup rasa haus dan lapar. Sesekali Amel menyedot kulit jengger memek Wati. Memek Wati seperti es krip yang rasanya begitu enak, dan nagih.

Mmmmmhhhh….
Mmmmmhhhh…..


Wati menjulurkan lidah, mulai menjilati pusar Amel. Postur Wati yang pendek membuat mulutnya tidak bisa menjangkau memek Amel di posisi ini. Amel merasakan pusarnya dijilatin dan lubang pantatnya dielus-elus jadi makin gak beraturan. Mmmmmmmhhh….
Kini lidah Amel menerobos masuk memek Amel keluar masuk.

Sllrrrpppp…. Slrrrpppp… Jleb. Slrrrppp…. Slrrrpppp….

Badan Wati semakin gemetaran. Kedua pahanya gerak-gerak gak keruan. Nafsu Wati sudah mencapai ubun-ubun. Wati coba menahan sekuat tenaga. Kedua pahanya sekarang menutup menjepit kepala Amel. Amel meronta-ronta. Wati gak peduli. Dia sudah gak tahan. Wati mau keluar.

Crotttt…. Crottttt… Crotttt…..

Cairan kenikmatan Wati membanjiri mulut Amel. Susah bernafas, Amel terpaksa menelannya. Wati berusaha mengatur napas, menenangkan diri. Perlahan dibuka kunciannya ke Amel. Dengan nafas tersedak-sedak, Amel pun coba menenangkan diri. Amel berusaha membenarkan rambutnya yang diacak-acak Wati. Kembali di ke posisi tidur tadi. Kembali keduanya berhadap-hadapan. Wajah Amel nampak sepertiorang yang habis diperkosa. Hampir tertutup sepenuhnya oleh air liurnya sendiri yang bercampur cairan kenimatan Wati dan air mata. Air mata sedih atau air mata bahagia? Melihat senyum Amel yang coba ditahan, tidak salah lagi. Air mata bahagia Amel diperlalkukan seperti itu.

Malu diliatin terus oleh Wati, Amel menggeser posisi tubuhnya agak ke bawah. Sekarang di hadapan Amel terpajang toket Wati yang sedari tadi cuman dijilatin aja, belum dinenen. Dengan mengelus rambut Amel, Wati pun menuntunnya ke arah toketnya yang gede itu. Amel yang kehausan pun minum susu ibu tirinya. Slrrrpppp…. Slrrrpppp…. Perlahan Amel yang kelelahan kembali tertidur.

Wati mengelus rambut Amel dengan lembut sambil bergumam pelan.

Anak Mami, istirahatlah.
Minum yang banyak.
Biarkan susu wanita jalang ini mengalir masuk.
Mengotori darahmu,
Mengatori pikiranmu,
Mengotori hatimu.


Wati pun ikut tertidur.
 
isi buku tamu dulu..

Itu wati ada keluar ASP nya suhu?
 
Terakhir diubah:
Lanjut dong hu...
Pangeran kodok pengen liat si amel ketemu sama bokapnya
 
a great story, already cum twice, even without the intercourse scene, lanjutkan suhuuu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd