Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT This is Destiny

Bimabet
Chapter 43

Hari ini vivi terlihat lebih tenang dari sebelumnya di tambah sikap papa dan mamanya tak berubah saat ia sudah bilang dan sebelum ia bilang. Rumah masih ramai dengan orang-orang panggilan tante untuk acara pernikahan rendra dan vivi. semua di diskusikan dengan orang tua rendra dan orang tua vivi. sedangkan vivi lebih bermain dengan Bruno yang kini menjadi sahabatnya selama rendra pergi.

"vi, sini" ucap tante nia, vivi pun mengehentikan permainan lempar bola dengan Bruno dan segera mendekati tante nia di ikuti Bruno.

"sini, kamu suka yang mana?" ucap tante nia saat menunjukan gaun pengantin. Vivi pun melihat satu persatu dan hampir semuanya bagus-bagus. Vivi pun berhenti dan menatap ke gaun yang desain yang menarik hatinya.

"guuk.. guukk" Bruno mengonggong saat vivi menunjuk salah satu desainnya. Di usapnya kepala Bruno.

"yang ini tante" ucap vivi dengan senyum lebar, tante nia pun lega melihat vivi ceria seperti biasanya.

"wahh, tante setuju kok. Oke yang ini tante bilangin ke orangnya dulu oke" ucapnya sambil pergi meninggalkan vivi. vivi pun berjalan ke belakang rumah. Terlihat kedua orang tuanya sedang melihat tanaman di sekitar halaman belakang.

"lagi ngapain pa?" ucapnya pelan.

"lagi liatin bunga aja, koleksinya banyak juga ya, boleh di petik gak satu?" ucapnya, anggukan pelan dari vivi.

"buat kamu" ucap papanya sambil di sangkutan bunga yang di petiknya ke telinga kanan vivi.

"ih papa, kayak anak kecil ah " ucapnya senyum-senyum.

"hehe, lebih cantik anak papa menjadi wanita se utuhnya, apa lagi kalau kamu pakai gaun pengantin" senyum sambil memegang bahu vivi.

"ih." ucapnya pelan sambil tersipu malu. vivi pun menemani papa dan mamanya berkeliling rumah, canda tawa yang sudah lama tak terlihat dari mereka bertiga, mereka pun memutuskan bersantai di gazebo sampai tak terasa waktu sudah menjelang sore.


***

Malam pun tiba waktu menunjukan sudah jam 11 malam, tetapi mata vivi masih belum ngantuk. Ia pun keluar kamar menuju kamar rendra, vivi duduk di kasur rendra sambil melihat bingkai foto mereka berdua. Senyum kecil vivi mengingat kejadian dulu sambil di dekapnya erat. senyum kecilnya sambil melihat langit - langit kamar. tak lama matanya pun terpejam.

"aaaahh" ucapnya langsung terbangun karena terasa hidungnya ada yang tekan sehingga membuat susah bernafas, ia pun melihat sekeliling tak ada orang,

"taakkk" suara suatu yang jatuh di sampingnya, perlahan vivi melihat ke pinggir ranjang perlahan.

"baaaaaaaaa" teriak rendra yang membuat kaget vivi, vivi pun terkejut langsung terdiam dan pingsan.

"hei hei. vi bangun" ucap rendra yang panik karena vivi menjadi pingsan, dilihat wajah vivi yang tanpa ekpresi pertanda benar-benar pingsan.

"haa, gak ada nafas" menjadi semakin panik melihat kondisi vivi menjadi seperti ini dan ia pun langsung membuka bibir untuk memberi nafas buatan.

"uhhmm" di rangkulnya leher rendra oleh kedua tangan vivi sambil matanya terbuka dan tersenyum lebar.

"kena deh" ucap vivi sambil tertawa lebar.

"ahh parah ah kamu tuh ya bener bikin takut ah" ucap rendra dengan wajah yang masih panik.

"ih siapa dulu yang kerjain, segala takut-takutin" ucap vivi sambil manyun.

"hehe iah maaf, aku kangen lihat kamu manyun" di kecupnya pelan bibir vivi.

"ih, hmm kapan pulang?" vivi mengecup kembali bibir rendra.

"belum lama kok, " di tatapnya dalam-dalam mata vivi.

"kok pulang sendiri? terus kenapa gak bilang ke aku mau pulang?" sambung vivi dengan pertanyaan yang tak terputus.

"buat kejutan ke kamu, hehe" tawa rendra sambil kembali mengecup bibir vivi, vivi pun membalas ciuman rendra sambil merebahkan vivi kembali.

"miss you" ucap rendra sambil membuka satu persatu baju tidur vivi sambil bibir mereka kembali berciuman. Di lemparnya satu persatau ke lantai kamar sampai tubuh mereka berdua telanjang bulat, lampu tidur menghiasi kamar rendra. Bibir rendra semakin turun kebawah dari buah dada sampai memeknya.

"uhhh" desah vivi saat lidah rendra bermain di sekitar memeknya, hisapan lidah rendra membuat vivi mengerang panjang. Rendra pun langsung mengangkangkan kaki vivi, di gesekannya perlahan. Terlihat vivi terlentang pasrah sambil memegang tangan rendra. Ia pun langsung menghujamkan kontolnya perlahan.

"uhhh" lenguh rendra sambil terus menggerakan pinggulnya semakin lama semakin cepat. Di remasnya perlahan sambil jari-jarinya memainkan putingnya. Lenguh nafas vivi semakin cepat. Rendra pun menelentangkan kedua tangan vivi di tariknya pinggul ke atas sedikit dan kembali di hujamkanya cepat.

"rendraaa aahhh" jerit vivi yang hampir klimaks, rendra pun langsung mencabut kontolnya.

"ihh tuh ahh" rengek vivi yang masih terengah-engah.

"haha, aku suka liat kamu gitu sayang. Sini dong" ucap rendra rebahan sambil menarik tangan vivi ke atas tubuhnya.

"ihh dasar nyebelin." vivi pun tau maunya rendra, ia pun langsung memasukan kontol rendra ke memeknya, dan di turunkannya perlahan. Vivi pun langsung menggerakan pinggulnya sambil tangannya bertumpu di dada rendra, tangannya rendra pun dengan perlahan memutar-mutar buah dada vivi.

"hmm aahh" desah vivi sambil terus menggerakan pinggulnya peralahn.

"sini uuh" rendra memutar tubuh vivi membelakangi dirinya, vivi pun kembali menaik turunkan pinggulnya sambil bertumpu di paha rendra.

"uhh yeah" di remas-remasnya bongkahan pantat vivi, tak lama rendra menarik tubuh vivi telentang di atas tubuhnya dengan kontol rendra yang masih di dalam memeknya.

"ih ngapain" ucap vivi, rendra pun merenggangkan kedua pahanya dan otomatis kaki vivi pun ikut mengangkang.

"aahhhh ren.." desah vivi saat rendra menghujamkan kontolnya dengan cepat,

"aahh rendra aahhh" desahnya terus semakin kencang saat rendra menghujamkan kontolnya semakin cepat sambil tangganya kembali memainkan buah dada vivi.
"aah rendra pelan ih, nanti anaknya gak jadi loh" ucap vivi saat kecepetan rendra melebihi batasnya.

"opss, aku lupa kamu hamil vi, maaf kebawa nafsu" ucap rendra membaringkan tubuh vivi di sampingnya.

"tapi seriusan kamu hamil ya?" sambungnya sambil mengelus perut vivi.

"hu.uh" anggukan kecil dari vivi sambil senyum. Di ciumanya kembali bibir vivi sambil tangan rendra bermain di memeknya. Rendra kembali mengangkanngkan kaki vivi dan memasukan kontolnya dengan perlahan,

"uhhh" lenguh vivi saaat rendra menghujamkanya perlahan tapi pasti.

"aku mau pipis uhh" rendra pun menambah kecepetannya sedikit sambil di buka lebar kaki vivi, tak lama tubuh vivi menggeliang di ikuti lenguh panjangnya, di hentak-hentakannya perlahan.

"aaahh vi, crrottt crooottttt" di tekannya dalam_dalam sambil mencium bibir vivi. sembuharan hangat membasahi liang memek vivi. rendra pun rebahan di samping vivi sambil mengelus pipinya.

"miss you" ucap rendra sambil mengecup kening vivi. senyum vivi sambil merangkul tubuh rendra di sampingnya. Rendra pun langsung menarik selimut sambil kembali mereka bercumbu di dalam selimut.


***

Pagi pun tiba, dibukana dengan berat mata vivi setelah pertempuran tadi malam. di lihat disampingnya rendra sedang tidur pulas, cairan sperma yang sudah mengering tersebar di seluruh selangkanganya. Vivi pun bergegas mencari pakiannya yang bertebaran di mana-mana dan langsung memakainya kembali.

"vi. " ucap tante nia saat vivi keluar dari kamar rendra.

" ia tante?" vivi bergegas mendekati tante nia.

"tumben kamu bangunnya agak siang?, eh itu apa di pipi kamu" ucap tante nia saat melihat sprema yang mengering. Vivi pun terlihat memegang pipinya berusaha memberiskan sisa sperma yang mongering dengan tangan.

"ini bukan iler kamu, itu sperma. Itu jangan bilang punya andri?" ucap tante nia dengan tatapan serius.

"bukan bukan kok, " ucap vivi agak kaget mendengar ucapan tante nia.

"terus?, tante kwahtir aja andri macam-macamin kamu" lanjutnya dengan nada yang lembut.

"punya rendra kok tante, gak percaya masuk aja ke dalam " ucap vivi sambil membuka pintu kamar rendra. Tante nia pun melihat rendra yang masih tertidur pulas.

"kok dia gak bilang udah pulang?"

"buat kasih surprise ke tante sama om hehe, tapi udah ketauan sama tante jadinya bukan surprise lagi" ucap vivitersenyum kecil.

"walah, rendra rendra. Terus kapan pulang?" lanjutnya.

"tadi malam" ucapnya singkat sambil menutup pintu kamar rendra.

"ouh, jadi sekalian ambil kesempatan ya melepas kangen?" ucap tante nia sambil tertawa kecil.

"ih tante, uhm" terlihat vivi tersipu malu.

"haha kamu ini, ya udah tante pura-pura belum tau rendra balik kok, oh ia sekalian ajak makan pagi mama papa kamu oke, tante sama om tunggu" ucapnya sambil melempar senyum, melangkah menuruni tangga.


***

Pagi ini mereka semua sarapan pagi, vivi dan tante merahasiakan kepulangan rendra. Tante nia dan vivi tak sabar melihat ekpresi saat rendra tiba-tiba muncul.

"pagiii semuaaa" ucap rendra sambil berjalan mendekati mereka semua sambil tersenyum.

"rendra??

"rendraa?" ucap om dan tante nia bergantian sambil berdiri.

"wew, kapan lo balik?" ucap andri yang ikut terkejut melihat rendra sudah balik.

"tadi malam, sengaja buat kerjutan buat kalian semua haha" tawanya,

"ada-adanya kamu ini, lega rasanya kamu udah balik" ucap om hen.

"iah, ya udah duduk sarapan bareng " ajak tante nia, tak lama ia terdiam melihat ternyata ada orang tua vivi. wajah langsung gugup saat orang tua vivi melihat ke arahnya. Membuat rendra salah tingkah.

"sini duduk" ajak vivi menarik tangannya.

"aku gugup vi, aku ngerasa kayak lagi di hukum kayak hamilin anak orang" bisik rendra ke vivi.

"ihh nyebelin, udah kejadian juga hamilin anak orang. Harus tanggung jawab ke papa mama aku" bisiknya sambil menarik tangannya. Dan langsung duduk di samping papanya vivi. terlihat wajah rendra kembali sangat gugup. Rendra pun bersalaman dengan kedua orang tua vivi dengan tangan gemetar. Tawa vivi, tante nia, dan om hen melihat rendra.

"tuh om orangnya yang hamilin anak om, gorok aja om ahhaah" celetuk andri membuat mereka semua tertawa kecuali rendra yang masih gugup. Papa vivi tertawa kecil melihat rendra ketakutan.

"dah om banting aja." Lanjut andri sambil tertawa.

"hahahaha" ketawa mereka semua melihat rendra semakin gugup.

" dah dah yuk lanjutin makannya" ucap om hen, rendra terlihat sungkan duduk pas di samping papanya vivi. rendra mengambil nafas dalam-dalam agak tidak gugup, hal itu cukup berhasil sampai sarapan selesai. Rendra hanya bisa tersenyum kecil saat papanya vivi menatapnya dengan mata serius.


***

"vi, papa kamu kayaknya sebel banget sama aku, dari tatap matanya kayak kamu pas dulu.. sereem" ucapnya sambil mereka bersantai di halaman belakang bersama Bruno.

" uhm, aku serem ya bearti?" ucap vivi sambil memanyunkan bibirnya.

"itu dulu sekarang galak ahaha" ledeknya tertawa kecil.

"ya udah aku galakin kamu" ucapnya sambil buang muka.

"gpp asal di kamar galaknya" sambil tangannya memeluk dari belakang.

"dasar mesum !" ucap vivi sambil mengeluarkan lidahnya.

"hahaa, mesum gpp yang penting setia ya gak" ucap rendra sambil memainkan alisnya.

"den rendra,den di panggil ibu ke ruang tengah" ucap bi inah sambil setengah berlari menuju ke arahnya.

"ada bi?"

"gak tau, suruh cepetan aja " ucap bi inah langsung kembali ke dalam rumah, rendra dan vivi pun langsung menuju ruang tengah, dimana ada beberapa orang sudah menunggu.


***

"nah di dah datebg yuk coba di passin dulu ren, mama gak bisa bikin kamu setelan karena waktu mepet ya ren" ucap tante nia sambil menunjukan beberapa setel jas pengantin dan aksesorisnya.

"iah gpp kok ma, vivi gimana gaunny?" ucap rendra melihat vivi yang entah kemana.

"udah kok, bentar lagi yang bawa gaunnya sampai kok." Tante nia kasih beberapa setel yang kira-kira cocok dengan gaun pengantin vivi.

"yang ini cocok, abu-abu silvier. Lagian cowok mah gampang apa aja cocok hehe" ucap rendra setelah memilih setelan abu-abu.

"pagi bu, kita udah bawa beberapa setel gaun buat candangan" ucap seseorang di belakang rendra.

"ohh ia, oke gpp. Ren kamu panggil vivi terus ke kamar mama suruh liat ukuran gaunya cocok apa ngak." Perintah tante nia, rendra yang masih memakai celana pendek tetapi memakai jas pun mencari vivi yang ternyata ada di dapur.


***

"hahahaah ih, culun banget masa pakai jas celananya kolor, hahaha?" tawa vivi melihat rendra berpakaian aneh.

"ups, lupa di lepas haha, vi kamu suruh ke kamar mama. Suruh cocokin gaunnya?" ucap rendra sambil menggandeng tangan vivi mengarah ke arah kamar tante nia. Dan di dalam kamar sudah tersedia 3 set gaun pengantin.

"ngapain kamu ikut?" ucap tante nia mencegah masuk ke kamarnya.

"ya ma mau liat modelnya gimana" ucap rendra protes.

"tuh liat aja kan?"

"maksudnya vivi yang pakai ma" sambungnya agak kecewa.

"eits. Gak boleh. Nanti aja sebelum acara oke" ucap tante nia langsung menutup pintu kamarnya.

"hehe tuh gaun yang kemarin kamu mau," tunjuknya gaun pengantin yang tak terlalu panjang. Vivi pun menuju gaun yang di pilihnya.

2015-New-sexy-white-ivory-hot-Lace-Bridal-Gown-wedding-dress-Spring-summer-autumn-winter-girl.jpg


"kamu buka baju disini aja, gak usah malu sama-sama cewek tau" ucap tante nia saat vivi kebingungan mencari tempat untuk ganti pakaian. vivi pun membuka seluruh pakaiannya, lekuk tubuh terlihat jelas oleh tante nia.

"nanti kita cukur ya vi bulu vagina kamu, nanti tante ajarin cukurnya" ucapnya di selingan vivi mencoba gaunnya. Vivi hanya tertawa malu.

"cowok suka loh liat V nya gundul haha, oh ia vi kalian jangan ML dulu sampai acara ya tahan nafsu dulu. Biar nanti malam pertama kalian lebih nikmat." Ucapnya

"iah tante, nanti vivi cukur juga buat nanti malam pertama hehe" ucapnya malu-malu.

"nah gitu dong, oh ia vi kayaknya kamu sesek gaunnya ya?"

"iah tante, hehe vivi ndut sih"

"ya udah gimana model ini?" ucapnya sambil menunjukan 1 jenis gaunnya.

681336c17d26af6f3877aaff8f7116bc.jpg


"uhm boleh tante, tapi belakangnya terbuka banget ya?" ucapnya sambil membandingkan 2 jenis gaunnya yang menurutnya terlalu panjang bawahnya.

"gpp kok, lagian lebih cantik vi " vivi pun kembali mencoba gaun yang di pilih tante nia, hasilnya sangat pas di tubuh vivi.

"ya kan, cantik, sexy pula" ucap tante nia melihat vivi memakainya.

"ya udah yang ini aja hehe," senyum vivi, pemilihan gaun pun selesai vivi memakai pakaiannya kembali dan segera keluar kamar.


***

Hari ini cukup melelahkan, karena proses pemilihan gaun yang lumayan memakan waktu. Petang pun tiba. Malam ini makan malam sebelum besok pagi orang tua vivi pulang ke kampung. Rendra kembali duduk di sebelah papa vivi dan kali ini rendra lebih tidak terlalu gugup sampai makan malam selesai.

"ueeekk," tiba-tiba vivi kembali terasa mual, dan langsung berlari ke arah dapur. Mama vivi dan tante nia pun langsung mengikuti vivi.

"vi kamu gpp?" ucap tante nia sambil mengurut leher vivi.

"iah, tapi nih hidung vivi gak kuat cium bau menyengat, rasanya mual" ucapnya kembali menahan mual.

"hehe itu wajar kok vi, penciuman ibu hamil lebih sensitive bawaan bayi, mama dulu aja gitu. Tau gak mama tuh gak kuat deket-deket sama papa kamu, bau badannya haha" ucap mama vivi membocorkan rahasianya.

"oh ya?" tante nia terkejut.

"ehehe, iah ma sama. Aku gak kuat tuh cium bau badan rendra walau wangi tapi bikin mual" ucap vivi sambil menahan mual.

"wew, kok bisa?" ucap mama vivi terkejut karena kejadiannya sama saat mamanya hamil.

"emang kenapa, saya dulu waktu hamil cuman bau bawang aja heehe?" tante nia penasaran.

"bukan masalah baunya bu, tapi waktu saya hamil vivi. papanya tuh saya jauhin selama 1 minggu lebih." Ucapnya tertawa kecil.

"wahh, bearti rendra gak boleh deket-deket vivi bisa mual lagi gitu?" anggukan kecil dari mama vivi.

"nanti vivi yang bilang ke rendra sendiri hehe" ucap vivi setelah rasa mualnya mulai mereda.

"iah mama saranin kamu jaga jarak jangan sampai gituan sampai acara selesai dan kebetulan kamu lagi sensitive, nanti pasti kamu tau nikmatnya malam pertama"ucap mama vivi sambil mengurut leher vivi.

"nah betul, saya setuju. Beda pasti vi rasanya" ucap tante nia menimpali, vivi pun mengangguk kecil. Mereka pun kembali ke meja makan, vivi pun berpindah tempat duduk ke samping mamanya. Rendra agak bingung kenapa vivi agak menjauh. Makan pun di lanjutkan kembali.


***

Selesai makan malam vivi segera ke dapur, rendra pun mengikutinya.

"ueeekkkk.." vivi kembali mual.

"vi kamu gpp?" ucapnya rendra bingung.

"gpp, aku lagi sensitive sama bau kamu rasa mual banget " ucap vivi sambil menutup hidungnya.

"aih. Kok bisa?" lanjutnya rendra kebingungan.

"gak tau kata mama, bisa terjadi kayak gitu. Jadi kamu gak boleh deket aku dulu sampai rasa mualnya hilang." Suara vivi sambil hidungnya tertutup.

"sebau itukah?" ucap rendra sambil mencium ketiaknya.

"gak bau ah nih cium" rendra pun kasih jari yang sudah di jepit di ketiaknya.

"aahhh ih jorok, au ah" teriak vivi sambil berlari keluar dari dapur.

"haha, iah iah udahan ah jangan lari terus," ucapnya berhenti mengejar vivi yang di ruang tengah.

"sana tidur," di tariknya tangan vivi, bibir rendra pun langsung mencium bibirnya.

"iah, " ucap vivi senyum langsung berjalan ke kamarnya di ikuti rendra di belakangnya. Vivi merasa tak enak terhadap rendra karena ini tak masuk akal baginya. Tapi vivi bersyukur rendra mengerti. hari semakin larut vivi tidur lebih awal karena matanya terasa letih.


***

"loh kok udah bangun vi?" ucap mama vivi melihat vivi terbangun dari tidurnya,

"uhm hehe, mama mau berangkat sekarang? Kok pagi banget, baru jam 4 pagi" ucapnya dengan wajahnya lesu.

"gk kok. Jam 6an mau beres-beres aja kamu tidur lagi aja" ucapnya sambil mengelus rambut vivi.

"gak ah udah gak ngantuk, " ucapnya sambil bangun dan membantu membereskan pakaia mamanya yang di lemari. Tak lama papa vivi pun ternyata sudah mandi keluar dari kamar mandinya dan menanyakan hal yang sama. Mereka pun turun, suasana masih sangat sunyi jam menunjukan pukul 5 pagi.

"vivi ke kamar bentar" ucapnya yang berniat membangunkan rendra, ia pun langsung masuk ke kamarnya.

"ren, bangun" ucapnya sambil menggoyang kan tubuhnya, tak ada reaksi vivi pun membuka selimutnya, telrihat kontolnya menonjol dari celana kolornya.

"ih kok bisa bangun ya padahl masih bobo" gerutunya sambil mentoel-toel ujungnya. Vivi pun menurunkan celananya perlahan.

"rasain nih gak mau bangun, slrruuppppss"di emutnya perlahan kepala kontol rendra, di hisapnya sambil di emutnya seperti makan es krim. Lidah vivi bermain di kepala kontolnya, memutar-mutarkan lidahnya dan kembali di hisapnya dalam-dalam.

"ah" lenguh rendra di ikuti tubuhnya bergerak, tak lama matanya terbuka.

"ah vi, hmm uh" ucap pelan rendra, saat vivi masih melahap kontol rendra, di kocoknya cepat sambil memainkan kepala kontolnya.

"ah vi, ahh crottt-crottt crottt" semburan hangat keluar,di kocoknya terus sampai sperma rendra membasahi bibirnya.

"yeee akhirnya bangun" tawanya melihat rendra yang masih rebahan di kasur.

"bangun ih, mama papa aku mau berangkat. Ayoooo" sambungnya sambil menarik kaki rendra sambil terseret ke pinggir ranjang.

"iah iah, aku bangun nih," ucapnya sambil merapihkan celananya dan segera keluar kamar.

" gitu donk bangunin aku ahaha" ledek rendra sambil mencium pipinya, dan berlari kecil menelusuri tangga.

"ihh nyebelin.." gerutunya, di bawah ternyata tante nia dan om hen juga pun sudah bangun, udah menunggu di depan ruang tamu.

"vi, odolnya bersihin tuh masih basah" bisik tante nia melihat cairan sperma membasahi pipi kanannya.

"iah tante maaf," vivi pun langsung menggesekan kepalanya di baju rendra.

"ngapain vi?" senyum vivi sambil geleng-geleng. Tawa kecil tante nia melihat tingkah vivi seperti anak kecil.


***

"vi, papa mama berangkat ya. Makan yang bergizi itu buat kandungan kamu juga" ucapnya papanya memberi nasihat.

"iah, pa ma" senyum lebar vivi.

"papa secepatnya kesini lagi ya, jaga diri baik-baik" di kecupnya pipi kanan dan kiri vivi.

"hu,uh. Papa mama juga. Secepatnya ya" ucap vivi sambil mamanya mencium pipi kanan dan kiri vivi.

"guuukk.. " ucap Bruno yang tak mau ketinggalan yang berada di samping vivi.

"hati-hati di jalan" lambaian tangan keluarga tante nia, setelah mereka semua bersalaman. Vivid an Bruno masih berdiri di depan gerbang melihat mobil pak agus sampai tak terlihat lagi.


To Be continue...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
jagain Vivi:kuat: dechh... sedang hamil muda..
:baca:

ahh ceroboh sekali:jimat: kau, Vi.. dua kali bisa sampai kering di pipi..​
 
Weishhhh...udah menjelang nih...

Ane bantu pengamanan & monitoring aja suhu..:polisi:..biar proses pernikahan berjalan aman terkendali tanpa ada gangguan yang berarti.
 
Masih harus dibaca dan diedit detailnya ya, Bro...

haah siap terima kasih masukannya..

D bold knp ya suhu?
Ane gagal paham :pandaketawa:

Blm dpt typo.. nanti cba bacs ulang spa tau ad yg keselip lgi :pandajahat:

hahaha terima kasih masukannya.

jagain Vivi:kuat: dechh... sedang hamil muda..
:baca:

ahh ceroboh sekali:jimat: kau, Vi.. dua kali bisa sampai kering di pipi..​

itu iler yang mengering. whahah

Update yeaaa :pandajahat:

Tapi feeling ane kok... :galau:

jangan begitu suhu. hahah

Weishhhh...udah menjelang nih...

Ane bantu pengamanan & monitoring aja suhu..:polisi:..biar proses pernikahan berjalan aman terkendali tanpa ada gangguan yang berarti.

wah ada relawan siap antar jemput nih haha
 
Hmmmmmm,
Jadi nikah ya,
Terus dipingit dulu ya.
Jangan jangan pas dalam masa itu,,,
Ah sudahlah
:pandaketawa:
 
Tercium aroma mau tamat nich cerita

Karena klo baca last update nya. Berasa udah tidak adalagi sambungan cerita nya.

Semoga suhu punya kejutan-kejutan untuk sambungan ceritanya
 
Up lagi suhu...Tinggal tunggu undangannya aja nih..:beer:

Happy Ending..? Kenapa tidak...

This is Destiny...
" Perubahan seorang gadis desa menjadi gadis kota yang menjadi idola dan mendapatkan kekasih sekaligus menjadi suaminya yang setia "

:ampun:
 
Hmmmmmm,
Jadi nikah ya,
Terus dipingit dulu ya.
Jangan jangan pas dalam masa itu,,,
Ah sudahlah
:pandaketawa:

hahah next update ya suhu

nungguin vivi di pingit trus.... ditunggu aje deh suhu klanjutanya :D

sama-sama suhu...

Mantap udh update ijin baca lagi

silahkan suhu haha

Tercium aroma mau tamat nich cerita

Karena klo baca last update nya. Berasa udah tidak adalagi sambungan cerita nya.

Semoga suhu punya kejutan-kejutan untuk sambungan ceritanya

haha sudah tercium..

Up lagi suhu...Tinggal tunggu undangannya aja nih..:beer:

Happy Ending..? Kenapa tidak...

This is Destiny...
" Perubahan seorang gadis desa menjadi gadis kota yang menjadi idola dan mendapatkan kekasih sekaligus menjadi suaminya yang setia "

:ampun:

terima kasih sudah membaca suhu..
 
Sebelumnya ane minta maaf suhu..
Ane ngikutin cerita ini dari awal meskipun cm silent reader..
Ane akuin ide ceritanya :jempol:
Cm ane merasa kayanya terlalu terburu² deh jalan ceritanya..
Entah itu cm perasaan ane doang ya.. :D
Maafin ane suhu :ampun:
 
Tercium aroma mau tamat nich cerita

Karena klo baca last update nya. Berasa udah tidak adalagi sambungan cerita nya.

Semoga suhu punya kejutan-kejutan untuk sambungan ceritanya

Ane justru kebalikannya suhu, ane mencium bau nasi goreng seafood ala vivi, eh? Bau konflik maksudnya :papi:
 
“ada bi?”

“gak tau, suruh cepetan aja “ ucap bi inah langsung kembali ke dalam rumah, rendra dan vivi pun langsung menuju ruang tengah, dimana ada beberapa orang sudah menunggu.


***

“nah di dah datebg yuk coba di passin dulu ren, mama gak bisa bikin kamu setelan karena waktu mepet ya ren” ucap tante nia sambil menunjukan beberapa setel jas pengantin dan aksesorisnya.

Iseng2 baca ulang nemu ginian :pandajahat:
 
Sebelumnya ane minta maaf suhu..
Ane ngikutin cerita ini dari awal meskipun cm silent reader..
Ane akuin ide ceritanya :jempol:
Cm ane merasa kayanya terlalu terburu² deh jalan ceritanya..
Entah itu cm perasaan ane doang ya.. :D
Maafin ane suhu :ampun:

hahaah bukan perasaan tapi emang rada di cepetin. wkkw takutnya kyk sinetron kepanjanagn wkwk

Lanjuuuttt agaaannmnm

terima kasih sudah membaca

Ane justru kebalikannya suhu, ane mencium bau nasi goreng seafood ala vivi, eh? Bau konflik maksudnya :papi:

hahahaa jita lihat saja nanti

Iseng2 baca ulang nemu ginian :pandajahat:

wkwkwk jahatnya, wwkw
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd